Anda di halaman 1dari 19

BAGIAN BAGIAN KELENGKAPAN

DAN PERALATAN KAPAL

DISUSUN OLEH:

NAMA: LISBET PUTRI ARDIYATI

KELAS: 1-B

NPT: 19 03 034

DOSEN PENGAMPU:

KODRAT ALAM,S.SiT., MT

MANAJEMEN TRANSPORTASI PERAIRAN DARATAN

POLITEKNIK TRANSPORTASI SUNGAI DANAU PENYEBERANGAN PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2019-2020


A. Kelompok – kelompok perlengkapan kapal
1. Peralatan navigasi
Navigasi adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya atau di
peta, dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang kompas dan peta, radar, arpa,
GMDSS, live saving equipment, dan buku buku publikasi serta teknik penggunaannya
haruslah dimiliki dan dipahami.

1.Peta merupakan perlengkapan utama dalam pelayaran penggambaran dua dimensi (pada bidang
datar) keseluruhan atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan
perbandingan/skala tertentu
atau dengan kata lain representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari
pembuatan peta disebut kartografi.
engkung

2. Kompas adalah alat penunjuk arah yang selalu menunjuk kearah Utara, dengan melihat arah
Utara-Selatan pada Kompas dan dengan membandingkannya dengan arah Utara Peta kita sudah
dapat mengorientasikan posisi pada peta
Kompas adalah alat navigasi untuk mencari arah berupa sebuah panah penunjuk magnetis yang
bebas menyelaraskan dirinya dengan medan magnet bumi secara akurat. Kompas memberikan
rujukan arah tertentu, sehingga sangat membantu dalam bidang navigasi. Arah mata angin yang
ditunjuknya adalah utara, selatan, timur, dan barat. Apabila digunakan bersama-sama dengan jam dan
sekstan, maka kompas akan lebih akurat dalam menunjukkan arah. Alat ini membantu perkembangan
perdagangan maritim dengan membuat perjalanan jauh lebih aman dan efisien dibandingkan saat
manusia masih berpedoman pada kedudukan bintang untuk menentukan arah.

3. GPS Salah satu perlengkapan modern untuk navigasi adalah Global Positioning Satelite/GPS
adalah perangkat yang dapat mengetahui posisi koordinat bumi secara tepat yang dapat secara
langsung menerima sinyal dari satelit. Perangkat GPS modern menggunakan peta sehingga
merupakan perangkat modern dalam navigasi di darat, kapal di laut, sungai dan danau serta pesawat
udara
Global Positioning System (GPS) adalah satu-satunya sistem navigasi satelit yang berfungsi dengan
baik. Sistem ini menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal gelombang mikro ke Bumi. Sinyal
ini diterima oleh alat penerima di permukaan, dan digunakan untuk menentukan posisi, kecepatan,
arah, dan waktu. Sistem yang serupa dengan GPS anatara lain GLONASS Rusia, Galileo Uni Eropa,
IRNSS India.

4. Radar sangat bermanfaat dalam navigasiKapal laut dan kapal terbang modern sekarang dilengkapi
dengan radar untuk mendeteksi kapal/pesawat lain, cuaca/ awan yang dihadapi di depan sehingga
bisa menghindar dari bahaya yang ada di depan pesawat/kapal.

5. Telegraf merupakan sebuah mesin untuk mengirim dan menerima pesan pada jarak
jauh.mengunahkan Kode Morse dengan frekwensi gelobang radio, kode morse adalah metode dalam
pengiriman informasi, dengan menggunakan standard data pengiriman nada atau suara,cahaya
dengan membedakan ketukan dash dan dot dari pesan kalimat, kata,huruf, angka dan tanda baca.
Kode morse dapat dikirimkan melalui peluit,bendera, cahaya, dan ketukan morse.
6. Sonar (Singkatan dari bahasa Inggris: sound navigation and ranging), merupakan istilah
Amerika yang pertama kali digunakan semasa Perang Dunia, yang berarti penjarakan dan navigasi
suara, adalah sebuah teknik yang menggunakan penjalaran suara dalam air untuk navigasi atau
mendeteksi kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris punya sebutan lain untuk sonar, yakni
ASDIC (Anti-Submarine Detection Investigation Committee. Sonar merupakan sistem yang
menggunakan gelombang suara bawah air yang dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan
menetapkan lokasi obyek di bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah
luas digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan
komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.

7. EPIRB cara kerja melalui Cospas-Sarsat merupakan sistem search and Rescue (SAR) berbasis
satelit internasional yang pertama kali digagas oleh empat negara yaitu Perancis, Kanada, Amerika
Serikat dan Rusia (dahulu Uni Soviet) pada tahun 1979. Misi program Cospas-Sarsat adalah untuk
memberikan bantuan pelaksanaan SAR dengan menyediakan distress alert dan data lokasi secara
akurat, terukur serta dapat dipercaya kepada seluruh komonitas internasional. Tujuannya agar
dikuranginya sebanyak mungkin keterlambatan dalam melokasi suatu distress alert sehingga operasi
akan berdampak besar dalam peningkangkatan probabilitas keselamatan korban. Keempat negara
tersebut mengemabangkan suatu sistem satelit yang mampu mendeteksi beacon pada frekuensi
121,5/243 MHz dan 406 MHz.

8. Navtex ,adalah sistem otomatis internasional untuk langsung mendistribusikan peringatan maritim
navigasi, ramalan cuaca dan peringatan, pencarian dan penyelamatan pemberitahuan dan informasi
yang serupa dengan kapal. A, rendah-biaya kecil dan mandiri "pintar" pencetakan radio penerima
dipasang di jembatan, atau tempat dari mana kapal yang berlayar, dan memeriksa setiap pesan yang
masuk untuk melihat apakah telah diterima selama transmisi sebelumnya, atau jika itu adalah
kategori tidak tertarik untuk menguasai kapal. Frekuensi transmisi pesan ini adalah 518 kHz dalam
bahasa Inggris, sementara 490 kHz digunakan untuk menyiarkan dalam bahasa lokal

2. Peralatan Anjungan
Anjungan (bridge) adalah ruang komando kapal di mana ditempatkan roda kemudi kapal peralatan
navigasi untuk menentukan posisi kapal berada dan biasanya terdapat juga kamar nakhoda dan kamar
radio.Anjungan biasanya ditempatkan pada posisi yang mempunyai jarak pandang yang baik ke
segala arah.

Perlengkapan anjungan
Alat-alat yang melengkapi anjungan modern antara lain:
 Roda kemudi,
 Radar
 Global Positioning Satelite atau dikenal sebagai GPS,
 Radio komuniasi
 Perangkat komando ruang mesin
 Kompas
 Teropong
3. Peralatan kesalamatan jiwa
alat pengaman diri k3
1. Helm Keselamatan
Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk melindungi kepala dari
benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur
di udara. Helm ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan
kimia ataupun suhu yang ekstrim. Untuk beberapa pekerjaan dengan risiko yang relatif
lebih rendah bisa menggunakan topi ataupun penutup kepala sebagai pelindung.

2. Sabuk dan tali Keselamatan


Sabuk keselamatan atau safety belt ini berfungsi untuk membatasi gerak pekerja agar
tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang diinginkan. Beberapa pekerjaan
mengharuskan pekerja untuk berada pada posisi yang cukup berbahaya seperti pada
posisi miring, tergantung atau memasuki rongga sempit. Sabuk keselamatan ini terdiri
dari harness, lanyard, safety rope, dan sabuk lainnya yang digunakan bersamaan dengan
beberapa alat lainnya seperti karabiner, rope clamp, decender, dan lain-lain.

3. Sepatu Boot
Sepatu boot ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat,
tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia
berbahaya ataupun permukaan licin. Bedanya dengan safety shoes umumnya adalah
perlindungan yang lebih maksimal karena modelnya yang tinggi dan melindungi hingga
ke betis dan tulang kering.

4. Sepatu Pelindung
Sepatu pelindung ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda
berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia
berbahaya ataupun permukaan licin. Selain fungsi di atas, sepatu safety berkualitas juga
memiliki tingkat keawetan yang baik sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang
panjang. Berbagai sepatu safety tersedia sesuai dengan kebutuhan. Ada yang antislip,
antipanas, anti-bahan kimia, anti-listrik, dll. Lihat berbagai fungsi safety shoes di sini!

alat pengaman diri k35. Masker


Masker pernafasan ini berfungsi untuk melindungi organ pernafasan dengan cara
menyaring vemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel debu, aerosol, uap, asap,
ataupun gas. Sehingga udara yang dihirup masuk ke dalam tubuh adalah udara yang
bersih dan sehat. Masker ini terdiri dari berbagai jenis, seperti respirator, katrit, kanister,
tangki selam dan regulator, dan alat pembantu pernafasan.

6.Penutup telinga
Penutup telinga ini bisa terdiri dari sumbat telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear
muff), yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan ataupun tekanan.

7. Kacamata Pengaman
Kacamata pengaman ini digunakan sebagai alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi mata dari paparan partikel yang melayang di udara ataupun di air, percikan
benda kecil, benda panas, ataupun uap panas. Selain itu kacamata pengaman juga
berfungsi untuk menghalangi pancaran cahaya yang langsung ke mata, benturan serta
pukulan benda keras dan tajam. Jenis kacamata pengaman ini bisa berupa spectacles atau
googgles.

8. Sarung Tangan
Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas, suhu
dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, tergores benda tajam
ataupun infeksi dari zat patogen seperti virus dan bakteri. Sarung tangan ini terbuat dari
material yang beraneka macam, tergantung dari kebutuhan. Ada yang terbuat dari logam,
kulit, kanvas, kain, karet dan sarung tangan safety yang tahan terhadap bahan kimia.

9. Pelindung Wajah
Pelindung wajah atau face shield ini merupakan alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang melayang di udara
atau air, percikan benda kecil, panas ataupun uap panas, benturan atau pukulan benda
keras atau tajam, serta pancaran cahaya. Terdiri dari tameng muka atau face shield,
masker selam, atau full face masker.

10. Pelampung
Pelampung ini digunakan oleh pekerja yang bekerja di atas air atau di permukaan air
agar terhindar dari bahaya tenggelam. Pelampung ini terdiri dari life jacket, life vest atau
bouyancy control device untuk mengatur keterapungan.

4. Peralatan pemadam kebakaran

a. APAR atau Alat Pemadam Api Ringan merupakan alat pemadam kebakaran yang


mudah untuk dibawa dan dapat dioperasikan satu orang. yang dilengkapi Alat
Pengukur Tekanan (Pressure Gauge) yang berfungsi untuk menunjukkan tekanan
pada tabung. 

b. Alat Pemadam Api Portable merupakan alat pemadam api dapat dengan mudah
dibawa dan dapat dioperasikan oleh satu orang saja. Salah satu contohnya adalah
Fire Stop – Alat Pemadam Api Mini Portable. Alat Pemadam Api Fire Stop dapat
digunakan untuk memadamkan api kecil. Umumnya Alat Pemadam Api Portable
memiliki berat 1-2kg dan hanya dapat digunakan sekali pakai atau tidak dapat di isi
ulang kembali.
c. Baju tahan api dan panas
Merupakan baju yang dapat digunakan dalam situasi darurat guna menyelamatkan
seseorang atau barang dalam kobaran api

d. Hydrant merupakan Alat Pemadam Api yang berfungsi sebagai sumber air untuk
memadamkan api saat terjadinya kebakaran. Umumnya Hydrant terletak di area
tertentu di trotoar. Hydrant memiliki bentuk standar dan memiliki tanda khusus
untuk setiap Hydrant. Untuk perangkat penggunaan biasanya akan disambungkan ke
fire hose.
e. Thermatic System (System Sprinkler) atau Alat Pemadam Api
Thermatic merupakan Alat Pemadam Api Otomatis. Untuk Thermatic System
terpasang secara modular yang terdapat di plafon. Pemasangan dan banyaknya
modul dapat disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan ruangan yang akan
dilindungi. Alat Pemadam Api Otomatis ini akan berfungsi jika ada asap atau adanya
api yang menyala dan terdeteksi oleh sensor.
5. Peralatan Bongkar Muat

a. HMC ( Harbour Mobile Crane ) alat bongkar muat dipelabuhan / crane yang dapat berpindah
pindah tempat serta memiliki sifat yg flexible sehingga bisa digunakan untuk bongkar / muat
container maupun barang barang curah / general cargo dengan kapasitas angkat / SWL
( safety weight load ) sampai dgn 100 ton.

b. RS ( Reach Stacker ) Alat yang dapat bergerak yg memiliki spreader digunakan untuk
menaikkan / menurunkan ( lift on / lift off ) container di dalam CY ( container yard ) atau
Depo Container.
c. FL ( Fork Lift ) Alat yang dapat bergerak dan memili garpu / fork yang digunakan untuk
menaikkan / menurunkan ( lift on / lift off ) container / general cargo dalam suatu tempat
( CY atau Depo Container ) yang memiliki kapasitas mengangkat cargo / SWL sampai
dengan 32 ton.

d. RTG ( Rubber Tyred Gantry ) Alat bongkar muat container yang dapat bergerak dalam
lapangan penumpukan / CY yang berfungsi untuk menaikkan / menurunkan container dari
dan ke atas trailer atau sebaliknya dalam area stack / penumpukan sesuai dengan block, slot,
row dan tier.

e. CC ( Container gantry Crane ) Alat bongkar muat container yang dipasang permanen
dipinggir dermaga dengan menggunakan rel sehingga dapat bergeser yang berfungsi untuk
bongkar muat container dengan jangkauan / row yang cukup jauh.

6. Peralatan keselamatan kapal

a. Sekoci penyelamat (life boat)


Alat Keselamatan Diatas Kapal yang pertama Sekoci penyelamat (life boat) : Gunanya
untuk menyelamatkan sekian banyak orang dalam keadaan bahaya. Sekoci berupa perahu
kecil yang berada di kanan dan kiri kapal atau tepatnya di deck sekoci. Pada kapal barang
rata rata ada dua buah sekoci, sedangkan pada kapal penumpang atau
pesiar sesuai dengan besar atau kecilnya kapal tersebut. Sekoci umumnya berjumlah 12
buah. Sekoci – sekoci tersebut terbuat dari logam, kayu atau serat fiber – Armada Kapal. Di
dalam sekoci rata-rata telah sedia perlengkapan keselamatan jiwa seperti makanan,
minuman, obat – obatan dan sarana bantu untuk mencari bantuan ke kapal lain.
b. Pelampung Penolong Bentuk Cincin (Ring Life Buoys)

Pelampung penolong dan jaket/rompi penolong (Life Jacket) : Gunanya untuk


mengapungkan orang diatas air. Life buoys ini berbentuk seperti ban mobil. Pelampung ini
akan dilempar ke laut apabila ada satu orang penumpang yang jatuh ke laut. Pelampung ini
harus mempunyai warna yang mencolok agar mudah dikenali.
c. Jaket Penolong (Life Jackets)
Life jacket (Jaket penolong) berbentuk seperti pakaian. Jaket penolong ini dimanfaatkan
penumpang untuk mengapung di laut saat terjadi kondisi darurat. Jaket penolong juga
harus mempunyai warna yang mencolok supaya mudah di lihat. Jaket ini harus dilengkapi
dengan peluit yang dikaitkan pada tali untuk menarik perhatian penolong.
d. Rakit Penolong Tiup (Inflatable Liferaft)
Rakit penolong terdiri dari dua tipe, pertama adalah rakit kaku dan yang kedua adalah rakit
tiup. Tipe yang kedua ini dipakai jikalau tidak berhasil menurunkan sekoci. Rakit penolong
harus dilengkapi dengan penutup yang berfungsi untuk melindungi penumpang. Warna rakit
ini rata-rata mencolok, seperti warna jingga agar mudah terlihat.
Sekarang ini rakit yang dikembangkan berbentuk seperti kapsul dengan kapasitas besar dan
dilengkapi tali pembuka yang panjang.
Penggunaannya dengan cara dilemparkan ke laut kemudian ditarik talinya. Sesudah tali
ditarik, rakit akan secara otomatis menggembung. Di dalamnya terdapat perlengkapan
keselamatan jiwa seperti makanan, minuman, dan obat – obatan. Kapasitas rakit dapat
mengangkut hingga 25 orang.
e. Pelempar Tali Penolong (Line Throwing Apparatus)
Alat Keselamatan Diatas Kapal berikutnya Roket pelempar tali (line throwing appliances) :
Gunanya yang adalah alat penghubung pertama antara survivor dengan penolong yang
mempermudah proses pendekatan, bisa juga dipakai untuk kepentingan lainnya. Alat
pelempar tali ini harus bisa melempar tali paling dekat sejauh 230 meter.
f. Survival suit dan Immersion suit
Gunanya sebagai pelindung dan mencegah suhu tubuh turun akibat dinginnya air laut.
g. Media pelindung panas (Thermal Protective Aid)
Gunanya juga sebagai pelindung tubuh, mengurangi hilangnya panas badan.
h. Isyarat Asap (Pyrotechnis)
Gunanya sebagai isyarat tanda bahaya bilamana survivor melihat ada kapal penolong.
Isyarat ini hanya dapat dilihat oleh mata pada siang hari dengan menggunakan asap apung
(bouyant smoke signal). Pada malam hari dapat digunakan obor tangan (red hand flare)
atau obor parasut (parachute signal)

7. Peralatan deck
Deck adalah horizontal platform yang menutup kesuluruhan badan kapal yang mempunyai
kekuatan untuk menahan beban dan juga merupakan penutup paling atas yang kedap air
(watertight).
Bilamana di deck terdapat lubang pintu seperti : hatches, engine casing, pump room
entrance, manhole dan lain-lain, maka plat yang dipasang melintang lubang pintu tersebut
diatas harus lebih tebal untuk menjamin kekuatan.
Untuk memudahkan sistem drainage dideck maka bentuk deck dibuat melenkung kesamping
dimana bagian samping lebih rendah daripada bagian tengah (chamber). Pada bagian tepi
deck kanan dan kiri dipasang deck scupper yang digunakan untuk saluran pembuangan air
kelaut.
Dibagian bawah platform deck terpasang gading - gading system sebagai tempat
melekatkan deck platform dan juga penguat.

8. Peralatan kerja

a. Helm Safety
Bagian paling penting dari tubuh ialah bagian kepala. Maka dari itu di perlukan
perlindungan terbaik untuk kepala salah satunya yaitu dengan menggunakan helm Safety.
Alat ini berguna melindungi kepala dari kejatuhan benda tajam, keras dan lainnya.

b. Sepatu Safety
Umumnya ruang internal kapal berisikan benda tajam serta mesin-mesin yang terbuat dari
bahan logam keras. Dengan menggunakan sepatu Safety, kaki pun akan terlindungi dan
berjalan pun tidak akan canggung.

c. Sarung Tangan Safety.


Semua awak yang berada di kapal mesti menggunakan sarung tangan Safety, sebab alat ini
akan melindungi tangan dari panasnya mesin, benda tajam ataupun benda lainnya yang
bisa mencederai tangan. Apabila tangan awak luka tentu kinerjanya tidak akan maksimal.
d. Goggles
Bagian paling sensitif dari tubuh ialah mata. Alat pelindung diri goggles berfungsi untuk
melindungi mata dari benda tajam, ataupun benda lainnya.

e. Ear plug
Di dalam ruang mesin kapal menghasilkan suara sekitar 110 hingga 12 db. Nilai tersebut
merupakan frekuensi udara yang amat tinggi untuk telinga. Bahkan hanya beberapa menit
saja bisa mengakibatkan sakit kepala, iritasi, serta gangguan pendengaran. Ear plug akan
melindungi telinga terhadap suara keras.

f. Safety Harness
Di dalam kapal terdapat sejumlah perbaikan baik itu di dasar maupun di permukaan yang
tinggi. Untuk menghindari supaya tidak terjatuh dari area perbaikan yang tinggi tersebut
mesti menggunakan Safety Harness. Alat ini berguna sebagai pelindung jatuh sewaktu
berada di ketinggian.

9. Peralatan lambung
Lambung kapal atau dalam bahasa Inggris disebut hull adalah badan dari perahu atau
kapal. Lambung kapal menyediakan daya apung (Bouyancy) yang mencegah kapal dari
tenggelam yang dirancang agar sekecil mungkin menimbulkan gesekan dengan air,
khususnya untuk kapal dengan kecepatan tinggi.
Macam – Macam Bentuk Lambung Pada Kapal :
a. Kapal dengan lambung datar
Kapal dengan lambung datar ini merupakan kapal yang bisa digunakan pada perairan
tenang. Biasanya digunakan untuk kapal dengan kecepatan rendah.
b. Lambung katamaran
Kapal dengan beberapa lambung ini mempunyai kestabilan yang tinggi, namun gelombang
yang ditimbulkan lebih kecil sehingga merupakan kapal yang sesuai untuk dioperasikan di
sungai, tetapi diperairan yang bergelombang dampaknya terhadap goyangan di kapal
tinggi.

c. Lambung v
Merupakan kapal dengan lambung lancip seperti huruf V yang mempunyai hambatan yang
kecil sehingga lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar. Kapal yang demikian biasanya
digunakan untuk kapal kecepatan tinggi.
d. Lambung terowongan

Lambung seperti ini dimaksudkan untuk mengurangi gesekan, berbeda dengan katamaran
karena sudut bagian dalam lancip sehingga mempermudah manuver kapal.
e. Lambung Ponton
Kapal yang dibangun diatas ponton, kapal seperti ini sangat stabil, dan dapat dijalankan
dengan mudah menggunakan mesin tempel atau ditarik dengan kabel untuk penyeberangan
sungai. Tidak efisien bila dihunakan untuk pelayaran jarak jauh.
Desain lambung mempengaruhi kecepatan, semakin streamline semakin cepat. Demikian
juga dalam hal penggunaan energi.
Tetapi di lain pihak, muatan yang bisa diangkut akan lebih rendah, sehingga kapal barang,
tangker akan lebih sesuai untuk menggunakan bentuk lambung di datar.
10. Peralatan kapal lainnya
a. Machinery outfitting adalah perlengkapan kapal yang berhubungan dengan
permesinan. Misalnya pondasi pompa pompa, meja kerja, tekel, dsb.

b. Electrical outfitting adalah perlengkapan kapal yang berhubungan dengan


kelistrikan. Misalnya pondasi MSB, kable tray, klinometer, lampu – lampu, dsb.

11. Peralatan sistem navigasi dan meteorologi


meteorologi kelautan adalah bagian dari meteorologi yang membahas tentang cuaca di
kawasan laut dan sekitarnya termasuk pantai dan daratan di laut, yang diperlukan bagi
kegiatan kelautan pada umumnya dan khususnya kegiatan pelayaran.
Stasiun Pengamatan Cuaca Laut adalah Tempat dilakukannya pengamatan cuaca.
a. Stasiun Pengamatan Tetap
Stasiun pengamatan cuaca laut tetap ada yang dalam kapal
yang
ditempatkan tetap pada suatu tempat, di pulau kecil, atau bouy yang dipasang tetap yang
secara otomatik mengirimkan data hasil pengamatan ke suatu pusat pengumpulan data.

b. Stasiun Pengamatan Bergerak


Ada stasiun pengamatan yang selalu berpindah, misalnya stasiunpengamatan cuaca kapal
yang sedang berlayar, bouy yang dihanyutkan. Tempat pengamatan semacam itu disebut
stasiun pengamatan cuaca bergerak.Pengamatan cuaca di kapal laut ada yang dilakukan di
kapal yangkhusus untuk pengamatan cuaca laut, dan di kapal-kapal lain yang tidak khusus.
Bahkan yang paling banyak pengamatan cuaca kapal dilakukandi kapal-kapal niaga dan
disebut "pengamatan cuaca kapal sukarela".

Stasiun kapal pengamatan sukarela diklasifikasikan dalam tiga jenis, yakni:


- kapal terpilih (selected ships),
- kapal pelengkap (supplementary ships),
- kapal pembantu (auxiliary ships).
Stasiun kapal terpilih adalah stasiun kapal bergerak yang dilengkapi dengan alat-alat
pengamatan meteorologi yang cukup, dengan sekurang-kurangnya barometer (barometer air
raksa atau barometer aneroid, dan barograf), termometer untuk mengukur suhu
udara permukaan dan suhu laut, psikrometer, dan anemometer. Selain itu
juga dilengkapi dengan alat telekomunikasi yang dapat digunakan untuk
menyiarkan data hasil pengamatan secara teratur. Data hasil pengamatan
dibuat dalam form tertentu dan dicatat dalam logbook.
Stasiun kapal pelengkap adalah stasiun kapal bergerak yang dilengkapi dengan sejumlah
terbatas alat pengamatan meteorologi dan juga dilengkapi dengan alat komunikasi yang
dapat digunakan untuk mengirimkan data cuaca hasil pengamatan secara teratur. Data hasil
pengamatan dibuat dalam form tertentu dan dicatat dalam logbook.
Stasiun kapal pembantu adalah stasiun kapal bergerak yang
hanya memiliki alat-alat meteorologi sederhana. Hasil pengamatan tidak
dikirim secara teratur dan tidak harus dibuat dalam form tertentu

12. peralatan sistem pencegahan pencemaran ( marine polution prevention)


A. OIL DISCHARGE MONITORING ( ODM )

1. Peralatan Oil discharge Monitoring


Alat ini digunakan untuk memonitor dan mengontrol pembuangan ballast di kapal tangker
yang disesuaikan dengan peraturan dan persyaratan. Oil Discharge Monitoring terdiri dari
:
a. Oil content meter, meter suplly dan homogenizer ( oilcon )
b. Flow rate indicating System
c. Control section, recording device dan alarm ( central control unit . CCU )
d. Overboard discharge control
e. Ship’s log

B. OILY WATER SEPARATOR ( OWS )

Limbah minyak yang terdapat di pompa got mengalir kedalam coarse separating chamber
melalui oily water inlet pada primary coloum dan berputar – putar perlahan dalam
ruangan pemutar yang mana hasilnya banyak minyak mengalir ke oil collecting chamber.
Limbah minyak ini masuk ke line separating chamber pada bagian tengah bufle plate ke
water collecting pipe melalui celah diantara pelat – pelat penangkapl minyak, dalam
proses ini limbah minyak mengapung dan menempel pada kedua sisi dari masing –
masing plat penangkap, minyak dan air sudah dipisahkan.
Air yang sudah terpisah mengalir pada lubang kecil pada water collecting pipe dan ke
secondary separation coloumn dengan cara melalui tempat keluar air. Untuk minyak
menempel pada pelat dari bentuk gumpalan kecil menjadi gumpalan besar dan
mengapung dan mengalir ke bufle plate dan oil collecting chamber yang dideteksi oleh
detector pada automatic oil level controller, jika jumlah minyak melampaui batas valve
solenaide pada separated oil outlet bekerja secara aoutomatis untuk membuka sesuai
dengan tanda. Dan untuk udara dibuang secara otomatis melalui air vent valve.
Pemisahan di atas adalah permisahan secara gravity dengan menggunakan berat jenis
minyak dan air
Pada pengoperasian harus dipastikan bahwa sistem pipa berada pada posisi Piping
Arangement dan sambungan kabel untuk otomatis oil level controller sudah benar. Untuk
hal pertama adalah pengisian air laut di separation tank, maka proses pemisahan minyak
pada got berlangsung dan segera dilakukan pembuangan.
C. INCINERATOR
Incinerator adalah tungku pembakaran, selain sebagai kelengkapan dari peralatan oily
water separator ( OWS ) atau sebagai alat pencegah pencemaran diluar. Fungsi lain
adalah :
a. Untuk membakar minyak kotor berasal dari hasil pemisahan minyak dan air pada OWS
b. Membakar majun bekas, serbuk kayu, kertas d.I.I
c. Membakar minyak lumas bekas

13. peralatan sistem komunikasi radio

a. Marine VHF radio (alat komunikasi kapal) merupakan alat komunikasi kapal yang
dipasang untuk memenuhi tujuan komunikasi kapal yaitu memanggil tipenyelamat dan
berkomunikasi dengan pelabuhan, kunci, bridges and marines, dan marine vhf radio
beroperasi di rentang frekuensi VHF, antara 156-174 MHz. Walaupun secara luas alat
komunikasi kapal marine vhf radio digunakan untuk menghindari tabrakan, satu set
marine vhf radio adalah gabungan pemancar dan penerima dan hanya beroperasi pada
standar, frekuensi internasional dikenal sebagai salurannya.

b. TELEGRAF alat komunikasi kapal

alat komunikasi kapal telegraf merupakan sebuah mesin untuk mengirim dan menerima
pesan pada jarak jauh kapal .mengunahkan Kode Morse dengan frekwensi gelobang
radio, kode morse adalah metode dalam pengiriman informasi, dengan menggunakan
standard data pengiriman nada atau suara,cahaya dengan membedakan ketukan dash dan
dot dari pesan kalimat, kata,huruf, angka dan tanda baca. Kode morse dapat dikirimkan
melalui peluit,bendera, cahaya, dan ketukan morse.

14. Peralatan sistem keamanan kapal


International Ship and Port Security Code (ISPS Code) adalah regulasi yang IMO
(International Maritime Organization) yang secara khusus mengatur tentang kegiatan-
kegiatan dan langkah-langkah yang harus diambil oleh setiap negara dalam
menanggulangi ancaman Terorisme di laut.
Setelah melalui penandatangan secara resmi oleh negara-negara anggota IMO, ISPS
CODE akhirnya berlaku efektif sejak 1 Juli 2004.
Penyusunan ISPS CODE dimulai sejak tahun 2001, dalam hal ini oleh Maritime Safety
Committee (MSC) bekerja sama dengan Maritime Security Working Group (MSWG).
Kedua badan tersebut dalam suatu sidang Majelis pada November tahun 2001,
mengadopsi resolusi A.924(22). Isi dari resolusi tersebut adalah melakukan tinjauan ulang
terhadap segala tindakan dan prosedur dalam mencegah kemungkinan aksi teroris yang
mengancam keamanan maritim, khususnya terhadap penumpang kapal dan awak kapal,
serta keselamatan kapal pada umumnya.
Kemudian dalam Konferensi Negara Anggota di London pada 9-13 Desember 2002
(kemudian dikenal dengan nama Konferensi Diplomatik masalah Keamanan Maritim),
disepakati secara bulat untuk memasukkan
ISPS Code ke dalam Konvensi Internasional Untuk Keselamatan Di laut 1974
(SOLAS 1974). Konferensi juga menyetujui amandemen terhadap Bab V dan Bab XI dari
SOLAS, agar sesuai dengan adopsi ISPS Code.
Karena ISPS Code berlaku secara internasional dan menuntut kerjasama yang baik, saling
pengertian, dan bahasa yang sama antar Negara peserta, maka ada beberapa istilah yang
digunakan memerlukan pamahaman yang sama pula. Beberapa istilah penting adalah:
1. Ship Security Plan (Rencana Keamanan Kapal), yaitu suatu rencana tertulis yang
disusun dan dikembangkan untuk menjamin pelaksanaan setiap tindakan yang diambil
diatas kapal, dirancang sedemikian rupa untuk melindungi orang diatas kapal, muatan,
peralatan angkutan muatan, gudang penyimpanan/ perbekalan dsb terhadap risiko insiden
keamanan.
2. Port facility Security Plan (Rencana Keamanan Fasilitas Pelabuhan), yaitu suatu
rencana tertulis yang disusun dan dikembangkan untuk menjamin pelaksanaan setiap
tindakan yang diambil untuk melindungi segala macam fasilitas pelabuhan dan kapal,
orang, muatan, peralatan angkut muatan, tempat-tempat penyimpanan barang
didalam fasilitas pelabuhan terhadap risiko insiden keamanan.
3. Ship Security Officer (Perwira Keamanan kapal), adalah orang yang berada diatas
kapal yang bertanggung jawab kepada nakhoda kapal, ditunjuk oleh Perusahaan
Perkapalan, yang bertanggung jawab atas keamanan kapal termasuk pelaksanaan dan
pemeliharaan Rencana Keamanan Kapal, dan sekaligus bertindak sebagai penghubung
antara Perwira Keamanan Perusahaan dan Perwira Keamanan Fasilitas Pelabuhan.
4. Company Security Officer (Perwira Keamanan Perusahaan), adalah orang yang
ditunjuk oleh Perusahaan yang bertugas menjamin penilaian keamanan (assessment)
kapal dilaksanakan, dan bahwa rencana keamanan kapal dikembangkan, diserahkan
kepada pejabat untuk mendapatkan persetujuan, dan sesudahnya diimplementasikan dan
dipelihara, serta menjadi penghubung antara Perwira keamanan Pelabuhan dan Perwira
keamanan Kapal.
5. Port Facility Security Officer (Perwira Keamanan Fasilitas Pelabuhan), adalah orang
yang ditunjuk untuk bertanggung jawab atas pengembangan, pelaksanaan, perubahan dan
pemeliharaan dari Rencana Keamanan Fasilitas Pelabuhan dan juga menjadi penghubung
(liaison officer) antara perwira keamanan kapal dan perwira keamanan perusahaan.
6. Security level (Tingkat Keamanan), adalah klasifikasi dari keamanan Kapal dan
Pelabuhan, menurut intensitas atau kecenderungan yang dapat terjadi setelah melalui
proses pengamatan dan pengumpulan data. Securiy level dibagi dalam 3 tingkatan,
dengan level 3 yang tertinggi.
Dalam ISPS CODE, yang dimaksud dengan pelayaran adalah Pelayaran Internasional.
Sedangkan pelabuhan yang dimaksud adalah Pelabuhan yang melayani pelayaran kapal
internasional..

Anda mungkin juga menyukai