Anda di halaman 1dari 4

STEP 1

1. Skrining : pengkajian dari seorang apt untuk melihat apakah resep


yang sudah diserahkan sesuai administrasi farmasetik dan klinisnya,
2. Neiter : resep yang tidak boleh diulang
3. Asthrol : obat yang digunakan untuk membantu mengobati
penyempitan saluran pernapasan. Dimana astharol mengandung salbutamol
4. Vectrin : obat pengencer dahak yang berguna untuk mengencerkan
dahak agar lebih mudah dikeluarkan. Batuk flu isinya erdostrine.
5. Intifen : asma isinya ketotofen hydrogen famarete
6. Kloderma krim : obat topikal dengan kandungan Clobetasol propionate.
Obat ini masuk ke dalam golongan kortikosteroid yang digunakan untuk
mengatasi peradangan kulit. kulit (inflamasi) isinya clobetasol propionate
7. Sue : signa usus externum (utk pemakaian luar)
8. Dtd : da tales doses : berikan sebanyak

Step 2

1. Apakah tujuan dari skrining resep?


2. Bagaimana tahap2 dalam skrining resep?
3. Bagaimana skrining administrasi yang ada pada skenario?
4. Bagaimana skrining farmaseutik yang ada pada scenario?
5. Bagaimana skrining klinis yang ada pada skenario?
6. Bagaimana kelengkapan komponen resep berdasarkan skenario?
7. Bagaimana interaksi obat pada skenario?
8. Apa yg harus diperhatikan dalam melakukan peracikan?
9. Apa inkompatibilitas antar obat yang terdapat pada racikan R1?
10. Bagaimana stabilitas sediaan racikan yang terdiri dari beberapa sediaan
yang berbeda seperti pada R1?
11. Bagaimana DRPs terkait scenario?
12. Mengapa antibiotik ciprofloksasin tidak dapat di campur dengan obat lain
dalam peracikan puyer?
13. Informasi apa yg dapat diberikan apoteker terkait skenario?
14. Bagaimana perhitungan peracikan krim ?

STEP 3

1. Apakah tujuan dari skrining resep?


Jawab :
Skrining resep merupakan kegiatan apoteker dalam mengkaji sebuah resep.
Tujuan dilakukan skrining resep adalah untuk menjamin keamanan obat dalam
resep ketika digunakan oleh pasien.

2. Bagaimana tahap2 dalam skrining resep?


Jawab :
1. Dilakukan kajian administratif
2. Dilakukan kajian farmaseutik
3. Dilakukan pertimbangan klinis

3. Bagaimana skrining administrasi yang ada pada skenario?


Jawab :
Kajian atau skrining administrasi terkait skenario
Nama pasien : ada
Umur : ada
Jenis kelamin : tidak ada
Berat badan : ada
Nama dokter : ada
Nomor SIP : ada
Alamat : ada
No telepon : ada
Paraf : ada
Tanggal penulisan resep : ada

4. Bagaimana skrining farmaseutik yang ada pada scenario?


Jawab :
Nama obat, jumlah obat, dosis, kekuatan, kompatibilitas, stabilitas,

5. Bagaimana skrining klinis yang ada pada skenario?


Jawab :
Skrining klinis : interaksi, indikasi, kontraindikasi, efek yang tdk diinginkan, alergi,
cara pakai dan lama penggunaan obat.

6. Bagaimana kelengkapan komponen resep berdasarkan skenario?


Jawab:
Tidak dicantumkan : TB, stempel dokter, kekuatan obat intifen,

7. Bagaimana interaksi obat pada skenario?


Jawab :
Ciprofloksasin memiliki interaksi dengan prednisone. Dimana, Ciprofloksasin
dapat meningkatkan resiko kerusakan dan pecahnya tendon jika dikombinasikan
dengan steroid seperti prednisone.

8. Apa yg harus diperhatikan dalam melakukan peracikan?


Jawab :
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam peracikan, yaitu:
1. Melakukan penimbangan yang akurat
2. Mengubah ukuran obat menjadi ukuran partikel yang paling kecil.
3. Memastikan semua bahan sudah tercampur rata untuk memperoleh
campuran yang homogen.
4. Melihat stabilitas obat
5. Pengemasan harus menggunakan wadah yang sesuai misalnya kapsul dan
tablet dari bahan aktif yang spesifik.
6. Selain itu, proses peracikan sebaiknya menggunakan mortar yang terpisah
dan alat pelindung diri bagi peracik sebagai upaya untuk memastikan
keamanan bagi pasien maupun tenaga kesehatan.

9. Apa inkompatibilitas antar obat yang terdapat pada racikan R1?


10. Bagaimana stabilitas sediaan racikan yang terdiri dari beberapa sediaan
yang berbeda seperti pada R1?
11. Bagaimana DRPs terkait scenario?
Jawab :
Pada resep terdapat bentuk kapsul dimana kapus ini yang kemudian
dikeluarkan isinya untuk dicampurkan dengan bahan obat lain sehingga
membuat serbuk menjadi basah, sehingga perlunya penyimpaanan obat ini pada
wadaha tertutup baik aagar agar memperlambat terjadinya perubahan stabilitas
fisika dan mencegah terjadinya oksidasi bahan obat karena pengaruh panas dan
cahaya. Sehingga perlunya ketika penyerahan obat disertai pemberian informasi
pada pasien tentang Penyimpanan obat ini.

12. Mengapa antibiotik ciprofloksasin tidak dapat di campur dengan obat lain
dalam peracikan puyer?
Jawab :
Antibiotik merupakan komponen dalam racikan yang harus digunakan
sampai habis, sedangkan obat lain yang merupakan pengobatan simtomatis
hanya digunakan ketika pasien mengalami gejala. Peracikan antibiotik
seharusnya dipisah dari jenis obat yang lain. Selain itu, proses peracikan
menggunakan mortar yang terpisah dan alat pelindung diri bagi peracik untuk
memastikan keamanan bagi pasien..

13. Informasi apa yg dapat diberikan apoteker terkait skenario?


Jawab :
Sebaiknya apoteker menghubungi dokter terkait resep , dimana didalam
resep ada beberapa obat yang tidak bisa di campur. Jadi apoteker harus
meminta persetujuan dokter untuk mengganti atau memberikan resep baru. Dan
apoteker meminta izin kepada pasien untuk menghubungi dokter terkait obat
dalam resep.

14. Bagaimana perhitungan peracikan krim ?

STEP 4

STEP 5
1. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian resep terkait kajian administrasi
2. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian resep terkait kajian farmaseutik
3. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian resep terkait kajian klinis
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan bagian-bagian resep
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan mengenai pelayanan
farmasi klinis di apotek sesuai skenario
6. Mahasiswa mampu memahami dan penjelaskan informasi obat kepada
pasien pada resep sesuai scenario
7. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan interaksi obat yang ada
pada resep
8. Mahasiswa mampu memahami dan mengitung peracikan terkait skenario

Anda mungkin juga menyukai