Menjelaskan dan menguraikan Konsep Business Process and Risk
Konsep Business Process
Suatu proses bisnis yang baik harus memiliki tujuan-tujuan seperti mengefektifkan, mengefisienkan dan membuat mudah untuk beradaptasi pada proses-proses didalamnya. Artinya proses bisnis tersebut harus merupakan proses bisnis yang berorientasikan pada jumlah dan kualitas produk output, minimal dalam menggunakan sumber daya dan dapat beradaptasi sesuai dengan kebutuhan bisnis dan pasar. Pengelolaan bisnis proses yang baik akan memberikan keuntungan-keuntungan pada organisasi perusahaan yang banyak, yaitu : • Organisasi dapat lebih memfokuskan diri pada kebutuhan customer. • Organisasi mampu mengendalikan dan memprediksi setiap perubahan yang terjadi di lingkungan dalam ataupun luar. • Organisasi mampu memperbaiki tingkat penggunaan sumber dayanya sehingga dapat menekan biaya pemakaian serendah mungkin. • Organisasi dapat mengelola dengan baik interrelasi proses-proses antar bagian yang ada. Untuk internal auditors untuk menambahkan nilai dan meningkatkan satu operasi suatu organisasi, mereka harus pertama mengerti model bisnis organisasinya. Model bisnis meliputi obyektifitas dari perusahaan tersebut dan bagaimana proses bisnis ini tersrtruktur untuk mencapai obyektifitas yang ingin dicapai perusahaan.dalam organisasi atau perusahaan biasanya apa produk atau jasa ini akan sampaikan, apa pelanggan atau pasar ini akan ditargetkan, dan apa perusahaan menyediakan dan alur pengiriman ini akan dipergunakan. Sementara busness memodelkan meliputi pada taraf yang tinggi strategi dan arah tectical Proses bisnis merupakan sebuah pendekatan untuk membantu perusahaan/organisasi untuk memperbaiki proses bisnisnya sehingga menjadi proses yang lebih efisien. BPI ini menjadi dasar dalam melakukan process redesign dan business process reengineering.
Terdapat 3 (Tiga) tipe dari business activity :
1. Operating Processes Operating Processes pada sebagian besar organisasi merupakan suatu proses inti yang dilalui untuk mencapai tujuan utamanya. Melalui proses ini organisasi menciptakan nilai dan menyampaikannya secara langsung kepada konsumen. 2. Management and Support Processes Management and Support Processes merupakan kegiatan yang mengawasi dan mendukung proses penciptaan nilai inti dari perusahaan (organization’s core value- creation process) 3. Projects Projects merupakan suatu metode yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan yang menghasilkan nilai (value-creating activities). Projects digunakan ketika terjadi kegiatan selama jangka waktu tertentu, memerlukan proses pengerjaan yang rumit, dan relatif unik di mana memerlukan kegiatan spesifik yang tidak dilakukan secara berkesinambungan. Projects juga sering digunakan pada sebagian besar organisasi untuk membentuk kegiatan nonrutin untuk menciptakan aset untuk kepentingan organisasi. Konsep Business Risk Ketika internal auditor sudah memahami tujuan organisasi dan proses kunci yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, langkah berikutnya adalah mengevaluasi risiko bisnis yang dapat menghalangi pencapaian tujuan tersebut. Kemampuan dari chief audit executive (CAE) dan manajemen audit internal untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh tentang resiko bisnis organisasi akan menentukan sejauh mana fungsi audit internal akan mampu memenuhi misinya dan menambah nilai bagi organisasi. Akan sangat membantu untuk mengembangkan profil risiko secara keseluruhan dari organisasi yang mengidentifikasi risiko penting untuk pencapaian masing-masing tujuan strategis. Bagi organisasi yang telah menerapkan Enterprise Risk Management (ERM), umumnya manajemen telah mengembangkan suatu risk profile. Dalam kasus tersebut, maka fungsi internal audit dapat membangun penilaian risikonya dari risk profile tersebut. Bila risk profile tidak tersedia, maka fungsi internal audit adalah menyusun profil sebagai titik awal untuk perencanaan audit tahunan. Pendekatan umum yang dapat dilakukan untuk mengembangkan risk profile adalah dengan melakukan sesi brainstorming dengan senior manajemen atau, jika mereka tidak dapat, dengan anggota fungsi internal audit. Tahap selanjutnya adalah dimasukannya risiko-risiko yang telah terdapat dalam Risk Model ke dalam Matriks Risk Assessment di atas dan menghubungkan risiko yang telah teridentifikasi dengan tujuan spesifiknya. Hal tersebut akan membantu untuk memastikan bahwa semua risiko kunci, dan dampak yang dihasilkan telah diidentifikasi. https://www.scribd.com/document/405236670/CHPTR-5-docx