Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

Menciptakan Eminensi Kompetitif Berkesinambungan Era Revolusi Industri


4.0 melalui Manajemen Strategik dalam Mazhab Kewirausahaan

BIDANG KEGIATAN:
PKM – GAGASAN TERTULIS

Diusulkan Oleh:
Adhiwijana Wahyutama 18010714031 Angkatan 2018
Amanda Virginia Ardhiyanto 19010714071 Angkatan 2019
Akyd Muaazaroh 19010714064 Angkatan 2019

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


SURABAYA
2019
PENGESAHAN PROPOSAL PKM – GAGASAN TERTULIS

ii
DAFTAR ISI

JUDUL PROGRAM.................................................................................................i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM – GAGASAN TERTULIS ...........................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
1. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................2
1.3 Manfaat......................................................................................................2
1.4 Luaran........................................................................................................2
2. GAGASAN......................................................................................................3
2.1 Kondisi kekinian........................................................................................3
2.2 Solusi yang pernah ditawarkan..................................................................4
2.3 Gagasan Yang Diajukan............................................................................4
2.4 Pihak-Pihak yang Membantu Mengimplementasikan...............................7
2.5 Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan........7
3. KESIMPULAN...............................................................................................8
3.1 Gagasan yang Diajukan.............................................................................8
3.2 Teknik Implementasi.................................................................................8
3.3 Prediksi Hasil............................................................................................8
4. DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9
5. LAMPIRAN-LAMPIRAN...........................................................................10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing.........................10
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas............15
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim..........................................................16

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tabel Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan


Utama Agustus 2015-2019....................................................................3
Gambar 2. Meningkat Pengangguran Lulusan Universitas.....................................3
Gambar 3. Model Manajemen Strategik Menurut Fred R. David pada Formulasi
Strategi..................................................................................................5

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Lingungan Internal.......................................................................6


Tabel 2. Analisis Lingkungan Eksternal..................................................................6

v
1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen Strategik adalah menentukan opsi pilihan strategik yang
pokta untuk organisasi atau perusahaan dalam semua perkara yang kontributif
dalam aksi usaha perusahaan. Pada Manajemen Strategik terdapat tiga aliran
dengan sepuluh mazhab pemikiran yang dilihat dari formasi strategik, sebagai
berikut: (1) aliran perspektif (mazhab desain, mazhab perencanaan, dan
mazhab positioning), (2) aliran deskriptif (mazhab kewirausahaan, mazhab
kognitif, mazhab pembelajaran, mazhab kekuatan, mazhab budaya, dan
mazhab lingkungan) dan (3) aliran konfigurasi (mazhab konfigurasi). Dari
kesepuluh mazhab yang ada, disini difokuskan kepada mazhab kewirausahaan
yang termasuk kedalam aliran deskriptif. Fokus aliran ini menggambarkan
bagaimana strategik bekerja dan sejauh mana kenyataan telah dibuat. Disisi
lain, pada konteks Indonesia pengembangan mazhab kewirausahaan yang
sedang menjadi isu hangat. Oleh karena itu, perlu dilakukannya pembahasan
untuk mempelajari isu-isu terkni tentang pendidikan entrepreneurship, agar
terwujud persaingan yang produktif dalam keunggulan kompetitif di bidang
kewirausahaan. (Sukardi K., 2009)
Eminensi secara etimologi berasal dari Bahasa Latin yaitu eminere –
eminentia – eminence yang berarti sesuatu yang penting atau yang
berpengaruh. Sedangkan eminensi menurut KBBI memiliki arti keunggulan.
Eminensi juga memiliki kata dasar yaitu eminen menurut KBBI memliki arti
unggul. Jika dalam gagasan ini penulis memilih kata eminensi sebagai
pengganti kata keunggulan. Eminensi pada gagasan kali ini memiliki arti
yang sama dan tujuan yang sama dengan kata keunggulan. (Aisyah, 2007)
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang mampu menciptakan nilai
tambah untuk perusahaan dan tidak setiap perusahaan yang mampu
melakukan aktivitas tersebut.
Tujuan dengan adanya keunggulan kompetitif yang berkesinambungan
berbasis kewirausahaan yaitu agar para mahasiswa atau pelaku bisnis terus
mengembangkan segala inovasi yang telah ada dengan membuat inovasi
terbaru agar terus terjadi persaingan yang produktif dan pasar industri dan
teknologi pun bahkan dapat berkembang dengan pesat. Berdasarkan
penjelasan diatas konteks perusahaan dapat diartikan dengan kewirausahaan
yang akan diaplikasikan oleh para mahasiswa yang melakukan kerjasama
dengan pelaku bisnis. Banyak implementasi tentang pendidikan
entrepreneurship di Indonesia terutama di perguruan tinggi yang dilakukan
secara bertahap dan berkesinambungan, seperti diadakannya seminar,
lokakarya, diskusi, dan lain sebagainya. Semua implementasi tersebut
hanyalah pembelajaran secara teori dan pengalaman yang telah dilalui oleh
narasumber. Hanya dengan cerita pengalaman, motivasi, dan obrolan saja
2

tidak cukup, untuk mewujudkan persaingan di dunia kewirausahaan yang


produktif dalam menghadapi era Revolusi Industri 4.0 saat ini.
Berdasarkan hal tersebut penulis memiliki gagasan yaitu diadakannya
kerjasama antara pengusaha dengan mahasiswa yang bernotaben belum
berpenghasilan. Dengan adanya kerjasama tersebut dapat diadakannya
pelatihan kewirausahaan terhadap para mahasiswa. Diharapkan gagasan ini
data menciptakan eminensi kompetitif di era Revolusi Industri 4.0 berbasis
kewirausahaan melalui Manajemen Strategik. Selain itu, gagasan ini dapat
memberikan feedback positif terhadap perekonomian, sebab pada hakikatnya
entrepreneur ada karena kurangnya kesempatan kerja, yang akhirnya para
entrepreneur tersebut menjadi generasi pencipta lapangan kerja, bukan lagi
generasi pencari kerja.

1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam gagasan ini adalah sebagai berikut:
1. Menciptakan eminensi kompetitif di era Revolusi Industri 4.0 melalui
Manajemen Strategik
2. Mengadakan pelatihan kewirausahaan dengan dibangunkannya kerjasama
antara pengusaha dan mahasiswa
3. Menciptakan para entrepreneur muda di kalangan mahasiswa

1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat memperoleh ilmu langsung dari pengusaha dan dapat
mempraktikan langsung
2. Keahlian mahasiswa dapat meningkat
3. Memungkinkan mahasiswa untuk meningkatkan keadaan ekonomi suatu
wilayah

1.4 Luaran
Output dari PKM-GT yang akan dicapai adalah Artikel Ilmiah
3

2. GAGASAN

2.1 Kondisi kekinian


Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kondisi ketenagakerjaan di Indonesia
per Februari 2019. Berdasarkan data yang disampaikan BPS, tingkat
pengangguran terbuka (TPT) lulusan Diploma I/II/III dan Sarjana naik dari 5,87
persen menjadi 6,89 persen dan 4,31 persen menjadi 6,24 persen. Berbeda dengan
kondisi lulusan SD hingga SMP yang berbanding terbalik dengan keadaan angka
pengangguran yang menrun pada kurun waktu 5 tahun terakhir ini. Pada 2014,
angka pengangguran SD turun dari 3,69 persen menjadi 2,65 persen. Sementara
SMP turun dari 7,44 persen menjadi 5,04 persen(FabianT., 2019). Dapat
dijelaskan pada gambar berikut:
Gambar 1. Tabel Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan
Utama Agustus 2015-2019

Sumber: BPS Indonesia, 2019 (Statistik, 2019)

Gambar 2. Meningkat Pengangguran Lulusan Universitas

Sumber: Pusparisa, 2019 (Pusparisa, 2019)


4

Berdasarkan data yang telah dipaparkan sudah diketahui bahwa kenaikan


angka pengangguran terjadi pada lulusan sarjana dan diploma. Bahkan
pengangguran dengan lulusan SD dan SMP justru menurun. Hal itu terjadi karena
ada beberapa faktor yang menyebabkannya, yaitu keterampilan yang dimiliki tdak
sesuai kebutuhan lapangan pekerjaan yang tersedia, ekpektasi penghasilan yang
diharapkan terlalu tinggi, gengsi akan gelar yang didapat untuk mengerjakan
pekerjaan yang baginya tidak sepadan dengan gelarnya, dan ini yang paling
penting dan penulis fokuskan yaitu kurangnya penyediaan lapangan kerja.
Sedangkan pada era Revolusi Industri 4.0 banyak peluang usaha yang dapat
digeluti, asalkan memiliki kekreatifan dan dapat menangkap adanya peluang
usaha. Pada dunia digital pun telah mudah untuk menciptakan suatu usaha. Usaha
pada era sekarang tidak perlu bermodalkan banyak, cukup keahlian serta
kekreatifan untuk menciptakan inovasi pada suatu usaha yang baru. Menurut
penulis para mahasiswa diyakini mempunyai kemauan yang kuat untuk berkarya
serta dapat diyakini pula mahasiswa telah paham etika berwirausaha yang sehat.
Tetapi semua itu terhalang kurangnya kekreatifan mahasiswa dalam membuat
inovasi baru dalam dunia usaha. Dikarenakan kurang kekreatifan tersebut, maka
mahasiswa pun kurang peka dengan adanya peluang usaha yang beredar disekitar
mereka. Memang ada beberapa mahasiswa yang mencoba berbagai usaha, tetapi
menurut penulis hanya sekitar 0,05% mahasiswa yang melakukannya atau dapat
dibilang 2 sampai dengan 40 orang mahasiswa.

2.2 Solusi yang pernah ditawarkan


Solusi yang pernah diterapkan adalah pendidikan entrepreneur yang
dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, seperti diadakannya seminar,
lokakarya, diskusi, dan lain sebaginya. Semua implementasi tersebut hanyalah
pembelajaran secara teori dan pengalaman yang telah dilalui oleh narasumber.
Hanya dengan cerita pengalaman, motivasi, dan obrolan saja tidak cukup untuk
mewujudkan persaingan di dunia kewirausahaan yang produktif untuk
menghadapi era Revolusi Industri 4.0 saat ini.

2.3 Gagasan Yang Diajukan


Berdasarkan kondisi kekinian yang telah dipaparkan penulis dan solusi yang
pernah diterapkan dan belum bisa menunjukkan feedback positif dari yang
menjadi sasaran yaitu para mahasiswa. Oleh karena itu, penulis memiliki gagasan
yaitu diadakannya kerjasama antara pengusaha dengan mahasiswa yang
bernotaben belum berpenghasilan. Kerjasama yang dilakukan dapat memberikan
pelatihan kewirausahaan kepada para mahasiwa yang dimentori langsung dari
pengusaha yang telah menunjukkan kiprah dan kesuksesan di dunia wirausaha.
Prediksi dari hasil gagasan jika diimplementasikan adalah terciptanya
lapangan pekerjaan baru yang penciptanya berasal dari kalangan muda, generasi
milenial, generasi pencipta lapangan pekerjaan, dan yang paling berpengaruh
5

dengan keadaan Indonesia ialah angka pengangguran dengan lulusan sarjana dan
diploma akan menurun drastis bahkan tidak hanya yang lulusan sarjana dan
diploma saja yang angka penganggurannya menurun, tetapi semua jenjang lulusan
yang di Indonesia, karena ketenagakerjaan dapat diserap oleh lapangan pekerjaan
yang telah dibuat oleh para mahasiswa.
Berdasarkan teori Manajemen Strategik, penulis mengadopsi model
Manajemen Strategik menurut Fred R. David, penulis mengadopsi model model
Manajemen Strategik pada formulasi strategi. Formulasi strategi menurut Fred R.
David dalam model Manajemen Strategik dapat digambarkan seperti berikut:

Gambar 3. Model Manajemen Strategik menurut Fred R. David pada


Formulasi Strategi

Adapun penjelasan Gambar 3, sebagai berikut:


1. Perumusan Visi dan Misi
Visi dan misi yang dirumuskan oleh penulis berupa tujuan dari
gagasan yang diajukannya. Tujuan dar gagasan yang diajukannya adalah
menurunkan angka pengangguran di Indonesia terutama pengangguran
dengan lulusan Sarjana dan Diploma yang pada tahun ini meningkat.
Penurunan angka pengangguran yang dlakukan oleh penulis yaitu dengan
mengadakannya pelatihan kewirausahaan pada mahasiswa dengan
mengharapkan output berupa wirausaha yang diciptakan oleh kalangan
mahasiswa yang memiliki keunggulan kompetitf yang bereksinambungan
agar dapat berinovasi terus-menerus dengan berjalannya waktu dan
perubahan zaman yang akan terus berkembang. Tujuan yang diharapkan
penulis akan terwujud dengan melakukan analisis lingkungan internal
dan analisis lingkungan eksternal.
6

Tabel 1. Analisis Lingungan Internal


Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
 Memiliki inovasi baru yang  Input yang digunakan
dikembangkan dari inovasi berpotensi sama dengan
yang ada sebelumnya pelatihan di bidang yang lain
 Memberikan output yang dapat  Pelatihan untuk keahlian pada
langsung diaplikasikan dan bidang kewirausahaan yang
diimplementasikan menjadi tujuan dari gagasan
 Meningkatkan keahlian penulis hanya berlangsung
mahasiswa dalam bidang dalam waktu yang singkat
kewirausahaan dengan adanya
praktik langsung

Tabel 2. Analisis Lingkungan Eksternal


Peluang (Opportunity) Ancaman (Threat)
 Mahasiswa sebagian besar  Terdapat pesaing dalam
belum berpenghasilan bidang yang berbeda
 Keinginan yang dimiliki  Pesaing yang memiliki
mahasiswa terhadap kekuatan yang sama bahkan
kewirausahan tinggi melebihi
 Pada Era Revolusi Industri 4.0  Lingkungan sekitar yang
saat ini membutuhkan inovasi belum siap menerima
wirausaha yang diharapkan kehadiran inovasi yang akan
untuk jangka panjang diciptakan

2. Menetapkan Tujuan Jangka Panjang


Tujuan jangka panjang yang ingin direalisaskan penulis dari gagasan
yang telah dibuatnya adalah menciptakan eminensi kompetitif
berkesinambungan di era Revolusi Industri 4.0 melalui manajemen
strategik dalam mazhab kewirausahaan. Tujuan ini ditujukan untuk para
mahasiswa yang diharapkan membuat suatu inovasi usaha yang memiliki
keunggulan kompetitif yang berkesinambungan agar terus berkembang
dengan sejalannya perkembangan zaman.
3. Menghasilkan, Mengevaluasi, dan Memilih Strategi
Strategi yang dihasilkan dari penjelasan sebelumnya adalah Strategi
Inovasi Berkelanjutan (Sustainable Innovation Strategy), dikarenakan
penulis memiliki tujuan jangka panjang yaitu menciptakan eminensi
kompetitif berkesinambungan di era Revolusi Industri 4.0 melalui
manajemen strategik dalam mazhab kewirausahaan. Keunggulan
kompetitif yang berkesinambungan memerlukan adanya inovasi yang
harus terus-menerus diperbarui dengan berkembangnya zaman. Oleh
7

karena itu, dibutuhkan inovasi yang berkelanjutan untuk memenuhi


kebutuhan.
Strategi Inovasi Berkelanjutan (Sustainable Innovation Strategy)
digunakan oleh penulis karena inovasi yang telah ada sekarang akan
selalu diperbarui oleh adanya inovasi baru yang akan menggantikannya.
Alasan penulis yang lainnya adalah tujuan jangka panjang yang akan
diraihnya adalah keunggulan kompetitif, sedangkan keunggulan
kompetitif harus terus di upgrade agar persaingan dalam bidang
kewirausahaan akan terus berjalan dan akan selalu menimbulkan dan
menciptakan inovasi-inovasi baru.

2.4 Pihak-Pihak yang Membantu Mengimplementasikan


1. Pemerintah berperan dalam pengalokasian dana pemerintah untuk
pembiayaan kegiatan pelatihan ini.
2. Akademisi perlu mengambil bagian dalam bentuk-bentuk pelatihan yang
cocok bagi sekian banyak mahasiswa di Indonesia yang sangat majemuk
dan berbagai macam potensinya.
3. Pelaku bisnis dapat berperan aktif dalam mejadi pendukung dana,
fasilitator, mentor maupun pelaku pelatihan kewirausahaan itu sendiri.

2.5 Langkah-Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan


Tahap 1: Mengadakan pelatihan kewirausahaan dengan mendatang mentor
selaku pelaku bisnis yang telah sukses
Tahap 2: Pemberian materi dan demonstrasi dari mentor kepada para
mahasiswa mengenai menciptakan eminensi kompetitif di era Revolusi
Industri 4.0 berfundamen kewirausahaan melalui Manajemen Strategik
Tahap 3: Mahasiswa dibagi per kelompok untuk membuat wirausaha yang
sesuai dengan materi dan demonstrasi yang telah disampaikan oleh mentor
dan mahhasiswa harus mengimplementasikan ide wirausaha masing-masing.
Wirausaha yang dapat diimplementasikan sebagai output.
8

3. KESIMPULAN
3.1 Gagasan yang Diajukan
Menciptakan eminensi kompetitif berkelanjutan di era Revolusi Industri
4.0 melalui Manajemen Strategik dalam mazhab kewirausahaan dapat
dilakukan dengan pengadaan pelatihan yang disampaikan dan dimentori
langsung oleh pelaku bisnis yang telah sukses dan disampaikan kepada para
mahasiswa yang bernotaben belum memiliki penghasilan sendiri. Dari
pelatihan tersebut diharapkan para peserta dari kalangan mahasiswa
memberikan output berupa wirausaha yang memiliki keunggulan kompetitif
yang berkesinambungan agar terus terlaksana dalam jangka panjang dan
dapat merekrut tenaga kerja untuk mengurangi angka pengangguran di
Indonesia serta dapat memberikan feedback yang positif terutama bagi
lingkungan sekitarnya.

3.2 Teknik Implementasi


Teknik pengimplementasian dapat dilakukan dengan POAC (Planning,
Actuacting, Organizing, and Controlling). Yang dawali dengan perencanaa,
yaitu merencanakan adanya aktivitas pelatihan kewirausahaan kepada para
mahasiswa dan mendatangkan langsung pelaku bisnis sebagai mentor.
Kemudian pelaksanaan, yaitu dengan melaksanakan perencanaan yang telah
dibuat dengan memiliki tujan agar para peserta yang berasal dari kalanggan
mahasiswa memberikan output sebuah kewirausahaan yang dapat
diimplementasikan dan dapat dijalankan dalam jangka panjang dengan
mengutamakan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Selanjutnya
pengorganisasian, yaitu dengan melakukan tupoksi sesuai dengan garis
hierarki yang telah dibuat. Dan yang terakhir pengawasan, yaitu dilakukan
pengawasan oleh pengawas agar dapat memberikan evaluasi diakhir
kepealatihan tersebut.

3.3 Prediksi Hasil


Apabila gagasan dapat diimplementasikan maka diprediksi bahwa
gagasan dapat:
a. Mahasiswa dapat memperoleh ilmu langsung dari pengusaha dan dapat
mempraktikan langsung
b. Mahasiswa dapat memperoleh penghasilan langsung dari pengusaha dan
dapat mempraktikan langsung
c. Menciptakan kewirausahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang
berkesinambungan
9

4. DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, M. N. (2007) ‘Peran Strategi, Sumber Daya serta Perubahan Teknologi
dan Lingkungan Terhadap Penciptaan Keunggulan Kompetitif yang
Berkesinambungan’, Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 4(1).
FabianT., V. (2019) ‘Angka Pengangguran Turun Tapi SMK Hingga Sarjana
Susah Kerja’. tirto.id. Available at: https://tirto.id/angka-pengangguran-
turun-tapi-smk-hingga-sarjana-susah-kerja-ejNm.
Pusparisa, Y. (2019) ‘Angka Pengangguran Lulusan Universitas Meningkat’.
Katadata.co.id. Available at:
https://katadata.co.id/infografik/2019/05/17/angka-pengangguran-
lulusan-perguruan-tinggi-meningkat.
Statistik, B. P. (2019) ‘Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2019’, Berita
Resmi Statistik, 91, pp. 1–20.
Sukardi K., D. (2009) MANAJEMEN STRATEGI Membangun Keunggulan
Bersaing Era Global di Indonesia Berbasis Kewirausahaan. Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
10

5. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
11
12
13

Dosen Pembimbing :
14
15

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu Uraian


No Nama / NIM
Studi Ilmu (jam/minggu) Tugas
1. Adhiwijna Manajeme
Ketua
Wahyutama/ n - 10 Jam
Pelaksana
18010714031 Pendidikan
2. Amanda Virginia Manajeme
Tim
Ardhiyanto/ n - 10 Jam
Perumus
19010714071 Pendidikan
3. Akyd Manajeme
Tim
Muaazaroh/ n - 10 Jam
Perumus
19010714064 Pendidikan
16

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim

Anda mungkin juga menyukai