DI SUSUN OLEH :
CYNTYA ULFA YOSIANA 1832610002
FERDINANDUS DIMAS 1732610191
LUTFI MELIANA SARI 1832610106
YUNITA AZAHRI 1832610121
Penulis
i
Daftar Isi
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii
5.2 Saran...................................................................................................................15
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (Humas), merupakan
perkembangan komunikasi. Humas atau PR merupakan suatu lembaga yang
bertugas menjalin dan menjaga hubungan baik dengan public internal,
eksternal, dan stakholder perusahaan.
Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (Humas) menurut J.C.
seidel yang menjabat sebagai Direktur PR.
Division of Housing, State New York mengatakan PR adalah proses yang
kontinyu dari usaha-usaha manejemen untuk memperoleh good will (kemauan
baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai dan publik yang lebih luas. Ke
dalam mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan ke luar
memberikan pernyataan-pernyataan.
4. Edward L. Bernays menyatakan PR mempunyai tiga arti yaitu ;
a. pengertian kepada masyarakat,
b. persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat,
c. usaha untuk menginterpretasikan sikap dan pebuatan suatu badan
dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.
5. Jadi PR adalah suatu lembaga atau perorangan yang bertugas melakukan
hubungan baik ke dalam dan ke luar perusahan untuk memperoleh
pengertian, kepercayaan, dan good will dari masyarakat dengan
menggunakan strategi yang dimiliki.
PR berfungsi menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antar
lembaga/organisasi dengan publiknya baik interen maupun ekstern dalam
pencapaian pengertian, menumbuhkan motivasi publiknya.
Adapun PR secara mendasar menjadi tanggung jawab dari pimpinan puncak
(top management) PR diharapkan bisa menjadi mata, telinga, dan tangan
kanan pimpinan puncak perusahaan.
2
BAB II
STUDI KASUS
3
Sarimelati kencana (pizza hut) mendapatkan isu atau pemberitaan
yang membuat pemasaran pizza hut menurun drastis. Isu tersebut adalah
dugaan penggunaan bahan kadaluwarsa pada produk pizza. Isu tersebut
berawal dari suatu investigasi yang dilakukan oleh dua media yaitu Tempo
dan BBC Indonesia. Dalam ulasannya, media tersebut menyebut ada 14 jenis
bahan makanan usang diduga dipakai oleh perusahaan lebih dari tiga tahun.
Bahan baku yang digunakan melebihi enam bulan dari tanggal kadaluarsa
yang tertera pada kemasan bahan baku. Berdasarkan pemberitaan BBC
Indonesia pada 4 September 2016, tim investigasi gabungan BBC dan Tempo
memperoleh sejumlah dokumen, surat elektronik atau email, dan foto –
foto dari seorang mantan petinggi di Sriboga Food Group yang menunjukkan
adanya praktik penggunaan bahan makanan yang melampaui masa
kedaluwarsa di sebuah jaringan restoran internasional. Sumber yang sudah
bekerja lama di grup itu berbicara kepada tim BBC Indonesia dan Tempo
dengan syarat identitasnya tidak dibuka.
Sumber internal tersebut mengatakan, praktik memperpanjang masa
kedaluwarsa secara tidak sah ini terjadi secara sistematik, melibatkan
manajemen tinggi perusahaan itu di Indonesia, dan sudah berlangsung
bertahun – tahun. Ditambahkannya upayanya selama ini untuk menghentikan
praktik itu sia – sia. Saat pertama kali menyampaikan kasus ini kepada BBC,
ia berkata: “Awalnya saya tidak ingin berbicara kepada pers, karena sekali
diungkapkan kepada pers, hal ini akan diketahui umum, dan akan menjadi
masalah yang merusak, yang tak bisa diperbaiki dengan cepat, bahkan bisa tak
bisa lagi dikendalikan.” Lalu sang sumber internal memaparkan keputusannya
untuk berbicara kepada tim investigasi Tempo & BBC “Namun tampaknya,
pers merupakan satu – satunya jalan terakhir untuk memastikan (bahwa
praktik perpanjangan masa kedaluwarsa ini dihentikan). Yang penting (praktik
ini) tidak terjadi lagi dan orang yang bertanggung jawab dihukum secara
setimpal." Dikutip di BBC Indonesia, " Suatu hari ia dikagetkan oleh adanya
beberapa galon berisi saos tempura dengan stiker yang menandakan
perpanjangan masa simpan. Ini bukan hal yang wajar. Ia pun menanyakan soal
itu, dan mendapat penjelasan bahwa langkah ini sudah disetujui oleh
4
bagian Quality Assurance (QA, Jaminan Mutu). Mencari tahu lebih lanjut, dia
pun mendapat kabar tentang dugaan bahwa memperpanjang masa simpan
adalah praktik yang sejak beberapa waktu biasa dilakukan di Sriboga Food
Group.
Jadi dalam kasus Pizza Hut tersebut mengalami krisis yang diakibatkan
oleh maraknya pembicaraan di media massa maupun media sosial perihal
tereksposnya praktik memperpanjang masa kadaluwarsa bahan mentah yang
digunakan oleh Pizza Hut. Oleh karena itu timbulah berbagai opini di
masyarakat yang sempat berdampak pada sepinya outlet - outlet Pizza Hut
yang berada di Indonesia.
5
BAB III
TEORI
6
3.2 Pentingnya Public Relation Membina Hubungan Pers
7
mengenai kegiatan yang baru terjadi kepada pers, juga diadakan
tanggapan atau pertanyaan bila wartawan belum puas dan
menginginkan keterangan lebih rinci.
3. Press Tour, yaitu di selenggarakan oleh suatu Perusahaan atau
Lembaga unntuk mengunjuni daerah tertentu dan mereka pun (pers)
diajak menikmati objek wisata yang menarik.
4. Press Release, atau siaran pers sebagai publisitas yaitu media yang
banyak digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat
menyebarkan berita. Istilah Press Release mempunyai pengertian yang
luas, tidak hanya berkenaan dengan media cetak (surat kabar dan
majalah), tetapi mencakup media elektronik (radio dan televisi).
5. Special Event, yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang
penting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu
kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera
public. Seperti peresmian gedung, peringatan ulang tahun Perusahaan.
6. Press Luncheon, yaitu pejabat PR mengadakan jamuan makan siang
bagi para wakil media massa/wartawan, sehingga pada kesempatan ini
pihak pers bias bertmu dengan top manajemen Perusahaan / Lembaga
guna mendengarkan perkembangan Perusahaan / Lembaga tersebut.
7. Wawancara Pers, yaitu sifatnya lebih pribadi, lebih individual. PR
atau top manajemen yang diwawancarai hanya berhadapan dengan
wartawan yang bersangkutan.
3.4 Media Public Relations
Media Public Relations adalah aktivitas komunikasi public
relations/humas untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media
massa dalam rangka pencapaian publikasi organisasi yang maksimal serta
berimbang. (Wardhani, 2008:9). Mengelola relasi yang baik dengan media
menjadi sangat penting untuk menunjang kegiatan PR. Bahkan dibanyak
organisasi, ukuran keberhasilan kegiatan PR seringkali didasarkan pada
jumlah pemberitaan yang disiarkan media massa. (Iriantara, 2005:80).
Untuk meyampaikan sesuatu ide dan informasi dapat dilakukan dengan
berbagai jalan dengan menggunakan berbagai media.
8
Personal contact dapat dilakukan dengan secara “Face to face”,
(berhadapan langsung), dengan menggunakan telepon, dengan surat –
menyurat dan sebagainya. Berkomunikasi dengan public, sesuatu badan
memerlukan media yang efektif dan komunikator yang capable.
Menurut prinsip – prinsip jurnalistik, penyajian sesuatu berita atau arrtikel
harus “timely” , “interesting”, dengan berdasarkan informasi yang “factual”
dan “useful”.
Booklets dan Pamphlets :
Indoctrination bookets. Tujuannya ialah agar digunakan seagai pedoman
mengenai peraturan – peraturan, memberikan dorogan pada para pembaca
untuk mewujudkan “a team spirit” , dan sebagainya.
Pedoman ;
Isinya adalah keterangan / peernagan – penerangan tenntang rencana kegiatan
– kegiatan dari tiap bagian instansi itu. Ini akan memudahkan orang – orang
yang berkepentinngan untuk mendapatkan informasi mengenai salah satu
kegiatan aau rencana badan yang bersangkutan.
9
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Strategi PT. Sarimelati Kencana dalam mengatasi kasus Pizza Hut
Strategi yang diambil dalam menangani krisis ini adalah strategi
perubahan reaktif yaitu strategi ini digunakan saat perusahaan atau lembaga
beraksi terhadap isu – isu yang memojokan atau kurang menguntungkan bagi
perusahaan. Dimana perusahaan tidak memiliki persiapan jangka panjang
dalam menghadapi isu.
Strategi program yang digunakan dalam mengatasi krisis dilihat
dari monitoring issue table adalah press release yaitu mengeluarkan
klarifikasi terhadap isu yang beredar di media, lalu melakukan media factory
visit yang mengundang pers untuk melakukan survei pada Ware House PT.
Sarimelati Kencana secara langsung hingga ketahap produksi Pizza dan siap
santap, kegiatan selanjutnya mengundang food blogger dan vlogger untuk
ikut melihat langsung pembuatan dari pizza hut dan menulis serta
mengunggah video yang berisikan tentang pembuatan dari pizza hut tersebut.
Sasaran dari program ini adalah khalayak dan costumer loyal dari Pizza Hut
serta program ini bertujuan untuk mengklarifikasi mengenai krisis Pizza Hut
yang diisukan menggunakan bahan yang sudah kadaluwarsa, lalu
mengadakan seminar gizi dan kesehatan yang berkolaborasi dengan ahli gizi
dan kesehatan yang kredible yaitu Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS adalah
seorang ahli kesehatan dan pengajar Indonesia. Ia menjabat sebagai Ketua
Umum Pergizian dan Pangan Indonesia.
10
sosial (Instagram, Youtube, Twitter, Line, dan Facebook) dan melalui iklan di
media konvensional (Televisi, Radio, Majalah, dan Koran).
11
Tabel Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Press Release ✔
Media Factory Visit ✔
Food Blogger & Vlogger
Invitation ✔ ✔
Seminar Gizi ✔
Press release dipublish pada tanggal 05 September 2016, lalu
dilanjutkan dengan kegiatan media factory visit pada tanggal 08 September
2016, Selang satu minggu PT. Sarimelati Kencana mengundang lima food
blogger dan vlogger yaitu : Julia & Marius pemilik akun Instagram
@anakjajan, Hans Subianto pemilik akun instagram @stanislaushans, Daisy
& Kato pemilik akun instagram @foodescape_id, dan Mullie Marlina pemilik
akun instagram @myfundiary kegiatan kerjasama dengan food
blogger dan vlogger ini berlangsung hingga bulan Oktober, yang mempunyai
tujuan untuk mempromosikan key message yang baru pada masyarakat. Pada
bulan Oktober diadakan seminar gizi dan pangan yang disponsori oleh Pizza
Hut, dilakukan pada bulan Oktober karena dimaksudkan untuk cooling down
issue yang beredar.
12
Monitoring dalam kegiatan press release adalah respon perusahaan PT.
Sarimelati Kencana terhadap pernyataan yang diberitakan oleh media,
mengenai penggunaan bahan makanan yang sudah melewati batas waktu
produksi yang dapat diterima oleh masyarakat atau tidak.
Selanjutnya monitoring di kegiatan media factory visit yaitu apakah berita
yang dipublikasikan oleh media yang diundang saat kegiatan press tour
berpengaruh atau tidak terhadap opini yang terdapat dimasyarakat.
Lalu monitoring dalam kegiatan food blogger & vlogger invitation adalah
bagaimana para food blogger & vlogger itu mengembalikan citra perusahaan
pizza hut melalui foto, ulasan, maupun video yang mereka unggah di media
sosial dengan menggunakan key messange brand Pizza Hut yaitu “Better
Ingredients, Better Pizza”.
Evaluasi keseluruhan dari kegiatan yang telah diimplementasikan oleh
perusahaan pizza hut dilaksanakan dengan mengamati dan mengumpulkan
testimonial yang ada pada media sosial.
13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan analisis terhadap temuan penelitian yang dijabarkan di
bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa strategi penanganan isu tidak
dapat digeneralisasi. Strategi yang digunakan untuk suatu isu belum tentu
efektif untuk menangani isu lainnya, begitu pula sebaliknya. Meskipun
demikian, setidaknya ada tahapan baku yang harus dijalankan oleh seorang
public relations dalam mengelola sebuah isu. Manajemen isu higienitas menu
terdiri atas lima tahap. Pertama, pemantauan terhadap media sosial, berita,
maupun hasil riset terkait Pizza Hut, animo masyarakat terhadapnya, dan
sikap kompetitor yang dilakukan oleh Public Relations Pizza Hut. Kemudian,
penyusunan skala prioritas dalam penyelesaian isu tersebut. Skala prioritas
disusun berdasarkan beberapa faktor, salah satunya adalah besarnya dampak
yang ditimbulkan oleh isu tersebut bagi Pizza Hut Indonesia. Setelah itu
ditentukanlah isu yang harus segera ditangani, yakni isu terkait higienitas
menu. Tahap kedua adalah pengumpulan informasi terkait isu tersebut,
termasuk penelusuran terhadap SOP yang dijalankan oleh karyawan Pizza
Hut. Setelah fakta terkumpul, tahap berikutnya adalah merumuskan strategi
yang tepat. Untuk menghadapi isu tersebut, Pizza Hut Indonesia memutuskan
untuk melakukan mediasi.
14
tersebut juga harus dijalankan secara berurutan dan tidak dapat ditukar atau
diganti pada pelaksanaannya.
5.2 Saran
Melihat perkembangan komunikasi yang semakin meningkat, membuat
seorang public relations harus dapat berkomunikasi dengan baik. Komunikasi
yang digunakan, baik dengan menggunakan komunikasi interpersonal
maupun dengan menggunakan komunikasi massa melalui media televisi.
Dalam proses komunikasi, diharapkan seorang public relations dapat
mengetahui kondisi atau situasi, tempat, dan lain sebagainya agar pesan atau
berita yang akan disampaikan dapat diterima dengan baik dan terjadi
kesamaan makna.
Seorang public relations, diharapkan dapat mengidentifikasi hubungan
yang terjadi antara public relations dengan media publisitas, khususnya media
televisi yang dianggap lebih efektif dan efisien dalam penyampaian
informasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Nurtjahjani, Fullchis, Shinta Maharani Trivena. 2018. Public Relations Citra dan
Praktek. Malang: Polinema Press
http://novitasari25.blogspot.com/2015/05/media-relation.html
http://communicationlearning17.blogspot.com/2016/11/media-public-
relations.html
https://blog5prc.blogspot.com/2018/11/manajemen-krisis-pada-pizza-hut.html
https://rahmanuzulaputri.blogspot.com/2017/07/strategi-pr-dalam-menangani-
krisis.html
16