Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena dengan karunia-Nya
kami dapat menyelesaiakan tugas ini dengan judul “Siklus Air”. Tugas ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi Pengetahuan Lingkungan. Tujuan dari tugas
ini adalah untuk mengetahui proses siklus air
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna mengingat kemampuan
kami yang terbatas. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak demi terwujudnya penyempurnaan tugas ini pada masa yang
akan datang. Kami berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Dibuat Oleh :
1. Yuli Murniasih
2. Pranatama Enggescho
3. Muhammad Haris
4. Fatricia Angga Saputra
5. Bambang Rianto
6. Ilham Bayu Aji
1. LATAR BELAKANG
Air merupakan salah satu unsur yang vital dalam kehidupan. Air dapat
ditemukan disemua tempat di permukaan bumi ini. Air merupakan sumber daya
abiotik yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Hampir
semua kegiatan hidup manusia bersinggungan langsung dengan air. Misalnya, air
digunakan untuk keperluan minum, memasak, mencuci, dan lain-lain. Jumlah air
bersih seakan-akan tidak terbatas. Tetapi sebenarnya air mengalami siklus hidrologi di
mana air yang kotor dan bercampur dengan banyak zat dibersihkan kembali melalui
proses alam.
Biogeokimia adalah segala yang berhubungan dengan tiga komponen, yaitu
makluk hidup sebagai unsur biotik, tanah atau lingkungan dan unsur-unsur kimia yang
berada di alam sebagai unsur abiotik. Di alam telah terjadi siklus yang berhubungan
dengan tiga komponen tadi. Siklus ini akan sangat memengaruhi keberlangsungan
kehidupan di muka bumi. Salah satu siklus biogeokimia adalah siklus air.
Proses siklus hidrologi atau siklus air berlangsung terus-menerus yang membuat
air menjadi sumber daya alam yang terbaharui. Jumlah air di bumi sangat banyak baik
dalam bentuk cairan, gas/uap, maupun padat/es. Jumlah air seakan terlihat semakin
banyak karena es di kutub utara dan kutub selatan mengalami pencairan terus-meners
akibat pemanasan global bumi sehingga mengancam kelangsungan hidup manusia di
bumi.
Dengan adanya siklus air yang terjadi di alam, memang sangat besar harapan
siklus itu terus ada. Dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini, kebutuhan air
terutama air bersih sangatlah kurang. Laju pertumbuhan penduduk yang meningkat
dengan signifikan menyebabkan penggunaan air juga turut meningkat. Akibatnya,
kelangkaan air bersih pun terjadi. Apalagi disaat musim kemarau seperti sekarang ini,
banyak sekali deretan orang yang mengantri untuk mendapatkan air bersih.
Kelangkaan air bersih ini merupakan salah satu masalah yang harus segera
ditanggulangi.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka akan didapat rumusan masalah
sebagai berikut :
- Apakah definisi siklus air?
- Bagaimana proses siklus air berlangsung?
- Apakah peran siklus air terhadap siklus biogeokimia?
3. TUJUAN PENULISAN
Makalah Siklus Air ini ditulis dengan tujuan untuk :
- Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekologi Lingkungan.
- Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai siklus air dan bagaimana
prosesnya serta manfaatnya.
- Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai dampak perbuatan manusia
terhadap siklus air.
- Meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk turut melestarikan lingkungan demi
keberlangsungan siklus air.
4. MANFAAT PENULISAN
Manfaat dari penulisan makalah Siklus Air ini yaitu memberikan informasi kepada
para pembaca dan mahasiswa tentang bagaimana proses terjadinya siklus air serta
upaya untuk turut melestarikan lingkungan demi keberlangsungan siklus air.
Pengertian dan Proses Siklus Air Peredaran air secara umum dari laut ke atmosfer
melalui penguapan, kemudian jatuh ke permukaan bumi sebagai hujan, mengalir di atas
permukaan bumi dan juga di dalam tanah merupakan pengertian dari siklus air atau siklus
hidrologi
1. Menurut Zahiruddin (2013) siklus air dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu: 1. Siklus
pendek: melalui proses kondensasi, air laut yang menguap berubah menjadi awan, lalu
hujan akan jatuh ke laut dan proses tersebut akan terus berulang. 2. Siklus sedang:
Angin membawa air laut yang menguap menuju ke daratan, selanjutnya berubah
menjadi awan melalui proses kondensasi dan jatuh sebagai hujan di daratan kemudian
meresap ke dalam tanah lalu kembali lagi ke laut melalui sungai atau saluran-saluran
air. 3. Siklus panjang: Air laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses
kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah
hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es
mengendap di puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih
rendah, mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.
Proses siklus air didukung dengan adanya matahari, karena matahari lah yang
menyebabkan terjadinya penguapan (evaporasi). Dalam proses siklus air, pertama-tama
terjadi penguapan atau evaporasi air di atas permukaan bumi ke atmosfer, lalu uap air
tersebut mengembun menjadi awan karena pengaruh suhu dingin di atmosfer. Lalu
angin membawa uap air bergerak di seluruh dunia, partikel awan bertabrakan dan jatuh
dari langit sebagai presipitasi, beberapa ada yang jatuh sebagai salju dan dapat
terakumulasi sebagai es dan gletser kemudian mencair di atas permukaan bumi.
Sebagian besar air jatuh ke permukaan dan kembali ke laut atau tanah sebagai hujan.
Selanjutnya air tersebut mengalir di sungai dan saluran-saluran air yang lain. Semua
aliran itu bergerak menuju lautan.Sedangkan air yang mengalir dalam tanah disimpan
sebagai air tawar di danau (Gafatar, 2012).
Berdasarkan pada hasil studi literatur, proses perputaran antara komponen biotik dan
abiotik termasuk di dalamnya unsur-unsur dan reaksi-reaksi kimia dapat disebut sebagai
siklus biogeokimia. Fokus pembahasan pada makalah ini adalah mengenai siklus air. Siklus
air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke
bumi dan kembali ke melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
1. DESINISI
Hidrologi berasal dari bahasa Yunani, Hydrologia, yang berarti "ilmu air".
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cairan, padat,
gas) pada, dalam atau diatas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah
penyebaran daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya
dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri. Siklus hidrologi menurut Suyono
(2006) adalah air yang menguap ke udara dari permukaan tanah dan laut, berubah
menjadi awan sesudah melalui beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau
salju ke permukaan laut atau daratan. Sedangkan siklus hidrologi menurut Soemarto
(1987) adalah gerakan air laut ke udara, yang kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi
sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali.
Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi
tersebut dapat berjalan secara kontinu.
Siklus atau daur merupakan suatu perputaran atau lingkaran suatu hal yang
terjadi secara terus menerus dan berkesinambungan. Siklus hidrologi adalah
perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal.
Daur/siklus hidrologi atau siklus air, atau siklus H2O merupakan sirkulasi yang tidak
pernah berhenti dari air di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara
kemudian ke darat lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam tiga fasenya
yaitu cair (air), padat (es), dan gas (uap air). Hal ini menunjukkan bahwa volume air di
permukaan bumi sifatnya tetap. Daur hidrologi merupakan salah satu dari daur
biogeokimia. Siklus hidrologi memainkan peran penting dalam cuaca, iklim, dan ilmu
Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-
celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak
akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah
permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama
dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran
permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada
daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama
yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
2. Siklus Sedang
Siklus hidrologi ini merupakan siklus alami yang banyak mengandung manfaat.
Manfaat siklus hidrologi diantaranya :
a. Wash Biosfer
Biosfer merupakan tempat hidup makhluk hidup tumbuhan, hewan termasuk
manusia. Biosfer terdiri dari litosfer (batuan/daratan), hidrosfer (air), dan atmosfer
(udara). Dalam perjalanannya siklus hidrologi melewati ke tiga tempat tersebut,
yaitu litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Air merupakan pelarut universal yang sangat
baik, apa yang dilalui akan dilarut oleh air, kecuali cairan seperti minyak. Pada saat
pertama kali air mengalami siklus hidrologi, air sungai, laut, danau, dsb mengalami
penguapan.
Hasil penguapan merupakan air yang relatif bersih. Air bersih ini sebagai bahan
dasar untuk mencuci biosfer. Ketika perjalanan ke atmosfer, air akan melarut partikel
debu, gas (NOx, SOx), aerosol, fume, fog dsb, demikian juga ketika air menjadi titik air awan
ataupun presipitasi. Semua yang ada di atmosfer dilarutkan dan diikat oleh air untuk dibawa ke
permukaan bumi, sehingga atmosfera menjadi bersih alami. Bahan bawaan air lainnya akan
diendapkan secara berlahan di dasar laut. Unsur-unsur hara batuan tanah akan di dorong dengan
gelombang laut menuju pantai sehingga terbentuk delta daratan yang subur. Bahan-bahan unsur
pencemaran yang terbawa air secara alaminya akan terdegradasi dengan sendiri selama tidak
melebihi ambang batas kemampuan air atau air akan melakukan mekanisme pencucuian dirinya
sendiri.
c. Water Suply
Air yang ikut sirkulasi siklus hidrologi hanya 521.000 km3/th, yang berarti 1,427.1015
liter/hari. Bila penduduk bumi 6 milyar dan kebutuhan air 200 liter/hari, maka akan
membutuhkan air 1,2.1012 liter/hari, sedangkan air yang ikut sirkulasi sebesar 1,427.1015 liter/hari.
Jadi masih ada kelebihan air yang dimanfaatkan oleh tumbuhan dan hewan lainnya yang tidak
akan mengganggu kondisi air yang sedang mengalir di sungai, air bawah tanah, danau, dan
keberadaan laut. Dalam sirkulasi hidrologi, air melalui berbagai tempat. Terutama di daratan baik
yang melalui permukaan atau bawah tanah. Berdasarkan hitungan di atas jumlah air sangat
memadai untuk memenuhi kebutuhan manusia, hewan ataupun tumbuhan. Namun memang tiap
daerah berbeda-beda kualitas dan kauntitasnya, ada kekurangan, kecukupan dan kelebihan, tetapi
secara total masih sangat mencukupi. Penduduk pegunungan tidak perlu menuju laut untuk
memenuhi kebutuhan airnya, cukup menanti hujan atau aliran permukaan atau mengambil di
pancuran atau di telaga. Pendudukan perkotaan yang datar, cukup mengambil air dari air bawah
tanah atau menjernihkan dari air permukaan. Semua kebutuhan air tercukupi baik dari segi jumlah
maupun tempatnya.
d. Resource Life
Air merupakan kebutuhan mutlak setiap makluk hidup. Tanpa ada air mustahil ada kehidupan.
Setelah bumi terbentuk, kemudian mendingin mengkerut, mulai terbentuk air yang mengisi
keriput-keriput bumi. Titik air baru terbentuk sebagai aktifitas gunung berapi. Air saat itu masih
tawar dan belum ada kehidupan. Kemudian karena adanya panas matahari, panas bumi dan sifat
e. Resource Energy
Siklus hidrologi memungkin air hujan jatuh di pegunungan atau dataran tinggi. Oleh karena
gravitasi air mengalir menuju tempat yang rendah. Perbedaan ketinggian daratan yang dilalui
air akan mengakibatkan kekuatan air untuk mengalir lebih kuat, semakin tinggi menuju ke rendah
semakin kuat kekuatan air. Kekuatan air tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Pada
kekuatan yang cukup oleh penduduk dimanfaatkan untuk memutar kincir, menumbuk, sedangkan
pada kekuatan yang besar dapat digunakan untuk memutar turbin penghasil listrik yang dapat
dinikmati di rumah kita saat ini.
f. Obyek Wisata
Kabut di pegunungan, air terjun, awan yang tebal, hujan gerimis, danau, aliran sungai, sungai
bawah tanah, stalaktit, stalakmit, mata air, sumur artesis, gelombang laut, semuanya merupakan
bagian dari siklus hidrologi. Keadaan itu semua terbentuk oleh adanya siklus hidrologi ribuan
tahun, dan sekarang keindahannya dapat dijadikan obyek wisata yang menarik. Dapat
dibayangkan bila air tidak mengalir mengikuti siklus hidrologi, semua keadaan tersebut di atas
tidak akan ada.
Manfaat lain adanya siklus hidrologi diantaranya :
Sebagai sarana transportasi aliran sungai, lautan, danau
Untuk menjadi kelembaban atmosfer maupun litosfer
Membentuk musim
Mempengaruhi iklim, pergerakan udara/angin
Menyebarkan berbagai mikroorganisme, biji-bijian, dsb.
a. Penebangan Hutan
Penebangan hutan secara berlebihan yang mengakibatkan pengaruh terhadap
resapan air ke dalam tanah. Hutan yang gundul tidak akan dapat menyerap air
sehingga ketika hujan turun air akan mengalir langsung ke laut. Karena tidak ada
resapan yang terjadi karena hutan gundul, akibatnya lapisan atas tanah dan humus
terkikis oleh air yang mengalir. Aliran permukaan menjadi energi yang dapat
menggerus partikel tanah di permukaan dan mengangkutnya ke tempat lain sebagai
bagian dari proses erosi.
b. Pembangunan Permukiman
Pembangunan pemukiman yang tidak memperhatikan aspek lahan serapan air,
akibatnya lahan yang seharusnya menjadi tempat serapan air menjadi tertutupi
pemukiman, dimana dipastikan sebagian besar halaman pemukiman di tutup oleh
jalanan, semen/beton.
d. Pembukaan Lahan
Untuk keuntungan dalam hal bisnis, ekonomi, dan sosialisasi masyarakat hutan-
hutan banyak di tebangi dan lahan-lahan baru yang telah terbuka di alihfungsikan
menjadi lahan industri, perumahan, atau lahan pertanian. Akibatnya daerah resapan
air menjadi berkurang.
BAB IV
PENUTUP
1. Simpulan
Juga kami dapat mengetahui proses siklus air yang terjadi di muka bumi, yaitu melalui
kondensasi, presipitasi, evavorasi, transpirasi, infiltrasi disertai dengan perlokasi dan
run off yang terus bergantian. Kemudian ketersediaan air dimuka bumi relative tetap
sehingga siklus air dapat dikatakan berjalan dengan baik. Namun yang menjadi masalah
adalah pada proses infiltrasi, perlokasi, dan run off ada faktor ekternal yaitu kondisi
lingkungan yang tercemar yang memengaruhi ketersediaan air bersih. Adapun upaya
yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian air khususnya air layak konsumsi
adalah dengan menghemat penggunaan air, merawat, menanam, dan menjaga
kelestarian tumbuhan terutama hutan, membuat daerah resapan dan penampungan air,
serta yang paling penting yaitu tidak mencemari lingkungan dalam bentuk apapun.
2. Saran
Air adalah kebutuhan vital yang harus dipenuhi semua makhluk hidup baik itu manusia,
hewan, ataupun tumbuhan. Namun makhluk hidup yang paling berpengaruh terhadap
siklus air ini tentu saja manusia. Berbagai kegiatan manusia seperti menebang hutan,
menghilangkan resapan air, membuang sampah di sungai, pembuangan limbah pabrik di
aliran air maupun udara dapat mengancam ketersediaan air bersih semakin menipis.
Untuk itu, manusia perlu mempertimbangkan aktivitas yang dilakukannya sehingga
tidak merusak lingkungan dan mengganggu siklus air itu sendiri.