1
produksi dan ban berjalan. Ini semua terjadi karena adanya produksi massal (mass
production). Perubahan dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri.
Di era revolusi 3.0 yaitu di era ini memakai komputer dan robot. Karena
kemajuan inilah, terjadilah perubahan dari data yang biasa-biasa saja menjadi data
digital. Misalnya, dari merekam musik menggunakan kaset menjadi menggunakan
CD, dari menonton film di video player menjadi menggunakan DVD player, dst.
Ini terjadi karena komputer itu cuma bisa bekerja dengan data digital. Karena
inilah revolusi industri ketiga diberi nama “Digital revolution“. Karena revolusi
ini juga, video game menjadi sesuatu yang normal dalam kehidupan ini, menjadi
bisnis dengan nilai milyaran, bahkan trilyunan Dolar. Di sisi negatifnya digitalisas
komputerisasi membuat kejahatan-kejahatan baru muncul yaitu, penipuan
menggunakan komputer.
Dan terakhir hingga saat ini era revolusi 4.0 selain di era ini masyarakat
sangat amat berhubungan erat dengan gadget, ternyata hal yang paling berasa di
era ini yaitu adanya internet atau di sebut koneksi internet. Karena revolusi ini
masih berlangsung, atau bahkan baru dimulai. Tantangannya begitu banyak
koneksi internet misalnya, belum universal masih ada beberapa daerah yang tak
memiliki koneksi internet. Selain itu, koneksi internet yang berarti munculnya
celah keamanan baru perusahaan saingan, pastinya berusaha mengintip kinerja
dan rancangan produksi lewat celah keamanan komputer pengendali produksi
yang kini bisa diakses dari internet.
Revolusi industri 4.0 sudah ada mulai sekarang bahkan revolusi industri
generasi keempat ini telah dibicarakan dan gaungnya semakin nyaring terdengar
di Indonesia. Apalagi sejak Pemerintah RI telah me-launching peta jalan yang
disebut “Making Indonesia 4.0”. Pemerintah RI berharap, Industri 4.0 ini mampu
menyumbang penciptaan lapangan kerja lebih banyak serta beberapa inovasi baru
yang berbasis teknologi. Konsep revolusi industri 4.0 pertama kali diperkenalkan
oleh Profesor Klaus Schwab. Ekonom terkenal asal Jerman yang menulis dalam
bukunya “The Fourth Industrial Revolution” bahwa konsep itu telah mengubah
hidup dan kerja manusia. (UNILAKmagazineedisi.42018)
2
Berikut ini empat tahap evolusi industri dari dahulu hingga kini: 1. Akhir
abad ke-18 revolusi industri yang pertama terjadi pada akhir abad ke-18. Ditandai
dengan ditemukannya alat tenun mekanis pertama. Dulu itu, industri
diperkenalkan dengan fasilitas produksi mekanis menggunakan tenaga air dan
uap. Peralatan kerja yang awalnya bergantung pada tenaga manusia dan hewan
akhirnya digantikan dengan mesin tersebut. Banyak orang menganggur tapi
produksi dipercaya dapat berlipat ganda, 2. Awal abad ke-20 revolusi industri
2.0 terjadi di awal abad ke-20. Kala itu ada pengenalan produksi massal
berdasarkan pembagian kerja. Lini produksi pertama melibatkan rumah potong
hewan di Cincinnati, Amerika Serikat.
3
Revolusi industri 4.0 merupakan integrasi pemanfaatan internet dengan lini
produksi di dunia industri.
Perubahan pun terjadi dalam dunia industri saat ini yang ditandai
berubahnya bisnis dan industri yang semakin kompetitif karena perkembangan
teknologi informasi, bahkan kadang perkembangan saat ini sudah tidak memenuhi
lagi dengan apa yang terjadi dalam satu dekade terakhir. Oleh karena itu,
lembaga pendidikan dan pelatihan Indonesia harus mampu menghasilkan lulusan
yang memiliki nilai tambah sesuai kebutuhan pasar kerja.
Selain unggul di bidang akademik, generasi saat ini juga harus berdaya
saing tinggi. Persaingan di luar sana sangat ketat, apalagi sekarang sudah
memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Selain itu dengan adanya
kemajuan teknologi saat ini banyak orang yang pandai dan mandiri menjadi
terbuka luas. Bahkan jalan ini telah banyak dipilih oleh para mahasiswa dan
lulusan perguruan tinggi saat ini. Era revolusi industri 4.0 memang sudah tidak
terelakkan lagi. Berbagai industri dituntut untuk segera melakukan penyesuaian
jika tidak ingin dilibas oleh kencangnya kecepatan inovasi di era ini.
4
sistem pendidikan untuk menjawab kebutuhan masa depan pun belum cukup
untuk tetap menjadi kompetitif. Dalam laporannya, WEF memandang penting
untuk menyediakan insentif pembelajaran seumur hidup bagi setiap warga
negara (incentivizing lifelong learning).
Dari data essai yang dibaca dapat kita simpulkan bahwa proses di balik era
revolusi sangatlah panjang dan butuh beberapa tahun sehingga bisa menemukan
atau mengembangkan ide di era revolusi 4.0 yang bisa di katakan era milenial
yang selalu berhungan dengan gadget dan alat komunikasi lainnya serta koneksi
inernet sebagai akses untuk menjelajahi dunia. Oleh karena itu bijak lah dalam
menggunakan gadget atau smartphonenagar tidak merugikan diri sendiri dan juga
orang lain.
5
DAFTAR PUTAKA
Unilak.Revolusiindustri4.0.2018.https://www.unilak.ac.id/asset/banner/UNILAK
%20MAGAZINE%204.pdf. Di akses pada 23 agustur 2019 pukul 20.53
WIB.