Anda di halaman 1dari 17

KUNCI JAWABAN

BAB 1
A. Pilihan Ganda
1. d
2. b
3. d
4. b
5. c
6. c
7. b
8. c
9. e
10. c

B.Esai
1. Budaya politik yang ada di Indonesia pada masa Orde Baru lebih cenderung mengarah
kepada budaya politik pasif yang didominasi oleh budaya politik tradisional. Budaya
politik tradisional adalah budaya politik yang mengedepankan satu budaya dari etnis
tertentu yang ada di Indonesia. Misalnya, budaya politik yang berangkat dari paham
masyarakat Jawa. Hal itu pernah terjadi ketika negeri ini dipimpin oleh Soeharto
selama lebih dari tiga dekade. Paham kekuasaan Jawa mendominasi sistem
pemerintahan yang dipimpinnya, begitu juga orang-orang dari suku Jawa yang
mendominasi pusat-pusat kekuasaan penting. Pada era Orde Baru masyarakat memiliki
kesadaran politik yang rendah sedangkan kepercayaan politiknya tinggi. Pengetahuan
masyarakat akan politik masih tergolong rendah sehingga cenderung mempercayakan
begitu saja kepada pemimpin yang sedang berkuasa saat itu. Masyarakat jarang
berpikir kritis atas kondisi yang ada dan percaya sepenuhnya pada pemerintahan yang
sedang memimpin. Oleh karena itulah budaya politik Indonesia saat itu tergolong
budaya politik pasif.
2. Tiga faktor yang paling menentukan dalam perkembangan politik adalah tingkat
pendidikan warga negara, tingkat ekonomi, dan media komunikasi yang independen.
Tingkat pendidikan warga negara akan menjadi faktor kunci yang paling menentukan
dalam setiap kemajuan bangsa dan juga perkembangan politik di negerinya. Budaya
politik akan berkembang stabil apabila rakyatnya mampu menjadi sumber daya
manusia yang unggul. Pengetahuan masyarakat tentang sistem politik, peran, dan
segala kewajibannya dapat membantu untuk berpikir kritis dan memberikan masukan
yang membangun agar budaya politik yang mensejahterakan bangsanya dapat
diwujudkan atas usaha bersama (rakyat dan pemerintahannya). Bila tingkat pendidikan
warga negaranya tinggi, maka kesadaran berpolitiknya pun akan tinggi sehingga
mencegah segala bentuk penjajahan mental bangsa yang mendorong kemunduran
berpolitik. Tingkat ekonomi sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan rakyat.
Semakin rakyatnya sejahtera maka semakin tinggi partisipasi politiknya. Rakyat
memiliki kemampuan secara finansial untuk memberikan partisipasi politik aktif yang
mendukung perkembangan budaya. Selain itu dengan tingkat kesejahteraan masyarakat
yang baik, maka akan dapat meningkatkan tingkat pendidikannya yang merupakan
faktor kunci bagi sebuah perkembangan budaya di suatu negara. Sedangkan dengan
adanya media komunikasi yang independen maka fungsi kontrol sosial, bebas, dan
mandiri dapat terlaksana. Media komunikasi memiliki peran sebagai sarana untuk
menyalurkan aspirasi masyarakat kepada jajaran pemerintahan yang memimpin sebuah
negara. Selain itu media komunikasi juga berfungsi sebagai kelompok penekan untuk
mendesak pemerintah mewujudkan keinginan masyarakatnya dengan metode yang
teratur dan tidak menyalahi perundang-undangan yang berlaku. (siswa boleh
mengutarakan jawaban yang berbeda asalkan disertai dengan alasan dan argumentasi
yang jelas).

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


3. Politik parokial adalah budaya politik yang frekuensi orientasi mereka terhadap
empat dimensi penentu budaya politik mendekati nol atau tidak memiliki perhatian
sama sekali terhadap keempat dimensi tersebut. Tipe budaya politik ini umumnya
terdapat pada masyarakat suku Afrika atau masyarakat pedalaman di Indonesia. Di sini
peran kepala suku, kepala kampung, atau tokoh masyarakat sangat berperan baik
dalam bidang politik, ekonomi, dan religius. Sedangkan budaya politik partisipan
adalah suatu bentuk budaya politik di mana anggota masyarakat sudah memiliki
pemahaman yang baik mengenai empat dimensi penentu budaya politik. Mereka
memiliki pengetahuan yang memadai mengenai sistem politik secara umum tentang
peran pemerintah dalam membuat kebijakan beserta penguatan, dan berpartisipasi
aktif dlaam proses politik yang berlangsung. Jika dikaitkan dengan dimensi budaya
politik maka dimensi pertama yang membedakan antara budaya politik parokial dan
budaya partisipan. Di mana tingkat pengetahuan masyarakat mengenai sistem politik
negara, seperti pengetahuan tentang sejarah, letak geografis, dan konstitusi negara.
Selain itu pada pemahaman masyarakat mengenai struktur dan peran pemerintah
dalam membuat kebijakan, penguatan kebijakan yang meliputi masukan opini dari
masyarakat dan media massa kepada pemerintah. Partisipasi masyarakat dalam budaya
politik parokial sangat bergantung pada pemimpinnya sedangkan dalam budaya politik
partisipan masyarakat sudah ikut terlibat dalam sistem politik pemerintahan.
4. Hubungan antara budaya politik dan partisipasi politik terletak pada sistem nilai
bersama yang berkembang dalam suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik
untuk masyarakat seluruhnya.
5. Dalam menjalankan pemerintahan sekarang ini, pemerintahan masih
mengedepankan hubungan patron-klien. Hal itu masih sangat dipengaruhi oleh budaya
politik tradisional yang berkembang dalam masyarakat kita. Namun, sejalan dengan
perkembangan zaman, sistem ini mulai diminimalisir karena pengetahuan dan
pemahaman masyarakat akan budaya politik semakin maju. Hal itu ditunjukkan lewat
partisipasi masyarakat dalam menentukan pemimpinnya, dan kebijakan dalam
pembangunan negara. Pada era reformasi ini banyaknya aksi demontrasi yang dilakukan
di berbagai daerah yang mulai menunjukkan berkembangnya budaya politik partisipan
di Indonesia. Tingkat pengetahuan umum masyarakat mengenai sistem politik di
Indonesia mulai berkembang, begitu juga dengan pemahaman masyarakat mengenai
struktur dan peran pemerintahan dalam membuat kebijakan, pemahaman mengenai
penguatan kebijakan yang meliputi masukan opini dari masyarakat dan media massa
kepada pemerintah, sejauh mana partisipasi masyarakat dalam berpolitik dan
bernegara serta pemahamannya mengenai hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Masyarakat cenderung diarahkan kepada partisipasi politik aktif secara pribadi dalam
semua dimensi di atas, meskipun perasaan dan evaluasi mereka terhadap peran
tersebut bisa bersifat menerima atau menolak (dalam bentuk aksi demontrasi atau
tindakan lainnya).
6. Tidak mungkin suatu masyarakat memiliki budaya politik. Karena budaya politik
merupakan dimensi psikologis dari sistem politik. Budaya politik juga merupakan kultur
politik yang berkembang dan dipraktikkan oleh suatu masyarakat tertentu. Dalam
setiap masyarakat, terdapat budaya politik yang menggambarkan pandangan mereka
mengenai proses politik yang berlangsung di lingkungannya sendiri. Jadi dapat
disimpulkan bahwa suatu masyarakat tidak mungkin tidak ada budaya politik.
7. Syarat ideal menuju budaya politik yang demokratis adalah menempatkan rakyat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Rakyat bukan lagi menjadi objek tetapi
menjadi subjek dari sebuah negara. Karena dengan dengan mengembangkan budaya
politik demokratis diharapkan seluruh rakyat dapat memiliki peran yang lebih aktif
dalam menentukan nasib bangsa ke depan. Dengan mengembalikan kedaulatan negara
pada rakyat, maka para pemegang kekuasaan tidak lagi dipandang sebagai tuan yang
harus dilayani. Sebaliknya, mereka adalah pelayan yang harus melayani semua
kebutuhan rakyat.

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


8. Negara sangat berperan dalam membentuk partisipasi politik masyarakatnya.
Contohnya, pada masa pemerintahan Orde Baru terjadi pembatasan politik terhadap
masyarakat. Sehingga masyarakat menerima begitu saja apa yang menjadi keputusan
pemerintah atau negara. Meskipun negara membatasi partisipasi politik, namun ada
beberapa keadaan di mana para pemimpin pemeritanhan mengambil jalan lain dan
berusaha untuk mengerahkan kelompok-kelompok politik baru untuk menunjang
kedudukan mereka. Beberapa peristiwa perluasan partisipasi politik yang paling
menonjol sesungguhnya adalah telah terjadi dalam beberapa keadaan di mana pihak
yang mempunyai hasrat juga mempunyai kemampuan. Selian itu, negara sebagai suatu
organisasi merupakan satu sistem politik yang menyangkut proses penentu dan
pelaksana tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap insan politik harus
dapat menunjukkan partisipasinya dalam kegiatan yagn berkatain hak warga negara,
yang bertujuan untuk ikut mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah. Hal
itu dapat dilihat dari terbentuknya organisasi-organisasi politik dan organisasi
masyarakat, lahirnya kelompok-kelompok kepentingan, kelompok-kelompok penekan
dan LSM, pelaksanaan Pemilu dan munculnya kelompok-kelompok kontemporer.
9. Di negara maju seperti Amerika Serikat atau Inggris, partisipasi politiknya tergolong
aktif dan terorganisir. Dengan tingkat pendidikan yang sangat baik, maka sumber daya
manusia yang dimilikinya mampu membangun sistem politik yang maju dan sesuai
dengan kehendak rakyatnya. Penyampaian aspirasi dapat dilakukan secara terorganisir
sehingga meminimalisir keributan atau kekacauan yang mungkin terjadi. Tingkat
kesejahteraan masyarakatnya sudah baik sehingga partisipasi politiknya tinggi.
Rakyatnya memiliki semangat yang tinggi untuk merevisi dan mengadopsi sistem politik
yang lebih baik dengan segala antsipasi dan perhitungan langkah yang cermat. Sistem
penegakkan hukum yang berlaku sangatlah tegas dan disiplin sehingga warga negaranya
cenderung tertib dalam bersosialisasi dan menjalankan kehidupannya sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku. Media komunikasi memiliki kebebasan yang
bertanggung jawab. Mereka menjalankan perannya secara penuh sehingga aspirasi yang
ingin disampaikan oleh masyarakat dapat disampaikan secara tepat dan amanat yang
disampaikan oleh pemerintah dapat diberikan secara cepat dan menyeluruh kepada
seluruh warga negara. Dengan faktor-faktor pendukung di atas, budaya politik yang
terdapat di negara tersebut mengalami perkembangan yang sangat pesat dan juga
didominasi oleh budaya politik partisipan. Sikap masyarakat, baik yang menolak
maupun yang mendukung, akan selalu diupayakan terwujud berdasarkan pertimbangan
yang adil. Amerika Serikat dan Inggris adalah negara yang paling mendekati model
kebudayaan warga negara, yaitu model yang terbentuk oleh tingkat partisipasi politik
warga negara, namun keduanya memiliki sedikit perbedaan dalam cara pendekatannya.
Di Amerika Serikat peserta cenderung aktif sedangkan Inggris cenderung menghargai
subjek. Di Inggris mapannya orientasi penghargaan dan orientasi subjek mendorong
perkembangan pemerintahan yang kuat dan efektif serta struktur administrasi yang
efektif dan bebas. Sebaliknya Amerika cenderung khawatir terhadap pemerintahan
yang kuat. (Siswa boleh mengutarakan jawaban yang berbeda asalkan disertai dengan
alasan dan argumentasi yang jelas).
10. Budaya-budaya politik di Timur Tengah di dominasi oleh budaya politik Islam dimana
idenya didasarkan pada keyakinan dan nilai agama Islam. Budaya politik Islam biasanya
dipelopori oleh satu kelompok masyarakat yang disebut kelompok santri, yaitu
kelompok masyarakat yang identik dengan pendidikan pesantren atau sekolah-sekolah
Islam. Masyarakatnya termasuk memiliki partisipasi politik aktif dan tinggi, namun
pengetahuan akan sistem politik negaranya masih kurang luas. Tingkat pendidikan
warga negaranya akan politik masih tergolong rendah sehingga model kebudayaan
politik lambat untuk berkembang. Tetapi tingkat ekonomi negaranya tinggi sehingga
memiliki partisipasi politik yang tinggi dengan kesejahteraan yang sangat memadai.
Semangat untuk merevisi dan mengadopsi sistem politik yang lebih baik termasuk tinggi
namun dengan tingkat pendidikan politik yang rendah maka hal itu sulit untuk
diwujudkan. Berbeda dengan negara-negara maju yang seimbang antara faktor tingkat
pendidikan umum masyarakat, tingkat ekonomi, reformasi politik, supremasi hukum,

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


dan juga media komunikasi. (Siswa boleh mengutarakan jawaban yang berbeda asalkan
disertai alasan atau arumentasi yang jelas).
C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai alasan yang
jelas dan sesuai)
BAB 2
A. Pilihan Ganda
1. b
2. a
3. e
4. d
5. e
6. c
7. d
8. b
9. a
10. b

B. Esai
1. Masyarakat madani dapat didefinisikan sebagai suatu
masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai
kehidupannya. Untuk mencapai tata masyarakat seperiti ini, persyaratan yang harus
dipenuhi antara lain adanya keterlibatan dalam pengambilan keputusan yang
menyangkut kepentingan bersama, kontrol masyarakat dalam jalannya proses
pemerintahan, serta keterlibatan dan kemerdekaan masyarakat dalam memilih
pemimpinnya.
Ciri-ciri masyarakat madani sebagai berikut:
 Free public sphere (ruang publik yang bebas)
Ruang publik diartikan sebagai wilayah di mana masyarakat serbagai warga
negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan politik. Warga negara
berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat,
berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada publik.
 Demokratisasi
Demokratisasi menjamin munculnya masyarakat madani. Karena pelaku politik
daslam suatu negara cenderung menyumbat masyarakat sipil. Mekanisme
demokrasilah yang memiliki kekuatan untuk mengoreksi kecenderungan itu.
Sementara itu, untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota
masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian. Syarat-
syarat tersebut berbanding lurus dengan kesediaan untuk menerima dan memberi
secara berimbang.
 Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan
politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi merupakan sikap yang
dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukkan sikap saling
menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang
atau kelompok masyarakat lain yang berbeda.
 Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang
majemuk disertai sikap tulus bahwa kemajemukan itu bernilai positif dan
merupakan rahmat Tuhan. Oleh karena itu, tidak ada masyarakat yang tunggal,
monolitik, sama, dan sebangun dalam segala segi.
 Keadilan sosial
Keadilan sosial yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup
seluruh aspek kehidupan. Ini memungkinkan jika tidak adanya monopoli dan

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


pemusatan salah satu aspek kehidupan pada seseorang atau sekolompok
masyarakat.
 Partisipasi sosial
Partisipasi sosial yagn benarb-enar bersih dari rekayasa merupakan awal yang
baik bagi terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang bersih dapat
terjadi apabila tersedia iklim yang memungkinkan otonomi individu terjaga.
Antitesis dari masyarakat madani adalah tirani yang memasung kehidupan bagnsa
secara kultural dan struktural, serta menempatkan cara-cara manipulatif dan
represif sebagai instrumen sosialnya.
 Supremasi hukum
Penghargaan terhadap supremasi hukum merupakan jaminan terciptanya
keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral. Artinya, tidak ada
pengecualian untuk memperoleh kebenaran di atas hukum. Ini bisa terjadi
apabila terdapat komitmen yang kuat antarkomponen bangsa untuk saling
mengikat diri dalam sistem dan mekanisme yang disepakati bersama. Demokrasi
tanpa didukung oleh penghargaan terhadap tegaknya hukum akan mengarah pada
dominasi mayoritas yang pada gilirannya menghilangkan rasa keadilan bagi
kelompok mayoritas.
Dilihat dari ciri-ciri masyarakat madani di atas, semua ciri itu sudah ada dalam
masyarakat Indonesia. Di mana setiap ciri sudah memberi ciri khas bagi bangsa
Indonesia. Free public sphere atau ruang publik yang bebas bagi masyarakat sangat
terbuka bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat seperti adanya kebebasan
pers, berserikat atau berkumpul. Dalam proses demokratisasi, adanya keterlibatan
masyarakat Pemilu atau pemilihan umum. Toleransi, dan pluralisme sudah nampak
dalam kehidupan bangsa Indonesia. Masyarakat saling menghormati satu sama
meskipun pandangan politik, agama, ras, sukunya berbeda. Sedangkan partisipasi
sosial dan supremasi hukum pun mulai ditegakkan. Sebagai contoh, muncul
peraturan perundang-undangan yang mengatur kehidupan bangsa. Namun, yang
masih dipertanyakan adalah ciri keadilan sosial karena keadilan sosial ini masih
dalam proses perjuangan yang panjang. Karena masih ada masyarakata yang kaya
dan miskin.
2. Supremasi hukum adalah sikap atau penghargaan hukum yang
dapat memberi keadilan bagia semua orang. Artinya tidak ada pengecualian untuk
memperoleh kebenaran di atas hukum. Hukum harus ditegakkan dmei membentuk
sebuah masyarakat beradab. Supremasi hukum sudah mulai diterapkan di Indonesia
hal itu dapat kita lihat dalam demokrasi dalam bidang politik di mana terdapat
penegakkan kembali asas-asas hukum dan kepastian hukum, ada upaya untuk
memberi kehidupan yang layak bagi semua warga negara, dan demokrasi dalam
bidang hukum seperti pengakuan dan perlindungan HAM, serta peradilan yang bebas
dan tidak memihak. Contohnya ada upaya hukum untuk mengadili pihak-pihak yang
terlibat dalam pembunuhan aktivis HAM Munir. Atau pembebasan para narapidana
politik dan tahanan politik. (siswa boleh mengutarakan jawaban
3. Sebab-sebab runtuhnya Orde Lama:
a. Pemerintahan yang bersifat otoriter yang terwujud dalam sistem pemerintahan
demokrasi terpimpin.
b. Terjadi penyimpangan ideologi, yaitu konsepsi Pancasila berubah menjadi
konsepsi Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunis)
c. MPRS melalui ketetapan MPRS N0. III/MPRS/1963 mengangkat Presiden Soekarno
menjadi Presiden Seumur hidup.
d. DPR hasil Pemilu 1955 dibubaskan oleh Presiden.
e. Hak budge DPR tidak berjalan dengan baik pada tahun 1960 karena tidak
mengajukan RUU APBN untuk mendapatkan persetujuan dari DPR sebelum
berlakunya tahun anggaran yang bersangkutan.
f. Pemimpin lembaga tertinggi negara dan lembaga tinggi negara dijadikan menteri
negara, yang berarti dijadikan sebagai pembantu presiden.

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


g. Berubanya kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif menjadi
‘Poros Jakarta-Peking,” konfrontosi dengan Malaysia, hinga pada puncaknya,
Indonesia kelaur dari keanggota PBB.
4. Sebab-sebab keruntuhan Orde Baru:
a. Demokrasi Pancasila dalam rezim ORBA masih sebatas retorika dan gagasan,
belum mendarat dalam tataran penerapan. Karena dalam praktek kenegaraan
dan pemerintahan, rezim ini tidak memberi ruang bagi kehidupan demokrasi.
Rezim ini ditandai dengan adanya:
b. Dominannya peranan ABRI
c. Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik
d. Pengebirian peran dan fungsi partai politik
e. Campur tangan pemerintahan dalam berbagai urusan partai politik dan publik.
f. Massa mengambang
g. Monopoli ideologi negara
h. Inkorporasi lembaga non pemerintah.
i. Orde Baru berupaya menanamkan keyakinan bahwa pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas politik hanya bisa dicapai dengan membatasi partisipasi politik. Pada
saat bersamaan, masyarakat digiring ke pemahaman ini sebagai bagian utuh dari
negara.
j. Adanya program indoktrinasi Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.
k. Menghindari perbedaan pendapat berarti menciptakan harmoni.
l. Orde Baru kemudian tak ubanya sebagai sebuah panser pragmatisme yang
berjalan tanpa hambatan.
m. Karakter totalitarian yang berlalu kental. Karekter ini menjadi sesuatu yang
sangat ganjil di tengah Indonesia yang tengah berkembang pesat selama dekade
1990-an. Meningkatnya kesadaran rakyat dan munculnya kelas menengah baru
membuat kian banyak orang yagn mulai sadar akan haknya.
5. Stabilitas politik, ekonomi, dan pertahanan keamanan belum
terwujud dalam setiap orde. Hal itu dapat kita lihat dalam setiap orde. Kondisi
politik pada zaman Orde Lama tidak stabil karena sistem parlementer tidak berjalan
dengan baik. Karena partai politik dan lembaga legislatif sangat mendominasi
pemerintahan. Kabinet parlamenter yang dibangun sangat rapuh sehingga usia
kabinet ini tidak bertahan lama.
a. Terjadi penyimpangan-penyimpangan seperti penyimpangan ideologis,
pemusatan kekuasaan, mengangkat presiden seumur hidup, perubahan sikap
politik dan lain sebagainya.
b. Dari segi positifnya, Presiden memberlakukan kembali UUD 1945 melalui Dekrit
Presiden 5 Juli 1959.
Kondisi stabilitas politik, ekonomi, pertahanan dan keamaan yang terjadi pada Orde
Lama lebih stabil dengan memberi koreks terhadap penyelenggaraan pemerintahan
pada rezim Orde Lama. Dalam bidang politik, pemerintahan Orde Baru berupaya
menegakkan kembali asas-asas hukum dan kepastian hukum, dalam bidang ekonomi
ada upaya untuk memberi kehidupan yang layak bagi semua warga, dan dalam
bidang hukum terdapat pengakuan dan perlindungan HAM serta peradilan yang bebas
dan tidak memihak. Namun kenyataan, praktek kenegaraan dan pemeritahan rezim
Orde Baru tidak memberi ruang kepada demokrasi, membatasi partisipasi politik,
pengindoktrinasian P4, menghindari perbedaan pendapat, dan aspirasi politik
dikebiri, dan pembatasan dalam mengeluarkan pendapat dan kritik, karakter
totalitarian sangat kental.
Kondisi stabilitas politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan pada orde reformasi
sudah mulai menunjukkan pembaruan.
a. Adanya kebebasan pers
b. Kemerdekaan membentuk partai politik
c. Terselenggaranya pemilu yang demokratis
d. Pembebasan narapidana politik dan tahanan politik

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


e. Otonomi daerah
f. Adanya reposisi dan redefinisi TNI dalam kaitannya dengan keberadaannya pada
sebuah negara demokrasi.
g. Diamandemennya pasal-pasal dalam konstitusi Negara RI
6. Pelaksanaan demokrasi akan berjalan dengan baik jika
terdapat payung hukum yang khusus mengaturnya karena penghargaan terhadap
supremasi hukum merupakan jaminan terciptanya keadilan. Artinya demokrasi tanpa
didukung oleh penghargaan terhadap tegaknya hukum akan mengarah pada dominasi
mayoritas pada gilirannya menghilangkan rasa keadilan bagi bagi kelompok
minoritas. Demikian pula jika partisipasi masyarakat dalam demokrasi tanpa
penegakkan hukum akan membentuk masyarakat tanpa kendali. Dewan Perwakilan
Rakyat telah melakukan usaha untuk mendengarkan dan mewujudkan aspirasi
rakyat. Hal ini terlihat dari upaya DPR untuk mewujudkan kehendak rakyat melalui
amandemen beberapa UUD 1945, perubahan Orde Baru menjadi Orde Reformasi,
mencabut Dwifungsi ABRI, dan upaya lainnya. Tindakan-tindakan tersebut dilakukan
atas dasar kepentingan rakyat dan juga aspirasi yang telah disuarakan oleh rakyat.
Meskipun ada upaya-upaya lain yang belum berhasil untuk diwujudkan namun DPR
telah berusaha untuk menjalankan amanat rakyat.
7. Yang menyebabkan Demokrasi Pancasila belum menunjukkan
perubahan yang signifikan dalam berbagai kehidupan bangsa dan negara sebbagai
berikut:
 Karena demokrasi Pancasila masih dimaknai sebatas arena politik. Pendidikan
politik terhadap masyarakat tidak diikuti dengan demokrasi di bidang ekonomi,
sosial, dan keagamaan.
 Demokrasi masih sebatas keikutsertaan masyarakat dalam Pemilu, itupun masih
sebatas memilih pemimpin. Padahal demokrasi adalah wahana di mana rakyat
menunjukkan kedaulatannya.
 Karena kita selalu mengikuti trend demokrasi yang ada di negara-negara lain.
Kita tidak pernah melihat demokrasi yang berdasarkan nilai-nilai yang
berkembang dalam masyarakat.
8. Beberapa prasyarat yang menjadi dasar dan nilai bagi
eksistensi masyarakat madani:
a. Adanya free public sphere (ruang publik yang bebas)
Dalam ruang publik yang bebas ini masyarakat sebagai warga negara memiliki
akses penuh terhadap setiap kegiatan publik. Warga negara dapat melakukan
keegiatan secara merdeka seperti menyampaikan pendapat, berserikat,
berkumpul dan mempublikasikan informasi kepada publik. Dengan demikian tidak
terjadi pembungkaman kebebasan warga negara dalam menyalurkan aspirasnya
yang berkenaan dengan kepentingan umum oleh pemerintah yang berkuasa.
b. Demokratisasi
Untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota masyarakat
berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian. Syarat-syarat tersebut
berbanding lurus secara berimbang. Dengan demikian, mekanisme demokrasi
antarkomponen bangsa, terutama pelaku politik praktis, merupakan bagian yang
terpenting dalam menuju masyarakat madani.
c. Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan
politik dan sikap sosial yang berbeda.
d. Pluralisme
Pluralisme adaslah sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang
majemuk disertai sikap tulus bahwa kemajemukan itu bernilai positif dan
merupakan rahmat Tuhan.
e. Keadilan sosial

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


Keadilan sosial yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup
seluruh aspek kehidupan.
f. Partisipasi sosial
Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa merupakan awal yang
baik bagi terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang bersih dapat
terjadi apabila tersedia iklim yang memungkinkan otonomi individu terjaga.
g. Supremasi hukum
Penghargaan terhadap supremasi hukum merupakan jaminan terciptanya
keadilan. Keadilan harus diposisikan secara netral. Artinya, tidak ada
pengecualian untuk memperoleh kebenaran atas hukum.
9. Kelemahan sistem pmilu proporsional dan Distrik dapat
dilihat dari perbandingan berikut:

Unsur-unsur
pokok Sistem Proporsional Murni Sistem Distrik Murni

Tekanan o Menekankan proporsionalitas o Menekankan proporsionalitas


perwakilan perwakilan

o Basisnya di wilayah o Basisnya penduduk


Daerah o Ukuran DP besar o Ukuran DP kecil
Pemilihan (DP) o Jumlah DP sedikit o Jumlah DP banyak
o Sifat DP permanen o Sifat DP permanen

o Hanya satu pihak distrik atau pemilih


o Lebih dari satu tiap daerah pemilihan
o Asal daerah/domisili
o Asal wakil bebas
o Hubungan langsung dan/atau melalui
o Hubungan dengan pemilih melalui
partai
partai
Calon/wakil o Dikenal oleh pemilih
o Kurang / tidak dikenal pemilih
o Dicalonkan oleh pemilih
o Dicalonkan oleh partai/OPP dan partai
o Kontrol pemilih atas calon kuat
o Kontrol pemilihan atas calon lemah
o Bertanggung jawab pada pemilih dan
o Bertanggung jawab pada partai
partai

o Tidak ada yang hilang o Banyak yang hilang


Suara
o Mayoritas mutlak o Mayoritas sederhana

o Menguntungkan partai kecil o Menguntungkan partai kecil


o Cenderung menghasilkan multipartai o Cenderung menghasilkan multipartai
Partai
o Kekuasaan partai atas calon besar o Kekuasaan partai atas calon besar
o Organisasi partai sampai ke desa o Organisasi partai sampai ke desa

Panitia
o Bersifat otonom o Bersifat otonom
Pelaksana

o Tidak mengarah ke pemerintahan


Sistem o Mengarah ke pemerintahan koalisi
koalisi
Pemerintahan o Cenderung ke arah sentralisasi
o Cenderung ke arah desentralisasi

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


10. Penyusunan anggota kabinet terkesan kompromi dan “politik
dagang sapi” karena pengaruh partai politik terutama partai politik yang besar. Hal
ini menimbulkan proses demokrasi di negeri ini akan berjalan sangat lamban. Jika
bangsa Indonesia mau menerapkan sistem demokrasi yang murni maka harus
berpaling pada esensi utama demokrasi yaitu berdasarkan pilihan rakyat dan
presiden terpilih memilih anggota kabinet tanpa campur tangan dari legislatif.

C. (jawaban diserahkan pada masing-masing


siswa, asalkan disertai alasan yang jelas dan sesuai)

BAB 3
A. Pilihan Ganda

1. d
2. e
3. e
4. e
5. b
6. a
7. c
8. c
9. a
10. b

B. Esai
1. Makna keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah sudah sepatutnya kita
semua bersikap positif terhadap upaya mewujudkan keadilan. Selayaknya
pemerintah bersungguh-sungguh melakukan upaya menciptakan keadilan sosial bagi
sleuruh rakyat Indonesia. Keadilan dan kemakmuran yang merata hanya dapat
diwujudkan jika pemerintahan berjaln bersih dan transparan. Sudah seharusnya
pemerintah memberi tempat utama bagi kesejahteraan rakyat dalam perencanaan
pembangunan di bidang pendidikan, kebudayaan, jaminan kesehatan, dan pelayanan
kesehatan rakyat, atau ketersediaan lapangan pekerjaan. Negara juga wajib
menggunakan sumber-sumbr kekayaan alam untuk meningkatkan kemakmuran warga
negaranya. Semua komponen bangsa harus berpartisipasi dalam upaya peningkatan
jaminan keadilan sosial. Partisipasi tersebut dapat berbentuk pemerintahan yang
bersih dan terbuka; kontrol masyarakat yang tertib dan efisien demi terwujudnya
pemerintahan yang terbuka; produk undang-undang yang berpihak pada kepentingan
rakyat; perlindungan negara terhadap rakyat jelata, petani, pengusaha kecil, buruh
industri yang menjamin kemakmuran adil dan merata bagi setiap orang. Keadilan
yang adil adalah keadilan yang merata baik di bidang nasional maupun di bidang
internasional; baik di bidang hukum maupun politik; serta bidang ekonomi, sosial,
dan budaya.
2. Dampak negatif penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan adalah
sebagai berikut;
a. Tumbuh dan berkembangnya KKN (Korupsi, Kolusi, dsan Nepotisme) pada
hampir semua aspek kehidupan yang melingkupi semua tingkatan. Mulai dari
kelurahan hingga lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


b. Pejabat atau kepala daerah yang terpilih karena politik uang, setelah
memerintah atau memegang kekuasaan akan selalu memikirkan dan menyusun
strategi bagaiman modalnya bisa kembali. Akibatnya, terjadi berbapai
penyunatan anggaran bagi rakyat miskin.
c. Menimbulkan kesengsaraan dan kemiskinan yang semakin dalam. Akses orang
miskin terhadap fasilitas publik akan terus dikurangi.
d. Menimbulkan jurang pemisah yang begitu dalam antara si kaya dan si miskin.
Akibatnya, masyarakat yang adil dan makmur semakin sulit diwujudkan.
Kesenjangan ini juga menimbulkan pertikaian, yang dapat mengarah pada
disintegrasi bangsa.
3. Pelaksanaan Ketetapan MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara
yang bersih dari KKN ternyata hanyalah sebatas peraturan yang hanya berfungsi
sebagai slogan saja. Terbukti bahwa tingkat korupsi di Indonesia dalam kurun waktu
singkat sudah sangat parah bahkan selalu menempati rangking puncak.
Pemberantasan korupsi di Indonesia akan dapat dilakukan dengan lebih baik apabila
rakyat berpartisipasi secara aktif terhadap upaya pemberantasannya. Selain itu
diperlukan adanya kerja sama yang baik antara lembaga penyelenggara negara
dengan warga negaranya dalam upaya pemberantasan korupsi tersebut. Harus ada
persamaan visi dan misi agar masing-masing pihak tidak mementingkan posisi atau
kedudukannya sendiri dengan mengatasnamakan kepentingan rakyat.
4. Kesungguhan pemerintah dalam melaksanakan Pasal 34 UUD 1945 pada dasarnya
belum terlaksana dengan baik. Pemerintah tidak berhasil menciptakan kesempatan
bagi masyarakat untuk mencapai tujuannya yaitu mensejahterakan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Akumulasi modal yang berputas pada segelintir orang saja pada
masa Orde Baru, sedangkan pada masa Reformasi, upaya pemberantasan korupsi
tidak berjalan dengan baik pula. (siswa boleh mengutarakan jawaban yang berbeda
asalkan disertai dengan alasan atau argumentasi).
5. Ada kaitan erat antara birokrasi pemerintah yang akuntabel dan peningkatan
pertumbuhan ekonomi. Karena akuntabilitas dalam birokrasi dimaksudkan bahwa
setiap aktivitas dan penggunaan dana yang dilakukan oleh pemerintah dan
pembangunan harus dapat dipertanggung jawabkan. Akuntabilitas sebagai
perwujudan good governance dapat berbentuk akuntalibitas program, keuangan, dan
politik. Upaya peningkatan birokrasi pemerintah yang akuntabel berkaitan erat
dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebagai pelaksanaan tanggung jawab
pemerintah atas tuntutan publik, baik dalam statusnya sebagai warga negara
maupun sebagai pembayar pajak. Pemerintah yang akuntabel memiliki daya tanggap
yang tinggi terhadap kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Hubungan yang erat
terdapat pada pengelolaan birokrasi yang efisien dan efektif yang menjadi syarat
terpenting dalam penyediaan pelayanan publik yang memiliki kualitas tinggi dengan
harga yang murah dan terjangkau oleh masyarakat.
6. Privatisasi BUMN dilakukan pemerintah belakangan ini belum sesuai dengan pasal 33
UUD 1945. Karena kemakmuran masyarakat sebenarnya lebih diutamakan dalam
penjelasan pasal tersebut, bukan kemakmuran perorangan. Jika dilakukan privatisasi
BUMN maka upaya untuk mensejahterakan rakyat semakin berkurang karena sumber
untuk mensejahterakan rakyat sudah berada di pihak privat bukan pemerintah.
7. Persamaan antara birokrasi pada zaman kolonial dan pada masa sekarang ini sebagai
berikut;
a. Birokrasi menjadi alat dan sarana yang efektif untuk menguasai rakyat.
Birokrasi baik pemerintah kolonial maupun pemerintah Indonesia selalu
mendominasi rakyat melalui kekuasaan yang disandang sehingga terbentuk
hubungan yang tidak imbang antara pemerintah yang berkuasa dan rakyat yang
dikuasai.
b. Peranan rakyat terhadap eksistensi birokrasi pemerintah kurang memperoleh
perhatian dan penekanan dalam kehidupan negara. Mereka yang menjabat
memiliki kekuasaan yang tidak dimiliki oleh rakyat.

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


c. Perilaku birokrasi selalu diwarnai dengan sikap sopan yang harus dilakukan oleh
orang yang kekuasaannya lebih rendah.
d. Birokrasi menjadi alat penguasa yang tidak mungkin netral dari kepentingan
politik penguasa.
8. Prasyarat yang dibutuhkan untuk terwujudnya pemerintah yang transparan:
a. Kontrol internal penyelenggara negara berupa penanaman keimanan yang
berdimensi akhlak atau moral individu penyelenggara negara.
b. Perbaikan kontrol masyarakat. Masyarakat harus peduli terhadap tindak
korupsi yang dilakukan anggota masyarakat dan penyelenggara negara.
c. Perbaikan budaya yang kondusif, dengan cara memperbaiki budaya yang
sudah rusak, misalnya budaya yang menganggap pejabat kaya raja adalah
lumrah, budaya takut mengkritik, dan budaya takut mengontrol.
d. Perbaikan sistem politik yang menciptakan keterbukaan dan melibatkan
kontrol masyarakat dalam penyelenggaraan negara.
9. Kaitan antara e-government dengan efisiensi jalannya pemerintahan:
E-government adalah proses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk
membantu menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efisien. Ada dua hal yang
utama dalam pengertian e-government di atas yaitu penggunaan teknologi informasi
(salah satunya internet) sebagai alat bantu, dan yang kedua tujuan pemanfaatannya
sehingga pemerintah dapat berjalan lebih efisien. Karena dengan teknologi informasi
yang seluruh proses atau prosedur yang ada di pemerintahan dapat dilalui dengan
lebih cepat asal digunakan dengan tepat.
10. Parameter yang dapat dijadikan ukuran pemerintah telah mewujudkan keadilan dan
kesejahteraan pada dasarnya diperlukan jaminan UU, bantuan dan rehabilitasi sosial,
proses pemberian bantuan, jaring pengaman sosial, partisipasi masyarakat,
transparansi, dan hak serta kewajiban dalam jaminan kesejahteraan sosial.

C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan


disertai alasan yang jelas dan sesuai)

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


BAB 4
A. Pilihan Ganda

1. c
2. c
3. b
4. b
5. e
6. c
7. b
8. e
9. c
10. b

B. Esai
1. Hubungan internasional secara sederhana dapat diartikan sebagai hubungan
antarbangsa, baik antara negara dan negara, antara negara dengan individu atau
badan hukum, antara warga negara yang satu dengan warga negara yang lain.
Hubungan internasional juga dapat didefinisikan sebagai interaksi antara beberapa
aktor yang berpartisipasi dalam politik internasional yang meliputi negara-negara,
organisasi internasional, organisasai nonpemerintah, kesatuan subnasional (kelompok
atau badan dalam suatu negara seperti birokrasi dan pemerintahan domestik), serta
individu-individu. Hubungan internasional mencakup unsur-unsur ekonomi, sosial,
budaya, hankam, perpindahan penduduk (imigrasi dan emigrasi), pariwisata, olahraga
dan pertukaran budaya. Perilaku para aktor hubungan internasional terwujud dalam
bentuk kerja sama, pembentukan aliansi, perang, konflik, serta interaksi dalam
organisasi internasional.
2. Usaha diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia untuk memperbaiki citra bangsa
Indonesia di mata internasional antara lain adalah Indonesia harus bersifat netral,
terlepas dari nilai-nilai apakah bermoral atau tidak bermoral. Penggunaan dan nilai-
nilai diplomasi harus sesuai dengan tujuan, kemampuan, dan kemahiran pelaksanaan.
Maka kementerian luar negeri, kedutaan besar, atau konsulat yang mewakili negara
perlu melakukan pendekatan-pendekatan persuasif dengan negara-negara yang akan
diadakan kerja sama. Mereka harus membangun citra atau image yang baik tentang
Indonesia. (siswa boleh mengutarakan jawaban yang berbeda asalkan disertai dengan
alasan atau argumentasi yang sesuai).

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


3. Yang dilakukan negara Indonesia untuk melindungi kepentingan negaranya adalah
Indonesia sebaiknya menolak keterlibatan atau ketergantungan terhadap pihak luar
yang dapat mengurangi kedaulatan Indonesia. Indonesia perlu memiliki sikap tegas
terhadap kebijakan internasional tersebut. Selain itu, Indonesia juga bisa menentang
segala bentuk kebijakan yang merugikan Indonesia sendiri. Selain itu upaya lainnya
yang dapat dilakukan adalah mengendalikan harga pupuk dan bibit, mempertahankan
harga jual yang tinggi, mensukseskan panca usaha tani, dan lain sebagainya.
4. Peranan ASEAN dalam penyelesaian masalah internasional saat ini sebagai berikut:
a. ASEAN Regional Forum (ARF)
Keanggotaan ARFsemakin meluas, mulai dari 10 negara ASEAN, Amerika Seritak,
Australia, RRC, India, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Selandia Baru, Rusia, dan
Uni Eropa, serta Papua Niugini dan Mongolia, sebagai peninjau ARF. Dalam ARF
ASEAN tetap memegang peranan penting. Tujuan dari ARF ini adalah
meningkatkan kerja sama politik dan keamanan di Asia Pasifik.
b. ASEAN memelopori Perjanjian Persahabatan dan Kerja sama di Asia
Tenggara (TAC.
Pada kesempatan ini, Jepang dan Pakistan juga turut menandatangani Perjanjian
Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC) pada tanggal 2 Juli 2004.
Para Menteri Luar Negeri ASEAN dalam komunike bersama mendorong negara-
negara non-Asia Tenggara lailn turut menandatangani TAC.
c. Peranan ASEAN dalam masalah Asia Timur
ASEAN hanya dapat melakukan lobi-lobi dan diplomasi dalam momen penting
negara-negara ASEAN seperti KTT Asia-Afrika dan pertemuan-pertemuan lainnya.
d. Menyelesaikan persoalan ASEAN Vegetables Oil Club (AVOC)
Persoalan AVOC antara Indonesia dan Malaysia yang mengatur kesepakatan ahrga
minyak kelapa sawit menjadi keruh, karena tudingan melakukan praktek kartel
dan melanggar kesepakatan perdagangan bebas. Sebenarnya dalam perdangan
bebas harga ditentukan mekanisme pasar. Antara asosiasi minyak sawit Indonesia
dengan Malaysia tidak ada upaya mengatur harga.
5. WTO adalah salah satu organisasi antarpemerintah yang anggotanya terdiri dari
delegasi resmi pemerintah negara-negara yang berhubungan dengan perdagangan
dunia. Dampaknya terhadap Indonesia, lewat organisasi perdagangan dunia, berbagai
produk yang dihasilkan oleh Indonesia dapat dipasarkan atau dikenal di luar negeri.
Semakin banyak orang mengenal kekayaan Indonesia dan banyak investor ingin
menanamkan modalnya di Indonesia. Selain itu, banyak produk-produk dari luar
negeri bebas diperdagangkan di Indonesia. Namun di sisi lain, dengan adanya era
perdagangan dunia ini, produk-produk Indonesia kadang-kadang kalah saing dengan
produk-produk dari luar negeri. Dan juga orang-orang Indonesia mulai merasa gengsi
kalau menggunakan produk dalam negeri. Mereka merasa menggunakan produk luar
negeri lebih bermutu daripada produk dalam negeri. Jadi pengaruh WTO di satu sisi
membawa dampak positif tetapi di sisi lain membawa dampak negatif.
6. Tahap-tahap perjanjian internasional selalu berpedoman pada Konvensi Wina 1969
tentang Hukum Perjanjian Internasional. Dalam Konvensi itu disebutkan tahapan
dalam pembuatan perjanjian internasional, baik perjanjian bilateral maupun
perjanjian multilateral. Tahap-tahap perjanjian internasional sebagai berikut:
a. Perundingan (Negotiation)
Perundingan merupakan perjanjian tahap pertama antarpihak/negara tentang
objek tertentu. Jika belum pernah ada perjanjian yang dibuat oleh subjek yang
akan membuat perjanjian, maka terlebih dahulu diadakan penjajakan (survei)
atau pembicaraan pendahuluan oleh masing-masing pihak yang berkepentingan.
Pada tahap negosiasi atau perundingan dapat diwakili oleh pejabat dengan
menunjukkan surat kuasa penuh (fullpowers). Negosiasi bisa dilakukan oleh
kepala negara, kepala pemerintahan, menteri luar negeri, atau duta besar. Jika
ada kepercayaan dan kesepakatan maka ditindak lanjuti dengan tahapan kedua.
b. Penandatanganan (Signature)

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


Untuk perjanjian yang bersifat bilateral, perjanjian internasional biasanya
dilakukan oleh para menteri luar negeri (menlu) atau kepala pemerintahan.
Untuk perjanjian multilateral, penandatangan teks perjanjian sudah dianggap
sah jika 2/3 suara peserta yang hadir memberikan suara, kecuali jika ditentukan
lain. Namun, perjanjian belum dapat diberlakukan oleh masing-masing negara,
sebelum diratifikasi oleh masing-masing negara.
c. Pengesahan (Ratification)
Penandatangan atas perjanjian hanya bersifat sementara dan masih harus
dikuatkan dengan pengesahan atau penguatan. Inilah yang siebut dengan
ratifikasi. Ratifikasi merupakan suatu cara yang sudah melembaga dalam
kegiatan perjanjian internasional. Adanya ratifikasi memberi keyakinan pada
lembaga-lembaga perwakilan rakyat bahwa wakil yang menandatangani suatu
perjanjian tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kepentingan
umum dan tidak merugikan rakyatnya. Suatu negara mengikatkan diri pada suatu
perjanjian dengan syarat apabila telah disahkan oleh badan yang berwenang di
negaranya.
Apabila dalam pembuatan perjanjian tersebut belum diratifikasi, maka perjanjian
tersebut belum sah karena belum disahkan oleh pihak-pihak yang terkait atau
terlibat. Tahapan dalam proses pembuatan suatu perjanjian internasional tersebut
harus dipenuhi seluruhnya agar terwujud perjanjian yang sah dan dapat diberlakukan
secara resmi. Contoh perjanjian internasional Indonesia dengan negara lain yang
sudah diratifikasi:
a. Kerja sama RI – Kanada dalam bidang pembangunan. Kerja sama dengan
Pemerintah Kanada meliputi proyek-proyek bantuan teknik dan buka merupakan
proyek-proyek konstruksi atua pengadaan peralatan. Oleh karena itu, komponen
pengiriman tenaga ahli dan studi kebijaksanaan/seminar cukup besar.
b. Kerja sama RI – RRC dalam bidang pertanian. Kerja sama bilateral bidang
pertanian (termasuk perikanan) dengan RRC didasari oleh beberapa kesepakatan
seperti Minutes of Talk, Record of Discussion of the First Meeting between
Indonesia and the People’s Republic of China on Fisheries Issue dan lain
sebagainya.
c. Kerja sama dengan pemerintah Iran terutama dalam bidang kebudayaan dan
pariwisata.
d. Kerja sama Kanada dengan beberapa negara ASEAN.
e. RI – ASEAN
f. Arab Saudi dengan negara-negara Teluk.
7. Masuk menjadi anggota PBB bukan merupakan syarat mutlak bagi Indonesia untuk
eksis dalam pergaulan internasional. Sebagai contoh pada masa pemerintahan
Presiden Soekarno, negara Indonesia masih tetap eksis melakukan kerja sama dengan
negara-negara lain. Indonesia masih bekerja sama dengan Filipina, Singapura, dan
negara-negara lain. Selain itu, keterlibatan PBB akhir-akhir ini dipertanyakan setelah
Amerika melakukan invansi ke Irak. Amerika sebagai salah satu negara anggota PBB
tidak menjaga perdamaian tetapi bahkan menciptakan peperangan yang
berkepanjangan di Irak. (siswa boleh mengutarakan jawaban yang berbeda asalkan
disertai alasan atau argumentasi yang jelas).
8. Salah satu organisasi internasional nonpemerintah adalah Palang Merah Internasional
(PMI). Organisasi ini biasanya bergerak di bidang kemanusiaan ketika terjadi bencana
di sebuah negara. Organisasi selalu siap membantu negara yang mengalami bencana
tersebut. Biasanya organisasi ini bergerak dalam bidang kemanusiaan. Mereka
menolong atau membantu orang-orang yang terkena bencana. Orang-orang yang
masuk dalam organisasi ini dilindungi oleh lembaga yang berwewenang.
9. Salah satu contoh kerja sama internasional Indonesia di bidang ekonomi adalah infus
produksi Indonesia yang berhasil menembus pasar Australia. Kerja sama tersebut
diakukan oleh PT Otsuka Indonesia yang telah memproduksi cairan infus selama lebih
dari 30 tahun (sejak 1975) untuk memenuhi kebutuhan cairan infus baik dalam negeri

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


maupun kebutuhan ekspor. Total nilai investasi Otsuka Group di Indonesia mencapai ±
USD 125,5 juta dengan jumlah karyawan sekitar 3400 orang. Selain di Indonesia,
pabrik infus Otsuka Group terdapat di beberapa negara seperti Thailand, Pakistan,
Mesir, Vietnam, China, Taiwan yang semuanya menggunakan metode sterilisasi
bioburden. Dengan kapasitas dan kemampuannya saat ini serta produk yang telah
teruji, PT Otsuka Indonesia telah berhasil menciptakan brand image yang mantap
sehingga mampu mendapatkan loyal costumer, baik di dalam maupun di luar negeri.
PT. Otsuka Indonesia telah mengekspor ke 14 negara lain di kawasan ASEAN, yaitu
Singapura, Malaysia, Vietnam, Myanmar, dan Negara lainnya seperti Hongkong,
Taiwan, Srilanka, dan Pakistan dengan nilai USD 4 juta pertahun.
10. Hubungan kerja sama di antara kedelapan negara tersebut merupakan langkah yang
baik dalam upaya memperkuat pertahanan negara-negara yang terlibat. Dengan
adanya bantuan timbal balik, maka pemerintahan di negara yang mengadakan kerja
sama tersebut akan memperoleh kemudahan dalam rangka memperoleh barang bukti
(pengambilan bukti), pengaturan seseorang agar dapat memberikan barang bukti,
tindakan penggeledahan dan penyitaan, serta tindakan penyelidikan suatu objek atau
tempat. Meskipun terdapat beberapa batasan dalam kerja sama tersebut namun
seiring dengan berjalannya waktu, maka kemungkinan akan adanya pembaruan dalam
suatu perjanjian selalu terbuka.
C. (jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan disertai
alasan yang jelas dan sesuai)
BAB 5
A. Pilihan Ganda

1. d
2. a
3. b
4. e
5. e
6. e
7. d
8. d
9. b
10. b

B. Esai
1. Upaya untuk menyelesaikan sengketa Internasional dengan metode-metode
diplomatik antara lain adalah:
a. Negosiasi, merupakan metode penyelesaian sengketa yang paling tradisional dan
sederhana. Dalam metode negosiasi penyelesaian sengketa tidak melibatkan
pihak ketiga. Pada dasarnya negosiasi hanya berpusat pada diskusi yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait. Apabila kedua pihak menemukan jalan
keluar sengketa, maka setiap pihak memberikan konsesi kepada pihak lawan.
Terkadang negosiasi merupakan cara pertama sebelum para pihak menggunakan
cara-cara lain.
b. Mediasi, merupakan bentuk lain negosiasi yang melibatkan pihak ketiga yang
berlaku sebagai pelaku mediasi (mediator). Seorang mediator memiliki peran
aktif untuk mencari solusi yang tepat dalam melancarkan terjadinya kesepakatan
di antara pihak-pihak yang bertikai. Mediasi hanya dapat terlaksana apabila para
pihak bersepakat dan mediator menerima syarat-syarat yang diberikan oleh para
pihak yang bersengketa.
c. Inquiry, metode ini digunakan untuk mencapai penyelesaian sebuah sengketa
dengan cara mendirikan sebuah komisi atau badan yang bersifat internasional
guna mencari dan mendengarkan bukti-bukti yang relevan dengan permasalahan.

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


Berdasarkan bukti-bukti yang ada, badan ini dapat mengeluarkan sebuah pakta
disertai dengan penyelesaian permasalahnya.
d. Konsiliasi, merupakan metode penyelesaian pertikian yang bersifat internasioanl
dalam suatu komisi yang dibentuk oleh pihak-pihak, baik bersifat permanen atau
sementara. Perbedaan antara konsiliasi dan mediasi adalah mediasi merupakan
perluasan negosiasi sedangkan konsiliasi memberikan peran bagi pihak ketiga
setaraf dengan inquiry atau arbitrase. Dalam konsiliasi pencarian fakta bukanlah
hal yang mutlak harus ada. Kemiripannya dengan mediasi terletak pada
penyelesaian yang diajukan tidak memiliki kekuatan memaksa.
Sarana yang dapat digunakan untuk menyelesaikan internasional adalah Organisasi
Internasional dan PBB.
2. Indonesia sebenarnya, tidak berhak kehilangan kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan
hanya karena kepatuhan Indonesia pada hukum internasional yang telah mengatur
perbatasan tersebut. Jika Indonesia dapat membuktikan catatan sejarah atau
budaya, posisi strategis, atau sumber daya ekonomi, misalnya adanya minyak bumi
atau air tanah maka Indonesia tidak perlu kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan.
3. Indonesia berhak memiliki Blok Ambalat dan memanfaatkan sumber daya alam yang
terdapat di dalamnya karena dilihat dari posisi, batas, dan sumber daya alamnya,
Blok Ambalat termasuk dalam wilayah negara Indonesia. Maka Indonesia berhak
memiliki Blok Ambalat.
4. Jika terjadi pergeseran patok pada batas wilayah darat antara RI dan Malaysia, maka
kasus tersebut termasuk sengketa teritorial karena suatu negara Malaysia mengkalim
sebuah wilayah itu berada di wilayahnya. Jenis sengketa ini sering terjadi karena
alasan budaya dan sejarah. Kelompok budaya tertentu mungkin telah menempati
sebuah daerah dalam jangka waktu yang lamadan mendasarkan klaim mereka atas
wilayah tersebut.
5. Perbedaan antara hukum publik internasional dan hukum privat internasional:
a. Hukum publik internasional adalah kumpulan peraturan hukum yang
mengatur tentang hubungan antarnegara merdeka dan berdaulat. Hukum publik
internasional disebut juga hukum antarnegara atau hukum internasional.
b. Hukum privat (perdata) internasional, adalah ketentuan-ketentuan
yang mengatur hubungan hukum antara seseorang dan orang lain yang berlainan
warga negaranya dalam sebuah negara yang berkenan dengan keperdataan.
Hukum privat (perdata) internasional dikenal juga dengan istilah hukum
antarbangsa.
6. Hukum internasional begitu penting untuk mengatur hubungan antarnegara karena
secara langsung dapat memberikan penyelesaian dalam suatu masalah hukum
internasional.
7. Kawasan Amerika Latin lebih stabil bila dibandingkan dengan kawasan Timur Tengah
karena sengketa mengenai batas negara yang muncul ketika suatu negara mengklaim
daerah di suatu negara yang berdekatan karena hal-hal tertentu yang dimiliki oleh
daerah tersebut. Hal tersebut meliputi catatan sejarah atau budaya, posisi strategis,
atau sumber daya ekonomi, misalnya adanya minyak bumi atau air tanah. Misalnya,
sengketa antara Israel dan Palestina, antara Israel dan Lebanon dan lain sebagainya.
Sengketa seperti ini membuat wilayah atau kawasan Timur Tengah menjadi tidak
stabil. Sedangkan kawasan Amerika Latin lebih stabil karena batas wilayah, budaya,
dan sumber daya alam jelas dibatasi secara jelas dan pasti. Semuanya dilakukan
lewat perjanjian yang tegas.
8. Apabila terjadi masalah hukum pada TKI di Timur Tengah, maka yang diberlakukan
adalah hukum nasional. Hal ini disebabkan karena negara-negara di Timur Tengah
sangat patuh terhadap hukum agamanya yang tergolong ekstrim. Negara-negara di
Timur Tengah cenderung menyelesaikannya di negeri sendiri tanpa mengungkitnya
ke permukaan dunia internasional.
9. Perdamaian dunia dapat menciptakan kemakmuran dan penghapusan kemiskinan di
dunia jika semua umat manusia saling menghormati, hidup berdampingan dengan

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga


damai berdasarkan persamaan derajat. Dalam sudut pandang ilmu kewarganegaraan,
yang juga merupakan hukum diplomatik, prinsip-prinsip hidup berdampingan secara
damai berdasarkan persamaan derajat adalah menghormati kedaulatan negara lain,
tidka mencampuri urusan dalam negera lain, dan saling bekerja sama dalam
berbagai bidang kehidupan. Keadaan seperti ini akan memungkin semua warga dunia
bisa menciptakan kehidupan yang lebih layak dan dengan demikian kemiskinan di
dunia bisa diminimalisir atau dikurangi.
10. Terorisme dianggap sebagai kejahatan yang lintas batas negara karena dewasa ini
aksi terorisme yang semakin mengancam keamanan negara dan penggunaan senjata
nuklir. Negara-negara di dunia, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa, perlu
menahan diri untuk tidak mengorganisasi, menganjurkan, membantu, mengambil
inisiatif, atau berperang dalam aksi-aksi terorisme. Karena perang terhadap
terorisme harus dilakukan secara hati-hati karena masih banyak negara yang tidak
peduli terhadap kejahatan terorisme.

C. jawaban diserahkan pada masing-masing siswa, asalkan


disertai alasan yang jelas dan sesuai)

Buku Guru Pendidikan Kewarganegaraan Jilid 2 – Erlangga

Anda mungkin juga menyukai