Masa remaja merupakan masa di mana pertumbuhan terjadi dengan cepat, sehingga
kebutuhan gizi pada masa ini pun ikut meningkat. Salah satu zat gizi yang kebutuhannya
meningkat adalah zat besi. Zat besi dibutuhkan pada semua sel tubuh dan merupakan dasar
dalam proses fisiologis, seperti pembentukan hemoglobin (sel darah merah) dan fungsi enzim.
Perempuan membutuhkan asupan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki.
Tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) mengatakan bahwa kebutuhan zat besi remaja perempuan
usia 13-29 tahun adalah 26 mg, angka ini jauh lebih tinggi bila dibandingkan laki-laki seusianya.
Mengapa? Pada perempuan, asupan zat besi tidak hanya digunakan untuk
mendukung pertumbuhan, tetapi juga digunakan untuk mengganti zat besinya
yang hilang melalui darah yang keluar setiap dirinya
mengalami menstruasi setiap bulan. Karena kebutuhan zat besi perempuan yang
sangat tinggi inilah, perempuan berisiko mengalami kekurangan zat besi, yang nantinya dapat
berkembang menjadi anemia. Selain itu, penyebab kekurangan zat besi yang paling
banyak adalah pola makan yang rendah pangan hewaninya.
Di sisi lain, Remaja putri biasanya ingin tampil langsing, sehingga mereka
membatasi asupan makanan yang mengakibatkan kebutuhan gizi dalam
tubuhnyatidak terpenuhi.
Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan anemia pada remaja adalah:
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/anemia/anemia-pada-remaja-perempuan/
Gejala Anemia
Gejala anemia sangat bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Penderita anemia bisa
mengalami gejala berupa:
https://www.alodokter.com/anemia
Kekurangan vitamin C bisa terjadi jika Anda tidak mendapatkan cukup vitamin C dari makanan
yang Anda makan. Kekurangan vitamin C juga mungkin terjadi jika sesuatu mengganggu
kemampuan Anda untuk menyerap vitamin C dari makanan. Misalnya, merokok mengganggu
kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin C. Asam folic dan anemia defisiensi vitamin C
diperlakukan dengan menambahkan suplemen diet dan meningkatkan nutrisi ini dalam diet
Anda.
Merokok juga dapat menguras cadangan vitamin C sebesar 30 persen.
Jika Anda didiagnosis dengan anemia defisiensi vitamin C, Anda dapat diresepkan suplemen
vitamin C bersamaan dengan suplemen zat besi untuk memperbaiki kondisi Anda serta jenis
anemia lainnya. Anda harus minum zat besi dengan perut kosong sehingga dapat menyerap
dengan baik meskipun mungkin menyebabkan sakit perut. Makan makanan tinggi vitamin C
bersamaan dengan makanan tinggi zat besi tanaman untuk meningkatkan penyerapan. Jangan
minum antasid pada saat yang sama dengan zat besi, karena antasida mengurangi keasaman
di perut, yang menurunkan penyerapan zat besi.
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/anemia/pentingnya-vitamin-c-bagi-penderita-anemia/
Tablet tambah darah (TTD) merupakan salah satu solusi yang dapat
digunakan untuk masalah anemia, khususnya pada remaja putri dan ibu
hamil. Sebagian orang yang meminum TTD mungkin pernah mengalami efek
samping berupa feses berwarna hitam. Apa penyebabnya?
Ketika tubuh sudah mendapatkan asupan zat besi yang cukup, kelebihan zat
besi dari TTD tidak akan diserap oleh tubuh. Kelebihan zat besi yang tak
diserap tubuh ini akan dibuang melalui feses.
https://www.republika.co.id/berita/q39jhl463/feses-hitam-setelah-minum-tablet-tambah-darah-
emkenapaem
SOLUSI
Sri mengungkapkan bahwa pihaknya sedang mendorong pemerintah Indonesia untuk menyediakan
multivitamin yang lebih lengkap gizinya daripada TTD bagi remaja putri. “Jadi kita akan punya
program atau pilot project yang memberi remaja multivitamin. Lalu, kita akan ukur Hb-nya (kadar
hemoglobin) sebelum dan setelah diberi multivitamin,” katanya. Namun, yang masih menjadi
kendala adalah harga multivitamin yang mahal. Oleh sebab itu, Nutrition International sedang
mengupayakan multivitamin yang terjangkau. Di samping multivitamin, Sri berkata bahwa hal yang
paling mendesak lainnya adalah mendorong Kementerian Perindustrian untuk mengizinkan
fortifikasi zat besi ke dalam gandum. “Sekarang ini kan banyak orang mengonsumsi gandum dari mi
goreng atau kue, dan lain-lain. Kalau itu dimasuki zat besi, (maka) sudah tidak perlu minum pil TTD.
Otomatis sudah dapat,” ujarnya. Dia lantas mengatakan bahwa meskipun perusahaan gandum yang
diajak berkomunikasi oleh organisasinya sudah bersedia untuk melakukan fortifikasi zat besi,
Kementerian Perindustrian masih ragu untuk mengeluarkan izinnya karena fortifikan atau
pencampurannya harus diimpor dari luar negeri. Padahal, fortifikasi zat besi ke dalam gandum
dinilainya dapat mengurangi anemia secara massal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jalan Panjang Upaya Menangkal Anemia pada
Remaja Putri Indonesia", https://sains.kompas.com/read/2019/07/16/203600723/jalan-panjang-
upaya-menangkal-anemia-pada-remaja-putri-indonesia?page=all.
Penulis : Shierine Wangsa Wibawa
Editor : Shierine Wangsa Wibawa
https://sains.kompas.com/read/2019/07/16/203600723/jalan-panjang-upaya-menangkal-anemia-pada-
remaja-putri-indonesia?page=all
Tidak menyukai sayur? Konsumsi cokelat dapat menjadi cara yang enak untuk Anda mengatasi
anemia. Baik cokelat biasa maupun dark chocolate sama-sama tinggi zat besi.
Penelitian telah mengungkapkan bahwa terdapat lebih banyak antioksidan di dalam cokelat
daripada buah-buahan berry. Akan tetapi, lebih baik dengan kandungan biji cokelat minimal
70%.
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/anemia/cara-mengobati-mengatasi-anemia/
- Buat roti dengan gandum yang kaya zat besi
Roti umumnya tak banyak mengandung zat besi. Hal ini akibat penggunaan gandum yang rendah
zat besi. Gandum yang tinggi zat besi seperti amaranth yakni sekitar 8 miligram per setengah
cangkir dan quinoa sebanyak 9 miligram per setengah cangkir. Sedangkan gandum yang rendah zat
besi yakni barley, sekitar empat miligram zat besi per setengah cangkir. Sebaiknya membuat roti
atau memilih konsumsi roti dengan campuran gandum yang tinggi zat besi. (rah/rah)
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180427150108-255-294137/7-cara-efektif-cegah-anemia
Makanan alami yang mengandung zat besi seperti:
Hati sapi atau ayam.
Daging merah tanpa lemak misalnya daging sapi, kambing, dan domba.
Seafood seperti kerang, tuna, salmon, dan udang.
Kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang putih, kacang kedelai, atau
kacang hitam.
Oatmeal
Sereal
Susu
Pasta
Produk gandum yang diperkaya zat besi
https://hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak/zat-besi-untuk-anak/