Anda di halaman 1dari 34

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : Rehabilitasi Jembatan Alue Campli (01.015.010.0), Cs


Lokasi pekerjaan : Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh
Sumber Dana/TA. : APBN / 2020

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan Persiapan meliputi :

1. Penyusunan Rencana Mutu Kontrak (RMK)

Kami mempersiapkan RMK yang merupakan salah satu dokumen pelaporan memuat
diantaranya informasi kegiatan, sasaran mutu kegiatan, tugas dan wewenang,
pembagian personil, dan struktur organisasi, untuk menyelesaikan pekerjaan agar
dicapai hasil yang tepat mutu, tepat waktu dan tepat guna tanpa adanya dampak
lingkungan selama proses penyelesaian pekerjaan.

2. Pemberitahuan Mulai Pelaksanaan Pekerjaan

Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dilanjutkan dengan


menyampaikan Surat Pemberitahuan akan dimulainya pelaksanaan pekerjaan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran, Staf Teknik / Pengawas dan Instansi yang terkait, serta
Kepala Desa setempat, Camat, Sektor Kepolisian dan Polres.

3. Sosialisasi Rencana Pelaksanaan Pekerjaan

Sebelum memulai kegiatan di lapangan terlebih dahulu dilaksanakan sosialisasi dengan


mengundang tokoh masyarakat, Muspika, Instansi terkait, Direksi, Pengawas dan
Kepala desa, dengan tujuan antara lain :

a. Agar masyarakat mengetahui akan adanya kegiatan pelaksanaan pekerjaan


tersebut.

b. Ijin Lokasi kepada Instansi yang terkait dengan terganggunya lalu lintas selama
pekerjaan berlangsung dan masyarakat pengguna jalan dapat memakluminya serta
kesanggupan untuk mengembalikan sesuai kondisi semula.

c. Menampung saran – saran dari masyarakat dan kepala desa setempat baik
mengenai letak/lokasi pekerjaan dan batas tanah yang kena bangunan tersebut
terutama mengenai kelancaran dan keamanan selama pekerjaan berlangsung agar
bisa selesai tepat waktu.

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 1


4. Pre Construction Meeting

Rapat Persiapan Pelaksanaan Kegiatan ini dilakukan untuk menyamakan pemahaman


dan persepsi tentang dokumen kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak serta
Spesifikasi Teknis yang ada , dalam PCM hal – hal yang dibahas antara lain : Program
Mutu, Organisasi Kerja, Tata Cara Pengaturan Kerja, Jadwal Pelaksanaan dan lainya
yang dianggap perlu.

5. Pengukuran dan MC – 0 % serta Dokumentasi

Pengukuran Ulang Lapangan di awal suatu pekerjaan untuk memastikan berapa besar
perubahan yang terjadi akibat pelaksanaan dari perencanaan yang ada. Suatu
perencanaan berkemungkinan masih mengandung gagal implementasi lapangan.
Pelaksana Pekerjaan, Direksi Lapangan, dan Konsultan Pengawas memastikan lagi
legalitas kepastian pekerjaan. Pengukuran ulang ini menghasilkan Laporan MC-0 yang
dilampiri Gambar Rencana Pelaksanaan Kerja, Kurva S, Foto Pekerjaan 0%, dan
Lampiran-lampiran yang diperlukan. Semua dokumen yang dihasilkan dalam
Pengukuran Ulang ini perlu disetujui oleh para pihak.

Besarnya perubahan yang ditemukan, dibuatkan Dokumen Perubahan. Dokumen


perubahan bisa berbentuk Dokumen Tambah Kurang (Change Contract Order) atau
Dokumen Tambahan (Addendum). Hal ini tergantung mazab yang digunakan di suatu
satuan kerja. Selain itu, terkadang Dokumen Perubahan ini bisa berbentuk serial
sepanjang pekerjaan dilaksanakan, sehingga tim yang diusulkan dalam Dokumen
Perubahan ini pun disesuaikan dengan tingkat perubahan yang dialami. Semakin berat
tingkat perubahan, maka Tim yang diusulkan (dibentuk) semakin lengkap dan lintas
sektoral. Jika perubahan hanya kecil, maka Tim yang dibentuk cukup sesuai dengan
yang ada di Dokumen Kontrak. Jika perubahan yang ditemukan besar bahkan
berpengaruh terhadap pasal-pasal dalam Kontrak, maka harus melibatkan Bidang
Hukum, Perencanaan, dan lain-lain. Selain itu, dokumen perubahan yang besar,
diperlukan Justifikasi Teknis dan Tim Negosiasi Harga. Dokumen Perubahan tidak
akan dibahas pada kesempatan ini, karena terdapat berbagai pendapat tentang dokumen
perubahan (tambah-kurang) sesuai jenis kontrak, tingkat perubahan, dan kepentingan
pekerjaan.

6. Pembuatan Kantor Lapangan dan Barak Kerja


Pembangunan Kantor Lapangan dibuat/disewa sedekat mungkin dengan lokasi
pekerjaan yang strategis dan dalam posisi yang aman dari lokasi pekerjaan atau sesuai
petunjuk PPTK dan Direksi Lapangan/Pengawas lapangan guna mempermudah
komunikasi serta pengawasan jalannya pelaksanaan pekerjaan.

Fasilitas yang tersedia dalam Kantor Lapangan/Direksi keet antara lain :

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 2


- 1 Stel Meja Kursi
- 1 Meja tulis, kursi dan 1 almari
- Buku Tamu
- Buku Direksi
- Buku Harian
- Buku Ijin Pasang
- Jadwal waktu pelaksanaan (Time Schedulle)
- Gambar Rencana
- Gambar Kerja
- Perhitungan MC 0 %
- Foto 0 %
- Kotak Obat
- Papan Nama Proyek / Papan Informasi.

Dan untuk Barak Kerja dibuat dapat dimanfaatkan untuk menyimpan matrial dan alat
– alat kerja.

7. Mobilisasi Personil, Peralatan dan Bahan

a. Mobilisasi Sumber daya Personil Inti :

Pengadaan tenaga kerja sebisa mungkin menggunakan tenaga kerja setempat dengan
harapan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat. khusus
untuk tukang dan kepala tukang inti dan tenaga ahli mendatangkan yang telah
berpengalaman dalam bidangnya agar pekerjaan berjalan sesuai dengan sasaran mutu,
tepat waktu dengan kuantitas sesuai dengan spesifikasi teknis yang ada,

Mobilitas Sumber daya Peralatan Utama :


· Dump Truck : 5 M3 Jumlah : 1
· Concrete Mixer : 0,3 M3 Jumlah : 1
· Concrete Vibrator :- Jumlah : 1

b. Mobilisasi Sumber daya Bahan / Material :

Pada mobilisasi bahan material, Kontraktor harus menyediakan bahan atau material
sesuai dengan kebutuhan di lapangan tanpa mengalami keterlambatan.Kontraktor juga
memperhitungkan dan merencanakan akses jalan masuk, serta tetap menjaga
kelancaran lalu lintas sekitar proyek, dan keamanan proyek. Dropping material
ditempatkan pada lokasi yang mudah dijangkau dalam pelaksanaan pekerjaan, dalam
pekerjaan ini material juga dilangsir menuju masing- masing item pekerjaan

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 3


II. PEKERJAAN UTAMA

1. Manajemen Dan Keselamatan Lalu Lintas


Dalam melaksanakan pekerjaan setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan mulai
dari awal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan akhir kegiatan di lapangan diusahakan
tidak mengganggu arus lalu lintas. Hal-hal yang akan dikerjakan pada sub kegiatan ini
antara lain: .

a) menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama periode kontruksi sesuai


ketentuan.
b)  Membuat rencana kerja manajemen lalu lintas sesuai schedule pekerjaan.
c)   Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di lapangan.
d)  Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya secara
tepat dan benar.
e)  Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan mengarahkan arus
lalu lintas.

Peralatan Keselamatan Lalu Lintas


a)    Rambu penghalang lalu lintas jenis plastic
b)    Rambu peringatan
c)    Peralatan komunikasi dan lainnya

Tenaga yang terdiri dari:


a)    Pekerja
b)    Koordinator

Pada saat pekerjaan, rambu-rambu diletakkan sepanjang daerah galian, daerah


pelaksanaan pekerjaan yang berdekatan dengan arus lalu-lintas, tujuannya agar lalu lintas
tidak masuk atau terperosok ke dalam daerah galian dan para pekerja tidak tertabrak oleh
kenderaan yang lewat. Rambu-rambu yang dipasang mempunyai cat dengan pantulan
cahaya, guna menghindari kecelakaan di malam hari.

2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Akan disediakan peralatan keselamatan kerja bagi para karyawan dan pejabat-pejabat
yang berkaitan dengan pemeriksaan/pengawasan pekerjaan di lapangan, terhadap
kemungkinan-kemungkinan bahaya yang ditimbulkan oleh jenis-jenis pekerjaan yang
sedang dikerjakan. Jika terjadi kecelakaaan dalam pelaksaaan pekerjaan, akan diambil
tindakan-tindakan yang terbaik guna keselamatan si korban. Sejumlah obat-obatan untuk
pertolongan pertama akan selalu tersedia di lapangan dalam satu kotak P3K dan selalu

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 4


dalam keadaan siap untuk digunakan. Karyawan dan seluruh staf yang dipekerjakan akan
diberi jaminan asuransi ketenaga kerjaan (BPJS Ketenagakerjaan ).

Kami akan menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai bagian dari
kegiatan yang terintegrasi dari semua kegiatan proyek yang sedang dikerjakan.

Prosedur penerapan K3 secara umum mencakup :

a. Safety Plan

Adalah managemen Keselamatan Kerja, yang mengikuti ketentuan-ketentuan dan arahan


yang dikeluarkan Depnaker .

Ketentuan-ketentuan dalam Managemen Keselamatan Kerja ini meliputi:

• Identifikasi bahaya kerja dan pencegahannya


• Penyusunan rencana, pengadaan dan penempatan dari alat-alat pengaman seperti :
- Jaring/net pada tangga dan tepi bangunan.
- Railing pengaman serta rambu-rambu K3.
- Alat-alat pemadam kebakaran.
- Sepatu dan helm pengaman bagi para pekerja dan staf proyek, dan lain-lain

b. Security Plan

Adalah prosedur pengendalian keamanan lingkungan proyek, mencakup prosedur keluar


masuk bahan proyek, penerimaan tamu, identifikasi daerah rawan wilayah sekitar
proyek, untuk itu ditempatkan tenaga sekurity dan pos penjagaan diproyek.

c. Safety Morning

Adalah prosedur pelaksanaan K3 di lingkungan proyek, mencakup pelaksanaan


pertemuan dan pengarahan diberikan kepada staf dan Tenaga kerja di pagi hari sebelum
pelaksanaan pekerjaan dimulai.

3. Galian Biasa
Galian biasa mencakup galian tanah dan bahan lainnya dengan volume 1 meter kubik atau
lebih, Pekerjaan ini adalah pekerjaan praktis/mudah menggali tanpa penggunaan alat
berat. Galian ini tidak termasuk galian yang dapat dibongkar dengan Alat Berat.

Alat yang digunakan : Penggalian menggunakan alat mekanik atau breaker, untuk
pembuangan hasil galian menggunakan Dump Truck kap. 3-4 m3.

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 5


4. Timbunan Pilihan dari sumber galian
Pekerjaan ini pada prinsipnya sama dengan pekerjaan timbunan biasa,material timbunan
pilihan diangkut dari quarry menggunakan dump truck ke lokasi pekerjaan. Penimbunan
dilaksanakan lapis demi lapis. Pemadatan dilaksanakan bila kadar air material di
timbunan dalam kondisi optimum.Urutan kerja sehagai herikut:

• Bahan material timbunan pilihan dimuat di quarry ke atas dump truck dengan
menggunakan wheel loader
• Dump truck kemudian mengangkutnya ke lokasi pelaksanaan pekerjaan
• Material dihampar dengan menggunakan motor grader
• Bamparan material sehelum pelaksanaan pemadatan disiram air dengan water
tank truck
• Pemadatan dilakukan dengan menggunakan vibratory roller
• Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu.
Alat - alat yang digunakan antara lain :
• Wheel Loader
• Dump Truck
• Motor Grader
• Vibratory Roller
• Water tank Truck
• alat bantu

5. Beton Mutu Sedang fc’ = 20 Mpa (K-250) dan fc’ = 15 Mpa (K175)

Beton fc’ = 20 Mpa dan Beton fc’ = 15 Mpa digunakan untuk Struktur Lantai Jembatan dan
Abutmen.
Bahan material yang digunakan adalah agregat kasar, agregat halus dan air.
Prosedur pekerjaan :
 Sebelum melakukan pekerjaan terlebih dahulu dibuat request dan diserahkan
kepada direksi untuk disetujui.
 Menyerhakan hasil perencanaan campuran (mix design) untuk beton dengan kuat
tekan fc’ = 20 Mpa dan fc’ = 15 Mpa
 Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan.
 Menyiapkan Kelengkapan K3 yang akan digunakan

Tahapan Pekerjaan :
 Mendatangkan material pasir, kerikil dan Semen.

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 6


 Mendatangkan alat pencampur beton (molen), concrete vibrator, alat bantu dan
pekerja.
 Material tersebut dicampur dengan menggunakan concrete mixer, dan diberi air
 Komposisi campuran sesuai dengan yang diinginkan dengan berpedoman pada mix
design yang telah dibuat dan di uji di laboratorium yang disetujui atau ditunjuk oleh
Direksi teknis.
 Sebelum pemasangan harus dibuatkan bekisting dengan menggunakan kayu
perancah dan profil terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan sesuai dengan
gambar.
 Setelah bekisting dan tulangan sudah dipasang, maka pengecoran dilaksanakan dan
pemadatannya menggunakan alat concrete vibrator agar beton menjadi padat dan
kuat tekan beton tercapai.
 Sebelum Pengecoran Penyedia jasa harus melakukan uji slump untuk setiap
campuran beton dengan nilai slump 12 cm +- 2 cm.
 Dalam proses pengecoran akan dibuatkan benda uji kubus beton untuk kepentingan
pengetesan.
Beton di cor dalam bekisting yang telah disiapkan. Untuk menjaga mutu beton maka
dilakukan perawata beton (curing) agar kuat tekan beton didapatkan sesuai dengan
mutu rencana.

BAHAN
Bahan Pokok Campuran didasarkan pada hasil percencanaan campuran (mix design)
Bahan pokok yang digunakan adalah pasir sungai atau agregat halus, agregat kasar
dan semen. Ageregat halus dan agregat kasar harus terdiri dari bahan yang bersih
yang tidak dilapisi oleh apapun.

Semen
Penyimpanan semen yang akan dipakai disimpan digudang lapangan dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 7


 terlindung dari hujan dan udara lembab;
 semen yang disusun dibatasi maksimum 12 zak. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari pengerasan semen akibat berat diatas tumpukan semen tersebut;
 Semen yang dipakai adalah Porland Cement dari segala merk yang ada di
pasaran dan yang dalam segala hal memenuhi persyaratan beton tersebut di
atas;
 Pemeriksaan terhadap kualitas semen di lapangan dilakukan dengan cara
meremas butiran semen memakai tangan, jika semen telah menggumpal atau
mengeras tidak boleh dipakai;

Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton tidak boleh mengandung minyak, asam,
alkali, garam, bahan-bahan organik atau bahan-bahan lain yang merusak beton dan
atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.

Kuat tekan minimum yang ingin dicapai berdasarkan pengujian benda ujikubus atau
selinder pada umur 28 hari .

6. Beton Mutu Sedang fc’ = 15 Mpa (K-175) sudah dibahas diatas

7. Beton Mutu Rendah fc’ = 10 MPa (K-125)

Untuk pekerjaan beton 10 Mpa digunakan pada Lantai Kerja, struktur tembok penahan


tanah pada oprite ataupun pada masing-masing lokasi lainnya yang ditentukan oleh direksi
teknis. Komposisi beton untuk mutu fc’=10 Mpa dapat dibuat dengan memakai ukuran
takaran, yaitu dengan menggunakan Pasir cor sebanyak 1,4 m3 dan semen sebanyak 311 kg
(8 zak), material diaduk dengan menggunakan concrete mixer. Material yang telah
dicampur dituangkan ketempat yang dibutuhkan.

Pelaksanaan Pengecoran.
1.   Lokasi pengecoran dibersihkan dari kotoran, potongan kayu, bendrat, paku dan
sampah lainnya
2.   Sebelum pengecoran, bekisting dilumuri dengan mould oil hingga rata. Kebocoran
bekisting telah dicek dan disumbat.Sambungan dengan pengecoran sebelumnya (jika
ada) telah disiram dengan calbond atau air semen serta bekisting dibebaskan dari

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 8


genangan air. Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah
diurus dan disetujui oleh direksi/owner dan pengawas pekerjaan.
3.   Penuangan dilakukan dengan tenaga manusia. Tinggi jatuh beton pada saat
pengecoran tidak lebih dari 1,5 meter agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah
yang berat dengan pasta beton, (segregasi).
4.   Apabila dirasa perlu, pemadatan dibantu dengan vibrator mekanikal type tertentu
dalam jumlah yang memadai. Selang vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman
beton sebelumnya dan agar tidak terjadi kantong udara.
5.   Selanjutnya dilakukan perawatan (curing) beton sesuai spesifikasi teknis

8.    Baja Tulangan Sirip BJTS 280

Merupakan baja tulangan Bentuk Ulir dengan baja mutu sedang yang memiliki tegangan
leleh karekteristik 3.200 kg/cm2.Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja
tulangan pada acuan cetakan sesuai dengan Spesifikasi dan Gambar.

Pekerjaan dilakukan secara manual dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :


1.   Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian disusun
sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap pertulangan diikat dengan
menggunakan kawat beton.
2.   Peralatan yang digunakan adalah : alat bantu
Penjelasan Tahapan Pekerjaan Baja Tulangan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan dan pemasangan baja tulangan sesuai dengan Spesifikasi
dan Gambar, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

Baja tulangan harus dipasang sedemikian sehingga selimut beton yang menutup bagian luar
baja tulangan adalah sebagai berikut :
·   3,5 cm untuk beton yang tidak terekspos langsung dengan udara atau terhadap air
tanah atau terhadap bahaya kebakaran.
·   Untuk beton yang terendam/ tertanam atau terekspos langsung dengan cuaca atau
timbunan tanah tetapi masih dapat diamati untuk pemeriksaan tebal selimut beton
antara lain :
-  Untuk besi diameter 16 mm dan lebih kecil       3,5 cm
-  Untuk besi diameter 19 mm dan 22 mm            5,0 cm
-  Untuk besi diameter 25 mm dan lebih besar     6,0 cm

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 9


-  7,5 cm untuk seluruh beton yang terendam/tertanam dan tidak bisa dicapai, atau
untuk beton yang tak dapat dicapai yang bila keruntuhan akibat karat pada baja
tulangan dapat menyebabkan berkurangnya umur atau struktur, atau untuk beton
yang ditempatkan langsung di atas tanah atau batu, atau untuk beton yang
berhubungan langsung dengan kotoran pada selokan atau cairan korosif lainnya.    
Besi dipotong dan dibengkokan sesuai dengan kebutuhan, kemudian disusun
sedemikian rupa sesuai dengan gambar kerja, dan setiap pertulangan diikat dengan
Kawat pengikat untuk mengikat tulangan harus kawat baja lunak yang memenuhi
SNI 07-6401-2000.
·      Terkecuali ditentukan lain oleh Direksi Pekerjaan, seluruh baja tulangan harus
dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur SNI 03-6816-2002,
menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan,
bengkokan-bengkokan atau kerusakan. Bila pembengkokan secara panas di
lapangan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, tindakan pengamanan harus diambil
untuk menjamin bahwa sifat-sifat fisik baja tidak terlalu berubah banyak.
·      Batang tulangan dengan diameter 2 cm dan yang lebih besar harus dibengkok-
kan dengan mesin pembengkok.
·     Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan
kotoran, lumpur, oli, cat, karat dan kerak, percikan adukan atau lapisan lain
yang dapat mengurangi atau merusak pelekatan dengan beton.
·      Tulangan harus ditempatkan akurat sesuai dengan Gambar dan dengan kebu-
tuhan selimut beton minimum yang disyaratkan.
·      Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat
sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran. Pengelasan tulangan pembagi
atau pengikat (stirrup) terhadap tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.
·     Seluruh tulangan harus disediakan sesuai dengan panjang total yang ditunjukkan
pada Gambar. Penyambungan (splicing) batang tulangan, terkecuali ditunjukkan
pada Gambar, tidak akan diijinkan tanpa persetujuan tertulis dari Direksi
Pekerjaan. Setiap penyambungan yang dapat disetujui harus dibuat sedemikian

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 10


hingga penyambungan setiap batang tidak terjadi pada penampang beton yang
sama dan harus diletakkan pada titik dengan tegangan tarik minimum.
·        Bilamana penyambungan dengan tumpang tindih disetujui, maka panjang
tumpang tindih minimum haruslah 40 diameter batang dan batang tersebut harus
diberikan kait pada ujungnya.
·      Simpul dari kawat pengikat harus diarahkan membelakangi permukaan beton
sehingga tidak akan terekspos.
·      Bilamana baja tulangan tetap dibiarkan terekspos untuk suatu waktu yang cukup
lama, maka seluruh baja tulangan harus dibersihkan dan diolesi dengan adukan
semen acian (semen dan air saja).
·      Tidak boleh ada bagian baja tulangan yang telah dipasang boleh digunakan
untuk memikul perlengkapan pemasok beton, jalan kerja, lantai untuk kegiatan
bekerja atau beban konstruksi lainnya.
·      Setelah selesai pekerjaan tersebut kemudian diadakan pengukuran mutual check
bersama.

Hasil pengukuran mutual check bersama dituangkan dalam gambar dan ditanda tangani
bersama.
Perhitungan volume dan pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas,
diperhitungkan dalam satuan Kg.

9.       Pekerjaan Pasangan Batu

a)      Pekerjaan pasangan batu dilaksanakan di atas struktur pasangan bronjong kawat
sebagai pengikat dan penahan partikel tanah. Dalam proses pasangan batu, disisipkan
sulingan yang terbuat dari pipa PVC Ø 2" (ref 2.4.(4).

b)      Semen, pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar dengan menggunakan
concrete mixer. Mortar yang telah diaduk rata dituang ke dalam dolaks (penampungan
adukan terbuat dari kayu) agar mortar tidak tercampur dengan partikel tanah.

c)       Mortar diangkut oleh kelompok pekerja dengan menggunakan alat bantu. Mandor
agar memastikan komposisi adukan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 11


d)      Batu belah dipilih agar memperoleh ukuran yang hampir seragam, dibersihkan dan
dibasahi sebelum dipasang. Pemasangan memperhatikan kerapatan antar batu yang
direkat dengan mortar, selain mempertimbangkan segi estetika.

e)      Pemasangan Bouwplank pada galian untuk pengecekan kelurusan maupun elevasi
dengan jarak maksimum 20 m untuk menghindari lendutan benang acuan. Sebaiknya
dengan 2 benang dimana yang satu pada a sedang lainnya pada sisi luar untuk
kelurusan pamasangan batu. Terakhir, perapihan dan pembesihan lokasi pekerjaan.

f)       Water tanker digunakan sebagai sumber pasokan air untuk mendukung seluruh
kegiatan.

10. Bronjong dengan kawat yang dilapisi galvanis

a)      Bronjong kawat berlapis galvanis uk. L=2,0 m X B=1,0 m X T=0,5m dengan kawat
anyaman tiga lilitan ukuran 2,70 mm, dengan kawat sisi uk. 3,40 mm dan kawat
pengikat 2,0 mm, ukuran lubang berbentuk hexagonal 80 X 100 mm. ( ref. AHSP
Balitbang PU 2013 P.06, 4.(a). )

b)      Kawat bronjong yang digunakan adalah kawat baja berlapis seng tebal ( galvanized ) 
yang dihasilkan melalui proses penarikan dingin dan untuk menormalkan sifat mekanis
dengan proses anil.

c)       Batu belah dipilih yang berukuran Ø 15 cm - 25 cm. Volume pengisian batu belah
minimal 1,1 X volume kotak bronjong kawat.

d)      Pemasangan bronjong dilakukan lapis demi lapis agar bronjong yang satu dengan
yang lainnya yang terdapat dalam satu lapisan dapat diikat dengan baik dan kuat.

e)      Tahapan pekerjaan pemasangan lapisan bronjong terbawah dari bendung adalah
sebagi berikut:

11. Sambungan Siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Fixed

Sambungan siar muai sekarang ini mengalami peralihan ke suatu metoda siar muai yang
lebih praktis untuk jembatan yaitu jenis asphaltic plug. Jenis ini merupakan jenis siar
muai dengan material yang berbasis aspal yang berfungsi untuk mengisi celah dari dua
bidang konstruksi yang bergerak.

Bahan dibutuhkan harus terbuat dari karet elastomer khusus, aspal anti oksidasi, anti
streeping dan bahan aditif lainnya agar menghasilkan material yang memiliki sifat ulet,
tangguh, elastic, fleksibel, daya lekat tinggi, tahan air dan tahan oksidasi. Sehingga

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 12


struktur jembatan akan memenuhi kriteria kekuatan, keamanan, kenyamanan dan
ketahanan.

Uraian Penjelasan

Jenis struktur siar muai bergantung pada jenis pergerakan struktur yang disambungkan
dan sesuai gambar rencana. Siar muai jenis Aspaltic Plug mampu menahan pergerakan
struktur secara longitudinal, transversal dan rotasi. Bahan Aspaltic Plug juga mampu
menahan fleksibel, menahan air, tahan terhadap cuaca, dan dapat menahan beban dinamis
kendaraan dapat memberikan kenyamanan kepada penguna jalan. Ketebalan siar muai
jenis ini sangat tergantung ukuran celah sambungan dan besarnya pergerakan dengan
tebal minimum 50 mm dan lebar minimum terisi oleh bahan aspaltic 300 mm. Siar muai
jenis ini termasuk jenis siar muai type tertutup, siar muai lainya ialah siar muai type NJ
Joint.

Bahan-Bahan

Bahan sambungan siar muai type Asphatic Plug, terdiri dari rubberised bitumen binder,
single size agregate ,dan plat baja. Bitumen binder merupakan campuran dari bitumen,
polymer, filler dan surface active agent. Plat baja yang digunakan sebagai dasar
sambungan siar muai jenis ini harus dapat menahan dampak pemuaian akibat panas yang
ditimbulkan oleh bitumen binder pada saat pelaksanaan dan mempunyai tebal dan lebar
yang sesuai dengan ukuran celah sambungan.

Pelaksanaan :

a. Pemotongan Lapisan Aspal dan Pembongkaran

Gambar : pemotongan lapisan aspal dan pembongkaran

Aspal yang akan dipotong diberi garis dengan menggunakan kapur. Pemotongan dilakukan
dengan alat cutter concrete yang memiliki mata pisau yang sangat tajam. Pelaksanaan

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 13


pemotongan dan pembongkaran lapisan aspal harus dilakukan minimal selebar desain
rencana. Untuk proses pembongkaran dilakukan dengan menggunakan alat jack hammer.

Setelah dilaksanakan pemotongan dan pembongkaran bagian tersebut harus dibersihkan


dari kotoran dan sisa-sisa aspal. Pembersihan dilakukan dari debu dan kotoran-kotoran
dimaksudkan agar aspal bitumen dapat menempel pada sisi-sisi lapis permukaan lama
sehingga membuat ikatan atara aspal lama dengan aspal baru menjadi sangat kuat dan juga
lentur sehingga dapat menerima beban yang bekerja secara bersamaan.

b. Pemasangan Tali dan Plat Baja

Gambar : Pemasangan tali dan plat baja

Setelah sambungan yang dibongkar dalam kondisi siap, maka pada bagian celah dalam 30
mm dari bagian dasar dimasukkan tali tambang. Lapisi seluruh sisi yang dibongkar dengan
menggunakan aspal bitumen yang berfungsi sebagai pengikat antara bagian aspal lama
dengan aspal baru. Pasangkan baja dalam kondisi datar tidak ada beda tinggi antara sisi-
sisinya ini dimaksudkan agar pada saat menerima beban dari atas plat baja tidak bergerak
yang menyebabkan siar muai retak.

c. Pemasangan Agregat

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 14


Gambar : pemanasan agregat

Agregat sebelum digelar harus dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu 200 derajat dengan alat
pemanas tertentu (indirect heating) dimana suhu dapat terkendali dengan baik dan dapat
menghasilkan panas yang merata pada seluruh agregat. Penghamparan lapis pertama setebal 40
mm yang kemudian dicor dengan aspal karet yang sudah dipanaskan dengan cara indirect
heating sampai suhu 200 derajat agar aspal karet tersebut dapat berpenetrasi kedalam semua
rongga antar agregat.

Proses ini diulangi untuk ketebalan selanjutnya, sampai elevasi yang ditentukan. Setelah
penghamparan agregat selesai selanjutnya dipadatkan dengan menggunakan alat compector
sampai agregat saling mengunci dan padat.

d. Penghamparan Aspal Bitumen

Gambar : penghamparan aspal bitumen

Setelah semua agregat padan selanjutnya cor kembali dengan aspal bitumen yang berfungsi
sebagai waterproofing agar air tidak masuk kedalam bagian agregat.

Penyebab Kerusakan :

Kerusakan yang terjadi pada siar muai umumnya disebabkan karena beban tonase
kendaraan yang lewat melebihi kapasitas yang diizinkan, mungkin juga disebabkan oleh
kondisi bearing pad yang mati sehingga jembatan menjadi struktur jepit jepit (seharusnya
jepit dan rol), dan proses yang pelaksanaan yang tidak sempurna yang menyebabkan air
masuk kedalam siar muai. Proses pekerjaan siar muai tidak boleh dilakukan pada kondisi
hujan karna dapat menurunkan temperatur suhu aspal bitumen harus tetap terjaga dengan
kondisi suhu yang panas.

12.    Papan Nama Jembatan


 Ukuran minimal 40 x 60 cm2

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 15


 Bahan marmer dengan lambang PU
 Toleransi ± 10 cm
 Letak sesuai dengan ketentuan dan dipasang pada parapet
 Isi tulisan :
 Nomor jembatan
 Nama jembatan
 Lokasi
 Data teknis
 Tahun pembangunan

13.    Pembongkaran Pasangan Batu

a.   Pasangan batu kali/ gunung yang akan dibongkar terlebih dulu diukur bagian mana yang
akan dibongkar. Setelah diukur dan mendapat persetujuan dari Direksi pekerjaan dapat
dimulai.

b.   Peralatan dan perlengkapan disediakan di lokasi pekerjaan. Alat yang dipakai adalah
bodem,keranjang dan linggis.

c.   Pelaksana mengarahkan prosedur pekerjaan bongkaran kepada mandor dan diteruskan


kepada pekerja.

d.   Pekerja melaksanakan pekerjaan bongkaran dengan instruksi mandor dan diawasi


olehpelaksana.

e.   Pekerja membongkar pasangan dari bagian atas terlebih dahulu kemudian ke bawah
pasangan.

f.    Pasangan dibongkar dengan hati-hati menggunakan palu/ bodem, spesi yang melekat pada
batubongkaran dibersihkan dengan cetok, apabila dengan cetok tidak kuat maka
dibersihkan dengandipukul menggunakan palu kecil.

g.   Batu kali bekas bongkaran yang sudah dibersihkan dikumpulkan di lokasi yang dekat
denganlokasi yang akan dipasang batu kali bekas bongkaran.

h.    Pekerjaan bongkaran pasangan batu/ kali selesai, pekerja membersihkan lokasi dari spesi
hasilbongkaran.

i.   Pekerja dilengkapi dengan perlengkapan keamanan, seperti : helm proyek, sepatu boot,
sarungtangan dan safety bel untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan (kecelakaan).

j.   Pelaksana berkoordinasi dengan Direksi pekerjaan dalam proses pengerjaan.

k.   Pelaksana selalu mengawasi pekerjaan yang sedang berlangsung, sehingga pekerjaan
dapatberjalan dengan cepat dan efisien.

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 16


l.      Setelah pekerjaan bongkaran pasangan batu kali/ gunung selesai Penyedia
Jasamemberitahukan kepada Direksi pekerjaan untuk diadakan pengukuran pekerjaan
galian apakahsesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan RAB.

m.   Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan RAB,
maka kamimelanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya

14. Pembongkaran Beton

Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pembongkaran beton lama yang konstruksi sudah rusak,
Yang mana jaka dilakukan pada plat beton jembatan, pembongkaran dilakukan setengah-
setengah sehinga tidak menutup arus lalu lintas dalam jangka waktu yang lama, untuk
melakukan melakukan pekerjaan ini terlebih dahulu disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

15. Penambalan (Patching)

Pekerjaan Patching dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

a. Pembersihan Lokasi yang akan ditangani


Pembersihan struktur beton yang akan diperbaiki dimensinya
Beri tanda bagian struktur beton yang akan diperbaiki sesuai dengan kerusakan
yang terjadi

b. Persiapan permukaan struktur beton yang akan dilakukan penambalan


 Bersihkan bagian struktur beton yang rusak
 Buang bagian beton yang lemah sampai mencapai bagian beton yang keras.

c. Periksa baja tulangan Apakah memerlukan perbaikan


 Baja tulangan yang memerlukan perbaikan dibersihkan dengan sikat kawat
sampai tidak ada bagian yang terlepas dari baja tulangan,
 Beri lapisan anti karat,
 Pastikan semua baja tulangan terlapisi dengan baik,
 Tunggu sampai kering.
 Perbaiki baja tulangan

d. Siapkan bahan campuran patching


 Campur bahan patching sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat

e. Perbaikan dimensi
 Membasahi permukaan struktur beton sampai lembab
 Lapisi permukaan beton dengan bahan coating/ priming bonding agent
 Tunggu sampai mongering sekitar 20 – 30 menit
 Aplikasikan bahan patching sampai dimensi yang diharapkan

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 17


 Ratakan permukaan struktur

f. Pekerjaan Akhir (Finishing)

Melakukan curing sesuai dengan persyaratan selama bahan patching dalam proses
pengikatan dan pengeringan

DAFTAR SIMAK KEGIATAN PATCHING

Jenis Pihak Terkait


No Daftar Simak Kegiatan Tindaka a b c
n
  PELAKSANAAN PEKERJAAN        
1 Periksa dan beri tanda bagian struktur beton yang akan Periksa x   x
diperbaiki dimensinya
2 Bersihkan bagian struktur beton yang lemah Lakukan   x  
sampai kedalaman struktur dengan mutu yang baik
3 Periksa baja tulangan Periksa   x x
4 Apabila berkarat, bersihkan karat dan perbaiki dan beri Periksa   x x
lapisan pelindung anti karat
5 Periksa bagian struktur beton yang sudah di Periksa   x x
chipping
6 Bersihkan dan permukaannya dilembabkan Lakukan   x  
7 Beri lapisan coating/priming bonding agent untuk Lakukan   x  
melekatkan bahan patching pada beton lama
8 Campur bahan patching sesuai persyaratan pabrik Lakukan   x x
pembuat
9 Pasangkan bahan patching sampai didapat Lakukan   x  
dimensi yang diharapkan
10 Ratakan permukaannya Lakukan   x  
11 Lakukan curing pada permukaan struktur beton yang Lakukan   x x
sudah dipatching sesuai persyaratan pabrik pembuat
selama proses pengikatan dan pengeringan bahan
patching
12 Periksa dimensi dan permukaan struktur beton Periksa x   x
apakah sudah sesuai dengan desain
           
  Petugas terkait        

a. Pemberi tugas
  b. Pelaksana        
c. Pengawas
           

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 18


16. Perbaikan dengan cara Grauting

a. Pekerjaan Persiapan
 Pembersihan struktur beton yang akan diperbaiki.
 Beri tanda bagian struktur beton yang akan diperbaiki sesuai dengan kerusakan yang
terjadi.
b. Persiapan permukaan struktur beton yang akan dilakukan penambalan
 Chipping bagian yang akan diperbaiki sampai kedalaman beton yang masih padat
 Lakukan chipping sampai 2 atau 3 cm dibelakang baja tulangan.
 Bersihkan perlukaan beton yang sudah dichipping dan juga baja tulangan
c. Periksa baja tulangan apakah memerlukan perbaikan
d. Perbaiki baja tulangan
 Baja tulangan yang memerlukan perbaikan:
 dibersihkan dengan sikat kawat sampai tidak ada bagian yang terlepas dari baja
tulangan
 Beri lapisan anti karat
 Pastikan semua baja tulangan terlapisi dengan baik
 Tunggu sampai kering
e. Pemasangan acuan
 Siapkan acuan yang kuat untuk menahan tekanan bahan grouting dengan dimensi
yang disyaratkan
 Acuan harus kedap air dan permukaan yang licin
 Acuan diberi lubang untuk memasukkan bahan grouting dan lubang udara

f. Siapkan bahan campuran grouting


 Campur bahan grouting sesuai dengan persyaratan dari pabrik pembuat
g. Perbaikan dimensi
 Basahi permukaan struktur beton sampai lembab
 Lapisi permukaan beton dengan bahan coating/priming bonding agent
 Pompakan bahan grout dengan sempurna kedalam acuan
 Pastikan semua bagian terisi dengan bahan grout
 Tutup lubang bekas pemompaan

h. Pekerjaan Akhir (Finishing)


 Buka acuan setelah 3 hari
 Lakukan curing sesuai dengan
 persyaratan selama bahan patching dalamproses pengikatan dan pengeringan

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 19


PERBAIKAN DENGAN ALAT SUNTIK GRAFITASI

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 20


PERBAIKAN DENGAN ALAT SUNTIK ANTI GRAFITASI

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 21


17. Pengecetan protektif pada elemen struktur beton, 200 µm

Pekerjaan Pengecatan Elemen Beton Jembatan perlu dilakukan untuk melindungi elemen
beton dari kerusakan yang diakibatkan oleh faktor lingkungan, tindakan graffiti dan
menambah nilai estetika jembatan.

Persyaratan Bahan:

Bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari 2 (dua) lapisan utama antara lain,  lapisan
utama (primary coat) dan lapisan akhir (top coat). Dalam penggunaannya bahan ini dipergunakan
sekaligus atau dipergunakan salah satunya tergantung instruksi Direksi Teknis.
Secara umum bahan yang dipergunakan harus memiliki sifat sebagai berikut :
1.   Daya tahan yang lebih lama dan sempurna, tidak berubah warna dalam waktu lama.
2.   Hasil coating yang merekat sangat sempurna (excellent adhesiveness).
3.   Tahan terhadap abrasi, tekanan, dan pengaruh kimia.
4.   Tahan terhadap minyak dan gesekan mekanis lainnya.
5.   Tahan terhadap pengaruh lingkungan, air laut, karbonasi dan asam.
6.   Ramah lingkungan
7.   Anti graffiti paint.

Peralatan yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah :

 Dump Truck untuk mengangkut bahan-bahan dan alat


 Air Compressor untuk membersihkan permukaan beton yang kotor
 Support untuk menjangkau tempat-tempat yang sulit dikerjakan
 Alat Bantu Perancah, Amplas, Pahat, Palu, Tangga, Tali Tambang, Ember, Kuas, Roll, Sprayer
dan lain-lain.

Persyaratan Kerja:

Pelaksanann pekerjaan pengecatan dilakukan dengan ketentuan antara lain :


a. Pekerjaan pengecatan elemen beton jembatan ini tidak dikerjakan dalam cuaca yang basah
atau hujan dan tidak dikerjakan pada malam hari.

b. Lalu lintas pada tempat kerja harus diatur sedemikian sehingga tidak menimbulkan gangguan
selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.

Tahapan Pelaksanaan Pengecatan Elemen Beton Jembatan adalah sebagai berikut:

Mengajukan Kesiapan Kerja, antara lain:

 Mengajukan jenis bahan yang akan digunakan kepada Direksi Teknis dengan mengirimkan
contoh bahan beserta dengan sertifikat yang merupakan jaminan keaslian produk sesuai
dengan spesifikasi yang disyaratkan dalam spesifikasi.
 Memberikan penjelasan mengenai metode pelaksanaan pekerjaan beserta peralatan yang
akan dipergunakan dan jadwal pelaksanaannya.

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 22


 Mempunyai dan memperlihatkan alat pengukur ketebalan cat digital (paint Coating Thickness
Meter) untuk mengukur ketebalan cat pada kondisi akhir pekerjaan/ kering.
 Memberitahu kepada Direksi Teknis secara tertulis sekurang-kurangnya 24 jam, setelah
mendapat persetujuan dari Direksi Teknis pekerjaan pengecatan dapat dilakukan.

Pelaksanaan Pekerjaan

a. Pekerjaan Pembersihan Elemen Beton

Permukaan elemen beton yang akan dilakukan pengecatan, terlebih dahulu dibersihkan dari
kotoran, debu, minyak dan sejenisnya untuk mengindari perlemahan pada ikatan bahan dengan
menggunakan alat berupa sikat baja, amplas dan alat bertekanan tinggi untuk membersihkan
secara tuntas semua permukaan.

b. Pencampuran Bahan Lapisan Utama

Pencampuran bahan lapis utama (primary coat) sesuai dengan standar pencampuran yang
dikeluarkan pabrik pembuat. Dapat digunakan penambahan bahan pengencer yang telah
ditentukan oleh pabrik pembuat. Waktu pencampuran campuran lapisan utama antara 30
sampai 60 menit dengan temperatur udara lingkungan sesuai ketentuan dari pabrik pembuat.

c. Pekerjaan Pelapisan Utama

Pelapisan utama (primary coat) dilakukan diatas lapisan dasar yang berupa bahan mortar.
Lapisan ini terdiri dari dua tahap pada seluruh permukaan beton. Lapisan ini dikerjakan
menggunakan roll, kuas maupun tangan. Ketebalan lapisan ini sesuai dengan yang
disyaratkan dalam spesifikasi ini atau sesuai dengan persyaratan ketebalan yang ditentukan
pabrik pembuat.

d. Curing Lapisan Utama

Curing pada pekerjaan pelapisan utama dilakukan dengan cara mendiamkan permukaan
selama 4 – 7 jam tanpa perlu perawatan lebih lanjut. Namun jika kondisi dilapangan tidak
mendesak, sebaiknya curing dilakukan dalam waktu 7 hari untuk mencapai mutu/kualitas
pekerjaan secara maksimal.

e. Pencampuran Bahan Lapisan Akhir

Permukaan elemen beton yang telah dilakukan pelapisan utama, diberikan lapisan akhir
yang terlebih dahulu sesuai dengan spesifikasi yang diberikan oleh pabrik pembuat. Waktu
pencampuran ini antara 30 sampai 60 menit dengan temperatur udara lingkungan sesuai ketentuan
dari pabrik.

f. Pekerjaan Pelapisan Akhir

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 23


Pelapisan akhir dikerjakan pada seluruh permukaan beton dengan menggunakan roll, kuas atau
spray. Ketebalan lapisan ini sesuai dengan yang disyaratkan dalam gambar kerja dan
spesifikasi ini atau sesuai dengan persyaratan ketebalan yang ditentukan pabrik pembuat.

g. Curing Lapisan Akhir

Curing pada pekerjaan pelapisan akhir dilakukan dengan cara mendiamkan permukaan selama
2 jam tanpa perlu perawatan lebih lanjut. Namun jika kondisi dilapangan tidak mendesak,
sebaiknya curing dilakukan dalam waktu 4 hari untuk mencapai mutu/kualitas pekerjaan secara
maksimal.

Pengendalian Mutu Pengecatan Elemen Beton Jembatan

(1) Penyimpanan Dan Perlindungan Bahan


Bahan-bahan yang sudah diterima harus disimpan ditempat yang kering dan teduh, bahan tidak
boleh dibuka di lokasi penyimpanan. Bila terdapat sisa bahan hasil pekerjaan harus dibungkus
dengan menggunakan plastik sehingga bahan tidak mengeras dan terjadi perubahan komposisi
kimia akibat terpengaruh kondisi lingkungan.

(2) Jaminan Mutu


Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil akhir harus dipantau dan dikendalikan
sebagaimana yang disyaratkan dalam Standar Rujukan yang ada.

(3) Penggantian Terhadap Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan


Selama pengangkutan, penyimpanan, penanganan atau pemasangan, bahan cat yang mengalami
kerusakan berat seperti berubahan warna, mengeras, kaleng yang bocor harus diganti dengan bahan
cat yang baru.
Pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan atau spesifikasi ini, seperti pengecatan yang tidak rata
dan bergelombang dan lain lain harus dibongkar dan diperbaiki kembali sesuai dengan persyaratan
atau sesuai dengan persetujuan dari Direksi Teknis.
Yang perlu diperhatikan dalam pengendalian mutu hasil pelaksanaan pekerjaan adalah
pemeriksaan ketebalan coating dan cat yang telah diaplikasikan. Dilakukan pengujian dengan alat
sesuai dengan kondisinya yaitu dengan alat untuk pemeriksaan ketebalan cat pada saat cat sudah
mengering. Pemeriksaan tersebut dimaksudkan untuk memastikan kondisi solid content cat yang
diaplikasikan pada permukaan beton. Warna hasil pengecatan harus merata dan tidak ada indikasi
akan timbulnya berbedaan warna dan semua permukaan yang sulit terjangkau oleh bahan cat
dengan ketebalan sesuai dengan persyaratan.

Pengajuan Kesiapan Kerja


Jadwal semua kegiatan pemeliharaan kinerja jembatan disampaikan pada Rapat Persiapan Pelaksanaan
(Pre Construction Meeting) melakukan pembersihan struktur jembatan sebelum pemeriksaan detail
kondisi jembatan, dengan memperhitungkan nilai kondisi, volume kerusakan, volume lalu lintas, fungsi
jalan, umur layan jembatan, pengamatan dan pengukuran geometri jembatan (termasuk jalan pendekat)
dan lingkungan sekitar jembatan, kondisi perambuan dan perlengkapan jembatan lainnya untuk
keselamatan pengguna jembatan memberikan contoh bahan yang akan digunakan untuk perbaikan yang
sesuai dengan pekerjaan terkait dalam Divisi 8
menyiapkan program kerja yang sekurang-kurangnya meliputi metode dan tahapan pelaksanaan
pekerjaan, jadwal pelaksanaan pekerjaan sesuai untuk setiap jenis pekerjaan, kebutuhan volume material,

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 24


kebutuhan jenis peralatan, jumlah tenaga kerja, pengaturan lalu-lintas, pengendalian mutu pekerjaan dan
kemungkinan masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan.

Penyedia Jasa pada waktu pengajukan jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut harus menunjukkan:
rencana lokasi pekerjaan, kuantitas atau volume pekerjaan, bahan dan peralatan yang digunakan untuk
setiap jenis pekerjaan. Volume atau kuantitas pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus dibuat dalam
laporan mingguan dan disampaikan kepada Pengawas Pekerjaan.

Tanggungjawab:
Sejak Tanggal Mulai Kerja dalam Surat Perintah Mulai Kerja hingga Serah Terima Pertama Pekerjaan
(PHO) Penyedia Jasa bertanggung jawab atas : semua hasil pekerjaan dan berkewajiban memelihara
jembatan dan memperbaiki kerusakan elemen/sub elemen jembatan yang termasuk dalam Kontrak
Pemenuhan tingkat layanan jembatan sebagaimana yang disyaratkan dalam Pasal ) harus berlaku 90 hari
setelah tanggal mulai kerja jika tidak ditetapkan lain dalam Syarat-Syarat Khusus Kontrak atau
Perjanjian Kontrak. Untuk jenis pekerjaan pemeliharaan berkala dan rehabilitasi yang tidak bias selesai
selama 90 hari sejak SPMK, Penyedia Jasa harus mengajukan jadwal yang pasti dan dibahas dalam rapat
PCM kemudian dituangkan dalam Addendum.

18. Perkuatan Struktur dengan bahan FRP jenis e-glass perlapis pada daerah kering

Metoda perkuatan ini adalah dengan cara membalut atau menyeluungi permukaan beton dengan
mengunakan material fiber berbahan glass di seluruh penampang beton. Sehingga dapat dipastikan
secara analisis bahwa kolom hasil jacketing tersebut mampu memikul beban rencana.

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 25


Gambar : ilustrasi pemakaian FRP

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 26


Pada saat pelaksanaan yang perlu mendapat perhatian adalah :

- Persiapan permukaan.

Permukaan beton yang akan diperkuat, harus merupakan permukaan yang kuat dan padat, tidak ada
keropos ataupun bagian lemah lainnya, serta harus bersih dari debu dan kotoran lainnya. dan beton
yang remuk akibat terjadinya momen geser maka beton yang terpisah dilepas dari struktur dan
selanjutnya dilakukan proses pelapisan FRP .
Pembersihan dilakukan dengan tujuan agar terjadi ikatan yang baikdengan material perkuatan.
sehingga material perkuatan dengan beton lama menjadi satu kesatuan. Pekerjaan perkuatan
menggunakan serat karbon atau carbon fibre dan banyak yang menggunakan istilah kevlar untuk
pekerjaan perkuatan ini.

Proses selanjutnya setelah persiapan permukaan beton dan pembersihan adalah:

a. Priming atau proses aplikasi material primer sebagai media awal yang memiliki peran
kekuatan rekat sebuah material epoxy.

b. Aplikasi Encapsulation Resin

c. Pasang serat karbon atau carbon fibre atau kevlar pada permukaan beton

d. Aplikasi kedua Encapsulation Resin

Untuk mendapatkan hasil perkuatan yang tepat guna dan mencegah hasil-hasil yang tidak
diharapkan, maka diperlukan koordinasi antara pihak-pihak yang melakukan investigasi, pengujian,
evaluasi dan pelaksanaan. Oleh sebab itu diperlukan keterlibatan semua pihak terkait mulai dari
konsultan perencana, konsultan pengawas, kontraktor spesialis dan supplier dari bahan-bahan
perkuatan. Dan yang terpenting masing-masing tahapan harus dilakukan oleh pihak-pihak yang
berkompeten dan berpengalaman di bidangnya.

19. Pengecatan struktur baja pada daerah kering tebal 80 mikron

Kerusakan yang ada terbatas dan tidak kritis.


Permukaan pelindung harus dibersihkan dan dicat sebagai bagian dari Pemeliharaan Rutin.
Pembersihan dari daerah yang terkena efeknya dapat dilakukan dengan cara mencuci dan
penyikatan dengan sikat kawat.
Pengecatan dapat dilakukan dengan kuas. Sistem pengecatan yang digunakan harus
menggunakan cat dasar yang sederhana dan cat akhir sebagai berikut :
• Cat dasar - Jenis Alkyd zinc chromate
Ketebalan 40 mikron (minimum)
• Cat akhir - Jenis Alkyd enamel.
Ketebalan 50 mikron (minimum)
Dapat pula digunakan sistem cat yang lain untuk lingkungan agresif.

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 27


PENGECATAN BAJA PADA PERMUKAAN YANG TIDAK DIGALVANIS

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 28


CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 29
PENGECATAN BAJA PADA PERMUKAAN YANG TELAH DIGALVANIS

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 30


20. Pengecatan pada elemen sandaran dan/atau pagar pengaman (guard rail) 80 mikron

Metode pelaksanaan pekerjaan pengecatan guard rail sama dengan yang dilakukan untuk
pengecatan baja pada daerah kering. Bahan yang digunakan adalah sama dengan
pengecatan baja,dimana kalau dikehendaki lain oleh direksi teknis kami akan mengikutinya
tanpa mengajukankompensasi apapun.

21. Patok Pengarah

Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan bahu jalan selesai dilaksanakan.


Patok pengarah terbuat dari beton dengan mutu K-250.
Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
 Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi untuk
disetujui.
 Areal patok pengarah di gali sampai kedalaman tertentu sesuai dengan rencana kedalaman
 patok.
 Patok yang telah jadi dan diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya dilakukan
 dengan menggali tanah lalu memasang patok dan menimbunkan kembali tanah agar patok
 dapat berdiri dengan benar.
 Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum atau sesudah patok pengarah dipasang
 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan.

22. Perbaikan Pasangan Batu

Tahapah melakkan pekerjaan pasangan batu antara lain:

a. Bersama direksi teknis mendata ulang pasangan batu yang perlu diperbaiki,
b. Data ini dituangkan dalam gambar sket penanganan, untuk ditunjukkan kepada direksi
teknis untuk disetujui, dalam gambar /sket rencana penanganan sudah memuat dimensi
yang cukup anra lain ; lokasi penanganan, dimensi ukuran yang jelas.
c. Kemudian melakukan perbaikan pasangan batu, dengan sisa batu yang ada yang masih
layak untuk digunakan, ataupun batu lain yang didatangkan. Penangan perbaikan
pasangan batu dapat berupa memperkuat pasangan batu yang te lah runtuh atau
menambah ukuran/dimensinya maupun menambah kolom beton bertulang sebagai
rusuk/bingkai pasangan batu yang ada hal ini tergantung hasil identifikasi masalah pada
saat survey dengan direksi teknis.
d. Hasil dari perbaikan ini diharapkan mempunyai kekuatan yang sama atau lebih dari
yang sudah ada.

23. Pemeliharaan Kinerja Jembatan 4 Unit Bentang 6 – 20

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 31


Pekerjaan pemeliharaan Kinerja Jembatan pada paket ini adalah pekeraan pemeliharaan rutin
tambahan yang tidak termuat dalam item-item pengananan pekerjaan yang ada dalam dokumen
pengadaan untuk paket ini. Pembersihan struktur jembatan secara keseluruhan (bangunan atas,
bangunan bawah dan pelengkapnya), pembersihan daerah aliran sungai yang mempengaruhi,
keamanan jembatan (100 meter ke hulu dan 100 meter ke hilir), pembersihan kotoran, sampah di
sekitar jembatan, pengecatan sederhana pada kereb, parapet dan sandaran.

Tahapan pekerjaan :
Pada saat survey awal bersama dengan direksi teknis dan pengawas lapangan, kami melakukan
pendataan ulang kondisi jembatan yang perlu dibenahi/dibersihkan agar tidak terhambat pelaksanaan
pekerjaan nanti, dan tidak menghambat kelancaran arus lalu-lintas. Pekerjaan ini rencana akan
dilakukan oleh pekerja setempat.

PEKERJAAN PENUNJANG

Pekerjaan penunjang adalah pekerjaan-pekerjaan yang mempengaruhi kelancaran dalam


pelaksanaan pekerjaan tersebut.Termasuk pengaturan rambu lalu lintas, antisipasi cuaca,
jembatan sementara (apabila diperlukan).

1.    Pengaturan Rambu Lalu-lintas.

Demi kelancaran dan keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan maka untuk itu kami
akan buat rambu-rambu lalu-lintas yang akan di pasang pada minimal 200m’ sebelum dan
sesudah lokasi pekerjaan, dan sepanjang lokasi pekerjaan.

Demi kelancaran pekerjaan dan kelancaran arus lalu lintas kami juga akan melaksanakan
penutupan dengan sistim penutupan setengah lajur jalan/setengah badan jalan dan apabila
sangat mendesak, maka akan kami gunakan dengan sistim buka-tutp jalur yang akan dijaga
oleh penjaga rambu pada awal dan akhir pekerjaan dengan dilengkapi alat komunikasi dan
lampu penerangan serta lampu rambu yang memadai. Apabila diperlukan kami akan
meminta bantuan satlantas dalam pengaturan arus lalu-lintas.

2.    Penempatan Material.

Dalam hal penempatan materil pada lokasi pekerjaan, diusahakan untuk penempatan
material dilakukan ditepi/bahu jalan (tidak mengganggu badan jalan). Apabila tidak ada
lokasi / sampai mengganggu pengguna jalan maka akan kami pasang rambu.
Dan dalam droping material kami usahakan kalu material tersebut akan segera digunakan,
sehingga diusahan material yang dating sekali habis. Agar tidak mengganggu pengguna
jalan.

3.    Penerangan.

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 32


Apabila dilaksanakan pekerjaan pada malam hari maka kami akan menyediakan penerangan
yang cukup dengan mengadakan alat genset, serta lampu-lampu yang terang sehingga
pekerjaan dapat berjalan dengan lancar dan sesaui dengan spek.

Untuk kelancaran lalu-lintas penerangan juga kami pasang pada awal dan akhir pekerjaan
dan pada beberapa sepanjang lokasi pekerjaan sehingga pengguna jalan dapat melihat bahwa
di daerah tersebut sedang ada pekerjaan jalan.

4.    Antisipasi Cuaca.


Untuk antisipasi cuaca, pada setiap dump truck kami lengkapi dengan terpal, sehingga
apabila pada saat bermuatan terjadi hujan material langsung ditutup dengan terpal.Dan pada
saat dump truck bermuatan hotmix, maka bak dump truck selalu ditutup terpal agar suhu
tetap terjaga.
Selain terpal kami juga menyediakan plastik untuk penutupan agregat apabila sebelum
tergelar padat sudah terjadi hujan.

PENCAPAIAN INDIKATOR KERJA

a). Metode pengopersian pemeliharaan perbulan.


Dalam pengopersian pemeliharaan kami pantau selalu melalu penempatan personil
inti dan penempatan peralatan utama untuk masa pemeliharaan. Dan apabila
ditemukan kerusakan pada hasil pekerjaan maka kami akan segera memperbaikinya.

b. Pengelolaan peralatan perbulan.


Peralatan yang kami sediakan adalah peralatan milik sendiri dan sewa jangka panjang
(sampai masa pemelliharaan berakhir.Dan peralatan tersebut kami letakkan di lokasi
pekerjaan dan kami rawat setiap saat sehingga apabila sewaktu-waktu diperlukan bisa
dimanfaatkan dengan baik.

c. Penempatan personil perbulan.


Untuk peronil yang kami gunakan adalah personil tetap dan personil free line tetapi
sampai dengan serah terima kedua (FHO), sehingga untuk personil tersebut apabila
belum selesai pekerjaannya masih bertanggung jawab atas hasil pekerjaan tersebut.
dan personil sebelum masa waktu pemeliharaan selesai di tempatkan dilokasi
pekerjaan

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 33


PENUTUP

Pekerjaan Penunjang untuk pekerjaan ini antara lain : Pengaturan lalu-lintas,


Penempatan material, Penerangan, dan antisipasi cuaca.
Pencapaian indicator kerja dengan cara kami control/survey dan penempatan personil
inti serta peralatan untuk pemeliharaan, agar apabila terdapat kerusakan bias
langsung/segera diatasi.

Demikian Metode pelaksanaan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya untuk kelancaran paket pekerjaan tersebut.

Dibuat oleh :

CV. ARNIKA PRIMATARA

JAILANI, Bsc
Direktur

CV. ARNIKA PRIMATARA Metode Pelaksanaan, Hal… 34

Anda mungkin juga menyukai