Anda di halaman 1dari 10

A E

P G
BAB IV
ALIRAN LEWAT LUBANG

4.1 Tujuan Percobaan


Menentukan besarnya koefisien debit pada aliran lewat lubang

4.2 Alat –Alat Percobaan dan Gambar Alat Percobaan

4.2.1 Alat –Alat Percobaan


1. Bangku Kerja Hidrolik
2. Alat Orifice Flow
3. Stopwatch
4. Gelas ukur
5. Mistar

4.2.2 Gambar Alat Percobaan

Gambar 4.1 Aliran Lewat Lubang


( Sumber: Laboratorium Hidrolika,Teknik Sipil Universitas Tadulako,2019)

A E
P G
Wadah Kecil
Kertas milimeter
Wadah Besar

Orifice Flow

Gambar 4.2 Alat Percobaan Aliran Lewat Lubang


( Sumber: Modul Praktikum Mekanika Fluida Universitas Tadulako, 2015 )

A E
P G
4.3 Teori Dasar

Gambar 4.3 Orifice ( Lubang-Ukur ) pada Reservoir


( Sumber: Modul Praktikum Mekanika Fluida Universitas Tadulako, 2015 )

Berdasarkan persamaan Bernoulli, secara teoritis kecepatan air


yang keluar lewat lubang adalah :
v=√2 gh
Akibat adanya pengaruh viskositas cairan sehingga kecepatan
aktual adalah :

v a =c v .v v a =c v . √ 2gh
atau
……(1)
Dimana Cv adalah koefisien kecepatan, dan niai Cv < 1

Untuk selang waktu t, tinggi jatuh y dan jarak tempuh x dari


partikel air yang keluar dari lubnag dapat dinyatakan :

1 2y
y= gt 2
2 atau
t=
√ g ......(2)

x=v a .t atau x ......(3)


va=
t

A E
P G
Subtitusi persamaan (2) ke persamaan (4) didapat :

x
v a=
2y
√ g .....(4)

Subtitusi persamaan (1) ke persamaan (4) didapat :

x
c v √ 2gh=
2y
√ g
atau
cv=
x
2 √ yh .....(5)

Debit air lewat lubang secara teoritis adalah

Q = A0 . va

Oleh karena yang dapat diukur adalah diameter orifice (lubang)


sedangkan secara teoritis kecepatan va ada di penampang
kontraksi maka debit air secara aktual adalah
Qa = Cc . A0. va .....(6)

Dimana Cc adalah koefisien kontraksi, dan nilai Cc < 1

Subtitusi persamaan (1) ke persamaan (4) didapat :

Qa =C c .C V A 0. √2 gh

Perkalian antara Cc dan Cv disebut koefisien debit Cd, maka :


.
Qa =C d A 0. 2 gh ....(7)

A E
P G
4.4 Prosedur Percobaan dan Prosedur Perhitungan

4.4.1 Prosedur Percobaan


a. Memasang alat Orifice Flow.

b. Mengatur Nivo sehingga peralatan percobaan benar-benar

horizontal.

c. Mengalirkan air ke dalam tangki hingga setinggi h yang

konstan di atas lubang dan mencatat tinggi h.

d. Mengukur volume air yang keluar lewat lubang dengan

gelas ukur dan mencatat lama waktu pengukuran t.

Menghitung debit air Q. Melakukan percobaan ini minimal

3 kali dan menentukan debit yang mewakili.

e. Mengukur panjang pancaran x dan tinggi pancaran y dari

air yang keluar lewat lubang.

f. Melakukan percobaan c-e sebanyak 5 kali untuk tinggi h

yang berbeda

A E
P G
4.4.2 Prosedur Perhitungan
a. Menentukan / mengukur tinggi muka air (h) pada tangki
b. Mengukur jarak pancaran x dan tinggi pancaran y
c. Menghitung volume (V) dan waktu pengukuran rata-rata

(t̄ )
d. Menghitung debit

V
Q=

e. Menghitung nilai Cv

x
cv =
2 √ yh
f. Menghitung nilai Cc

Qa =C c . C V A 0. √2 gh
QR
C c=
C V A 0. √2 gh

g. Menghitung nilai koefisien debit (Cd).

C d =C c . C v

A E
P G
4.7 Analisa Tabel
1. Semakin tinggi air yang ada di dalam tabung (h) maka semakin
kecil nilai y ( jarak vertikal ).

2. Semakin tinggi air yang ada di dalam tabung (h) maka semakin
besar debit aliran yang dihasilkan (Q) atau h berbanding lurus
dengan Q.

3. Pengaruh debit (Q)


 Semakin besar nilai Q maka nilai Cc akan semakin kecil.

 Semakin besar nilai Q maka nilai Cd akan semakin besar


pula.

4. Semakin tinggi nilai h, maka :

 Nilai Cv cenderung semakin besar ( berbanding lurus )

 Nilai Cc cenderung semakin kecil ( berbanding terbalik )

 Nilai Cd cenderung semakin besar ( berbanding lurus )

5. Koefisien debit (Cd) dipengaruhi oleh Cc dan Cv.

A E
P G
4.8 Kesimpulan dan Saran
4.8.1 Kesimpulan
 Dari percobaan di dapatkan nilai koefisien debit (Cd)
berkisar antara :
Jarum 2 = 0.8211 – 0.8890
Jarum 4 = 0.8248 – 0.9017
 Bahwa besarnya nilai koefisien debit (Cd) pada aliran
lewat lubang dipengaruhi oleh suatu faktor yaitu volume
(V). Semakin besar volume, maka nilai koefisien debit
akan semakin besar.
 Berdasarkan hasil praktikum didapatkan nilai koefisien
kecepatan (Cv) pada hasil perhitungan sesuai dengan
teori, dimana Cv < 1 (untuk jarum 2 dan jarum 4).

 Berdasarkan hasil praktikum didapatkan nilai koefisien


kontraksi (Cc) pada hasil perhitungan tidak sesuai
dengan teori, dimana Cc > 1(untuk jarum 2 dan jarum 4). Hal
ini disebabkan karena kurangnya ketelitian dalam
pengukuran volume dalam melakukan percobaan.
 Nilai Cd berbanding lurus dengan kecepatan dan debit
aliran.
 Dari percobaan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai
h yang semakin besar akan mengakibatkan
bertambahnya harga koefisien debit. Pengaruh lain

A E
P G
dapat dilihat besarnya volume, waktu dan perubahan
debit itu sendiri.

4.8.2 Saran
 Sebaiknya pengambilan volume air disesuaikan dengan
tinggi muka air (h) agar tidak terjadi kesalahan dalam
perhitungan debit air (Q).
 Untuk melakukan praktikum, kepada pelaksanaan
praktikum diharapkan agar benar-benar teliti dalam
menentukan jarak y.
 Saat pengambilan volume air, jarak harus benar-benar
tepat.
 Tinggi kalibrasi alat harus lebih diperhatikan dengan
baik.

A E
P G

Anda mungkin juga menyukai