Anda di halaman 1dari 10

INTERVENSI KEPERAWATAN BERDASARKAN NIC SEBAGAI

PANDUAN PERAWAT DALAM UPAYA PENINGKATAN


KESEHATAN PASIEN
Suci Denita Sari/181101025
sucidenitasari@gmail.com

ABSTRAK

Perencanaan adalah fase proses keperawatan yang penuh pertimbangan dan sistematis
dan mencakup pembuatan keputusan dan penyelesaian masalah. Tujuan dari pengkajian
mengenai intervensi keperawatan sasaran utamanya adalah perawat. Dengan mengetahui
pentingnya dari intervensi/perencanaan keperawatan, perawat akan sadar dan mampu
meningkatkan penegetahuan dalam menyusun atau menetapkan perencanaan yang akan
diaplikasikan oleh klien di rumah sakit. Kajian ini menggunakan metode kualitatif, metode
kualitatif ini bersifat memberikan penjelasan dengan membuat analisis. Hasil yang diharapkan
dari kajian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai intervensi keperawatan
berdasarkan NIC, agar perawat memiliki pengetahuan luas dalam membuat perencanaan asuhan
keperawatan yang tepat untuk meningkatkan kesehatan klien di rawat jalan maupun rawat inap
di rumah sakit. Intervensi dibuat setelah tujuan jangka panjang dan pendek ditetapkan.
Jenis intervensi keperawatan antara lain : manajemen, psikososial, pengajaran,
konsultasi, dan observasi. Intervensi keperawatan dipilih berdasarkan kebutuhan dan
keperluan masalah. Mengkomunikasikan rencana asuhan keperawatan dapat dilakukan
dengan berdiskusi dengan klien dan mendokumentasikannya sebagai rekam medis.
Kata Kunci : Intervensi Keperawatan, NIC, Panduan, Perawat, Kesehatan, Pasien

1
LATAR BELAKANG yang mengimplementasikan rencana
asuhan.
Perencanaan adalah fase proses
keperawatan yang penuh pertimbangan TUJUAN
dan sistematis dan mencakup
Tujuan dari pengkajian mengenai
pembuatan keputusan dan penyelesaian
intervensi keperawatan sasaran
masalah. Dalam perencanaan, perawat
utamanya adalah perawat. Dengan
merujuk pada data pengkajian klien dan
mengetahui pentingnya dari
pernyataan diagnosis sebagai petunjuk
intervensi/perencanaan keperawatan,
dalam merumuskan tujuan klien dan
perawat akan sadar dan mampu
merancang intervensi keperawatan yang
meningkatkan penegetahuan dalam
diperukan untuk mencegah,
menyusun atau menetapkan
mengurangi, atau menghilangkan
perencanaan yang akan diaplikasikan
masalah kesehatan klien. Intervensi
oleh klien di rumah sakit. Sehingga
keperawatan adalah setiap tindakan,
perawat dapat memberikan asuhan
berdasarkan penilaian klinis dan
keperawatan yang benar dan sesuai
pengetahuan, yang perawat lakukan
dengan masalah klien dan dapat
untuk meningkatkan hasil pada klien
memberikan kesembuhan terhadap
(McCloskey & Bulechek, 2000). Hasil
klien.
fase perencanaan adalah rencana asuhan
klien. METODE

Meskipun perencanaan pada Kajian ini menggunakan metode


dasarnya merupakan tanggung jawab kualitatif, metode kualitatif ini bersifat
perawat, masukan dari klien dan memberikan penjelasan dengan
individu pendukung sangat penting membuat analisis. Proses pengkajian ini
untuk keefektifan rencana tersebut. lebih menggunakan landasan teori
Perawat tidak merencanakan untuk dengan mengumpulkan data,
klien, tetapi mendorong klien untuk bereksplorasi bebas yang telah
berpartisipasi aktif sesuai disimpulkan dari berbagai sumber-
kemampuannya. Di tatanan rumah, sumber buku dan jurnal perencanaan
orang-orang yang mendukung klien dan keperawatan.
pemberi asuhan adalah orang-orang

2
HASIL besarnya, menunjukkan isi dari aktivitas
yang direncanakan. Intervensi
Hasil yang diharapkan dari
keperawatan dapat dibagi menjadi dua,
kajian ini adalah untuk memberikan
yaitu: mandiri (dilakukan oleh perawat)
informasi mengenai intervensi
dan kolaboratif (yang dilakukan
keperawatan berdasarkan NIC, agar
bersama dengan pemberi perawatan
perawat memiliki pengetahuan luas
lainnya).
dalam membuat perencanaan asuhan
keperawatan yang tepat untuk Perencanaan adalah suatu kategori

meningkatkan kesehatan klien di rawat dari perilaku keperawatan dimana

jalan maupun rawat inap di rumah sakit. tujuan berpusat pada klien dan hasil
yang di perkirakan ditetapkan dan
PEMBAHASAN intervensi keperawatan dipilih untuk
mencapai tujuan tersebut (Potter &
Menurut Nursing Interventions
Perry, 2005).
Classification (NIC) (2013), intervensi
keperawatan merupakan suatu Tahap perencanaan berfokus pada
perawatan yang dilakukan perawat memprioritaskan masalah, merumuskan
berdasarkan penilaian klinis dan tujuan dan kriteria hasil, membuat
pengetahuan perawat untuk instruksi keperawatan, dan
meningkatkan outcoem pasien/klien. mendokumentasikan rencana asuhan
keperawatan.
Intervensi keperawatan adalah
panduan untuk perilaku spesifik yang Tujuan dilakukannya perencanaan
diharapkan dari klien, dan atau/atau asuhan keperawatan adalah sebagai
tindakan yang harus dilakukan oleh berikut.
perawat. Intervensi dilakukan untuk
1. Meningkatkan komunikasi
membantuk klien mencapai hasil yang
antara pemberi asuhan
diharapkan (Deswani, 2009).
keperawatan.
Menurut kozier, et al (2010), 2. Memberikan asuhan secara
intervensi keperawatan harus spesifik langsung dan didokumentasikan
dan dinyatakan dengan jelas.
Pengelompokkan seperti bagaimana,
kapan, di mana, frekuensi, dan

3
3. Catatan dapat digunakan untuk Untuk dapat memprioritaskan
evaluasi, penelitian, dan aspek masalah, maka perawat memerlukan
legal. kemampuan dan keterampilan berpikir
4. Sebagai dokumentasi bukti kritis sehingga dapat menentukan
untuk layanan asuransi. masalah mana yang memerlukan
perhatian khusus dan masalah mana
Tiga komponen utama yang harus
yang dapat ditunda, menentukan
ada dalam sebuah rencana asuhan
masalah mana yang menjadi tanggung
keperawatan sebagai berikut.
jawab perawat dan mana masalah yang
1. Diagnosis keperawatan atau perlu dirujuk pada tim kesehatan lain,
masalah yang diprioritaskan. menentukan masalah mana yang sesuai
2. Kriteria hasil, yaitu apa hasil dengan standar asuhan keperawatan dan
yang diharapkan dan kapan anda mana yang dapat menggunakan clinical
ingin mengetahui hasil yang pathway (kerja sama antar tim
diharapkan tersebut. kesehatan), serta menentukan masalah
3. Intervensi, yaitu apa yang harus mana yang tidak termasuk dalam
dilakukan untuk mencapai tujuan standar keperawatan, tetapi harus
atau kriteria hasil. dirumuskan agar dapat diatasi sebelum
klien pulang nanti.
Langkah-Langkah Perencanaan
Menurut Carpenito (2000) ada
1. Menentukan Prioritas Masalah
perbedaan antara prioritas diagnosa dan
Untuk mulai memprioritaskan diagnosa yang penting.
masalah, pertama kali perawat harus
a. Prioritas diagnosa adalah
mengidentifikasi masalah yang paling
diagnosa keperawatan jika
penting (urgent). Masalah yang paling
tidak diatasi saat ini akan
penting ini biasanya memerlukan
berdampak buruk terhadap
tindakan medis segera. Setelah itu,
keadaan fungsi status
perawat melihat tujuan yang ingin
kesehatan klien,
dicapai saat klien pulang nanti. Hal ini
b. Diagnosa yang penting
diperlukan untuk memutuskan apa yang
adalah diagnosa keperawatan
harus dilakukan pertama kali dari
dimana intervensi dapat
keseluruhan asuhan keperawatan.

4
ditunda untuk beberapa saat ketidakmampuan mencuci
tanpa berdampak terhadap rambut sendirian dan
status fungsi kesehatan klien. ketidakmampuan melakukan
aktivitas sehari-hari secara
Banyak faktor yang dipertimbangkan
normal.
dalam memprioritaskan masalah. Salah
e) Prioritas ke-5
satunya adalah prioritas berdasarkan
Masalah yang mengganggu
kebutuhan dasar manusia menurut
pencapaian tujuan pribadi,
Maslow.
misalnya aktualisasi diri.
a) Prioritas ke-1 2. Merumuskan Kriteria Hasil
Masalah mengancam
Kriteria hasil sangat penting karena
kehidupan, yaitu kebutuhan
dapat menjadi tonggak pengukur
fisiologis. Contohnya:
keberhasilan asuhan keperawatan yang
kebutuhan fisiologis masalah
diberikan, menjadi arahan untuk
pernapasan, sirkulasi, nutrisi,
pelaksanaan intervensi, serta menjadi
hidrasi, dan kecukupan
faktor pemicu dan kerangka waktu
cairan, eleminasi, pengaturan
untuk mencapai tujuan.
suhu, dan kenyamanan fisik.
b) Prioritas ke-2 Standar dan fokus yang digunakan
Masalah yang mengganggu dalam perumusan kriteria hasil adalah
keamanan dan kenyamanan, berfokus pada bagian-bagian dari
misalnya: lingkungan, diagnosis keperawatan, diformulasikan
bahaya, takut. sebagai tujuan yang dapat diukur,
c) Prioritas ke-3 merupakan suatu hal yang saling
Masalah yang berhubungan menguntungkan bagi klien dan perawat,
dengan cinta dan mencintai. harus realistis dan sesuai dengan
Contohnya adalah isolasi kemampuan serta kondisi klien, serta
sosial dan kehilangan orang dapat dicapai dengan sumber yang
yang dicintai. tersedia.
d) Prioritas ke-4
Keefektifan suatu asuhan
Masalah yang mempengaruhi
keperawatan yang diberikan haruslah
harga diri. Misalnya,
berfokus pada klien. Upaya seperti ini

5
dikenal dengan istilah “tujuan berfokus memonitor hasil pemeriksaan
pada klien”. Tujuan berfokus kepada laboratorium atau memindahkan
klien mengandung arti klien dari satu ruangan ke
perubahan/kegiatan apa yang perawat ruangan lain.
inginkan terjadi pada klien dan kapan
Formulasi intervensi
perawat mengharapkan perubahan atau
keperawatan difokuskan pada
kejadian itu dicapai. Perawat harus
pemulihan kesehatan, pemeliharaan
memperhatikan hal kondisi fisik klien,
kesehatan, dan pencegahan penyakit.
lamanya klien dirawat dirumah sakit,
Keterlibatan klien dan keluarga dalam
tingkat pertumbuhan dan
intervensi keperawatan sangat penting,
perkembangan.
karena dapat meningkatkan kerja sama
Pedoman penulisan kriteria hasil antar perawat dan klien dalam
(outcomes) yaitu berfokus pada klien, pelaksanaan intervensi tersebut.
singkat dan jelas, dapat di observasi dan
Intervensi keperawatan harus
diukur, ada batas waktunya, realistis,
ditulis secara ringkas, singkat, serta
dan ditentukan oleh perawat dan klien.
mencakup aspek-aspek berikut ini :
Menurut Deswani (2009), kategori
1) Apa kegiatan yang akan
intervensi terdiri dari 2, yaitu:
dilakukan pada klien.
1. Intervensi keperawatan langsung 2) Kapan seharusnya dilakukan.
Yaitu kegiatan yang dilakukan 3) Siapa yang akan melakukan
langsung berinteraksi dengan 4) Kapan sebaiknya intervensi
klien, seperti membantu klien dievaluasi.
turun dari tempat tidur atau
Petunjuk untuk membuat rumusan
memberikan pendidikan
intervensi (Deswani, 2009) :
kesehatan tentang diabetes
melitus. 1) Tetapkan data dasar, yaitu data
2. Intervensi keperawatan tidak fokus yang berupa tanda dan
langsung gejala dari masalah
Yaitu kegiatan yang dilakukan 2) Perikas instruksi pengobatan
tanpa langsung berhadapan yang berhubungan dengan
dengan klien, misalnya: intervensi keperawatan dan

6
kaitanya dengan masalah Diagnosis keperawatannya adalah
keperawatan (obat-obatan diet, risiko bersihan jalan napas tidak
aktivitas, pemeriksaan efektif berhubungan dengan riwayat
diagnostik). pembedahan dan sakit pada lokasi
3) Jika perawat menggunakan insisi operasi.
standar asuhan keperawatan
Maka, intervensi keperawatannya
(critical pathway), maka
meliputi:
gunakan sebagai kerangka
berpikir dan lakukan modifikasi 1) Auskultasi suara paru tiap 4 jam
sesuai kondisi klien. 2) Bantu klien untuk melakukan
4) Identifikasi program batuk efektif dan latihan napas
pemantauan masalah yang dalam dengan menggunakan
potensial, yaitu: bantal untuk menahan lokasi
a) Apa yang akan anda pantau insisi
b) Seberapa sering masalah 3) Jelaskan dan motivasi klien
tersebut dipantau tentang pentingnya batuk
c) Seberapa sering masalah efektif dan napas dalam
tersebut dicatat. 4) Catat suara napas dan produksi
5) Identifikasi intervensi sputum tiap pertukaran shift.
pencegahan
Bentuk dan metode dari
6) Yakinkan bahwa intervensi
dokumentasi asuhan keperawatan
telah sejalan dengan terapi yang
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
lain
klien dan perawat. Saat perawat pindah
7) Pertimbangkan pilihan klien
ke rumah sakit atau institusi yang lain,
semaksimal mungkin
maka yakinkan bahwa perawat lain
8) Lakukan intervensi pendidikan
telah memahami peraturan yang terkait
kesehatan
pencatatan dan pelaporan asuhan
9) Konsultasi dengan profesi yang
keperawatan yang ada dirumah sakit
lain
tersebut. Hal yang harus tercantum di
10) Yakinkan intervensi spesifik
dalam rencana asuhan keperawatan
dengan kata kerja yang jelas.
adalah sebagai berikut :
Contoh :

7
1. Masalah yang paling penting digambarkan sebagai suatu kondisi yang
pada klien (apakah telah teratasi diantisipasi terjadi pada klien setelah
atau membaik saat klien pulang pulang nanti. Tujuan jangka panjang
dari rumah sakit). menggambarkan kondisi untuk
2. Intervensi yang direncanakan mengatasi masalah yang ada pada
untuk memenuhi kebutuhan diagnosis keperawatan. Sedangkan
klien, termasuk pengajaran dan tujuan jangka pendek ditujukan untuk
perecanaan pulang. mengatasi etiologi dari masalah. Tujuan
harus ditulis secara tepat, berorientasi
Dokumentasi rencana asuhan
pada klien, dapat diobservasi, diukur,
keperawatan harus ditandatangani oleh
ada batasan waktu untuk saling
perawat yang membuatnya agar dapat
menguntungkan dan realistis.
dipertanggungjawabkan. Intervensi
keperawatan akan mengarahkan perawat Intervensi dibuat setelah tujuan
dalam merawat klien. Oleh karena itu, jangka panjang dan pendek ditetapkan.
penting sekali untuk mencatat rangkaian Jenis intervensi keperawatan antara
intervensi keperawatan berdasarkan lain : manajemen, psikososial,
prioritasnya. pengajaran, konsultasi, dan observasi.
Intervensi keperawatan dipilih
KESIMPULAN
berdasarkan kebutuhan dan keperluan
Rencana asuhan keperawatan masalah. Mengkomunikasikan rencana
didasarkan atas pengkajian klien dan asuhan keperawatan dapat dilakukan
diagnosa keperawatan yang dengan berdiskusi dengan klien dan
teridentifikasi. Selama tahap pembuatan mendokumentasikannya sebagai rekam
kriteria hasil pada perencanaan, langsug medis.
ditetapkan intervensi yang akan
DAFTAR PUSTAKA
dilakukan. Rencana asuhankeperawatan
ditulis dan dimasukkan ke dalam rekam Asmadi. (2008). Konsep Dasar
medis. Keperawatan . Jakarta: EGC

Kriteria hasil dirumuskan Bulechek, G.M, dkk. (2013). Nursing


dengan menggunakan kata “akan Interventions Classification (NIC),
dicapai”. Tujuan perencanaan pulang

8
Ed 6. Ahli Bahasa Intansari & Potter & Perry. (2005). Buku Ajar
Roxsana. Yogyakarta: Mocomedia. Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses, & Praktik. Jakarta:
Carpenito, L.J. (2000). Diagnosa
EGC
Keperawatan Aplikasi Pada
Praktik Klinis, Ed 6. Jakarta: EGC Panggabean, D.A. (2017).
Pemberdayaan Kader Kesehatan
Deswani. (2009). Proses Keperawatan
Sebagai Strategi Intervensi
dan Berpikir Kritis. Jakarta:
Keperawatam Dalam Pencegahan
Salemba Medika
Dan Penanganan Resiko Gizi
Hidayat, A. (2009). Pengantar Konsep Kurang. Jurnal Keperawatan
Dasar Keperawatan. Jakarta: Respati Yogyakarta, 4(2), 194-197.
Salemba Medika.
Rokhyati, R., Dwidiyanti, M., & Sari,
Ilmi, A.A. (2017). Intervensi ILMI- S.P. (2019). Intervensi
SpaRe Dalam Menurunkan Status Keperawatan Terhadap Self
Depresi Pada Kelompok Lansia. Efficacy Keluarga Pasien
Jurnal Kesehatan, 10(2), 1-9. Skizofrenia. Jurnal Keperawatan
Jiwa, 7(2), 197-202.
Kozier, et al. (2010). Buku Ajar
Fundamental Keperawatan Simamora, R.H. (2010). Komunikasi
Konsep, Proses, & Praktik. Jakarta: Dalam Keperawatan. Jember
EGC. University Press

Lina, L.F., & Wahyu, H. (2019). Simamora, R.H. (2009). Dokumentasi


Efektifitas Inovasi Intervensi Proses Keperawatan. Jember
Keperawatan Mengulum Es Batu University Press
Terhadap Skala Haus Pasien
Simamora, R.H. (2008). Peran Manajer
Hemodialisis. Jurnal Keperawatan
Dalam Pembinaan Etika Perawat
Muhammadiyah Bengkulu, 7(2).
Pelaksana Dalam Peningkatan
Marelli, T.M. (2007). Buku Saku Kualitas Pelayanan Asuhan
Dokumentasi Keperawatan, Ed 3. Keperawatan. Jurnal IKESMA, 4
Jakarta: EGC (2).

9
Setyawan, D., Susilaningsih, F.S., &
Emaliyawati, E. (2013). Intervensi
Terapi Musik Relaksasi Dan Suara
Alam (Nature Sound) Terhadap
Tingkat Nyeri Dan Kecemasan
Pasien (Literature Review). Jurnal
Ilmu Keperawatan dan Kebidanan,
5(1).

Susanti, Y., Setiawan, A., & Wiarsih,


W. (2016). Efektifitas Intervensi
Keperawatan: Senam dan Relaksasi
dalam Menurunkan Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi. Jurnal
Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah
STIKES Kendal, 6(2), 65-69.

10

Anda mungkin juga menyukai