Anda di halaman 1dari 3

PERPISAHAN

KARYA : Alya Najwa Dwi Pratiwi

sekolah pun telah tiba. Ada 4 anak perempuan yang sudah bersahabatan
Libur dari kecil, yaitu Analas, Aleta, Zefanya dan Qifara. Mereka sekarang duduk di
kelas 8. Suatu hari mereka sedang bermain di taman dekat rumah Analas. Karena
langit sudah mendung pertanda hujan akan datang, Analas pun mengajak mereka
pulang ke rumahnya. “Teman-teman, ayo kita pulang!” kata Analas dengan nada
teriak. Akhirnya, mereka pergi ke rumah Analas dengan menggunakan sepeda
masing-masing.

Setibanya di rumah Analas, mereka pun memasuki kamar Analas. Mereka


pun sibuk dengan kegiatannya masing-masing hingga suasana menjadi hening.
Aleta yang sedang bermain hp, Zefanya yang sedang membaca novel, Qifara yang
sedang memakan kue dan Aleta yang sedang menonton TV. Suasana hening pun
terpecahkan oleh mama Analas yang menyuruh mereka untuk makan malam
terlebih dahulu. Setelah mereka selesai makan, mereka kembali ke kamar. Mereka
pun mengobrol dan bermain hingga pukul 01.30.

Keesokan harinya Aleta, Qifara dan Zefanya pun pulang ke rumah masing-
masing. Mama Analas memanggil Analas, “Analas, mama mau ngomong sama
kamu.”. “Iya ma, ada apa?” sahut Analas dengan muka bingung. “Jadi, minggu
besok kita akan pindah ke Bandung.”. Lalu, Analas terkejut dan berkata, “Serius ma?
Kok dadakan banget ma?”. “Iya nak, kita pindah karena papa pindah dinas ke
Bandung.” Kata mama Analas. “Tapi ma...., aku ga mau pindah. Aku udah nyaman
disini karena teman-teman aku, mereka kan udah nemenin aku dari kecil.” Kata
Analas. “Analas, kamu kan masih bisa komunikasi sama teman-teman.” Kata mama
Analas. “Yaudah ma, aku pergi ke kamar dulu ya.” Kata Analas sambil menahan
nangis.

Di kamar, Analas pun menangis karena ia tidak ingin pindah. Seharian, ia


tidak mau keluar kamar. Keesokan harinya, Analas mengajak teman-temannya
untuk bermain di rumahnya. Setibanya di rumah Analas, teman-temannya bermain
dengan senang, terkecuali dengan Analas. Melihat hal itu, teman-temannya pun
bertanya kepada Analas mengapa ia murung saja, tak seperti biasanya. Lalu, Analas
memberi tahu bahwa ia akan pindah ke Bandung minggu depan.

Mendengar hal itu semua teman-temannya terkejut. “Kenapa kamu pindah ke


Bandung?” Kata teman-temannya. “Karena papaku pindah dinas ke Bandung.” Kata
Analas. “Ya sudah, kamu baik-baik ya disana.” Kata Zefanya. “Jangan pernah lupain
kita ya.” Kata Qifara. “Kamu ga akan lama kan disana?” Kata Aleta. “Kayaknya aku
akan menetap disana.” Kata Analas. “Jangan lupain kita ya....” Kata Aleta.
Mendengar itu mereka semua menangis dan berpelukan.

Sehari sebelum kepindahan Analas, mereka mengajak Analas ke rumah


Qifara untuk memberi kejutan. Mereka sudah mempersiapkannya dari beberapa hari
yang lalu. Setibanya Analas di rumah Qifara, Analas pun terkejut melihat kertas yang
berisikan pesan untuknya yang di tempel di dinding kamar Qifara. Analas terharu
melihat itu semua.

Aleta, Qifara dan Zefanya menghampiri Analas. Mereka bertiga sudah


menyiapkan hadiah khusus untuk Analas. Lalu, mereka bertiga memberikan hadiah
tersebut kepada Analas. Ketika Analas membuka hadiah tersebut, Analas pun
terharu ketika melihat foto-foto mereka berempat tertata rapi di dalam kado tersebut.
Selain itu, di dalam kado tersebut juga terdapat boneka beruang berwarna cokelat.
“Boneka beruang ini bisa kamu peluk ketika kamu kangen dengan kami,” Kata
Zefanya. Lalu, Analas pun menangis dan memeluk sahabat-sahabatnya. Melihat
Analas menangis, mereka bertiga pun ikut menangis.

Analas berkata, “Terima kasih karena sudah menyiapakan kejutan untukku.”


“Sama-sama, tapi jangan lupakan kami ya...” Kata Aleta. “Kalau kamu butuh
bantuan, telepon kami saja.” Kata Zefanya. “Saat akhir tahun, kamu kesini ya...”
Kata Qifara. Analas pun semakin sedih. “Jangan nangis dong, besok kan sudah
harus pergi ke Bandung.” Kata Qifara. Lalu, mereka bertiga mengantarkan Analas
pulang ke rumahnya.

Keesokan harinya, Aleta, Qifara dan Zefanya mengunjungi rumah Analas


untuk terakhir kalinya. Mereka juga membantu Analas untuk menyiapkan barang-
barang yang akan dibawanya ke Bandung. Saat jam setengah sebelas, keluarga
Analas bersiap siap untuk berangkat ke Bandung. Lalu, keluarga Analas pun pergi
meninggalkan rumah lamanya. Aleta, Qifara dan Zefanya melambaikan tangannya
ke arah Analas. Lalu, Analas pun melambaikan tangannya ke sahabat-sahabatnya.
Perjalanan ke Bandung memakan waktu selama 2 setengah jam. Setelah sampai di
Bandung, Analas mengabari sahabat-sahabatnya bahwa ia sudah sampai di
Bandung.

Walaupun Analas bersekolah di sekolahnya yang baru dan mempunyai


teman-teman baru, tetapi ia tidak pernah melupakan sahabat-sahabat lamanya. Ia
selalu menghubungi Aleta, Qifara dan Zefanya ketika waktu senggang.

Anda mungkin juga menyukai