Anda di halaman 1dari 7

1.

Jelaskan dan beri contoh apa yang dimaksud dengan fraud triangle

- kesempatan (Opportunity), yaitu


situasi yang membuka
kesempatan/peluang
pelaku secara leluasa untuk dapat melakukan suatu kecurangan. Biasanya terjadi
karena pengendalian internal perusahaan yang lemah, ketidakdisplinan, tidak ada
mekanisme audit, kurangnya pengawasan dan penyalahgunaan wewenang, serta sikap
apatis yang dilakukan antar pegawai. 
- Tekanan (Pressure) adalah motivasi seseorang untuk melakukan kecurangan yang
bisa saja dikarenakan tuntutan gaya hidup, ketidakberdayaan dalam soal keuangan,
mencoba-coba untuk mengalahkan sistem dan ketidakpuasan kerja.
- Pembenaran (Rationalization) merupakan sikap, karakter, atau sistem nilai yang
digunakan oleh pelaku dengan cara mencari pembenaran atas perbuatan curangnya.

2. Jelaskan perbedaan antara internal control dengan control risk


-Internal Control adalah pengendalian internal dari kebijakan dan prosedur yang
dirancang agar manajemen mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa perusahaan
mencapai tujuan dan sasarannya.
-Control Risk adalah risiko terjadinya salah saji material dalam laporan keuangan
yang tidak dapat dicegah secara tepat waktu dengan kontrol internal

3. Sebutkan cara-cara yang digunakan oleh auditor untuk mengumpulkan informasi


tentang internal control kliennya
- Naratif adalah uraian tertulis tentang pengendalian internal klien. Naratif yang baik
harus terdiri dari asal-usul dokumen dan catatan dalam sistem, semuan proses yang
berlangsung, disposisi setiap dokumen dan catatan dalam sistem, serta petunjuk
tentang pengendalian yang relevan dengan penilaian resiko pengendalian.
-Bagan arus pengendalian internal adalah diagram yang menunjukkan dokumen
klien dan aliran urutannya dalam organisasi.
-Kuisioner pengendalian internal, yaitu mengajukan serangkaian pertanyaan tentang
pengendalian dalam setiap area audit sebagai alat untuk mengidentifikasi defiansi
pengendalian internal.

4. Jelaskan yang dimaksud dengan materialitas


Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi
akuntansi yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan
perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan
kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji
itu.

5. Jelaskan kapan suatu asersi dianggap material


Suatu asersi dianggap material pada saat jika suatu pengetahuan salah saji tersebut
dapat mempengaruhi keputusan para pengguna laporan keuangan. Dengan definisi
materialitas yaitu besaran jumlah nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi
akuntansi.

6. Jelaskan hubungan materialitas, risiko audit, dan bukti audit


1. Jika auditor mempertahankan risiko audit konstan dan tingkat materialitas
dikurangi, auditor harus menambah jumlah bukti audit yang di kumpulkan.
2. Jika auditor mempertahankan tingkat materialitas konstan dan mengurangi jumlah
bukti audit yang dikumpulkan, risiko audit menjadi meningkat.
3. Jika auditor menginginkan untuk mengurangi risiko audit, auditor dapat menempuh
salah satu dari tiga cara berikut ini :
a. Menambah tingkat materialitas, sementara itu mempertahankan jumlah bukti audit
yang dikumpulkan.
b. Menambah jumlah bukti audit yang dikumpulkan, sementara itu tingkat materialitas
tetap dipertahankan.
c. Menambah sedikit jumlah bukti audit yang dikumpulkan dan tingkat materialitas
secara bersama-sama.
7. Jelaskan yang dimaksud dengan prosedur analitis, serta beri contoh prosedur analitis
yang dilakukan oleh seorang auditor
Prosedur Analitis Yaitu sebuah prosedur dengan melakukan evaluasi informasi
keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang rasional antara data
keuangan yang satu dengan data keuangan yang lain, atau antara data keuangan dan
non keuangan. Tujuannya adalah untuk memperoleh bukti ttg asersi tertentu, yg
berhubungan dg saldo rekening atau jenis transaksinya.
Contoh, melakukan perbandingan antara total biaya gaji dengan jumlah tenaga
personel bisa menunjukkan ada tidaknya pembayaran yang tidak semestinya/yang
belum diotorisasi.

8. Jelaskan apa yang dimaksud bukti audit yang sufficient dan competence
-Audit sufficient yaitu tingkat kecukupan bahan bukti diukur dari jumlah sampel yang
diambil oleh auditor.
-Audit Competence yaitu audit yang dilakukan untuk memastikan bahwa semua
transaksi yang terjadi telah dicatat atau dimasukkan ke dalam jurnal dengan segala
kelengkapannya.
9. Jelaskan prosedur-prosedur apa saja yang dilakukan untuk memperoleh bukti audit,
dan sertakan contoh dari setiap prosedur tersebut
1. Prosedur Analitis (analytical procedures)
2. Inspeksi (inspecting)
3. Konfirmasi (confirming)
4. Permintaan Keterangan (inquiring)
5. Perhitungan (counting)
6. Penelusuran (tracing)
7. Pemeriksaan Bukti Pendukung (vouching)
8. Pengamatan (observing)
9. Pelaksanaan Ulang (reperforming)
10. Teknik Audit Berbantuan Komputer (computer-assisted audit techniques)
10. Jelaskan apa yang harus dilakukan seorang auditor terkait perubahan dalam proses
audit dikarenakan teknologi informasi
Yang harus dilakukan seorang auditor yaitu harus menguasai materi2 atau
prosedur2 terkait pengauditan yang berhubungan dengan kemajuan teknologi jika
seorang tidak bisa menguasai akan terbuang sia2 pengerjaannya untuk memahami
kliennya teyapi jika memang ada error dalam penggunaan sistemnya dan seorang
auditor belum terlalu menguasi maka harus memanggil dan meminta bantuan kepada
tenaga ahli khusus dibidang teknologi.

11. Jelaskan aktivitas apa saja yang dilakukan auditor dalam perencanaan audit awal
a. Penetapan tujuan dan ruang lingkup audit
Secara umum tujuan fungsi audit internal adalah untuk membantu manajemen dalam
mencapai akuntabilitasnya dan memberikan solusi alternatif utnuk memperbaiki
pengendalian manajemen.
b. Review atas file audit
Review ini dilakukan dengan cara mempelajari kembali laporan-laporan dan informasi
dari file audit yang telah dilakaukan sebelumnya.
c. Menyeleksi tim audit
Kegiatan ini dilakukan dengan mepertimbangkan beban tanggung-jawab yang akan
dipikul oleh masing-masing staf auditor, dan keahlian yang diperlukan untuk
mengaudit bidang-bidang tertentu.
d. Komunikasi pendahuluan dengan auditee dan pihak lain yang berkepentingan
Kegiatan ini dilakukan untuk mengkomunikasikan hal-hal yang berkenaan dengan
pekerjaan yang akan dilakukan.
e. Mempersiapkan program audit pendahuluan
Program audit pendahuluan ini memuat informasi seperti sasaran dan tujuan, serta
ruang lingkup audit, pertanyaan-pertanyaan khusus yang harus terjawab selama audit
dilaksanakan, prosedur audit yang akan digunakan, dan bukti-bukti yang akan diuji.
f. Merencanakan laporan audit
Laporan audit merupakan media untuk mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dlam organisasi.

12. Jelaskan isi dalam laporan auditor


1. Paragraf Pendahuluan
Paragraf pendahuluan memuat tiga pernyataan faktual. Tujuan utama paragraf ini
adalah untuk membedakan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor.
\
2. Paragraf  Ruang Lingkup
Paragraf ruang lingkup menguraikan sifat dan lingkup audit. Hal ini sesuai dengan
bagian ke empat standar pelaporan yang mengharuskan auditor menunjukkan dengan
jelas sifat audit yang dilakukan.
3. Paragraf pendapat
Paragraf ketiga dalam laporan audit baku merupakan paragraph yang digunakan
oleh auditor untuk menyatakan pendapatnyab mengenai laporan keuangan yang
disebutkannya dalam paragraf pendahuluan/ pengantar.

13. Jelaskan tanggung jawab manajemen dan auditor atas pengendalian


internal.
-Manajemen : Peran akuntansi manajemen dalam perusahaan adalah untuk
menciptakan pengendalian internal yang efektif.

-Auditor : Auditor internal Auditor internal harus secara berkala memeriksa dan
mengevaluasi kecukupan pengendalian internal suatu entitas secara periodik dan
membuat rekomendasi untuk memperbaiki pencatatan transaksi keuangan.Auditor
independen Sebagai hasil dari prosedur audit laporan keuangan, seorang auditor
eksternal mungkin akan menemukan kekurangan dalam pengendalian internal yang
akan dikomunikasikan kepada manajemen, komite audit, atau dewan direksi,
bersamaan dengan rekomendasi perbaikan sesuai standar akuntansi keuangan. 

14. Jelaskan komponen pengendalian internal menurut COSO.


1.Control Environment ( Lingkungan pengendalian)
Lingkungan pengendalian memberikan nada pada suatu organisasi, mempengaruhi
kesadaran pengendalian dari para anggotanya.
2.Risk Assesment (penilaian risiko)
Seluruh entitas menghadapi berbagai macam resiko dari luar dan dalam yang harus
ditaksir.
3.Control Activities (aktivitas pngendalian )
Control Activities adalah kebijakan dan prosedur membantu meyakinkan manajemen
bahwa arahannya telah dijalankan.
4. Information and Communication (informasi dan komunikasi)
Informasi yang bersangkutan harus diidentifikasi, tergambar dan terkomunikasi dalam
sebuah form dan timeframe yang memungkinkan orang-orang menjalankan tanggung
jawabnya.
5.Monitoring (pemantauan)
Sistem pengendalian internal perlu diawasi, sebuah proses untuk menentukan kualitas
performa sistem dari waktu ke waktu.
15. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan risiko kecurangan
kesempatan (Opportunity), yaitu situasi yang membuka kesempatan/peluang pelaku
secara leluasa untuk dapat melakukan suatu kecurangan. Biasanya terjadi karena
pengendalian internal perusahaan yang lemah, ketidakdisplinan, tidak ada mekanisme
audit, kurangnya pengawasan dan penyalahgunaan wewenang, serta sikap apatis yang
dilakukan antar pegawai. 
- Tekanan (Pressure) adalah motivasi seseorang untuk melakukan kecurangan yang
bisa saja dikarenakan tuntutan gaya hidup, ketidakberdayaan dalam soal keuangan,
mencoba-coba untuk mengalahkan sistem dan ketidakpuasan kerja.
- Pembenaran (Rationalization) merupakan sikap, karakter, atau sistem nilai yang
digunakan oleh pelaku dengan cara mencari pembenaran atas perbuatan curangnya.

16. Jelaskan yang dimaksud skeptisisme professional

Skeptisme Profesional (Professional Skepticism) adalah sebuah sikap yang harus


dimiliki oleh auditor profesional. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
tidak secara jelas mendefinisikan apa yang dimaksud dengan Skeptisme Profesional.
Standar Pemeriksaan Ketiga, menyatakan dalam pelaksanaan audit serta penyusunan
laporan hasil pemeriksaan, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya
secara cermat dan seksama.

17. Jelaskan enam kategori pengendalian umum dan tiga kategori pengendalian aplikasi
6 kategori pengendalian umum
a.aplikasi.Pemisahan
fungsi Tujuan utama pemisahan fungsi untuk menghindari dan melakukan pengawasan
segera atas kesalahan atau ketidakberesan. Adanya pemisahan fungsi untuk dapat
mencapai suatu efisiensi pelaksanaan tugas.
b. Prosedur pemberian wewenang
Tujuan prinsip ini adalah untuk menjamin bahwa transaksi telah diotorisasi oleh orang
yang berwenang.
c. Prosedur dokumentasi
Dokumentasi yang sangat penting untuk menciptakan sistem pengendalian akuntansi
yang efektif. Dokumen memberi dasar penetapan tanggung jawab untuk pelaksanaan
dan pencatatan akuntansi.
d. Prosedur dan catatan akuntansi
Tujuan pengendalian ini adalah agar dapat disiapkan nya catatan-catatan akuntansi
yang diteliti secara cepat dan tepat serta data akuntansi dapat dilaporkan kepada pihak
yang menggunakan secara tepat waktu.
e. Pengawasan fisik
Berhubungan dengan penggunaan alat-alat mekanis dan elektronis dalam pelaksanaan
dan pencatatan transaksi.
f. Pemeriksaan intern secara bebas
Menyangkut perbandingan antara catatan asset dengan asset yang betul-betul ada.
3 kategori pengendalian aplikasi
1).   Pengendalian masukan atau input controls.
salah satu tahap dalam sistem komputerisasi yang paling krusial dan mengandung
resiko.
Resiko yang dihadapi misalnya ialah:
-  Data transaksi yang ditulis oleh pelaku transaksi salah.
          - Kesalahan pengisian dengan kesengajaan disalahkan.
-  Penulisan tidak jelas sehingga dibaca salah oleh orang lain (misalnya  petugas yang
harus meng-entry data tersebut ke komputer), khususnya bila yang diolah bukan
dokumen aslinya, melainkan tembusan.

2).   Pengendalian proses pengolahan data atau process controls.


pengendalian intern untuk mendeteksi jangan sampai data (khususnya data yang
sesungguhnya sudah valid) menjadi error karena adanya kesalahan proses.

3).   Pengendalian keluaran atau output controls.


pengendalian intern untuk mendeteksi jangan sampai informasi yang disajikan tidak
akurat, tidak lengkap, tidak mutakhir datanya, atau didistribusikan kepada orang-
orang yang tidak berhak.

Anda mungkin juga menyukai