MINYAK
ATSIRI
NON
TERPENOID
TERPENOID
NON TERPENOID
Penggolongan berdasarkan
jumlah satuan tersebut : dua (C10),
tiga (C15), empat (C20) enam (C30)
atau delapan (C40) satuan
OH
Essential oil, resin dan
kandungan aromatik
GOLONGAN UTAMA TERPENOID TUMBUHAN
Jumlah Jumlah Golongan Jenis utama dan
satuan sumbernya
Karbon
isoprena
1 C5 Isoprena • Hemiterpena dalam tumbuhan
Hamamelis japonica
2 C10 Monoterpenoid • Dalam minyak atsiri tumbuhan
(misalnya : mentol dari Menthae)
3 C15 Seskuiterpenoid • Seskuiterpena dalam minyak
atsiri.
Seskuiterpen lakton (terutama
dalam Compositae)
4 C20 diterpenoid • Asam giberelat dalam
tumbuhan giberelin , resin pinus
6 C30 triterpenoid • Sterol ( misal : sitosterol)
Triterpena ( misal : β-amirin)
Glikosida jantung
8 C40 Tetraterpenoid • Karotenoid (misal: β-karotena)
n Cn Poliisoprena • Karet (misal: dalam Hevea
brasiliensis), lateks.
Bagaimana terbentuknya Terpenoid ?
Minyak atsiri :
adalah bahan berbau yang terdapat dalam
berbagai bagian tanaman, mudah menguap
pada suhu kamar.
Disebut juga :
• minyak menguap (volatile oil),
• minyak eteris (eterial oil)
• minyak esensial (esential oil) karena adanya
komponen tanaman yang mempunyai
“essences” atau berbau (odoriferous)
PERAN MINYAK ATSIRI PADA
TANAMAN
§Dapat didestilasi.
§Tidak meninggalkan noda.
§Tidak tersabunkan.
§Tidak tengik.
§Tidak mengandung asam.
§Bau khas.
§Tidak larut dalam pelarut air, larut dalam eter,
kloroform, dan pelarut organik lain.
SIFAT FISIKA KIMIA M.ATSIRI (2)
• Sebagian komponen kandungan minyak
mudah menguap.
• Yang mengandung fenol dapat membentuk
garam
• Dapat membentuk kristal.
• Tidak berwarna sesuai dengan persyaratan
terutama waktu masih segar.
• Pada penyimpanan lama dapat teroksidasi
dan seperti resin sehingga warnanya
lebih gelap
KEGUNAAN MINYAK ATSIRI
§ Industri makanan essence lemon, mint untuk
membuat permen dan coklat
§ Industri farmasi pembuatan pasta gigi (mint),
analgesik dan inhaler dekongestan (eucalyptus).
Eucalyptol digunakan dalam pengobatan gigi untuk
menghilangkan rasa tidak enak
§ Industri kosmetik parfum, sabun, make up
§ Industri produk veteriner limonene dan mentol
digunakan untuk membuat insektisida
§ Pada industri cat, tekstil menggunakan essential
oil untuk menghilangkan bau pada cat dan tekstil
setelah diproduksi
PENYIMPANAN MINYAK ATSIRI
§Harus disimpan di tempat dingin, kering,
tertutup kedap
§wadah terbuat dari gelas
§Terlindung dari cahaya.
§Di tempat yang sejuk.
§Disimpan penuh dalam wadah.
KEBERADAAN M.ATSIRI
§Rambut kelenjar seperti Labiatae, misal: kumis
kucing, mentha.
§Sel-sel parenkim seperti Piperaceae, misal:
merica
§Tabung minyak seperti Umbelliferae, misal:
adas.
§Saluran lisogen dan sisogen seperti Pinaceae &
Rutaceae, misal: pinus, jeruk.
Cara identifikasi awal minyak atsiri
Identifikasi:
a. Teteskan 1 tetes minyak ke atas airpermukaan air tidak boleh
keruh.
M.Atsiri ditempatkan
dalam cahaya yang
dipolarisasikan
dextrorotary atau
levorotary
ROTASI JENIS.
ØRotasi jenis adalah besar sudut pemutaran bidang
polarisasi yang terjadi jika sinar terpolarisasi
dilewatkan melalui cairan setebal 1 dm yang
mengandung 1 g zat tiap ml.
[α ] = 100α = 100α
lc ldp
[α ] = rotasi jenis
d = kerapatan larutan
α = rotasi optik
p = jumlah g zat tiap 100 g larutan.
l = tebal larutan dalam dm
c = jumlah g zat tiap 100 ml larutan
Bahan + air
a. Digunakan untuk minyak atsiri dari bahan segar yang sangat sedikit
jumlahnya (mahkota bunga
b. Digunakan untuk parfum.
PRINSIP EKSTRAKSI
§Melarutkan minyak atsiri yang terdapat dalam
simplisia dengan pelarut organik mudah menguap
yang sesuai.
C CH CH 2 isoprena
H2 C
H 2C
H 2C CH 2
H 3C CH 2 H3 C CH 2
Isoprena Limonena
( 2 mol.) (monoterpen)
Komponen kimia ini dapat dipisahkan dengan
beberapa cara :
Penggunaan : - Diuretika
- Karminativa
- Antipiretika
- Ekspektoransia
1.2 Piperis nigri Fructus ( buah Lada Hitam)
Kandungan kimia :
• minyak atsiri 1-2% yang
mengandung : - dipentena
- felandrena.
Kegunaan :
• alkaloid piperin • Stimulan
- piperidina 4,5-8%. • Obat demam
• resin
• Tonikum
• khavisin
• amilum
• Sebagai bumbu
• tanin
• minyak tak menguap
• ekstrak eter
1.3. Piperis albae Semen ( Lada Putih)
minyak atsiri OH
1. Asiklik alkohol :
geraniol, linalool,
Geraniol
sitronelol. Linalool
2. Terpena alkohol :
Mentol, borneol. OH
OH
Mentol Borneol
3. Seskuiterpena
alkohol : Santalol
α-santalol β-santalol
2.1 Cardamomum (Kapulaga)
T.A. : Coriadrum
sativum
Suku : Umbelliferae
Simplisia : Buah
masak kering
Dari 100 g
simpisia :
mengandung tidak
kurang dari 0,25 ml
minyak Coriander
Oleum Coriandri (Minyak Coriander)
• Kegunaan : - karminativum
- penambah rasa
- pengharum
2.3 Santali Lignum (Kayu cendana)
T.A. : Santalum
album Linne
Suku : Santalaceae
Tanaman : Berupa
pohon berasal dari
India, tinggi sampai
10 m, daun selalu
hijau.
Minyak cendana :
Merupakan hasil destilasi kayu, batang kecil dan
ranting kering. Minyak berwarna kuning pucat, bau
dan rasa khas aromatik
Kegunaan : - karminativum
- penambah rasa
- pengharum
2.4. Daun Permen (Peppermint )
T.A. : Mentha piperita Linn
Suku : Labiatae
Dalam perdagangan : R.
Damascena Miller
R.
alba Linne
Oleum Rosae
Oleum Rosae diperoleh dari destilasi air pucuk berbunga yang segar.
Minyak terdapat pada bagian atas destilat dan dipisahkan.
Air yang tinggal air mawar disuling kembali.
Dari ± 3 ton petalumnya dihasilkan 1 kg Minyak Mawar
Kandungan kimia :
- steareoptena, tidak berwarna (15-20 %), pada suhu kamar padat.
- geraniol dan sitronelol (seskuiterpena alkohol)
- Nerol 5-10 % menentukan bau dari minyak mawar
- l-linalool, eugenol,
Kegunaan :
- sebagai zat pengharum,
- merupakan bahan penting untuk parfum.
Preparat
• Stronger Rose Water = Aqua Rosae Fortior (USP)
merupakan larutan jenuh zat pengharum dari bunga Rosae centifolia
Linneyang dibuat dengan cara destilasi air bunga segar;
Bagian minyak atsiri dipisahkan dari bagian airnya.
Agar baunya awet disimpan dalam wadah kedap udara.
• Air Mawar sisa destilasi tidak sama dengan Aq. Rosarum (NP V) Ol.
Rosae yang dilarutkan dalam spiritus, diencer kan dengan air.
Pemalsuan :
§ Penambahan geraniol /sitronelol sintesis
Perhatikan : B.J naik, T.B turun
§ Penambahan pelarut2 organik spt Alkohol, parafin. Liq./Solid
atau setasium T.B. tinggi
§ Dengan Ol. Geranii (dari Geranium & Pellargonium).
ALDEHIDA,, FENOL
Herbal Use
Cassia is stated to possess carminative, antispasmodic, antiemetic,
antidiarrhoeal and antimicrobial properties.
It has been used for flatulent dyspepsia, flatulent colic, diarrhoea, the
common cold, and specifically for colic or dyspepsia with flatulent
distension and nausea.
Cassia bark is also documented to possess astringent
properties.(G41, G64) Carminative and antiseptic properties are
documented for the oil
Cara Pengujian Minyak Atsiri
a. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam sulfat pekat
→ coklat hitam
b. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes asam encer →
kuning
c. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes larutan NaOH 5 %
→ coklat tua
d. 2 mg serbuk simplisia ditambah 5 tetes kalium iodida 6 % →
kuning
Pereaksi Warna / Penampak bercak :
- Anisaldehid – H2SO4
- Vanilin – H2SO4
- H2SO4 pekat
- SbCl3 dalam CHCl3
- Larutan KMnO4 0,2 % dalam air