Anda di halaman 1dari 6

Kegawatan, Kedaruratan, dan Kegawatdaruratan Syok

1. Pengertian syok

Syok merujuk keada suatu keadaan di mana terjadi kehilangan cairan tubuh dengan cepat
sehingga terjadinya multiple organ failure akibat perfusi yang tidak adekuat. Syok paling sering
timbul setelah terjadi perdarahan hebat (syok hemoragik). Perdarahan eksternal akut akibat
trauma tembus dan perdarahan hebat akibat kelianan gastrointestinal merupakan 2 penyebab
syok hemoragik yang paling sering ditemukan. Syok hemoragik juga bisa terjadi akibat
perdarahan internal akut ke dalam rongga toraks dan rongga abdomen. Penyebab utama
perdarahan internal adalah terjadinya trauma pada organ dan ruptur pada aneurysme aortic
abdomen. Syok bisa merupakan akibat dari kehilangan cairan tubuh lain selain dari darah dalam
jumlah yang banyak. Contoh syok hipovolemik yang terjadi akibat kehilangan cairan lain ini
adalah gastroenteritis refraktrer dan luka bakar hebat. Objektif dari keseluruhan jurnal ini adalah
terfokus kepada syok hipovolemik yang terjadi akibat perdarahan dan pelbagai kontroversi yang
timbul seputar cara penanganannya.

2. Jenis Syok
1. Syok Hypovolemik
Syok hipovolemik adalah suatu keadaan di mana terjadi kehilangan cairan tubuh
dengan cepat sehingga terjadinya multiple organ failure akibat perfusi yang tidak
adekuat. Syok hipovolemik ini paling sering timbul setelah terjadi perdarahan hebat
(syok hemoragik). Perdarahan eksternal akut akibat trauma tembus dan perdarahan
hebat akibat kelianan gastrointestinal merupakan 2 penyebab syok hemoragik yang
paling sering ditemukan. Syok hemoragik juga bisa terjadi akibat perdarahan internal
akut ke dalam rongga toraks dan rongga abdomen.
Faktor Penyebab
Pada umumnya syok hipovolemik disebabkan karena perdarahan, sedang
penyebab lain yang ekstrem adalah keluarnya garam (NaCL).  Syok misalnya terjadi
pada : patah tulang panjang, rupture spleen, hematothorak, diseksi arteri, pangkreatitis
berat.
Tahap Syok Hipovolemik
1) Tahap I :
a) terjadi bika kehilangan darah 0-10% (kira-kira 500ml)
b) terjadi kompensasi dimana biasanya Cardiak output dan tekanan darah masih
dapat dipertahankan
2) Tahap II :
a) terjadi apabila kehilanagan darah 15-20%
b) tekanan darah turun, PO2 turun, takikardi, takipneu, diaforetik, gelisah, pucat.
3) Tahap III
a) bila terjadi kehilengan darah lebih dari 25%
b) terjadi penurunan : tekanan darah, Cardiak output,PO2, perfusi jaringan
secara cepat
c) terjadi iskemik pada organ
d) terjadi ekstravasasi cairan.

2. Syok Kardiogenik
a. Definisi
Syok kardiogenik disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan curah
jantung menjadi berkurang atau berhenti sama sekali.
Syok kardiogenik adalah syok yang disebabkan karena fungsi jantung yang tidak adekua, seperti
pada infark miokard atau obstruksi mekanik jantung; manifestasinya meliputi hipovolemia,
hipotensi, kulit dingin, nadi yang lemah, kekacauan mental, dan kegelisahan. (Kamus
Kedokteran Dorland, 1998)

b. Manifestasi Klinis
Syok kardiogenik ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri yang mengakibatkan gangguan
yaitu mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen ke jaringan
yang khas pada syok kardiogenik yang disebabkan oleh infark miokardium akut adalah
hilangnya 40% atau lebih jaringan otot pada ventrikel kiri dan nekrosis vocal di seluruh ventrikel
karena ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai oksigen miokardium. Gambaran klinis
gagal jantung kiri :
1. Sesak napas dyspnea on effert, paroxymal nocturnal dyspnea.
2. Pernapasan cheyne stokes
3. Batuk-batuk.
4. Sianosis
5. Suara serak
6. Ronchi basah, halus tidak nyaring di daerah basal paru hydrothorax
7. Kelainan jantung seperti pembesaran jantung, irama gallop, tachycardia
8. BMR mungkin naik
9. Kelainan pada foto rontgen

3. Syock Distributif
a. Pengertian
Syok distributif atau vasogenik terjadi ketika volume darah secara abnormal
berpindah tempat dalam vaskulatur seperti ketika darah berkumpul dalam pembuluh
darah perifer.

4. Syock Neurogenik
a) Pengertian
Syok neurogenik disebut juga syok spinal merupakan bentuk dari syok distributif,
Syok neurogenik terjadi akibat  kegagalan pusat vasomotor karena hilangnya tonus
pembuluh darah secara mendadak di seluruh tubuh.sehingga terjadi hipotensi dan
penimbunan darah pada pembuluh tampung (capacitance vessels).

b) Manifestasi Klinis
Hampir sama dengan syok pada umumnya tetapi pada syok neurogenik terdapat
tanda tekanan darah turun, nadi tidak bertambah cepat, bahkan dapat lebih lambat
(bradikardi) kadang disertai dengan adanya defisit neurologis berupa quadriplegia atau
paraplegia . Sedangkan pada keadaan lanjut, sesudah pasien menjadi tidak sadar,
barulah nadi bertambah cepat. Karena terjadinya pengumpulan darah di dalam arteriol,
kapiler dan vena, maka kulit terasa agak hangat dan cepat berwarna kemerahan.

5. Syock anafilaktik
a) Pengertian
Anaphylaxis (Yunani, Ana = jauh dari dan phylaxis = perlindungan). Anafilaksis
berarti Menghilangkan perlindungan. Anafilaksis adalah reaksi alergi umum dengan
efek pada beberapa sistem organ terutama kardiovaskular, respirasi, kutan dan gastro
intestinal yang merupakan reaksi imunologis yang didahului dengan terpaparnya
alergen yang sebelumnya sudah tersensitisasi. Syok anafilaktik(= shock anafilactic )
adalah reaksi anafilaksis yang disertai hipotensi dengan atau tanpa penurunan
kesadaran.
Syock anafilaktik disebabkan oleh reaksi alergi ketika pasien yang sebelumnya
sudah membentuk anti bodi terhadap benda asing (anti gen) mengalami reaksi anti
gen- anti bodi sistemik

6. Syok Septik
a. Pengertian
Syok septik adalah bentuk paling umum syok distributuf dan disebabkan oleh
infeksi yang menyebar luas. Insiden syok septik dapat dikurangi dengan melakukan
praktik pengendalian infeksi, melakukan teknijk aseptik yang cermat, melakukan
debriden luka ntuk membuang jarinan nekrotik, pemeliharaan dan pembersihan
peralatan secara tepat dan mencuci tangan secara menyeluruh
b. Tanda dan Gejala
Pasien dengan sepsis dan shock sepsis merupakan penyakit akut. Pengkajian
dan pengobatan sangat diperlukan. Pasien dapat meninggal karena sepsis. Gejala
umum adalah:
1) Demam
2) Berkeringat
3) Sakit kepala
4) Nyeri otot
3. Stadium Syock
1. Kompensasi
Komposisi tubuh dengan meningkatkan reflek syarpatis yaitu meningkatnya resistensi
sistemik dimana hanya terjadi detruksi selektif pada organ penting. TD sistokis
normal, dioshalik meningkat akibat resistensi arterial sistemik disamping TN terjadi
peningkatan skresi vaseprsin dan aktivasi sistem RAA. menitestasi khusus talekicad, 
gaduh gelisah, kulit pucat, kapir retil > 2 dok.
2. Dekompensasi
Mekanisme komposisi mulai gagal, cadiac sulfat made kuat perfusi jaringan
memburuk, terjadilah metabolisme anaerob. karena asam laktat menumpuk terjadilah
asidisif yang bertambah berat dengan terbentuknya asan karbonat intrasel. Hal ini
menghambat kontraklilitas jantung yang terlanjur pada mekanisme energi pompo
Na+K di tingkat sel. Pada syock juga terjadi pelepasan histamin akibat adanya
smesvar namun bila syock  berlanjut akan memperburuk keadaan, dimana terjadi
vasodilatasi disfori & peningkatan permeabilitas kapiler sehingga volumevenous
retwn berkurang yang terjadi timbulnya depresi muocard. Maniftrasi klinis : TD
menurun, porfsi teriter buruk olyserci, asidosis, napus kusmail.
3. Irreversibel
Gagal kompensasi terlanjut dengan kematian sel dan disfungsi sistem multiorgan,
cadangan ATP di keper dan jantung habis (sintesa baru 2 jam). terakhir kematian
walau sirkulasi dapat pulih manifestasi klinis : TD taktenkur, nadi tak teraba,
kesadaran (koma), anuria.
Pengkajian Kegawatan, Kedaruratan, dan Kegawatdaruratan Syok
1. Pengkajian syok secara kegawatan :
· Gelisah, ansietas, tekanan darah menurun
· Tekanan darah sistolik < 90 mmHg (hipotensi).
· Sangat kehausan.
· Mual, muntah.
· Status  ginjal  haluaran  urine  di  bawah  20  ml/jam,  kreatinin  serum
meningkat, nitrogen urea serum meningkat.
· Perubahan EKG perubahan iskemi, disritmia, fibrilasi ventrikel.
· Kenyamanan nyeri dada, nyeri abdominal
Contohnya pada : syok hipovolemik tahap I dan II yang di tandai pada tahap I terjadi bika
kehilangan darah 0-10% (kira-kira 500ml), terjadi kompensasi dimana biasanya Cardiak output
dan tekanan darah masih dapat dipertahankan dan pada tahap II terjadi apabila kehilanagan darah
15-20% , tekanan darah turun, PO2 turun, takikardi, takipneu, diaforetik, gelisah, pucat. Dan
juga ada Syok septik adalah bentuk paling umum syok distributuf dan disebabkan oleh infeksi
yang menyebar luas. Insiden syok septik dapat dikurangi dengan melakukan praktik
pengendalian infeksi, melakukan teknijk aseptik yang cermat, melakukan debriden luka ntuk
membuang jarinan nekrotik, pemeliharaan dan pembersihan peralatan secara tepat dan mencuci
tangan secara menyeluruh. Pasien dengan sepsis dan shock sepsis merupakan penyakit akut.
Pengkajian dan pengobatan sangat diperlukan. Pasien dapat meninggal karena sepsis. Gejala
umum adalah: Demam, Berkeringat, Sakit kepala, Nyeri otot

2. Pangkajian syok secara kedaruratan :


a. Tekanan   ventrikel   kiri      peningkatan   tekanan   akhir   diastolik   ventrikel   
kiri, peningkatan tekanan atrium kiri, peningkatan tekanan baji arteri pulmonal
(PCWP).
b. Terdengar bunyi gallop S3, S4  atau murmur.
c. Perubahan suhu tubuh subnormal, meningkat
Contohnya pada : Syok kardiogenik adalah syok yang disebabkan karena fungsi jantung yang
tidak adekuat, Syok kardiogenik ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri yang
mengakibatkan gangguan yaitu mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan
penghantaran oksigen ke jaringan Gambaran klinis gagal jantung kiri : Sesak napas dyspnea on
effert, paroxymal nocturnal dyspnea, Pernapasan cheyne stokes, Batuk-batuk, Sianosis, Suara
serak, Ronchi basah, halus tidak nyaring di daerah basal paru hydrothorax, Kelainan jantung
seperti pembesaran jantung, irama gallop, tachycardia, BMR mungkin naik, Kelainan pada foto
rontgen.
3. Pengkajian syok secara kegawatdaruratan :
a. Curah jantung 2,2 l/mnt, penurunan fraksi ejeksi, penurunan indeks jantung.
b. Peningkatan tekanan vena sentral 1600 dyne/dtk/cm-5
c. Peningkatan  tekanan  pengisian  ventrikel  kanan    adanya  distensi  vena
jugularis, peningkatan CVP (tekanan > 15 cm H2O, refleks hepatojugular
meningkat.
d. Distress pernafasan takipnea, ortopnea, hipoksia.
e. Perubahan tingkat kesadaran apatis, letargi, semicoma, coma
f. Perubahan kulit pucat, dingin, lembab, sianosis
Contohnya pada : Syok neurogenik disebut juga syok spinal merupakan bentuk dari syok
distributif, Syok neurogenik terjadi akibat  kegagalan pusat vasomotor karena hilangnya tonus
pembuluh darah secara mendadak di seluruh tubuh.sehingga terjadi hipotensi dan penimbunan
darah pada pembuluh tampung (capacitance vessels). Hampir sama dengan syok pada umumnya
tetapi pada syok neurogenik terdapat tanda tekanan darah turun, nadi tidak bertambah cepat,
bahkan dapat lebih lambat (bradikardi) kadang disertai dengan adanya defisit neurologis berupa
quadriplegia atau paraplegia . Sedangkan pada keadaan lanjut, sesudah pasien menjadi tidak
sadar, barulah nadi bertambah cepat. Karena terjadinya pengumpulan darah di dalam arteriol,
kapiler dan vena, maka kulit terasa agak hangat dan cepat berwarna kemerahan.

Dapus : https://books.google.co.id/books/about/Penatalaksanaan_Kegawatdaruratan_Syok.html?
id=y_dRDwAAQBAJ&redir_esc=y

Anda mungkin juga menyukai