Anda di halaman 1dari 5

Nama : efa foria prasti dina hidayat

Nim: 013styc18

Kelas : A1/II/IV

PENENTUAN SKORING SETIAP ITEM TUGAS PERKEMBANGAN


Pada setiap item, kita perlu mencantumkan skor di area kotak yang berwarna putih (dekat tanda
50%) dengan ketentuan sbb:
a. L= LULUS/LEWAT (P= PASS). Anak dapat melakukan item dengan baik atau orang tua atau
pengasuh melaporkan secara terpercaya bahwa anak dapat menyelesaikan item tersebut (item
yang bertanda L)
b. G= GAGAL (F= FAIL) anak tidak dapat melakukan item dengan baik atau orang
tua/pengasuh melaporkan secara terpercaya bahwa anak tidak dapat melakuakn item tersebut
(item yang bertanda L)
c. M= MENOLAK (R= REFUSAL) anak menolak untuk melakuan tes untuk item tersebut.
Penolakan dapat dikurangi dengan mengatakan kepada anak apa yang harus dilakukannya
(khusus item tanpa tanda L)
d. TAK= TAK ADA KESEMPATAN (NO= NO OPPORTUNITY) anak tidak mempunyai
kesempatan untuk melakukan item karena ada hambatan (khusus item yang bertanda L)

INTERPRETASI HASIL SETIAP TUGAS PERKEMBANGAN


Interpretasi hasil untuk tes ini terdiri atas 2 tahap yaitu penilaian per item dan penilaian ter secara
keseluruhan
A. Penilaian per item
1. Penilaian item “lebih” (advance). Nilai lebih tidak perlu diperharikan dalam penilaian
tes secara keseluruhan (karena biasanya hanya dapat dilakukan oleh anak yang lebih
tua). Nilai “lebih” diberikan jika anak dapat “Lulus/Lewat” (L) dari item tes disebelah
kanan garis usia. Anak dinilai memiliki kelebihan karena dapat melakuan tugas
perkembangan yang seharusnya dikuasi oleh anak yang lebih tua
2. Penilaian item “OK” atau normal. Nilai normal ini tidak perlu diperhatikan dalam
penilaian tes secara keseluruhan. Nilai “OK” dapt diberikan kepada anak dalam
kondisi berikut
a. Anak “Gagal” (G) atau “Menolak” (M) melakukan tugas untuk item disebelah
kanan garis usia. Kondisi ini wajar, karena item disebelah kanan garis usia pada
dasarnya merupakan tugas untuk anak yang lebih tua. Dengan demikian, tidak
menjadi masalah jika anak gagal atau menolak melakukan tugas tersebut karena
masih banyak kesempatan bagi anak untuk melakukan tugas tersebut jika usianya
sudah mencukupi.
b. Anak ‘’lulus /lewat’’ (l) .’’gagal ‘’(G) , atau ‘’menolak ‘’(m) melakukan tugas
untuk item di daerah putih kotak ( daerah 25% - 26 %.). Jika anak lulus,sudah
tentu hal ini di angap normal sebab tugas tersebut memang di tunjukan untuk
anak di usia tersebut lalu, mengapa saat anak gagal atau menolak melakukan
tugas masih kita simpulkan OK? Perlu kita ketahui, daerah putih pada kotak
menandakan bahwa sebanyak 25 % - 75% anak di usia tersebut mampu (lulus )
melakukan tugas tersebut. dengan kata lain masih ada sebagian anak di usia
tersebut yang belum berhasil melakukannya.jadi,jika anak gagal atau menolak
melakukan tugas pada daerah itu, hal ini masih di anggap wajar,dan anak masih
memiliki kesempatan untuk melakukannya pada tes yang akan datang.
3. Penilaian item p = ‘’peringatan’’ ( c = caution ). Nilai ‘’peringatan ‘’ di berikan jika
anak’’ gagal ‘’ (G) atau ‘’ menolak’’ (M) melakukan tugas untuk item yang di lalui
oleh garis usia pada daerah gelap kota ( daerah 75 % - 90 %. ). Mengapa demikian ?
mari kita cermati hasil riset menunjukan bahwa sebanyak 75 % - 90 % anak di usia
tersebut sudah berhasil (lulus) melakukan tugas tersebut. Dengan kata lain, mayoritas
anak sudah melaksanakan tugas itu dengan baik. Dengan demikian jika ada anak yang
ternyata belum lulus atau menolak melakukan tugas tersebut, bearti anak tersebut
masuk kedalam kelompok minoritas ( y.i.,10 % -25% anak yang belum berhasil
melakuaknnya ). perlu di perhatikan, meskipun dalam hal ini anak masih memiliki
kesempatan untuk memperbaiki karna masih berada dalam kelompok usia,anak
tersebut tetap memerlukan perhatian yang lebih mengingat mayoritas teman sebayanya
sudah berhasil. Oleh karna itu anak tersebut mendapatkan hasil penilaian p
(peringatan). Huruf p di tulis sebelah kanan item dengan hasil penilaian “peringatan“.
Peringatan sendiri terdiri atas 2 macam. Pertama peringatan karna anak mengalami
kegagalan (G). Peringatan jenis ini memungkinkan anak mendapat interpretasi
penilaian akhir ‘’suspek’’. Kedua peringatan karna anak menolak melakuakan tuags
( M ). Peringatan jenis ini memungkinkan anak mendapat interpretasi penilaian akhir
‘’tidak dapat di uji ‘’.
4. penilaian item T = “terlambat’’ (D= delayed ) nilai ‘’terlambat’’di berikan jika anak
‘’gagal’’(G) atau “menolak” (M) melakukan tugas untuk item disebelah kiri garis usia
sebab tugas tersebut memang ditunjukan untuk anak yang lebih muda. Seorang anak
memang seharusnya mampu melakukan tugas untuk kelompok usia yang lebih muda,
yang tentunya berupa tugas-tugas yang lebih ringan. Jika tugas untuk anak yang lebih
muda tidak dapat dilakukan atau ditolak, anak tertentu akan dapat penilaian T
(Terlambat). Huruf T ditulis disebelah kanan item dengan hasil penilaian “terlambat”.
Perlu diperhahatikan bahwa ada dua macam T. pertama terlambat karena anak
mengalami kegagalan (G). T jenis ini memungkinkan anak mendapat interpretasi
penilaian akhir “suspek”. Kedua,terlambat karena anak menolak melaksanakan tugas
(M). T jenis ini memungkinkan anak mendapat interpretasi penilaian akhir “tidak
dapat diuji”
5. Penilaian item “taka ada kesempatan” (no opportunity). Nilai “Tak” ini tidak perlu
diperhatikan dalam penilaian tes secara keseluruhan. Nilai “Taka ada kesempatan”
diberikan jika anak mendapat skor “Tak” atau tidak ada kesempatan untuk mencoba
atau melakukan tes.
B. Penilaian Keseluruhan Tes
Hasil interpretasi untuk keseluruhan tes di kategorikan menjadi 3 yaitu, “normal”,
“suspek”, dan “Tak dapat diuji”. Penjelasan mengenai ketiga kategori tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Normal. Interpretasi NORMAL diberikan jika tidak ada skor “terlambat” (0T) dan/
atau maksimal 1 “peringatan” (1P). Jika hasil ini didapat, lakukan pemeriksaan ulang
pada kunjungan berikutnya.
2. Suspek. Interpretasi SUSPEK diberikan jika terdapat satu atau lebih skor “Terlambat”
(1T) dan/ atau dua atau lebih “peringatan” (2P). Ingat dalam hal ini, T dan P harus
disebabkan oleh keggalan ( G) ,bukan oleh penolakan ( M ) jika hasil ini di dapat
,lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu mendatang untuk menghilangkan faktor fakor
sesaat,seperti rasa takut, sakit,atau kelelahan.
3. Tidak dapat di uji.interprestasi tidak dapat di uji di berikan jika terdapat satu lebih skor
‘’terlambat ‘’(1T ) dan / atau dua atau lebih ‘’peringatan’’ ( 2P) ingat,dalam hal ini, T
dan P harus di sebabkan oleh penolakan ( M) bukan oleh kegagalan ( G) jika hasil ini
dapat,dilakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu mendatang.
Catatan : jika hasil berulang kali menunjukan SUSPEK atau TIDAK DAPAT UJI,
anak perluh menjalani sesi konsultasi dengan seoang ahli guna menentukan keadaan
klinis anak berdasarkan.
1. Profil hasil tes
2. Jumlah ‘’peringatan’’ dan terlambat’’
3. Tingkat perkembangan sebelumnya
4. Perhatikan klinis lainnya
5. Sumber rujuksn ysng tersedia
C. Petunjuk penilaian item
Pada bagian ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai cara melakukan tes
dan menentukan kelulusan untuk setiap item dari 125 item yang ada.hindari
pertanyaan tertutup yang mengarahkan jawaban kepda orang tua atau pegansuh,.
Dalam melakukan penilaian,jngan lupa bahwa kotak dengan tanda L berarti boleh
dinilai berdasarkan laporan orang tua/pengasuh dan tanda angka bearti harus merujuk
pada etunjuk di balik lembar tes.jika masih dalam tahap pengenalan
instrument,sebaiknya selalu gunakan pedoman penilaian untuk memberi skor item
demi item

KESIMPULAN AKHIR SETIAP SKTOR PERKEMBANGAN


Normal

1. Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak satu caution.
2. Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya

Suspect / di duga
1. Bila didapatkan ≥ 2 caution dan / atau ≥ 1 keterlambatan.
2. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu untuk menghilangkan factor sesaat seperti rasa
takut, keadaan sakit atau kelelahan. 

Untestable / tidak dapat diuji


1. Bila ada skor menolak pada ≥ 1 uji coba tertelak disebelah kiri garis umur atau menolak
pada > 1 uji coba yang ditembus garis umur pada daerah 75–90%.
2. Lakukan uji ulang dalam 1 – 2 minggu.

Anda mungkin juga menyukai