Anda di halaman 1dari 7

http://methaadityarahayu.blogspot.

com/2017/01/asuhan-keperawatan-jiwa-dengan-
resiko.html

A.    PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 22 Juli 2013 pukul 09.00
Klien bernama Ny. J, berumur 44 tahun, berjenis kelamin perempuan, pendidikan SD,
pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, beragama islam, alamat sleman, pasien masuk
pada tanggal 18 juli 2013 dengan no.cm 024870.
Klien masuk rumah sakir karena klien mengatakan mengamuk.
Klien pernah dirawat di RSJ Grhasia Jogja sudah 2 kali saat tahun 2007, klien berhenti
minum obat selama di rumah.
Klien mnegatakan marah ke orangtuanya karena orangtuanya sering melarangnya untuk
membersihkan rumah dan cerewet.
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan hasil antara lain keadaan umunya cukup, tingkat
kesadaran kompos mentis, TD = 110/80 mm Hg, nadi = 84x/menit, suhu = 36 o c,
respirasi 22x/menit, berat badan klien 48 kg dengan tinggi badan 155 cm, keluhan fisik
tidak ada.
Klien adalah anak kedua dari 4 bersaudara, klien tinggal serumah dengan orangtuanya
serta kedua anaknya. Di dalam keluarga tidak ada yang mengalami gangguan jiwa.
Konsep Diri
Klien mengatakan menyukai semua anggota tubuhnya, klien seorang perempuan
berumur 44 tahun dan sudah menikah, di keluarga, klien berperan sebagai kakak
maupun adik, klien adalah anak kedua dari 4 bersaudara, klien mnegatakan ingin cepat
sembuh dan ingin cepat pulang untuk mengurus anaknya, di masyarakat klien merasa
dihargai terbukti dengan klien suka mengobrol dengan tetangga di rumah, saat di rumah
sakit pasien juga suka bercerita dengan teman di sampingnya.
Hubungan Sosial
Hubungan social klien selama di rumah antara lain klien mengatakan paling dekat
dengan ayahnya. Klien mengatakan ingin pulang ke rumah ayahnya yang di Jawa
Timur.
Selama di rumah sakit klien dekat dengan semua teman yang ada di ruangannya, klien
lebih sering mengobrol dengan Ny. G yang tidurnya bersebelahan dengannya. Klien
suka duduk di ruang tengah untuk mendengarkan music.
Klien mengatakan beragama islam.
Status mental pasien antara lain :
Penampilan fisik klien antara lain klien berambut pendek, rambut bersih dan beruban,
gigi rapih dan bersih, penampilan umum baik.
Pembicaraan
Klien dapat memulai pembicaraan, klien berbicara berbelit-belit tetapi sampai pada
tujuan pembicaraan.
Aktivitas motorik pasien normal.
Alam perasaan
Pasien mengatakan ingin segera pulang, karena ingin bertemu dengan anak-anaknya.
Afek
Saat dilakukan wawancara, klien menunjukkan perubahan roman muka, seperti
tersenyum. Respon klien tepat, dan sesuai dengan pertanyaan maupun jawaban.
Interaksi Klien selama wawancara
Interaksi klien selama wawancara kooperatif, klien dapat mempertahankan kontak mata.
Persepsi
Klien mengalami halusinasi pendengaran.
Proses Pikir
Klien mau mengobrol walaupun bicaranya berbelit-belit tetapi sampai pada tujuan.
Isi Pikir
Klien tidak mengalami waham.
Tingkat kesadaran klien, orientasi terhadap orang = sedang, orientasi waktu = baik,
orientasi tempat = baik, orientasi situasi = baik. Klien sering terlihat diam dan suka di
kamar.
Memori
Daya ingat jangka panjang klien baik, terbukti saat ditanya tentang keluarganya klien
dapat menjawab.
Daya ingat jangka pendek klien juga baik terbukti dengan saat klien di tanya mengapa
masuk ke rumah sakit klien dapat menjawabnya, klien mengatakan klien mengamuk di
rumah.
Daya ingat klien saat ini baik terbukti dengan saat di ajarkan cara mengontrol marah
dengan teknik nafas dalam, klien dapat mempraktekkannya.
Tingkat kesadaran dan Konsntrasi Berhitung
Konsentrasi klien mudah dialihkan dan perhatian klien mudah berganti dari satu objek
ke objek lain.
Kemampuan Penilaian
Pasien dapat mengambil keputusan yang sederhana dengan bantuan oranglain.
Daya Tilik Diri
Klien mngetahui saat ini berada di rumah sakit tetapi klien tidak menyadari
penyakitnya.
Kebutuhan Persiapan Pulang Klien antara lain :
Makan/minum
Klien dapat makan/minum sendiri, makan 3 kali sehari, klien dapat memenpatkan alat
makan dan minum secara mandiri.
BAB/BAK
Klien mampu mengontrol BAB/BAK di tempatnya yang sesuai serta membersihkan
WC. Pasien mampu membersihkan diri dan merapihkan pakaian secara mandiri.
Mandi
Pasien mampu untuk mandi, sikat gigi, keramas secara mandiri.
Berpakaian / berdandan
Pasien dapat berpakaian dengan baik.
Istirahat/tidur
Pasien mengatakan tidak dapat tidur siang, tetapi dapat tidur denga nyenyak saat malam
hari. Pasien dapat merapihkan tempat tidurnya secara mandiri.
Penggunaan obat
Pasien berkenan minum obat dengan di awasi oleh perawat
Pemeliharaan kesehatan
Pasien mendapat perawatan lanjutan / control rutin di RSJ Grhasia
Kegiatan di dalam rumah
Klien mampu merapihkan rumah, bersih-bersih, mencuci pakaian dan piring, dan
mengatur kebutuhan secara mandiri.
Kegiatan di luar rumah
Klien mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga secara mandiri.
Kesiapan lingkungan
Keluarga, tetangga dan masyarakat di sekitar klien dapat menerima klien kembali.
Mekanisme Koping
Adaptif
Ketika ada masalah., klien biasanya menceritakan kepada oranglain.
Maladaptive
Saat ada masalah, klien terkadang marah-marah dan mengamuk.
Masalah Psikososial
Keluarga tidak mau menerima klien jika klien masih mengamuk dan marah-marah pada
orangtuanya.
Pengetahuan
Klien tidak mengetahui tentang factor penyebab kekambuhan dan manajemen koping
yang baik.
Aspek medic
Diagnose Medik F 20.3
Program terapi obat yang diberikan
Persidal 2 mg 1 – 0 – 1
THP 2 mg 1 – 0 – 1
CPZ 25 mg 0 – 0 – 1
Masalah Keperawatan yang muncul
Resiko perilaku kekerasan
Halusinasi
B.     ANALISA DATA
Tanggal 22 Juli 2013
1.      Data Subjektif :
Klien mengatakan merasa kesal dan marah dengan orangtuanya karena klien merasa
tindakannya dilarang-larang oleh ibunya.
Klien mengatakan tidak suka terhadap ayahnya karena ayahnya sering mengatur klien.
Klien mengatakan sering adu mulut dengan orangtuanya.
Data Objektif :
Afek tepat
Klien kooperatif
Klien mengeluh sakit kepala
Pembicaraan inkoheren
Insight jelek
Diagnose Keperawatan :
Resiko Perilaku Kekerasan
2.      Data Subjektif :
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara
Klien mengatakan mendengar saat malam hari saat sepi, klien hanya mendengar suara
tersebut sekali.
Klien mengatakan hanya diam saat suara tersebut datang.
Data Objektif :
Kien suka senyum-senyum sendiri
Klien lebih suka menyendiri.
Diagnose keperawatan yang muncul :
Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.

C.     POHON MASALAH
Resiko Perilaku Kekerasan
 

Perilaku Kekerasan

Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

Isolasi social : Menarik diri

Harga Diri Rendah

Koping Individu kurang efektif


D.    DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Resiko perilaku kekerasan.
2.      Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.
E.     INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx Kep : Resiko Perilaku Kekerasan
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali pertemuan, diharapkan klien
dapat mengontrol perilaku kekerasan dengan criteria hasil :
1.      Klien tampak tenang.
2.      Klien dapat menceritakan perasaannya.
3.      Klien dapat menceritakan penyebab marahnya.
4.      Klien dapat menceritakan akibat marahnya.
5.      Klien dapat mengetahui bagaimana cara mengontrol marahnya.
Intervensi SP I Pasien
1.      Bina hubungan saling percaya
2.      Identifikasi penyebab perilaku kekerasan.
3.      Identifikasi tanda dan gejala perilaku kekerasan.
4.      Identifikasi bentuk perilaku kekerasan.
5.      Identifikasi akibat perilaku kekerasan.
SP 2 Pasien
1.      Ajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan antara lain :
a.       Secara fisik (relaksasi, kegiatan, olahraga)
b.      Secara verbal (sharing, menceritakan kepada oranglain)
c.       Secara spiritual (berdoa, sholat)
d.      Secara farmakologis (minum obat)
2.      Bantu pasien mempraktekkan cara yang telah diajarkan.
3.      Anjurkan pasien untuk memilih cara mengontrol perilaku kekerasan yang sesuai.
4.      Masukkan cara mengontrol perilaku kekerasan yang telah dipilih ke dalam jadwal
kegiatan harian.
F.      IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Dx. Kep : Resiko Perilaku Kekerasan
Senin, 22 Juli 2013
SP 1
Pukul 09.00-09.05
1.      Membina hubungan saling percaya
Respon
S : klien dapat menyebutkan nama perawat.
O : klien mau menceritakan masalahnya.
Pukul 09.05-09.10
2.      Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
Respon :
S : klien mengatakan marah kepada orangtuanya karena orangtuanya sering melarang-larang
keinginannya.
O : klien tampak menceritakan perasaannya, tatapan mata tajam.
Pukul 09.10-09.20
3.      Mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
Respon :
S : klien mengatakan akan dijauhi oleh temannya jika terus menerus mengamuk.
O : klien terlihat kesal.
SP 2
Pukul 11.00-11.15
1.      Mengajarkan cara mengontrol perilaku kekerasan dengan teknik nafas dalam dan
pukul bantal.
Respon :
S : klien mengatakan bersedia untuk diajari teknik nafas dalam dan pukul bantal.
O : klien terlihat memperhatikan perawat saat diajarkan teknik tersebut.
2.      Membantu klien untuk mempraktekkan cara pukul bantal.
Respon :
S : klien mengatakan mau mempraktekkan cara pukul bantal.
O : klien dapat mempraktekkan cara pukul bantal.
G.    EVALUASI KEPERAWATAN
Senin, 22 Juli 2013
S : klien mengatakan dapat mengontrol rasa marahnya dengan teknik nafas dalam dan pukul
bantal. Klien mengatakan akan mempraktekkan teknik tersebut apabila rasa marahnya
datang kembali.
O : klien terlihat dapat mempraktekkan teknik nafas dalam dan pukul bantal, klien tampak
lebih puas dan lega, klien kooperatif.
A : masalah belum teratasi.
P : pertahankan intervensi.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jendral Kes. Wa, 1998, Standar Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi
I, Direktorat Kesehatan Jiwa RSJP, Bandung

            Keliat B.A, 1998,  Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, ( Terjemahan ).


Penerbit Buku Kedokteran , EGC, Jakarta.

Maramis, WF. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa. Airlangga University Press. Surabaya.

Stuart G. W, Sundeen. S. J. 1998 Buku Saku Keperawatan Jiwa. (Terjemahan) Edisi 3,


Alih Bahasa Yasmin Asih, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Stuart G. W, dan Laria M. T, 2001, Erinciple and Practice of Phychitric Nursing.


(Terjemahan) (7 th ed), St. Lois : Mosby

Townsend M. C, 1998, Buku Saku Diagnosa Keperawatan Psikiatri, (terjemahan), Edisi


3, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai