Anda di halaman 1dari 3

I.

Sambungan Pin pada Poros


Sebuah poros tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus
disatukan/disambung dengan beberapa bagian lainnya agar dapat
berfungsi dengan bai. Penyambungan ini dapat dilakukan dengan
beberapa cara antara lain sambungan dengan pasak, pin, spline, baut,
sambungan press, dan lain-lain. Pada saat ini akan dibahas mengenai
sambungan dengan parallel pin.
Parallel pin adalah batang pejal lurus berbentuk silindris yang dipotong
dengan ukuran tertentu yang relatif tidak terlalu panjang dan dapat
digunakan sebagai sambungan pada suatu poros. Parallel pin / pin lurus
ini biasanya terbuat dari kayu, plastik, atau logam.
Sambungan poros dengan menggunakan parallel pin merupakan
contoh sambungan tidak tetap, yang berarti sambungan dapat dibongkar
tanpa merusak fungsi dari konstruksi. Pemasangan parallel pin pada
poros dengan bagian lain yang akan disambung bertujuan agar poros
tidak ikut berputar saat konstruksi dijalankan. Parallel pin dipasang secara
tegak lurus terhadap permukaan melingkar poros.
Keuntungan menggunakan sambungan pin yaitu memiliki torsi yang
kecil, dapat diganti dengan mudah, disarankan untuk beban torsi tidak
berarah, lebih mudah saat pemasangan, lebih mudah dalam pembuatan
lubang pin pada poros dan bagian lain yang bersangkutan, dan memiliki
bentuk yang sederhana. Kegagalan yang terjadi pada sambungan pin
adalah kegagalan akibat menerima tegangan geser.
Terdapat 2 macam pemasangan parallel pin yang dapat kita temui,
yang pertama parallel pin yang dipasang secara langsung. Kekuatannya
mengandalkan kesesakan / toleransi yang diberikan. Kedua, parallel pin
yang menggunakan baut untuk mengencangkannya. Pada model kedua
ini hub diberi lubang baut tambahan tegak lurus dengan pemasangan pin
pada dimensi yang sama.

II. Contoh Kasus


Berikut adalah beberapa contoh aplikasi penggunaan pin parallel pada
poros, yaitu:
1. Pada hubungan antara Puli/Sproket/Roda Gigi dan Poros
Hubungan seperti gambar di bawah ini dapat ditemui misalnya pada
gearbox. Gambar di bawah ini merupakan contoh hubungan antara
puli dengan poros. Untuk pemasangan dengan pin, poros dana puli
dipasang terlebih dahulu, kemudian buat lubang yang menembus
puli dan poros dengan diameter yang telah disesuaikan dengan
toleransinya.

2. Pada sistem kemudi jenis recirculating ball

3. Pada Jungkat-jungkit
Pada sambungan poros mainan anak-anak jungkat-jungkit dapat
menggunakan sambungan pin.

4. Pada Tailstock Mesin Bubut


Sambungan pada poros di mesin bubut dengan pasangannya dapat
menggunakan sambungan pin lurus yang dikencangkan dengan
baut.

Anda mungkin juga menyukai