Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/317577121

Optimasi Komposisi Makanan untuk Penderita Hipertensi Menggunakan


Variable Neighborhood Search

Article · January 2017

CITATIONS READS

0 2,579

2 authors:

Aprilia Nur Fauziyah Wayan Firdaus Mahmudy


Brawijaya University Brawijaya University
3 PUBLICATIONS   1 CITATION    184 PUBLICATIONS   422 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Beef Cattle Feed Optimization View project

Skripsi Mahasiswa View project

All content following this page was uploaded by Wayan Firdaus Mahmudy on 14 June 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X
Vol. 1, No. 9, Juni 2017, hlm. 754-764 http://j-ptiik.ub.ac.id

Optimasi Komposisi Makanan untuk Penderita Hipertensi Menggunakan


Variable Neighborhood Search
Aprilia Nur Fauziyah1, Wayan Firdaus Mahmudy2

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1nfapril7@gmail.com, 2wayanfm@ub.ac.id

Abstrak
Hipertensi merupakan gejala utama penyebab penyakit lain muncul seperti penyakit tidak menular,
kanker, diabetes. Salah satu upaya hidup sehat pada penderita hipertensi yaitu konsumsi makanan sehat
yang memperhatikan kadar garam dalam makanan. Komposisi makanan dengan memperhatikan kadar
garam dan sekaligus biaya pada makanan dapat dilakukan menggunakaan algoritme Variable
Neighborhood Search (VNS). Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu 103 data makanan yang
terdiri dari makanan pokok, sayur, sumber nabati, sumber hewani dan buah. VNS mempunyai 3 tahap
setelah membangkitkan solusi awal yaitu shaking, local search dan move or not. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa rata-rata fitness tertinggi sebesar yaitu 0.516848 dengan nilai Kmax = 13 dan rata-
rata fitness terbesar yaitu 0.524301 dengan jumlah iterasi local search 2000. Jumlah Kmax dan iterasi
local search yang terlalu banyak tidak menjamin solusi dengan fitness yang besar diperoleh namun
jumlah Kmax atau iterasi local search yang banyak dapat memberikan kesempatan pencarian yang lebih
luas. Hasil dari penelitian berupa komposisi makanan dengan kandungan gizi yang mendekati kebutuhan
penderita hipertensi dengan memperhatikan kadar garam natrium dan biaya minimal dalam waktu
sehari.
Kata kunci: variable neighborhood search, optimasi, komposisi makanan, hipertensi
Abstract
Hypertension is a major symptom that cause other diseases appear such as noncommunicable diseases,
cancer, and diabetes. One of healthy life effort in the patients with hypertension is a healthy food that
attentions level of salt in foods. The food composition with attentions level of salt and cost of the food
can use Variable Neighborhood Search (VNS) algorithm. The data which are used for this study are
103 data food that consists of staple foods, vegetables, vegetable sources, animal sources and fruits.
VNS have 3 stages after generate initial solution, there are shaking, local search and move or not. The
results of Kmax and local search’s testing show that the average of highest fitness is 0.516848 with
Kmax = 13 and the highest average fitness is 0.524301 with 2000 iterations. Kmax and local search
iterations that too much not guarantee a solution with great fitness is obtained but many Kmax numbers
or local search iterations can give wider search opportunities. The result of this study contains
composition of foods with nutrients which are close to the needs of hypertension patients with attentions
the natrium and minimal cost within a day.
Keywords: variable neighborhood search, optimization, food composition, hypertension

dapat menyebabkan kematian tanpa sering


1. PENDAHULUAN diketahui gejalanya, selain itu tekanan darah
Tekanan darah tinggi atau hipertensi tinggi merupakan faktor metabolistik yang
disebabkan tingginya tekanan darah sistole atau menyebabkan berbagai penyakit tidak menular
diastole didalam tubuh seseorang yaitu tekanan muncul di Asia Tenggara seperti kardiovaskular,
darah sistole lebih dari sama dengan 140 mmHg kanker, penyakit pernapasan, dan diabetes
dan tekanan darah diastole lebih dari sama (WHO, 2011).
dengan 90 mmHg (WHO, 2013). Tekanan darah Di Indonesia penyebab utama kematian
tinggi termasuk jenis penyakit silent killer yang mengalami perubahan, pada tahun 1995
penyebab utama kematian adalah penyakit

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 754
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 755

menular, sedangkan pada tahun 2007 penyebab penelitian tersebut, batasan (constraint)
utama kematian adalah penyakit tidak menular diberlakukan pada setiap nutrisi yang harus
(PTM). Hipertensi termasuk jenis penyakit tidak dikontrol dimana setiap batasan mempunyai
menular. Indonesia mempunyai presentase model matematika masing-masing. Penggunaan
penderita hipertensi tertinggi pada orang dewasa linear programming menyebabkan terdapat
setelah Myanmar dalam lingkup Asia Tenggara banyak pembatas (constraint) dan model
(WHO, 2011). Daerah di Indonesia dengan matematika sehingga menyebabkan perhitungan
penderita hipertensi terbanyak misalnya di kota yang tidak praktis dan panjang (Taha, 1993
Malang dengan jumlah 58.046 kasus (Dinas dalam Mahmudy, 2006). Permasalahan tersebut
Kesehatan Kota Malang, 2014). Hal yang sama dapat diatasi dengan penggunaan metode
juga terjadi di kabupaten Klaten, hipertensi metaheuristik.
merupakan penyakit yang diderita terbanyak Penggunaan metode metaheuristik pada
diantara penyakit tidak menular lainnya yaitu optimasi komposisi makanan telah dilakukan
42.375 jiwa untuk hipertensi essensial dan sebelumnya dengan menerapkan algoritma
17.204 jiwa untuk jenis hipertensi yang lain genetika. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh
(Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, 2013). Pratiwi, et al (2014) tentang optimasi biaya
Penelitian tentang prevalensi hipertensi pemenuhan kebutuhan gizi. Hasil penelitian ini
telah banyak dilakukan di Indonesia yang diperoleh parameter optimal yaitu banyak
menunjukkan hipertensi merupakan masalah generasi sebesar 500 generasi, dan banyak
kesehatan masyarakat yang diperlukan populasi yaitu 40 populasi, nilai probabilitas
penanganan secara optimal agar mengurangi crossover dan probabilitas mutasi yaitu 0,4 dan
mortalitas dan morbiditas (Mustamin, 2010), 0,6. Penggunaaan algoritma genetika juga
selain itu penanganan yang segera dilakukan dilakukan pada optimasi komposisi makanan
bertujuan untuk menghindari penyakit menjadi untuk penderita diabetes melitus oleh Rianawati
lebih parah (Rahman, 2016). Konsumsi terlalu & Mahmudy (2015). Pada penelitian ini
banyak garam, alkohol, obesitas, kurangnya menerapkan single-point crossover, reciprocal
olahraga yang kemudian berakumulasi dengan exchange mutation dan elitism selection. Hasil
faktor usia merupakan pemicu meningkatnya penelitian ini menjelaskan ukuran populasi yang
tekanan darah (WHO, 2009), oleh karena itu optimal sebesar 160 individu, ukuran generasi
penanganan pada penderita hipertensi salah yang optimal yaitu 100 generasi dan kombinasi
satunya dapat dilakukan dengan konsumsi cr dan mr sebesar 0.4 dan 0.6. Sari, et al (2014)
makanan sehat yang rendah garam dan lebih juga menerapkan metode algoritma genetika
banyak aktifitas fisik (American Heart untuk optimasi asupan gizi pada ibu hamil. Pada
Association, 2014). Selain itu, menurut ahli gizi, penelitian ini menggunakan single point
penyebab tingginya kasus hipertensi di crossover, reciprocal exchange mutation, dan
Indonesia salah satunya adalah kurangnya elitism selection. Hasil dari pengujian
pengetahuan penderita tentang pemenuhan gizi didapatkan bahwa ukuran populasi dengan nilai
dari komposisi makanan yang dikonsumsi pada fitness tertinggi yaitu 150, jumlah generasi 1500,
setiap harinya. nilai probabilitas crossover 0,4 dan probabilitas
Penyusunan komposisi makanan untuk mutasi 0,6. Penggunaan algoritma genetika pada
penderita hipertensi dapat dilakukan dengan cara beberapa penelitian optimasi komposisi
manual atau dengan menggunakan software. makanan sudah banyak diterapkan dan
Penyusunan makanan dengan cara manual lebih memberikan hasil yang optimal. Namun disisi
sulit dilakukan karena jumlah kalori dalam lain pada algoritma genetika terdapat banyak
komposisi makanan harus disesuaikan dengan parameter yang digunakan sehingga diperlukan
kebutuhan penderita, sedangkan penyusunan waktu yang lebih lama dalam menentukan nilai
makanan dengan software dapat dilakukan lebih parameter yang optimal, seperti ukuran populasi,
mudah yaitu dengan menggunakan optimasi jumlah generasi dan kombinasi cr dan mr.
dapat dilakukan pencarian komposisi makanan Metode metaheuristik lainnya dengan
yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan jumlah parameter yang sedikit yaitu Variable
asupan gizi penderita hipertensi. Neighborhood Search (VNS). VNS termasuk
Penelitian sebelumnya tentang optimasi metode yang sederhana karena hanya
komposisi makanan untuk penderita hipertensi menggunakan dua parameter dalam
pernah dilakukan oleh Iwuji, et al (2016) dengan pengimplementasiannya yaitu jumlah tetangga
menerapkan metode linear programming. Pada dan termination condition (Mahmudy, 2015).

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 756

Pada VNS terdapat beberapa fase yaitu fase Untuk menghitung BMR dapat dilakukan
Shaking, teknik local search dan fase dengan persamaan 1 jika penderita
peningkatan (Move or Not). VNS berhasil hipertensi laki-laki atau persamaan 2 untuk
menyelesaikan permasalahan pada beberapa penderita hipertensi perempuan.
penelitian seperti permasalahan penjadwalan
BMR laki-laki = 66,5 + (13,75×BB) +
(Expósito-Izquierdo, et al., 2011), (Aziz, et al.,
(5,003× TB ) – (6,755×U) (1)
2012), optimasi peningkatan struktur beton
BMR perempuan = 655,1 + (9,563×
(Torres-Machi, et al., 2013), dan permasalahan
BB) + (1,850×TB) − (4,676×U) (2)
pada Flexible Manufacturing System (FMS)
Keterangan:
(Mahmudy, 2015).
BB = Berat badan (kg)
Berdasarkan pentingnya optimasi komposisi
TB = Tinggi badan (cm)
makanan untuk penderita hipertensi dan
U = Usia (tahun)
algoritme VNS yang sederhana serta dapat
c. Menghitung Kebutuhan Energi
menyelesaikan beberapa permasalahan, maka
Kebutuhan energi dihitung menggunakan
pada penelitian ini penulis mangajukan optimasi
persamaan 3. Didalam kebutuhan total
komposisi makanan untuk penderita hipertensi
energi dipengaruhi oleh BMR, faktor
menggunakan Variable Neighborhood Search.
aktivitas seseorang dan faktor stress.
2. NUTRISI UNTUK PENDERITA Penentuan faktor aktivitas ditunjukkan oleh
HIPERTENSI Tabel 2 dan faktor stress ditunjukan oleh
Tabel 3.
Penyusunan komposisi makanan pada Kebutuhan total energi = BMR×
penderita hipertensi diharapkan dapat Faktor Aktivitas×Faktor Stress (3)
menurunkan tekanan darah. Rata-rata penurunan
konsumsi natrium sebanyak ± 1,8 gram/hari Tabel 2. Faktor Aktivitas
dapat menyebabkan tekanan darah sistole Aktivitas Laki-laki Perempuan
menurun sebesar 4 mmHg dan diastole 2 mmHg.
Sangat ringan 1,30 1,30
Pada penderita hipertensi konsumsi garam dapur
harus kurang dari 1⁄4 - 1⁄2 sendok teh/hari. Ringan 1,65 1,55
Anjuran diet rendah garam I (200-400 mg Sedang 1,76 1,70
Natrium) untuk hipertensi berat dan tidak Berat 2,10 2,00
menambahkan garam didalam masakan. Diet Sumber: Almatsier (2006)
rendah garam II (600-800 mg Natrium) untuk
hipertensi yang tidak terlalu berat. Sedangkan Tabel 3. Faktor Angka Stress
untuk hipertensi berat berlaku diet garam III
Faktor
(1000-1200 mg Natrium) (Wahyuningsih, Jenis Stress
Stress
2013). Berdasarkan JNC VII tekanan darah Tidak ada strees, pasien dalam
dapat diklasifikasikan dalam 4 kategori seperti 1,3
kondisi baik
yang ditunjukkan oleh Tabel 1.
Stress ringan 1,4
Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah Stress sedang 1,5
Klasifikasi Stress berat 1,6
Tekanan Tekanan
tekanan Penghub Stress sangat berat 1,7
darah darah
darah ung
sistole diastole Luka bakar parah 2,1
Normal < 120 dan < 80 Sumber: Almatsier (2006)
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi
140-159 atau 90-99 d. Kebutuhan penderita hipertensi
stage 1
Hipertensi Menurut ahli gizi, pada penderita hipertensi
≥ 160 atau ≥ 100 dibutuhkan 65% karbohidrat, protein 15%,
stage 2
dan lemak 20% dari total kebutuhan energi.
Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi Kebutuhan zat gizi karbohidrat dihitung
dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut: dengan persamaan 4, kebutuhan lemak
a. Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dapat dihitung dengan persamaan 5, dan
dan berat badan ideal (BBI). kebutuhan protein dapat dihitung
b. Menghitung Basal Metabolic Rate (BMR) menggunakan persamaan 6.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 757

Kebutuhan karbohidrat = 65% × menggunakan VNS ditunjukkan oleh diagram


kebutuhan total energi (4) alir Gambar 1.
Kebutuhan protein = 15% ×
Mulai
kebutuhan total energi (5)
Kebutuhan lemak= 20% ×
kebutuhan total energi (6) Input data penderita
hipertensi, nilai Kmax dan
iterasi local search
3. VARIABLE NEIGHBORHOOD
SEARCH
Hitung kebutuhan
Metaheuristik yang sederhana dan efektif energi dan zat gizi

dapat diperoleh melalui pemrosesan perubahan


sistematis dalam local search. Pada tahun 1997, Variable
Neighborhood
Hansen dan Mladenovic mengusulkan Variable Search
Neighborhood Search (VNS) sebagai algoritme
yang berbasis metaheuristik. VNS mengeksplor
tetangga dari solusi incumbent mutakhir. Output kebutuhan energi
zat gizi dan optimasi hasil
Sebagian besar solusi yang sudah pada nilai komposisi makanan
optimal akan disimpan dan digunakan untuk
mendapatkan solusi tetangga yang menjanjikan
(Mladenovic & Hansen, 1997). Langkah- Selesai
langkah VNS diawali dengan inisialisasi solusi
kemudian shaking, local search dan move or not Gambar 1. Diagram Alir Sistem
(Hansen & Mladenovic, 2001). VNS mengiterasi
Langkah pertama yang harus dilakukan
teknik local search dimana pada setiap iterasi
pada penyelesaian permaslahan komposisi
local search mengeksplor ruang pencarian dari
makanan yaitu menghitung kebutuhan gizi
starting point baru yang ditentukan dengan
penderita hipertensi, selanjutnya proses
struktur tetangga. Struktur tetangga ini berfungsi
pencarian solusi komposisi makanan
untuk menghasilkan kandidat solusi dengan
diselesaikan menggunakan metode VNS.
merubah inisial solusi atau solusi mutakhir
Komposisi makanan berupa bahan makanan
(Mahmudy, 2015). Solusi yang telah mengalami
direpresentasikan dengan bilangan integer yang
perubahan akan digunakan sebagai kandidat
akan dikodekan sesuai indeks bahan makananan
solusi hanya jika telah terjadi peningkatan solusi
yang terdapat di data bahan makanan.
yang lebih baik (Papalitsas, et al., 2015).
Representasi komposisi makanan ditunjukkan
Langkah-langkah yang digunakan pada VNS
oleh Tabel 4.
sebagian besar menggunakan iterasi sampai
mendapatkan kondisi berhenti yang memuaskan. Tabel 4. Representasi Solusi
Nilai Kmax yang besar akan memberikan solusi Jenis Makan Makan Makan
yang lebih baik meskipun, membutuhkan waktu menu pagi siang malam
komputasi yang tinggi (Mahmudy, 2015). PK 3 1 2
S 1 3 10
N 2 12 11
4. METODE PENELITIAN H 16 6 3
a. Pengumpulan Data B 16 18 26
Data yang digunakan pada penelitian ini
Keterangan: PK = Makanan pokok
berupa data sekunder, antara lain: S = Sayur
1. Data makanan dengan kandungan zat N = Sumber nabati
gizinya yang diperoleh dari software Nutri H = Sumber hewani
Survey 2007. B = Buah
2. Data penderita hipertensi dengan usia lebih
dari 18 tahun. Langkah-langkah algoritma VNS digambarkan
pada diagram alir Gambar 2.
b. Siklus Penyelesaian Masalah
Langkah-langkah yang digunakan pada
penyelesaian permasalahan komposisi makanan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 758

Tabel 6. Solusi Setelah Dilakukan Shaking


Mulai
Makan Makan Makan
Jenis menu
Pagi siang malam
Tentukan nilai Kmax PK 3 20 13
S 1 3 10
N 2 12 11
Bangkitkan solusi awal secara acak (x) H 16 6 3
B 16 18 22

Shaking (x’)
Diagram alir pertukaran pada tahap
shaking ditunjukkan oleh Gambar 3.
Local search (x’’)
Mulai

Ya x = x’’
x’’ > x k=1
Nilai tentangga k
Solusi awal
Tidak

x=x
k = k+1 I=0, I < jumlah
tetangga k

Tidak pilih gen [i]


k = Kmax pointer[i]

Ya

Selesai ya
gen=genAll[k]
pointer=pointer[k]

Gambar 2. Flowchart VNS


tidak
index=0;index< jumlah
Berdasarkan diagram alir pada Gambar 2, tetangga k-1
langakah-langkah algoritma VNS pada
penyelesaian skripsi ini, yaitu: solusitemp[gen[pointer[index]]]=solusi[gen[pointer[index]]]
1. Set k = 1.
2. Membangkitkan solusi awal (x) secara
acak. solusi[gen[pointer[0]]] = solusi[gen[pointer[k - 1]]]

3. Mengulangi langkah-langkah berikut solusi[gen[pointer[0]]] = solusi[gen[pointer[k - 1]]]


sampai k = Kmax:
ind = 1, ind <
a. Tahap shaking jumlah tetangga

Solusi pada tahap shaking (x’)


x = 0, x < jumlah
diperoleh dengan menukar (exchange) tetangga -1
solusi x sebanyak jumlah tetangga
secara random. solusi[gen[pointer[ind]]] = solusitemp[pointer[gen[x]]]
Tabel 5. Solusi Sebelum Dilakukan Shaking
Jenis Makan Makan Makan
menu Pagi siang malam
PK 3 13 22
S 1 3 10
N 2 12 11
tidak
H 16 6 3 solusi[gen[point
B 16 18 20 er[i]]]>batas

ya

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 759

solusiShaking[gen[pointer[i]]] =
solusi[gen[pointer[i]]] Pilih gen x [i]

Ubah gen x [i]


x’= x+1 atau
solusiShaking x’ =x-1

Selesai
Fitness solusi awal ya
Gambar 3. Flowchart Shaking > fitness solusi
hasil perubahan
local search
b. Tahap local search Solusi awal =
solusi awal
Tahap ini menggunakan solusi dari tahap tidak

shaking (x’) sebagai solusi awal. Perubahan Ganti solusi awal = solusi
dari local search
nilai x berada pada rentang sekitar nilai x
awal dengan nilai peubah 1. Pada tahap
local search dilakukan perbandingan
Solusi local search
fitness solusi pada iterasi sebelumnya
dengan fitness dari solusi mutakhir pada Selesai
setiap iterasi untuk dicari solusi yang lebih
baik. Diagram alir tahap local search Gambar 4. Flowchart Local search
ditunjukkan oleh Gambar 4.
c. Tahap Move or Not.
Contoh mekanisme tahap local search
ditunjukkan oleh Tabel 7 dan Tabel 8. Mekanisme pada tahap ini yaitu
Tabel 7. Solusi Sebelum Dilakukan Local Search
membandingkan fitness antara solusi awal
dengan hasil solusi local search (x’’). Jika
Jenis Makan Makan Makan fitness solusi awal lebih baik maka solusi
menu Pagi siang malam
awal digunakan sebagai solusi selanjutnya
PK 3 20 13 dan merubah nilai k = 1, sebaliknya jika
S 1 3 10
N 2 12 11 solusi dari local search lebih baik daripada
H 16 6 3 solusi awal maka solusi local search yang
B 16 18 22
akan digunakan sebagai solusi selanjutnya
Tabel 8. Solusi Setelah Dilakukan Local Search dan merubah nilai k menjadi k = k+1.
Jenis Makan Makan Makan Diagaram alir tahap Move or Not
menu Pagi siang malam ditunjukkan oleh Gambar 5
PK 3 20 13
S 1 3 10
N 2 12 11 Mulai
H 16 6 3
B 16 18 21 Fitness solusi awal, Fitness
solusi local search, k=1

Mulai

ya
Nilai iterasi local search, Fitness solusi Ganti solusi
Solusi awal (solusi Shaking) awal [k]> fitness awal = solusi
solusi hasil local awal
search [k] k = k+1

i=1 sampai jumlah


iterasi local tidak
search
Ganti solusi awal = solusi hasil
tidak local search
k=1

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 760

6. Rata-rata nilai fitness tertinggi pada pengujian


yaitu 0.516848 dengan Kmax = 13. Hasil
pengujian menunjukkan rata-rata nilai fitness
ya
cenderung mengalami fluktuasi. Tetapi secara
k<=Kmax umum semakin besar nilai Kmax menghasilkan
tidak
hasil yang lebih baik karena memungkinkan
VNS mencari solusi pada ruang pencarian yang
Solusi lebih luas (Mahmudy, 2015). Faktor lain yang
mempengaruhi hasil selama pencarian yaitu
Selesai
terdapat peluang perubahan solusi terbaik pada
setiap tetangga K pada tahap Move Or Not untuk
seleksi fitness antara fitness local search dengan
Gambar 5. Flowchart Move or Not
fitness solusi awal sehingga jika fitness local
Pada skripsi ini dilakukan optimasi search lebih baik daripada fitness solusi awal
kebutuhan zat gizi dengan memperhatikan maka pencarian dilakukan kembali pada
kebutuhan jumlah zat gizi dan natrium serta tetangga k=1 sampai tidak ada fitness yang lebih
biaya minimal. Kualitas suatu solusi dapat baik lagi dari tahap local search maka
dilihat dari nilai fitness. Fitness semakin besar dilanjutkan pada tetangga k=k+1 namun jika
menghasilkan solusi yang semakin baik. Fitness pada tetangga k yang bukan 1 ditemukan solusi
yang digunakan pada penelitian ini yaitu, yang lebih baik lagi dari hasil local search maka
sebagai berikut: dilakukan pencarian kembali dari tetangga k=1.
10000 Hal ini menjamin bahwa pada setiap pencarian
𝐹𝑖𝑡𝑛𝑒𝑠𝑠 =
(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑙𝑡𝑖 ∗ 𝐶) + 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 solusi terbaik ditelusuri pada setiap tetangga k
Total penalti pada perhitungan fitness sampai tetangga k = Kmax dan solusi dari local
tersebut merupakan selisih kebutuhan gizi search tidak menghasilkan fitness yang lebih
penderita hipertensi. Sedangkan total harga baik daripada solusi awal.
merupakan penjumlahan seluruh harga makanan Penurunan pada titik tertentu pada grafik
pada satu solusi. Gambar 6 disebabkan karena solusi awal yang
digunakan berbeda-beda yaitu berdasarkan
5. HASIL DAN PEMBAHASAN bilangan acak antara percobaan satu dengan
yang lainnya sehingga hasil solusi dan nilai
a. Hasil dan Analisis Pengujian Kmax fitness pada setiap percobaan berbeda-beda.
Parameter Kmax diuji dengan simulasi Perilaku struktur tetangga exchange melakukan
sebanyak 5 kali percobaan. Skenario pengujian perubahan lebih banyak pada solusi di area
jumlah tetangga yang lebih besar karena
dilakukan dari Kmax = 1 sampai Kmax = 15
perubahan solusi bergantung pada banyaknya
dengan iterasi local search 2000. Hasil jumlah tetangga.
pengujian jumlah Kmax ditunjukkan oleh
b. Hasil dan Analisis Pengujian Iterasi Local
Gambar 6.
search

Grafik Hasil Pengujian Kmax


Setiap pengujian iterasi dilakukan percobaan
0,6 selama 5 kali percobaan dengan percobaan
Rata-rata fitness

0,5 iterasi 250 sampai 2000. Hasil pengujian jumlah


iterasi local search ditunjukkan oleh Gambar 7.
0,4
0,3
0,2
0,1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jumlah Kmax

Gambar 6. Grafik Pengujian Jumlah Kmax

Grafik hasil pengujian jumlah Kmax


terhadap nilai fitness ditunjukkan oleh Gambar

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 761

Tabel 9. Analisis Hasil


Grafik Hasil Pengujian Iterasi Local Search
0,6 Selisih (%) Na
Kas
0,5 Kalor Karboh Lema Protei
us (gram)
Rata-rata ftiness

i i drat k n
0,4
1 0.085 1.7703 6.399 9.1136 0.3512
0,3 2 0.6333 8.0401 0.1194 0.9080 0.2274
0,2 3 1.6798 2.8415 2.6399 1.9995 0.2633

0,1
Dari analisis hasil yang dilakukan terhadap
0 3 kasus dengan data penderita hipertensi yang
250 500 750 1000 1250 1500 1750 2000 berbeda-beda didapatkan kesimpulan bahwa
Jumlah Iterasi
hasil rekomendasi sistem berhasil memberikan
Gambar 7. Grafik Hasil Pengujian Iterasi Local kombinasi makanan rendah natrium yaitu tidak
search
melebihi batas maksimum konsumsi natrium
Hasil pengujian jumlah iterasi local search yang dibolehkan pada masing-masing penderita.
ditunjukkan oleh Gambar 7. Hasil pengujian Keterpenuhan gizi dari hasil sistem untuk
jumlah iterasi local search terhadap nilai fitness pemenuhan kebutuhan kalori, karbohidrat,
menunjukkan bahwa nilai fitness mengalami lemak dan protein masih dalam batas toleransi
peningkatan namun mengalami penurunan pada ±10% yang diperkenankan dalam penyusunan
iterasi tertentu yaitu iterasi 750, 1500 dan 1750. gizi dengan selisih yang tidak terlalu besar
Grafik menunjukkan bahwa rata-rata fitness dengan kebutuhan gizi penderita. Namun
tertinggi pada penggunaan iterasi 2000 yaitu keterpenuhan gizi hasil sistem tidak selalu
0.524301 dengan perubahan rata-rata nilai menghasilkan rekomendasi yang sesuai dengan
fitness yang kecil. Hasil pengujian menunjukkan kebutuhan gizi penderita. Hal ini dikarenakan
bahwa semakin banyak iterasi local search tidak nilai kriteria pada penalti setiap zat gizi dan
menjamin semakin baik nilai fitnessnya (dalam besarnya variabel harga mempengarui nilai
percobaan berbeda), hanya saja semakin banyak fitness yang diperoleh. Tetapi secara umum hasil
iterasi local search memberikan peluang yang sistem memberikan total gizi yang masih dalam
lebih besar terhadap pencarian solusi terbaik batas toleransi ±10% yang diperkenankan dalam
dimana bergantung pada perubahan solusi dari penyusunan gizi sehingga disimpulkan hasil
solusi terbaik pada iterasi local search sistem memenuhi kebutuhan gizi penderita
sebelumnya dengan perubahan fitness yang tidak hipertensi secara optimal.
terlalu besar. Namun dalam satu percobaan
semakin bertambah iterasi semakin memberikan 6. KESIMPULAN DAN SARAN
solusi dengan nilai fitness lebih besar karena a. Kesimpulan
solusi terbaik dalam setiap iterasi selalu dipilih
Kesimpulan dari penelitian tentang optimasi
untuk solusi awal pada iterasi selanjutnya
komposisi makanan untuk pnderita hipertensi
dengan waktu komputasi yang lebih lama. Selain
yaitu, sebagai berikut:
itu, semakin banyak iterasi local search semakin
memberikan peluang juga terhadap seleksi 1. Sistem optimasi komposisi makanan untuk
penderita hipertensi dirancang dan
fitness yang terpilih dari pencarian solusi dari
local search. dibangun dengan menggunakan algoritma
Variable Neighboorhood Search (VNS).
c. Analisis Hasil Pada sistem ini membutuhkan data diri
penderita hipertensi dan nilai parameter
Pada sub bab analisis hasil ini dianalisis
algoritma VNS sebagai inputan awal untuk
keterpenuhan kebutuhan gizi dari hasil
dilakukan pencarian solusi.
rekomendasi sistem pada beberapa penderita
2. Pada metode VNS terdapat 4 tahap yaitu
hipertensi. Pengujian analisis hasil dilakukan
inisialisasi solusi awal, Shaking, Local
dengan 3 kasus penderita hipertensi. Nilai
search, dan Move or Not. Inisialisasi solusi
parameter yang digunakan pada analisis hasil
awal dilakukan dengan merandom bilangan
menggunakan nilai yang menghasilkan fitness
integer sebanyak 15 sesuai dengan jenis
tertinggi pada pengujian yaitu Kmax = 13 dan
makanan yang akan digunakan dalam 1 hari
iterasi local search = 2000. Hasil analisis pada 3
atau 3 waktu yaitu pagi, siang, dan
kasus ditunjukkan oleh Tabel 9.
sore/malam. Kemudian pada tahap shaking,

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 762

solusi awal dilakukan perubahan Sistem optimasi komposisi makanan untuk


menggunakan struktur tetangga exchange penderita hipertensi menggunakan VNS dapat
sebanyak jumlah tetangga. Setelah itu, pada dikembangkan lagi pada penelitian lebih lanjut.
tahap local search dilakukan perubahan
Berikut saran yang diberikan untuk penelitian
kembali tetapi perubahannya masih dalam
rentang dari gen awal. Pada tahap local lebih lanjut:
search dilakukan perbandingan nilai fitness 1. VNS telah efektif diterapkan dalam
antara solusi dari shaking dengan fitness beberapa penelitian namun VNS kurang
solusi dari local search. Fitness yang efisien dalam hal eksporasi. Untuk
terbaik akan dilakukan perbandingan fitness meningkatkan performa VNS ini dapat
kembali dengan fitness solusi awal di tahap digabungkan dengan algoritma lain seperti
Move or Not, jika fitness terbaik dari solusi algoritma genetika (N & Kobti, 2012).
local search (fitness antara local search Penggabungan antara kedua algoritma
dengan shaking) lebih baik maka solusi dari tersebut biasa disebut Memetic Algorithm
perbandingan di local search digunakan (MA) di beberapa penelitian dan mampu
sebagai solusi awal. menghasilkan solusi yang outperforms
3. Solusi tetangga didefinisikan dengan karena algoritma genetika mempunyai
perubahan tetangga secara bergantian. kelebihan dalam eksplorasi di ruang sousi
Solusi terbaik pada setiap tetangga akan sedangkan VNS mempunyai kelebihan
digunakan sebagai solusi awal tetangga dalam hal eksploitasi di ruang tersebut
selanjutnya. Mekanisme perubahan (Thanh & Binh, 2015).
tetangga terdapat pada tahap Move or Not 2. Untuk komposisi makanan yang lebih
yaitu jika fitness local best lebih baik variasi dapat ditambahkan perumusan
daripada solusi awal maka tetap dilakukan fitness yang dapat menghitung variasi gen
pencarian di tetangga k=1 namun yang terdapat didalam solusi.
sebaliknya jika fitness solusi awal lebih 3. Dapat digunakan jenis struktur tetangga
baik daripada fitness solusi local best maka yang lain.
solusi awal digunakan sebagai solusi awal 4. Sistem dapat ditambahkan bukan hanya
pada tetangga selanjutnya yaitu k=k+1. Jika untuk penderita hipertensi saja namun bisa
pada tetangga bukan k = 1 ditemukan juga penderita hipertensi yang mempunyai
kembali fitness solusi local best lebih baik penyakit komplikasi.
daripada solusi awal maka pencarian 5. Data makanan yang digunakan dapat
dilakukan kembali di tetangga k=1, jika ditambahkan lebih banyak lagi agar semakin
tidak maka berpindah ke tetangga lain variasi komposisi makanannya.
k=k+1. 6. Sistem dapat dikembangkan tidak hanya
4. Hasil pengujian menunjukkan rata-rata untuk konsumsi makanan dalam sehari.
fitness tertinggi yaitu 0.516848 dengan nilai
Kmax = 13 dan rata-rata fitness tertinggi DAFTAR PUSTAKA
0.524301 pada penggunaan iterasi local Almatsier, S., 2006. Penuntun Diet. Jakarta:
search 2000. Semakin banyak jumlah Kmax PT Gramedia Pustaka Utama.
dan iterasi local search maka semakin
memberikan peluang yang lebih besar American Heart Association, 2014.
mendapatkan solusi yang lebih baik namun Understanding and Managing High
disisi lain dibutuhkan waktu yang lebih Blood Pressure. [Online]
lama dalam proses pencarian solusi Available at: http://www.heart.org
sehingga penggunaan jumlah Kmax dan [Diakses 8 August 2016].
iterasi local search yang cukup sudah
menghasilkan solusi yang mendekati Aziz, R. A., Ayob, M. & Othman, Z., 2012.
optimum karena perbedaan nilai fitness The Effect of Learning Mechanism in
tidak terlalu signifikan pada penggunaan Variables Neighborhood Search. 4th
jumlah Kmax dan iterasi local search yang Conference on Data Mining and
terlalu banyak. Optimization (DMO), Langkawi,
b. Saran Malaysia, 2-4 September, pp. 109-
113, IEEE.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 763

Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, 2013. Mahmudy, W. F., 2006. Penerapan


Profil Kesehatan Kabupaten Klaten algoritma genetika pada optimasi
Tahun 2013. Klaten: Dinas model penugasan. Natural, 10(3),
Kesehatan Kabupaten Klaten. pp. 197-207.
Dinas Kesehatan Kota Malang, 2014. Profil Mahmudy, W. F., 2015. Optimization of Part
Kesehatan Kota Malang Tahun Type Selection and Machine
2014. [Online] Loading Problems in Flexible
Available at: Manufacturing System Using
http://www.depkes.go.id/ Variable Neighborhood Search.
[Diakses February 2017]. IAENG International Journal of
Computer Sciences.
Expósito-Izquierdo, C., Melián-Batista, B.
& Moreno-Vega, J. M., 2011. Mustamin, 2010. Asupan Natrium, Status
Variable Neighbourhood Search for Gizi dan Tekanan Darah Usia Lanjut
the Quay Crane Scheduling di Puskesmas Bojo Baru Kabupaten
Problem. 11th International Barru. Media Gizi Pangan, Jurnal
Conference on Intelligent Systems Ilmiah Politeknik Kesehatan
Design and Applications, Cordoba, Kemenkes Makassar Jurusan Gizi,
22-24 November, pp.463-468, IEEE. IX(1), pp. 20-26.
Hansen, P. & Mladenovic, N., 2001. N, M. R. R. & Kobti, Z., 2012.
Variable Neighborhood Search: Incorporating a Genetic Algorithm
Principles and Applications. to improve the performance of
European Journal of Operational, Variable Neighborhood Search.
130(3), pp. 449-467. Fourth World Congress on Nature
and Biologically Inspired
Indaswari, F. A. & Mahmudy, W. F., 2016.
Computing (NaBIC), Mexico City,
Optimasi Komposisi Makanan Bagi
2012, pp. 144-149., IEEE. doi:
Penderita Obesitas pada Anak
10.1109/NaBIC.2012.6402253.
Menggunakan Algoritma Genetika.
Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK National Institutes of Health, 2004. The
Universitas Brawijaya, 7(27). Seventh Report of the Joint National
Committee on Prevention, Detection,
Iwuji, A. C., Nnanna, M. & Ndulue, N. I. C.,
Evaluation, and Treatment of High
2016. An Optimal DASH Diet
Blood Pressure, Maryland: National
Model for People with Hypertension
Institutes of Health.
Using Linear Programming
Approach. Open Jurnal of Papalitsas, C., Giannakis, K., Andronikos, T.
Optimization, 5(1), pp. 14-21. & Sifaleras, A., 2015. Initialization
methods for the TSP with Time
Kardani-Moghaddam, S., Khodadadi, F.,
Windows using Variable
Entezari-Maleki, R. & Movaghar,
Neighborhood Search. 6th
A., 2012. A Hybrid Genetic
International Conference on
Algorithm and Variable
Information, Intelligence, Systems
Neighborhood Search for Task
and Applications (IISA), Corfu, 6-8
Scheduling Problem in Grid
July, pp. 1-6, IEEE.
Environment. International
Workshop on Information and Pratiwi, M. I., Mahmudy, W. F. & Dewi, C.,
Electronics Engineering, 2014. Implementasi Algoritma
Heilongjiang, China, Elsevier Ltd., Genetika pada Optimasi Biaya
pp. 3808-3814. Pemenuhan Kebutuhan Gizi. DORO:
Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 764

Universitas Brawijaya, Volume 4 to Selected Major Risks. Geneva:


No. 6. WHO Press.
Rahman, M. A., 2016. Pengaruh Terapi WHO, 2011. Noncommunicable Diseases in
Bekam terhadap Tekanan Darah the South-East Asia Region. India:
pada Pasien Hipertensi di Klinik WHO Press.
Bekam Abu Zaky Mubarak. Jakarta: WHO, 2013. High Blood Pressure: The
UIN Syarif Hidayatullah. Silent Killer. [Online]
Rianawati, A. & Mahmudy, W. F., 2015. Available at:
Implementasi Algoritma Genetika http://www.wpro.who.int/world_hea
Untuk Optimasi Komposisi lth_day/2013/high_blood_pressure_
Makanan Bagi Penderita Diabetes brochure_wpr.pdf
Mellitus. DORO: Repository Jurnal [Diakses 8 Agustus 2016].
Mahasiswa PTIIK Universitas
Brawijaya, Volume 5 No. 14.
Sari, A. P. & Mahmudy, W. F., 2014.
Optimasi Asupan Gizi pada Ibu
Hamil dengan Menggunakan
Algoritma Genetika. DORO:
Repository Jurnal Mahasiswa PTIIK
Universitas Brawijaya, Volume 4
No. 5.
Taha, H. A., 1993. Operations Research: An
Introduction. 3nd penyunt. New
York: Macmillan Publishing Co.
Thanh, P. D. & Binh, H. T. T., 2015. An
Effective Combination of Genetic
Algorithms and the Variable
Neighborhood Search for Solving
Travelling Salesman Problem.
Conference on Technologies and
Applications of Artificial
Intelligence (TAAI). Tainan, IEEE.
pp. 142-149. doi:
10.1109/TAAI.2015.7407102.
Torres-Machi, C., Yepes, V., Alcala, J. &
Pellicer, E., 2013. Optimization of
High-performance Concrete
Structures by Variable
Neighborhood Search. International
Journal of Civil Engineering, 11(2),
pp. 90-97.
Wahyuningsih, R., 2013. Penatalaksanaan
Diet pada Pasien. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
WHO, 2009. Global Health Risks: Mortality
and Burden of Disease Attributable

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai