Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permasalahan utama dari penyediaan pakan ternak ruminansia adalah tidak


terpenuhinya jumlah dan kecukupan nilai nutrisi yang disebabkan antara lain
ketersediaaan pakan yang tidak terus menerus (kontinyu) sepanjang tahun. Pada
musim penghujan produksi pakan terutama hijauan tinggi dan terjadi kekurangan
pada musim kemarau.

Selain itu, bahan pakan pada umumnya berasal dari limbah pertanian yang
kandungan nutrisi protein kasarnya rendah dan serat kasarnya tinggi. Kandungan
serat kasar dalam bahan pakan sebagian besar berasal dari komponen selulosa
lignin (karbohidrat komplek ) sehingga sulit dicerna oleh ternak.

Pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi problematika tersebut


adalah dengan teknologi silase. Cara ini memungkinkan untuk mengolah bahan
pakan hijauan untuk meningkatkan kecernaan dari bahan pakan yang pada
umumnya mengandung serat kasar yang tinggi. Pengawetan bahan pakan dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara kering, yaitu pembuatan hijauan
kering dan jerami kering dan cara basah, yakni melakukan fermentasi hijauan
segar, misalnya rumputatau hasil sampingpertanian, seperti jerami jagung (corn
stover) dalam keadaan terkontrol yangdikenal dengan istilah pembuatan silase.

Ternak adalah salah satu dari produsen daging seperti sapi itu memiliki
nilai ekonomi tinggi dan penting dalam kehidupan masyarakat(Sudarmono, 2008).
Sapi adalah salah satu produsen daging di Indonesia.Namun, produksi daging di
negara belum bisa bertemu kebutuhan untuk populasi (Rosida, 2006). Sekitar
sekitar 70% produksi ternak terutama pertumbuhan dan kemampuan reproduksi
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Di antara lingkungan Faktor, diet memiliki
dampak paling besar yaitu sekitar 60% (Siregar,2012). Produktivitas tingkat
rendah.

1
Penyuluhan pakan terhadap peternak ruminansia termasuk pada sapi
diharapkan dapat diterapkan sehingga membantu meningkatkan produktivitas dan
peningkatan ekonomi bagi peternak.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara teknik formulasi pakan yang harus dilaksanakan
oleh Peternak?
2. Apakah teknik formulasi pakan mengunakan silase, konsentrat,dan
urea bisa meningkatkan produksi pada ternak?
3. Perbedaan pemberian silase dan pemberian silase yang
diformulasikan bersama konsentrat dan urea?
1.3 Tujuan
1. Memberikan informasi pada peternak teknik formulasi pakan
mencampurkan silase,konsentrat,dan urea
2. Membantu meningkatakan produktivitas pada ternak
3. Mengetahui ke efektifan pemberian silase dan silase yang
diformulasikan bersama konsentrat dan urea pada hewan ternak.
1.4 Manfaat
Membantu menikatkan produktivitas dan peningkatan ekonomi bagi peternak.

2
BAB II

PEMBAHASAN

Bahan pakan adalah apapun yang bisa dimakan dan dicerna sebagian atau
seluruhnya tanpa Rusaknya kesehatan ternak itu mengkonsumsi. Kualitas pakan
bahan akan mempengaruhi daging dan produk susu yang diproduksi oleh
ruminansia (Tillman et al., 2005). Bahan makanan ruminansia bisa jadi
diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, hijauan,pakan dan suplemen yang
diformulasikan pakan (Sugeng, 2010).

2.1 Silase

Silase adalah pakan yang telah diawetkan yang diproses dari bahan baku
berupa tanaman hijauan, limbah industri pertanian, serta bahan pakan alami
lainnya, dengan jumlah kadar/kandungan air pada tingkat tertentu, kemudian
dimasukkan dalam sebuah tempat yang tertutup rapat kedap udara yang biasa
disebutkan dengan silo.Dalam silo tersebut akan terjadi beberapa tahap proses
anaerob (proses tanpa udara/oksigen), dimana bakteri asam laktat akan
mengkonsumsi zat gula yang terdapat pada bahan baku, sehingga terjadi proses
fermentasi.

Silase yang terbentuk karena proses fermentasi ini dapat disimpan untuk
jangka waktu yang lama tanpa banyak mengurangi kandungan nutrisi dari bahan
bakunya.Tujuan utama pembuatan silase adalah untuk memaksimumkan
pengawetan kandungan nutrisi yang terdapat pada hijauan atau bahan pakan
ternak lainnya, agar bisa disimpan dalam kurun waktu yang lama, untuk kemudian
diberikan sebagai pakan bagi ternak terutama untuk mengatasi kesulitan dalam
mendapatkan pakan hijauan pada musim kemarau.

Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan:

3
1. Tetes tebu(molasses) = 3% dari bahan silase

2. Dedak hulus =5% dari bahan silase

3. Menir =3.5% dari bahan silase

4. Onggok = 3% dari bahan silase

5. Rumput Gajah atau hijauan sebagai bahan silase

6. Silo atau kantong plastik.

Cara membuat Silase

● Potong rumput hijau tersebut dengan ukuran 5-10 cm dengan menggunakan


parang, atau dengan menggunakan mesin chopper. Potongan rumput yang kecil
tujuannya agar rumput yang dimasukkan dalam silo dalam keadaan rapat dan
padat sehingga tidak ada ruang untuk oksigen dan air yang masuk.

● Campurkan bahan pakan tersebut hingga menjadi satu campuran.

● Bahan pakan ternak tersebut dimasukkan dalam silo dan sekaligus dipadatkan
sehingga tidak ada rongga udara.

● Bahan pakan ternak dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk


menjaga kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari silo. Dan tidak ada ruang
kosong antara tutup silo dan permukaan pakan paling atas.

4
● Setelah pakan hijauan dimasukkan semua, diberikan lembaran plastik, dan
ditutup rapat, dan diberi pemberat seperti batu, atau kantong plastik, atau
kantong plastic yang diisi dengan tanah.

Ciri-ciri silase yang baik.


● Rasa dan wanginya asam

● Warna pakan ternak masih hijau

● Teskstur rumput masih jelas

● Tidak berjamur, tidak berlendir, dan mengumpal

(hasil silase yang baik)

2.2 UMB (Urea molases block)

UMB ​(Urea Molases Block) a​ dalah pakan suplemen untuk ternak


ruminansia, berbentuk padat yang kaya dengan zat-zat makanan, terbuat
dari bahan utama molase (tetes tebu) sebagai sumber energi, urea sebagai
sumber nitrogen (protein), bahan lain seperti garam dapur, ultra mineral,
kapur sebagai pelengkap zat-zat makanan, serta bahan pengisi dan penyerap
molase seperti dedak, konsentrat.

Beberapa manfaat dan keuntungan bagi usaha peternakan ternak ruminansia,


yakni antara lain sebagai berikut :

5
1.​ ​Merupakan sumber protein (non-protein nitrogen)., energy dan mineral yang
sangat dibutuhkan oleh ternak.
2.​ ​Sebagai pakan tambahan (supelemen) bagi ternak yang dikandangkan atau
digembalakan.
3.​ ​Dapat meningkatkan kecernaan dam konsumsi zat-zat makanan dari bahan pakan
yang berserat tinggi, sehingga produktivitas ternak dapat ditingkatkan.

Bahan Pembuatan UMB dan batasan penggunaannya :


Jenis bahan​ ​Batasan penggunaan (%)
1.​ ​Bahan utama:
molases​ ​15 -79
urea​ ​3​ ​-15
2.​ ​Bahan Pengisi :
bekatul/dedak​ ​20 -30
polard​ ​15 - 23
Bungkil kedelai​ ​8​ ​-15
Bungkil kelapa​ ​8​ ​-15
3.​ ​Bahan Pengeras:
Kapur​ ​1 - 3
semen​ ​1 - 10
4.​ ​Bahan tambahan :
mineral mix​ ​2 - 10
garam​ ​1 - 2
vitamin​ ​0,5 - 1

D.​ ​Metode Pembuatan UMB:


1.​ ​Metode dingin
semua bahan ditimbang,dicampur sampai rata,dicetak,diberikan ke ternak

6
2.​ ​Metode Hangat
semua bahan ditimbang,dicampur kemudian dicampur kmd dipanaskan
dgn api kecilsampai hangat,didinginkan dan dicetak
3.​ ​Metode panas
Semua bahan ditimbang ,dicampur kemudian dipanaskan samapai 100°C
(± 15 menit), didinginkan dan dicetak.

E.​ ​Kualitas UMB


BAIK​ ​ ​TIDAK BAIK
Coklat Matang​ ​Belang, Berbitik putih
Aroma Khas molases​ ​Tengik, Busuk
Asam manis​ ​Asam
pH 3,5 – 4.2​ ​lebih 4,2
Padat,kenyal,​ ​Bergumpal, remah
Kesat, tidak berlendir​ ​Basah/ berlendir

(contoh urea mollases block)

7
2.3 Konsentrat

Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan


pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan makanan dan
dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur sebagai pakan pelengkap (Hartadi ​et al.,​
1991).

Konsentrat atau pakan penguat dapat disusun dari biji-bijian dan limbah hasil
proses industri bahan pangan seperti jagung giling, tepung kedelai, menir, dedak,
bekatul, bungkil kelapa, tetes dan umbi. Peranan konsentrat adalah untuk
meningkatkan nilai nutrien yang rendah agar memenuhi kebutuhan normal hewan
untuk tumbuh dan berkembang secara sehat (Akoso, 1996). Penambahan konsentrat
dalam ransum ternak merupakan suatu usaha untuk mencukupi kebutuhan zat-zat
makanan, sehingga akan diperoleh produksi yang tinggi. Selain itu dengan
penggunaan konsentrat dapat meningkatkan daya cerna bahan kering ransum,
pertambahan bobot badan serta efisien dalam penggunaan ransum (Holcomb ​et. al​.,
1984).

Menurut Koddang (2008) bahwa tingkat pemberian konsentrat


berpengaruh sangat nyata terhadap daya cerna bahan kering ransum pada sapi bali
jantan yang mendapatkan rumput Raja (​Pennisetum purpurephoides) s​ ecara ​ad
libitum​. Semakin tinggi tingkat pemberian konsentrat disertai dengan
meningkatnya daya cerna ( BK ) ransum..

Jika ketiga bahan tersebut disatukan maka hasilnya menunjukkan bahwa


pemberian kombinasi silase, konsentrat dirumuskan dan blok mineral urea
molasses adalah Kualitas pakan terbaik dibanding hanya silase dan kombinasi
silase dan konsentrat yang diformulasikan pada kecernaan ekstrak bebas nitrogen.
Ekstrak bebas nitrogen (nonstruktural karbohidrat) dipertimbangkan menjadi
sangat mudah dicerna dan besar sumber energi untuk ternak. Sebuah Kenaikan
jumlah pakan dikonsumsi oleh hewan pada umumnya menyebabkan kenaikan
tingkat mengalir ke sistem pencernaan. KapanTernak mengkonsumsi lebih banyak
pakan, itu akan terjadi menerima lebih banyak energi (McDonald etal., 2010).

8
Silase hanya memiliki 36,46% bebas nitrogen ekstrak dimanaKonsentrat
formulasi memiliki 46,29%ekstrak bebas nitrogen dan urea blok mineral molase
memiliki 36,74%.
sapi Mengonsumsi ketiga feed yang mana membuat kecernaan nitrogen
bebas Ekstrak memiliki nilai tertinggi. Bisa dicerna dipengaruhi oleh tingkat
pemberian makan, efek gabungan dari bahan pakan, tingkat perjalanan umpan
melalui saluran pencernaan dan fisik bentuk pakan (Tillman et al., 2005). Hal ini
dibuktikan dengan rata - rata konsumsi pakan dengan ekstrak bebas nitrogen
tertinggi kecernaan (10,9 kg silase / hari, 0,99kg konsentrat / hari dan 100gr urea
molasses mineral block / hari), dandengan nitrogen bebas terendah ekstrak
kecernaan (9,42 kg silase / hari). Pencernaan karbohidrat di Indonesia ruminansia
adalah melalui fermentasi proses oleh mikroba di rumen (Murray, 2009) Untuk
ruminansia akhir produk karbohidrat akan menghasilkan VFA yang utama sumber
energi. sapi yang kombinasi silase, merumuskan berkonsentrasi dan urea molasses
Blok mineral paling
BAB III

KESIMPULAN

Pemberian silase yang diformulasikan dengan konsentrat dan urea


molasses blok mineral akan meningkat kecernaan ekstrak bebas nitrogen daripada
hanya memberikan dalam bentuk silase saja yan kurang efektivebagi kecernaan
pada hewan ternak.

9
Pemberian Silase,Konsentrat dan Umb
untuk Meningkatkan Palatabilitas dan
Kecernaan pada Ternak

10
Oleh:

Suci Ratna Dewi

061511133118

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan hidayah dan petunjuk bagi umat manusia, demikian juga Shalawat
dan Salam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik dan
patut kita contoh dalam kehidupan kita sehari- hari karena limpahan rahmat dan
karunia-Nyalah sehingga penyusunan Makala yang berjudul pemberian silase,
kosentrat dan UMB (urea molasses block ) ​ini dapat diselesaikan meskipun dalam
bentuk yang sederhana.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh


Dosen Mata Kuliah penyuluhan yang telah membagi pengetahuannya kepada
kami. Terima kasih juga kepada teman-teman yang telah memberikan bantuan dan
dukungannya. Kami menyadari bahwa Makala yang berjudul pemberian silase,
kosentrat dan UMB (urea molasses block ) masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar
dalam penyusunan makala berikutnya dapat lebih baik.

11
Surabaya, 22 maret 2018

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Silase 3
2.2 ​UMB (urea mollases block) 5
2.3 Konsentrat 7

12
BAB III KESIMPULAN 9

DAFTAR PUSTAKA iv

LAMPIRAN v

DAFTAR PUSTAKA
 
Gowri Mariappan, Romziah Sidik, Djoko Poetranto ( Desesember 2016)
Nitrogren-free extract digestibility of cobination of silage,formulated concentrat
and urea molasses mineral block fed to rambon. ​Agroveteriner Vol 5 No.1
Desember 2016
www.ilmuternak.com
​www.peternakankita.com
http://nad.litbang.pertanian.go.id

13
14

Anda mungkin juga menyukai