Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM TEGANGAN

PERMUKAAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA: NADILAH PUTRI
NIM: 19110033
PRODI : S1 FARMASI
KELAS : A
SEMESTER: 2(DUA)
laporan tegangan permukaan
A. Latar Belakang
Tegangan permukaan suatu zat cair terjadi karena perbedaan resultan gaya tarik-menarik molekul yang
berada dipermukaan zat cair tersebut. Tegangan permukaan untuk zat murni, metode yang didasarkan pada hukum
keadaan saling terkait. Untuk campuran zat cair disajikan metode-metode yang dikembangkan dan metode
komponen murni. Lapisan permukaan mikroskopik menunjukan bahwa molekul-molekul mengalami tegangan dan
cenderung mengerut membentuk ukuran terkecil yang sepadan dengan massa bahan, gaya menahan dari wadah dan

gaya-gaya dari luar.


Dalam bidang farmasi,suspensi dan emulsi merupakan bentuk sediaan obat yang terdiri dari dua zat.Daalm
pembuatan suspensi penggunaan surfaktan adalah sangat berguna dalam penurunan tegangan permukaan dan akan
menurunkan sudut jontak dan pembasahan akan dipermudah.Sedang dalm pembuatan emulsi digunakan surfaktan
untuk menurunkan tegangan antar muka dengan membentuk film.
Tegangan permukaan adalah tegangan yang terbentuk antara fluida dengan udara dan tegangan antar muka
adalah tegangan yang terbentuk antara 2 zat cair yang tidak saling bergantung.Beberapa jenis antar muka dapat
terjadi,bergantung pada apakah kedua fase berdekatan adalah dalam keadaan padat, cair atau gas.
Karena setiap partikel dari zat, apakah itu sel, bakteri, koloid, granul atau manusia, mempunyai suatu
antarmuka pada batas sekelilingnya, maka pentingnya topik ini dngan sendirinya menjadi jelas.Fenomena antrmuka
dalam farmasi dan kedokteran adalah faktor-faktor yang berarti yang mempengaruhi adsorpsi obat pada bahan
pembantu padat dalam bentuk sediaan, penetrasi(penembusan) molekul melalui membran biologis,pembentukan dan
kestabilan emulsi, dan dispersi penyebarataan dari partikel yang tidak larut dalam media cair untuk membentuk
suspensi.Sifat antarmuka dari suatu zat aktif, permukaan (surface active) yang melapisi bagian dalam dari alkoli
paru-paru merupakan penyebab kerja yang efisien dari organ lain.

B. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini yaitu :
• Menentukan tegangan permukaan dari suatu zat cair (aqudest dan parafin cair). Menurunkan konsentrasi
misel kritis (KMK) dari suatu sulfaktan (tween 80).

Dasar Teori
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai kerja yang dilakukan dalam memperluas permukaan cairan dengan
satu satuan luas. Satuan untuk tegangan permukaan (γ adalah j/m2atau dyne/cm atau N/m. Metode yang paling
umum untuk mengukur tegangan permukaan adalah kenaikan atau penurunan cairan dalam pipa kapiler. dimana d
adalah kerapatan cairan, r adalah jari-jari kapiler, g adalah konstanta gravitasi, λ adalah panjang cairan yang akan

ditekan atau akan naik. (Dogra, 1990).


Sejumlah observasi umum menunjukkan bahwa permukaan zat cair berperilaku seperti membran yang
terenggang karena tegangan. Sebagai contoh, setetes air di ujung kran yang menetes, atau tergantung pada dahan,
membuat bentuk yang hampir bulat seperti balon kecil yang berisi air (Giancoli, 2000).

Cairan mempunyai sifat menyerupai gas dalam hal gerakannya yang mengikuti gerakan brown dan daya
alirnya(fluiditanya).Selain itu cairan juga menunjukkan adanya tegangan permukaan yang merupakan salah satu
sifat penting lainnya dari cairean bila dua fase dicampurkan maka batas fase-fase tersebut dianmakan antar
permukaan.Batas antara zat cair atau zat padat denag nudara biasanya disebut permukaan saja.Sedangkan batas
antara zat cair dengan zat cair disebuut antar permukaan .Besarnya tegangan permukaan dipemgaruhi oleh gaya tarik

menarik antara molekul di daalm cairan(Tim Dosen,2006).


Dalam keadaan cair, gaya kohesif antara molekul-molekul yang berdkatan dikembangkan dngan baik.Dalam
suatu tetes cairan yang tersuspensi daalm udara, molekul-molekul dalm bulk cairan dikelilingi oleh molekul lain dari
segala arah yang mempunyai gaya tarik menatik yang sama. Sebaliknya, molekul pada permukaan (yakni, pada
antarmuka/ udara )hanya dapat mengembangkan gaya tarik menarik adhesif dengan molkul yang menyusun fase lain

yang terlihat dalam antar muka tersebut, walaupun,dalam hal antarmuka cair/gas gaya adhesif tarik menatik adhesif
ini kecil.Efek bersih adalh mlekul pada permukaan cairan tersebut mengalami suatu gaya ke arah dalam ke arah bulk
seperti ditunjukkan oleh panjanhnya penah(Alfred martin,1993).
Pengukuran tegangan permukaan dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain(Anonim,2006) :
1. Metode cincin Du-Nouy

Cara ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan pemukaan dan tegangan antar permukaan zat cair.Prinsip kerja
alat ini berdasarkan pada kenmyataan bahwa gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan cincin yang tercelup pada zat
cair sebanding dengan tegangan pemukaan atau tegangan antar pemukaan.
2. Metode kenaikan kapiler
Metode ini hanya dapat digunakan untuk memerlukan dalam suatu zat cair dan tidak dapay digunakan untuk

menentukan tegangan antra muka.


Molekul-molekul zat cair memberikan gaya tarik satu sama lain. Gaya tarik ini bekerja pada molekul kedua
di permukaan. Molekul di dalam zat cair berada di dalam kesetimbangan karena gaya-gaya molekul lain yang
bekerja ke semua arah. Molekul di permukaan normalnya juga dalam kesetimbangan (zat cair tersebut diam). Hal ini
benar walaupun gaya pada molekul di permukaan dapat diberikan hanya oleh molekul-molekul di bawahnya (atau di

sampingnya). Dengan demikian, adanya gaya tarik total ke bawah, yang cenderung menekan lapisan permukaan
sedikit tapi hanya sampai batas di mana gaya ke bawah ini diimbangi oleh gaya tolak ke atas yang disebabkan oleh
kontak yang dekat atau tumbukan dengan molekul-molekul di bawahnya. Penekan permukaan ini berarti bahwa,
intinya zat cair meminimalkan garis permukaannya. Inilah sebab mengapa air cenderung membentuk tetesan
berbentuk bola, karena sebuah bola mempresentasikan luas permukaan minimum untuk volume tertentu (Giancoli,
2000).
Semua fenomena menunjukkan bahwa permukaan zat cair dapat dianggap sebagai dalam keadaan tegang,

demikian pula sehingga ditinjau setiap garis di dalam atau yang membatasi permukaannya, maka zat-zat di kedua
sisi garis tersebut saling tarik-menarik (Sears dan Zemansky, 1983).
Sepotong kawat dibengkokkan menjadi berbentuk U dan sepotong lagi digunakan sebagai peluncur.
Ternyata gaya F = W1 + W2, dapat menahan peluncur dalam sembarang posisi, berapapun luas selaput, asal saja
suhu selaput konstan, ini amat berlainan dengan sifat elastik lembaran karet, dalam mana gaya tersebut akan menjadi

lebih besar kalau lembaran itu ditarik (Sears dan Zemansky, 1983).
Selain dipengaruhi oleh jenis cairan, γ juga dipengaruhi oleh temperatur. Bila temperatur makin tinggi,
maka γ akan mengalami penurunan. Untuk air antara 20-30oC, perubahan γ rata-rata 0,16 (Soekardjo, 1990).
Tegangan permukaan sebuah campuran zat cair bukan fungsi sederhan tegangan permukaan komponen
murni karena komposisi cairan pada campuran tidak sama dengan komposisi badan cairnya. Ketika temperatur

dinaikkan, tegangan permukaan zat cair dalam keadaan setimbang dengan penurunan kerapatan uapnya dan menjadi
nol pada titik kritis (Reid, 1991).
Ada beberapa cara untuk menerapkan tegangan permukaan suatu cairan. Dua cara diantaranya adalah :
a. Cara kenaikan kapiler
Bila cairan yang membasahi gelas diberi pipa kapiler dari gelas maka permukaan cairan akan naik. Kenaikan cairan

ini disebabkan oleh adanya tegangan permukaan cairan.


b. Cara du nouy
Cara ini lebih cepat dari cara pertama, karena alat yang diperlukan lebih praktis. Alat dari du nouy disebut
tensiometer, terdiri atas cincin platina dan timbangan. Untuk mentapkan tegangan permukaan, cincin platina
dimasukkan dalam cairan yang diselidiki (Soekardjo, 1990).

Sabun dan detergen mempunyai efek menurunkan tegangan permukaan cairan. Hal ini dimaksudkan untuk
mencuci dan membersihkan karena tegangan permukaan air yang tinggi mencegahnya masuk dengan mudah di
antara serat-serat materi dan lekuk-lekuk yang terkecil. Zat-zat yang berfungsi memperkecil tegangan permukaan
cairan disebut surfactant (Giancoli, 2000).
Fungsi-fungsi surfactant antar lain :

a. Menurunkan tegangan permukaan


Adanya surfactant pada permukaan menyebabkan gaya adhesi antara zat cair dan udara meningkat. Sehingga
tegangan permukaannya menurun. Tetapi surfaktan menurunkan tegangan permukaan sampai Konsentrasi Misel
Kritik (KMK).
b. Meningkatkan kelarutan suatu zat
Dengan adanya surfaktan tegangan antar muka dua zat cair yang tidak bercampur akan menurun. Akibatnya gaya
adhesi antara dua zat cair meningkat dan kelarutannya pun meningkat.

c. Sebagai pembasah (wetting agent)


Surfaktan dapat bertindak sebagai pembasah. Karena dapat menurunkan sudut kontak antara permukaan padat dan
cairan pembasah. Semakin kecil sudut kontak artinya semakin mudah dibasahi.
d. Sebagai emulgator
Emulgator dapat menstabilkan suatu sediaan emulsi (campuran air dan minyak). Surfaktan membuat jembatan

antara air dan minyak sehingga air dan minyak dapat terdispersi dalam fase pendispersinya.

e. Sebagai detergen
Surfaktan dapat berperan sebagai detergen yang berfungsi untuk menghilangkan kotoran. Proses pembersihan oleh

detergen diawali oleh proses pembasahan kemudian pengemulsian atau pelarutan partikel larutan (Dogra, 1990).
Surfaktan dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu, surfaktan yang larut dalam minyak dan
surfaktan yang larut dalam air. Surfaktan yang larut dalam minyak yaitu senyawa polar berantai panjang, senyawa
fluorocarbon. Dan senyawa silikon. Sedangkan surfaktan yang larut dalam air banyak digunakan sebagai zat
pembasah, zat pembusa, zat pengemulsi, zat anti busa, detergen, zat flotasi, pencegah korosi, dan lain-lain. Ada

empat yang termasuk golongan ini yaitu surfaktan anion bermuatan negatif, surfaktan yang bermuatan positif,
surfaktan anion yang tak terionisasi dalam larutan, dan surfaktan amfoter yang bermuatan negatif dan positif
tergantung pada pH-nya. Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan
hydrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh kepala hidrofiliknya pada permukaan air dengan ekor
hidrofobiknya terentang menjauhi permukaan air (Soekardjo, 1990).
B. Uraian bahan
1. Air suling (Ditjen POM, 1979)
Nama Resmi : Aqua Destillata

Nama lain : Air suling


RM/BM : H2O / 18,02
ian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai pelarut.

2. Tween 80 (Ditjen POM, 1979)


Nama resmi : Polysorbatum-80
an : Cairan kental seperti minyak, jernih, kuning, kuning, bau asam lemak, khas.
tan : Mudah larut dalam air, dalam etanol, dalam etil asetat dan dalam metanol. Sukar larut dalam parafin cair dan dalam
minyak biji kapas.

Penggunaan : Sebagai emulgator


Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

3. Parafin Cair ( Ditjen POM, 1979)


Nama Resmi : PARAFFINUM LIQUIDUM
Nama Lain : Parafin Cair
n : Cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi, tidak berwarna, hampir tidak berbau, hampir tidak mempunyai rasa.

n : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya.
Penggunaan : Sebagai sampel.

C. Prosedur Kerja
Tentukan tegaangan permukaan zat-zat cair berikut dengan metode kenaikan pipa kapiler.
1. Air
2. Larutan tween 80 dengan kionsentrasi (1%, 2%, 3%, 4%,5%,6%,7%,8%,9%, 10%)
3. Parafin cair
METODE KERJA
A. Alat Dan Bahan
a. Alat
Adapun alat yang di pakai pada praktikum tegangan permukaan adalah sebagai berikut :
Batang pengaduk, cawan petri, corong, gelas ukur 100 ml, pipa kapiler, pipet skala, pipet tetes dan pot
plastik.
a. Bahan
Adapun bahan yang di pakai pada praktikum tegengan permukaan adalah sebagai berikut :

Air, parafin cair dan tween 80.

D. Cara Kerja
a. Pembuatan larutan tween 80
• Disiapkan alat dan bahan.
• Ditimbang tween 80 dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9%, dan 10%.
• Dilarutkan masing-masing tween 80 dan dicukupkan hingga 100 ml.
b. Pengukuran tengangan permukaan cairan
• Disiapkan alat dan bahan.
• Dipipet 20 ml aquadest dan parafin cair kemudian dimasukkan kedalam 2 cawan petri yang
berbeda.
• Dimasukkan pipa kapiler kedalam cawan petri yang telah diisi air dan parafin cair.
• Diukur ketinggian dari cairan-cairan tersebut
• Dihentikan pengukuran ketika tidak terjadi perubahan ketinggian dari cairan dalan pipa kapiler.
• Dihitung tegangan permukaan cairan tersebut
c. Penentuan KMK dari surfaktan
• Dipipet 20 ml larutan tween 80 tiap konsentrasi dan dimasukkan dalam cawan petri.
• Dimasukkan pipa kapiler kedalam cawan petri yang diisi karutan tween 80
• Diukur ketinggian dari larutan tween 80 dengan konsentrasi yg berbeda tersebut
• Dihentikan pengukuran ketika tidak terjadi perubahan ketinggian dari cairan dalan pipa kapiler
• Dihitung tegangan permukaan cairan tersebut
• Dibuat kurva hubungan konsentrasi dengan tengangan permukaan.
HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Pengamatan

Jari-Jari berat jenis tegangan


ketinggian percepatan
pipa kapiler sampel permukaan
(cm) gravitasi
No Sampel (cm) (g/ml) dyne/cm
1 Air 0,0575 0,997 1,8 980 50,567
Paraffin
2 Cair 0,0575 0,905 1,6 980 40,797
3 Tween 1% 0,0575 1,08 1,7 980 51,72
4 tween 2% 0,0575 1,08 1,8 980 54,77
5 tween 3% 0,0575 1,08 1,9 980 57,81
6 tween 4% 0,0575 1,08 1,5 980 45,64
7 tween 5% 0,0575 1,08 1,8 980 54,72
8 tween 6% 0,0575 1,08 1,7 980 51,57
9 tween 7% 0,0575 1,08 1,6 980 48,68
10 tween 8% 0,0575 1,08 1,6 980 48,68
11 tween 9% 0,0575 1,08 1,6 980 48,68
12 tween 10% 0,0575 1,08 1,6 980 48,68

B. Perhitungan

1. Air

ɣ air =

= ½ . 0,0575 . 1,8 . 0,997 . 980

=50,567 dyne/cm

2. Parafin Cair

ɣ paraffin =

= ½ . 0,0575 . 1,6. 0,997 . 980

=40,797 dyne/cm
3. Tween 1%
ɣ tween 1% =
= ½ . 0,0575 . 1,7 . 1,08 . 980
= 51,72dyne/cm

4. Tween 2%

ɣ tween 2% =

= ½ . 0,0575 . 1,8 . 1,08 . 980

= 54,77dyne/cm

5. Tween 3%

ɣ tween 3% =

= ½ . 0,0575 . 1,9 . 1,08 . 980

= 57,81 dyne/cm

6. Tween 4 %

ɣ tween 4% =

= ½ . 0,0575 . 1,5. 1,08 . 980

= 45,64dyne/cm

7. Tween 5%

ɣ tween 5% =

= ½ . 0,0575 . 1,8. 1,08 . 980

=54,72 dyne/cm

8. Tween 6%

ɣ tween 6% =

= ½ . 0,0575 . 1,7. 1,08 . 980

=51,57dyne/cm
9. Tween 7 %

ɣ tween 7% =

= ½ . 0,0575 . 1,6. 1,08 . 980

=48,68 dyne/cm

10. Tween 8 %

ɣ tween 8% =

= ½ . 0,0575 . 1,6. 1,08 . 980

=48,68 dyne/cm

11. Tween 9%

ɣ tween 8% =

= ½ . 0,0575 . 1,6. 1,08 . 980

=48,68 dyne/cm

12. Tween 10%

ɣ tween 10% =

= ½ . 0,0575 . 1,6. 1,08 . 980

=48,68 dyne/cm

D. Pembahasan
Cairan mempunyai sifat menyerupai gas dalam hal ini gerakannya yang mengikuti gerakan brown dab daya
alirnya.Selain itu cairan juga menunjukkan adanya tegangan yang merupkan salah satu sifat penting lainnya dari
cairan.Bila dua fase dicampurkan maka batas-batas fase tersebut dinamakan antar permukaan.Batas antara zat cair

aatu zat padat dengan udara biasanya disebut permukaan saja.Sedangkan batas antara zat cair dengan zat cair
lainnya yang tidak bercampur atau antarazat padat dengan zat cair.
Dalam percobaan ini metode yang digunakan adalah metode keanikan kapiler. Metode ini digunakan
untuk menentukan tegangan suatu zat cair dn dapat digunakan untuk bercampur.Smapel yang dignakan adalah
minyak wijen, minyak ikan, minyak jarak dan minyak mineral. Semua sampel memiliki kerapatan jenis yang

berbeda-beda sehingga data yang diperoleh untuk menurunkan tegangan permukaan pada sampel.
Sampel (minyak wijen) dimasukkan ke dalam 2 pot plastik dan 2 cawan porselin yang diisi dengan
span 80 0,5 ml dan 1 ml. Pertama-tama ukur tegangan permukaan minyak wijen dalamkeadaan normal dengan
menggunakan pipa kapiler, beri tanda pada pipa kapiler batas permukaan zat dengan pipa kemudian tandai lagi pada
pipakapiler batas zat yang naik ke dalam pipa.Ukur panjang tanda yang telah diberi pada pipa kapiler. Dimasukkan

span 80 0,5 ml dalm pot plastik kemudian diaduk dan diukur serta diberi tanda pada keadaan normal. Lakukan
perlakuan yang sama seperti diatas.

Pada praktikum kali ini dilakukan dengan cara kerja, pertama-tama disiapkan alat dan

bahan dan dibuat larutan tween dengan berbagai konsentrasi1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%,

9% dan 10 %., air dan paraffin cair . Selanjutnya dimasukkan cairan kedalam cawan petri.

Diukur kenaikan cairan dengan menggunakan pipa kapiler kemudian diukur ketinggian cairan

dengan menggunakan mistar. Dan selanjutnya dihitung tegangan permukaan larutan tween.

Dari percobaan di atas diperoleh hasil yaitu tegangan permkaan air adalah 50,567

dyne/cm, paraffin cair adalah 40,797dyne/cm, tween 1% adalah 51,797dyne/cm, tween 2%

adalah 54,77dyne/cm, tween 3% adalah 54,77dyne/cm, tween 4% adalah 45,64 dyne/cm, tween

5% adalah 54,72 dyne/cm, tween 6% adalah 51,57 , tween 7 % adalah 48,68 dyne/cm, tween 8

% adalah 48,68 dyne/cm, tween 9 % adalah 48,68 dyne/cm, tween 10 % adalah 48,68

dyne/cm. Dan diperoleh nilai KMK pada kosentrasi 7%


Dalam kehidupan sehari-hari tegangan permukaan cairan banyak dimanfaatkan dalam hubungannya
dengan kemampuan cairan tersebut membasahi benda. Detergen sintesis modern misalnya, di desain untuk
meningkatkan kemampuan air membasahi kotoran yang melekat pada pakaian, yaitu dengan menurunkan tegangan
permukaan sehingga hasil cucian menjadi bersih. Demikian pula alkohol dan jenis obat antiseptik lainnya, selain
dibuat agar memiliki daya bunuh kuman yang baik juga memiliki tegangan permukaan rendah agar membasahi
seluruh permukaan luka.

PENUTUP
A. Kesimpulan
Semakin tingi konsentrasi surfaktan, maka semakin kecil tegangan permukaan. Dari percobaan ini dapat
disimpulkan :

1. Tegangan permkaan air adalah 50,567 dyne/cm

2. Tegangan permukaan paraffin cair adalah 40,797 dyne/cm,

3. Tegangan permukaan tween 1% adalah 51,797 dyne/cm

4. Tegangan permukaan tween 2% adalah 54,77 dyne/cm

5. Tegangan permukaan tween 3% adalah 54,77dyne/cm

6. Tegangan permukaan tween 4% adalah 45,64 dyne/cm

7. Tegangan permukaan tween 5% adalah 54,72 dyne/cm

8. Tegangan permukaan tween 6% adalah 51,57 ,

9. Tegangan permukaan tween 7 % adalah 48,68 dyne/cm

10. Tegangan permukaan tween 8 % adalah 48,68 dyne/cm

11. Tegangan permukaan tween 9 % adalah 48,68 dyne/cm

12. Tegangan permukaan tween 10 % adalah 48,68 dyne/cm.

Dan diperoleh nilai KMK pada kosentrasi 7%

B. Saran
Diharapkan agar menggunakan metode lain sebagai pembanding. Agar praktikan dapat mengerti penetuan
disolusi sediaan farmasi dan Sebaiknya alat diperbanyak agar dapat mempercepat praktikum.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim,2007.”Penuntun Praktikum Farmsi Fisik”.Universitas Muslim Indonesia. Makssar.


Lachman,L,.Lieberman,H.A.,and kanig,j.l.,1986.”The theory and practice of industrial pharmachy.Jakarta.
Martin,A,1993.”Farnasi Fisik”.Penerbit UI-Presss.Jakarta.
Tim dosen,2006.”Bahan Ajar Farmasi fisika”.Universitas Muslim Indonesia. Makasssar
NAMA :NADILAH PUTRI
NIM : 19110033
PRODI : S1 FARMASI A
PENDAHULUAN

▪ PENGERTIAN TENGANGAN ANTARMUKA


▪ FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TENGANGAN PERMUKAAN
▪ METODE PENENTUAN TENGANGAN
PERMUKAAN
▪ PENYEBAB TERJANDINYA TEGANGAN
ANTARMUKA
▪ MANFAAT TEGANGAN ANTAR MUKA
DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI
A.PENGERTIAN TENGANGAN
ANTARMUKA
▪ Tengangan antarmuka adalah gaya atau tarikan
kebawah yang menyebkan permukaan cairan
berkonstrasi dan benda dalam keaadan
tegang.hal ini disebabkan oleh gaya gaya tarik
yang tidak seimbang pada antar muka
cairan.gaya ini biasa segera diketahui pada
kenaikan cairan biasa dalam pipa kapiler dan
bentuk suatu tetesan kecil cairan.tegangan
permukaan merupakaan fenomena menarik
yang terjadi pada zat cair (fluida) yang berada
dalam keaadan diam.
B.FAKTOR YANG MEMPEGARUHI
TENGANGAN ANTARMUKA
▪ Besarnya tengangan antarmuka dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti cairan,suhu,
tekanan,masa jenis,konsentarsi zat terlarut dan
kerapatan.jika cairan memiliki molukel besar
seperti air,maka tengangan permukaan juga
besar. Salah satu faktor yang mempengaruhi
besarnya tegangan permukaan adalah massa
jenis/densisitas(D),semakin besar densitas bearti
semakin rapat muatan muatan atau partikel
pertikel dari cairan tersebut.
Hal ini karena partikel yang diperlukaan untuk memecahkan
permukaan cairan tersebut,hal ini karena partikel yang
rapat mempunyai gaya tarik menarik antar partikel yang
kuat.sebaiknya cairan yang mempunyai densitas kecil
akan mempunyai tegangan permukaan yang kecil
pula.konsentrasi zat terlarut(solut)suatu larutan biner
mempunyai pengaruh terhadap sipat sipat laruratan
termasuk tegangan muka dan adsorbsi pada permukaan
larutan.
Telah diamati bahwa solut yang ditambhkan
kedalam larutan akan menurunkan tegangan
muka,karena mempunyai konsetrasi
dipermukaan yang lebih kecil daripada
didalam larutan.
C.METODE PENENTUAN TENGANGAN
ANTRMUKA
▪ Pengukuran tegangan permukaan dapat dilakukan
dengan beberapah metode antarlain:

1.Metode cincin de-nouy


Cara ini dapat digunakan untuk mengukur tegangan
permukaan dan tegangan antar permukaan zat
cair.prinsip kerja ini berdasarkan pada kenyataan
bahwa gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan
cincin yag tercelup pada zat cair sebanding dengan
tegangan permukaan atau tegangan
antarmuka.gaya yang dibutuhkan untuk melepaskan
cincin dalam hai ini diberikan oleh kawat torsi yang
dinyatahkan dalam dyne.
2.Metode kenaikan kapiler
a.Metode ini hanya digunakan untuk menentukaan
tegangan suatu zat cair dan tidak dapat digunaakn
untuk menentukaan tegangan antar permukaan dua
zat cair yang tidak bercampur.bila pipa kapiler
dimasukan kedalam suatu zat cair,maka zat
tersebut akan naik kedalam pipa sampai gaya gesek
keatas diseimbangkankan oleh gaya gravitasi
kebawah akibat berat zat cair.
b.komponen gaya keatas akibat tegangan
permukaan yaitu ;
- keliling penampamng pipa =2 pr
- Sudut kontak antar permukaan zat dengan dinding
kapiler=q maka gaya keatas total=2prg cosq.
D. PENYEBAB TERJANDINYA
TEGANGAN ANTAR MUKA
▪ Tegangan permukaan terjadinya karena permukaan zat cair
cenderung untuk menegang,sehingga permukaanya
tampak seperti selaput tipis.hal ini dipengaruhi oleh adanya
gaya kohesi antara molekul air.pada zat cair yang adesiv
berlaku bahwa besar gaya kohesinya lebih kecil dari pada
gaya adesinya dan pada zat yang non-adesiv berlaku
sebaliknya.salah satu model peralatan yang sering
digunakan untuk mengukur tegangan permukaan zat cair
adalah pipa kapiler.salah satu besaran yang berlaku pada
sebuah pipa kapiler adalah duduk kontak,yaitu sudut yang
dibentuk oleh permukaan zat cair yang dekat dekat dengan
dinding.sudut kontak ini timbul akibat gaya tarik-menarik
antara zat yang sama (gaya kohesi) dan gaya tarik-menarik
antara molekul zat yang berbeda(adhensi)
E.MANFAAT TENGANGAN PERMUKAAN
DALAM DUNIA FARMASI
▪ Adapun manfaat dari tegangan permukaan
dalam dunia farmasi adalah;
1.Dalam mempegaruhi penyerapan obat
pada bahan pembantu padat pada sediaan
obat
2.Penetrasi molukel melalui membrane
biologis
3.Pembentukan dan kestabilaan emulsi dan
dispersi partiekl tidak larut dalam media cair
untuk membentuk sedian suspensi.

Anda mungkin juga menyukai