BAB 1
A. Pilihan Ganda
1. d
2. b
3. d
4. b
5. c
6. c
7. b
8. c
9. e
10. c
B.Esai
1. Budaya politik yang ada di Indonesia pada masa Orde Baru lebih cenderung mengarah
kepada budaya politik pasif yang didominasi oleh budaya politik tradisional. Budaya
politik tradisional adalah budaya politik yang mengedepankan satu budaya dari etnis
tertentu yang ada di Indonesia. Misalnya, budaya politik yang berangkat dari paham
masyarakat Jawa. Hal itu pernah terjadi ketika negeri ini dipimpin oleh Soeharto
selama lebih dari tiga dekade. Paham kekuasaan Jawa mendominasi sistem
pemerintahan yang dipimpinnya, begitu juga orang-orang dari suku Jawa yang
mendominasi pusat-pusat kekuasaan penting. Pada era Orde Baru masyarakat memiliki
kesadaran politik yang rendah sedangkan kepercayaan politiknya tinggi. Pengetahuan
masyarakat akan politik masih tergolong rendah sehingga cenderung mempercayakan
begitu saja kepada pemimpin yang sedang berkuasa saat itu. Masyarakat jarang
berpikir kritis atas kondisi yang ada dan percaya sepenuhnya pada pemerintahan yang
sedang memimpin. Oleh karena itulah budaya politik Indonesia saat itu tergolong
budaya politik pasif.
2. Tiga faktor yang paling menentukan dalam perkembangan politik adalah tingkat
pendidikan warga negara, tingkat ekonomi, dan media komunikasi yang independen.
Tingkat pendidikan warga negara akan menjadi faktor kunci yang paling menentukan
dalam setiap kemajuan bangsa dan juga perkembangan politik di negerinya. Budaya
politik akan berkembang stabil apabila rakyatnya mampu menjadi sumber daya
manusia yang unggul. Pengetahuan masyarakat tentang sistem politik, peran, dan
segala kewajibannya dapat membantu untuk berpikir kritis dan memberikan masukan
yang membangun agar budaya politik yang mensejahterakan bangsanya dapat
diwujudkan atas usaha bersama (rakyat dan pemerintahannya). Bila tingkat pendidikan
warga negaranya tinggi, maka kesadaran berpolitiknya pun akan tinggi sehingga
mencegah segala bentuk penjajahan mental bangsa yang mendorong kemunduran
berpolitik. Tingkat ekonomi sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan rakyat.
Semakin rakyatnya sejahtera maka semakin tinggi partisipasi politiknya. Rakyat
memiliki kemampuan secara finansial untuk memberikan partisipasi politik aktif yang
mendukung perkembangan budaya. Selain itu dengan tingkat kesejahteraan masyarakat
yang baik, maka akan dapat meningkatkan tingkat pendidikannya yang merupakan
faktor kunci bagi sebuah perkembangan budaya di suatu negara. Sedangkan dengan
adanya media komunikasi yang independen maka fungsi kontrol sosial, bebas, dan
mandiri dapat terlaksana. Media komunikasi memiliki peran sebagai sarana untuk
menyalurkan aspirasi masyarakat kepada jajaran pemerintahan yang memimpin sebuah
negara. Selain itu media komunikasi juga berfungsi sebagai kelompok penekan untuk
mendesak pemerintah mewujudkan keinginan masyarakatnya dengan metode yang
teratur dan tidak menyalahi perundang-undangan yang berlaku. (siswa boleh
mengutarakan jawaban yang berbeda asalkan disertai dengan alasan dan argumentasi
yang jelas).
B. Esai
1. Masyarakat madani dapat didefinisikan sebagai suatu
masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai
kehidupannya. Untuk mencapai tata masyarakat seperiti ini, persyaratan yang harus
dipenuhi antara lain adanya keterlibatan dalam pengambilan keputusan yang
menyangkut kepentingan bersama, kontrol masyarakat dalam jalannya proses
pemerintahan, serta keterlibatan dan kemerdekaan masyarakat dalam memilih
pemimpinnya.
Ciri-ciri masyarakat madani sebagai berikut:
Free public sphere (ruang publik yang bebas)
Ruang publik diartikan sebagai wilayah di mana masyarakat serbagai warga
negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan politik. Warga negara
berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat,
berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada publik.
Demokratisasi
Demokratisasi menjamin munculnya masyarakat madani. Karena pelaku politik
daslam suatu negara cenderung menyumbat masyarakat sipil. Mekanisme
demokrasilah yang memiliki kekuatan untuk mengoreksi kecenderungan itu.
Sementara itu, untuk menumbuhkan demokratisasi dibutuhkan kesiapan anggota
masyarakat berupa kesadaran pribadi, kesetaraan, dan kemandirian. Syarat-
syarat tersebut berbanding lurus dengan kesediaan untuk menerima dan memberi
secara berimbang.
Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan
politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi merupakan sikap yang
dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukkan sikap saling
menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh orang
atau kelompok masyarakat lain yang berbeda.
Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang
majemuk disertai sikap tulus bahwa kemajemukan itu bernilai positif dan
merupakan rahmat Tuhan. Oleh karena itu, tidak ada masyarakat yang tunggal,
monolitik, sama, dan sebangun dalam segala segi.
Keadilan sosial
Keadilan sosial yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga negara yang mencakup
seluruh aspek kehidupan. Ini memungkinkan jika tidak adanya monopoli dan
Unsur-unsur
pokok Sistem Proporsional Murni Sistem Distrik Murni
Panitia
o Bersifat otonom o Bersifat otonom
Pelaksana
BAB 3
A. Pilihan Ganda
1. d
2. e
3. e
4. e
5. b
6. a
7. c
8. c
9. a
10. b
B. Esai
1. Makna keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah sudah sepatutnya kita
semua bersikap positif terhadap upaya mewujudkan keadilan. Selayaknya
pemerintah bersungguh-sungguh melakukan upaya menciptakan keadilan sosial bagi
sleuruh rakyat Indonesia. Keadilan dan kemakmuran yang merata hanya dapat
diwujudkan jika pemerintahan berjaln bersih dan transparan. Sudah seharusnya
pemerintah memberi tempat utama bagi kesejahteraan rakyat dalam perencanaan
pembangunan di bidang pendidikan, kebudayaan, jaminan kesehatan, dan pelayanan
kesehatan rakyat, atau ketersediaan lapangan pekerjaan. Negara juga wajib
menggunakan sumber-sumbr kekayaan alam untuk meningkatkan kemakmuran warga
negaranya. Semua komponen bangsa harus berpartisipasi dalam upaya peningkatan
jaminan keadilan sosial. Partisipasi tersebut dapat berbentuk pemerintahan yang
bersih dan terbuka; kontrol masyarakat yang tertib dan efisien demi terwujudnya
pemerintahan yang terbuka; produk undang-undang yang berpihak pada kepentingan
rakyat; perlindungan negara terhadap rakyat jelata, petani, pengusaha kecil, buruh
industri yang menjamin kemakmuran adil dan merata bagi setiap orang. Keadilan
yang adil adalah keadilan yang merata baik di bidang nasional maupun di bidang
internasional; baik di bidang hukum maupun politik; serta bidang ekonomi, sosial,
dan budaya.
2. Dampak negatif penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan adalah
sebagai berikut;
a. Tumbuh dan berkembangnya KKN (Korupsi, Kolusi, dsan Nepotisme) pada
hampir semua aspek kehidupan yang melingkupi semua tingkatan. Mulai dari
kelurahan hingga lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
1. c
2. c
3. b
4. b
5. e
6. c
7. b
8. e
9. c
10. b
B. Esai
1. Hubungan internasional secara sederhana dapat diartikan sebagai hubungan
antarbangsa, baik antara negara dan negara, antara negara dengan individu atau
badan hukum, antara warga negara yang satu dengan warga negara yang lain.
Hubungan internasional juga dapat didefinisikan sebagai interaksi antara beberapa
aktor yang berpartisipasi dalam politik internasional yang meliputi negara-negara,
organisasi internasional, organisasai nonpemerintah, kesatuan subnasional (kelompok
atau badan dalam suatu negara seperti birokrasi dan pemerintahan domestik), serta
individu-individu. Hubungan internasional mencakup unsur-unsur ekonomi, sosial,
budaya, hankam, perpindahan penduduk (imigrasi dan emigrasi), pariwisata, olahraga
dan pertukaran budaya. Perilaku para aktor hubungan internasional terwujud dalam
bentuk kerja sama, pembentukan aliansi, perang, konflik, serta interaksi dalam
organisasi internasional.
2. Usaha diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia untuk memperbaiki citra bangsa
Indonesia di mata internasional antara lain adalah Indonesia harus bersifat netral,
terlepas dari nilai-nilai apakah bermoral atau tidak bermoral. Penggunaan dan nilai-
nilai diplomasi harus sesuai dengan tujuan, kemampuan, dan kemahiran pelaksanaan.
Maka kementerian luar negeri, kedutaan besar, atau konsulat yang mewakili negara
perlu melakukan pendekatan-pendekatan persuasif dengan negara-negara yang akan
diadakan kerja sama. Mereka harus membangun citra atau image yang baik tentang
Indonesia. (siswa boleh mengutarakan jawaban yang berbeda asalkan disertai dengan
alasan atau argumentasi yang sesuai).
1. d
2. a
3. b
4. e
5. e
6. e
7. d
8. d
9. b
10. b
B. Esai
1. Upaya untuk menyelesaikan sengketa Internasional dengan metode-metode
diplomatik antara lain adalah:
a. Negosiasi, merupakan metode penyelesaian sengketa yang paling tradisional dan
sederhana. Dalam metode negosiasi penyelesaian sengketa tidak melibatkan
pihak ketiga. Pada dasarnya negosiasi hanya berpusat pada diskusi yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang terkait. Apabila kedua pihak menemukan jalan
keluar sengketa, maka setiap pihak memberikan konsesi kepada pihak lawan.
Terkadang negosiasi merupakan cara pertama sebelum para pihak menggunakan
cara-cara lain.
b. Mediasi, merupakan bentuk lain negosiasi yang melibatkan pihak ketiga yang
berlaku sebagai pelaku mediasi (mediator). Seorang mediator memiliki peran
aktif untuk mencari solusi yang tepat dalam melancarkan terjadinya kesepakatan
di antara pihak-pihak yang bertikai. Mediasi hanya dapat terlaksana apabila para
pihak bersepakat dan mediator menerima syarat-syarat yang diberikan oleh para
pihak yang bersengketa.
c. Inquiry, metode ini digunakan untuk mencapai penyelesaian sebuah sengketa
dengan cara mendirikan sebuah komisi atau badan yang bersifat internasional
guna mencari dan mendengarkan bukti-bukti yang relevan dengan permasalahan.