Anda di halaman 1dari 2

4.

Apakah moral dan etika selalu dikerjakan secara bersamaan dalam kegiatan
berbisnis

Dalam organisasi etika dan moral tidak bisa dilepaskan, begitupun dalam dunia
bisnis seperti dikatakan oleh John W Newstrom (2007), “ethic is the use of moral
principles an values to affect the behavior of individuals and organizations with
regard to choice between what is right and wrong” Jadi pernyataan tersebut
mengandung makna bahwa perilaku individu dalam organisasi mengutamakan
prinsip moral yang berkaitan dengan etika dalam melaksanakan pekerjaan. Berkaitan
dengan etika dan moral dalam bekerja, beberapa pakar berpendapat bahwa etika
dalam bekerja merupakan sikap yang diambil berdasarkan tanggung jawab moralnya
yaitu: (1) kerja keras, (2) efisiensi, (3) kerajinan, (4) tepat waktu, (5) prestasi, (6)
energetik, (7) kerja sama, (8) jujur, (9) loyal. Etika moral seseorang yang jelas
menggambarkan hal-hal yang bersifat normatif sebagai sikap kehendak yang
dituntut agar dikembangkan.

Dalam dunia kerja, standar etika berbeda dari nilai dasar dari satu organisasi dengan
organisasi lain. Standar etika dapat menjadi acuan yang benar bagi organisasi yang
serius ingin membangun. Standar etika dapat menjadi nilai dan kepercayaan bagi
organisasi lain serta sebagai pedoman bagi perilaku anggota organisasi. Standar etika
merupakan tanggung jawab dari pimpinan manajemen untuk melihat bahwa standar
ini akan menentukan nilai benar atau nilai salah. Nilai etika ditentukan melakukan
sesuatu yang benar. Dalam suatu organisasi perusahaan, maka perilaku karyawan,
pelanggan serta pimpinan akan ditentukan oleh nilai etika sebagai suatu integritas.
Hasil survei menunjukkan bahwa integritas sama pentingnya dengan kentungan
perusahaan.

Dalam hal ini, tanggungjawab merupakan salah satu komponen dalam etika kerja
seseorang dalam melakukan pekerjaan. Melalui tanggungjawab, seseorang memiliki
kesadaran moral untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar. Salah satu
bentuk tanggungjawab seseorang dalam pelaksanaan etika kerja, selain pada diri
sendiri juga pada kelompok atau organisasi dimana dia bekerja.

Dalam konsep moralitas, seseorang dalam menjalankan pekerjaan sangat


memperhatikan aturan-aturan yang berlaku dan menghindari setiap perbuatan yang
tidak boleh dilakukan karena melanggar prinsip moralitas pada dirinya sendiri.
Prinsip moralitas yang dimiliki oleh seseorang akan terus diterapkan sejauh yang
bersangkutan mampu untuk mempertahankan prinsip moralitas tersebut. Ketika ada
peluang melakukan kejahatan, dan kejahatan tersebut sulit diketahui orang lain,
moral bertindak sebagai pengontrol atau tameng yang membuatseseorang berpikir
dua kali atau lebih untuk melakukannya. Kepemilikan moral adalah modal bagi
seseorang dalam mengarungi kehidupan
Pelanggaran etika sering terjadi di saat moral tidak lagi berfungsi secara utuh. Oleh
karena itu penting etika dan moral dikerjakan secara bersamaan agar menghindari
dari kejahatan. Merosotnya moral terjadi di saat kebanggaan pada prinsip-prinsip
moralitas terabaikan dan diabaikan. Mereka yang bangga pada moral telah
melahirkan keputusan-keputusan yang berpandangan pada moral. Etika berlangsung
berdasarkan kontrol moral. Untuk menegakkan dan menyuarakan moralitas setiap
orang harus kembali dan masuk ke dalam dirinya sendiri secara totalitas serta
melakukan penggalian dengan dalam untuk kemudian menyuarakannya pada
tindakan yang beretika.

https://teknologikinerja.wordpress.com/2015/11/19/landasan-etika-dan-
moral/amp/

http://onilucky.blogspot.com/2017/10/makalah-etika-bisnis-tentang-
moralitas.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai