Uang menurut KBBI adalah alat penukaran atau standar pengukur nilai yang
dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara berupa kertas, emas, perak, atau logam lain
yang dicetak dengan bentuk dan gambar tertentu. dalam sejarahnya, uang dipilih dari
komoditas yang tahan lama dan bernilai yaitu emas dan perak. Sistem ini diadopsi sejak
zaman Yunani dan Romawi dan diadopsi pula pada zaman Nabi Muhammad SAW
maupun para sahabat dan pemerintahan sesudahnya. Pada abad kesepuluh, Amerika
Serikat mulai mengambil alih membuat uang kertas (ditambah dengan uang logam
untuk pecahan yang lebih kecil). Otoritas moneter mempertahankan nilai kertas melalui
kebijakan menjaga keseimbangan jumlah uang yang beredar yaitu dengan menggunakan
tingkat bunga. sekarang umunya bentuk uang yang beredar masih berbentuk uang kertas
dan uang logam, sedangkan uang tidak tunai berkembang pula uang elektronik dalam
bentuk internet banking, debit cards, ATM, smart card. Dalam ekonomi islam uang
dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Commodity Money ; memiliki nilai komoditas apablia tidak digunakan,
seperti emas dan perak
2. Fiduciary Monay (uang yang dijamin)uang yang tidak dikaitkan lagi dengan
logam mulia seperti perak dan emas.
3. Uang bank (deposit money) : biasanya dalam bentuk cek atau giro.
Dalam bank konvensional, tingkat bunga dianggap sebagai harga diri
komoditas uang . fungsi uang dipengaruhi motif transaksi, motif jaga-jaga, motif
spekulasi. Sedangkan dalam sistem keuangan syariah ada dua konsep penting uang
berdasarkan fungsinya, yaitu : uang adalah sesuatu yang mengalir artinya uang harus
berputar terus menerus sehingga mendatangkan keuntungan, uang sebagai milik
masyarakat umum bukan monopoli perseorangan.
Kebijakan moneter proses mengatur persediaan uang sebuah negara.
Biasanya dipegang oleh bank sentral. Instrumen pokok dari kebijakan moneter dalam
teori konvensional antara lain :
1. Kebijakan Pasar Terbuka : kebijakan membeli atau menjual surat berharga di
pasar terbuka
2. Penentuan Cadangan Wajib Minimum : bank sentarl umumnya menentukan
angka rasio minimum antara uang tunai dengan kewajiban giral bank
3. Penentuan Discount Rate : bank sentral merupakan sumber dana bank
konvensional
4. Moral Suasion : kbijakan bank sentral bersifat persuasif terhadap bank.
Tujuan kebijakan monteter islam tidak jauh beda dengan kebijakan moneter
konvensional karena sama menjaga stabilitas mata uang. Yang berbeda dalam
pelaksanaanya kalau moneter islam berbasis syariah. Instrumen moneter keuangan
syariah adalah hukum syariah. Sistem keuangan syariah merupakan sistem perantara
antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana melalui
produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Prinsip syar’i
dalam sistem keuangan : kebebasan bertransaksi berlandaskan suka sama suka dan
didasari oeh akad yang sah; Bebas dari maghrib (masyir yaitu judi, gharar yaitu ketidak
pastian, riba yaitu pengambilan tambahan yang tidak sah); Bebas dari upaya
mengendalikan; Mengimplementasikan zakat.
Lembaga keuangan syariah secara esensial berbeda dengan lembaga keuangan
konvensional baik dalam mekanisme, tujuan, kekuasaan ruang lingkup serta tanggung
jawabnya. Fungsi lembaga keuangan syariah ditinjau dari empat aspek, yaitu dari sisi
jasa-jasa penyedia finansial, kedudukannya dalam sistem perbankan, sistem finansial,
dan sistem moneter. 1) Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi jasa penyedia
finansial : jasa finansial yang disediakan oleh lembaga keuangan syariah harus
didasarkan pada prinsip-prinsip syariah. 2) ditinjau dari sisi kedudukan lembaga
keuangan dalam sistem perbankan berfungsi sebagai bagian yang terintegrasi dari unit-
unit yang dimemiliki kewenangan dalam mengeluarkan uang giral dan deposito. 3)
ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam sistem monetr berfungsi
menciptakan uang. 4) fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga
keuangan dalam sistem finansial berfungsi sebagai bagian dari jaringan yang
terintegrasi dari seluruh lembaga keuangan yang ada dalam sistem ekonomi. Syarat
mendirikan Lembaga Keuangan Syariah : 1) Aspek legal : kegiatan berdasarkan prinsip
syariah, persetujuan rapat umum pemegang saham, identitas pengurus. 2) Aspek
Operasional : rencana bisnis. 3)Aspek Syariah : Penempatan dan tugas Dewan
Pengawas Syariah. Prinsip lembaga keuangan syariah : bebas Maghrib, berbasis syariah,
menyalurkan zakat, infaq, dan shadaqoh,.
Lembaga fasilitator sistem keuangan syariah di Indonesia : 1) Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), 2) Dewan Syariah Nasional dan Dewan Pengawas Syariah (DSN dan
DPS), 3) Pengadilan Agama, 4) Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS).
Lembaga keuangan syariah di Indonesia : 1) Lembaga keuangan bank bank
umum syariah, bank pembiayaan rakyat syariah 2) Lembaga keuangan Non-bank
pasar modal, pasar uang, perusahaan asuransi, dana pensiun, perusahaan modal ventura,
lembaga pembiayaan, perusahaan pegadaian, lembaga keuangan syariah mikro
( lembaga pengelola zakat (BAZ dan LAZ), pengelola wakaf, BMT).
Perusahaan pembiayaan adalah bdan usaha diluar bank dan lembaga keuangan
bukan bank yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dlam
bidang usaha lembaga pembiayaan . kegiatan usaha yang dilakukan meliputi sewa guna
usaha, anjak piutang, usaha kartu kredit, pembiayaan konsumen. Pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah adalah pembiayaan berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara perusahaan pembiayaan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
yang dibiayai untuk mengembalikan pembiayaan tersebut dalam jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil.
Usaha leasing dilakukan berdasarkan akad ijarah dan ijarah muntahiyah
bittamlik, anjak piutang dilakukan berdasarkan akad wakalah bil ujrah, pembiayaan
konsumen dilakukan berdasarkan akad murabahah, salam dan istisna’, dan usaha kartu
plastik syariah dilakukan berdasarkan akad kafalh,qardh, dan ijarah. Pembinaan dan
pengawasan kegiatan usaha perusahaan pembiayaan secara kelembagaan dilakukan oleh
mentri keuangan yang meliputi penarikan pinjaman luar negeri, penyaluran pinjaman
yang bersumber dari perbankan, penerbitan surat sanggup bayar, kualitas aktiva
produktif dan kebenaran serta kelengkapan laporan. Sedangkan pembinaan dan
pengawasan dari sisi pemenuhan prinsip syariah dilakukan oleh Dewan Syariah nasional
MUI yang menempatkan Dewan Pengawas Syariah (DPS) di masing-masing
perusahaan pembiayaan syariah.
Pengelolaan dan pengembangan perusahaan pembiayaan harus
memperhatikan bidang pemasaran, produk, keuangan, permodalan, sumber daya insani.
Menurut data DSN MUI pada tahun 2008 terdapat 11 perusahaan pembiayaan syariah di
Indonesia.
Gadai adala suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu
barang bergerak , yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau oleh seorang
lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu
untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang
yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya-biaya mana harus didahulukan.
Pegadaian syariah adalah pegadaian yang dalam menjalankan operasionalnya
berpegang kepada prinsip syariah. Payung hukum gadai syariah dalam hal pemenuhan
prinsip-prinsip syariah berpegang pada fatwa DSN MUI NO. 25/DSN-MUI/III/2002
tanggal 26 Juni 2002 yang menyatakan bahwa pinjaman dengan menggadaikan barang
sebagai jaminan utang dalam bentuk rahn dibolehkan, dan fatwa MUI NO 68/DSN-
MUI/III/2008 tentang Rahn Tasjily. Sedangkan dalam aspek kelembagaan tetap
menginduk kepada peraturan pemrintah No. 103 th.2000. pegadaian syariah dalam
operasionalnya menggunakan 2 metode metode ujrah atau Fee Based Income dan
metode mudharabah (bagi hasil). Namun metode ujrah hingga saat ini masih
mendominasi. Pegadaian syariah dilakukan dengan 2 akad akad rahn dan akad
ijarah. Usaha pegadaian pada prinsipnya menyediakan pelayanan bagi kemanfaatan
masyarakat umum dan sekaligus memupuk keunungan berdasarkan prinip pengelolaan
yang baik. Jenis barang yang dapat diterima sebagai barang jaminan pada prinsipnya
adalah barang bergerak. Produk dan jasa pegadaian konvensional kredit KCA,
Kreasi, Kreasida, jasa taksiran, jasa titipan, gadai gabah, gadai investa, krista. Produk
dan jasa pegadaian syariah gadai syariah(rahn), Arrum, dan Amanah.
Zakat adalah kewajiban seorang muslim untuk mengeluarkan nilai bersih dari
kekayaannya yang tidak melebihi satu nisab, diberikan kepada mustahik dengan
beberapa syarat yang telah ditentukan. Zakat adalah rukun islam ketiga yang diwajibkan
di Madinah pada bulan syawal tahun kedua Hijriah setelah diwajibkannya puasa
Ramadhan. Tujuan pengelolaan zakat untuk mningkatkan pelayanan bagi
masyarakat dalam menunaikan zakat, mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan
keadilan sosial, serta meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat. Pengelolaan zakat
adalah kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat. Bagian yang tidak
terpisahkan dalam pengelolaan zakat yaitu muzaki dan hara yang dizakati, mustahik,
dan amil. Lembaga pengelola zakat di Indonesia terdiri dari 2 macam Badan Amil
Zakat Nasional (BAZ) yang di bentuk oleh pemrinta dan Lembaga Amil Zakat (LAZ)
yang dibentuk oleh masyarakat. pendayagunaan hasil pengumpulan zakat dapat
dilakukan dalam dua pola, yaitu pola konsumtif dan pola produktif.
Baitul Mal wat Tamwil (BMT adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya
berintikan bayt al-mal wa al-tamwil dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha
produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaa kecil
bawah dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang
pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain itu, Baitul Mal wal Tamwil juga bisa
menerima titipan zakat, infak, dan shadaqah, serta menyalurkannya sesua dengan
peraturan dan amanatnya.
Koperasi simpan pinjam syariah atau koperasi jasa keuangan syariah (KJKS)
adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi dan
simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). KJKS berbadan hukum koperasi dan BMT
dapat memilih berbadan KJKS di bawah pembinaan kementrian operasi atau berbadan
hukum LKS dibawah pembinaan Otoritas Jasa Keuangan. Dalam operasionalnya, KJKS
hanya beroperasi di bidang keuangan, sedangkan BMT dapat menjalankan berbagai
jenis kegiatan usaha, baik yang berhubungan dengan keuangan maupun non keuangan.
Sebagai salah satu lembaga keuangan syariah, KJKS dan BMT dipercaya
lebih mmpunyai peluang untunk berkembang dibanding dengan lembaga keuangan lain
yang beroperasi secara konvensional, meskiupun diperlkukan kerja keras untuk
mewujudkannya.