Disusun Oleh :
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan-Nya kepada
kita semua, terutama kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Berikut ini, penulis mempersembahkan sebuah makalah (karya tulis) untuk mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen. Penulis mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri.
Kepada pembaca yang bijaksana, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam makalah
ini, penulis mohon maaf, karena penulis sendiri dalam tahap belajar. Dan kami harapkan
kritik yang membangun agar tercipta proses pembelajaran.
Dengan demikian, tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada para pembaca. Semoga Allah
memberkahi makalah ini sehinga benar-benar bermanfaat.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 5
1.4 Manfaat Penulisan .......................................................................... 5
BAB 2. ISI
BAB 3 PENUTUP
3
BAB I
PENDAHULUAN
Grab didirikan oleh Anthony Tan. Grab merupakan salah satu platform O2O yang
bermarkas di Singapura dan paling sering digunakan di Asia Tenggara. Aplikasi Grab sudah
diunduh 100 milyar lebih orang, mereka menyediakan layanan kebutuhan sehari-hari bagi
para pelanggan termasuk perjalanan, pesan-antar makanan, pengiriman barang – dan
pembayaran menggunakan dompet digital. Saat ini Grab menyediakan layanan di Singapura,
Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja. Grab saat ini
telah menyandang status sebagai startup "decacorn" (sebutan untuk startup yang memiliki
valuasi perusahaan sebesar US$10 miliar) pertama di Asia Tenggara. Di Indonesia, Grab
melayani pemesanan kendaraan seperti ojek (GrabBike), mobil (GrabCar), taksi (GrabTaksi),
kurir (GrabExpress), pesan-antar makanan (GrabFood), dan carpooling (GrabHitch Car). Saat
ini Grab tersedia di 125 kota di seluruh Indonesia, mulai dari Banda Aceh - Aceh hingga
Jayapura - Papua .3
1
Diakses dari https://www.viva.co.id/siapa/read/155-nadiem-makarim, pada tanggal 6 november 2019
2
Diakses dari https://republika.co.id/berita/koran/halaman-1/16/03/16/o44e4715-nadiem-makarim-pendiri-dan-
ceo-gojek-indonesia-membangkitkan-gairah-usaha-tukang-ojek, pada tanggal 6 november 2019
3
Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Grab_(perusahaan) pada tanggal 6 november 2019
4
1.3 Tujuan
1. Manfaat bagi masyarakat umum adalah bisa mengetahui perkembangan transportasi online.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan dari analisa situasi yaitu untuk mengumpulkan informasi mencakup pihak yang
terlibat, jenis dan bentuk kegiatan, Melihat perkembangan teknologi yang begitu cepat dan
praktis dalam hal transportasi membuat masyarakat enggan untuk bersusah payah dalam hal
berpergian baik itu memakai kendaraan pribadi, maupun memakai transportasi umum yang
menghabiskan waktu serta tenaga.
Dengan adanya situasi seperti ini membuat pendiri perusahaan transportasi online
mempunyai inovasi yang memudahkan masyarakat dalam hal transportasi karena pendiri
perusahaan transportasi online ini memadupadankan suatu keinginan masyarakat yang praktis
tapi tidak tertinggalnya perkembangan teknologi. Pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis ini
adalah:
Tujuan pihak internal perusahaan tercermin dari visi perusahaan Go-Jek yaitu membantu
memperbaiki struktur transportasi Indonesia, memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam
melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti pengiriman dokumen, belanja harian, dengan
menggunakan layanan fasilitas kurir serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di
Jakarta dan Indonesia kedepannya. Pihak internal perusahaan memiliki peran dalam
menentukan kebijakan perusahaan, menyediakan lapangan pekerjaan.
2. Mitra (pengemudi).
Tujuan masyarakat bergabung menjadi mitra adalah untuk memperoleh penghasilan, dan
mengisi waktu luang dengan hal yang produktif. Peran yang dilakukan dari mitra adalah
memenuhi kebutuhan konsumen dengan layanan-layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.
Selain itu, mitra juga berperan dalam menjaga citra perusahaan agar tetap memiliki citra yang
positif dimata konsumen.
3. Pengguna/Konsumen.
6
barang, memesan makanan, dll. Peran dari konsumen adalah sebagai pengguna layanan Go-
Jek atau Grab yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dan mitra Go-Jek atau
Grab.
A. Go-Jek
B. Grab
7
2.2 Perbandingan Pengguna Go-Jek dan Grab
Melihat maraknya penggunaan transportasi online saat ini, persaingan diantara para
pelaku bisnis transportasi online ini pun semakin sengit. Penting bagi perusahaan untuk
mengatahui presentase penggunanya agara dapat merancang strategi yang sesuai dan
berkompetisi dengan saingan.
Ini disebabkan karena pasar Indonesia yang sangat luas. Bisa dibayangkan jika jumlah
penduduk Indonesia yang mencapai 265 juta jiwa pada 2018 berdasarkan perhitungan Badan
Pusat Statistik tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi pebisnis, terutama di industri
transportasi. Sebab, populasi yang sangat besar itu jelas diiringi dengan angka kebutuhan
konsumsi dan mobilitas yang tinggi pula.4
Itu sebabnya, industri transportasi online (ride-hailing) tumbuh subur akhir-akhir ini.
Banyak pemain bermunculan, meskipun saat ini hanya dua yang bertahan, yakni Go-Jek,
start-up unicorn asal Indonesia dan Grab, perusahaan penyedia layanan ride-hailing terbesar
di Asia Tenggara. Spire Research and Consulting, sebagai salah satu perusahaan riset
terkemuka global yang berpusat di Tokyo, Jepang, belum lama ini melakukan studi terhadap
pengemudi dan konsumen untuk mencari tahu preferensi terhadap penyedia layanan
transportasi online dari berbagai aspek, seperti consumer awareness, frekuensi penggunaan,
dan preferensi dalam menggunakan layanan e-money.5
A. Go-Jek vs Grab
Berdasarkan hasil survei “Consumers’ Awareness” yang dilakukan Spire Research and
Consulting, 75% dan 61% responden menyebutkan bahwa Grab merupakan merek (brand)
yang mereka gunakan dalam 6 dan 3 bulan terakhir. Sementara itu, 62% dan 58% responden
memilih menggunakan GoJek untuk kategori yang sama dalam 6 dan 3 bulan terakhir.
B. GoCar vs GrabCar
Berdasarkan data dari Spire Reserch and Consulting, layanan antar mobil antara GoJek
vs Grab, konsumen lebih banyak menggunakan Grab. Setidaknya hingga kuartal 4/2018.
Sebanyak 34% pengguna GrabCar, salah satu layanan dari Grab, menyebutkan bahwa mereka
4
Diakses dari https://gadgetsquad.id/versus/gojek-vs-grab/ pada 6 november 2019
5
Ibid.
8
menggunakan layanan itu sebanyak 3-4 kali per minggu. Sementara itu, 25% pengguna Go-
Car cenderung hanya menggunakan layanan sebanyak 1-2 kali dalam seminggu.
C. Go-Ride vs GrabBike
Di kategori roda dua GoJek vs Grab, Go-Ride masih menjadi pilihan utama pengguna
transportasi online. Dari total responden yang memilih Go-Ride, sebanyak 64%
menggunakannya hingga 1-2 kali sehari, sedangkan pemilih GrabBike yang menggunakan 1-
2 kali dalam sehari ada 58%.
D. GoFood vs GrabFood
Untuk layanan online food delivery GoJek vs Grab, Go-Food masih memimpin.
Sebanyak 35% responden menyebutkan bahwa Go-Food merupakan layanan yang paling
sering mereka gunakan. Sementara 27% responden menyatakan memilih GrabFood.
Persaingan ketat juga nampak pada penggunaan ewalet pada masing-masing aplikasi,
dimana OVO yang digandeng Grab banyak digunakan sebagai metode pembayaran berbagai
layanan online dan offline, sedangkan GoPay lebih banyak dimanfaatkan untuk fitur-fitur
GoJek. GoFood sendiri memimpin industri online food delivery, sedangkan GrabFood
berusaha menyusul dengan cepat. Tumbuhnya permintaan online food delivery tak lepas dari
gencarnya promosi yang dilakukan oleh para penyedia platform pembayaran.
Merujuk pada hasil survei, rupanya OVO, aplikasi pembayaran yang digandeng Grab,
unggul dalam pembayaran online to offline (O2O), seperti untuk membeli pulsa dan
pembayaran di gerai-gerai non-makanan. Berbeda dengan OVO, Go-Pay, platform
pembayaran milik Go-Jek, lebih sering digunakan di pembayaran kedai-kedai makanan-
minuman (Go-Food) dan untuk membayar tagihan listrik melalui aplikasi Go-Jek.
1. Analisis Internal
a) Kekuatan (Strenght)
Go-jek dan Grab memiliki applikasi yang bisa didownload oleh siapa saja dan
mudah digunakan
Layanan Go-Jek dan Grab hampir tersedia 24jam
9
Tersedia dua sistem pembayaran yaitu tunai dan non tunai, untuk
mempermudah konsumen jika tidak membawa uang tunai
Banyaknya Pengemudi Go-jek dan Grab sehingga memiliki pelayanan yang
cepat
Tersedianya banyak layanan yang ditawarkan untuk memudahkan konsumen
b) Kelemahan (weakness)
Aplikasi sering terjadi eror
Peta yang tersedia belum terlalu luas sehingga susah mencari titik lokasi
penjemputan/ pengantaran
Peta yang sering kali tidak akurat
2. Analisis Eksternal
a) Peluang (Opportunities)
Ojek merupakan sarana yang tepat untuk menembus kemacetan.
Masih sedikit pesaing yang akan memberikan peluang besar dipasar
Banyak masyarakat yang menginginkan jasa transportasi yang aman dan
nyaman
Banyak Masyarakat yang menginginkan jasa pengantaran barang, makanan dan
lainnya yang praktis ketika mereka sedang sibuk/ malas.
b) Ancaman (Threats)
Munculnya pesaing sejenis
Perang harga
Terancamnya driver Go-Jek dan Grab akibat adanya konflik dengan ojek
konvensional
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Saat ini, terjadi persaingan yang ketat antar pelaku bisnis transportasi online.
Presentase hasil penggunaan kedua pelaku bisnis transportasi online ini pun beragam. Dari
hasil survey Spire Research and Consulting, sebagai salah satu perusahaan riset terkemuka
global yang berpusat di Tokyo, Jepang, fitur yang unggul yaitu brand Grab, GrabCar,
GoRide, Go-Food, dan GoPay.
3.2 Saran
11
DAFTAR ISI
https://www.viva.co.id
https://www.republika.co.id
https://id.wikipedia.org
https://www.gadgetsquad.id
12