Anda di halaman 1dari 7

MENSUKSESKAN LOCKDOWN DAN KULIAH ONLINE DALAM TANGGAP BENCANA

CORONA

Oleh : Mukhsin adi wijaya

Nim: 1840410029

Adi.wijaya892@gmail.com

Dosen pembimbing : Ferri Kristianawati, S.pd,MA

PROGAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

Abstrask

Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat rawan dengan


bencana hal ini terjadi karena indonesia dilewati dua lempeng paling
aktif didunia disamping itu bencana tidak berupa bencana alam saja
namun ada bencana non alam seperti perang ataupun wabah penyakit
yang bisa menular kesiapapun.

Pendahuluan
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Setidaknya
ada 12 ancaman bencana yang dikelompokkan dalam bencana geologi (gempabumi, tsunami,
gunungapi, gerakan tanah/tanah longsor), bencana hidrometeorologi (banjir, banjir bandang,
kekeringan, cuaca ekstrim, gelombang ekstrim, kebakaran hutan dan lahan), dan bencana
antropogenik (epidemic wabah penyakit dan gagal teknologi-kecelakaan industry). Menurut
data Indeks Risiko Bencana Indonesia tahun 2013, terdapat 205 juta jiwa penduduk tinggal di
daerah rawan bencana. Data menunjukkan bahwa kejadian bencana telah meningkat secara
signifikan dalam satu dekade terakhir.Pada kurun waktu tersebut Indonesia dilanda 11.274
kejadian bencana yang telah menelan korban jiwa sebanyak 193.240 orang dan
mengakibatkan total kerugian sekurang-kurangnya Rp420 triliun. Besarnya kerugian ini akan
berpengaruh pada beban APBN per tahun sehingga perlu adanya satu rencana terpadu
penanggulangan bencana dalam 5 tahunke depan. Rencanaini yang disebut sebagai RENAS
PB 2015-2019. Dalam RENAS PB ini disajikan data dan informasi tentnag kondisi risiko
bencana yang ada di Indonesia dan rencana pemerintah untuk mengurangi risiko tersebut
melalui program, fokus prioritas dan sasaran dalam kurun waktu 2015-2019. Risiko bencana
cenderung semakin besar dengan meningkatnya permasalahan geologi, perubahan iklim,
degradasi lingkungan dan demografi1.
Ditahun 2020 indonesia bahkan global dihadapkan pada wabah penyakit virus covid-
19 atau virus corona. Penyakit yang penyebaranya dimulai dari cina penyebaranya sangat
cepat dan sampai ke indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan
sebagai berikut (1) apa itu virus covid-19 ? (2) bagaimana penyebaran virus covid-19 (3) ciri
ciri terkena virus covid-19 ? (4) langkah mitigasi kita sebagai mahasiswa pengembang
masyarakat

Metode penelitian
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih mengutamakan pada masalah
proses dan makna/persepsi, di mana penelitian ini diharapkan dapat mengungkap berbagai
informasi kualitatif dengan deskripsi-analisis yang teliti dan penuh makna, yang juga tidak
menolak informasi kuantitatif dalam bentuk angka maupun jumlah. Pada tiap-tiap obyek
akan dilihat kecenderungan, pola pikir, ketidakteraturan, serta tampilan perilaku dan
integrasinya sebagaimana dalam studi kasus genetik 2 (Muhadjir, 1996: 243).
Disamping itu metode yang digunakan adalah sumber berita dimedia nasional

Pembahasan

1. Diakhir tahun 2019 negara cina dikagetkan dengan munculnya virus baru yang disebut covid-
19 yang mulai menyebar dari wilayah wuhan cina. Virus ini diduga dari kebiasaan masyarakat
wuhan yang mengkonsumsi hewan hewan liar yang biasa mereka beli dipasar tradisional wuhan,
binatang tersebut hewan yang tidak dikonsumsi pada masyarakat biasanya seperti kelelawar,
tikus, bahkan beredar video bagaimana masyarakat cina memakan hewan hewan extrem bahkan
dalam keadaan hidup. Virus ini pertama kali diingatkan oleh Dokter Li Wenliang diakhir
desember 2019, kemudian dokter tersebut meninggal pada bulan februari 2020 karena terjangkit
virus covid-19. Virus ini virus jenis baru sehingga belum ditemukan vaksin untuk mengatasi
orang yang terjangkit, biasanya orang yang terpapar virus akan diisolasi selama 14 hari.
2. Penyebaran virus covid-19 sangat cepat menyebar ke satu orang ke orang lain, hanya dengan
bertemu dengan orang yang positif virus corona bisa saja orang yang bertemu atau berpapasan
bisa saja terpapar oleh virus, cara meminimalisir penularan adalah dengan mengunakan masker
dan mebersihkan dengan cairan antiseptic yang bisa membunuh virus atau bakteri. Disamping itu

1
Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Si, Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2015-2019, (Jakarta: BNPB, 2014), IV
2
Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif (Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996) 243
menjaga kesehatan dan berolah raga itu sangat perlu untuk menjaga kekebalan tubuh melawan
virus.
3. Gejala virus Corona covid-19 sangat penting untuk kita kenali dan ketahui. Virus ini telah
ditetapkan sebagai pandemi global. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan
darurat kesehatan masyarakat terkait virus ini. Virus Corona covid-19 ini cepat menyebar dan
menjangkit banyak korban. Sekilas, gejala virus Corona mirip deng flu atau pilek biasa. Faktanya,
COVID-19 jauh lebih mematikan daripada flu musiman. Gejala virus Corona berkisar dari gejala
ringan hingga parah dan kematian. Gejala virus Corona juga bervariasi dari orang ke orang.
Sebagian orang akan merasakan gejala virus Corona klinis. Sebagian lagi hanya merasakan
sedikit gejala. Namun, ada beberapa gejala virus Corona yang paling umum. Mengetahui gejala
virus Corona sejak dini membuat siapa saja lebih waspada dengan penyakit ini. Penanganan
yang cepat dan tepat membuat virus ini dapat dilawan. Berikut gejala virus Corona covid-19 dan
bedanya dengan influenza atau flu biasa, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu
(18/3/2020).
a) Gejala Umum Virus Corona
Ilustrasi Sakit Flu dan Demam
Ilustrasi Sakit Flu dan Demam (iStockphoto)
Menurut WHO, ada tiga gejala umum COVID-19. Gejala COVID-19 yang paling umum
adalah demam, kelelahan (sesak napas), dan batuk kering. CDC menjelaskan bahwa
gejala bisa muncul hanya dalam 2 hari setelah paparan atau selama 14 hari
setelahnya.
1. Demam
Demam merupakan reaksi tubuh melawan infeksi. Tingginya suhu badan
adalah salah satu cara sistem kekebalan tubuh berupaya memerangi infeksi. Pada
virus Corona, demam bisa berkisar 38 derajat celcius atau lebih.
2. Sesak napas
Sekitar 1 dari setiap 6 orang yang terjangkit COVID-19 akan sakit parah dan
mengalami kesulitan bernapas. Merasa kelelahan hingga sesak napas menjadi
gejala virus Corona yang harus diwaspadai. Sesak napas digambarkan seperti
pengetatan intens di dada, engap di udara, hingga rasa tercekik. Virus Corona yang
menyerang sistem pernapasan bawah bisa menyebabkan gejala ini.
3. Batuk kering
Batuk kering adalah batuk yang tidak menimbulkan dahak atau lendir. Batuk
kering dapat menyebabkan sensasi gatal di tenggorokan. Batuk adalah refleks
alami untuk membersihkan tenggorokan dan paru-paru dari iritan. Batuk kering
yang terus menerus dan tidak segera membaik bisa menjadi gejala virus Corona.
b) Gejala Virus Corona Lainnya
1. Flu
Pada sejumlah kasus, pasien bisa mengalami sakit dan nyeri, hidung
tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare. Gejala-gejala ini biasanya ringan
dan mulai secara bertahap. Namun, gejala ini bukanlah gejala khas COVID-19.
Menurut CDC, masa inkubasi untuk coronavirus novel adalah di suatu
tempat antara 2 hingga 14 hari setelah paparan. Bagi banyak orang, gejala COVID-
19 dimulai sebagai gejala ringan dan secara bertahap menjadi lebih buruk selama
beberapa hari. Coronavirus sangat menular, yang berarti menyebar dengan mudah
dari orang ke orang. Virus Corona sebagian besar menyebar dari orang ke orang
melalui kontak dekat atau dari tetesan yang tersebar ketika seseorang dengan virus
bersin atau batuk. Virus juga mungkin ditularkan melalui sentuhan permukaan
yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh mulut atau hidung. COVID-19
bukanlah flu, meski gejalanya mirip. Flu memiliki gejala yang mirip dengan COVID-
19. Namun, COVID-19 lebih cenderung menyebabkan sesak napas dan gejala
pernapasan lainnya. Jika gejala virus Corona bisa muncul mulai 2 sampai 14 hari,
gejala flu biasa cenderung lebih cepat muncul yaitu antara 1 sampai 3 hari. Flu
disebabkan oleh virus influenza. Ada virus influenza tipe A, B, dan C yang
menyebabkan flu. Virus tipe A dan B menyebabkan wabah musiman yang besar.
Tipe C biasanya menyebabkan gejala pernapasan yang lebih ringan. Walaupun
vaksin flu dapat membantu melindungi seseorang dari tipe A dan B, tidak ada
imunisasi untuk virus tipe C. Flu juga memiliki gejala umum seperti bersin, hidung
tersumbat dan berair, sakit tenggorokan, sakit kepala, batuk kering dan demam.
 Beda Gejala Virus Corona dengan Pilek
1. Pilek
Pilek dapat disebabkan oleh lebih dari 200 virus berbeda. Tapi sekitar 50
persen pilek disebabkan oleh rhinovirus. Virus penyebab pilek lainnya meliputi
virus parainfluenza manusia, Metapneumovirus manusia, coronaviruses
adenovirus, virus syncytial pernapasan manusia, dan enterovirus. Gejala pilek
meliputi hidung berair yang bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Pilek terkadang bisa menyebabkan sakit kepala dan kelelahan ringan. Pilek biasa
disertai dengan batuk berdahak. Pilek jarang sekali menyebabkan demam, muntah,
atau mual. Gejala pilek umumnya lebih ringan dan berlangsung sekitar 1 minggu
dan akan hilang dalam waktu 10 hari3.
4. Peran Mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam Dalam Mitigasi Bencana Penyakit Corona
Melihat situasi yang darurat diindonesia tentang wabah penyakit corona pemerintah
republik indonesia kemudian memberlakukan kebijakan membatasi kegiatan yang melibatkan
orang banyak dari tanggal 14 maret sampai 28 maret, kemudian pemerintah meliburkan sekolah
dari sekolah dasar sampai jenjang menengah atas. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai
virus corona. Untuk tempat wisata pemerintah mengintrusikkan ditutup untuk sementara. Peran
Mahasiswa PMI dalam mitigasi bencana corona dilakukan dengan mengikuti arahan pemerintah
dengan menghindari keramaian karena dapat borpotensi tertular virus dari orang yang kita
lewati. Dari rektor kampus juga membuat surat edaran untuk kuliah online selama 14 hari.
Adapun cara lain untuk mecegah adalah dengan menjaga kebersihan. Adapun cara mencuci
tangan yang benar menurut WHO sebagai berikut :
1. Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan, kemudian gosok kedua telapak tangan
secara memutar.
2. Usap dan gosok kedua punggung tangan agar sabun dapat membersihkan secara merata.
3. Gosok sela-sela jari tangan kamu agar kuman yang berada dibalik jari tangan bisa
terhempas
4. Bersihkan ujung jari dengan posisi saling mengunci. Cara ini agar kamu bisa
membersihkan jari dengan tuntas.
5. Gosok dan putar ibu jari. Nah jempol biasanya digunakan untuk mengetik layar
handphone yang menjadi sarang kuman. Gosok dan putar secara menyeluruh ya
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian bilas dengan air bersih.

3
https://www.liputan6.com/bola/read/4205558/gejala-virus-corona-covid-19-kenali-perbedaannya-dengan-
flu-dan-pilek ( diakses pada 24.00 wib)
KESIMPULAN
1. Virus covid19 adalah virus jenis baru yang mulai muncul diwilayah wuhan,cina
2. Penyebaran virus covid19 dapat melalui kontak langsung dengan penderita atau terinfeksi
secara tidak langsung
3. Ciri ciri orang terpapar covid19 adalah
a) Flu
b) Demam tinggi
c) Batuk tak berdahak
d) Sesak nafas
4. Peran mahsiswa pmi dalam mitigasi bencana corona
a) Kuliah online dengan baik
b) Menjaga kebersihan
Daftar pustaka

Muhadjir, Noeng. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin, 1996.

Prof. Dr. Syamsul Maarif, M.Si. Rencana Nasional Penanggulangan Bencana 2015-2019, Jakarta: BNPB. 2014,

https://www.liputan6.com/bola/read/4205558/gejala-virus-corona-covid-19-kenali-
perbedaannya-dengan-flu-dan-pilek ( diakses pada 24.00 wib)

Anda mungkin juga menyukai