Anda di halaman 1dari 18

BAB II

SEJARAH KELAHIRAN GEREJA CHRISTIAN SCIENCE

POKOK-POKOK PRAKTEK AJARANNYA

A. Sejarah Kelahiran Gereja Christian Science


Gereja Christian Science berdiri tahun 1879 di Boston Amerika Serikat.

Gereja tersebut bernama The Church of Christ, Scientist (Gereja Kristus, Ahli

Ilmupengetahuan) Pendiri Gereja Christian Science adalah Mary Morse Baker. 1 Ia lahir

pada tanggal 16 Juli 18212 di New Hampshire, di selatan kota Concord sebagai anak

bungsu dari enam bersaudara. Pada tahun 1836 mereka sekeluarga pindah ke Tilton,

sekitar 75 mil dari kota Portland.3

Sejak kecil Mary sering sakit-sakitan, termasuk lumpuh, pingsan, histeria, kurang

penglihatan, dan radang gusi kronis.4 Karena itu pendidikan formalnya sering terganggu.

Namun ia mengaku mendapat pelajaran dari sejumlah guru

Privat, termasuk untuk mata pelajaran Bahasa Yunani, Ibrani dan Latin, serta Filsafat,

Logika dan Pengetahuan Moral. Semua itu didukung oleh kecerdasan dan daya ingatnya

yang luar biasa, serta minat dan bakatnya dalam hal tulis menulis. Tetapi belakangan ia

mengatakan bahwa setelah menemukan Christian Science, semua pengetahuan tadi

bukanlah Ilmupengetahuan yang sesungguhnya. 5


1 Nama kecil dari Mary Baker Eddy.
2 Makalah Lyin Noerhadi, Mengenal Penemu dan Pendiri Christian Science.
(Jakarta: Gereja Christian Science, 2002), h. 1.
3 Makalah Lyin Noerhadi, Mengenal Penemu dan Pendiri Christian Science, h.
1.
4 Jans S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, (Jakarta: PT BPK
Gunung Mulia, 1996), h. 380.
5 Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, h.
380.
Pada tahun 1842 Mary Baker Eddy belajar di Sanbornton Academy. Kemudian ia

menikah dengan seorang pria bernama George Washington Glover pada tahun 1843,

akan tetapi setahun kemudian suaminya meninggal dan ia pada waktu itu dalam

keadaan hamil.6

Setelah suaminya meninggal Mary kembali ke rumah orang tuanya dan melahirkan anak

yang diberi nama mirip dengan nama suaminya yaitu George Washington Glover II, akan

tetapi diusia anaknya yang ke-4 tahun, ia dipisahkan darinya. 7

Sepeninggal suaminya Mary kembali sakit-sakitan, namun keinginan untuk mendalami

spiritualistik-metafisik bertambah kuat, hal tersebut dilatar-belakangi ketidakberhasilan

Ilmu Kedokteran dalam penyembuhan sakitnya, sehingga ia cenderung berhubungan

dengan para “Penyembuh Rohani”.8

Pada tahun 18539 Mary menikah kembali dengan seorang dokter gigi,

Daniel Patterson. tetapi pernikahan tersebut tidak berlangsung lama. Pada tahun 1867

Daniel meninggalkanya, dan enam tahun kemudian Mary menceraikan suaminya. 10

Pada tanggal 1 Februari 1866,11 Mary mengalami kecelakaan terpeleset di jalan berlapis

es di kota Lynn, Massacusetts. Dokter yang memeriksa Mary menyatakan lukanya cukup

fatal dan tidak mungkin disembuhkan. Tetapi ternyata tiga hari kemudian, ia sembuh

tanpa perawatan medis. Kesembuhannya tersebut ia mengaku berasal dari Tuhan

6 Makalah Lyin Noerhadi, Mengenal Penemu dan Pendiri Christian Science, h.


1.
7 Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, h.
380.
8 Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, h.
381.
9 Makalah Lyn, Mengenal Penemu dan Pendiri Christian Science, h.
2.
10 Makalah Lyn, Mengenal Penemu dan Pendiri Christian Science,
h. 2.
11 Makalah Lyin, Mengenal Penemu dan Pendiri Christian Science.
h. 2.
setelah membaca Matius 9:22. Demikian kesaksiannya “setelah membaca Matius 9:22

tentang mujizat penyembuhan yang dilakukan Tuhan Yesus, kebenaran yang

menyembuhkan itu turun”.12 Bersamaan dengan ‘mujizat’ itu ia menyampaikan

pernyataan bahwa ia telah menemukan ‘Ilmu’ dan keyakinan baru ‘Christian Science’.

Kesembuhan Mary tanpa perawatan medis membuat pola kepercayaannya berubah, ia

beranggapan bahwa kesembuhannya merupakan hasil dari kesadaran yang sangat nyata

dan terasa akan kehadiran Allah.

Pada tahun 1868 Mary mulai menulis buku dan artikel untuk memasyarakatkan

penyembuhan murni secara rohaniah. Kemudian tahun 1870

Mary kembali ke kota Lynn dan tinggal di kota tersebut selama 12 tahun. 13

Setelah bercerai dengan suaminya yaitu Dr. Patterson, ia membeli rumah di jalan Broad

Street No. 8, di kota Lynn.14 Pada tahun 1870 Mary menjalin kerjasama dengan seorang

yang yang berkiprah di bidang ‘mind- cure’ (Penyembuh-pikiran). Orang tersebut

bernama Richard Kennedy. Mereka membuka praktek sekaligus sekolah atau kursus. Ia

juga giat menuangkan penemuan yang disebutnya sebagai ‘Ilmupengetahuan Kristiani’.

Penemuan tentang ‘Ilmupengetahuan Kristiani’ ia tulis dalam bukunya Science and

Health, yang diterbitkan pada tahun 1875 (kelak judul buku tersebut ditambah dengan

with Key to the Scriptures).15 Buku ini menurut Mary, sama seperti Alkitab dalam bentuk

aslinya, ‘sama sekali tidak mengandung pikiran manusia’ dan ‘bebas dari teori buatan

manusia’.

12 Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, h.


380.
13 Makalah Lyin, Mengenal Penemu dan Pendiri Christian Science.
h. 1.
14 Sekarang dibuka untuk umum sebagai rumah yang bersejarah.
15 Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, h.
380.
Kendati pada terbitan tahun-tahun berikutnya terdapat sejumlah revisi, tetapi gagasan

dasar dari buku ini tidak berubah. Dalam buku ini Mary Baker Eddy memang

menandaskan bahwa Alkitab adalah otoritas satu-satunya bagi kebenaran agamawi dan

penuntun yang lengkap menuju kehidupan yang kekal.

Pada tahun 1875, juga diseleggarakan kebaktian Minggu khusus oleh Mary dan para

pengikutnya, yang diisi dengan khotbah Mary, doa dan nyanyian. Pada tahun berikutnya

1876, dibentuklah Christian Science Association (CSA), sebagai persekutuan bagi murid-

murid Mary. Pada tahun 1877 Mary kembali menikah dengan Asa Gilbert Eddy. Nama

suaminya inilah diabadikan Mary sebagai nama akhir dirinya. Tetapi lima tahun

kemudian, 1882, Asa G. Eddy meninggal.16

Pada tahun 187917 Mary Baker Eddy bersama 26 orang pengikutnya secara resmi

membentuk gereja baru yaitu The Church of Christ, Scientist (Gereja Kristus, Ahli

Ilmupengetahuan). Dua tahun kemudian Mary ditahbiskan oleh murid-muridnya

menjadi pendeta.

Untuk menyalurkan lonjakan perhatian masyarakat Christian Science sekaligus

meningkatkan jangkauan gerakan ini, tahun 1883 18 Gereja Christian Science menerbitkan

majalah The Christian Science Journal. Majalah tersebut terbit dua bulan sekali,

kemudian menjadi sebulan sekali. Pada tahun 1895, 29

Mary Baker Eddy menerbitkan Manual of The Mother Church (buku pedoman Gereja

Induk). Sejak 1898 diterbitkan pula majalah mingguan baru, Christian Sentinel. Bahkan

16 Makalah Lyin, Mengenal Penemu dan Pendiri Christian Science. h. 1.


17 Makalah Lyn, Mengenal Penemu dan Pendiri Christian Science. h. 1.
18 Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono, Jakarta, tanggal 20 Desember 2006.
29
Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono.
kemudian, sejak tahun 1908 Christian Science menerbitkan harian The Christian Science

Monitor yang sangat terkemuka.19

Pada akhir tahun 1890-an20 Mary Baker Eddy mengundurkan diri dari keorganisasian

dan pelayanan gerejawi. Kemudian ia meninggal dunia di Chestnut

Hill tanggal 3 Desember 1910 dengan meninggalkan 100.000 ribuan penganut

Christian Science dan meninggalkan kata-kata terakhir yang ditulisnya yaitu: ‘God is My

Life’.21

B. Sejarah dan Latar Belakang Perkembangan

Gereja Christian Science di Indonesia

Perkembangan Christian Science di Indonesia dimulai tahun 1920, yang awalnya

berkedudukan di Jalan Kramat no.57 dan masih berupa kelompok kecil.

Seiring dengan bertambah waktu, gereja ini berkembang menjadi sidang Jemaat

Christian Science. Gereja ini disahkan dengan akta pemerintah pada tanggal 18

Juni 1925 nomor 38, dan diakui sebagai gereja dengan akta pemerintah tanggal 28

Agustus 1933 nomor 31 (Lembaran Negara no 342). Kemudian melalui

Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Protestan Departemen

Agama No.2 tahun 1988 menetapkan Gereja Kristus, Ahli

19 Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono.


20 Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, h. 388.
21 Makalah Lyn, Mengenal Penemu dan Pendiri Christian Science. h. 1.
Ilmupengetahuan Indonesia (Church of Christ, Scientist Indonesia) yang berkedudukan

atau berpusat di Jalan Cik Di Tiro nomor 48, Jakarta, sebagai Lembaga Keagamaan

Kristen Protestan yang bersifat gereja. 22

Perkembangan Christian Science di Indonesia tidak lepas dari seorang wanita Belanda

yang bernama Adele Blok. Pada jaman pendudukan Jepang kegiatan Christian Science

sempat terhenti. Banyak orang Belanda yang ditangkap dan dibawa ke kamp-kamp

tawanan Jepang (termasuk Adele Blok dan saudara perempuannya).

Pada tahun1945, banyak orang Belanda penganut aliran Christian Science yang

dilepaskan dari kamp tawanan Jepang dan meninggalkan Indonesia. Selama periode ini,

Adele Blok bertemu dengan para penganut Christian Science di Jakarta untuk

membentuk kembali Gereja Christian Science di kota ini. Kebaktian pertama diadakan

pada bulan Mei 1946 di sekolah dansanya, meskipun mereka kemudian berpindah-

pindah tempat. Adele Blok dengan tidak mengenal lelah melanjutkan ajaran Christian

Science di Indonesia. Salah satunya dengan menyumbangkan rumahnya di Jalan Cik Di

Tiro no.48 Jakarta untuk dijadikan tempat beribadah bagi para penganut Christian

Science. Beliau wafat tahun 1979

di Jakarta.23

Sekarang ini Gereja Christian Science di Indonesia telah ada di tujuh kota yaitu Jakarta,

Bandung, Bogor, Yogyakarta, Solo, Karang Anyar dan Pematang Siantar. 24 Tiap

minggunya mereka mengadakan kebaktian. Khusus di Jakarta kebaktian diadakan

22 Berdasarkan Arsip yang ada di Gereja Kristus, Ahli Ilmupengetahuan Indonesia, Jln.
Cik Di Tiro 38. Jakarta-Pusat. 1988.
23 Rosalie E. Dumbar, A Women Who Made Difference dalam The Christian Science
Journal, Februari 2003, Vol. 121, No. 2.
24 Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono.
dengan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris (jam 08.30 pagi) dan bahasa Indonesia (jam 10

pagi).25 Setiap hari Rabu jam 18.30 diadakan kebaktian yang diisi dengan pengalaman,

kesaksian, pernyataan tentang Christian Science

(Ilmupengetahuan Kristen).26 Selain itu sejak tahun 1962 Majalah triwulanan The

Herald of Christian Science edisi Indonesia dengan nama Bentara Christian Science untuk

pertama kali diterbitkan.27

C. Pokok-Pokok Ajaran Christian Science


Dalam Gereja Christian Science, Alkitab dan tulisan Mary Baker Eddy yaitu Science and

Health with Key to The Scriptures (Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk

Kitab Suci) merupakan pedoman utama dalam ajaran Gereja Christian Science. Dalam

buku Science and Health Mary Baker Eddy telah merumuskan pokok-pokok ajaran Gereja

Christian Science sebagai berikut:

1. Allah
Allah adalah yang agung; yang maha mengetahui, maha melihat, maha bekerja, maha

bijaksana, maha pengasih, dan abadi; Asas; Budi; Jiwa; Roh; Hidup; Kebenaran; Kasih;

segala subtansi; kecerdasan. Allah adalah satu Allah, tidak berhingga dan sempurna, dan

tidak mungkin Ia berubah menjadi berhingga dan tidak sempurna. 28

25 Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono.


26 Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono.
27 Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono.
28 Mary Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci,
Penerjemah Tim Gereja Christian Science Jakarta (Boston: Gereja Pertama Kristus, edisi
Indonesia cetakan tahun 1975), h. 587.
Istilah Budi, Roh, Jiwa, Asas, Hidup, menurut Christian Science merupakan satu arti,

yaitu menunjukan kepada satu Allah yang mutlak. 29

Bagi Verkuyl pernyataan-pernyataan Mary Baker Eddy dalam ajarannya sangat

samar-samar sehingga membingungkan orang yang akan mempelajari ajarannya.

Ungkapan Verkuyl (seorang tokoh Pendeta Kristen yang mengkritisi ajaran Christian

Science) menarik untuk dikutip.

“Pernyataan-pernyataan Mary Baker Eddy sangat samar-samar. Ia selalu


berikhtiar dalam ajarannya meloloskan diri dari pantheisme, dan dalam bukunya
itu tidak ada terdapat suatu kesaksian tentang Allah yang didasarkan pada
Alkitab. dalam uraiannya tentang Allah, Mary Baker Eddy memakai filsafat
spekulatif tentang yang ada dan yang tidak ada. Mary Baker Eddy adalah seorang
‘Theomonist’, artinya seorang yang hanya mengakui adanya Allah”. 41

Perbedaan pandangan antara Verkuyl dan Mary dalam mendefinisikan Allah,

menurut pandangan Penulis adalah hal yang wajar. Karena setiap orang berhak

mendefnisikan hasil dari pikirannya masing-masing, selama buah pikirannya tersebut

dapat dipertanggungjawabkan.

Gambaran Allah dalam Christian Science menurut Penulis mirip dengan sifat-sifat

dan nama-nama Allah (Asma’ul Husna) dalam agama Islam. Tetapi kalau kita cermati dari

tafsiran Christian Science tentang Allah ada perbedaan yang signifikan antara Islam dan

Christian Science. Islam tidak mengenal Tri

Tunggal (Trinitas) dalam dzat Allah seperti yang digambarkan oleh Christian

Science.

29 Wawancara Pribadi dengan Musa Natawiyogya, Jakarta, tanggal 20 Desember 2006.


41
J. Verkuyl, Gereja dan Bidat, (Jakarta: Badan Penerbit Kristen, 1966), h. 141.
2. Yesus
Menurut aliran Christian Science, Yesus adalah nama manusia, yang lebih dari sekalian

manusia; yang lain menyatakan Kristus. Ide yang benar akan Allah, yang menyembuhkan

orang sakit, orang berdosa dan memusnahkan kekuasaan maut. Yesus adalah manusia

yang insani, dan Kristus adalah ide yang Ilahi; karena itu ada kedwitunggalan, Yesus Sang

Kristus.30 Yesus didefinisikan sebagai konsep tertinggi yang dibutuhkan manusia

mengenai gagasan Ilahi, yang menghardik dan menghancurkan kesalahan serta

membawa kebakaan manusia

pada terang.31

3. Kristus
Menurut aliran Christian Science Kristus adalah pernyataan ilahi Allah, yang

datang kepada daging untuk memusnahkan kesesatan yang berwujud

daging.32

4. Roh Kudus
Roh Kudus adalah Ilmupengetahuan ilahi; perkembangan akan hidup,

kebenaran, serta kasih yang abadi.33

Bagi Jans S. Aritonang, penjelasan Mary Baker Eddy tentang gambaran

Allah Bapa, Yesus, Kristus dan Roh Kudus sangat membingungkan. Menurutnya:
30 Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h. 473.
31 Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h.
473.
32 Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h. 583.
33 Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h. 588.
“…Membaca penjelasan ini kita tentu bisa bingung (tentang Allah Bapa,
Yesus, Kristus, dan Roh Kudus), apa yang dimaksudkan. Namun menurut

para pengamat, setidak-tidaknya penjelasan ini telah memuat sejumlah katakata


kunci yang nantinya juga digunakan untuk menjelaskan banyak hal, baik
mengenai Allah maupun mengenai hal-hal lain. Mary sangat menekankan bahwa
Allah Bapa dan Yesus kristus sama seperti Roh Kudus, adalah Roh atau Prinsip
yang rohani; karena itu hakekat ciptaan-Nya pun adalah roh atau rohani. Baginya
benda atau materi adalah sesuatu yang semu.Lebih lanjut digambarkan juga
bahwa Allah bukan hanya sebagai

Bapa, melainkan Ibu, atau Ibu Bapa…”. 34

Roh Kudus digambarkan sebagai Ilmupengetahuan Ilahi, pengembangan dari

Kehidupan, Kebenaran, dan Kasih. Berdasarkan itu Science and Health Menjelaskan

“tritunggal Ilahi” sebagai berikut:

“Hidup, Kebenaran dan Kasih merupakan Oknum tritunggal yang kita sebut
Allah – yaitu asas yang bersifat ilahi rangkap tiga, Kasih. Ketiga nama itu
menggambarkan suatu trinitas dalam kesatuan, tiga dalam satu – satu dalam
wujud, meskipun bermacam-macam dalam jabatan: Allah, Ibu-Bapa; Kristus, ide
rohaniah akan anak Allah; Ilmupengetahuan ilahi atau Penghibur Yang Kudus.
Ketiganya ini menyatakan dalam Ilmupengetahuan ilahi sifat rangkap tiga dan
hakiki wujud yang tidak berhingga. Ditunjuknya juga kepada Asas ilahi wujud
ilmiah, kepada hubungan yang cerdas di antara Allah dengan manusia dan alam
semesta”.35

5. Manusia
Konsep Manusia dalam Gereja Christian Science adalah manusia bukanlah zat; ia tidak

tersusun dari otak, darah, tulang, dan anasir kebendaan, yang lain. Kitab Suci

mengajarkan kepada kita, bahwa manusia dijadikan menurut gambar dan keserupaan

34 Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, h. 391.


35 Baker Eddy, Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h.
331332.
Allah. Zat bukanlah keserupaan itu. Manusia bersifat rohaniah dan sempurna. Manusia

ialah paduan ide akan Allah, yang meliputi sekalian ide yang benar. 36

Sebagaimana yang telah disebutkan dalam Science and Health di atas yaitu tentang

definisi manusia, menurut Penulis ada perbedaan antara Christian Science dan Protestan

pada umumnya. Konsep manusia menurut Christian Science merupakan sebagai citra

Allah dan memiliki keserupaan dengan Allah, karena

Allah adalah Roh maka manusia pada hakikatnya bersifat rohaniah.. Christian Science

berpendapat bahwa dalam diri manusia tidak ada keburukan baik jasmani dan rohani,

yang ada hanyalah kesempurnaan Allah yang dipancarkan padanya. Mereka tidak

percaya kepada hal-hal kebendaan yang ada hanya ciptaan Allah yang bersifat rohaniah.

Manusia bukan Allah, tetapi suatu “expression of His being”,37 artinya penyataan dari

wujud-Nya. Manusia - rohani itu merupakan cerminan atau refleksi dari Allah dan dalam

cerminan atau refleksi ini ‘Allah dan manusia’ satu. Manusia bersifat rohaniah. Ia bukan

materi, ia tidak badani, ia tidak jatuh dalam dosa, tidak sakit, tidak fana dan tidak akan

binasa. Ia berada di dalam dan kekal beserta Allah.

6. Keselamatan
Keselamatan dalam Christian Science adalah Hidup, Kebenaran dan Kasih

dipahami dan dibuktikan sebagai mahakuasa atas segala-galanya; dosa, penyakit dan

maut dimusnahkan.38

36Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h. 475.


37 Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono.
38Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan Kunci untuk Kitab Suci, h. 593.
Dalam memahami ‘keselamatan’ Christian Science berpendapat bahwa seluruh dosa,

penyakit, bahkan maut sekalipun dapat dihilangkan atau dimusnahkan melalui

pemahaman yang benar tentang Allah, karena keselamatan selalu ada pada kasih Allah

dan doa kristiani merupakan salah satu cara dalam mendapatkan kasih tersebut.

7. Zaman Akhir
Mary Baker Eddy memberikan penjelasan tentang konsep zaman akhir dalam bukunya

Science and Health with Key to The Scriptures (Ilmupengetahuan dan Kesehatan dengan

Kunci untuk Kitab Suci) halaman 291: 32-36 sebagai

berikut:

“Tidaklah ada penghakiman yang terakhir yang menantikan manusia fana,


karena hari penghakiman oleh kebijaksanaan ilahi dating dari saat ke saat dan
terus menerus – yaitu penghakiman yang menaggalkan semua kesesatan
kebendaan dari manusia fana. Mengenai kesesatan rohaniah – tidaklah ada hal
demikian.”

Jan S. Aritonang berpendapat bahwa Christian Science menyangkal setiap pokok utama

pengakuan iman Kristen tentang akhir zaman, takkan ada

kedatangan Kristus kedua kali; tak ada kerajaan maut atau neraka; tak ada sorga; tak ada

kebangkitan tubuh; tak ada penghakiman akhir; dan takkan ada langit dan bumi baru.

Pendek kata, tidak ada wawasan tentang akhir zaman bersifat universal atau berlaku

untuk semua orang, yang ada hanyalah ‘akhir zaman individual’. Kematian yang terjadi

atas setiap orang, dipahami sebagai perubahan, yang menghantar seseorang kepada

kehidupan baru yang bebas dari unsur dan sifat kebendaan. Menurutnya,

“…Ketika seseorang mati, ia harus menjalani ‘masa percobaan’ dalam rangka


membebaskan manusia dari pikirannya yang fana itu, sekaligus menghancurkan
angan-angannya tentang keberadaan materi, penyakit dan dosa. Jadi lewat masa
percobaan itu manusia harus memperlihatkan kemajuan rohani. Itu berarti bahwa
setelah ia mati, berbagai kekeliruan dan dosa masih melekat pada kesadarannya,
sehingga ia – sesudah mati – masih berjuang mengalahkannya…” 39

Kutipan Aritonang tentang zaman akhir merupakan ‘akhir zaman individual’, dibenarkan

oleh Ibu Haryono (Ketua Dewan Peyelenggara Gereja Christian Science Jakarta) ketika

Penulis wawancara dengannya. Maka, Penulis berpendapat bahwa zaman akhir menurut

Christian Science tidak ada batasnya, artinya manusia harus berusaha untuk selalu

memperbaiki kehidupannya.

Perbandingan antara konsep zaman akhir dalam Christian Science dengan konsep

zaman akhir dalam ajaran Islam, menurut pandangan Penulis ada perbedaan yang

signifikan. Islam begitu percaya bahwa zaman akhir merupakan peristiwa yang wajib

diimani oleh umatnya. Pada zaman akhir tersebut umat Islam mempertanggung-

jawabkan segala amalan yang telah dilakukannya selama di dunia. Tidak ada kesempatan

kedua kali untuk memperbaiki segala perbuatannya setelah hari akhir. Sedangkan

Christian Science berpendapat bahwa penghakiman Ilahi datang dari saat ke saat dimana

manusia mendapat kesempatan untuk mengalahkan kejahatan. 40

8. Sakramen
a. Perjamuan Suci (Kudus)

Kebaktian Perjamuan Suci diadakan oleh gereja-gereja cabang setiap tahun, yaitu

tepatnya pada hari Minggu kedua bulan Januari dan Juli, dan dalam kebaktian ini harus

dibacakan Rukun Iman Gereja Induk.41

39 Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, h. 395-


396.
40 Wawancara Pribadi dengan Sri Umiyati Haryono.
41 Mary Baker Eddy, Buku Pedoman Gereja, Penerjemah Tim Gereja Christian Science
(Boston: Gereja Pertama Kristus, 1990), h. 61.
Perjamuan Suci dalam Christian Science tidak menggunakan anggur dan roti (yang

biasa digunakan oleh Gereja Arus Utama). Menurut mereka jika perjamuan suci dibatasi

dengan makan roti dan minum anggur saja, maka hilanglah paham yang benar dalam arti

yang rohani.42

b. Baptisan

Arti baptisan dalam aliran Christian Science ialah pemurnian dari segala

kesesatan.43

Dari keterangan di atas, Penulis berpendapat bahwa sakramen dalam Gereja

Christian Science berbeda dengan sakramen yang biasa dilakukan oleh agama Kristen

umumnya. Perjamuan Suci yang dilakukan oleh Gereja Arus Utama biasanya selalu

menggunakan “anggur” dan “roti”, sebagai tanda kejadian yang telah dialami Yesus

ketika menebus dosa manusia, sedangkan dalam Christian Science sebaliknya tidak

menggunakan roti dan anggur. Perbedaan makna dan tata cara sakramen dalam

Christian Science dengan agama Kristen umumnya, tentu mempunyai arti dan tujuan

tersendiri bagi Christian Science. Christian Science selalu menghindarkan istilah

“kebendaan” dalam keimanannya, hal tersebut dapat kita lihat dari konsep ajarannya

yang telah dijelaskan di atas.

D. Praktek Ajaran Christian Science


Dalam melaksanakan ibadah, gereja Christian Science mempunyai beberapa

praktek ajaran, diantaranya:

1. Kebaktian hari minggu

42 Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, h. 391.


43 Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan Sekitar Gereja, h. 391.
Kebaktian ini dilaksanakan setiap hari minggu secara rutin dan teratur.

Kebaktian hari minggu di Gereja Christian Science Jakarta dibagi dalam dua

waktu, yaitu : pertama jam 8.30 pagi, menggunakan bahasa Inggris dan kedua,

dilaksanakan pada jam 10.00 pagi berbahasa Indonesia.

Kebaktian ini berupa:44

a) Nyanyian

b) Pembacaan Pilihan Ayat-ayat Kitab Suci

c) Doa dalam Hati, disusul dengan mengucapkan Do’a Bapa Kami dengan

tafsiran rohaniahnya. Doa tersebut sebagai berikut:

DOA BAPAK KAMI

Doa ini, yang diberikan kepada dunia oleh Kristus Yesus, yang merupakan
bagian Kebaktian Hari Minggu pada semua GerejaGereja Kristus, Ahli
Ilmupengetahuan.

Sang Guru kita bersabda: “karena itu berdoalah demikian”, lalu

diberikannya doa yang memenuhi semua keperluan

insani.........Baiklah saya kemukakan di sini makna rohaniah Doa

Tuhan, sebagai yang saya pahami:......

Bapa kami yang ada di sorga,

(Bapa-Ibu kami Allah, serba-selaras)

Dikuduskanlah nama-Mu.

(Yang sungguh menawan hati)

Datanglah Kerajaan-Mu,

44 Mary Baker Eddy, Buku Pedoman Gereja, Penerjemah Tim Gereja Christian Science
(Boston: Gereja Pertama Kristus, 1990), h. 120.
(Kerajaan-Mu selalu datang; Engkau adalah selalu-hadir)

Jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di sorga.

(Mampukanlah kami mengenal, -di bumi seperti di sorga,- Allah

adalah maha-hadir, mengungguli segalanya)

Berilah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya; (Berilah kami

kasih-karunia untuk hari ini; berilah makan orangorang yang menderita

kelaparan)

Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami mengampuni

orang yang bersalah kepada kami;

(Dan kasih dipantulkan di dalam kasih)

Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi

lepaskanlah kami dari yang jahat.

(Dan Allah tidak membawa kita kepada pencobaan, melainkan melepaskan

kita dari dosa, penyakit dan maut)

Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan

sampai selama lamanya.

(Karena Allah tak terbatas, penuh kuasa, penuh kehidupan,

Kebenaran, Kasih atas semua dan Semua).

d) Nyanyian

e) Pengumuman-pengumuman yang perlu

f) Nyanyian Solo

g) Pembacaan Kata Penjelasan pada lembaran pertama Buku


Triwulanan
h) Pemberitahuan pokok Khotbah-Pelajaran dan pembacaan Ayat Emas.

i) Pembacaan Pilihan Ayat-ayat Kitab Suci yang disebut “Pembacaan Bergilir” oleh

Pembaca Pertama dan kedua serta seluruh jemaat berganti-ganti

j) Pembacaan Khotbah-Pelajaran

k) Pemungutan Sumbangan

l) Nyanyian

m) Pembacaan Pernyataan Ilmiah tentang Wujud, dan Ayat-Ayat

Kitab Suci yang sesuai dari I Yohanes 3:1-3

n) Ucapan Berkat.

2. Pertemuan Hari Rabu

Selain kebaktian hari minggu, Gereja Christian Science melaksanakan kebaktian pada hari Rabu.

Gereja Christian Science di Jakarta melaksanakan kebaktian tersebut pada jam 18.30 yang diisi

dengan pengalaman, kesaksian, dan pernyataan tentang Christian Science yang dilaksanakan di

Gereja Christian Science.

Adapun tata cara kebaktian tersebut adalah: 45

45, h. 122.

Anda mungkin juga menyukai