Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Jembatan Alue Campli, Cs
Metode Pelaksanaan Rehabilitasi Jembatan Alue Campli, Cs
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Kami mempersiapkan RMK yang merupakan salah satu dokumen pelaporan memuat
diantaranya informasi kegiatan, sasaran mutu kegiatan, tugas dan wewenang,
pembagian personil, dan struktur organisasi, untuk menyelesaikan pekerjaan agar
dicapai hasil yang tepat mutu, tepat waktu dan tepat guna tanpa adanya dampak
lingkungan selama proses penyelesaian pekerjaan.
b. Ijin Lokasi kepada Instansi yang terkait dengan terganggunya lalu lintas selama
pekerjaan berlangsung dan masyarakat pengguna jalan dapat memakluminya serta
kesanggupan untuk mengembalikan sesuai kondisi semula.
c. Menampung saran – saran dari masyarakat dan kepala desa setempat baik
mengenai letak/lokasi pekerjaan dan batas tanah yang kena bangunan tersebut
terutama mengenai kelancaran dan keamanan selama pekerjaan berlangsung agar
bisa selesai tepat waktu.
Pengukuran Ulang Lapangan di awal suatu pekerjaan untuk memastikan berapa besar
perubahan yang terjadi akibat pelaksanaan dari perencanaan yang ada. Suatu
perencanaan berkemungkinan masih mengandung gagal implementasi lapangan.
Pelaksana Pekerjaan, Direksi Lapangan, dan Konsultan Pengawas memastikan lagi
legalitas kepastian pekerjaan. Pengukuran ulang ini menghasilkan Laporan MC-0 yang
dilampiri Gambar Rencana Pelaksanaan Kerja, Kurva S, Foto Pekerjaan 0%, dan
Lampiran-lampiran yang diperlukan. Semua dokumen yang dihasilkan dalam
Pengukuran Ulang ini perlu disetujui oleh para pihak.
Dan untuk Barak Kerja dibuat dapat dimanfaatkan untuk menyimpan matrial dan alat
– alat kerja.
Pengadaan tenaga kerja sebisa mungkin menggunakan tenaga kerja setempat dengan
harapan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat. khusus
untuk tukang dan kepala tukang inti dan tenaga ahli mendatangkan yang telah
berpengalaman dalam bidangnya agar pekerjaan berjalan sesuai dengan sasaran mutu,
tepat waktu dengan kuantitas sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada,
Pada mobilisasi bahan material, Kontraktor harus menyediakan bahan atau material
sesuai dengan kebutuhan di lapangan tanpa mengalami keterlambatan.Kontraktor juga
memperhitungkan dan merencanakan akses jalan masuk, serta tetap menjaga
kelancaran lalu lintas sekitar proyek, dan keamanan proyek. Dropping material
ditempatkan pada lokasi yang mudah dijangkau dalam pelaksanaan pekerjaan, dalam
pekerjaan ini material juga dilangsir menuju masing- masing item pekerjaan
Akan disediakan peralatan keselamatan kerja bagi para karyawan dan pejabat-pejabat
yang berkaitan dengan pemeriksaan/pengawasan pekerjaan di lapangan, terhadap
kemungkinan-kemungkinan bahaya yang ditimbulkan oleh jenis-jenis pekerjaan yang
sedang dikerjakan. Jika terjadi kecelakaaan dalam pelaksaaan pekerjaan, akan diambil
tindakan-tindakan yang terbaik guna keselamatan si korban. Sejumlah obat-obatan untuk
pertolongan pertama akan selalu tersedia di lapangan dalam satu kotak P3K dan selalu
Kami akan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai bagian dari
kegiatan yang terintegrasi dari semua kegiatan proyek yang sedang dikerjakan.
a. Safety Plan
b. Security Plan
c. Safety Morning
3. Galian Biasa
Galian biasa mencakup galian tanah dan bahan lainnya dengan volume 1 meter kubik atau
lebih, Pekerjaan ini adalah pekerjaan praktis/mudah menggali tanpa penggunaan alat
berat. Galian ini tidak termasuk galian yang dapat dibongkar dengan Alat Berat.
Alat yang digunakan : Penggalian menggunakan alat mekanik atau breaker, untuk
pembuangan hasil galian menggunakan Dump Truck kap. 3-4 m3.
• Bahan material timbunan pilihan dimuat di quarry ke atas dump truck dengan
menggunakan wheel loader
• Dump truck kemudian mengangkutnya ke lokasi pelaksanaan pekerjaan
• Material dihampar dengan menggunakan motor grader
• Bamparan material sehelum pelaksanaan pemadatan disiram air dengan water
tank truck
• Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibratory roller
• Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
Alat - alat yang digunakan antara lain :
• Wheel Loader
• Dump Truck
• Motor Grader
• Vibratory Roller
• Water tank Truck
• alat bantu
5. Beton Mutu Sedang fc’ = 20 Mpa (K-250) dan fc’ = 15 Mpa (K175)
Beton fc’ = 20 Mpa dan Beton fc’ = 15 Mpa digunakan untuk Struktur Lantai Jembatan dan
Abutmen.
Bahan material yang digunakan adalah agregat kasar, agregat halus dan air.
Prosedur pekerjaan :
Sebelum melakukan pekerjaan terlebih dahulu dibuat request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
Menyerhakan hasil perencanaan campuran (mix design) untuk beton dengan kuat
tekan fc’ = 20 Mpa dan fc’ = 15 Mpa
Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
Menyiapkan Kelengkapan K3 yang akan digunakan
Tahapan Pekerjaan :
Mendatangkan material pasir, kerikil dan Semen.
BAHAN
Bahan Pokok Campuran didasarkan pada hasil percencanaan campuran (mix design)
Bahan pokok yang digunakan adalah pasir sungai atau agregat halus, agregat kasar
dan semen. Ageregat halus dan agregat kasar harus terdiri dari bahan yang bersih
yang tidak dilapisi oleh apapun.
Semen
Penyimpanan semen yang akan dipakai disimpan digudang lapangan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkali, garam, bahan-bahan organik atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan
atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
Kuat tekan minimum yang ingin dicapai berdasarkan pengujian benda ujikubus atau
selinder pada umur 28 hari .
Pelaksanaan Pengecoran.
1. Lokasi pengecoran dibersihkan dari kotoran, potongan kayu, bendrat, paku dan
sampah lainnya
2. Sebelum pengecoran, bekisting dilumuri dengan mould oil hingga rata. Kebocoran
bekisting telah dicek dan disumbat.Sambungan dengan pengecoran sebelumnya (jika
ada) telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari
Merupakan baja tulangan Bentuk Ulir dengan baja mutu sedang yang memiliki tegangan
leleh karekteristik 3.200 kg/cm2.Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja
tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar.
Baja tulangan harus dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup bagian luar
baja tulangan adalah sebagai berikut :
· 3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air
tanah atau terhadap bahaya kebakaran.
· Untuk beton yang terendam/ tertanam atau terekspos langsung dengan cuaca atau
timbunan tanah tetapi masih dapat diamati untuk pemeriksaan tebal selimut beton
antara lain :
- Untuk besi diameter 16 mm dan lebih kecil 3,5 cm
- Untuk besi diameter 19 mm dan 22 mm 5,0 cm
- Untuk besi diameter 25 mm dan lebih besar 6,0 cm
Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani
bersama.
Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas,
diperhitungkan dalam satuan Kg.
a) Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan di atas struktur pasangan bronjong kawat
sebagai pengikat dan penahan partikel tanah. Dalam proses pasangan batu, disisipkan
sulingan yang terbuat dari pipa PVC Ø 2" (ref 2.4.(4).
b) Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan
concrete mixer. Mortar yang telah diaduk rata dituang ke dalam dolaks (penampungan
adukan terbuat dari kayu) agar mortar tidak tercampur dengan partikel tanah.
c) Mortar diangkut oleh kelompok pekerja dengan menggunakan alat bantu. Mandor
agar memastikan komposisi adukan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
e) Pemasangan Bouwplank pada galian untuk pengecekan kelurusan maupun elevasi
dengan jarak maksimum 20 m untuk menghindari lendutan benang acuan. Sebaiknya
dengan 2 benang dimana yang satu pada a sedang lainnya pada sisi luar untuk
kelurusan pamasangan batu. Terakhir, perapihan dan pembesihan lokasi pekerjaan.
f) Water tanker digunakan sebagai sumber pasokan air untuk mendukung seluruh
kegiatan.
a) Bronjong kawat berlapis galvanis uk. L=2,0 m X B=1,0 m X T=0,5m dengan kawat
anyaman tiga lilitan ukuran 2,70 mm, dengan kawat sisi uk. 3,40 mm dan kawat
pengikat 2,0 mm, ukuran lubang berbentuk hexagonal 80 X 100 mm. ( ref. AHSP
Balitbang PU 2013 P.06, 4.(a). )
b) Kawat bronjong yang digunakan adalah kawat baja berlapis seng tebal ( galvanized )
yang dihasilkan melalui proses penarikan dingin dan untuk menormalkan sifat mekanis
dengan proses anil.
c) Batu belah dipilih yang berukuran Ø 15 cm - 25 cm. Volume pengisian batu belah
minimal 1,1 X volume kotak bronjong kawat.
d) Pemasangan bronjong dilakukan lapis demi lapis agar bronjong yang satu dengan
yang lainnya yang terdapat dalam satu lapisan dapat diikat dengan baik dan kuat.
e) Tahapan pekerjaan pemasangan lapisan bronjong terbawah dari bendung adalah
sebagi berikut:
Sambungan siar muai sekarang ini mengalami peralihan ke suatu metoda siar muai yang
lebih praktis untuk jembatan yaitu jenis asphaltic plug. Jenis ini merupakan jenis siar
muai dengan material yang berbasis aspal yang berfungsi untuk mengisi celah dari dua
bidang konstruksi yang bergerak.
Bahan dibutuhkan harus terbuat dari karet elastomer khusus, aspal anti oksidasi, anti
streeping dan bahan aditif lainnya agar menghasilkan material yang memiliki sifat ulet,
tangguh, elastic, fleksibel, daya lekat tinggi, tahan air dan tahan oksidasi. Sehingga
Uraian Penjelasan
Jenis struktur siar muai bergantung pada jenis pergerakan struktur yang disambungkan
dan sesuai gambar rencana. Siar muai jenis Aspaltic Plug mampu menahan pergerakan
struktur secara longitudinal, transversal dan rotasi. Bahan Aspaltic Plug juga mampu
menahan fleksibel, menahan air, tahan terhadap cuaca, dan dapat menahan beban dinamis
kendaraan dapat memberikan kenyamanan kepada penguna jalan. Ketebalan siar muai
jenis ini sangat tergantung ukuran celah sambungan dan besarnya pergerakan dengan
tebal minimum 50 mm dan lebar minimum terisi oleh bahan aspaltic 300 mm. Siar muai
jenis ini termasuk jenis siar muai type tertutup, siar muai lainya ialah siar muai type NJ
Joint.
Bahan-Bahan
Bahan sambungan siar muai type Asphatic Plug, terdiri dari rubberised bitumen binder,
single size agregate ,dan plat baja. Bitumen binder merupakan campuran dari bitumen,
polymer, filler dan surface active agent. Plat baja yang digunakan sebagai dasar
sambungan siar muai jenis ini harus dapat menahan dampak pemuaian akibat panas yang
ditimbulkan oleh bitumen binder pada saat pelaksanaan dan mempunyai tebal dan lebar
yang sesuai dengan ukuran celah sambungan.
Pelaksanaan :
Aspal yang akan dipotong diberi garis dengan menggunakan kapur. Pemotongan dilakukan
dengan alat cutter concrete yang memiliki mata pisau yang sangat tajam. Pelaksanaan
Setelah sambungan yang dibongkar dalam kondisi siap, maka pada bagian celah dalam 30
mm dari bagian dasar dimasukkan tali tambang. Lapisi seluruh sisi yang dibongkar dengan
menggunakan aspal bitumen yang berfungsi sebagai pengikat antara bagian aspal lama
dengan aspal baru. Pasangkan baja dalam kondisi datar tidak ada beda tinggi antara sisi-
sisinya ini dimaksudkan agar pada saat menerima beban dari atas plat baja tidak bergerak
yang menyebabkan siar muai retak.
c. Pemasangan Agregat
Agregat sebelum digelar harus dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu 200 derajat dengan alat
pemanas tertentu (indirect heating) dimana suhu dapat terkendali dengan baik dan dapat
menghasilkan panas yang merata pada seluruh agregat. Penghamparan lapis pertama setebal 40
mm yang kemudian dicor dengan aspal karet yang sudah dipanaskan dengan cara indirect
heating sampai suhu 200 derajat agar aspal karet tersebut dapat berpenetrasi kedalam semua
rongga antar agregat.
Proses ini diulangi untuk ketebalan selanjutnya, sampai elevasi yang ditentukan. Setelah
penghamparan agregat selesai selanjutnya dipadatkan dengan menggunakan alat compector
sampai agregat saling mengunci dan padat.
Setelah semua agregat padan selanjutnya cor kembali dengan aspal bitumen yang berfungsi
sebagai waterproofing agar air tidak masuk kedalam bagian agregat.
Penyebab Kerusakan :
Kerusakan yang terjadi pada siar muai umumnya disebabkan karena beban tonase
kendaraan yang lewat melebihi kapasitas yang diizinkan, mungkin juga disebabkan oleh
kondisi bearing pad yang mati sehingga jembatan menjadi struktur jepit jepit (seharusnya
jepit dan rol), dan proses yang pelaksanaan yang tidak sempurna yang menyebabkan air
masuk kedalam siar muai. Proses pekerjaan siar muai tidak boleh dilakukan pada kondisi
hujan karna dapat menurunkan temperatur suhu aspal bitumen harus tetap terjaga dengan
kondisi suhu yang panas.
a. Pasangan batu kali/ gunung yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang
akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat
dimulai.
b. Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah
bodem,keranjang dan linggis.
e. Pekerja membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bawah
pasangan.
f. Pasangan dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem, spesi yang melekat pada
batubongkaran dibersihkan dengan cetok, apabila dengan cetok tidak kuat maka
dibersihkan dengandipukul menggunakan palu kecil.
g. Batu kali bekas bongkaran yang sudah dibersihkan dikumpulkan di lokasi yang dekat
denganlokasi yang akan dipasang batu kali bekas bongkaran.
h. Pekerjaan bongkaran pasangan batu/ kali selesai, pekerja membersihkan lokasi dari spesi
hasilbongkaran.
i. Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti : helm proyek, sepatu boot,
sarungtangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan (kecelakaan).
k. Pelaksana selalu mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung, sehingga pekerjaan
dapatberjalan dengan cepat dan efisien.
m. Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan RAB,
maka kamimelanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembongkaran beton lama yang konstruksi sudah rusak,
Yang mana jaka dilakukan pada plat beton jembatan, pembongkaran dilakukan setengah-
setengah sehinga tidak menutup arus lalu lintas dalam jangka waktu yang lama, untuk
melakukan melakukan pekerjaan ini terlebih dahulu disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
e. Perbaikan dimensi
Membasahi permukaan struktur beton sampai lembab
Lapisi permukaan beton dengan bahan coating/ priming bonding agent
Tunggu sampai mongering sekitar 20 – 30 menit
Aplikasikan bahan patching sampai dimensi yang diharapkan
Melakukan curing sesuai dengan persyaratan selama bahan patching dalam proses
pengikatan dan pengeringan
a. Pemberi tugas
b. Pelaksana
c. Pengawas
a. Pekerjaan Persiapan
Pembersihan struktur beton yang akan diperbaiki.
Beri tanda bagian struktur beton yang akan diperbaiki sesuai dengan kerusakan yang
terjadi.
b. Persiapan permukaan struktur beton yang akan dilakukan penambalan
Chipping bagian yang akan diperbaiki sampai kedalaman beton yang masih padat
Lakukan chipping sampai 2 atau 3 cm dibelakang baja tulangan.
Bersihkan perlukaan beton yang sudah dichipping dan juga baja tulangan
c. Periksa baja tulangan apakah memerlukan perbaikan
d. Perbaiki baja tulangan
Baja tulangan yang memerlukan perbaikan:
dibersihkan dengan sikat kawat sampai tidak ada bagian yang terlepas dari baja
tulangan
Beri lapisan anti karat
Pastikan semua baja tulangan terlapisi dengan baik
Tunggu sampai kering
e. Pemasangan acuan
Siapkan acuan yang kuat untuk menahan tekanan bahan grouting dengan dimensi
yang disyaratkan
Acuan harus kedap air dan permukaan yang licin
Acuan diberi lubang untuk memasukkan bahan grouting dan lubang udara
Pekerjaan Pengecatan Elemen Beton Jembatan perlu dilakukan untuk melindungi elemen
beton dari kerusakan yang diakibatkan oleh faktor lingkungan, tindakan graffiti dan
menambah nilai estetika jembatan.
Persyaratan Bahan:
Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari 2 (dua) lapisan utama antara lain, lapisan
utama (primary coat) dan lapisan akhir (top coat). Dalam penggunaannya bahan ini dipergunakan
sekaligus atau dipergunakan salah satunya tergantung instruksi Direksi Teknis.
Secara umum bahan yang dipergunakan harus memiliki sifat sebagai berikut :
1. Daya tahan yang lebih lama dan sempurna, tidak berubah warna dalam waktu lama.
2. Hasil coating yang merekat sangat sempurna (excellent adhesiveness).
3. Tahan terhadap abrasi, tekanan, dan pengaruh kimia.
4. Tahan terhadap minyak dan gesekan mekanis lainnya.
5. Tahan terhadap pengaruh lingkungan, air laut, karbonasi dan asam.
6. Ramah lingkungan
7. Anti graffiti paint.
Persyaratan Kerja:
b. Lalu lintas pada tempat kerja harus diatur sedemikian sehingga tidak menimbulkan gangguan
selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
Mengajukan jenis bahan yang akan digunakan kepada Direksi Teknis dengan mengirimkan
contoh bahan beserta dengan sertifikat yang merupakan jaminan keaslian produk sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan dalam spesifikasi.
Memberikan penjelasan mengenai metode pelaksanaan pekerjaan beserta peralatan yang
akan dipergunakan dan jadwal pelaksanaannya.
Pelaksanaan Pekerjaan
Permukaan elemen beton yang akan dilakukan pengecatan, terlebih dahulu dibersihkan dari
kotoran, debu, minyak dan sejenisnya untuk mengindari perlemahan pada ikatan bahan dengan
menggunakan alat berupa sikat baja, amplas dan alat bertekanan tinggi untuk membersihkan
secara tuntas semua permukaan.
Pencampuran bahan lapis utama (primary coat) sesuai dengan standar pencampuran yang
dikeluarkan pabrik pembuat. Dapat digunakan penambahan bahan pengencer yang telah
ditentukan oleh pabrik pembuat. Waktu pencampuran campuran lapisan utama antara 30
sampai 60 menit dengan temperatur udara lingkungan sesuai ketentuan dari pabrik pembuat.
Pelapisan utama (primary coat) dilakukan diatas lapisan dasar yang berupa bahan mortar.
Lapisan ini terdiri dari dua tahap pada seluruh permukaan beton. Lapisan ini dikerjakan
menggunakan roll, kuas maupun tangan. Ketebalan lapisan ini sesuai dengan yang
disyaratkan dalam spesifikasi ini atau sesuai dengan persyaratan ketebalan yang ditentukan
pabrik pembuat.
Curing pada pekerjaan pelapisan utama dilakukan dengan cara mendiamkan permukaan
selama 4 – 7 jam tanpa perlu perawatan lebih lanjut. Namun jika kondisi dilapangan tidak
mendesak, sebaiknya curing dilakukan dalam waktu 7 hari untuk mencapai mutu/kualitas
pekerjaan secara maksimal.
Permukaan elemen beton yang telah dilakukan pelapisan utama, diberikan lapisan akhir
yang terlebih dahulu sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pabrik pembuat. Waktu
pencampuran ini antara 30 sampai 60 menit dengan temperatur udara lingkungan sesuai ketentuan
dari pabrik.
Curing pada pekerjaan pelapisan akhir dilakukan dengan cara mendiamkan permukaan selama
2 jam tanpa perlu perawatan lebih lanjut. Namun jika kondisi dilapangan tidak mendesak,
sebaiknya curing dilakukan dalam waktu 4 hari untuk mencapai mutu/kualitas pekerjaan secara
maksimal.
Penyedia Jasa pada waktu pengajukan jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut harus menunjukkan:
rencana lokasi pekerjaan, kuantitas atau volume pekerjaan, bahan dan peralatan yang digunakan untuk
setiap jenis pekerjaan. Volume atau kuantitas pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus dibuat dalam
laporan mingguan dan disampaikan kepada Pengawas Pekerjaan.
Tanggungjawab:
Sejak Tanggal Mulai Kerja dalam Surat Perintah Mulai Kerja hingga Serah Terima Pertama Pekerjaan
(PHO) Penyedia Jasa bertanggung jawab atas : semua hasil pekerjaan dan berkewajiban memelihara
jembatan dan memperbaiki kerusakan elemen/sub elemen jembatan yang termasuk dalam Kontrak
Pemenuhan tingkat layanan jembatan sebagaimana yang disyaratkan dalam Pasal ) harus berlaku 90 hari
setelah tanggal mulai kerja jika tidak ditetapkan lain dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak atau
Perjanjian Kontrak. Untuk jenis pekerjaan pemeliharaan berkala dan rehabilitasi yang tidak bias selesai
selama 90 hari sejak SPMK, Penyedia Jasa harus mengajukan jadwal yang pasti dan dibahas dalam rapat
PCM kemudian dituangkan dalam Addendum.
18. Perkuatan Struktur dengan bahan FRP jenis e-glass perlapis pada daerah kering
Metoda perkuatan ini adalah dengan cara membalut atau menyeluungi permukaan beton dengan
mengunakan material fiber berbahan glass di seluruh penampang beton. Sehingga dapat dipastikan
secara analisis bahwa kolom hasil jacketing tersebut mampu memikul beban rencana.
- Persiapan permukaan.
Permukaan beton yang akan diperkuat, harus merupakan permukaan yang kuat dan padat, tidak ada
keropos ataupun bagian lemah lainnya, serta harus bersih dari debu dan kotoran lainnya. dan beton
yang remuk akibat terjadinya momen geser maka beton yang terpisah dilepas dari struktur dan
selanjutnya dilakukan proses pelapisan FRP .
Pembersihan dilakukan dengan tujuan agar terjadi ikatan yang baikdengan material perkuatan.
sehingga material perkuatan dengan beton lama menjadi satu kesatuan. Pekerjaan perkuatan
menggunakan serat karbon atau carbon fibre dan banyak yang menggunakan istilah kevlar untuk
pekerjaan perkuatan ini.
a. Priming atau proses aplikasi material primer sebagai media awal yang memiliki peran
kekuatan rekat sebuah material epoxy.
c. Pasang serat karbon atau carbon fibre atau kevlar pada permukaan beton
Untuk mendapatkan hasil perkuatan yang tepat guna dan mencegah hasil-hasil yang tidak
diharapkan, maka diperlukan koordinasi antara pihak-pihak yang melakukan investigasi, pengujian,
evaluasi dan pelaksanaan. Oleh sebab itu diperlukan keterlibatan semua pihak terkait mulai dari
konsultan perencana, konsultan pengawas, kontraktor spesialis dan supplier dari bahan-bahan
perkuatan. Dan yang terpenting masing-masing tahapan harus dilakukan oleh pihak-pihak yang
berkompeten dan berpengalaman di bidangnya.
Metode pelaksanaan pekerjaan pengecatan guard rail sama dengan yang dilakukan untuk
pengecatan baja pada daerah kering. Bahan yang digunakan adalah sama dengan
pengecatan baja,dimana kalau dikehendaki lain oleh direksi teknis kami akan mengikutinya
tanpa mengajukankompensasi apapun.
a. Bersama direksi teknis mendata ulang pasangan batu yang perlu diperbaiki,
b. Data ini dituangkan dalam gambar sket penanganan, untuk ditunjukkan kepada direksi
teknis untuk disetujui, dalam gambar /sket rencana penanganan sudah memuat dimensi
yang cukup anra lain ; lokasi penanganan, dimensi ukuran yang jelas.
c. Kemudian melakukan perbaikan pasangan batu, dengan sisa batu yang ada yang masih
layak untuk digunakan, ataupun batu lain yang didatangkan. Penangan perbaikan
pasangan batu dapat berupa memperkuat pasangan batu yang te lah runtuh atau
menambah ukuran/dimensinya maupun menambah kolom beton bertulang sebagai
rusuk/bingkai pasangan batu yang ada hal ini tergantung hasil identifikasi masalah pada
saat survey dengan direksi teknis.
d. Hasil dari perbaikan ini diharapkan mempunyai kekuatan yang sama atau lebih dari
yang sudah ada.
Tahapan pekerjaan :
Pada saat survey awal bersama dengan direksi teknis dan pengawas lapangan, kami melakukan
pendataan ulang kondisi jembatan yang perlu dibenahi/dibersihkan agar tidak terhambat pelaksanaan
pekerjaan nanti, dan tidak menghambat kelancaran arus lalu-lintas. Pekerjaan ini rencana akan
dilakukan oleh pekerja setempat.
PEKERJAAN PENUNJANG
Demi kelancaran dan keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan maka untuk itu kami
akan buat rambu-rambu lalu-lintas yang akan di pasang pada minimal 200m’ sebelum dan
sesudah lokasi pekerjaan, dan sepanjang lokasi pekerjaan.
Demi kelancaran pekerjaan dan kelancaran arus lalu lintas kami juga akan melaksanakan
penutupan dengan sistim penutupan setengah lajur jalan/setengah badan jalan dan apabila
sangat mendesak, maka akan kami gunakan dengan sistim buka-tutp jalur yang akan dijaga
oleh penjaga rambu pada awal dan akhir pekerjaan dengan dilengkapi alat komunikasi dan
lampu penerangan serta lampu rambu yang memadai. Apabila diperlukan kami akan
meminta bantuan satlantas dalam pengaturan arus lalu-lintas.
Dalam hal penempatan materil pada lokasi pekerjaan, diusahakan untuk penempatan
material dilakukan ditepi/bahu jalan (tidak mengganggu badan jalan). Apabila tidak ada
lokasi / sampai mengganggu pengguna jalan maka akan kami pasang rambu.
Dan dalam droping material kami usahakan kalu material tersebut akan segera digunakan,
sehingga diusahan material yang dating sekali habis. Agar tidak mengganggu pengguna
jalan.
3. Penerangan.
Untuk kelancaran lalu-lintas penerangan juga kami pasang pada awal dan akhir pekerjaan
dan pada beberapa sepanjang lokasi pekerjaan sehingga pengguna jalan dapat melihat bahwa
di daerah tersebut sedang ada pekerjaan jalan.
Dibuat oleh :
JAILANI, Bsc
Direktur