Gereja tersebut bernama The Church of Christ, Scientist (Gereja Kristus, Ahli
Ilmupengetahuan) Pendiri Gereja Christian Science adalah Mary Morse Baker. 1 Ia lahir
pada tanggal 16 Juli 18212 di New Hampshire, di selatan kota Concord sebagai anak
bungsu dari enam bersaudara. Pada tahun 1836 mereka sekeluarga pindah ke Tilton,
Sejak kecil Mary sering sakit-sakitan, termasuk lumpuh, pingsan, histeria, kurang
penglihatan, dan radang gusi kronis.4 Karena itu pendidikan formalnya sering terganggu.
Privat, termasuk untuk mata pelajaran Bahasa Yunani, Ibrani dan Latin, serta Filsafat,
Logika dan Pengetahuan Moral. Semua itu didukung oleh kecerdasan dan daya ingatnya
yang luar biasa, serta minat dan bakatnya dalam hal tulis menulis. Tetapi belakangan ia
menikah dengan seorang pria bernama George Washington Glover pada tahun 1843,
akan tetapi setahun kemudian suaminya meninggal dan ia pada waktu itu dalam
keadaan hamil.6
Setelah suaminya meninggal Mary kembali ke rumah orang tuanya dan melahirkan anak
yang diberi nama mirip dengan nama suaminya yaitu George Washington Glover II, akan
Pada tahun 18539 Mary menikah kembali dengan seorang dokter gigi,
Daniel Patterson. tetapi pernikahan tersebut tidak berlangsung lama. Pada tahun 1867
Pada tanggal 1 Februari 1866,11 Mary mengalami kecelakaan terpeleset di jalan berlapis
es di kota Lynn, Massacusetts. Dokter yang memeriksa Mary menyatakan lukanya cukup
fatal dan tidak mungkin disembuhkan. Tetapi ternyata tiga hari kemudian, ia sembuh
pernyataan bahwa ia telah menemukan ‘Ilmu’ dan keyakinan baru ‘Christian Science’.
beranggapan bahwa kesembuhannya merupakan hasil dari kesadaran yang sangat nyata
Pada tahun 1868 Mary mulai menulis buku dan artikel untuk memasyarakatkan
Mary kembali ke kota Lynn dan tinggal di kota tersebut selama 12 tahun. 13
Setelah bercerai dengan suaminya yaitu Dr. Patterson, ia membeli rumah di jalan Broad
Street No. 8, di kota Lynn.14 Pada tahun 1870 Mary menjalin kerjasama dengan seorang
bernama Richard Kennedy. Mereka membuka praktek sekaligus sekolah atau kursus. Ia
Health, yang diterbitkan pada tahun 1875 (kelak judul buku tersebut ditambah dengan
with Key to the Scriptures).15 Buku ini menurut Mary, sama seperti Alkitab dalam bentuk
aslinya, ‘sama sekali tidak mengandung pikiran manusia’ dan ‘bebas dari teori buatan
manusia’.
dasar dari buku ini tidak berubah. Dalam buku ini Mary Baker Eddy memang
menandaskan bahwa Alkitab adalah otoritas satu-satunya bagi kebenaran agamawi dan
Pada tahun 1875, juga diseleggarakan kebaktian Minggu khusus oleh Mary dan para
pengikutnya, yang diisi dengan khotbah Mary, doa dan nyanyian. Pada tahun berikutnya
1876, dibentuklah Christian Science Association (CSA), sebagai persekutuan bagi murid-
murid Mary. Pada tahun 1877 Mary kembali menikah dengan Asa Gilbert Eddy. Nama
suaminya inilah diabadikan Mary sebagai nama akhir dirinya. Tetapi lima tahun
Pada tahun 187917 Mary Baker Eddy bersama 26 orang pengikutnya secara resmi
membentuk gereja baru yaitu The Church of Christ, Scientist (Gereja Kristus, Ahli
menjadi pendeta.
meningkatkan jangkauan gerakan ini, tahun 1883 18 Gereja Christian Science menerbitkan
majalah The Christian Science Journal. Majalah tersebut terbit dua bulan sekali,
Mary Baker Eddy menerbitkan Manual of The Mother Church (buku pedoman Gereja
Induk). Sejak 1898 diterbitkan pula majalah mingguan baru, Christian Sentinel. Bahkan
Pada akhir tahun 1890-an20 Mary Baker Eddy mengundurkan diri dari keorganisasian
Christian Science dan meninggalkan kata-kata terakhir yang ditulisnya yaitu: ‘God is My
Life’.21
Seiring dengan bertambah waktu, gereja ini berkembang menjadi sidang Jemaat
Christian Science. Gereja ini disahkan dengan akta pemerintah pada tanggal 18
Juni 1925 nomor 38, dan diakui sebagai gereja dengan akta pemerintah tanggal 28
atau berpusat di Jalan Cik Di Tiro nomor 48, Jakarta, sebagai Lembaga Keagamaan
Perkembangan Christian Science di Indonesia tidak lepas dari seorang wanita Belanda
yang bernama Adele Blok. Pada jaman pendudukan Jepang kegiatan Christian Science
sempat terhenti. Banyak orang Belanda yang ditangkap dan dibawa ke kamp-kamp
Pada tahun1945, banyak orang Belanda penganut aliran Christian Science yang
dilepaskan dari kamp tawanan Jepang dan meninggalkan Indonesia. Selama periode ini,
Adele Blok bertemu dengan para penganut Christian Science di Jakarta untuk
membentuk kembali Gereja Christian Science di kota ini. Kebaktian pertama diadakan
pada bulan Mei 1946 di sekolah dansanya, meskipun mereka kemudian berpindah-
pindah tempat. Adele Blok dengan tidak mengenal lelah melanjutkan ajaran Christian
Tiro no.48 Jakarta untuk dijadikan tempat beribadah bagi para penganut Christian
di Jakarta.23
Sekarang ini Gereja Christian Science di Indonesia telah ada di tujuh kota yaitu Jakarta,
Bandung, Bogor, Yogyakarta, Solo, Karang Anyar dan Pematang Siantar. 24 Tiap
22 Berdasarkan Arsip yang ada di Gereja Kristus, Ahli Ilmupengetahuan Indonesia, Jln.
Cik Di Tiro 38. Jakarta-Pusat. 1988.
23 Rosalie E. Dumbar, A Women Who Made Difference dalam The Christian Science
Journal, Februari 2003, Vol. 121, No. 2.
24 Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono.
dengan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris (jam 08.30 pagi) dan bahasa Indonesia (jam 10
pagi).25 Setiap hari Rabu jam 18.30 diadakan kebaktian yang diisi dengan pengalaman,
(Ilmupengetahuan Kristen).26 Selain itu sejak tahun 1962 Majalah triwulanan The
Herald of Christian Science edisi Indonesia dengan nama Bentara Christian Science untuk
Health with Key to The Scriptures (Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk
Kitab Suci) merupakan pedoman utama dalam ajaran Gereja Christian Science. Dalam
buku Science and Health Mary Baker Eddy telah merumuskan pokok-pokok ajaran Gereja
1. Allah
Allah adalah yang agung; yang maha mengetahui, maha melihat, maha bekerja, maha
bijaksana, maha pengasih, dan abadi; Asas; Budi; Jiwa; Roh; Hidup; Kebenaran; Kasih;
segala subtansi; kecerdasan. Allah adalah satu Allah, tidak berhingga dan sempurna, dan
Ungkapan Verkuyl (seorang tokoh Pendeta Kristen yang mengkritisi ajaran Christian
menurut pandangan Penulis adalah hal yang wajar. Karena setiap orang berhak
dapat dipertanggungjawabkan.
Gambaran Allah dalam Christian Science menurut Penulis mirip dengan sifat-sifat
dan nama-nama Allah (Asma’ul Husna) dalam agama Islam. Tetapi kalau kita cermati dari
tafsiran Christian Science tentang Allah ada perbedaan yang signifikan antara Islam dan
Tunggal (Trinitas) dalam dzat Allah seperti yang digambarkan oleh Christian
Science.
manusia; yang lain menyatakan Kristus. Ide yang benar akan Allah, yang menyembuhkan
orang sakit, orang berdosa dan memusnahkan kekuasaan maut. Yesus adalah manusia
yang insani, dan Kristus adalah ide yang Ilahi; karena itu ada kedwitunggalan, Yesus Sang
pada terang.31
3. Kristus
Menurut aliran Christian Science Kristus adalah pernyataan ilahi Allah, yang
daging.32
4. Roh Kudus
Roh Kudus adalah Ilmupengetahuan ilahi; perkembangan akan hidup,
Allah Bapa, Yesus, Kristus dan Roh Kudus sangat membingungkan. Menurutnya:
30 Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h. 473.
31 Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h.
473.
32 Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h. 583.
33 Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h. 588.
“…Membaca penjelasan ini kita tentu bisa bingung (tentang Allah Bapa,
Yesus, Kristus, dan Roh Kudus), apa yang dimaksudkan. Namun menurut
Kehidupan, Kebenaran, dan Kasih. Berdasarkan itu Science and Health Menjelaskan
“Hidup, Kebenaran dan Kasih merupakan Oknum tritunggal yang kita sebut
Allah – yaitu asas yang bersifat ilahi rangkap tiga, Kasih. Ketiga nama itu
menggambarkan suatu trinitas dalam kesatuan, tiga dalam satu – satu dalam
wujud, meskipun bermacam-macam dalam jabatan: Allah, Ibu-Bapa; Kristus, ide
rohaniah akan anak Allah; Ilmupengetahuan ilahi atau Penghibur Yang Kudus.
Ketiganya ini menyatakan dalam Ilmupengetahuan ilahi sifat rangkap tiga dan
hakiki wujud yang tidak berhingga. Ditunjuknya juga kepada Asas ilahi wujud
ilmiah, kepada hubungan yang cerdas di antara Allah dengan manusia dan alam
semesta”.35
5. Manusia
Konsep Manusia dalam Gereja Christian Science adalah manusia bukanlah zat; ia tidak
tersusun dari otak, darah, tulang, dan anasir kebendaan, yang lain. Kitab Suci
mengajarkan kepada kita, bahwa manusia dijadikan menurut gambar dan keserupaan
ialah paduan ide akan Allah, yang meliputi sekalian ide yang benar. 36
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Science and Health di atas yaitu tentang
definisi manusia, menurut Penulis ada perbedaan antara Christian Science dan Protestan
pada umumnya. Konsep manusia menurut Christian Science merupakan sebagai citra
Allah adalah Roh maka manusia pada hakikatnya bersifat rohaniah.. Christian Science
berpendapat bahwa dalam diri manusia tidak ada keburukan baik jasmani dan rohani,
yang ada hanyalah kesempurnaan Allah yang dipancarkan padanya. Mereka tidak
percaya kepada hal-hal kebendaan yang ada hanya ciptaan Allah yang bersifat rohaniah.
Manusia bukan Allah, tetapi suatu “expression of His being”,37 artinya penyataan dari
wujud-Nya. Manusia - rohani itu merupakan cerminan atau refleksi dari Allah dan dalam
cerminan atau refleksi ini ‘Allah dan manusia’ satu. Manusia bersifat rohaniah. Ia bukan
materi, ia tidak badani, ia tidak jatuh dalam dosa, tidak sakit, tidak fana dan tidak akan
6. Keselamatan
Keselamatan dalam Christian Science adalah Hidup, Kebenaran dan Kasih
dipahami dan dibuktikan sebagai mahakuasa atas segala-galanya; dosa, penyakit dan
maut dimusnahkan.38
pemahaman yang benar tentang Allah, karena keselamatan selalu ada pada kasih Allah
dan doa kristiani merupakan salah satu cara dalam mendapatkan kasih tersebut.
7. Zaman Akhir
Mary Baker Eddy memberikan penjelasan tentang konsep zaman akhir dalam bukunya
Science and Health with Key to The Scriptures (Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan
berikut:
Jan S. Aritonang berpendapat bahwa Christian Science menyangkal setiap pokok utama
kedatangan Kristus kedua kali; tak ada kerajaan maut atau neraka; tak ada sorga; tak ada
kebangkitan tubuh; tak ada penghakiman akhir; dan takkan ada langit dan bumi baru.
Pendek kata, tidak ada wawasan tentang akhir zaman bersifat universal atau berlaku
untuk semua orang, yang ada hanyalah ‘akhir zaman individual’. Kematian yang terjadi
atas setiap orang, dipahami sebagai perubahan, yang menghantar seseorang kepada
kehidupan baru yang bebas dari unsur dan sifat kebendaan. Menurutnya,
Kutipan Aritonang tentang zaman akhir merupakan ‘akhir zaman individual’, dibenarkan
oleh Ibu Haryono (Ketua Dewan Peyelenggara Gereja Christian Science Jakarta) ketika
Penulis wawancara dengannya. Maka, Penulis berpendapat bahwa zaman akhir menurut
Christian Science tidak ada batasnya, artinya manusia harus berusaha untuk selalu
memperbaiki kehidupannya.
Perbandingan antara konsep zaman akhir dalam Christian Science dengan konsep
zaman akhir dalam ajaran Islam, menurut pandangan Penulis ada perbedaan yang
signifikan. Islam begitu percaya bahwa zaman akhir merupakan peristiwa yang wajib
diimani oleh umatnya. Pada zaman akhir tersebut umat Islam mempertanggung-
jawabkan segala amalan yang telah dilakukannya selama di dunia. Tidak ada kesempatan
kedua kali untuk memperbaiki segala perbuatannya setelah hari akhir. Sedangkan
Christian Science berpendapat bahwa penghakiman Ilahi datang dari saat ke saat dimana
8. Sakramen
a. Perjamuan Suci (Kudus)
Kebaktian Perjamuan Suci diadakan oleh gereja-gereja cabang setiap tahun, yaitu
tepatnya pada hari Minggu kedua bulan Januari dan Juli, dan dalam kebaktian ini harus
biasa digunakan oleh Gereja Arus Utama). Menurut mereka jika perjamuan suci dibatasi
dengan makan roti dan minum anggur saja, maka hilanglah paham yang benar dalam arti
yang rohani.42
b. Baptisan
Arti baptisan dalam aliran Christian Science ialah pemurnian dari segala
kesesatan.43
Christian Science berbeda dengan sakramen yang biasa dilakukan oleh agama Kristen
umumnya. Perjamuan Suci yang dilakukan oleh Gereja Arus Utama biasanya selalu
menggunakan “anggur” dan “roti”, sebagai tanda kejadian yang telah dialami Yesus
ketika menebus dosa manusia, sedangkan dalam Christian Science sebaliknya tidak
menggunakan roti dan anggur. Perbedaan makna dan tata cara sakramen dalam
Christian Science dengan agama Kristen umumnya, tentu mempunyai arti dan tujuan
“kebendaan” dalam keimanannya, hal tersebut dapat kita lihat dari konsep ajarannya
Kebaktian hari minggu di Gereja Christian Science Jakarta dibagi dalam dua
waktu, yaitu : pertama jam 8.30 pagi, menggunakan bahasa Inggris dan kedua,
a) Nyanyian
c) Doa dalam Hati, disusul dengan mengucapkan Do’a Bapa Kami dengan
Doa ini, yang diberikan kepada dunia oleh Kristus Yesus, yang merupakan
bagian Kebaktian Hari Minggu pada semua GerejaGereja Kristus, Ahli
Ilmupengetahuan.
Dikuduskanlah nama-Mu.
Datanglah Kerajaan-Mu,
44 Mary Baker Eddy, Buku Pedoman Gereja, Penerjemah Tim Gereja Christian Science
(Boston: Gereja Pertama Kristus, 1990), h. 120.
(Kerajaan-Mu selalu datang; Engkau adalah selalu-hadir)
Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya; (Berilah kami
kelaparan)
d) Nyanyian
f) Nyanyian Solo
i) Pembacaan Pilihan Ayat-ayat Kitab Suci yang disebut “Pembacaan Bergilir” oleh
j) Pembacaan Khotbah-Pelajaran
k) Pemungutan Sumbangan
l) Nyanyian
n) Ucapan Berkat.
Selain kebaktian hari minggu, Gereja Christian Science melaksanakan kebaktian pada hari Rabu.
Gereja Christian Science di Jakarta melaksanakan kebaktian tersebut pada jam 18.30 yang diisi
dengan pengalaman, kesaksian, dan pernyataan tentang Christian Science yang dilaksanakan di
45, h. 122.