Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................3
A. Latar Belakang ……………………………………..…......3
C. Tujuan……………………………………..……...............4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................5
A. Kesimpulan ……………………………………...........…24
B. Saran...............................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................25
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Prikebangsaan,
2. Prikemanusiaan,
3. Priketuhanan,
4. Prikerakyatan, dan
5. Kesejahteraan Rakyat.
5
Pancasila sebagai dasar negara RI sebelum disahkan pada tanggal
18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum bangsa Indonesia mendirikan
negara RI. Nilai-nilai tersebut berupa adat-istiadat, kebudayaan serta nilai-
nilai relegius. Nilai-nilai tersebut telah melekat dan teramalkan oleh
masyarakat ketika itu dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itulah
maka Kausa Materialis dari Pancasila itu pada dasarnya adalah Bangsa
Indonesia itu sendiri. Nilai-nilai tersebut kemudian diangkat dan
dirumuskan secara formal oleh para pendiri negara untuk dijadikan
sebagai dasar filsafat negara Indonesia.
6
Majapahit di Jawa Timur, serta kerajaan-kerajaan lainnya. Dasar-dasar
pembentukan nasionalisme modern dirintis oleh para pejuang
kemerdekaan bangsa Indonesia, yang antara lain dilakukan oleh tokoh-
tokoh pejuang pada kebangkitan nasional pada tahun 1908, yang
kemudian dicetuskan pada sumpah pemuda pada tahun 1928. Dan
akhirnya titik kulminasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam
mendirikan bangsa Indonesia baru tercapai dengan diproklamasikannya
kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
7
1) Mr. Mohammad Yamin (29 Mei 1945)
Sebagai orang pertama yang diberi kesempatan berpidato
dalam sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945, M ohammad Yamin
mengusulkan usulan (lisan) rumusan dasar negara Indonesia
sebagai berikut:
1. Peri Kebangsaan,
2. Peri Kemanusiaan,
3. Peri Ketuhanan,
4. Peri Kerakyatan, dan
5. Kesejahteraan Rakyat.
8
Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara, yang terbentuk
dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
Rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kebangsaan,
Persatuan Indonesia, dan Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dengan mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
9
adalah susunan masyarakat yang integral, melingkupi semua golongan,
di mana sebagian atau seluruhnya saling berhubungan erat satu dengan
lainnya dan merupakan kesatuan organisasi. Menurut paham tersebut,
yang terpenting dalam negara adalah kesejahteraan hidup bangsa
seluruhnya. Negara tidak memihak kepada golongan yang paling kuat
atau yang paling besar.
1. Kebangsaan (Nasionalisme),
2. Peri Kemanusiaan (Internasionalisme),
3. Mufakat (demokrasi),
4. Keadilan Sosial, dan
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
(3) Ketuhanan
10
besar dunia sebagai “weltanschauung” dan di atas dasar itulah bediri
Negara Indonesia. Usulan S oekarno tersebut sangat menarik untuk dikaji,
karena beliau dalam mengusulkan dasar Negara tersebut selain secara lisan
juga dalam uraiannya membandingkan dasar fi lsafat Negara “Pancasila”
dengan ideologi-ideologi besar dunia seperti liberalisme, komunisme,
chauvinisme, kosmopolitisme, San Min Chui dan ideologi besar dunia
lainnya.8 Setelah usulan-usulan ditampung, selanjutnya dibentuklah suatu
panita kecil berjumlah delapan orang yang kemudian dikenal dengan
istilah “panitia 8” untuk menyusun dan mengelompokkan semua usulan
tertulis.
11
4. Sidang PPKI Pertama ( 18 Agustus 1945 )
12
a. Pancasila sebagai Identitas Bangsa Indonesia
13
Meskipun nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan,
dan keadilan juga terdapat dalam ideologi bangsa-bangsa lain, tetapi bagi
bangsa Indonesia kelima sila tersebut mencerminkan kepribadian bangsa
karena diangkat dari nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia sendiri
dan dilaksanakan secara simultan. Di samping itu, proses akulturasi dan
inkulturasi ikut memengaruhi kepribadian bangsa Indonesia dengan
berbagai variasi yang sangat beragam. Kendatipun demikian, kepribadian
bangsa Indonesia sendiri sudah terbentuk sejak lama sehingga sejarah
mencatat kejayaan di zaman Majapahit, Sriwijaya, Mataram, dan lain-lain
yang memperlihatkan keunggulan peradaban di masa itu. Nilainilai
spiritual, sistem perekonomian, politik, budaya merupakan contoh
keunggulan yang berakar dari kepribadian masyarakat Indonesia sendiri.
14
rakyat atau jiwa bangsa). Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan
dengan lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila telah ada sejak dahulu kala
bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia.
e. Pancasila sebagai Perjanjian Luhur
Perjanjian luhur, artinya nilai-nilai Pancasila sebagai jiwa bangsa
dan kepribadian bangsa disepakati oleh para pendiri negara (political
consensus) sebagai dasar negara Indonesia Kesepakatan para pendiri
negara tentang Pancasila sebagai dasar negara merupakan bukti bahwa
pilihan yang diambil pada waktu itu merupakan sesuatu yang tepat.
Sumber Historis
15
pidato 1 juni 1945 , Soekarno menyebut dasar negara dengan
menggunakan bahasa Belanda , Philosophische grondslag bagi indonesia
merdeka.philosophische gronsdslag itulah fundamen, filsafat, pikiran yang
sedalam-dalamnya, jiwa , hasrat yang sedalam –dalamnya untuk diatas nya
didirikan gedung indonesia merdeka. Soekarno juga menyebut dasar
negara dengan istilah “weltanschauung’ atau pandangan dunia. Dapat
diumpamakan ,pancasila merupakan dasar atau landasan tempat gedung
republik indonesia itu didirikan.
Sumber Sosiologis
16
semua agama dan keyakinan serta dapat mengembangkan politiknya yang
dipandu oleh nilai-nilai agama.
17
Nilai-nilai Pancasila (Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
Kerakyatan, Keadilan) secara sosiologis telah ada dalam masyarakat
Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Salah satu nilai yang dapat
ditemukan dalam masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu hingga
sekarang adalah nilai gotong royong. Misalnya dapat dilihat, bahwa
kebiasaan bergotongroyong, baik berupa saling membantu antar tetangga
maupun bekerjasama untuk keperluan umum di desa-desa. Kegiatan
gotong royong itu dilakukan dengan semangat kekeluargaan sebagai
cerminan dari sila Keadilan sosial. Gotong royong juga tercermin pada
sistem perpajakan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena masyarakat
secara bersama-sama mengumpulkan iuran melalui pembayaran pajak
yang dimaksudkan untuk pelaksanaan pembangunan.
Sumber Politis
18
demikian, diharapkan akan terwujud clean govenrment dan good
governance demi terwujudnya masyarakat yang adil dalam kemakmuran
dan masyarakat yang makmur dalam keadilan.
19
sesudahnya dapat dipilih kembali”. Pasal ini menunjukkn bahwa
pengangkatan presiden seharusnya dilakuakan secara periodikdan ada
batas waktu lima tahun.
20
Pendekatan pembelajaran yang direkomendasikan dalam mata
kuliah pendidikan Pancasila adalah pendekatan pembelajaran yang
berpusat kepada mahasiswa (student centered learning), untuk memahami
dan menghayati nilai-nilai Pancasila baik sebagai etika, filsafat negara,
maupun ideologi bangsa secara scientific. Dengan harapan, nilai-nilai
Pancasila akan terinternalisasi sehingga menjadi guiding principles atau
kaidah penuntun bagi mahasiswa dalam mengembangkan jiwa
profesionalismenya sesuai dengan jurusan/program studi masing-masing.
Implikasi dari pendidikan Pancasila tersebut adalah agar mahasiswa dapat
menjadi insan profesional yang berjiwa Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara. Selain itu, urgensi pendidikan Pancasila
adalah untuk membentengi dan menjawab tantangan perubahan-perubahan
di masa yang akan datang.
21
wilayah di nusantara ini mempunyai beberapa nilai yang dipegang teguh
oleh masyarakatnya.
sebagai contoh:
1. Percaya kepada Tuhan dan toleran,
2. Gotong royong,
3. Musyawarah,
4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial, dan sebagainya.
22
bangsa Indonesia “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”.
Konsekuensinya, pihak yang mampu harus mendukung pihak yang kurang
mampu, dengan menempatkan posisi pemerintah sebagai mediator untuk
menjembatani kesenjangan. Pajak menjadi solusi untuk kesenjangan
tersebut. Dalam konteks kekinian, khususnya dalam bidang tata kelola
pemerintahan, apakah nilai-nilai Pancasila telah sepenuhnya dilaksanakan
oleh aparatur pemerintah? Ataukah Anda masih menemukan perilaku
aparatur yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila? Apabila
jawabannya masih banyak perilaku yang menyimpang dari nilai-nilai
Pancasila, sudah barang tentu perilaku seperti itu dapat dikategorikan
perilaku yang tidak mensyukuri kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Nilai-nilai Pancasila berdasarkan teori kausalitas yang
diperkenalkan Notonagoro (kausa materialis, kausa formalis, kausa efisien,
kausa finalis), merupakan penyebab lahirnya Negara kebangsaan Republik
Indonesia, maka penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila dapat
berakibat terancamnya kelangsungan negara. Munculnya permasalahan
yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah tergerusnya nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
BAB III
23
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu, artinya
kelima sila Pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa
terminologi yang dikemukakan para pakar untuk menggambarkan
peran Pancasila sebagai rujukan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, antara lain Pancasila sebagai
intellectual bastion (Sofian Effendi); Pancasila sebagai common
denominator values (Muladi); Pancasila sebagai paradigma ilmu.
Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu bagi
mahasiswa adalah untuk memperlihatkan peran Pancasila sebagai
rambu-rambu normatif bagi pengembangan ilmu pengetahuan di
Indonesia. Selain itu, pengembangan ilmu dan teknologi di
Indonesia harus berakar pada budaya bangsa Indonesia itu sendiri
dan melibatkan partisipasi masyarakat luas.
B. Saran
Pancasila merupakan dasar negara kita dalam
mempersatukan perbedaan-perbedaan diantara kita dengan tujuan
mempererat keberagaman tersebut. Semua dimulai dari kesadaran
diri kita sendiri, kita harus menerapkan pancasila dalam kehidupan
sehari-hari, seperti menghormati dan menghargai pendapat orang
lain, rajin beribadah menurut kepercayaan masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
24
EBOOK :
file:///C:/Users/user/Documents/kuliahdung/pkn/8.%20PENDIDIKAN
%20PANCASILA.pdf
file:///C:/Users/user/Documents/kuliahdung/pkn/45258778.pdf
file:///C:/Users/user/Documents/kuliahdung/pkn/Buku-Pendidikan-
Pancasila-RISTEKDIKTI%20(2).pdf
file:///C:/Users/user/Documents/kuliahdung/pkn/Paket
%201%20URGENSI%20PENDIDIKAN%20PANCASILA%20DAN
%20KEWARGANEGARAAN%20(%20PDFDrive.com%20).pdf
25