KEPEMIMPINAN
Oleh:
Abdurrafi Lanang Timurjati
18.84.0099
1.Apakah pemimpin dilahirkan atau apakah semua orang bias jadi pemimpin?
Semua orang bias jadi pemimpin karena menjadi pemipin bukanlah sebuah anugerah tetapi
suatu hal yang dicapai melalui proses belajar dan berusaha.
3.Jelaskan dan beri contoh apa itu legitimate power, coercive power, reward
power, expert power dan referent power.
Seperti namanya, Kekuasaan jenis ini adalah kekuasaan yang menggunakan Balas Jasa atau Reward untuk
memengaruhi seseorang untuk bersedia melakukan sesuatu sesuai keinginannya. Balas jasa atau Reward dapat
berupa Gaji, Upah, Bonus, Promosi, Pujian, Pengakuan ataupun penempatan tugas yang lebih menarik. Namun
melalui Kekuasaan Balas jasa ini, seorang pemimpin/manajer juga dapat menunda pemberian Reward (balas
jasa) tersebut sebagai hukumannya jika bawahannya tidak melakukan apa yang telah diperintahkan.
Kekuasaan Balas Jasa (reward) ini timbul karena Posisi atau Jabatan seseorang yang memungkinkan dirinya
memberikan penghargaan atau imbalan terhadap pekerjaan ataupun tugas yang dilakukan oleh orang lain.
Contohnya seorang Manajer yang memiliki kekuasaan untuk melakukan penilaian kinerja sehingga dapat
menentukan besaran kenaikan gaji terhadap bawahannya.
Kekuasaan Paksaan atau Coercive Power ini lebih cenderung ke penggunaan ancaman atau hukuman untuk
memengaruhi seseorang untuk bersedia melakukan sesuatu sesuai dengna keinginannya. Kekuasaan Paksaan
ini adalah kebalikan atau sisi negatif dari Kekuasaan Balas Jasa (Reward Power). Contoh ancaman atau
hukuman yang diberlakukan jika tidak mengikuti perintah yang diinstruksikan antara lain seperti pemberian
surat peringatan, penurunan gaji, penurunan jabatan dan bahkan pemberhentian kerja atau PHK.
Kekuasaan Rujukan atau Referent Power ini merupakan kekuasaan yang diperoleh atas dasar kekaguman,
keteladanan, kharisma dan kepribadian dari seorang pemimpin. Contohnya Gandhi yang memimpin jutaan
orang karena kepribadian dan Karismatiknya.
Kekuasaan Keahlian atau Expert Power ini muncul karena adanya keahlian ataupun keterampilan yang dimiliki
oleh seseorang. Seringkali seseorang yang memiliki pengalaman dan keahlian tertentu memiliki kekuasaan ahli
dalam suatu organisasi meskipun orang tersebut bukanlah Manajer ataupun Pemimpin. Individu-individu yang
memiliki keterampilan/keahlian tersebut biasanya dipercayai oleh Manajernya untuk membimbing karyawan
lainnya dengan benar.