Disusun Oleh :
Rizqi Yudistira Wahyu Perdana
11170980000036
Dosen Pengampu :
La Ode Surmalin, M. Si.
TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya sumber daya alam, salah satunya hasil
tambang (batubara, minyak bumi, gas alam, timah). Di era globalisasi ini, setiap negara
membangun perekonomiannya melalui kegiatan industri dengan mengolah sumber daya alam
yang ada di negaranya. Hal ini dilakukan agar dapat bersaing dengan negara lain dan
memajukan perekonomiannya. Oleh karena itu, banyak perusahaan dari sektor privat maupun
sektor swasta yang mengolah hasil tambang untuk diproduksi.
1. Mengetahui sistem dan teknis pelaksanaan reklamasi lahan pasca tambang terbuka
2. Mengetahui metode yang tepat untuk reklamasi tambang terbuka
3. Mengetahui dampak dari tidak terlaksananya reklamasi
4. Menerapkan metode Good Mining Pratice
1.4 Manfaat Penelitian
1. Mengembalikan lahan pasca tambang agar bermanfaat bagi masyarakat sekitar lahan
pasca tambang.
2. Hasil penelitian diharapkan mampu menjadi rekomendasi cara reklamasi lahan
pascatambang terbuka sehingga dapat berproduktif kembali.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Setiap pemegang IUP dan IUPK wajib menyerahkan rencana reklamasi dan
rencana pascatambang pada saat mengajukan permohonan IUP Operasi Produksi;
2. Pelaksanaan reklamasi dan kegiatan pascatambang dilakukan sesuai dengan
peruntukan lahan pascatambang
1. Pemegang IUP dan IUPK wajib menyediakan dana jaminan reklamasi dan
jaminan pascatambang;
Untuk lahan data yang dimaksud diperlukan suatu studi lapangan, dari
berbagai faktor tersebut diatas, kondisi iklim terutama curah hujan dan jenis
tanah merupakan faktor yang penting.
2. Pemetaan
Rencana operasi penambangan yang sudah memperhatikan upaya reklamasi
atau sebaliknya dengan sendirinya akan saling mendukung dalam pelaksanaan
kedua kegiatan tersebut, rencana (tahapan pelaksanaan) reklamasi ditetapkan
sesuai dengan kondisi setempat dan rencana kemajuan penambangan, rencana
tahap reklamasi tersebut dilengkapi dengan peta skala 1:1000 atau skala lainnya
yang disetujui, disertai gambar-gambar teknis bangunan reklamasi, selanjutnya
peta tersebut dilengkapi dengan peta indeks dengan skala memadai.
Di dalam peta tersebut digambarkan situasi penambangan dan lingkungan,
misalnya kemajuan penambangan, timbunan tanah penutup, timbunan terak (slag),
penyimpanan sementara tanah pucuk, kolam pengendap, kolam persediaan air,
pemukiman, sungai jembatan, jalan, revegetasi, dan sebagainya serta
mencantumkan tanggal situasi/ pembuatannya.
3. Rencana Desain Reklamasi
Adapun rencana desain yang coba diterapkan adalah reklamasi sistem pot,
pada metode ini dipakai campuran top soil dan pupuk kandang untuk membantu
tanaman tumbuh guna memulihkan tanah disekitarnya. Lahan yang akan
dimanfaatkan dibersihkan, lalu digali sesuai ukuran dan jenis pohon yang akan
ditanam. Kemudian ukuran lubang juga mesti disesuaikan dengan jenis tanaman
yang akan ditanam serta jarak tanam yang di inginkan.
B. Pelaksanaan Reklamasi
Kegiatan pelaksanaan reklamasi harus segera dimulai sesuai dengan rencana
tahunan pengelolaan lingkungan yang telah disetuju dan harus sudah selesai pada
waktu yang telah ditetapkan, dalam melaksanakan kegiatan reklamasi perusahaan
pertambangan bertanggung jawab sampai kondisi/zona akhir yang telah disepakati
tercapai.
Setiap lokasi penambangan mempunyai kondisi tertentu yang mempengaruhi
pelaksanaan reklamasi, pelaksanaan reklamasi umumnya merupakan gabungan dari
pekerjaan teknik sipil dan teknik vegetasi, pekerjaan teknik sipil meliputi: pembuatan
teras, saluran pembuangan akhir (SPA), bangunan pengendali lereng, check dam, dan
lain-lain yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Pekerjaan teknik vegetasi
meliputi: pola tanam, sistem penanaman (monokultur, multiple croping), jenis
tanaman yang disesuaikan kondisi setempat, tanaman penutup dan lain-lain.
Pelaksanaan reklamasi lahan meliputi kegiatan sebagai berikut:
1. Persiapan lahan yang berupa pengamanan lahan bekas tambang, pengaturan
bentuk tambang (landscaping), pengaturan/penempatan bahan tambang kadar
rendah yang belum dimanfaatkan.
2. Pengendalian erosi dan sedimentasi.
3. Pengelolaan tanah pucuk (top soil)
4. Revegatasi (penanaman kembali) dan pemanfaatan lahan bekas tambang untuk
tujuan lainnya.
C. Persiapan Lahan
1. Pengamatan Lahan Bekas Penambangan
2. Pengaturan Bentuk Lahan
D. Pengendalian Erosi dan Sedimentasi
Defenisi erosi merupakan peristiwa pengikisan tanah, sedimen, dan partikel
lain akibat angin, air, atau es, sedangkan sedimentasi proses pengendapan material
cair atau padat pada suatu lokasi baik itu lahan tambang ataupun daerah luar tambang
dari kondisi lahan yang terganggu yang biasanya terlarut dalam suatu daerah sungai
atau laut.
E. Pengertian Revegetasi
Revegetasi menurut keputusan menteri kehutanan dan perkebunan No. 146
tahun 1999 adalah usaha atau kegiatan penanaman kembali pada lahan bekas
tambang.
Revegetasi dilakukan melalui tahapan kegiatan penyusunan rancangan teknis
tanaman, persediaan lapangan, pengadaan bibit/persemaian, pelaksanaan penanaman
dan pemeliharaan tanaman.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Persiapan
Tahapan persiapan merupakan tahapan yang berisi kegiatan pendahuluan
sebelum dilakukan kerja praktek. Tahapan ini terbagi ke dalam beberapa tahapan yang
lebih rinci, antara lain:
1. Perumusan Masalah
Perumusan masalah dimaksudkan untuk mengetahui masalah apa yang
akan digunakan, dalam hal ini perumusan masalah akan membantu dalam
kegiatan pengambilan data agar lebih terkontrol.
2. Administrasi
Pengurusan masalah administrasi merupakan pengurusan segala bentuk
perizinan kegiatan kerja praktek kepada pihak-pihak terkait.
3. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan dengan mengkaji buku-buku teks, jurnal, dan
laporan sebelumnya mengenai pemboran yang mendukung dalam
penulisan laporan hasil ini, termasuk informasi yang didapatkan dari media
internet.
B. Kegiatan Lapangan dan Pengumpulan Data
1. Data primer Data primer adalah data hasil pengamatan yang dilakukan di
lapangan, meliputi pengambilan data yang sifatnya secara langsung di lapangan.
2. Data sekunder Data sekunder adalah data pendukung yang digunakan sebagai
pelengkap, yang meliputi geologi regional daerah penelitian serta topografi dari
lingkungan pertambangan.
C. Tahapan Penyusunan Laporan
Tahapan ini menjadi tahapan akhir dari rangkaian kegiatan kerja praktek, yang mana
keseluruhan data yang telah diperoleh dan diolah, diakumulasikan dan kemudian
dituangkan dalam bentuk laporan hasil sesuai dengan format dan kaidah penulisan
yang telah ditetapkan Program Studi Teknik Pertambangan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Waktu pelaksanaan penelitian ini dapat diatur berdasarkan jadwal perusahaan. Namun jika
diperkenankan, kami mengajukan penelitian ini dilaksanakan pada:
Waktu :
Arif, I. (2007). Perencanaan Tambang Total Sebagai Upaya Penyelesaian Persoalan Lingkungan Dunia
Pertambangan.
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/590/jbptunikompp-gdl-muhammadha-29499-8-unikom_m-
i.pdf. Diakses pada 21 Juni 2019 Pukul 20.00
https://jdih.esdm.go.id/peraturan/Peraturan%20Menteri%20ESDM%20Nomor%2026%20Tahun
%202018.pdf. Diakses pada 21 Juni 2019 Pukul 17.00
https://www.academia.edu/30924477/STUDI_TEKNIS_REKLAMASI_LAHAN_PASCA_TAMBANG.
Diakses pada 20 Juli 2019 Pukul 19.15
https://www.kompasiana.com/marinaikasari/5528d386f17e61780e8b457a/dampak-positif-dan-
negatif-industri-pertambangan-di-indonesia. Diakses pada 21 Juni 2019 Pukul 22.00
https://www.kompasiana.com/nikasiusmeki/5529614ff17e61b3678b45a4/reklamasi-paska-
tambang-adalahkewajiban-perusahaan-pemegang-iup. Diakses pada 21 Juni 2019 Pukul
22.05