Anda di halaman 1dari 8

DIVA OKTAVIANA (071711733089/ANTROPOLOGI)

1. Jelaskan peran penting CSR dari aspek history (sejarah) dan aspek perspektif perusahaan!

Jawab : untuk memahami peran penting CSR dari aspek history maka dapat berkaca dari proses
pendefinisian yang dilakukan oleh berbagai ahli korporasi. Dari proses pendefinisian tersebut
dapat diketahui peran penting CSR seperti meliputi masalah-masalah yang sederhana hingga
kompleks. Pada periode tahun 1920-1950 beberapa pemimpin bisnis mempertahankan beberapa
konsepsi mengenai tanggung jawab sosial dan reaksi sosialnya, selain itu juga di dukung oleh
statement dari Merrick Dodd bahwa kekuasaan dari manajemen perusahaan diselenggarakan atas
dasar dari seluruh masyarakat. Sedangkan pada tahun 1953 menurut Bowen, CSR dikonsepsikan
sebagai kewajiban sosial. Sehingga segala kewajiban/keputusan/garis-garis peraturan sesuai
dengan sasaran hasil dan nilai sosial. Pada tahun 1960an adanya penelitian yang signifikan
mengenai CSR, bahkan turut memunculkan perdebatan mengenai dampak keuangan dari adanya
CSR. Dengan semakin berkembangnya pemikiran mengenai CSR maka semakin jelas peran
penting CSR. Pada kurun waktu ini, CSR dipandang sebagai sebuah upaya untuk menunjukkan
adanya tanggung jawab sosial sehingga sumber daya yang ada tidak hanya dipakai oleh
kepentingan pribadi atau perusahaan saja. Mengacu di tahun 1980an, CSR sudah mulai memakai
sudut pandang bahwa CSR juga merupakan sebuah pendekatan dan atau strategi perusahaan.
Sehingga pada masa ini CSR telah menjadi sebuah diskusi global tentang pembangunan
berkelanjutan yang berpengaruh hingga kini. Pada tahun 1990an tidak banyak mengalami
perubahan definisi dari CSR sehingga tema dan teori yang ada relati hampir sama. Dan yang
terakhir yaitu pada abad ke 21. Pada abad ini CSR menjadi suatu kewajiban karena menengok
dari banyaknya kasus yang dianggap melanggar HAM dan terjadinya eksploitasi alam. Sehingga
perusahaan menjadi wajib bertanggung jawab atas upaya perbaikan kondisi sosial dan
lingkungan. Contohnya adalah pengambilan sumber daya dan eksploitasi minyak yang
menyebabkakn kemiskinan di negara-negara terdampak seperti afrika, oleh negara perang.
Sehingga dengan demikian terang bahwa dalam riwayat atau perspektif sejarah, CSR memiliki
peranan yang penting bagi banyak pihak baik masyarakat, perusahaan, stakeholder dan
shareholder. Terjadi berbagai macam perubahan jika dipandang dari sisi sejarah, utamanya
mengenai efektifitas pembangunan.
Sedangkan peran penting CSR dalam perspektif perusahaan yang mana CSR dipandang
sebagai sebuah untaian yaitu CSR sebagai Etika, CSR sebagai hal yang di utamakan bagi
kepentingan bersama dan yang terakhir CSR sebagai sebuah strategi. Dalam ketiga untaian
tersebut CSR juga memegang teguh adanya semangat triple buttom line dan juga perubahan dari
paradigma serta kebijakan pembangunan dari Developmentalism menjadi people oriented.
Sehingga dalam perspektif perusahaan upaya pembangunan harus dimulai dengan meningkatkan
kesadaran dari masyarakat itu sendiri yang kemudian dapat memacu munculnya inisiatif-inisiatif
masyarakat mengenai pembangunan.

2. Jelaskan peran penting dunia usaha dan dunia industri dalam pembangunan masyarakat
melalui implementasi CSR!

Jawab : Dudi (dunia usaha dan industri) memiliki peranan penting dalam pembangunan
masyarakat yang di implementasikan melalui CSR, hal tersebut didasari oleh kemampuan
ekonomi yang dimiliki oleh dudi lebih besar jika dibandingkan dengan dunia. Sehingga untuk
dapat terus bertahan didalam masyarakat dudi harus ikut turut berkontribusi seperti yang terdapat
dalam MDGs. Upaya-upaya yang dilakukan dudi berupa upaya untuk membantu pengentasan
kemiskinan di negara tersebut. Upaya ini didasari oleh kualifikasi bagi perseroan yang memiliki
semangat triple buttom line atau yang terdiri dari profit, people dan planet. Semangat triple
buttom line dalam implementasi CSR dapat berpengaruh pada peningkatan pendapatan
perusahaan yang oleh karena didasari adanya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap dudi.
Sehingga masyarakat merasa perusahaan bukan hanya milik shareholder namun juga milik
masyarakat. CSR menjadi perwakilan dari dudi yang mencirikan perusahaan good corporate
governance, corporate responsive, memiliki transparansi dan dapat memenuhi harapan dari para
stakeholder yang terdiri dari para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, masyarakat
sekitar, kelompok masyarakat dan lain-lain. Semangat triple buttom line yang dapat
meningkatkan pendapatan perusahaan sebagaimana dijelaskan di atas dapat dibuktikan oleh
beberapa pernyataan seperti yang di utarakan oleh Michael porter (The Competitive Advantage
of Corporate Philanthropy) bahwasanya adanya korelasi positif antara CSR atau tujuan sosial
perusahaan dengan tujuan finansial perusahaan. Adanya kesadaran konsumen yang tinggi
mempengaruhi bagaimana suatu perusahaan diharuskan membangun citra. Oleh karena itu, CSR
berusaha untuk terus memberdayakan masyarakat disekitar perusahaan, sehingga dengan
demikian perusahaan dapat mencapai citra sosial yang baik demi keberlangsungan perusahaan
dalam pemenuhan semangat triple buttom line. Pemberdayaan masyarakat juga mencakup dalam
pembangunan masyarakat yang mana berarti bahwa program-program CSR menyasar pada
masyarakat dan berupa program yang berkelanjutan atau suistainable. Meskipun dipandang
memiliki korelasi yang positif, namun di Indonesia CSR masih memiliki pro dan kontra. Pro-
kontra ini disebabkan oleh alasan yang berbeda-beda seperti, pihak pro mendukung adanya CSR
karena menganggap bahwa CSR bukan hanya pembangunan komunitas namun juga pada
pemihakan pada masyarakat di sekitar wilayah kerja. Sedangkan pihak yang kurang setuju
dengan CSR dikarenakan CSR sejauh ini masih berupa kegiatan amal, hibah, dan pemberian
bantuan material lain yang kurang mampu memberikan feedback bagi perusahaan. Untuk pihak
yang sangat tidak menyetujui CSR adalah dikarenakan menganggap bahwa CSR tidak sesuai
dengan tujuan/orientasi berbisnis yang berarti pemaksimalan keuntungan, bukan untuk
pemberian amal. Sehingga dalam pandangan kontra, CSR dipandang sebagai kegiatan amoral
korporasi karena telah mengkhianati hak dari para shareholder.

3. Jelaskan proses dan strategi community development menggunakan konsep community


organizing yang meliputi :
a. Prinsip prinsip CO
b. Syarat-syarat CO
c. Tahapan-tahapan CO

 Jawab : secara singkat CO (Community development) atau pengoranisasian


masyarakat merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat,
partisipasi aktif, pendidikan dan penguatan organisasi pada lingkup masyarakat.
Menurut Dave Beckwith dan Cristina Lopes Community Organizing terdapat
beberapa proses-proses CO yang antara lain adalah :

1. Menemukan dan mengenali permasalahan, hambatan secara bersama-sama,


2. Menemukan dan mengenali cara penyelesaian yang diinginkan,
3. Menemukan dan mengenali pelaku, perangkat lembaga yang ada agar penyelesaian yang
dipilih menjadi mungkin dilakukan,
4. Menyusun sasaran yang harus dicapai dan
5. Membangun lembaga yang efektif dan demokratis.
Untuk mencapai CO maka ada berbagai hal dasar yang harus dilakukan seperti adanya
prinsip, pemenuhan syarat, dan melalui tahapan-tahapan yang khusus.

a. Prinsip-prinsip CO

Adapun prinsip-prinsip yang dimiliki oleh CO antara lain keberpihakan, pendekatan


holistic, pemberdayaan, kemandirian, berkelanjutan, partisipatif, keterbukaan, praxis,
kesetaraan. Dalam prinsip keberpihakan CO memiliki titik berat target yang akan menjadi
subjek dalam community organizing yaitu pada masyarakat pada lapisan bawah.
Masyarakat inilah yang nantinya akan mendapatkan pemberdayaan dari CO. prinsip
pendekatan holistik yang berarti bahwa CO berusaha melihat, mengamati dan memahami
berbagai permasalahan yang ada dalam masyarakat secara menyeluruh dari berbagai
perspektif. Pada prinsip pemberdayaan maka CO memiliki peran yang penting karena
prinsip ini juga menjadi tujuan dari CO sendiri, yaitu memberdayakan masyarakat. Oleh
karena itu, CO harus memiliki prinsip untuk memberdayakan yang berarti bahwa CO
dapat meninkatkan nilai tawar rakyat dihadapan pemerintah maupun pemilik modal.
Berikutnya adalah prinsip kemandirian yang berarti bahwa CO yang merupakan variable
diluar masyarakat hanya berfungsi sebagai stimulan. Dengan demikian maka masyarakat
harus bergerak mandiri dengan memanfaatkan potensi yang dimilikinya. Prinsip
berikutnya adalah berkelanjutan, CO yang merupakan sebuah upaya pengorganisasian
harus bersifat berkelanjutan/suistainable sehingga upaya yang telah dilakukan dapat
berlangsung lama dan menghasilkan perubahan yang cukup signifikan. Prinsip
partisipatif menunjukkan bahwa CO membutuhkan adanya kontribusi dari berbagai pihak
utamanya kelas bawah yang menjadi sasaran. Prinsip keterbukaan menandakan bahwa
adanya transparansi salah satunya mengenai kegiatan yang dilakukan oleh pihak-pihak
terkait. Prinsip praxis yang berarti bahwa proses CO dilakukan dengan konsep aksi-
refleksi-aksi. Prinsip selanjutnya adalah kesetaraan dimana dalam prinsip ini tidak ada
yang dipandang lebih tinggi atau superior dan yang lebih rendah.

b. Syarat-syarat CO
Keberpihakan pada masyarakat bawah, jujur, terbuka, mau berkorban dan sabar.
c. Tahapan-tahapan CO
Penyatuan integrasi – adaptasi - membangun kontak - pendidikan sosial –
perencanaan pengorganisasian – pembentukan kelompok kecil – pembentukan
organisasi – perencaan organisasi – aksi-refleksi-aksi – berjaringan.
4. Berikan satu contoh kasus implementasi CSR perusahaan dan kemukakan analisis
saudara terkait contoh kasus yang saudara ajukan!

Jawab :

Memaknai polemik CSR PB Djarum

Dilansir dari kontan.co.id

20 September 2019

Beberapa waktu lalu polemik antara Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Yayasan
Lentera Anak dengan PB Djarum muncul dan menghiasi ruang publik. PB Djarum dituding
melakukan eksploitasi anak saat melakukan audisi umum untuk mencetak atlit bulu tangkis
berprestasi.

Apa yang dilakukan PB Djarum sebenarnya adalah bagian dari program tanggung jawab sosial
perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang wajib dilakukan perusahaan dan
diperuntukkan bagi masyarakat. Program CSR lazim dilakukan perusahaan dan biasanya
program yang dipilih adalah yang mendukung kebijakan pemerintah. Dalam melaksanakan CSR,
Perusahaan bebas memilih program yang diterapkan dengan memperhitungkan manfaat yang
diterima masyarakat.

Meski CSR bukanlah hal yang baru dan bisa dilakukan siapa saja, namun implementasi CSR
berbasis pemberdayaan serta kesejahteraan masyarakat dan modal sosial belum banyak
dilakukan. CSR yang sering dilakukan selama ini memiliki makna sosial dan bisnis sekaligus.
Alhasil, praktik CSR masih dikaitkan dengan peningkatan citra korporasi sehingga banyak
kalangan melihat CSR sebatas "kosmetik".

Padahal, ada juga korporasi yang melakukan CSR dengan tujuan memperkuat modal sosial
komunitas dan masyarakat lokal untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan pengelolaan
kualitas hidup. Empat pilar CSR yang dapat dilakukan perusahaan, yakni charity (perbuatan
amal), community empowerment (pemberdayaan masyarakat), capacity building (peningkatan
kapasitas), dan infrastructure (infrastruktur).

Perusahaan harus beranggapan bahwa pembangunan masyarakat bukan hanya tanggung jawab
pemerintah saja, tetapi merupakan bagian perusahaan dalam mewujudkan kesejahteraan sosial.
Perusahaan turut berperan aktif mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mempertimbangkan
faktor lingkungan hidup. Kini, perusahaan tidak hanya memperhatikan keuangan semata (single
bottom line), melainkan juga sisi sosial dan pengelolaan lingkungan, biasa disebut tripple bottom
line, yakni sinergi tiga elemen ini merupakan kunci konsep pembangunan berkelanjutan.

Terlepas dari polemik soal produk rokok, PB Djarum telah memulai program CSR mereka sejak
tahun 1951 dengan sebutan Djarum Foundation. Ini merupakan organisasi nirlaba dengan misi
memajukan Indonesia dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan
mempertahankan kelestarian sumber daya alam.

Selama ini Djarum Foundation terus berkesinambungan, konsisten, dan tepat sasaran dalam
melakukan CSR di bidang sosial (Bakti Sosial Djarum Foundation), Olah raga (Bakti Olahraga
Djarum Foundation), Pendidikan (Bakti Pendidikan Djarum Foundation), Lingkungan (Bakti
Lingkungan Djarum Foundation), dan Kebudayaan (Bakti Budaya Djarum Foundation).

Salah satu program CSR PB Djarum yang viral dibicarakan adalah Bakti Olah Raga. Indonesia
dan merupakan salah satu negara yang unggul di bidang bulutangkis. Berlandaskan hal tersebut,
Djarum Foundation terlibat membentuk program Djarum Beasiswa Bulutangkis bertujuan
memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan prestasi bulutangkis. Kegiatan ini rutin
dilaksanakan tiap tahun dengan memilih kota tempat mencari bibit unggul untuk dilatih dan
dipersiapkan menjadi atlit berprestasi.

Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 2006 dan terus berjalan secara konsisten hingga tahun ini.
Program pembinaan ini menghasilkan banyak pemain bulutangkis berprestasi nasional maupun
internasional. Masyarakat tertarik untuk mengikuti audisi ini karena program ini dianggap
menyenangkan bagi anak dan dirancang mengikuti tren. Fasilitas lapangan, penginapan, alat
latihan, bonus bagi anak berprestasi, metode, sistem latihan, pelatih, dan fisioterapi berkelas
dunia. Untuk melakukan kegiatan ini biaya yang dikeluarkan dapat dipastikan triliunan rupiah.
Jika ada pertanyaan sinis yang menyatakan apakah pemerintah sanggup menyiapkan dana
sebesar ini untuk mendukung pembinaan bulu tangkis seperti dilakukan PB Djarum?
Jawabannya dapat dipastikan pemerintah sanggup menyiapkan dana ini. Namun, permasalahan
bukan sanggup atau tidak menyiapkan dana, melainkan dapatkah terlaksana dengan baik dan
konsisten seperti yang sudah dilakukan oleh PB Djarum selama ini. Djarum Foundation
konsisten menjalankan komitmen dan misinya seolah mendapatkan tamparan dari KPAI dalam
program ini hanya karena menggunakan logo yang identik dengan produsen rokok milik PT
Djarum.

Padahal, PB Djarum menggunakan logo Djarum dalam audisi ini untuk promosi program audisi
sehingga generasi muda lainnya tertarik mengikuti audisi di tahun berikutnya. Jika dilihat dari
praktik CSR yang dilakukan perusahaan selama ini selalu menggunakan identitas perusahaan
dalam kegiatan CSR mereka. Hal ini semata hanya ingin memperkenalkan kegiatan sosial yang
dilakukan merupakan bagian dari CSR perusahaan.

Tujuannya agar semua pihak mengetahui bahwa Djarum Foundation dan PB Djarum merupakan
entitas yang berbeda dengan bisnis rokok yang dijalankan PT Djarum, sehingga melihat polemik
yang terjadi, ada eksploitasi anak pada audisi tersebut sepertinya kurang tepat. Hal ini karena
misi yang dibawa Djarum Foundation dan PT Djarum jelas berbeda. PB Djarum melaksanakan
kegiatan olah raga untuk generasi muda mengukir berprestasi.

Sangat disayangkan jika program ini harus terhenti atau berganti konsep. Negosiasi telah
tercapai, tahun 2019 PB Djarum bersedia untuk menghilangkan logo yang identik dengan
perusahaan rokok untuk menyelesaikan rangkaian kegiatan audisi tahun 2019.

Indonesia selama ini mampu menghantarkan atlet berprestasi, jika audisi dihentikan bagaimana
nasib atlet yang masih dalam pembinaan? Apakah tetap ada generasi muda yang mengharumkan
nama Indonesia di dunia internasional? Bagaimana dengan cita-cita generasi muda yang ingin
mendapatkan kesempatan yang sama? Apakah ada perusahaan lain yang perhatian melakukan
program seperti ini secara berkesinambungan?

Kita berharap ada solusi yang terbaik. Kita membutuhkan program ini, program yang tidak
memiliki kepentingan lain hanya bercita-cita mencetak generasi muda yang berprestasi dan
bermental juara di olahraga bulutangkis. Hasil kerja nyata PB Djarum selama ini telah
mengharumkan nama Indonesia setidaknya jangan terhenti hanya karena ada kepentingan lain.
Majulah generasi muda bangsa harumkan Indonesia dengan prestasimu!

ANALISIS :

Kasus polemic mengenai beasiswa djarum yang diberikan kepada atlet-atlet yang
berprestasi merupakan sebuah kasus yang disayangkan oleh berbagai pihak. Kasus ini ditengarai
oleh KPAI yang memberikan teguran keras kepada pihak djarum dengan tudingan adanya
eksploitasi anak dalam seleksi beasiswa. Yang dipermasalahkan tidak lain adalah terpampangnya
logo djarum yang notabene merupakan produsen rokok di berbagai atribut peserta seleksi.
Sedangkan peserta seleksi merupakan anak-anak yang usianya masih sangat muda. Meskipun
teguran ini tidak sampai pada pemberhentian beasiswa djarum namun hal ini cukup menjadi
sorotan bagi banyak pihak. Beasiswa djarum sendiri merupakan salah satu program kegiatan dari
CSR yang memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak berbakat dalam olaraga. Beasiswa
ini bersifat berkelanjutan atau suistainable. Sehingga menurut analisis saya program CSR berupa
Beasiswa ini sesuai dengan prinsip people oriented karena langssungg ditargetkan kepada anak
anak yang telah menjalani serangkaian seleksi. Selain itu, semangat triple buttom up pun turut
masuk didalam program ini. Karena mengingat adanya people sebagai wujud pemberdayaan, dan
profit yang juga didapat oleh perusahaan karena dengan pengadaan beasiswa yang antusiasme
masyarakat cukup besar tersebut cukup mampu membantu branding dan usaha pencitraan sosial
oleh perusahaan djarum. Namun hal itulah yang disayangkan karena adanya perbedaan
interpretasi atas penampilan logo, akhirnya hal ini menjadi polemic tersendiri antara pihak
djarum dengan KPAI. Saya pribadi mendukung tetap berlangsungnya seleksi beasiswa djarum
sebagaimana semestinya, mengingat beasiswa ini telah banyak menciptakan atlet unggul.
Sehingga tahap konsolidasi yang menghasilkan kesepakatan mengenai penggunaan logo cukup
bisa menjadi jalur tengah. Namun poin pentingnya adalah beasiswa tersebut terus berlangsung
sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai