Pemisahan Anion
Pemisahan Anion
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Manfaat
1. Praktikan dapat menganalisa anion
2. Praktikan dapat mengamati dan mengetahui reaksi dari masing-masing anion
3. Praktikan dapat mengamati dan mengetahui reaksi-reaksi ion yang terjadi
pada saat percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Metode untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik seperti pada metode untuk
mendeteksi kation. Sampai saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema yang
benar-benar memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke
dalam golongan utama, dan dari masing-masing golongan menjadi anggota golongan
tersebut yang berdiri sendiri. Pemisahan anion-anion ke dalam golongan utama
tergantung pada kelarutan garam pelarutnya. Garam kalsium, garam barium, dan
garam zink ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari
keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema identifikasi anion bukanlah skema yang
kaku, karena satu anion termasuk dalam lebih dari satu sub golongan (Svehla. 1999.
“Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro Bagian I”.
Jakarta :Erlangga)
Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu dalam bentuk
senyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah larut
dalam garam karbonat dari logam-logam berat sukar larut dalam air, sehingga apabila
zat yang akan dianalisa berupa zat yang sukar larut atau memberi endapan dengan
Na2CO3, maka dibuat dahulu berupa ekstrak soda, kemudian dipisahkan dari endapan
yang mengganggu tersebut
(KELOMPOK KEILMUAN KIMIA ANALITIK: Petunjuk Praktium Kimia
Analisa.2000 Surabaya ; Universitas Airlangga)
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi
basah. Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat
dalam larutan. Reaksi kering ialah sejumlah uji ynag berguna dapat dilakukan dalam
keadaan kering, yakni tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam
ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah
ialah uji yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui
berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan dengan
perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah
(Svehla. 1999. “Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro
Bagian I”. Jakarta :Erlangga)
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi
zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu
sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan
mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan
banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh
(Svehla. 1999. “Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro
Bagian I”. Jakarta :Erlangga)
Ada pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan, yaitu anion yang
diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks. Reaksi
pengendapan umumnya terjadi saat proses pemisahan yang kemudian dilanjutkan
dengan uji identifikasi, namun tidak ada jenis anion tertentu yang termasuk dalam
kelompok reaksi pengendapan karena hal tersebut sesuai dengan uji
lanjutannya. Pembentukan endapan karena adanya senyawa baru setelah bereaksi.
Banyak sekali reaksi yang di gunakan dalam analisis anorganik kualitatif melibatkan
pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan dari suatu fase padat
keluar dari larutan endapan, mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid dan dapat
dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi
terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan ke larutan (S) satu endapan, menurut
defenisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan
tergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain
dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.
(Svehla. 1999. “Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro
Bagian I”. Jakarta :Erlangga)
2. Anion Preduksi
· Anion dalam kelompok ini adalah S2-, S2O32-, SO3-, Cl-, CNS-, CN-,[Fe(CN)6)4]
· Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3(jenuh), lalu
dipanaskan selama 10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan
MnCl2. Apabila warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel
tersebut mengandung anion pengoksidasi.
Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam
keadaan dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO 2 yang
dihasilkan, dan asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan asam
sulfat pekat.
Untuk praktikum kali ini dilakukan pemisahan dan identifikasi anion-anion
berikut Nitrat, Permanganat, Kromat, Sulfat, Ferisianida, Karbonat, Asam Cuka, dan
ion Hidroksida pada Magnesium Hidroksida. Anion-anion tersebut banyak kita
jumpai dalam reaksi kimia ada yang berguna sebagai pengoksidasi, ada yang
bergabung dengan logam seperti natrium dan kemudian membentuk garam, serta ada
pula yang menandakan sifat alkalis (basa).
Nitrat, NO3-. Kelarutan : Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium
dan bismut menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air; garam-garam ini larut
dalam asam nitart encer. Nitrat bertindak sebagai oksidator atau zat pengoksidasi.
Fungsi dari zat pengoksidasi adalah sebagai berikut memberi oksigen kepada zat
lain, memindahkan hidrogen dari zat lain, mengambil elektron dari zat lain.
(Anonim: Petunjuk Praktek Kimia Analisa.1972 Jakarta ; Kementrian pendidikan
dan kebudayaan )
Hydrated lime,
2. Rumus molekul : Ca(OH)2.
3. Rasanya : Garam.
4. BeratMolekul : 58,44 g / mol
5. Warna : Putih.
6. pH (1% soln / air) : Netral 7
7. TitikDidih : 1413 ° C (2575,4 ° F)
8. Melting Point : 801 ° C (1473,8 ° F)
9. Spesifik Gravity : 2.165 (Air = 1)
Sifat Kimia
PropertiDispersi: Lihatkelarutandalam air.
kelarutan:Mudahlarutdalamair dingin,air
panas.Larutdalamgliserol,danamonia.Sangatsedikitlarutdalamalkohol.tidakla
rutdalamAsamklorida.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Calcium_hydroxide diakses pada 24 Maret 2015
pukul 16.23)
E. Timbal Asetat
Sifat fisik :
1. Rumus molekul : C4H6O4Pb
2. Massa molekul : 325.29 g·mol−1
3. Densitas : 3.25 g/cm3 (20 °C, anhydrous)
2.55 g/cm3 (trihydrate)
1.69 g/cm3 (decahydrate)
4. titik lebur : 280 °C (536 °F; 553 K) (anhydrous)
75 °C (167 °F; 348 K)
(trihydrate) decomposes[4] at ≥ 200 °C
(http://en.wikipedia.org/wiki/Lead(II)_acetatepada 24 Maret 2015 pukul 16.45)
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1. Bahan yang digunakan
1. H2SO4 4. C4H6O4Pb
2. H2O 5. K2Cr2O7
3. HNO3 6. Ca(OH)2
1. Labu Ukur
2. Gelas Ukur
3. Beaker Glass
4. Pipet Tetes
5. Spatula
6. Kertas Saring
7. Neraca Analitik
8. Steambath
9. Kaki Tiga
10. Bunsen
11. Erlenmeyer
12. Corong
13. RakTabung Reaksi
14. Kawat nikrom
Steambath Pipet tetes Tabung Reaksi
Beaker Glass
Bunsen
Penjepit Rak Tabung Reaksi
Cawan Porselen
4. Timbulasapkadang- HNO3dan
kadangberwarnacoklatdari gas SO2. NO2darinitrat
Dapatmembirukanlarutan,
jikadireaksikandenganlogam Cu
Dibuat larutan dari garam natrium dan anion-anion yang akan diselidiki
dengan melarutkan zat padat (garam) setelah itu ditambahkan larutan jenuh dari
Na2CO3. Saring, cuci endapannya. Tapisan ini (S) dugunakan untuk penyelidikan
selanjutnya.
Filtrat :
tambahkan larutan natrium hidroksida tetes demi tetes dengan diaduk hati-
hati sampai larut muda tak tepat netral terhadap lakmus, kemudian tambahkan 0,5
ml asam asetat encer dan 1 ml dari argentum nitrat sampai endapan sempurna. Ini
terjadi pada endapannya dengan air panas. Endapan putih menunjukkan oksalat.
Ini terjadi pada penyelidikan kalsium klorida. Endapan kuning menunjukkan
fosial. Ini ditunhjukkan pada penyelidikan moliodata.
Endapan :
Pindahkan endapan ke dalam gelas kecil. Berikan 1-2 garam butir seng dan 5-10
ml larutan asam sulfat. Setelah 10 menit saring endapannya, cuci dengan sedikit
asam sulfat encer. Bagilah filtrat dalam dua bagian. Ini diselidiki untuk klorida,
bromide, dan iodide berturut-turut.
a. Penyelidikan untuk klorida yang bersama-sama adanya dengan bromid dan
iodide. Asamkan dengan asam sulfat encer. Panaskan kira-kira 800C dan
dimasukkan udara dalam larutan sampai menjadi tidak berwarna. Selidiki
larutan yang tidak berwarna untuk klorida dengan argentums nitart dan
asam nitrat encer.
Pada larutan tambahkan asam sulfat encer sampai asam dan 1-2 ml karbon
tetraklorida. Berikan 1-2 tetes larutan natrium hypoklorida encer dan diaduk.
Warna ungu tua pada lapisan tetraklorida menynjukkan adanya iodie. Berikan
larutan hypoklorid tetes demi tetes untuk mengoksidasi iodide dan menjadi iodat
dan aduk pada tiap pemberian. Warna ungu tua lenyap dan warna merah coklat
dari lapisan karbon tetraklorida akan timbul kalau ada bromide
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014. http://en.wikipedia.org/wiki/Calcium_hydroxide
diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.23
Anonim.2014. http://en.wikipedia.org/wiki/Lead(II)_acetate
Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.24
Anonim.2014.http://en.wikipedia.org/wiki/sodium_carbonate
diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.45
Anonim.2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Air.
Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 15.56
Anonim.2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetat.
Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.12
Anonim.2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_klorida.
Diakses pada 24 Maret pukul 16.48
Anonim.2014.http://lunetaaureliafatma.blogspot.com/2014/04/laporan-praktikum-
kimia-analitik.html
Diakses pada 24 Maret pukul 23.52
Anonim: Petunjuk Praktek Kimia Analisa.1972 Jakarta : Kementrian pendidikan
dan kebudayaan
KELOMPOK KEILMUAN KIMIA ANALITIK: Petunjuk Praktium Kimia
Analisa.2000 Surabaya : Kimia Analisa
Svehla. 1999. “Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro
Bagian I”. Jakarta :Erlangga