Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KLIEN HIPERTROFI KELENJAR TIROID


A. Pengkajian
1. Kaji riwayat penyakit :  sudah sejak kapan keluhan dirasakan klien, apakah ada anggota keluarga
yang berpenyakit sama
2. Tempat tinggal sekarang dan pada masa balita
3. Usia dan jenis kelamin
4. Kebiasaan makan
5. Penggunaan obat-obatan
- Kaji jenis obat-obat yang sedang digunakan dalam 3 bulan terakhir
- Sudah berapa lama digunakan
- Tujuan pemberian obat
6. Keluhan klien :
- Sesak napas, apakah bertambah sesak bila beraktivitas
- Sulit menelan
-Leher bertambah besar
- Suara serak/parau
- Merasa malu dengan bentuk leher yang besar dan tidak simetris
7.  Pemeriksaan fisik :
- Palpasi kelenjar tiroid, nodul tunggal atau ganda, konsistensi dan simetris tidaknya, apakah terasa
nyeri pada saat di palpasi
- Inspeksi bentuk leher, simetris tidaknya
- Auskultasi bruit pada arteri tyroidea
- Nilai kualitas suara
- Palpasi apakah terjadi deviasi trakhea
8. Pemeriksaan diagnostik
- Pemeriksaan kadar T3 dan T4 serum
- Pemeriksaan RAI
- Test TSH serum
9. Lakukan pengkajian lengkap dampak perubahan patologis diatas terhadap
kemungkinan adanya gangguan pemenuhan oksigen, nutrisi, cairan dan elektrolit serta gangguan
rasa aman dan perubahan konsep diri seperti :
- Status pernapasan
- Warna kulit
- Suhu kulit (daerah akral)
- Keadaan / kesadaran umum
- Berat badan dan tinggi badan
- Kadar hemoglobin
- Kelembaban kulit dan teksturnya
- Porsi makan yang dihabiskan
- Turgor
- Jumlah dan jenis cairan per oral yang dikonsumsi
- Kondisi mukosa mulut
- Kualitas suara
- Bagaimana ekspresi wajah, cara berkomunikasi dan gaya interaksi klien dengan orang di sekitarnya
- Bagaimana klien memandang dirinya sebagai seorang pribadi
 
B.Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan utama yang dijumpai pada klien dengan goiter nontoksik antara lain :
1.       Pola napas yang tidak efektif yang berhubungan dengan penekanan kelenjar tiroid terhadap
trakhea
2.       Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan cedera pita suara/kerusakan laring, edema
jaringan, nyeri, ketidaknyamanan.
3.      Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan asupan yang
kurang akibat disfagia
4.       Perubahan citra diri yang berhubungan dengan perubahan bentuk leher
5.      Gangguan rasa aman : ansietas yang berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakit
dan pengobatannya, atau persepsi yang salah tentang penyakit yang diderita
C. Rencana Tindakan Keperawatan
1.      Pola napas yang tidak efektif yang berhubungan dengan penekanan kelenjar tiroid terhadap
trakhea
Tujuan : Selama dalam perawatan 1x 24 jam, pola napas klien efektif kembali
Kriteria Hasil : - Frekuensi pernapasan 16-20 x/menit dan pola teratur
- Akral hangat
- Kulit tidak pucat atau cianosis
- Keadaan klien tenang/tidak gelisah
Intervensi
Rasional
Batasi aktivitas, hindarkan aktivitas yang melelahkan
Untuk mengurangi kebutuhan oksigen dalam tubuh
Posisi tidur setengah duduk dengan kepala ekstensi bila diperlukan
Ekspansi dada lebih luas , lebih mudah untuk penghirupan oksigen
Kolaborasi pemberian obat-obatan
Untuk membantu keefektifan jalan nafas
Bantu aktivitas klien di tempat tidur
Mengurangi kebutuhan oksigen
Observasi keadaan klien secara teratur
Untuk memantau keadaan pasien
Hindarkan klien dari kondisi-kondisi yang menuntut penggunaan oksigen lebih banyak seperti
ketegangan, lingkungan yang panas atau yang terlalu dingin
Untuk memaksimalkan penggunaan oksigen dalam tubuh
 
2.       Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan cedera pita suara/kerusakan laring, edema
jaringan, nyeri, ketidaknyamanan.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam pasien dapat berkomunikasi
kriteria hasil : - Mampu menciptakan metode komunikasi dimana kebutuhan dapat dipahami.
Rencana tindakan/intervensi:
Intervensi
Rasional
Kaji fungsi bicara secara periodik
Suara serak dan sakit tenggorok akibat edema jaringan atau kerusakan karena pembedahan pada
saraf laringeal yang berakhir dalam beberapa hari kerusakan saraf menetap dapat terjadi
kelumpuhan pita suara atau penekanan pada trakea
Pertahankan komunikasi yang sederhana, beri pertanyaan yang hanya memerlukan jawaban ya atau
tidak
Menurunkan kebutuhan berespon, mengurangi bicara
Memberikan metode komunikasi alternatif yang sesuai, seperti papan tulis, kertas tulis/papan
gambar
Memfasilitasi eksprsi yang dibutuhkan
Antisipasi kebutuhan sebaik mungkin. Kunjungan pasien secara teratur
Menurunnya ansietas dan kebutuhan pasien untuk berkomunias
Beritahu pasien untuk terus menerus membatasi bicara dan jawablah bel panggilan dengan segera
Mencegah pasien bicara yang dipaksakan untuk menciptakan kebutuhan yang
diketahui/memerlukan bantuan
 
3.      Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan yang berhubungan dengan asupan nutrien kurang
akibat disfagia
Tujuan : Nutrisi klien dapat terpenuhi kembali dalam waktu 1-2 minggu
Kriteria Hasil :
- Berat badan bertambah
- Hemoglobin : 12-14 gr% (wanita) dan 14-16 gr% (pria)
- Tekstur kulit baik
Intervensi
Rasional
Berikan makanan lunak atau cair sesuai kondisi klien
Agar mudah ditelan oleh pasien
Porsi makanan kecil tetapi sering
Agar menambah nafsu makan pasien
Beri makanan tambahan diantara jam makan
Untuk menambah nutrisi pasien dan nafsu makan
Timbang berat badan dua hari sekali
Untuk mengetahui perkembangan pasien setelah dilakukan tindakan keperawatan
Kolaborasi pemberian ruborantia bila diperlukan
Untuk menambah nutrisi pasien dan nafsu makan
Ciptakan lingkungan yang menyenangkan menjelang jam makan
Agar nafsu makan pasien bertambah dan kenyamanan saat makan
 
4.      Perubahan citra diri yang berhubungan dengan perubahan bentuk leher
Tujuan : Setelah menjalani perawatan 3x24 jam  klien memiliki gambaran diri yang positif kembali
Kriteria Hasil : - Klien menyenangi kembali tubuhnya
- Klien dapat melakukan upaya-upaya untuk mengurangi dampak negatif pembesaran pada lehe
- Klien dapat melakukan aktivitas fisik dan sosial sehari-hari
Intervensi
Rasional
Dorong klien mengungkapkan perasaan dan pikirannya tentang bentuk leher yang berubah
Bersikap simpati kepada pasien dan mendengarkan keluhannya
Diskusikan upaya-upaya yang dapat dilakukan klien untuk mengurangi perasaan malu seperti
menggunakan baju yang berkerah tertutup
 
Untuk meningkatkan percaya diri pasien
Beri pujian bila klien dapat melakukan upaya-upaya positif untuk meningkatkan penampilan diri
 
Agar pasien mempunyai motivasi dan tidak membenci tubuhnya
Jelaskan penyebab terjadinya perubahan bentuk leher dan jalan keluar yang dapat dilakukan seperti
tindakan operasi
 
Agar pasien tidak khawatir tentang penyakitnya dan mengetahui keadaannya sekarang
Jelaskan pula setiap risiko yang perlu di antisipasi dari setiap tindakan yang dapat dilakukan
 
Agar pasien mengetahui setiap tindakan dan risiko stelah dilakukan tindakan
Ikut sertakan klien dalam kegiatan keperawatan sesuai kondisi klien
Agar pasien merasa diikutsertakan dalam setiap tindakan keperawatan
Fasilitasi klien untuk bertemu teman-teman sebayanya
Untuk meningkatkan percaya diri
 
5.      Gangguan rasa aman : Ansietas yang berhubungan dengan kurang pengetahuan klien tentang
penyakit dan pengobatannya atau persepsi yang salah tentang penyakit yang diderita
Tujuan : Setelah diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 2 kali, ansietas klien akan hilang selama
2x24 jam
Kriteria Hasil : - Ekspresi wajah tampak rileks
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik
- Klien mengetahui penyakit dan upaya pengobatan
Intervensi
Rasional
Kaji pengetahuan klien tentang penyakit dan pengobatannya
Untuk mengetahui pengetahuan yang dimiliki pasien tentang penyakitnya
Identifikasi harapan-harapan klien terhadap pelayanan yang diberikan
Untuk mengetahui motivasi klien
Buat rancangan pembelajaran yang mencakup :
- Jenis penyakit dan penyebabnya
-Upaya penanggulangan seperti pemberian obat-obatan, tindakan operasi bila ada indikasi
- Prognosa dan prevalensi penyakit
-Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan keadaan yang lebih buruk dan kondisi yang mempercepat
penyembuhan
 
Pasien mengetahui keadaan dan solusi yang harus dimengerti dan pengobatan yang telah diberikan
kepadanya.
Laksanakan pembelajaran bersama dengan anggota keluarga, perhatikan kondisi klien dan
lingkungannya
Untuk memahami tengan penyakitnya
 BAB 4
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Hipertrofi kelenjar tiroid yaitu kelenjar tiroid mengalami pembesaran akibat pertambahan ukuran
sel/jaringan tanpa di sertai peningkatan atau penurunan sekresi hormon-hormon kelenjar tiroid.
Disebut juga sebagai goiter nontosik atau simple goiter atau struma Endemik.Disebabkan oleh
defisiensi yodium. Manifestasi yang mungkin timbul yaitu pembengkakan,perasaan sesak di daerah
tenggorokan, kesulitan bernapas (sesak napas), batuk, mengi (karena kompresi batang
tenggorokan),kesulitan menelan (karena kompresi dari esofagus) dan suara serak.
4.2 Saran
 Mengkonsumsi yodium secukupnya untuk menghindari gondok.

 
DAFTAR PUSTAKA
Brunner &Suddarth.2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Edisi 8. Vol 2. Jakarta: EGC
Price,sylvia anderson.1991.Patofisiologi Klinik Proses-Proses Penyakit. Jakarta. EGC
Mansjoer,arif.dkk.2001.Kapita Selekta Kedokteran.Jilid 1.Edisi Ketiga.Jakarta. Media Aesculapius
Putra,Semara.2012. Askep Keperawatan bedah. http://sema raputraadj oezt.blogspot
.com/2012/04/askep-keperawatan-bedah.html. Diakses pada tanggal 15 Maret 2013 pukul 05.00
WIB

Anda mungkin juga menyukai