Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN KANDUNGAN KURMA AJWA (PHOENIX DACTYLIFERA L) SEBAGAI

ANTIOKSIDAN TERHADAP PAPARAN DARI ASAP ROKOK

Dokter Pengampu : Dr.dr.Achdiat Agoes,Sp.S

Oleh:

Dwi Wahyu Utami (18910003)

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM


MALANG

2020

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................i

ABSTRAK......................................................................................................................................ii

BAB I...............................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan..........................................................................................2

1.3.1 Tujuan Penulisan.......................................................................................................2

1.3.2 Manfaat Penulisan........................................................................................................3

BAB II.............................................................................................................................................4

PEMBAHASAN..............................................................................................................................4

2.1 Kurma Ajwa......................................................................................................................4

2.2 Antioksidan.......................................................................................................................6

2.3 Asap Rokok.......................................................................................................................6

BAB III............................................................................................................................................8

PENUTUP.......................................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................8

3.2 Saran..................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10

i
ABSTRAK

Jumlah perokok di Indonesia meningkat dan masih sangat tinggi. Adapun peningkatan
perokok aktif akan seimbang juga dengan prokok pasif, dimana kandungan yang membahayakan
asap rokok tentu meningkat seperti radikal bebas. Radikal bebas asap rokok dapat menyebabkan
peroksidasi lipid dan perubahan patologis pada sel paru. Adapun senyawa antioksidan
merupakan senyawa yang dapat menstabilkan radikal bebas di dalam tubuh. Kandungan senyawa
antioksidan ialah flavonoid, fenolik, vitamin C, A, dan E. Penulisan ini bertujuan untuk
mengetahui efek antioksidan yang terdapat dalam buah Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L)
dalam menetralisir dari radikal bebas yang dikeluarkan melalui asap rokok.

Kata kunci: Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L), antioksidan, dan Asap rokok.

ABSTRACT
The number of smokers in Indonesia is increasing and is still very high. The increase in
active smokers will be balanced also with passive smoking, where the content that endangers
cigarette smoke certainly increases free radicals. Cigarette free radicals can cause lipid
peroxidation and pathological changes in lung cells. The antioxidant compound is a compound
that can meutralize free radicals in the body. The content of antioxidant compounds are
flavonoids, phenolics, vitamins C, A, and E. The purpose of this writing is to determine the
antioxidant effect of Ajwa Dates (Phoenix dactylifera L) in neutralizing free radicals released
through cigarette smoke.

Keywords: Ajwa Dates (Phoenix dactylifera L), antioxidants, and cigarette smoke.

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rokok merupakan salah satu masalah utama kesehatan di Indonesia.
Meningkatnya jumlah perokok aktif setiap tahunnya secara otomatis diimbangi dengan
peningkatan perokok pasif. Di sisi lain, rokok tidak dapat dihindarkan dari kehidupan
sehari-hari, dimana prevalensi rokok masih tinggi. Berdasarkan prevalensi perokok aktif
di Indonesia pada tahun 2007, 65,6% laki-laki merokok, 5.2% perempuan merokok,
37,3% remaja laki-laki (15 - 19 tahun) merokok, 1,6% remaja perempuan (15 - 19 tahun)
merokok, 3.5% anak laki-laki (10-14 tahun) merokok, 0.5% anak perempuan (10-14
tahun) merokok. Selain perokok aktif, terdapat prevalensi dari perokok pasif pada tahun
2007, 40,5% dari total populasi adalah perokok pasif (laki-laki: 26%, perempuan:
54,5%), 59,1% anak balita adalah perokok pasif (laki-laki: 59,2%, perempuan: 59%)
(Riskesdas, 2007).
Terdapat 4000 senyawa kimia yang terkandung dalam rokok, 400 zat berbahaya,
43 zat karsinogenik (Kemenkes, 2017). Asap rokok mengandung radikal bebas yang akan
berbahaya jika terhirup dan dapat mengiritasi saluran pernafasan pada bronkus. Pada
orang sehat, saluran pernafasan menghilangkan partikel-partikel melalui reflek batuk,
mikrosiliar dan imunologi (Suryadinata, 2016).
Komponen dari tubuh sendiri dapat mengkompensasi stress oksidatif dengan
adanya antioksidan. Antioksidan ialah salah satu senyawa kimia yang mampu
menetralisir radikal bebas yang menyebabkan kerusakan sel dalam tubuh manusia
(Wulan,2018). Salah satu buah yang mengandung komponen tersebut ialah Kurma.
Kurma memiliki berbagai klasifikasi yang dapat dibedakan melalui warna dan
ukurannya. Pada penulisan ini, akan digunakan Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L)
dikarenakan kurma tersebut memiliki kandungan antioksidan dan mineral yang tinggi.
Selain itu kurma tersebut dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW, terlebih Indonesia
merupakan negara dengan penduduk Islam terbanyak di dunia (Anisa, 2015).

1
Sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa
beliau pernah bersabda :

‫ك ْاليَوْ َم ُس ٌّم َوالَ ِسحْ ٌر‬


َ ِ‫ض َّرهُ َذل‬
ُ َ‫ لَ ْم ي‬،ً‫ت َعجْ َوة‬ َ َ‫َم ْن ت‬
ٍ ‫صب ََّح بِ َسب ِْع تَ َم َرا‬

Berdasarkan hadis di atas, dapat diartikan “Barangsiapa mengkonsumsi tujuh


butir Kurma Ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun
sihir” (H.R Al- Bukhari, Juz 17)

Berdasarkan paparan diatas, penulis tertarik untuk membuat makalah yang


berjudul “Hubungan Kandungan Kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L) sebagai
Antioksidan terhadap Paparan dari Asap Rokok”

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, disusunlah rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pengaruh paparan asap rokok yang berdampak negatif terhadap tubuh?
b. Bagaimana pengaruh dari kandungan kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L) sebagai
antioksidan terhadap paparan asap rokok?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, disusunlah tujuan dan manfaat penulisan
sebagai berikut:

1.3.1 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengaruh paparan asap rokok yang berdampak negative terhadap


tubuh.
2. Mengetahui pengaruh dari kandungan kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L)
sebagai antioksidan terhadap paparan asap rokok.

2
1.3.2 Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis
Berdasarkan hasil penulisan ini, dapat digunakan untuk memperkaya ilmu
pengetahuan terutama dalam bidang patologi tubuh.

2. Manfaat Praktis
a) Manfaat Bagi Penulis
Penulisan ini dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
pengaruh dari kandungan kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L) sebagai
antioksidan terhadap asap rokok.
b) Manfaat Bagi Peneliti Lain
Hasil dari penulisan ini dapat digunakan sebagai acuan pengembangan
untuk penelitian selanjutnya.
c) Manfaat Bagi Institut
Adapun hasil dari penulisam ini, dapat digunakan sebagai sarana referensi
ilmu kesehatan tentang manfaat dari kandungan kurma Ajwa (Phoenix
dactylifera L) atau manfaat kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L) sebagai
antioksidan terhadap paparan asap rokok.
d) Manfaat Bagi Masyarakat
Berdasarkan penulisan ini, diharapkan masyarakat dapat mengetahui,
mempelajari, dan memahami manfaat dari kandungan kurma Ajwa (Phoenix
dactylifera L) sebagai antioksidan terhadap paparan asap rokok.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kurma Ajwa

Kurma ialah buah yang bertanam di sekitar Teluk Persia. Nama latin dari buah kurma
ialah Phoenix dactylifera L yang berasal dari bahasa Yunani yaitu Phoenix ialah buah yang
berwarna merah atau ungu, dan juga dactylifera dalam bahasa Yunani disebut dengan
“daktulos” yang memiliki arti jari (Munawwarah, 2015).

Kurma Ajwa sendiri sangat terkenal di Kota Madinah. Bentuk dari Kurma Ajwa ialah
elips, berwarna merah terang ketika buah belum matang dan berwarna sawo matang ketika
buah matang (Anisa, 2015).

Adapun klasifikasi tanaman buah Kurma Ajwa ini adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae Ordo : Arecales

Subkingdom : Tracheobionta Famili : Arecaceae

Superdivisi : Spermatophyta Genus : Phoenix

Subkelas : Arecidae Spesies : Phoenix dactylifera


L (Krueger, 2007)
Kurma Ajwa mengandung polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan. Kandungan
polifenol yang terkandung dalam kurma Ajwa sebesar 455,88 mg/100g lebih besar
dibandingkan dengan kurma jenis lain. Berdasarkan penelitian, kurma Ajwa memiliki fungsi
lain, yaitu sebagai tissue protective effect karena kandungan antioksidan yang tinggi
(Rahmani et al., 2014)

Kurma Ajwa memiliki senyawa yang menguntungkan, yaitu antioksidan.


Antioksidan yang didapat dari Kurma Ajwa merupakan senyawa antioksidan yang alami.
Adapun, contoh dari senyawa antioksidan alami ialah berupa vitamin C, vitamin E, senyawa
fenolik, dan polifenolik, yang dapat berupa golongan flavonoid. Flavonoid dalam Kurma
Ajwa memiliki fungsi untuk menetralisir radikal bebas. Apabila terjadi oksidasi dimana
reaksi tersebut menghasilkan berupa radikal bebas. Jika tidak terdapat penetralisir radikal
bebas, radikal bebas menyerang molekul sehat yang lainnya yang menyebabkan hal tersebut

4
membentuk reaksi berantai yang membahayakan. Sedangkan, bila terdapat antioksidan maka
radikal bebas akan bereaksi dengan antioksidan yang membentuk molekul stabil dan tidak
berbahaya (Khaira, 2010).

Dalam reaksinya, flavonoid dapat secara langsung menangkap superoksida dan


peroxynitrite. Selain iru, cara kerja flavonoid sendiri ialah meningkatkan bioavailabilitas NO
melalui penangkapan superoksida, dan menghambat pembentukan peroxynitrite. Flavonoid
juga dapat menangkap peroxynitrite yang merusak vacorelaxation endotelium dan
mengganggu endotelium, sehingga pada akhirnya sirkulasi darah dapat dialirkan dengan
baik. Hal tersebut sangat berefek baik jika digunakan pada perokok aktif maupun perokok
pasif dikarenakan efek dari nikotin sendiri dapat merusak NO atau nitrit oxide yang
berfungsi sebagai faktor relaksasi di pembuluh darah (Parwata, 2016).

Sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu ‘alahi Wassalam yang disampaikan oleh


sahabat Sa’ad bin Abi Waqqash (H.R Al- Bukhari, Iuz 17) :

‫ك ْاليَوْ َم ُس ٌّم َوالَ ِسحْ ٌر‬


َ ِ‫ض َّرهُ َذل‬
ُ َ‫ لَ ْم ي‬،ً‫ت َعجْ َوة‬ َ ‫َم ْن ت‬
ٍ ‫َصبَّ َح بِ َسب ِْع تَ َم َرا‬

“Barangsiapa mengkonsumsi tujuh butir Kurma Ajwa pada pagi hari, maka pada hari itu ia
tidak akan terkena racun maupun sihir”.

Hal ini dibuktikan dalam satu cerita yang dikisahkan ada seorang wanita yahudi yang
melakukan percobaan pembunuhan kepada Rasulullah dengan menaruh racun dalam
makanan Rasulullah pada Perang Khaibar. Ternyata racun yang tertelan oleh beliau bisa
dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Bisyir Ibnu al-Barra’, salah seorang
sahabat yang juga ikut memakan racun tersebut akhirnya meninggal, tetapi Rasulullah
selamat.

Berdasarkan kisah dan hadis di atas dapat kita simpulkan bahwa kurma mampu
menangkal racun yang masuk dalam tubuh kita. Dalam kajian ilmiah, disebutkan bahwa
kurma memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, khususnya Kurma Ajwa. Dengan
adanya hal ini, kita dapat memanfaatkan kandungan Kurma Ajwa sebagai penetralisir
radikal bebas. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa asap rokok adalah salah satu
penyumbang zat radikal bebas terbesar di dunia.

5
2.2 Antioksidan
Antioksidan memiliki definisi yang berarti senyawa yang berfungsi menyerap atau
menetralisir radikal bebas sehingga mampu mencegah penyakit-penyakit degeneratif seperti
kardiovaskuler, karsinogenesis, dan penyakit lainnya. Senyawa antioksidan merupakan
substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan mencegah kerusakan
yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel normal, protein, dan lemak. Cara kerja
senyawa antioksidan sendiri yaitu memutus dari rantai radikal bebas (Murray, 2009).
2.3 Asap Rokok

Asap rokok mengandung banyak zat yang bersifat karsinogenik, terdapat juga zat-zat
radikal bebas, diantaranya adalah peroksinitrit, hidrogen peroksida, dan superperoksida.
Asap rokok juga banyak mengandung bermacam-macam zat karsinogenik dan memiliki satu
kandungan yaitu Reactive Oxygen Species (ROS) yang merupakan unsur kimia yang dapat
menyebabkan masalah pernapasan (Wulan, 2018).

Sebagian besar bahan atau senyawa-senyawa tersebut bersifat toksik bagi berbagai
macam sel dalam tubuh. Substansi toksik dalam bentuk gas, yaitu berupa karbon monoksida
(CO), hidrogen sianida (HCN), dan oksida nitrogen. Sedangkan substansi toksik dalam
bentuk zat kimia volatil seperti nitrosamine dan formaldehid yang banyak terdapat dalam
asap rokok. Zat-zat ini dapat memberikan efek toksiknya dengan mekanisme spesifik pada
sel-sel atau unit-unit makromolekuler sel tertentu terutama pada sistem pernapasan
(Kuschner dan Blanc, 2007).

Paparan asap rokok dapat menimbulkan respon inflamasi di saluran napas perifer dan
parenkim paru. radikal bebas pada asap rokok yang masuk ke dalam saluran napas secara
langsung dapat mengganggu mekanisme pertahanan antioksidan tubuh serta dapat
mengakibatkan terjadinya kerusakan atau oksidasi pada lipid, protein dan DNA pada sel.
Radikal bebas yang masuk akan di detoksifikasi oleh sel makrofag, neutrofil, eosinofil dan
sel epitel. Hasil dari detoksifikasi radikal bebas oleh sistem pertahanan tubuh berupa
Reactive Oxygen Species (ROS) (Angelis et al., 2014)

6
Radikal bebas akan bereaksi dengan molekul sel di sekitarnya untuk memperoleh
pasangan elektron sehingga menjadi lebih stabil, tetapi molekul sel tubuh yang diambil
elektronnya akan berubah menjadi radikal bebas. Reaksi ini akan berlangsung terus menerus
dalam tubuh dan bila tidak dihentikan akan menimbulkan stress oksidatif yang
menyebabkan suatu peradangan (Parwata, 2016).

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :

3.1.1 Paparan asap rokok dapat menimbulkan respon inflamasi di saluran napas perifer dan
parenkim paru karena radikal bebas pada asap rokok yang masuk ke dalam saluran
napas secara langsung dapat mengganggu mekanisme pertahanan dari tubuh.
3.1.2 Kurma Ajwa memiliki antioksidan yang berupa golongan flavonoid. Flavonoid
dalam Kurma Ajwa memiliki fungsi untuk menetralisir radikal bebas. Apabila terjadi
oksidasi dimana reaksi tersebut menghasilkan berupa radikal bebas. Kurma Ajwa
dapat dijadikan penetralisir radikal bebas.
3.2 Saran
3.2.1 Saran Bagi Penulis

Sebaiknya penulis dapat menambah wawasan dan mengembangkan


keterampilannya, sehingga pada lain waktu dapat membuat makalah yang lebih
baik lagi.

3.2.2 Saran Bagi Peneliti Lain

Sebaiknya penulisan ini dapat digunakan sebagai acuan pengembangan


untuk penelitian selanjutnya.

3.2.2 Saran Bagi Institut

Sebaiknya hasil dari penulisan ini, dapat digunakan sebagai sarana


referensi ilmu kesehatan tentang manfaat dari kandungan kurma Ajwa (Phoenix
dactylifera L) atau manfaat kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L) sebagai
antioksidan terhadap paparan asap rokok.

8
3.2.3 Saran Bagi Masyarakat

Sebaiknya masyarakat dapat mengetahui, mempelajari, dan memahami


manfaat dari kandungan kurma Ajwa (Phoenix dactylifera L) sebagai antioksidan
terhadap paparan asap rokok.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anisa, Nur Fitria. 2015. Pengaruh Ekstrak Kurma Ajwa (Phoenix Dactylifera L)
sebagai Antioksidan terhadap Sel Trakea Tikus Galur
Sprague Dawley yang diberi Paparan Asap Rokok. UIN Syarif Hidayatullah : Jakarta

Dewi, Novia Fefti Oktavia. 2011. Efek Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Kurma
Sukkari (Phoenix Dactylifera) pada Tikus Jantan yang
Diinduksi Parasetamol. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Krueger RR. 2007. The date palm (Phoenix dactylifera L): overview of biology uses,
and cultivation. Hortscience.

Munawwarah HA. 2015. Hubungan pemberian kurma (phoenix dactylifera l.) ajwa
terhadap kadar kolesterol total darah. [skripsi]. Jakarta : Universitas Hidayatullah.

Murray R. K., Granner D.K., Rodwell V.W., 2009. Biokimia Harper, (Andri Hartono).
Edisi 27. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran, EGC

Parwata, I Made Oka Adi. 2010. Aktioksidan. Bali : Pascasarjana Universitas Udayana

Rahmani AH, Aly SM, Ali H, Babiker AY, Srikar S, Khan AA. 2014. Therapeutic effects of
date fruits (Phoenix dactylifera L.) in the prevention of disease via modulation of anti
inflammatory, anti-oxidant and anti tumor activity. Int J Clin Exp Med.

Suryadinata, et.al. 2016. Pengaruh Perubahan Hiperplasia Sel Goblet Selama 28 Hari
Paparan Asap Rokok Dengan Pemberian Antioksidan Superoxide Dismutase. Surabaya :
FKM UNAIR

10
Ula, Anis Mukaromatul. 2018. Pengaruh Perubahan Hiperplasia Sel Goblet selama 28 Hari
Paparan Asap Rokok Dengan Pemberian Antioksidan Superoxide
Dismutase. Surabaya : UIN Sunan Ampel

Wulan, Khalifah Nawang. 2018. Pengaruh Ekstrak Kurma Ajwa (Phoenix Dactylifera L)
sebagai Antioksidan terhadap Sel Trakea Tikus Galur Sprague Dawley yang diberi
Paparan Asap Rokok. Lampung : Universitas Lampung

11

Anda mungkin juga menyukai