Anda di halaman 1dari 9

NAMA : TASKIRATUL AULIA

NIM : 1711123007

KELAS : B/THP

1. Jelaskan selengkap-lengkapnya tentang analisis proksimat bahan pertanian


Jawab :
Analisa proksimat bahan pangan hasil pertanian meliputi
1. Analisa kadar air
2. Analisa kadar abu
3. Analisa kadar lemak
4. Analisa kadar protein
5. Analisa karbohidrat

A. ANALISA KADAR AIR terbagi dalam beberapa metoda yaitu


 Metode thermogravity dengan prinsip menguapkan air dari bahan dengan pemanasan sampai
berat konstan, sampai semua air sudah menguap habis.
Tetapi metoda ini memiliki kelemaahan yaitu zat yang mudah menguap ikut menguap dan
dihitung sebagai air.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam metode ini yaitu


a. RH
b. Suhu Oven
c. Tekanan udara
d. Ukuran partikel
e. Dan sstruktur partikel bahan (keras, berpori ,dll)

Pada dasarnya dapat digunakan suhu oven 70 - 155°C, namun secara umum pada suhu 105°C,
dengan waktu bervarhasi 1 - 6 jam.

Untuk bahan berupa cairan , perlu dikeringkan terlebihdahulu diatas penangas air, agar tidak
terjadi crush karena suhu pemanasan.

Kemudian metoda ini juga dapat menggunakan oven vakum untuk mempercepat penguin air
debgan memanfaatkan tekanan rendah dan suhu yang relative rendah pula , sehi ngga
kandungan bahan pangan tetap terjaga.
Berikut cara pengolahan datanya dengan rumus

%air (wb) = (bobot mula2 - bobot konstan) x 100% / bobot mula2


%air (db) = (bobot mula2 - bobot konstan) x 100% /bobot konstan

= % air (wb) x 100% / 100 - % air (wb)

 Metoda Distilasi

Metoda destilasi menggunakan prinsip Menguapkan air dengan zat pembawa yang
mempunyai titik didih Iebih tinggi di- banding air, tidak dapat bercampur dengan
air, bobot jenis Iebih kecil dari pada air

Metoda ini cocok untuk yang berkadar air rendah dan mengandung pula senyawa yang
mudah menguap; namun untuk sampel bahan sangat kering kadang perlu sedikit
dilembabkan dengan sejumlah air yang diketahui pasti jumlahnya sebelum didestilasi.

Dengan analisa data dengan rumus sebagai berikut :

% air = (1- f) x air terdistilasi(g) x 100 % / bobot sampel (g)


nilai f = bobot air yang ditambahkan /bobot air yang terdistilasi

 Metoda Kimiawi

Metoda ini menggunakan prinsip menitrasi air dalam sampel dengan iodin (terjadi
reduksi iodin oleh SO2 karena adanya air). Agar reaksi dapat berlangsung baik
maka ditambahkan piridin dan metanol serta indikator metilen biru. Titrasi diakhiri
bila timbul warna hijau.

Sehingga metoda ini cocok digunakan bahan bahan yang memiliki kandugan air yang
rendah sehingga sangan besar kemungkinan memberikan hasil yang salah jika
menggunakan pemanasan , contoh nya yaitu kakao , kopi bubuk dll

B. ANALISA KADAR ABU DAN KOMPONEN MINERAL


Abu merupakan residu anorganik dari pembakaran bahan organik. Isi dan komposisinya
tergantung dari sifat bahan yang dibakar dan metoda pengabuannya. Jika kadar abu
pada bahan pangan tinggi makan kandungan kadar air bahan tsb semakin rendah.

 Prinsip penentuan kadar abu kering yaitu , dengan menghaluskan bahan hingga 40
mesh kmudian ditimbang 2-5 gr dan di keringkan dengan oven suhu 110ºC
kemudian di arangkan dengan suhu 200-300ºC kemudian diabu kan dengan tanur
dengan suhu 500 -600 ºC

Perhitungan kadar abu


Kadar abu (wb) = [(bobot abu):(bobot sampel)] x 100%
Kadar abu (db) = bobot abu x 100% / bobot sampel bebas air

= kadar abu (wb) x [100 / (100 - % air)]


Prinsip penentuan kadar abu basah yaitu dengan menghaluskan bahan hingga 40
mesh kemudian ditimbang 2-5 gram dan dimasukan kedalam labu kjdahl yang
ditambahkan zat kimia (asam sulfat atau campuran asam sulfat + K-sulfat atau
campuran as.sulfat + as.nitrat, atau as.perklorat + as.nitrat), dipanaskan pada
suhu 350ºC di dalam ruang asam sampai jernih .

Unsur yang tepat dianalisa dengan serapan atom (atomic absorption): Be, Co, Cu, Zn,
Mo, Ag, Cd, Sb, Pr, Au, Hg, Pb, Bi
Unsur yang tepat dianalisa dengan pancaran nyala (flame ionization) : Li, Na, K, Rb, Cs,
Sr, Ce.
Unsur yang dapat dianalisa dengan serapan atom maupun pancaran nyala : Ca, Mn,
Fe, Zr, Al, Sn, Pd, Cr

C. ANALISA LEMAK
LEMAK merupakan bahan organik dalam jaringan tanaman dan atau hewan yang
bersifat larut dalam pelarut non-polar. lemak dapat diextraksi dari jaringan dengan
pelarut tersebut, selanjutnya pelarut diuapkan dan residu lemak ditentukan dengan
gravimetri (penimbangan bobotnya).

 Metoda Babcock
Prinsip : Sampel yang berminyak/berlemak tinggi didigesti dengan asam sufat
pekat panas, maka proteinnya akan mengendap, hancur, dan larut dalam fase air,
sedang minyak/lemak akan terpisah dari bagian berair tersebut dan berada di
lapisan atas. Banyaknya minyak dapat diukur dengan botol yang berskala volume.
Metoda ini praktis untuk penentuan kadar minyak secara cepat untuk sampel-
sampel berupa ikan, produk susu, daging, dIIj (Untuk menentukan lemak kasar).

 Metoda Mojonnier
Prinsipnya : Minyak/lemak dibebaskan dari sampel dengan perlakuan
menggunakan ammonium hidroksida (NH4OH) dan ethanol , kemudian dilarutkan
dalam campuran dietil eter-petroleum eter. Lapisan eter didekantasi, dimasukkan
dalam cawan aluminium, eter diuapkan, dan cawan berisi minyak ditimbang

 Metoda Soxhlet
Prinsipnya : minyak/lemak diextraksi dari jaringan yang sudah dikeringkan
menggunakan pelarut ether (dietil eter atau petroleum eter) dalam alat extraksi
Soxhlet. Untuk sampel yang berlemak tinggi sehingga menggumpal, perlu
dicampur dengan pasir murni yang telah ditimbang. Extraksi sebaiknya dilakukan
minimal sampai 20 x sirkulasi pelarut. Selanjutnya solven diuapkan dan residu
minyak/lemak ditentukan dengan penimbangan.

 Metoda Folch
Prinsipnya : Sampel biasanya jaringan tubuh hewan,- dihancurkan (dikecilkan
ukurannya) kemudian diextrak menggunakan pelarut campuran khloroform-
metanol (2:1). Selanjutnya pelarut diuapkan dan lemak ditentukan dengan
penimbangan.
D. ANALISI KADAR PROTEIN
 Analisa Total Nitrogen: Makro Kjeldahl
total nitrogen unsure dalam sampel , dengan asumsi adanya senyawa nitrogen selain
nitrogen dalam smpel yang dapat diabaikan . kebanyakan bahan mengandung nitrogen
sebanyak 16 %

jadi prinsipnya yaitu : bila sampei didigesti dengan cara pendidihan dalam asam
sulfat pekat, unsur C dan H akan habis menjadi CO2 dan H20 sedangkan unsur N
akan tereduksi jadi garam (NH4)2SO4 dalam lart. as.sulfat

Destruksi : Senyawa N + H2SO4 → (NH4)2SO4


Destilasi : (NH4)2SO4 + 2 NaOH → Na2SO4 + 2 NH4OH
HCI + NH4OH → NH4CI + H2O
Titrasi balik : HCI + NaOHstandar → NaCI + H2O

PERHITUNGAN ;

%N = [(ml blanko-ml sample)xN (NaOH)] x 14.008 / mgram sample x 100%

%PROTEIN = %N X FAKTOR KONVERSI

 Analisa Kjeldahl Mikro


Prinsipya : menggunakan larutan asam borat 4% sebagai penampung distilat dan
lart. HCI 0.05 N untuk penitarnya dengan indikator campuran metil-oranye-metil
red.

Sehingga terbentuk reaksi sbg berikut ;

Reaksi distilasi : H3BO3 + 3 NH4OH → (NH4)3BO3 + H2O


Titrasi balik : 3 HCI + (NH4)3BO3 → H3BO3 + NH4CI
PERHITUNGAN :

Kadar % N = {[(mI x N)HCI x 14.008] / mgram sampel } x 100 %

Kadar % Protein = % N x Faktor konversi N→protein

 Metoda Analisa Lowry (Spektrofotometri)


Suatu metoda analisa protein terlarut secara cepat (misalnya menguji hasil hidrolisis
protein secara enzimatis). Larutan sampel yang mengandung protein (dan sudah
diencerkan sampai kisaran kadar tertentu ) direaksikan dengan reagensia Lowry akan
menghasilkan larutan yang berwarna dan dapat ditera absorbansinya dengan
spektrofotometer pada λ = 600 nm.

E. ANALISIS KARBOHIDRAT

Untuk analisa karbohidrat menggunakan prinsip by difference yaitu dengan perhitungan:

%KARBOHIDRAT = 100% - ( %AIR+%ABU+%LEMAK+%PROTEIN)


2. JELASKAN TENTANG TUJUAN ANALISIS , METODA/PRINSIP ANALISIS dan
LANGKAH-LANGKAH KERJA ANALISIS PROKSIMAT.

A. Analisis kadar air


a. Tujuan analasis kadar Air adalah untuk mengetahui kandungan air yang terdapat
pada bahan pangan , sehingga dapat menentukan lama penyimpanan bahan
pangan tersebut.
b. Prinsip : menguapkan air dari bahan dengan pemanasan sampai berat
konstan, sampai semua air sudah menguap habis
 DIAGRAM ALIR

PENENTUAN KADAR AIR METODA OVEN

SAMPEL

CAWAN DITIMBANG

KERINGAKAN DALAM OVEN SUHU 105 ºC SELAMA


1 JAM

DINGINKAN DALAM DESIKATOR SELAMA 30


MENIT

CAWAN DITIMBANG KEMBALI

MASUKAN SAMPEL KEDALAM CAWAN

SAMPEL DI KERINGKAN DENGAN OVEN SUHU 105


ºC SELAMA 3-4 JAM

DIDINGINKAN DALAM DESIKATOR KEMUDIAN


DITIMBANG

SAMPEL DIKERINGKAN DEGAN OVEN SUHU 105 º


SELAMA 1,5 JAM

DIDINGINKAN DAN DITIMBANG SAMPAI


DIDAPATKAN BERAT YANG KONSTAN

HASIL
B. KADAR ABU
 TUJUAN
untuk menentukan baik atau tidaknya suatu pengolahan, mengetahui jenis
bahan yang digunakan, dan sebagai penentu parameter nilai gizi suatu bahan
makanan.

 Prinsip ; , dengan menghaluskan bahan hingga 40 mesh kmudian ditimbang 2-5 gr


dan di keringkan dengan oven suhu 110ºC kemudian di arangkan dengan suhu
200-300ºC kemudian diabu kan dengan tanur dengan suhu 500 -600 ºC

DIAGRAM ALIR

ANALISA KADAR ABU

CAWAN PORSELEN DIKERINGKAN SELAMA 1 JAM

CAWAN DIKERINGKAN DIDALAM DESIKATOR SELAMA 15 MENIT

SAMPEL DIMASUKAN

CAWAN + SAMPEL DI PANASKAN DENGAN HOTPLATE HINGGA ASAP HILANG

MASUKAN DALAM TANUR DENGAN SUHU 600 SELAMA 3-6 JAM

DINGINKAN DALAM DESIKATOR SELAMA 30


MENIT

HITUNG KADAR ABU

HASIL
C. ANALISA PROTEIN

Prinsip : didasarkan pada penentuan kadar protein yang terdalam dalam bahan
pangan ,kandungan nitrogen yang di peroleh di kalikan dengan 6,25 sebagai
angka konversi menjadi nilai protein.

DIAGRAM ALIR

ANALISA PROTEIN DESTRUKSI

SAMPEL KERING DI TIMBANG

MASUKAN KEDALAM LABU KJDAHL

6 GRAM KATALIS DITAMBAHKAN

20 ML SULFAT PEKAT DITAMBAHKAN

PANASKAN DENGAN NYALA API KECIL

TUNGGU HINGGA
LARUTAN BERUBAH
WARNA

DIDINGINKAN

HASIL
DESTRUKSI
ALAT DESTILASI DISIAPKAN

HASIL DESTRUKSI DIPINDAHKAN KE LABU DIDIHH

ERLENMEYER DIPASANG DAN DIISIKAN ASAM BORAX 5 %

LARUTAN DI BASAKAN DENGAN40-60 mL NaOH 40%

CORONG DITUTUP

BUNSEN DINYALAKAN DAN ALIRKAN KE DALAM KRAN TEGAK

LAKUKAN DESTILASI

HASIL

Anda mungkin juga menyukai

  • Satpros Taski
    Satpros Taski
    Dokumen3 halaman
    Satpros Taski
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen8 halaman
    TUGAS
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • TUGAS
    TUGAS
    Dokumen8 halaman
    TUGAS
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • OPTIMASI KUALITAS TEPUNG GARI
    OPTIMASI KUALITAS TEPUNG GARI
    Dokumen11 halaman
    OPTIMASI KUALITAS TEPUNG GARI
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • Tugas Teknik Sampling
    Tugas Teknik Sampling
    Dokumen3 halaman
    Tugas Teknik Sampling
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • Anthony Susilo 22010110120121 Bab8KTI
    Anthony Susilo 22010110120121 Bab8KTI
    Dokumen10 halaman
    Anthony Susilo 22010110120121 Bab8KTI
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • Cluster Sampling)
    Cluster Sampling)
    Dokumen3 halaman
    Cluster Sampling)
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • TASKI
    TASKI
    Dokumen3 halaman
    TASKI
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen13 halaman
    Daftar Pustaka
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • 1870 Digester Dan Presto
    1870 Digester Dan Presto
    Dokumen20 halaman
    1870 Digester Dan Presto
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen3 halaman
    Daftar Pustaka
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen3 halaman
    Daftar Pustaka
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • VGFC
    VGFC
    Dokumen9 halaman
    VGFC
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • VGFC
    VGFC
    Dokumen9 halaman
    VGFC
    taskiratul aulia
    Belum ada peringkat
  • Fik 10104657
    Fik 10104657
    Dokumen34 halaman
    Fik 10104657
    Mienaryan FonnalhoksTarr Aneac
    Belum ada peringkat