NAMA SISWA :
KELAS :
PROGRAM KEAHLIAN :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“KARBURATOR”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian KARBURATOR atau yang lebih
khususnya membahas KARBURATOR. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi
kepada kita semua tentang KARBURATOR.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
i. Halaman Judul
ii. Kata Pengantar
iii. Daftar isi
BAB I
Sejarah Dan Pengembangan Karburator
BAB II
Karburator
a. Pengertian Karburator
b. Type Karburator
c. Cara kerja Karburator
d. Tingkat Kecepatan Karburator
e. Operasional Karburator
f. Dasar Karburator
g. Komponen-Komponen Karburator
h. Komponen Karburator Dan Fungsinya
BAB III
Penutup
BAB I
Karburator umum digunakan untuk mobil berhahan bakar bensin sampai akhir
1980-an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator
mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan
sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar.
BAB II
KARBURATOR
a. PENGERTIAN KARBURATOR
Karburator adalah sebuah komponen dari motor yang berfungsi untuk mencampurkan atau
memadukan bahan bakar dan udara untuk sebuah mesin pembakaran dalam ( Internal Combusion ).
karburator yang baik harus mampu membuat gas yang sempurna dan sesuai dengan
kebutuhan mesin pada setiap tingkat penggunaan dan kecepatan putaran mesin. Untuk mendapatkan
pembakaran yang sempurna dibutuhkan perbanbingan bensin dan udara dalam percampuran gas,
menurut teoritis adalah 1:15. Artinya 1 gram bensin harus dicampur dengan 15 gram udara.Apabila
perbandingan campurannya lebih dari 1:15 maka biasanya dikatakan campuran miskin, contoh 1:18.
Apabila perbandingan campuran kurang dari 1:15 maka dikatakan campuran kaya contoh, 1:12.
Didalam praktek pada umumnya digunakan campuran kaya, ini untuk mendapatkan daya mesin yang
lebih besar (boros mesin). Dan dengan sebaliknya apabila menghendaki bahan bakar yang ekonomis
maka bisa digunakan campuran miskin. Untuk campuran miskin ini biasa digunakan pada mesin 4 tak
karena gerakan motor ini tak secepat kerja motor 2 tak.
b. TYPE KARBURATOR
Type karburator yang digunakan pada mesin motor ada 2 macam yaitu :
1. Karburator Arus Data yaitu karburator yang arah masuknya gas kedalam motor dengan
arah datar, biasanya banyak digunakan pada motor buatan jepang.
2. Karburator Arus Turun yaitu karburator yang arah masuknya gas kedalam motor dengan
arah turun, biasanya banyak digunakan pada motor vespa, Lambretta, Bajay dan sebagian pada
motor jepang type SUZUKI FD 110 XC.
Pada waktu mesin di hidupkan silinder mengadakan gerak isap maka isapan tersebut mengisap
udara luar masuk ke dalam motor melalui spoeyer/jet, maka tekanan udara di permukaan jet rendah
dan dari dalam spoeyer tadi memancarkan bensin. Sedangkan pancaran tersebut berupa kabut
bensin/atomisasi yang disebabkan oleh adanya udara yang mengalir melalui saluran udara ke masing-
masing spoeyer. Baik itu merupakan slow jet atau main jet. Sehingga dengan mudah bercampur udara
menjadi gas yang diperlukan oleh motor dan pencampuran ini disebut venture. Dan inilah cara kerja
karburator pada umumnya baik pada putaran mesin rendah maupun tinggi.
1. Putaran Stasioner (langsam) Posisi handle gas = 0 / lepas gas pada tingkatan ini bagian yang
berpengaruh ialah sekrup udara (air screw) dan sekrup gas (throttle stop sore), apabila
terjadi ketidak normalan didalam hidupnya mesin maka yang diperlukan di setel hanya dua
bagian ini.
2. Putaran Rendah Diatas stasioner gas = 0 / 1/8. Pada tingkatan ini alat komponen karburator yang
berpengaruh ialah sekrup udara dan coakan pada katup gas atau coak sekrup (cut away).
3. Putaran Menengah Diatas 1/8 sampai 3/4 gas, dan pada tingkatan ini komponen yang
berpengaruh hanyalah coakan skep dan posisi tinggi jarum skepnya.
4. Putaran Tinggi Diatas 3/4 gas sampai dengan full yang berpengaruh pada tingkatan ini
hanyalah besarnya lubang main jet.
e. OPERASIONAL KARBURATOR
Hal diatas bakal mudah dilakukan jika saja bensin dan udara adalah fluida ideal; tapi
kenyataannya, dengan sifat alami mereka, yaitu adanya viskositas, gaya gesek fluida, inersia fluida,
dan sebagainya karbrator menjadi sangat kompleks dalam mengatasi keadaan tidak ideal ini. Juga
karburator harus tetap mampu memproduksi campuran bensin/udara yang tepat dalam kondisi apapun,
karena karburator harus beroperasi dalam temperatur, tekanan udara, putaran mesin, dan gaya
sentrifugal yang sangat beragam. Karburator harus mampu beroperasi dalam keadaan:
f. DASAR KARBURATOR
Karburator pada dasarnya merupakan pipa terbuka dikedua ujungnya, dalam pipa ini udara
bergerak menuju intake mainfold menuju kedalam mesin/ruang bakar. Pipa ini berbentuk venturi,
yaitu dari satu ujung permukaannya lebar lalu menyempit dibagian tengah kemudian melebar lagi
di ujung satunya. Bentuk ini menyebabkan kecepatan aliran udara meningkat ketika melewati
bagian yang sempit.
Pada tipe venturi tetap, diujung karburator dilengkapi dengan katup udara berbentuk kupu-
kupu yang disebut sebagai throttle valve (katup gas), yaitu semacam cakram yang dapat berputar
untuk menutup dan membuka pergerakan aliran udara sehingga dapat mengatur banyaknya campuran
udara/bahan bakar yang masuk dalam ruang bakar. Banyaknya campuran udara/bahan bakar inilah
yang menentukan besar tenaga dan/atau kecepatan gerak mesin. Pedal gas, atau pada sepeda motor,
grip gas dihubungkan langsung dengan katup ini melalui kabel. Namun pada tipe venturi bergerak,
keberadaan katup ini tidak ditemukan karena yang mengatur besarnya aliran udara/bahan bakar adalah
ukuran venturi itu sendiri yang dapat berubah-ubah. Pedal atau grip gas dihubungkan dengan piston
yang mengatur celah sempit dalam venturi
Bahan bakar disemburkan kepada aliran udara melalui saluran-saluran kecil yang terdapat dalam ruang
sempit dalam venturi. Tekanan rendah dari udara yang bergerak dalam venturi menarik bahan bakar
dari mangkuk karburator sehingga bahan bakar ini tersembur dan ikut aliran udara. Saluran-saluran ini
disebut jet.
Ketika handle gas dibuka sedikit dari posisi tertutup penuh, ada bagian venturi yang memiliki
tekanan lebih rendah akibat tertutup katup yang sedang berputar. Pada bagian ini karburator
menyediakan jet yang lebih banyak dari bagian lainnya untuk meratakan distribusi bahan bakar dalam
aliran udara.
g. KOMPONEN-KOMPONEN KARBURATOR
1. Power Piston 13. Pelampung
2. Slow Jet 14. Power Valve (katup tenaga)
3. Katup Solenoid 15. Jet Utama Primer
4. Breaker Cuk 16. Power Jet (jet penambah tenaga)
5. Nozel Utama Primer 17. Sekrup Penyetel Campuran Idle
6. Katup Cuk 18. Sumbat
7. Jet Pompa 19. Slow Port
8. Nozel Utama Sekunder 20. Idle Port
9. Pemberat (discharge weight) 21. Katup Trotel Primer
10. Pluyer Pompa 22. Katup Trotel Sekunder
11. Katup Termostat 23. Katup Putaran Tinggi
12. Katup Jarum 24. Jet Utama Sekunder
1. Slang & Katup Termostat
2. Sekrup Lengan Pompa
3. Penghubung Pompa
4. Penghubung Idle Tinggi
5. Corong Udara (air horn)
9. Katup Jarum
1.
Campuran Idle
2. Baut
3. Baut Saluran
Vakum
h. KOMPONEN KARBURATOR DAN FUNGSINYA
1. Mangkok karburator ( float chamber ) Berfungsi untuk menyimpan bensin pada waktu
belum digunakan.
2. Klep / Jarum Pelampung Berfungsi untuk mengatur masuknya bensin kedalam mangkok
karburator.
3. Pelampung ( float ) Berfungsi untuk mengatur agar tetapnya bahan bakar didalam
mangkok karburator.
4. Skep / Katup Gas Berfungsi untuk mengatur banyaknya gas yang masuk kedalam silinder.
5. Pemancar Jarum ( main jet / needle jet ) Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu motor
di gas besarnya diatur oleh terangkatnya jarum skep.
6. Jarum Skep / Jarum Gas ( jet needle ) Berfungsi untuk mengatur besarnya semprotan
bensin dari main nozzle pada waktu motor di gas.
7. Pemancar besar / induk ( main jet ) Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu motor di gas
full ( tinggi ).
8. Pemancar kecil / stasioner ( slow jet ). Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu
langsam / stationer.
9. Sekrup Gas / Baut Gas ( throttle screw ) Berfungsi untuk setelan posisi skep sebelum di gas.
10. Skrup udara / baut udara ( air Screw ) Berfungsi untuk mengatur banyaknya udara yang akan
dicampur dengan bahan bakar.
11. Katup Cuk ( choke valve ) Berfungsi untuk menutup udara luar yang masuk ke karburator
sehingga gas menjadi kaya digunakan pada waktu start.
BAB III
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bersedia memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga
para pembaca yang budiman pada umumnya.