Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MANDIRI

KONSEP KEBIDANAN
PENGEMBANG KARIER BIDAN

DI SUSUN
OLEH:
NAMA : HASNIATIN L
NIM: P00324019017
KELAS: 1A
JURUSAN: DIII-KEBIDANAN

KESEHATAN KENDARI
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK
POLITEKNIK INDONESIA
JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA  PENGANTAR

    Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini dalam bentuk dan
isi yang sangat sederhana.

   Salam dan salawat semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW, dimana beliau
adalah sosok yang sangat dimuliakan dan dirindukan oleh seluruh umatnya, kami sampaikan
terima kasih kepada dosen dan rekan-rekan yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini.

   Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah yang akan kami buat selanjutnya.

Kendari , 10, Januari, 2020


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI   

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………………………………………………..
1.3 Tujuan pembahasan …………………………………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN   
A. Pengertian prinsip
Perkembangan karir bidan …..……………………………………………………………………………………………..
1.pengertian perkembangan karir bidan …………………………………………………………………………………………………
2. pola pengembnagan karier bidan …………………………………………………………………………………………………
3. visi dan misi pendidikan berkelanjut ………………………………………………………………………………………………..
BAB III PENUTUP   
1.Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………..
2. Saran …………………………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA    …………………………………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dalam mengantisipasi tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin bermutu terhadap pelayanan
kebidanan, perubahan-perubahan yang cepat dalam pemerintahan maupun dalam masyarakat dan
perkembangan IPTEK serta persaingan yang ketat di era global ini diperlukan tenaga kesehatan
khususnya tenaga bidan yang berkualitas baik tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap
profesionalisme.
IBI sebagai satu-satunya wadah bagi bidan telah mencoba berbuat untuk mempersiapkan perangkat lunak
melalui kegiatan dalam lingkup profesi yang berkaitan dengan tugas bidan melayani masyarakat di
berbagai tingkat kehidupan. Oleh karena IBI bertanggung jawab untuk mendorong tumbuhnya sikap
profesionalisme bidan melalui kerjasama yang harmonis dengan berbagai pihak terutama dengan
pemerintah. Karena keberadaan IBI ditengah-tengah anak bangsa merupakan pengabdian profesi dan juga
kehidupan bidan itu sendiri. Oleh karena itu, IBI senantiasa turut berperan aktif dalam berbagai upaya
yang diprogramkan pemerintah baik pada tingkat pusat maupun tingkat daerah sampai ke tingkat ranting.
Hal tersebut diupayakan untuk meningkatkan kualitas hidup anak bangsa dan sekaligus kualitas bidan
sebagai pelayan masyarakat khususnya ibu dan anak. Untuk itu seyogyanya pendidikan bidan dirancang
secara berkesinambungan, berjenjang, dan berkelanjutan.
1.2. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui prinsip perkembangan karir Bidan.
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengertian prinsip perkembangan karir bidan
b. Untuk mengetahui pola pengembangan pendidikan bidan
c. Untuk mengetahui pola pengembangan karir bidan
d. Untuk mengetahui prinsip perkembangan karir bidan dikaitkan dengan peran, fungsi dan tanggung
jawab bidan.
1.3.Kompetensi Yang Dicapai
1. Penyusun dan pembaca memahami pengertian prinsip perkembangan karir bidan
2. Penyusun dan pembaca memahami pola pengembangan pendidikan bidan
3. Penyusun dan pembaca memahami pola pengembangan karir bidan
4. Penyusun dan pembaca memahami prinsip perkembangan karir bidan dikaitkan dengan peran, fungsi
dan tanggung jawab bidan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Prinsip Perkembangan Karir Bidan
1. Pengertian karir
Karir mempunyai beberapa arti, yaitu:
a. Karir adalah suatu rangkaian promosi jabatan atau mutasi ke jabatan yang lebih tinggi dalam jenjang
hirarki yang dialami oleh seorang tenaga kerja selama masa kerjanya.
b. Karir adalah suatu penunjuk pekerjaan yang memiliki gambaran atau pola pengembangan yang jelas
dan sistematis.
c. Karir adalah suatu sejarah kedudukan seseorang, suatu rangkaian pekerjaan atau posisi yang pernah
dipegang seseorang selama masa kerjanya. Oleh karena itu, pengertian yang terakhir ini sangat luas dan
umum, karena setiap orang pasti mempunyai sejarah pekerjaan yang berarti setiap orang pasti mempunyai
karir.
(http://princeskalem.blogspot.co.id/2012/02/prinsip-pengembangan-karir-bidan.html).
2. Pengertian pengembangan karir bidan
Pengembangan karir bidan adalah perjalanan pekerjaan seseorang dalam organisasi sejak diterima dan
berakhir pada saat tidak lagi bekerja diorganisasi tersebut.
Pengembangan karir (career development) menurut Mondy meliputi aktivitas-aktivitas untuk
mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan.
Selanjutnya ada beberapa prinsip pengembangan karir yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir. Bila
setiap hari pekerjaan menyajikan suatu tantangan yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh
lebih penting daripada aktivitas rencana pengembangan formal.
b. Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik.
Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisor akan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk
menjadi middle manager.
c. Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan
tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu
yang telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru.
d. Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi
rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional. (Mondy,1993: 362 dan 376).
Pengembangan karir (career development) terdiri dari:
a. Perencanaan karir (career planning), yaitu suatu proses dimana individu dapat mengidentifikasi dan
mengambil langkah langkah untuk mencapai tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan
pengidentifikasian tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk
mencapai tujuan tersebut.
(http://princeskalem.blogspot.co.id/2012/02/prinsip-pengembangan-karir-bidan.html).
b. Manajemen karir (career management). proses dimana organisasi memilih, menilai, menugaskan,
dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang berbobot
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dimasa yang akan datang. (Simamora, 2001:504)

2.2.Pola Pengembangan Pendidikan Bidan


1. Pengertian Pendidikan berkelanjutan
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyikapi peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan pelatihan bagi perannya dimasa yang akan dating. Sehingga dengan adanya pendidikan
dapat mengubah pola fikir dalam menerima pekerjaan, melatih cara kerja dan pengambilan keputusan.
Yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan luas dibandingkan dengan tingkat
pendidikan lebih rendah. Notoatmodjo. (dalam Yeyeh, 2011:107).
Pendidikan berkelanjutan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, hubungan
antar manusia dan moral bidan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan / pelayanan dan standar yang telah
ditentukan oleh konsil melalui pendidikan formal dan non formal. (Sujianti, 2009:181).
2. Visi dan misi pendidikan berkelanjutan
a. Visi pendidikan berkelanjutan
Visi Pendidikan Berkelanjutan adalah pada tahun 2010 seluruh bidan telah menerapkan pelayanan
yang sesuai standart praktik bidan internasional dan dasar pendidikan minimal Diploma III kebidanan.
(Suryani,2008: 136).
b. Misi pendidikan berkelanjutan
Misi pendidikan berkelanjutan, mencakup:
1) Mengembangkan pendidikan berkelanjutan berbentuk ”sistem”.
2) Membentuk unit pendidikan bidan di tingkat pusat, provinsi, daerah, kabupaten, dan cabang.
3) Membentuk tim pelaksana pendidikan berkelanjutan.
4) Mengadakan jaringan dan bekerjasama dengan pihak terkait. (Suryani,2008: 136).
3. Sasaran dan tujuan pendidikan berkelanjutan
a. Sasaran pendidikan berkelanjutan
1) Bidan praktik swasta
2) Bidan berstatus pegawai negeri
3) Tenaga kesehatan lainnya
4) Kader kesehatan, dukun beranak (paraji)
5) Masyarakat umum.(Purwandari, 2008: 91)
b. Tujuan pendidikan berkelanjutan
Tujuan pendidikan berkelanjutan kebidanan yaitu:
1) Pemenuhan standart
Organisasi profesi bidan telah menentukan standart kemampuan bidan yang harus dikuasai melalui
pendidikan berkelanjutan. Bidan yang telah lulus program pendidikan kebidanan tersebut wajib
melakukan registrasi pada organisasi profesi bidan untuk mendapatkan izin memberi pelayanan
kebidanan kapada pasien.
2) Meningkatkan produktivitas kerja
Bidan akan dipacu untuk terus meningkatkan jenjang pendidikan mereka sehingga pengetahuan dan
keterampilan (technical skill) bidan akan lebih berkualitas. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja
bidan dalam memberi pelayanan pada klien.
3) Efisiensi
Pendidikan bidan yang berkelanjutan akan melahirkan bidan yang kompeten dibidangnya sehingga
meningkatkan efisiensi kerja bidan dalam memeberi pelayanan yang terbaik bagi klien.
4) Meningkatkan kualitas pelayanan
Pendidikan bidan yang berkelanjutan akan memicu daya saing di kalangan profesi kebidanan agar
terus meningkatkan kulitasnya dalam memberi pelayanan kepada klien. Pelayanan kebidanan yang
berkualitas akan menarik konsumen.
5) Meningkatkan moral
Melalui pendidikan bidan yang berkelanjutan tidak hanya pengetahuan dan keterampilan bidan
dalam memberi pelayanan yang menjadi perhatian, tetapi moralitas dan etika seorang bidan juga
ditingkatkan untuk menjamin kualitas bidan yang profesional.
6) Meningkatkan karier
Peluang peningkatan karier akan semakin besar seiring peningkatan kualitas pelayanan, performa
dan prestasi kerja. Semua ini ditunjang oleh pendidikan bidan yang berkualitas.
7) Meningkatkan kemampuan konseptual
Kemampuan intelektual dan konseptual bidan dalam menangani kasus pasien akan terasah sehingga
bidan dapat memberi asuhan kebidanan dengan tepat.
8) Meningkatkan keterampilan kepemimpinan (leadership skill)
Bidan akan memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik sebagai seorang manajer, bidan
dibekali keterampilan untuk dapat berhubungan dengan orang lain(human relation) dan bekerjasama
dengan sejawat serta multidisiplin lainnya guna memberi pelayanan yang berkualitas bagi klien.
9) Imbalan (Kompensasi)
Asuhan bidan yang berkualitas akan menarik konsumen dan meningkatkan penghargaan atas pelayanan
yang diberikan
10) Meningkatkan kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen akan meningkat seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan kebidanan. (Suryani,
2008: 136 dan 137).
4. Jenis dan karakteristik pendidikan berkelanjutan
a. Jenis pendidikan berkelanjutan
1) Pendidikan Formal
Pendidikan Formal dirancang dan diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta dengan dukungan IBI
adalah Program D III dan D IV Kebidanan. Pemerintah juga menyediakan dana bagi bidan (disektor
pemerintah) untuk tugas belajar ke luar negeri. IBI juga mengupayakan adanya badan-badan swasta
dalam dan luar negeri untuk program jangka pendek dan kerjasama dengan Universitas di dalam negeri.
2) Pendidikan Non Formal
Pendidikan Non Formal telah dilaksanakan melalui program pelatihan, magang, seminar atau lokakarya
dan program non formal lainnya yang merupakan kerjasama antara IBI dan lembaga Internasional yang
dilaksanakan di berbagai propinsi. IBI juga telah mengembangkan suatu program.
Pola pendidikan bidan saat ini masih dalam tahap penjajakan dan perencanaan. Diharapkan dalam waktu
yang tidak terlalu lama penatalaksanaan system pendidikan ini telah selesai dan dapat diterapkan di
Indonesia. (http://6tyawibowo.blogspot.co.id/2010/07/prinsip-pengembangan-karir-bidan.html)
Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 19:
a) Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program pendidikan diploma, sarjana, magister, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
b) Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan system terbuka.(Sujianti, 2009: 183).
b. Karakteristik pendidikan berkelanjutan

Pendidikan berkelanjutan bidan sebagai sistem memiliki karakteristik sebagai berikut :


1) Komprehensif
Sistem pendidikan berkelanjutan harus dapat mencakup seluruh anggota profesi bidan.
2) Berdasarkan analisis kebutuhan
Sistem pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan pendidikan yang berhubungan dengan tugas (job
related) dan relevan dengan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
3) Berkelanjutan
Sistem pendidikan berkelanjutan menyelenggarakan pendidikan yang berkesinambungan dan berkembang
4) Terkoordinasi secara internal
Sistem pendidikan berkelanjutan bekerjasama dengan institusi pendidikan dalam memanfaaatkan
berbagai sumber daya dan mengelola berbagai program pendidikan berkelanjutan.
5) Berkaitan dengan sistem lainnya
Sistem pendidikan berkelanjutan memiliki tiga aspek subsistem yang merupakan bagian dari sistem-
sistem yang lain di luar sistem pendidikan yang berkelanjutan. Ketiga aspek tersebut adalah :
a) Perencanaan tenaga kesehatan (health manpower planning)
b) Produksi tenaga kesehatan (health manpower production)
c) Manajemen tenaga kesehatan (health manpower management). (Suryani, 2007: 138 dan 139).
2.3.Pola Pengembangan Karir Bidan
Pengembangan karir bidan terdiri atas dua, yaitu:
1. Karir fungsional
Pengembangan karier bidan secara fungsional telah disiapkan dengan jabatan fungsional sebagai bidan
serta melalui pendidikan berkelanjutan baik secara formal maupun secara non formal yang hasil akhirnya
akan meningkatkan kemampuan profesional bidan dalam melaksanakan fungsinya. Fungsi bidan nantinya
dapat sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, peneliti, bidan koordinator dan bidan penyedia.
2. Karir structural
Karier bidan dalam jabatan struktural tergantung dimana bidan bertugas apakah di Rumah Sakit,
Puskesmas, Bidan di desa atau Bidan di institusi swasta. Karir dapat dicapai oleh bidan di tiap tatanan
pelayanan kebidanan atau pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuan, kesempatan dan
kebijakan yang ada. (http://6tyawibowo.blogspot.co.id/2010/07/prinsip-pengembangan-karir-bidan.html)
2.4.Prinsip Pengembangan Karir Bidan Dikaitkan Dengan Peran, Fungsi dan Tanggung Jawab Bidan
1. Peran dan fungsi
a. Pelaksana
1) Tugas mandiri
a) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidananyang diberikan
b) Memberikan pelayanan dasar pranikah pada anak remaja dan wanita dengan melibatkan mereka
sebagai klien
c) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
d) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien atau
keluarga
e) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
f) Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien atau keluarga
g) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan pelayanan keluarga
berencana
h) Memberikan asuhan kebidanan kepada wanita dengan gangguan sistem reproduksi dan wanita dalam
masa klimakterium serta menopause
i) Memberikan asuhan kebidanan kepada bayi dan balita dengan melibatkan keluarga
2) Tugas kolaborasi
a) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan
melibatkan klien atau keluarga.
b) Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertamam
pada kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
c) Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi serta keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan
klien atau keluarga.
d) Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi serta pertolongan
pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan
keluarga.
e) Memberikan asuhan kebidanan kepada bayi baru lahir dengan resiko tinggi serta pertolongan pertama
dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
f) Memberikan asuhan kebidanan kepada balita dengan resiko tinggi serta pertolongan pertama dalam
keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
3) Tugas ketergantungan / rujukan
a) Menetapkan manajemen kebidanan kepada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi
keterlibatan klien dengan keluarga.
b) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada kasus kehamilan dengan resiko
tinggi serta kegawatdaruratan.
c) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit
tertentu dengan melibatkan klien atau keluarga.
d) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu masa nifas yang disertai
penyulit tertentu dan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
e) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan
yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga.
f) Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang
memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien atau keluarga
2. Pengelola
a. Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan, terutama pelayanan kebidanan untuk
individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat
atau klien.
b. Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah
kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, serta tenaga kesehatan lain yang
berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.
3. Pendidik
a. Bidan memberi pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok,
serta masyarakat) tentang penanggulangan masalah kesehatan, khususnya yang berhubungan dengan
kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.
b. Melatih dan membimbing kader, peserta didik kebidanan dan keperawatan serta membina dukun di
wilayah atau tempat kerjanya.
4. Peneliti / investigator
Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun secara
kelompok.
a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan
b. Menyusun rencana kerja pelatihan
c. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana
d. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk mningkatkan dan mengembangkan program kerja atau
pelayanan kesehatan. (http://6tyawibowo.blogspot.co.id/2010/07/prinsip-pengembangan-karir-
bidan.html).
2. Tanggung jawab
Sebagai tenaga yang profesional, bidan memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Seorang
bidan harus dapat mempertahankan tanggung jawabnya bila terjadi gugatan terhadap tindakan yang
dilakukannya.
a. Tanggung Jawab Terhadap Peraturan
Tugas dan kewenangan bidan serta ketentuan yang berkaitan dengan kegiatan praktik bidan diatur di
dalam peraturan atau keputusan Menteri Kesehatan.
Kegiatan praktik bidan dikontrak oleh peraturan tersebut. Bidan harus dapat mempertanggungjawabkan
tugas dan kegiatan yang dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. Tanggung Jawab Terhadap Pengembangan Kompetensi
Setiap bidan memiliki tanggung jawab memelihara kemampuan profesionalnya. Oleh karena itu, bidan
harus slalu meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dengan mengikuti pelatihan, pendidikan
berkelanjutan, seminar serta pertemuan ilmiah lainnya.
c. Tanggung Jawab Terhadap Dokumentasi
Setiap bidan diharuskan mendokumentasikan setiap tinadakan yang diberikan kepada klien sebagai bahan
laporan kepada atasan dan dapat dipertanggung jawabkan bila terjadi gugatan.
d. Tanggung Jawab Terhadap Keluarga yang Dilayani
Tanggung jawab bidan tidak hanya pada KIA, tetapi juga menyangkut kesehatan keluarga. Bidan harus
dapat mengidentifikasi masalah dan kebutuhan keluarga serta pelayanan yang tepat. Pelayanan kesehatan
keluarga merupakan kondisi yang diperlukan ibu untuk rasa aman, kepuasan dan kebahagiaan selama
masa kehamilan. Sehingga bidan harus mengerahkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
perilakunya dalam memberikan pelayanan kesehatan keluarga.
e. Tanggung Jawab Terhadap Profesi
Bidan harus ikut serta dalam kegiatan organisasi kebidanan. Untuk mengembangkan kemampuan
profesinya, bidan harus mencari informasi mengenai perkembangan ilmu kebidanan.
f. Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Bidan merupakan anggota masyarakat yang turut bertanggung jawab dalam memecahkan masalah
kesehatan masyarakat baik secara mandiri maupun bersama tenaga kesehatan lain.
( http://6tyawibowo.blogspot.co.id/2010/07/prinsip-pengembangan-karir-bidan.html)
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengembangan karir bidan adalah perjalanan pekerjaan seseorang dalam organisasi sejak diterima dan
berakhir pada saat tidak lagi bekerja diorganisasi tersebut.
Pengembangan karir bidan terdiri atas dua, yaitu:
1. Karir fungsional
Pengembangan karier bidan secara fungsional telah disiapkan dengan jabatan fungsional sebagai bidan
serta melalui pendidikan berkelanjutan baik secara formal maupun secara non formal yang hasil akhirnya
akan meningkatkan kemampuan profesional bidan dalam melaksanakan fungsinya. Fungsi bidan nantinya
dapat sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, peneliti, bidan koordinator dan bidan penyedia.
2. Karir structural
Karier bidan dalam jabatan struktural tergantung dimana bidan bertugas apakah di Rumah Sakit,
Puskesmas, Bidan di desa atau Bidan di institusi swasta. Karir dapat dicapai oleh bidan di tiap tatanan
pelayanan kebidanan atau pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuan, kesempatan dan
kebijakan yang ada.
3.2. Saran
Dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang, maka sebagai pemberi
pelayanan kesehatan sebaiknya selalu mengembangkan karir dan pendidikan kita, agar kita bisa
memberikan pelayanan yang bermutu dan nantinya tidak mengecewakan klien. Dengan semakin
bertambahnya ilmu yang kita miliki maka karir dan wawasan yang kita miliki semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Mondy,1993.http://6tyawibowo.blogspot.co.id/2010/07/prinsip-pengembangan-karir-bidan.html.
diakses pada tanggal 1 Januari 2017

Purwandari, Atik. 2008. Konsep Kebidanan Sejarah dan Profesionaalisme. Jakarta: EGC.

Rukiyah, Yeyeh dan Yulianti, Lia. 2011. Konsep Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.

Simamora, 2001. http://6tyawibowo.blogspot.co.id/2010/07/prinsip-pengembangan-karir-bidan.html.


diakses pada tanggal 1 Januari 2017

Soepardan, Suryani. 2008. Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC.

Sujianti dan Susanti. 2009. Konsep Kebidanan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. Nuha Medika

Wibowo. 2010. Prinsip Pengembangan Karir Bidan. http://6tyawibowo.blogspot.co.id/2010/07/prinsip-


pengembangan-karir-bidan.html. Diakses pada tanggal 28 Desember 2016.

Kalem, Princes. 2012. Prinsip Pegembangan Karir Bidan.


http://princeskalem.blogspot.co.id/2012/02/prinsip-pengembangan-karir-bidan.html. diakses pada
tanggal 28 Desember 2016.

Anda mungkin juga menyukai