Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN OBSERVASI

MAKALAH
STUDI KASUS K3 DI PERUSAHAAN LONDON SUMATERA
DOSEN PENGAMPU : Denny Haryanto Sinaga, S.Pd., M.Eng
DI SUSUN
O
L
E
H

ANDI HILMY SYAHIR 5163230005


ARSITA DEVI TAMBUNAN 5163230007
SALIM ALI MUTASYADDIQ 5163230037

PRODI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam Saya sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha
Esa, yang karena bimbingan-Nyalah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah
karya tulis berupa Makalah Studi kasus K3 Di Industri pada mata kuliah
Standarisasi Keamanan Keselamatan & Hukum Ketenagakerjaan ini tepat
pada waktunya.
Makalah ini dibuat dalam rangka membuat pembahasan mengenai
Penerapan K3 di perushaan dan juga sekaligus melakukan apa yang menjadi
tugas mahasiswa pada mata kuliah Standarisasi Keamanan Keselamatan &
Hukum Ketenagakerjaan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan pembaca. Saya menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Namun
penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
sehingga bisa menjadi acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya.

Medan, November 2019

-Penulis-

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan ........................................................................................1
BAB II Pembahasan .......................................................................................3
BAB III Penutup..............................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia memiliki berbagai macam mata pencaharian untuk memenuhi
kehidupan sehari-harinya. Pekerjaan yang beragam tersebut berada pada sektor-
sektor yang berbeda pula. Sektor-sektor yang ada di Indonesia seperti formal,
informal maupun non formal. Pekerjaan pada sektor formal lebih tertuju pada
pengabdian kepada Negara. Sedangkan pekerjaan informal dan nonformal sangat
beragam. Pekerjaan informal sendiri cenderung memanfaatkan teknologi-
teknologi modern. Teknologi tersebut merupakan era perkembangan globalisasi
yang mengalih fungsikan tenaga manusia menjadi tenaga mesin. Penggunaan
mesin-mesin ini digunakan untuk mempermudah kerja manusia.
Dilingkungan industry/perusahaan banyak sekali tempat-tempat menggunakan
mesin yang memiliki potensi kecelakaan kerja. Seperti contohnya perusahaan
London Sumatera yang bergerak dibidang perkebunan, kami melakukan observasi
diperusahaan tersebut setiap persuahaan yang berdiri diwajibkan memiliki bagian
K3 sesuai undang-undang yang berlaku. Jika tidak, persuahaan tersebut dapat
dicabut izin berdirinya. Maka dari itu penting untuk mengetahui bagaimana
prosedur keselamatan yang berlaku di perusahaan.

B. TUJUAN
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, kami memiliki tujuan melakukan
observasi ini. Adapun tujuan dari observasi ini yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui ada atau tidak penerapan K3 diperusahaan London Sumatera.
2. Mengetahui apakah pegawai diberikan pelatihan K3.
3. Mengetahui bagai mana SOP K3 yang berlaku di London Sumatera.
4. Mengetahui apa saja peralatan K3 yang digunakan di perusahaan London
Sumatera.
5. Mengetahui kapan peralatan K3 di periksa atau diganti.
6. Mengetahui apa saja kendala dalam pelaksanaan K3

1
7. Mengetahui sikap perusahaan apabila ada pegawai yang mengalami
kecelakaan kerja.
8. Mengetahui dibagian apa sasja K3 diterapkan.
9. Mengetahui sanksi apasaja yang diberikan jika pegawai tidak menggunakan
peralatan K3 ketika bertugas.
10. Mengetahui apakah pernah terjadi kecelakaan kerja diperusahaan tersebut.
11. Mengetahui pendapat pihak perusahaan mengenai penting tidaknya penerapan
K3 di persuahaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. TEMPAT DAN WAKTU


Observasi yang kami lakukan dilaksanakan hari Rabu tanggal 27 November
2019 pada pukul 10.00 WIB di PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk.
Di Jl. Jend. Ahmad Yani No.2, Kesawan, Kec. Medan Bar., Kota Medan,
Sumatera Utara.

B. METODE
Adapun metode dalam menggali informasi pada observasi ini yaitu wawancara
langsung dengan memberikan beberapa pertanyaan ke salah satu pimpinan
persuahaan yang bertugas sekaligus mengelilingi perusahaan tersebut untuk
melihat apa saja fasilitas atau peralatan K3 yang digunakan.

3
C. PERTANYAAN
Beberapa petanyaan yang kami tanyakan ke salah satu pimpinan perusahaan yaitu:
 Apakah di perusahaan ini ada Bagian K3 ?
Tanggapan :
K3 diperusahaan ini ada, berupa SOP yang terlampir halaman belakang. Terdapat
APD yang digunakan oleh bagian maintenance untuk melakukan check pada
bagian genset, kelistrikan, perbaikan lift jika terjadi kerusakan. APD disini hanya
dilakukan ketika sedang melakukan perawatan atau perbaikan saja. Jadi tidak
digunakan setiap saat. Alat APD yang wajib digunakan oleh petugas maintenance
hanya sepatu safety saja. Karena petugas maintenance apabila tidak sedang
bertugas, maka akan ikut membatu pekerjaan yang lainnya, missal mengantar
surat, membatu security, dan lain sebagainya. Petugas maintenance hanya
berjumlah 2 orang diperusahaan ini yang melakukan pengecekan rutin setiap
seminggu sekali. Pengecekan ini bisa seperti pemberian oli untuk pelumasan lift,
pengecekan radiator dan genset. Tetapi ketika tidak sedang melakukan
pengecekan, petugas maintenance ini hanya mengawasi saja apabila terjadi
kerusakan.

 Apa saja alat APD yang digunakan diperusahaan ini


Tanggapan :

4
Ada beberapa alat APD yang digunakan petugas maintenance seperti Helm,
kacamata hitam yang digunakan ketika nge-las, sepatu safety yang wajib
digunakan sehari-hari oleh petugas maintenance, harness yang digunakan ketika
perawatan lift. Ada juga kotak P3K yang tesedia di setiap lantai 1 dan 2. Ada
APAR di beberapa sudut perusahaan yang berjumlah 17 buah dan hydrant yang
berjumlah 5 buah disetiap lantai. Kemudian ada juga smokedetector di setiap
ruangan yang akan berbunyi apabila mendeteksi asap. Lalu dibeberapa tempat
yang berbahaya atau rawah kecelakaan akan dipasang rambu peringatan

5
6
 Apakah pernah terjadi kecelakaan kerja diperusahaan ini?
Tanggapan :
Kecelakaan fatal tidak pernah terjadi diperusahaan ini, hanya saja paling seperti
kepleset ketika lantainya licin (tidak ada peringatan lantai licin) tetapi tidak
sampai cedera. Ada juga inside kecil seperti pada lift, ada kontaktor pada lift yang
jika panas akan menimbulkan api. Kejadian ini sekitar tahun lalu, kontaktor lift
mengeluarkan api kemudian petugas memadamkannya dengan APAR. Jadi
dilakukan rekayasa Teknik oleh pihak K3 degan memberikan kipas pendingin
pada kontaktor agar tidak panas.

 Apakah ada sanksi yang diberika perusahaan apabila petugas tidak


menggunakan APD ketika sedang bertugas.
Tanggapan :
Ada sanksi yang diberikan perusahaan apabila petugas tidak menggunakan APD
ketika bertugas seperti teguran, kemudian SP 1, SP 2, SP 3 lalu mutasi ke
perkebunan. Sejauh ini tidak ada yang melanggar alias patuh.

 Apakah ada pelatihan K3 yang diberikan diperusahaan ini?


Tanggapan :
Pelatihan K3 ada terutama penggunaan racun api pada security, dan beberapa
pekerja. Pelatihannya dengan cara melakukan simulasi, ketika ada api cara
memadamkan api menggunakan APAR yang baik dijelaskan. Kemudian secuty
dilatih untuk menggunakan P3K, apabila ada yang jatuh kecelakaan atau pingsan

7
cara menanganinya dilatih. Apabila ada kecelakaan atau terjadi kebakaran atau
misal gempa bagai mana cara menanggapinya diajari.

 Apakah pelatihan dilakukan secara rutin?


Tanggapan :
Setahun sekali dilakukan pelatihan diperusahaan ini. Lagian diperusahan ini lebih
condong ke administrasinya. Lain halnya jika kerja berat seperti di pabrik kebun
maka akan lebih sering lagi pelatihannya.

 Apakah sering dilakukan pengecekan terhadap alat APD


Tanggapan :
Misal seperti helm, apabila rusak nanti petugas maintenance yang melapor ke kita.
Kemudian akan segera diganti. Apabila alat APD masih dapat digunakan maka
akan tetap dipakai. Lifetime alat APD juga ada, apabila sudah habis masa
pakainya akan segera diganti.

 Bagaimana sikap perusahaan apabila terdapat pegawai yang terkena kecelakaan


kerja?
Tanggapan :
Pegawai disini semua terdaftar BPJS, jadi apabila terjadi kecelakaan yang cukup
parah akan dibantu oleh BPJS. Tetapi jika kecelakaan nya masih ringan maka
pegawai disini akan dibawa ke klinik. Diperusahaan ini ada klinik yang dapat
digunakan untuk pengobatan ringan. Apabila kecelakaannya parah perusahaan
akan membawa pegawai tersebut ke rumah sakit dengan biaya dari BPJS.

8
 Menurut bapak apakah penerapan K3 diperusahaan ini penting?
Tanggapan :
Iya sangat penting karna bagaimana nantinya jika pegawai tidak sehat dan tidak
selamat. Ada juga semboyan keselamatan kerja yang pertama. Jadi hal ini sangat
penting dan juga hal ini sudah diatur oleh undang-undang yang bunyinya setiap
perusahaan wajib memiliki K3, apabila tidak ada K3 perusahaan bisa ditutup.

BAB III
PENUTUP

Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa
maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat
mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada
akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Pada dasarnya UU Keselamatan
Kerja yang digunakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, menjamin
suatu proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar
proses produksi berjalan teratur dan sesuai rencana, dan mengatur agar proses

9
produksi tidak merugikan semua pihak. Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan
perlindungan keselamatan dalam melakukan pekerjaannya untuk kesejahteraan
dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
Dan dari hasil survey penulis menunjukkan bahwa perlu adanya sikap yang
mundukung akan pentingnya pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) di perusahaan
manapun. Karena kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja. Perlunya upaya
pengantisipasian kecelakaan kerja disetiap perusahaan sangat diperlukan.

10

Anda mungkin juga menyukai