Anda di halaman 1dari 37

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Nama Perusahaan : PT. CARE INDONUSA


Nama Paket Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue - Genting
Gerbang
Provinsi/Kabupaten : Aceh / Aceh Tengah
Anggaran : APBN 2020

A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Pekerjaan Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue - Genting Gerbang
dikerjakan dengan masa waktu pelaksanaan 210 hari kalender. Adapun Ruang Lingkup
pekerjaannya meliputi:
DIVISI 1. UMUM,
DIVISI 2. DRAINASE
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
DIVISI 4. PEKERJAAN PREVENTIF
DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR
DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL
DIVISI 7. STRUKTUR
DIVISI 8. REHABILITASI JEMBATAN
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN
DIVISI 10. PEKERJAAN PEMELIHARAAN KINERJA

1. PERENCANAAN LAPANGAN ( SITE PLAN)


Perencanaan kegiatan lapangan (Site Plan) direncanakan untuk mengatur penempatan
peralatan, penyimpanan material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan
dalam pelaksanaan pembangunan, misalnya: Direksi keet, gudang, barak kerja, posisi
peralatan.
Dalam menempatkan material untuk kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di
lokasi terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga :

- Tidak mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan


- Memudahkan pemeriksaaan dan pengecekan
- Mudah dalam pengambilannya
- Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
- Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja
- Terjamin kebersihannya

Lalu lintas keluar masuk kenderaan proyek akan diberi rambu-rambu sehingga tidak
menimbulkan gangguan lalu lintas.

2. MANAJEMEN PROYEK
Pengelolaan Pelaksanaan pekerjaan akan ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang
sudah berpengalaman dalam penanganan bidangnya, sehingga keberhasilan pelaksanaan
pekerjaan akan benar-benar terjamin,sesuai dengan apa yang diharapkan

a. Struktur Organisasi

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


Proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin General Superintenden (GS),
dibantu oleh Manager Kendali Mutu (QCM), Highway Engineer, Quantity Engineer,
Pelaksasan Pekerjaan Jembatan, dan beberapa tenaga staf dan beserta pembantu
pembantunya.

b. Koordinasi
Dalam kegiatan pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara perusahaan dengan
pihak lain antara lain owner, pengawas, suplier dan pihak lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan proyek. Dalam interaksi tersebut diperlukan adanya koordinasi antar pihak
dalam mengelola proyek, agar pekerjaan menjadi lancar.

General Superintendent (GS) dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh antara lain :
- Untuk masalah teknik engineering dan quality control, General Superintendent (GS)
dibantu oleh bagian teknik beserta stafnya.
- Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh bagian personalia
dan keuangan beserta stafnya
- Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan peralatan.
Secara organisasi perusahaan, General Superintendent (GS) bertanggung jawab langsung
kepada Direktur yang bertindak sebagai pengelola operasional Perusahaan.
General Superintendent mempunyai tanggung jawab dan diberi kewenangan penuh dalam
pengelolaan proyek dan mempunyai wewenang bertindak atas nama perusahaan. Dengan
sistim organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek akan berjalan dengan lancar.

3. METHODE PENCAPAIAN SASARAN


Untuk menjamin sistem manjemen dapat berlangsung dengan baik, kami melaksanakan
setiap item pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

a. Sistem pengendalian Proyek


Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam
bentuk daftar Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut,
dilapangan dijabar lagi secara lebih rinci. Dibuat Program mingguan, yang realisasinya
dipantau dengan daftar-daftar isian laporan kegiatan pekerjaan.
Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dibuat methode kerja yang
rinciannya dilengkapi dengan gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drarwing) yang mudah
dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat didalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai
dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan
yakni biaya hemat, mutu akurat dan waktu tepat. Kebutuhan peralatan minimun yang
ditentukan merupakan syarat mutlak dalam pelaksanaan.

c. Material
Kebutuhan pokok bahan pada proyek ini yang merupakan material pabrikan adalah
semen dan dan besi. Disamping itu ada material penunjang non pabrikan seperti : pasir,
kerikil, batu gunung, dll. Atau material yang harus diolah dulu di suatu plant.
Sumber material :

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


- Pasir dan kerikil/agregat didatangkan dari sumber terdekat yang dapat memenuhi
spesifikasi teknis
- Batu Gunung/Kali didatangkan dari beberapa sumber terdekat yang dapat memenuhi
spesifikasi teknis
- Material lain yang bersifat khusus akan didatangkan dari tempat khusus
Sebelum digunakan, material diperiksa terhadap kualitasnya, atau jika dipersyaratkan
untuk uji laboratorium maka akan dilakukan pengujian. Material harus sudah didatangkan
sebelum jadwal pemakaian, sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan hanya karena
material belum datang.
Jadwal mobilisasi material akan dibuat setelah mempelajari kondisi lapangan secara detail
dan sarana angkutan yang ada.

d. Tenaga Kerja
Tenaga Kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas ;
- Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek
- Tenaga operasional lapangan, pelaksana, pengawas,mekanik dan operator.
- Pekerja diambil tenaga kerja lokal yang banyak terdapat didaerah sekitar lokasi
proyek untuk menghindari kesenjangan sosial, sedangkan untuk pekerja yang terampil
dan terlatih bila ada akan diambil dan didatangkan dari daerah lain.

e. Pengaman ( Security )
Untuk pengawas dan pengamanan proyek, kami sebagai pelaksana kegiatan akan
menyediakan tenaga keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas
untuk :
1. Pengawas terhadap para pekerja
2. Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.
3. Mencegah dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak didinginkan di proyek, baik
ditempat pekerjaan maupun dikantor proyek..
4. Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja.
5. Melakukan pengawasan dan menyiapkan rambu-rambu pengamanan ditempat
tempat yang berbahaya maupun yang sifatnya menganggu kegiatan proyek.
6. Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
7. Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari pihak
luar, serta mencegah kemungkinan terjadi keributan dilingkungan proyek.

f. Pengendalian Mutu ( Quality Control )


Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) dengan cara melakukan
pemeriksaan secara telaten dan teratur baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerja.

Alat ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat berfungsi dengan akurat. Peralatan
yang lain setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian bagian yang secara berkala
perlu dilumasi. Setiap bagian diperiksa barangkali ada suku cadang yang perlu.

Meskipun untuk hal hal tersebut diatas sudah ada penanggung jawabnya langsung,
kiranya ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasi oleh bagian teknik.

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


B. METODE PELAKSANAAN

DIVISI 1. UMUM
1.2 Mobilisasi
1.2 Mobilisasi
Kantor Lapangan dan Fasilitas
Selain mobilisasi alat dan tenaga kerja, pada pada bulan pertama juga akan dilakukan
pembangunan Base Camp, didalam nya dibangun kantor proyek, Barak untuk pekerja dibuat
lengkap dengan MCK yang baik, , Bengkel juga diperlukan untuk menunjang pada perbaikan alat
dilapangan sehingga terjadi efisiensi waktu apabila ada kerusakan alat seperti mobil, Tuck alat
berat dan alat-alat lain, selanjutnya membangun gudang sementara berguna untuk penyimpan
barang atau bahan , bangunan ini dilengkapi dengan atap, dinding dan lantai sehingga aman dari
gangguan cuaca dan lain lain.
Mobilisasi Alat
Mobililisasi Peralatan seperti alat berat dan alat lainnya dilakukan bertahap sesuai dengan
kebutuhan dilapangan sehingga tidak terjadi pemborosan jam alat (Idle) yang tak perlu.
MOBILISASI FASILITAS LABORATORIUM
Mebolisasi alat dan fasilitas laboratorium diperlukan untuk mendukung kualitas pekerjaan,
mobilisasi ini di laksanakan setelah pekerjaan base camp selesai sehingga aman untuk
penyimpanannya.
MOBILISASI PERSONIL
Personil dan pekerja di mobilisasikan bertahap sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
DEMOBILISASI
Setelah pekerjaan selesai maka semua peralatan dan lain-lain di demobilisasi kembali, dan semua
sampah-sampah bekas pekerjaan dibersihkan.

1.8 Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas


1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
Manajemen Keselamatan Lalu Lintas sangat diperlukan untuk penunjang keberhasilan pelaksanaan
kegiatan dari kecelakaan kerja di lapangan. Petugas Manajemen Lalu Lintas harus selalu berada di
lokasi kerja dengan menempatkan petugas untuk mengatur lalu lintas demi keselamatan pekerja
dan penggunaan jalan mengingat pekerjaan ini adalah peningkatan jalan , yang mana lalu lintas
tidak tertutup,pekerjaan ini meliputi :

1. Persiapan Personil
Personil petugas pengatur lalu lintas masing-masing 2 orang untuk mengatur arus lalu lintas di setiap
lokasi kegiatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Koordinator keselamatan lalu lintas
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
1 orang, untuk mengatur petugas, memantau kerja petugas, dan membuat laporan keselamatan lalu
lintas.

2. Peralatan
Peralatan yang biasa digunakan adalah :
- Bendera Tangan,
- Lampu Kedip Portabel,
- Peluit
- Alat Komunikasi,
- Rambu-Rambu Peringatan

3. Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan secara berkala tentang kondisi keselamatan lalu lintas di lokasi kerja yang
dilaporkan kepada Safety Engineer sebagai bahan monitoring dan evaluasi Setiap penutupan jalan
akan dikoordinasikan dengan aparat desa dan kepolisian wilayah dimana lokasi pekerjaan.

1.17 Pengamanan Lingkungan Hidup


Manajemen Lingkungan Hidup sangat diperlukan untuk menjaga kondisi lingkungan baik dikantor, base
camp, lokasi kerja dan sekitarnya selama masa pelaksanaan pekerjaan lingkungan dalam kondisi baik dan
terjaga. Lingkunan hidup yang baik sangat menunjang kenyamanan kerja dan kelestarian alam, pekerjaan ini
meliputi :
 Personil yang kompeten di bidang Lingkungan Hidup
 Peraralan untuk pengambilan sample air, alat pengontrol kebisingan, alat kontrol kebersihan udara dengan
melakukan pengujian parameter kualitas lingkungan diantaranya :
a) Pengujian pH
b) Pengujian Oksigen Terlarut (DO)
c) Pengujian Zat Padat Terlarut (TDS)
d) Pengujian Zat Tersuspensi (TSS)
e) Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD)
f) Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD)
g) Pengujian Coliform
h) Pengujian E. Coli
i) Pengujian Destruksi Cu, Pb, Cd, Ni, Fe, Zn, Ag, Co, Mn
j) Pengujian Temperatur (Suhu)
k) Pengujian Parameter Kualitas Air Lainnya
l) Pengujian Vibrasi Lingkungan untuk Kenyamanan dan Kesehatan
m) Pengujian tingkat getaran kendaraan bermotor Buah
n) Pengujian NoX
o) Pengujian Sulfurdioksida (SO2)
p) Pengujian Karbondioksida (CO2)
q) Pengujian Hidro Carbon (HC)-CH4
r) Pengujian Total Partikulat (TSP) – Debu
s) Pengujian Parameter Udara Emisi dan Ambien lainnya

Uraiaan Pekerjaan Pengamanan Lingkungan Hidup:


1. Dampak Terhadap Kualitas Air(Sungai,Danau,Mata air,Air Bawah Tanah) Sebelum memulai
Pekerjaan harus memastikan bahwa kualitas air (sungai, danau, mata air, air bawah tanah)
atau saluran pembuangan lainnya tidak melebihi baku mutu kualitas air atau parameter yang
tercantum di dalam dokumen lingkungan, SKKLH, dan/atau Izin Lingkungan. Jika telah
melebihi baku mutu lingkungan, agar menginformasikan kepada masyarakat atau instansi
terkait khususnya instansi lingkungan hidup di daerah tersebut. Memastikan bahwa semua
pengaruh dari semua kegiatan Penyedia Jasa tidak akan melampaui baku mutu lingkungan
sesuai peraturan yang berlaku. Penempatan cofferdam atau bahan material yang ditumpuk
pada daerah sungai dan/atau danau harus disingkirkan seluruhnya setelah pelaksanaan
sebagaimana disyaratkan. Apabila diperlukan, saluran air harus direlokasi dengan kapasitas
yang memadai untuk memastikan aliran dapat melewati daerah pekerjaan tanpa halangan
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
pada semua tingkatan banjir. Menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja yang
diperlukan apabila terjadi pengalihan saluran dengan cara pembuatan saluran
sementara."Setiap penggalian untuk bahan timbunan tidak diizinkan mengganggu aliran
drainase yang ada. Air limbah domestik dari basecamp harus diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang ke sungai, atau saluran pembuangan lain sesuai manajemen pengolahan limbah cair
untuk memenuhi standar baku mutu kualitas air.
2. Dampak Terhadap Kualitas Udara Ambien, Harus memastikan bahwa emisi dari semua
kegiatan termasuk kegiatan transportasi tidak akan melampaui baku mutu emisi sesuai
peraturan yang berlaku." Instalasi pencampuran aspal (AMP), concrete batching plant (CBP),
Stone Crusher dan setiap peralatan konstruksi yang tidak bergerak harus dipasang yang jauh
dari pemukiman dan daerah sensitif (kawasan hutan, kawasan rawan bencana, kawasan
permukiman, kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B)), dan dipastikan tidak
menimbulkan gangguan terhadap masyarakat.
3. Lokasi tersebut harus disetujui oleh Pengawas Pekeijaan, Instalasi pencampuran aspal (AMP),
concrete batching plant (CBP), sebelum digunakan oleh Penyedia Jasa harus dipastikan
mempunyai Izin Lingkungan yang diterbitkan oleh instansi/pejabat yang berwenang. Apabila
tidak memiliki Izin Lingkungan, maka AMP atau CBP tidak dapat digunakan. AMP harus
dilengkapi dengan alat pengumpul debu (dust collector) yang lengkap yaitu sistem pusaran
kering (dry cyclone) dan/atau pusaran basah (wet cyclone) atau tabung filter sehingga tidak
menimbulkan pencemaran udara. Bilamana salah satu sistem di atas rusak atau tidak berfungsi
maka Instalasi Pencampuran Aspal (AMP), tidak boleh digunakan. Stone Crusher dipastikan
tidak menimbulkan pencemaran udara.
4. Truk harus ditutup dan semua penutup harus diikat dengan kencang,Menyediakan pasokan air
di tempat kerja yang memadai untuk pengendalian kadar air selama kegiatan penghamparan
dan pemadatan, dan harus membuang bahan sisa pada lokasi yang tidak berpotensi
menimbulkan debu dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Memastikan bahwa emisi gas
buang alat transportasi atau kendaraan pengangkut yang digunakan selama pelaksanaan
pekerjaan tidak melebihi baku mutu emisi gas buang kendaraan bermotor atau parameter
yang tercantum di dalam dokumen lingkungan, SKKLH, dan/atau Izin Lingkungan.
5. Dampak Kebisingan dan/atau Getaran, Sebelum memulai Pekerjaan, harus memastikan bahwa
saat pelaksanaan pekerjaan pada ruas jalan dan/atau jembatan tidak melebihi baku mutu
kebisingan dan/atau getaran atau parameter yang tercantum di dalam dokumen lingkungan,
SKKLH, dan/atau Izin Lingkungan. Jika telah melebihi baku mutu lingkungan, agar
menginformasikan kepada masyarakat atau instansi terkait khususnya instansi lingkungan
hidup di daerah tersebut.
6. Dampak terhadap Lalu Lintas, Harta Milik yang Bersebelahan, dan Utilitas Galian saluran atau
galian lainnya yang memotong jalan secara melintang harus dilaksanakan maksimal setengah
lebar jalan sehingga jalan tetap berfungsi sebagian untuk lalu lintas setiap saat. Semua
pekerjaan harus dilaksanakan dengan menjaga ketidaknyamanan seminim mungkin bagi
pengguna jalan dan paling sedikit satu lajur harus tetap berfungsi setiap saat. Harus
memastikan bahwa di dalam dan di sekitar Ruang Milik Jalan harus bebas dari bahan
konstruksi, sampah atau benda-benda lepas lainnya yang dapat menghalangi atau
membahayakan keselamatan lalu lintas yang melewati lokasi pekerjaan jalan. Lokasi pekerjaan
harus bebas dari parkir yang tidak sah atau kegiatan perdagangan di jalanan kecuali pada
daerah yang dirancang untuk kegiatan tersebut. Untuk menghindari gangguan atau bahaya
terhadap lalu lintas, lubang pada perkerasan beraspal dan lubang untuk keperluan pengujian
kepadatan harus segera diperbaiki. "Memberikan akses jalan masuk bagi kendaraan dan
pejalan kaki menuju rumah, daerah bisnis, industri dan lainnya. Jalan masuk sementara harus
disediakan bilamana pelaksanaan telah mendekati jalan masuk permanen untuk setiap periode
di atas 16 jam, semua penghuni dan anggota masyarakat yang terkena dampak harus
diinformasikan dengan waktu maksimal 24 jam sebelum pekerjaan dimulai."
7. Keselamatan dan Kesehatan Manusia, Ketentuan-ketentuan mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja sebagaimana yang telah ditentukan. "Harus memenuhi semua peraturan
keselamatan yang berlaku, memperhatikan keselamatan semua personil yang berada di
Lapangan dan menyiapkan rencana Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan (SMK3L) Konstruksi, dan setiap Pekerjaan Sementara menyediakan (jalan khusus,
jalan setapak, pengaman dan pagar) jika diperlukan, untuk manfaat dan perlindungan bagi
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
publik dan penghuni dari lahan yang bersebelahan."Menyediakan rambu peringatan sesuai
dengan ketentuan dan menjaga keselamatan dan kesehatan personilnya. Personil Penyedia
Jasa harus menyediakan seorang petugas keselamatan kerja yang bertanggungjawab untuk
menjaga keselamatan dan mencegah terjadinya kecelakaan, petugas tersebut harus memenuhi
aturan dan persyaratan K3 Konstruksi."
8. Dampak terhadap Flora dan Fauna, Pemotongan pohon dilakukan jika diperlukan untuk
pelebaran jalan dan harus mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan. Setiap pohon yang
ditebang harus diganti dengan dua pohon yang sudah hampir jadi (bukan pohon kecil) dengan
jenis yang sama atau sejenis.Harus membatasi pergerakan para tenaga kerja, lokasi basecamp,
AMP dan sebagainya, dan peralatannya jika pelaksanaan kegiatan terindikasi di dalam daerah
sensitif, misalnya kawasan hutan, kawasan rawan bencana, kawasan permukiman, kawasan
lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), dan semua daerah sensitif lainnya untuk
memperkecil kerusakan terhadap tanaman alami, terganggunya fauna, dan harus berusaha
untuk menghindari setiap kerusakan terhadap lahan. Tidak ada basecamp, AMP, tempat parkir
peralatan atau kendaraan atau tempat penyimpanan yang diizinkan di luar Ruang Milik Jalan
bilamana jalan melalui daerah sentisif.
9. Dampak Terhadap Tanah, Untuk mencegah terj adinya penurunan kualitas lingkungan yang
mengakibatkan kelongsoran dan erosi tanah selama penggalian untuk bahan timbunan, tepi
dari galian untuk bahan timbunan tersebut tidak boleh lebih dekat 2 meter dari tumit
timbunan atau 10 meter dari puncak setiap galian.
10. Pembuangan Limbah, Pembuangan semua limbah padat dan cair dari kegiatan konstruksi
harus seuai dengan ketentuan Transportasi dan Penanganan serta sesuai dengan ketentuan-
ketentuan dan izin-izin dari instansi pemerintah yang berwenang.Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun (LB3)Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (LB3) yang dihasilkan
dari kegiatan konstruksi (misalnya oli bekas, kain majun bekas/terkontaminasi B3, lampu
bekas, baterai bekas, sisa kemasan bekas/terkontaminasi B3 dan sebagainya) harus sesuai
dengan ketentuan dan perizinan terkait pengelolaan Limbah B3.
11. Dampak terhadap Daerah Sensitif ,Harus mempunyai surat pernyataan/ persetujuan dari
instansi pemerintah yang berwenang bahwa lokasi dan kegiatan sumber bahan, dan rute
kegiatan pengangkutan yang dilakukan dapat diterima sesuai dengan peraturan perundangan-
undangan yang berlaku dan tidak mengganggu lingkungan dan sosial masyarakat.Semua
tempat pengambilan bahan (quarry) yang digunakan harus mendapat izin dari instansi
Pemerintah yang berwenang. harus memastikan bahwa basecamp yang digunakan tidak
berdampak lingkungan serta tidak mengganggu sosial masyarakat secara umum.

 Membuat laporan kondisi lingkungan secara berkala selama masa pelaksanaan pekerjaan,
laporan hasil pengujian sample air, laporan kondisi kebersihan udara, laporan
tingkat kebisingan, guna evaluasi untuk menjaga lingkungan hidup di sekitar dan melakukan
perbaikan lingkungan hidup jika terjadi kerusakan akibat dampak pelaksanaan pekerjaan.

1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja


1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Volume Pekerjaan : 1,00 LS


- Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor
bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan teknis
serta konstruksi.
- Wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi dengan perlengkapan
keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi keselamatan, dan lain -
lain.
- Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan dari
segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan dan
keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek).

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


- Menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala
kemungkinan musibah bagi semua petugas dari pekerja lapangan.
- Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di lokasi harus
disediakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa safety belt, safety helmet, masker/kedok las
terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja dan pekerjaan yang
beresiko tertimpa benda keras.
- Menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak dan bersih bagi semua petugas dan
pekerja. Membuat tempat penginapan di lapangan pekerjaan untuk para pekerja tidak
diperkenankan, kecuali atas ijin PPK.
- Apabila terjadi kecelakaan, sesegera mungkin memberitahukan kepada Konsultan dan
mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban-korban kecelakaan itu.
- Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan
proyek, akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan
diawasi oleh tenaga Ahli K3 dan Petugas Keamanan.
- Sebagai sarana komunikasi di proyek, digunakan handy talky ( HT ), baik oleh para petugas
Keamanan, para pelaksana (Supervisor) dan petugas-petugas lain yang memerlukan
hubungan secara menerus.
- Pekerjaan ini merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai resiko tinggi terutama pada
tahap pelaksanaan nya, tidak terkecuali dalam pekerjaan ini, sehingga diperlukan
ketersediaan P3K, yaitu :
- Alat-alat P3K atau kotak obat-obatan yang memadai, harus disediakan di tempat kerja dan
dijaga agar tidak dikotori oleh debu, kelembaban udara dan lain-lain.
- Alat-alat P3K atau kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan obat untuk kompres,
perban, Gauze yang steril, antiseptik, plester, Forniquet, gunting, splint dan perlengkapan
lainnya.
- Penyedia barang akan membuat pengaturan dengan rumah sakit terdekat dan dengan
dokter setempat sehingga bagi para pegawai/pekerjanya yang sakit atau mengalami
kecelakaan segera dapat menerima pengobatan yang baik, pada setiap saat baik siang
maupun malam. Dilokasi pelaksanaan kegiatan kami akan menyedikan petugas keamanan
yang mana bertujuan untuk mengamankan peralatan, bahan dan para pekerja. Yang mana
bertugas mengawasi tempat/ lokasi kerja selama 24 jam dengan system shif (bergantian
regu). Setiap pekerja diansuransikan.

1.21 Manajemen Mutu


1.21 Manajemen Mutu

Volume Pekerjaan : 1,00 LS


Pengendalian mutu bahan/material merupakan bentuk pengawasan terhadap kesesuaian
material dengan RKS yang direncanakan. Pengendalian mutu bahan/material dilakukan oleh
Quality Control atau Pelaksana sebelum tahapan pekerjaan dimulai. Bahan yang akan digunakan
harus diusulkan terlebih dahulu dan mendapatkan persetujuan bersama konsultan pengawas,
konsultan perencana dan owner. Bahan/material yang sudah disetujui tersimpan dan
terdokumentasikan dengan benar, terawat dengan baik. Pengendalian disini bersifat sebelum
pelaksanaan pekerjaan. Pengendalian mutu bahan/material ini dilakukan disetiap kedatangan
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
material. Tahap pengendalian mutu bahan/material selanjutnya dilanjutkan dengan tahapan
pelaksanaan pekerjaan. Tahapan atau proses di setiap pekerjaan akan dilakukan dengan metode
yang benar, sesuai yang disyaratkan. Disetiap tahapan yang akan dilalui dilakukan pengawasan
oleh pelaksana lapangan yang mengerti teknis pekerjaan. Kesalahan pelaksanaan akan berakibat
pada hasil kualitas pekerjaan. Kualitas hasil pekerjaan akan dituangkan dalam bentuk checklist.
Pekerjaan-pekerjaan yang mutu akhirnya kurang sesuai standard akan dilakukan perbaikan
sampai mendapatkan hasil sesuai dengan standard yang diinginkan. Inti dari tahapan ini adalah
selalu dilakukan pengecekan terhadap pemakaian material, proses tahapan pekerjaan dan
pengecekan akhir pekerjaan. Tahapan pekerjaan agar sesuai yang distandarkan sebelum
pelaksanaannya akan dijelaskan dalam bentuk metode pelaksanaan masing-masing pekerjaan.

DIVISI 2. DRAINASE
2.1.(1) Galian untuk Selokan Drainase dan Saluran Air

Volume Pekerjaan : 14.940,0 m3


Pekerjaan galian tanah dilaksanakan setelah mendapatkan ukuran-ukuran yang tepat dan pasti
dari hasil pengukuran dan pemasangan bouwplank, tanah hasil galian ditimbun tidak terlalu
dekat dengan lubang galian supaya tanah galian tidak longsor kembali ke lubang galian.
Item Pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan excavator dan alat bantu lainnya sesuai
dengan gambar rencana. Hasil galian tanah dibuang keluar lokasi pekerjaan.
dan sekelompok pekerja akan merapihkan hasil galian. Selama pelaksanaan pekerjaan galian
diusahakan menyokong atau mendukung struktur di sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan
dapat menjadi tidak stabil atau rusak oleh pekerjaan galian tersebut.
Perluasan setiap galian terbuka pada setiap operasi dibatasi sepadan dengan pemeliharaan
permukaan galian dengan cara mempertimbangkan akibat dari pengeringan, perendaman akibat
hujan dan gangguan dari operasi pekerjaan berikutnya.
Galian lainnya yang memotong jalan harus dilakukan dengan pelaksanaan setengah badan jalan
sehingga jalan tetap terbuka untuk lalu lintas pada setiap saat.
Semua galian terbuka diberi rambu peringatan dan penghalang yang cukup untuk mencegah
pekerja atau orang lain terjatuh ke dalamnya, dan setiap galian terbuka jalur lalu lintas maupun
bahu jalan diberi rambu tambahan pada malam hari berupa drum yang dicat putih beserta lampu
merah atau kuning guna menjamin keselamatan para pengguna jalan.

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. ---
2. ---

Alat Yang di gunakan :


1. Excavator
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
2. Dump Truck
3. Alat Bantu

2.2.(1) Pasangan Batu dengan Mortar

Volume Pekerjaan : 4.648,0 M3


1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini mencakup penggalian, pengadaan material, pemasangan bowplank,
pasangan batu, plester dan aci serta perapihan hasil pekerjaan.

2. Persiapan Pekerjaan
- Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan
dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
- Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material.
- Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya
pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).

3. Uraian Pekerjaan
- Sebelum pemasangan batu harus di bersihkan dan di basahi sampai merata dan dalam waktu
yang cukup untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh.
- Menghamparkan pasir urug pada landasan yang berhubungan pada tanah dasar setebal 5 cm.
- Pemadatan dilakukan dengan menggunakan Mesin Tamper sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditentukan
- Menentukan Komposisi campuran bahan. Semen, pasir, dan air dicampur dan diaduk menjadi
mortar dengan menggunakan alat Concrete Mixer. Adukan semen untuk pasangan minimal
memiliki kuat tekan yang diisyaratkan.
- Penghamparan Material Mortar sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
- Setelah penghamparan Mortar selesai dilakukan, batu diletakkan rapat-rapat dengan tangan
hingga diusahakan tidak ada celah. Permukaan batu pada bagian permukaan saluran rata dan
halus sesuai dengan bentuk selokan.
- Celah diantara batu diisi dan dipadatkan dengan Mortar dengan permukaan batu tetap
terbuka.
- Mortar digunakan dari bawah sampai atas dan permukaan dirawat dengan disikat dengan
sikat kawat hingga 3 hari.
- Landasan yang akan menerima setiap batu harus di basahi dan selanjutnya landasan dari
adukan harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan di pasang.
- Landasan dari aduakan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus di pasang pada pondasi yang
disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar
pilihan harus di gunakan untuk lapis dasar dan pada bagian sudut-sudut.
- Batu harus di pasang dengan muka yang terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus di
pasang seajajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang.

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Tukang Batu
3. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Batu
2. Semen (PC)
3. Pasir

Alat Yang di gunakan :


1. Concrete Mixcer
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
2. Kereta Sorong
3. Alat Bantu

2.3.(15) Gorong-gorong Kotak Beton Bertulang, ukuran dalam 100 cm x 100 cm

Volume Pekerjaan : 72,0 m1


1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini mencakup penggalian, pengadaan gorong-gorong, pemasangan bowplank,
penimbunan dengan material pilihan, serta perapihan hasil pekerjaan.

2. Persiapan Pekerjaan
- Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan dan
Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
- Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material.
- Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).

3. Penjelasan Metode Kerja :


a) Material Pipa Gorong-Gorong Bertulang didatangkan ke site setelah mendapat persetujuan
pelaksanaan dari Pengguna Jasa. Tim Survey melakukan Stake Out dan Marking untuk
pengambilan koordinat saluran drainase mengacu gambar kerja dan dibandingkan dengan
desain alinyemen.
b) Kemudian dilakukan penggalian sesuai gambar desain dan spesifikasi yang ditentukan. Untuk
jenis tanah yang labil maka perlu dilakukan suatu tindakan Preventif agar terhindar dari
longsor

c) Setelah penggalian sesuai dengan elevasi yang diinginkan, tahap selanjutnya adalah pekerjaan
penghamparan pasir urug. Penghamparan pasir urug ini dilakukan dengan cara manual oleh
pekerja. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat Tamper, sebagai dasar perletakan
Gorong-Gorong.
d) Pekerjaan selanjutnya adalah pengecoran Beton awal sebagai tempat dudukan Gorong-
Gorong.
e) Setelah lokasi siap maka Pipa Gorong-Gorong diletakkan pada garis dan elevasi sesuai
petunjuk.
f) Sambungan Gorong-Gorong direkatkan dan bagian dalam sambungan diratakan agar halus dan
bagian luar dilindungi selama 2 (dua) hari untuk menjaga jangan sampai retak.
g) Pasang pipa sesuai dengan gambar desain. Pastikan pipa gorong – gorong Beton bertulang
tersambung dengan baik.
h) Pekerjaan pembetonan kiri kanan gorong-gorong dan pekerjaan penyelesaian lainnya. Beton di
kiri dan kanan gorong-gorong dipadatkan secara merata tetapi jangan sampai merusak
sambungan dan menggeser posisi.
i) Setelah pekerjaan pemasangan gorong-gorong selesai dilakukan, dilakukan pekerjaan
pengurugan dan perapihan kembali

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Tukang Batu
3. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Beton Fc 30 Mpa
2. Baja Tulangan

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


3. Urugan Porus
4. Mat. Pilihan

Alat Yang di gunakan :


1. Tamper
2. Flat Bed Truck
3. Alat Bantu

2.3.(19) Gorong-gorong Kotak Beton Bertulang, ukuran dalam 160 cm x 160 cm

Volume Pekerjaan : 18,0 M1


1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini mencakup penggalian, pengadaan gorong-gorong, pemasangan
bowplank, penimbunan dengan material pilihan, serta perapihan hasil pekerjaan.

2. Persiapan Pekerjaan
- Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil kerja
dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan dan
Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
- Mengajukan persetujuan penggunaan bahan material.
- Memberitahu konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan (Request For Work).

4. Penjelasan Metode Kerja :


a) Material Pipa Gorong-Gorong Bertulang didatangkan ke site setelah mendapat persetujuan
pelaksanaan dari Pengguna Jasa. Tim Survey melakukan Stake Out dan Marking untuk
pengambilan koordinat saluran drainase mengacu gambar kerja dan dibandingkan dengan
desain alinyemen.
b) Kemudian dilakukan penggalian sesuai gambar desain dan spesifikasi yang ditentukan. Untuk
jenis tanah yang labil maka perlu dilakukan suatu tindakan Preventif agar terhindar dari longsor
c) Setelah penggalian sesuai dengan elevasi yang diinginkan, tahap selanjutnya adalah pekerjaan
penghamparan pasir urug. Penghamparan pasir urug ini dilakukan dengan cara manual oleh
pekerja. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat Tamper, sebagai dasar perletakan
Gorong-Gorong.
d) Pekerjaan selanjutnya adalah pengecoran Beton awal sebagai tempat dudukan Gorong-
Gorong.
e) Setelah lokasi siap maka Pipa Gorong-Gorong diletakkan pada garis dan elevasi sesuai petunjuk.
f) Sambungan Gorong-Gorong direkatkan dan bagian dalam sambungan diratakan agar halus dan
bagian luar dilindungi selama 2 (dua) hari untuk menjaga jangan sampai retak.

g) Pasang pipa sesuai dengan gambar desain. Pastikan pipa gorong – gorong Beton bertulang
tersambung dengan baik.

h) Pekerjaan pembetonan kiri kanan gorong-gorong dan pekerjaan penyelesaian lainnya. Beton di
kiri dan kanan gorong-gorong dipadatkan secara merata tetapi jangan sampai merusak
sambungan dan menggeser posisi.
i) Setelah pekerjaan pemasangan gorong-gorong selesai dilakukan, dilakukan pekerjaan
pengurugan dan perapihan kembali

Tenaga Yang di gunakan :


4. Pekerja
5. Tukang Batu
6. Mandor
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
Bahan Yang di gunakan :
5. Beton Fc 30 Mpa
6. Baja Tulangan
7. Urugan Porus
8. Mat. Pilihan

Alat Yang di gunakan :


4. Tamper
5. Flat Bed Truck
6. Alat Bantu

2.4.(1) Bahan Drainase Porous atau Penyaring (Filter)

Volume Pekerjaan : 340,0 M3


Metode Pelaksanaan Pemasangan Bahan Porous untuk Penyaring (Filter)

1. Sebelum pemasangan bahan porous untuk penyaring (filter) pada suatu lokasi, seluruh bahan
yang tidak memenuhi syarat baik terlalu lunak maupun terlalu keras harus telah diganti.
2. Pemasangan bahan porous di sekeliling pipa atau saluran atau di belakang struktur harus
dilaksanakan secara sistimatis dan sesegera mungkin setelah pemasangan pipa atau struktur.
Suatu periode minimum selama 14 hari setelah pemasangan adukan pada sambungan pipa
atau pemasangan struktur harus diberikan sebelum penimbunan kembali.
3. Bahan porous harus dipadatkan lapis demi lapis dengan ketebalan masing-masing lapisan
tidak lebih dari 15 cm sampai mencapai kepadatan di atas 95 % dari kepadatan kering
maksimum yang ditentukan sesuai dengan SNI 03-1742-1989. Setiap metode pemadatan yang
disetujui dapat digunakan untuk memperoleh kepadatan yang disyaratkan.
4. Cukup atau tidaknya pemadatan harus dipantau dengan pengujian kepadatan sesuai dengan
SNI 03-2828-1992, dan bilamana hasil pengujian menunjukkan kepadatan yang tidak
memenuhi ketentuan, Penyedia Jasa harus melakukan pemadatan tambahan atau
memperbaiki pekerjaan seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan. Frekuensi dan
posisi pengujian harus seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.
5. Selimut drainase (kurang dari 20 cm) dari bahan porous yang akan ditutup dengan bahan
tanah harus dipadatkan secukupnya sebelum lapisan pertama timbunan tanah dihampar di
atasnya. Timbunan tanah selanjutnya harus dipadatkan dengan kuat sehingga lapisan bahan
porous di bawahnya dapat mencapai kepadatan yang disyaratkan.
6. Sebelum bahan porous ditutup oleh bahan lain, maka bahan porous harus dilindungi dengan
cermat dari gangguan lalu lintas maupun pejalan kaki. Papan kayu sementara mungkin perlu
dipasang di atas selimut drainase agar pekerja dapat melaluinya dan lapisan pertama
timbunan di atas bahan porous harus dihampar dengan tangan secara cermat untuk
menghindari tercampurnya dua jenis bahan.
7. Perhatian khusus harus diberikan untuk menjamin agar bahan porous yang ditimbun kembali
tidak terkontaminasi dengan tanah di sekitarnya atau tanah timbunan, dan bilamana menurut
pendapat Direksi Pekerjaan, hal ini terjadi, atau cenderung terjadi, maka sebuah acuan harus
dipasang untuk memisahkan dua jenis bahan selama penghamparan. Acuan haruslah dari pelat
baja setebal 3 mm atau yang serupa dan harus diangkat sedikit demi sedikit sebagaimana
pekerjaan penimbunan kembali dilakukan. Acuan harus sudah ditarik keluar seluruhnya
setelah pekerjaan timbunan selesai.

2.4.(2) Pipa Berlubang Banyak (Perforated Pipe) untuk Pekerjaan drainase Bawah
Permukaan, diameter 4 inch
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
Volume Pekerjaan : 360,0 M1
Metode Pelaksanaan Pemasangan Pipa Berlubang Banyak (Perforated Pipes)

1. Landasan untuk pipa berlubang banyak (perforated pipes) harus disiapkan seperti di atas,
tetapi menggunakan bahan porous seperti yang disyaratkan,
2. Pipa berlubang banyak (perforated pipes) harus dipasang pada landasan yang disiapkan dan
harus diletakkan dengan cermat sesuai dengan alinyemen dan kelandaiannya. Pipa harus
disambung tanpa lidah dan alur dengan celah di antaranya 1 - 5 mm. Sambungan harus
dibungkus dengan anyaman penyaring (filter) yang disetujui dimana bahan penyaring
(filter) ini akan melewatkan air tetapi menahan bahan porous untuk penimbunan kembali.
Setengah lingkaran atas setiap sambungan selanjutnya harus dilindungi dengan pita kertas
aspal atau bahan penutup tahan lapuk lainnya. Setiap sambungan harus terkunci di tempat,
tetapi tidak direkat, dengan menggunakan sedikit adukan semen yang dipasang pada kedua
tepinya.
3. Setelah pipa telah dipasang, diperiksa dan disetujui, bahan porous harus dipasang dan
dipadatkan sebagaimana disyaratkan.

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


3.1.(1) Galian Biasa

Volume Pekerjaan : 31.000 M3


Metode Pekerjaan galian biasa dilakukan sesuai gambar kerja. Penggalian dapat dilaksanakan
setelah bouwplank dengan penandaan sumbu ke sumbu selesai diperiksa dan disetujui oleh direksi.

Ilustrasi Galian Biasa

Kemudian dilakukan pembersihan lokasi dari rintangan atau halangan yang akan mengganggu,
pekerjaan galian tanah.
Cara penggalian dengan menggunakan excavator atau menggunakan tenaga manusia dengan linggis
dan blencong untuk daerah-daerah yang tidak dapat digali dengan Excavator. Tanah hasil galian
dibuang menggunakan Dump Truck ke lokasi pembuangan yang telah ditentukan.
Berikut tahapan pelaksanaan pekerjaan galian biasa :
Persiapan
- Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya.
- Menyerahkan Gambar detail penampang melintang (Shop Drawing) kepada Direksi Pekerjaan.
- Cek kondisi/keadaan existing terhadap kemungkinan adanya pipa-pipa air, kabel listrik, kabel
telpon dll.
- Cek dan amati ulang kesiapan alat, pastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah
dilakukan.
- Cek ulang kesiapan tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya pastikan tidak ada perubahan dari
kesiapan yang telah dilakukan.
- Pastikan ada penanggung jawab dari penyedia jasa untuk mengatasi kondisi khusus.
- Pastikan ada pengendalian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3).
- Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas.
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
- Pastikan ada kesiapan penanganan lingkungan.

Persiapan Pekerjaan Galian.


- Cek kondisi existing lahan/tanah yang akan digali. Pasang Patok-patok batas galian dan
penggalian yang akan dilaksanakan.
- Buatkan titik pemantauan kelongsoran dan tempatkan pada daerah yang benar-benar aman.
Sehingga apabila terjadi pergerakan bidang galian dapat segera diketahui.
- Serahkan Gambar Detil seluruh struktur sementara yang diusulkkan atau yang diperintahkan
untuk digunakan, seperti penyokong (shoring), pengaku (bracing), cofferdam dan dinding
penahan rembesan (cutoff wall).
- Untuk menjaga stabilitas lereng galian dan menjaga keselamatan pekerja, maka galian yang lebih
dari 5 meter harus dibuat bertangga dengan teras selebar 1 meter.
- Semua galian terbuka harus diberi rambu peringatan dan penghalang (barikade) yang cukup
untuk mencegah pekerja atau orang lain terjatuh kedalamnya.
- Galian terbuka pada lokasi jalur lalu-lintas maupun lokasi bahu jalan, harus diberi rambu
tambahan pada malam hari berupa Drum/penghalang (barikade) yang dicat putih beserta lampu
merah atau kuning guna menjamin keselamatan pengguna jalan.
- Siapkan Pompa air utk dewatering pada penggalian tanah dibawah elevasi muka air tanah.

Penggalian
- Penggalian tanah dilaksanakan menurut kelandaian, garis dan elevasi yang ditentukan dalam
Gambar atau ditunjukkan oleh Direksi Pekerjaan dan mencakup pembuangan material/bahan
dalam bentuk apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu,
bahan organik dan bahan perkerasan lama yang sudah tidak dipakai lagi.
- Penggalian tanah dilakukan dengan alat berat yaitu Excavator untuk daerah galian tanah yang
dalam. Sedang untuk galian yang bersifat pemotongan tanah, lebih baik dilakukan dengan
menggunakan Bulldozer atau Motor Grader. Untuk lahan/daerah yang tidak bisa dijangkau oleh
alat berat (Excavator/Bulldozer/Motor Grader), lakukan penggalian secara manual.
- Muat hasil galian ke atas Dump Truck, angkut dan buang hasil galian tersebut keluar area/lokasi
kerja.
- Dorong dan ratakan buangan hasil galian/tanah dengan Bulldozer.
- Lakukan penggalian dan pembuangan secara berulang, sampai batas galian dan elevasi yang
sudah ditentukan.
- Pada permukaan galian/pemotongan harus dibersihkan dari segala bahan yang lepas yang akan
menjadi berbahaya setelah pekerjaan selesai.
- Permukaan lereng hasil galian/pemotongan agar diusahakan dalam keadaan stabil.

Pemeriksaan
- Cek apakah hasil akhir galian sudah sesuai dengan yang direncanakan.
- Lakukan koordinasi dengan bagian pengukuran untuk melakukan pengendalian dan perbaikan
pengukuran saat proses.Pastikan dilakukan pengecekan permukaan akhir dengan alat ukur.

Cek kesesuaian
- Seluruh permukaan hasil galian harus rata.
- Kemiringan lereng galian/pemotongan harus sesuai dengan elevasi yang direncanakan.
- Tidak ada material terlepas seperti batu pada permukaan hasil galian pada hasil akhirnya.

Perbaikan
- Jika hasil galian/pemotongan belum sesuai dengan elevasi yang direncanakan, lakukan penggalian
ulang sehingga elevasi hasil galian sesuai dengan rencana.
- Jika terjadi pergerakan tanah atau kelongsoran, segera hentikan pekerjaan
- Melakukan pencegahan kelongsoran selanjutnya dengan perbaikan turap yang ada ataupun
penambahan turap yang baru. Jika ada gangguan air, maka air harus segera
dikeringkan/disalurkan
- Jangan membebani tepi galian dengan penumpukan tanah galian maupun material lainnya.

Tenaga Yang di gunakan :


Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
1. Pekerja
2. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. ...........

Alat Yang di gunakan :


1. Excavator
2. Dump Truck

3.1.(2) Galian Batu Lunak

Volume : 85,00 M3
Metode pelaksanan pekerjaan galian batu lunak pada pekerjaan jalan.

1. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan untuk galian tanah lunak ini meliputi semua pekerjaan galian, pengukuran,
pemasangan patok/ bowplang, penyiapan alat, tenaga, proses penggalian dengan menggunakan
alat, serta tempat pembuangan hasil galian.

2. Persiapan Pekerjaan
- Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan
dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
- Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya
pelaksanaan pekerjaan (Request For Work)

3. Uraian Pekerjaan

1. Permukaan galian digali dengan menggunakan alat Excavator, Jack Hammer Compressor dan
dibantu dengan alat bantu berupa cangkul, singkup, belincong dan lain sebagainya.
2. Tanah lunak (Cadas) digali menggunakan alat, lalu dimuat kedalam truk untuk diangkut ke
lokasi yang telah ditentukan.
3. Sisa hasi galian dibersihkan dengan menggunakan Air Compressor.
4. Hasil galian dirapihkan oleh sekelompok pekerja sesuai dengan ukuran gambar rencana.

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


2. ...........

Alat Yang di gunakan :


1. Excavator
2. Dump Truck
3. Alat bantu

3.1.(4) Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter

Volume Pekerjaan : 297,00 M3


Metode pelaksanan pekerjaan galian struktur pada pekerjaan jalan.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
Lingkup pekerjaan untuk galian struktur ini meliputi semua pekerjaan galian, pengukuran,
pemasangan patok/ bowplang, penyiapan alat, tenaga, batasan galian dipotong, dilakuakan
penggalian, material galian dipindahkan serta pembersihan.

2. Persiapan Pekerjaan
- Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan
dan Direksi sebelum pekerjaan dimulai.
- Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya
pelaksanaan pekerjaan (Request For Work)
- Menentukan lokasi buangan material galian

3. Uraian Pekerjaan
- Membuat pengaman pada tebing yang telah digali dengan menggunakan kayu, atau dapat
menggunakan pancang, sehingga tidak terjadi longsoran yang dapat menutup kembali galian.
- Permukaan galian yang telah ditandai digali dengan menggunakan alat Excavator.
- Bulldozer melakukan pengangkutan atau dipindahkan kearea yang telah ditentukan.

4.Kebutuhan Jasa, Alat dan Material

Analisa K3
1. Personil
• Pelaksana
• Petugas K3L
• Tenaga Kerja

2. Aspek K3
Memasang Rambu Peringatan
• Rambu Perinagatan : “HATI-HATI ALAT BERAT SEDANG BEROPERASI”
Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )
• Sarung Tangan
• Helm
• Sepatu Safety

3.Alat
 Excavator
 Bulldozer
 Alat Bantu

3.2.(1a) Timbunan Biasa dari sumber galian

Volume Pekerjaan : 7.390,00 M3


Metode pelaksanan pekerjaan timbunan biasa dari galian :

1. Lingkup Pekerjaan
Pekejaan ini meliputi persiapan lokasi pekerjaan, penghamparan, pemadatan, pengujian dan
perapihan hasil pekerjaan.

2. Persiapan Pekerjaan
- Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan
sebelum pekerjaan dimulai.
- Mengajukan permohonan penggunaan material kepada Direksi.
- Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya
pelaksanaan pekerjaan

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


5. Uraian Pengerjaan
- Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa : pengukuran dan pemasangan marking pada area
pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan, dimana harus bebas dari material organik dan
anorganik.
- Melakukan request material dan pekerjaan kepada direksi, konsultan dan pengawas.
- Memuat material timbunan biasa dari hasil galian pada lokasi pekerjaan dengan dum truk, dan
ditumpuk dengan jarak tertentu pada lokasi pekerjaan.
- Timbunan biasa dihampar dengan menggunakan Motor Greader.
- Hasil hamparan timbunan biasa disiram air dengan menggunakan Water Tanker lalu dipadatkan
dengan Vibratory Roller sampai mencapai ketabalan dan kepadatan sesuai dengan spesifikasi
teknik.
- Melakukan pengujian timbunan, pengujian testpit dan cbr untuk menentukan ketebalan dan
kepadatan dari timbunan.
- Perapihan hasil pekerjaan, setiap material sisa diangkut utuk dibuang pada area yang telah
ditentukan.

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Bahan timbunan Biasa (M08)

Alat Yang di gunakan :


1. Excavator
2. Dump Truck
3. Motor Greader
4. Vibro Roller
5. Water Tank Truck
6. Alat Bantu

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian

Volume Pekerjaan : 6.707,50 M3


Metode pelaksanan pekerjaan timbunan pilihan dari galian.

1. Lingkup Pekerjaan
Pekejaan ini meliputi persiapan lokasi pekerjaan, penghamparan, pemadatan, pengujian dan
perapihan hasil pekerjaan.

2. Persiapan Pekerjaan
- Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan
sebelum pekerjaan dimulai.
- Mengajukan permohonan penggunaan material kepada Direksi.
- Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal dilakukannya
pelaksanaan pekerjaan

3. Uraian Pengerjaan
- Melakukan persiapan lokasi pekerjaan berupa : pengukuran dan pemasangan marking pada area
pekerjaan, pembersihan lokasi pekerjaan, dimana harus bebas dari material organik dan
anorganik.
- Melakukan request material dan pekerjaan kepada direksi, konsultan dan pengawas.
- Memuat material timbunan pilihan dari hasil galian pada lokasi pekerjaan dengan dum truk, dan
ditumpuk dengan jarak tertentu pada lokasi pekerjaan.
- Timbunan pilihan dihampar dengan menggunakan Motor Greader.
- Hasil hamparan timbunan pilihan disiram air dengan menggunakan Water Tanker lalu dipadatkan
dengan Vibratory Roller sampai mencapai ketabalan dan kepadatan sesuai dengan spesifikasi
teknik.
- Melakukan pengujian timbunan, pengujian testpit dan cbr untuk menentukan ketebalan dan
kepadatan dari timbunan.
- Perapihan hasil pekerjaan, setiap material sisa diangkut utuk dibuang pada area yang telah
ditentukan.

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Bahan Pilihan

Alat Yang di gunakan :


1. Wheel Loader
2. Dump Truck
3. Motor Greader
4. Tandem
5. Water Tank Truck
6. Alat Bantu

3.3.(1) Penyiapan Badan Jalan

Volume Pekerjaan : 53.950,00 M2


Berikut adalah tahapan pekerjaan penyiapan badan jalan, tahapannya yaitu:
- Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang dapat mengganggu pekerjaan seperti semak-
semak, pepohonan, batu besar, dan material lainnya.
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
- Pekerjaan galian yang diperlukan baik dengan menggunakan alat berat seperti excavator maupun
dengan cara manual untuk membentuk tanah dasar sesuai Gambar atau sesuai dengan petunjuk
Direksi Pekerjaan.
- Pemadatan Tanah dasar dilakukan dengan menggunakan alat vibratory roller atau menggunakan
Combination Vibratory Roller pada daerah pelebaran yang tidak terlalu luas atau tidak
memungkinkan pengunaan vibratory roller.

Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemadatan adalah:


1. Pemadatan dilakukan segera setelah dilakukan penggalian.
2. Pemadatan harus dilakukan dengan menggunakan alat yang memadai agar kepadatan yang
diinginkan dapat tercapai.
3. Apabila diperlukan, lakukan penyiraman terhadap material tanah dasar untuk mencapai kadar
air optimum sehingga didapatkan kepadatan yang sesuai dengan spesifikasi.
4. Kecepatan alat harus diperhatikan agar tidak membahayakan pengguna jalan eksisting.

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. ..........

Alat Yang di gunakan :


1. Motor Greader
2. Vibro Roller
3. Alat Bantu

3.4.(1) Pembersihan dan Pengupasan Lahan

Volume Pekerjaan : 18.250,00 M2


Metode pelaksanaan
- Menentukan batas pembersihan dan pengupasan lahan
- Setelah menentukan lahan dilanjutkan dengan pengupasan lahan dengan menggunakan
Excavator 80-140 HP, tenaga orang dan alat bantu dan pada akhir pekerjaan dilaksanakan
pembersihan lahan dengan menggunakan tenaga mekanis dan tenaga manusia
- Kedalaman dan penampang dikerjakan sesuai dengan gambar pelaksanaan.
- Tanah sisa hasil pekerjaan untuk sementara dibuang disekitar lokasi galian
- yang akan dipakai untuk timbunan dan apabila tidak bisa dipakai kembali sesuai persetujuan
Direksi/Pengawas, maka tanah akan dibuang pada lokasi yang telah ditentukan menggunakan
dump truk
- yang akan dipakai untuk timbunan dan apabila tidak bisa dipakai kembali sesuai persetujuan
Direksi/Pengawas, maka tanah akan dibuang pada lokasi yang telah ditentukan menggunakan
dump truk

Alat yang digunakan :


1. Excavator 80-140 HP Pekerja
2. Dump truk Tukang
3. Motor Grader Mandor
4. Alat bantu lainya Operat

3.5.(2a) Geotekstil Separator Kelas 1

Volume Pekerjaan : 25.625,00 M

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


- Geotextile dikerjakan setelah pekerjaan struktur dinding penahan tanah dan penyiapan badan
jalan selesai dikerjakan,
- Geotextile yang akan dipakai dalam pekerjaan ini adalah jenis geotextile separator kelas 1yang
sudah disetujui dari konsultan/pemilik proyek.
- Permukaan tanah tempat geotextile akan dipasang dibersihkan dari benda-benda pengrusak
seperti akar pohon dan lain-lain yang berpotensi menimbulkan kerusakan pada geotextile.
- Penyambungan Geotextile dilakukan dengan ukuran overlap, baik lebar maupun posisinya agar
geotextile tersebut berfungsi selama usia pakai praduk atau dijahit dengan mesin jahit.
- Penimbunan dan pemadatan material timbunan setelah penggelaran geotextile harus dilakukan
dengan baik sehingga geotextile tidak mengalami beban melebihi tegangan ijinnya.
- Setelah pemasangan geotextile selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan pekerjaan timbunan
pilihan

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Geotekstile separator kelas 1

Alat Yang di gunakan :


1. Flat Bed Truck
2. Alat Bantu

DIVISI 5. PERKERASAN BERBUTIR


5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A

Volume Pekerjaan : 5.702,50 M3


- Pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A pada badan jalan dikerjakan setelah pekerjaan lapis
pondasi agregat kelas B pada bahu dan badan jalan telah selesai dikerjakan.
- Untuk pekerjaan pada badan jalan, marking untuk lapis pondasi kelas A harus dipasang dengan
acuan center line lapisan pondasi kelas B yang telah dipadatkan, sedangkan pekerjaan pada
bahu jalan akan dikerjakan setelah pekerjaan pada badan jalan telah selesai dikerjakan.
- Material didatangkan dari plant yang memproduksi campuran material ini sesuai spesifikasi
yang ditentukan.
- Material adalah batu pecah yang dihasilkan stone crusher yang memenuhi job mix design dan
spesifikasi teknis pekerjaan.
- Pencampuran dilakukan di Quarry. Material dimuat kedalam dump truck dengan menggunakan
Whell Loader.
- Material disupply dengan memakai dump truck dan didrop serta dileveling dengan memakai
motor grader.
- Setelah dileveling dan dicek elevasi, kemudian dipadatkan dengan menggunakan vibro roller.
- Sewaktu pemadatan dilaksanakan, kadar air harus dijaga dalam kondisi optimum dengan
menyemprotkan air dari water tanker.
- Pemadatan oleh vibro roller harus over lapping selebar setengah dari lebar alat pemadat
dengan jumlah lintasan sesuai dengan percobaan pemadatan.
- Jika tebal dan Kepadatan telah mencapai syarat atau memenuhi spesifikasi teknis yang telah
ditentukan, pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan lapis resap pengikat (Prime coat).

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


QUARRY

1 2

5 4 3

AGREGAT KELAS A
AGREGAT KELAS B 7 6
TIMBUNAN PILIHAN

Gambar : Perkerasan Badan Jalan (Lapis Pondasi Agregat Kelas A)

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Agregat A

Alat Yang di gunakan :


1. Wheel Loader
2. Dump Truck
3. Motor Greader
4. Vibrator Roller
5. Water Tanker
6. Alat Bantu

5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B

Volume Pekerjaan : 7.570,00 M3


- Pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B pada badan jalan dikerjakan setelah pekerjaan timbunan
pilihan telah selesai dikerjakan.
- Untuk pekerjaan pada badan jalan, marking untuk lapis pondasi kelas B harus dipasang dengan
acuan center line Timbunan pilihan yang telah dipadatkan, sedangkan pekerjaan pada bahu jalan
akan dikerjakan setelah pekerjaan pada badan jalan telah selesai dikerjakan.
- Material didatangkan dari plant yang memproduksi campuran material ini sesuai spesifikasi yang
ditentukan.
- Material adalah batu pecah yang dihasilkan stone crusher yang memenuhi job mix design dan
spesifikasi teknis pekerjaan.
- Pencampuran dilakukan di Quarry, Material dimuat kedalam dump truck dengan menggunakan
Whell Loader.
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
- Material disupply dengan memakai dump truck dan dihampar serta dileveling dengan memakai
motor grader.
- Setelah dileveling dan dicek elevasi, kemudian dipadatkan dengan menggunakan vibro roller.
- Sewaktu pemadatan dilaksanakan, kadar air harus dijaga dalam kondisi optimum dengan
menyemprotkan air dari tanggki air water tanker.
- Pemadatan oleh vibrator roller harus over lapping selebar setengah dari lebar alat pemadat
dengan jumlah lintasan sesuai dengan percobaan pemadatan.
- Setelah pekerjaan selesai dikerjakan, selanjutnya dillakukan pengendalian mutu pekerjaan sesuai
spesifikasi teknis pekerjaan, setelah memenuhi syarat maka akan dilanjutkan dengan Pekerjaan
Lapis Pondasi Agregat Kelas A (Bahu jalan dan Badan Jalan).

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Agregat B

Alat Yang di gunakan :


1. Wheel Loader
2. Dump Truck
3. Motor Greader
4. Vibrator Roller
5. Water Tanker
6. Alat Bantu

DIVISI 6. PERKERASAN ASPAL


6.1 (1) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair/Emulsi

Volume Pekerjaan : 29.880,00 Liter


- Pekerjaan ini dilaksanakan diatas lapisan Pondasi Agregat Kelas A pada badan, komposisi Lapis
resap pengikat (prime coat) merupakan lapisan campuran aspal dan kerosin dengan
perbandingan sesuai spesifikasi teknis pekerjaan. Kepadatan aspal diukur dalam berat campuran
per meter luasan.
- Cara pengukuran kadar aspal dan korosin dengan jalan menyemprotkan campuran aspal kerosin
ke selembar kertas atau triplex.
- Lapis resap pengikat berfungsi sebagai lapis pengikat antara agregat kelas A dengan laston lapis
Antara (AC-BC), campuran AC-BC yang dipakai adalah sesuai dengan job mix design dan
Spesifikasi teknis pekerjaan.
- Peralatan yang dipergunakan adalah compressor dan Asphalt Sprayer.
- Lapis Resap Pengikat disemprotkan pada suhu yang diijinkan atau sesuai spesifikasi teknis
pekerjaan.
- Sebelum penyemprotan Lapis Resap Pengikat dimulai, permukaan Lapis Pondasi Agregat harus
dibersihkan dengan memakai compresor.
- Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan Asphalt Sprayer.
- Lapis resap pengikat harus didiamkan minimal 24 jam untuk memberikan waktu menyerap,
sebelum dilapis diatasnya.

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


GENSET
PEMBERSIHAN DEBU

ASPAL CAIR
PRIME COAT

2
AGREGAT KELAS A
AGREGAT KELAS B
TIMBUNAN

Gambar : Pekerjaan Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) – Aspal Cair

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Aspal Emulsi

Alat Yang di gunakan :


1. Aspal Distributor
2. Compressor
3. Alat Bantu

6.1 (2a) Lapis Perekat - Aspal Cair/Emulsi

Volume Pekerjaan : Liter 5.602,50


- Setelah pekerjaan Lapis Antara (AC-BC) selesai dikerjakan dilanjutkan dengan pekerjaan Lapis
Perekat yang merupakan lapisan campuran aspal dan kerosin dengan perbandingan tertentu.
- Pekerjaan ini dilaksanakan di atas lantai jembatan, area oprit hingga batas yang ditentukan
sesuai gambar rencana.
- Kepadatan aspal diukur dalam berat campuran per meter luasan. Cara pengukuran kadar aspal
dan korosin dengan jalan menyemprotkan campuran aspal kerosin ke selembar kertas atau
triplex.
- Lapis Perekat berfungsi sebagai lapis pengikat antara Lapis Antara (AC-BC) dengan Laston Lapis
Aus (AC-WC), dan pengikat antara beton lantai jembatan dengan Lapis Aus (AC-WC) dengan
komposisi kepadatan campuran adalah sesuai dengan Spesifikasi teknis pekerjaan.
- Peralatan yang dipergunakan adalah compressor dan Asphalt Sprayer.
- Lapis Perekat disemprotkan pada suhu yang diijinkan atau sesuai spesifikasi teknis pekerjaan.
- Sebelum penyemprotan Lapis Perekat dimulai, permukaan Lapis Antara (AC-BC) dan beton
lantai jembatan dibersihkan dengan memakai compresor.
- Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan Asphalt Sprayer. Setelah Lapis Perekat selesai
disemprotkan dilanjutkan dengan pekerjaan Laston Lapis Aus (AC-WC)

Tenaga Yang di gunakan :


Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
1. Pekerja
2. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Aspal Emulsi
2. Air

Alat Yang di gunakan :


1. Aspal Distributor
2. Compressor
3. Asphalt Liquid Mixer

6.3(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC)

Volume Pekerjaan : 3.436,20 Ton


- Pekerjaan ini dilaksanakan setelah lapis perekat (tack coat) selesai dikerjakan, campuran AC-WC
yang digunakan memenuhi job mix design dan spesifikasi teknis pekerjaan.
- Laston Lapis Aus (AC-WC) lapis memiliki ketebalan 4 cm.
- Diatas lapis perekat ditutup (dilapisi) Laston Lapis Aus (AC-WC), ketebalan per lapis maksimum
4 cm. Pelapisan Laston Lapis Aus (AC-WC) dilakukan pada saat suhu campuran masih memenuhi
persyaratan yang ditentukan.
- Campuran AC-WC terdiri dari Agregat, Aspal Minyak Aditif anti pengelupasan
- Campuran AC-WC diproduksi oleh unit AMP. Agregat Campuran AC-WC dimuat kedalam Cold
Bin AMP dengan menggunakan Wheel Loader.
- Material harus mengandung agregat dan aspal yang dicampur hingga homogen. Material Laston
Lapis Aus (AC-WC) diangkut dari AMP dengan menggunakan Dump Truck. Bak Dump Truck
harus terbuat dari metal dan harus bersih dari kotoran, agar material hotmix tidak melekat.
- Dari Dump Truck, material Laston Lapis Aus (AC-WC) dicurahkan ke mesin penghampar
dilapangan. Mesin penghampar (Asphalt Finisher) dilengkapi dengan elevator curah dan ulir-ulir
pendistribusian, menempatkan material secara merata di depan batang perata yang dapat distel.
- Pada saat penghamparan selalu diikuti tenaga surveyor, agar dapat mengontrol ketebalan dan
kemiringan penghamparan.
- Pemadatan awal dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller, pemadatan antara memakai
Tyre Roller dan pemadatan terakhir menggunakan Tandem Roller. Pemadatan awal
dilaksanakan secepat mungkin setelah penghamparan dengan penghampar.

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Laston AC-WC

Alat Yang di gunakan :


1. Wheel Loader
2. AMP
3. Genset
4. Dump Truck
5. Aspalt Finisher
6. Tandem Roller
7. P Tire Roller

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


8. Alat Bantu

6.3(6a) Laston Lapis Antara (AC-BC)

Volume Pekerjaan : 5.154,30 Ton


- Pekerjaan ini dilaksanakan setelah lapis resap pengikat (prime coat) selesai dikerjakan,
campuran AC-BC yang digunakan memenuhi job mix design dan spesifikasi teknis pekerjaan.
- Laston Lapis Antara (AC-BC) lapis pertama pada pekerjaan perkerasan aspal setebal 6 cm atau
sesuai gambar rencana pada badan jalan dan bahu jalan.
- Lapisan Laston Lapis Antara (AC-BC) dilakukan pada saat suhu campuran masih memenuhi
persyaratan yang yang ditentukan. Campuran aspal diproduksi oleh unit AMP.
- Campuran AC-BC terdiri dari agregat aspal minyak dan aditif anti pengelupasan.
- Campuran AC-WC diproduksi oleh unit AMP. Agregat Campuran AC-WC dimuat kedalam Cold
Bin AMP dengan menggunakan Wheel Loader.
- Aspal Laston Lapis Antara (AC-BC) Laston Lapis Pengikat Aspal Beton (AC-BC) diangkut dari
AMP dengan menggunakan Dump Truck. Bak Dump Truck harus terbuat dari metal dan harus
bersih dari kotoran, agar material hotmix tidak melekat.
- Dari Dump Truck, material Laston Lapis Antara (AC-BC) dicurahkan ke mesin penghampar.
- Mesin penghampar (Asphalt Finisher) dilengkapi dengan elevator curah dan ulir-ulir
pendistribusian, menempatkan material secara merata di depan batang perata yang dapat distel.
- Pada saat penghamparan selalu diikuti tenaga surveyor, agar dapat mengontrol ketebalan dan
kemiringan penghamparan.
- Pemadatan awal dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller, pemadatan antara memakai
Pneumatik Tyre Roller dan pemadatan terakhir menggunakan Tandem Roller. Pemadatan awal
dilaksanakan secepat mungkin setelah penghamparan dengan mesin penghampar.

2
1

LAPIS AC-BC
AGREGAT KELAS A
4 3
AGREGAT KELAS B
TIMBUNAN

LAPIS AC-BC 6 5
AGREGAT KELAS A
AGREGAT KELAS B
TIMBUNAN

Gambar : Pekerjaan Lapis Antara AC – BC

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
1. Laston AC-BC

Alat Yang di gunakan :


1. Wheel Loader
2. AMP
3. Genset
4. Dump Truck
5. Aspalt Finisher
6. Tandem Roller
7. P Tire Roller
8. Alat Bantu

6.3.(8) Bahan anti pengelupasan

Volume Pekerjaan : 2.801,25 Kg


- Jenis bahan anti pengelupasan yang digunakan adalah yang telah disetujui direksi pekerjaan dan
memenuhi spesifikasi teknis pekerjaan
- pada saat produksi aspal dari AMP, bahan anti pengelupasan dalam bentuk cair dimasukkan ke
dalam timbangan AMP dengan menggunakan pompa penakar sesaat sebelum dilakukan proses
pencampuran basah di pugmil.

Alat Yang di gunakan :


1. Alat Bantu

DIVISI 7. STRUKTUR
7.1 (7a) Beton strukur, fc’20 MPa
Volume Pekerjaan : 2.764,96 M3
7.1 (8) Beton , fc’15 Mpa
Volume Pekerjaan : 1.193,20 M3
7.1 (10) Beton, fc’10 Mpa
Volume Pekerjaan : 1.729,62 M3

Secara umum, langkah pengecoran beton sebagai berikut :


a. Bahan
- Semen yang akan digunakan adalah semen portland yang memenuhi Spesifikasi dan sesuai
dengan yang disyaratkan. Semua semen disimpan di dalam gudang yang tertutup dan
terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.
- Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih, tidak berwarna,
tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengandung zat organik atau
bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta tidak
mengandung minyak atau lemak.
- Agregat yang akan digunakan untuk pencampuran beton adalah sesuai dengan ketentuan
gradasi agregat yang ditentukan. Gradasi dari agregat-agregat tersebut secara keseluruhan
dapat menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang baik dengan
air dalam proporsi campuran yang akan dipakai. Agregat yang akan yang akan digunakan
sebaiknya dilakukan pengujian sebelum digunakan.

b. Bekisting / Perancah
- Bekisting dan perancah dibuat dari kayu dengan memenuhi syarat-syarat kekuatan, daya
tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing.
- Bekisting dipasang sesuai dimensi struktur yang ada di dalam gambar dan ukuran-ukuran
tersebut tidak boleh berubah sebelum dan selama pengecoran.
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
- Bekisting dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran atau hilangnya air
selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan tidak bergoyang.
- Bekisting untuk bagian Struktur sebaiknya memakai kayu perancah yang bagus dan cukup
kuat, disesuaikan dengan jarak rusuk-rusuk pengaku bekisting.
- Pembongkaran bekisting dilakukan sesuai dengan standart. Bagian-bagian konstruksi yang
akan dibongkar bekistingnya sudah dapat memikul berat sendiri dan baban-beban
pelaksanaan.

c. Pengecoran
- Pengecoran akan dilakukan setelah pekerjaan Pembesian dan bekisting/perancah sudah
dilaksanakan dan mendapat persetujuan dari direksi teknis pekerjaan. sebelum dimulai
pengecoran, dilakukan inspeksi untuk mengecek kesiapan pengecoran, diantaranya tempat-
tempat yang akan dicor terlebih dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran,
pengukuran dimensi bekisting agar sesuai dimensi struktur yang direncanakan dan
pengecekan pembesian.
- Pengecoran dilakukan secara ready mix, beton yang diproduksi dari batching plant dengan
mutu yang telah ditentukan

Produksi Beton melalui Batching Plant Ready Mix diangkut ke lokasi Pengecoran

Gambar : Produksi Beton (Ready Mix)


- Bilamana beton di cor didalam air, maka akan dipakai pipa tremi sebagai alat bantu pengecoran
untuk mengalirkan beton ke dasar struktur.
- Lokasi yang akan dilakukan pengecoran, disiapkan terlebih dahulu. Lalu dilanjutkan dengan
pemasangan perancah.
- Beton terdiri dari campuran semen, Pasir beton dan Agregat kasar dengan perbandingan
campuran sesuai job mix.
- Pencampuran beton dilakukan dengan menggunakan batching plant lalu diangkut dengan
menggunakan truck mixer ke lokasi pengecoran.
- Beton dituang kedalam concrete pump, kemudian concrete pump mendistribusikan beton sampai
mencapai elevasi atau volume yang diinginkan.
- Beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan jumlah sesuai kebutuhan selama
pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun
posisi tulangan.
- Sambungan konstruksi pada beton akan dihindari sebisa mungkin, apabila ada sambungan maka
sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan diletakkan pada
titik dengan gaya geser minimum.
- Pengecoran akan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga campuran beton
yang telah dicor masih plastis dan dapat menyatu dengan campuran lama.
- Setelah beton lantai kerja selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan pekerjaan pembesian.
- Pengecoran dimulai tengah jembatan ke arah pinggir abutmen 1 dan ke arah abutmen 2.

d. Perawatan
- Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan temperatur yang
terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Permukaan beton
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram permukaan beton setiap hari sampai batas
waktu sesuai dengan ketentuan.

e. Pengendalian Mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap adukan beton yang dihasilkan dan sesaat sebelum
pengecoran dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Pengambilan sampel dilakukan pada setiap 60 m3 beton yang dicor dan dalam segala hal tidak
kurang dari satu pengujian untuk setiap mutu beton dan untuk setiap jenis komponen struktur
yang akan dicor pada setiap pengecoran.
- menyediakan benda uji beton berupa silinder dan kubus dengan ukuran sesuai spesifikasi teknis,
kemudian sampel beton dicetak bersamaan dengan diambilnya beton yang akan dicorkan,
kemudian dirawat dengan melakukan perendaman di dalam air.

Alat Yang di gunakan :


1. Con Pan. Mixer
2. Truck Mixer
3. Water Tanker
4. Concrete Vibrator
5. Alat Bantu

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Tukang
3. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Semen
2. Pasir beton
3. Agregat Kasar
4. Perancah dan Bekisting
5. Paku

7.3 (1) Baja Tulangan Polos-BjTP 280

Volume Pekerjaan : 114.544,00 Kg


Secara garis besar urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
- Menyiapkan fasilitas tempat kerja untuk pemotongan dan pembentukan tulangan. Pembentukan
dan pembengkokan kait akan dilakukan dengan alat yang sesuai dengan gambar rencana.
- Besi/ tulangan yang akan dipasang bebas dari kotoran, minyak dan lapisan lain yang dapat
mengurangi mutu. Pembentukan/perakitan tulangan dilakukan sesuai dengan gambar rencana.
- Seluruh baja tulangan akan dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur,
menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan serta
kerusakan. Besi tulangan dengan diameter 2 cm lebih akan dibengkokkan dengan menggunakan
mesin pembengkok.
- Seluruh tulangan di bentuk dan panjang sesuai dengan yang tunjukkan dalam gambar. Batang
tulangan diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat
pengecoran.
- Jarak minimum cover tulangan untuk beton disesuaikan dengan gambar rencana.
- Untuk pekerjaan sambungan besi tulangan, panjang sambungan akan dibuat Minimal 40 D untuk
mutu baja tulangan ulir atau sesuai dengan gambar rencana.

Tenaga Yang di gunakan :

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


1. Pekerja
2. Tukang
3. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Baja Tulangan Polos BjTP 280
2. Kawat beton

Alat Yang di gunakan :


1. Alat Bantu

7.3 (3) Baja Tulangan Sirip BjTS 420A

Volume Pekerjaan : 25.794,00 Kg


Secara garis besar urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
- Menyiapkan fasilitas tempat kerja untuk pemotongan dan pembentukan tulangan. Pembentukan
dan pembengkokan kait akan dilakukan dengan alat yang sesuai dengan gambar rencana.
- Besi/ tulangan yang akan dipasang bebas dari kotoran, minyak dan lapisan lain yang dapat
mengurangi mutu. Pembentukan/perakitan tulangan dilakukan sesuai dengan gambar rencana.
- Seluruh baja tulangan akan dibengkokkan secara dingin dan sesuai dengan prosedur,
menggunakan batang yang pada awalnya lurus dan bebas dari lekukan-lekukan, bengkokan serta
kerusakan. Besi tulangan dengan diameter 2 cm lebih akan dibengkokkan dengan menggunakan
mesin pembengkok.
- Seluruh tulangan di bentuk dan panjang sesuai dengan yang tunjukkan dalam gambar. Batang
tulangan diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat
pengecoran.
- Jarak minimum cover tulangan untuk beton disesuaikan dengan gambar rencana.
- Untuk pekerjaan sambungan besi tulangan, panjang sambungan akan dibuat Minimal 40 D untuk
mutu baja tulangan ulir atau sesuai dengan gambar rencana.

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Tukang
3. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Baja Tulangan Sirip BjTP 420 A
2. Kawat beton

Alat Yang di gunakan :


2. Alat Bantu

7.6 (1) Fondasi Cerucuk, Penyediaan dan Pemancangan

Volume Pekerjaan : 2.625,00 M1


Yang dimaksud dengan Fondasi tiang adalah komponen struktur berupa tiang yang berinteraksi
langsung dengan tanah, yang berfungsi sebagai penopang ahir dan menyalurkan beban dari
struktur ke tanah.
Pekerjaan ini mencakup penyediaan cerucuk dan ditempatkan sesuai dengan spesifikasi dan
sedapat mungkin mendekati gambar menurut penetrasi atau kedalamannya seagaimana yang
diperintahkan direksi pekerjaan. Pengujian pembebanan diperlukan untuk menentukan daya
dukung pondasi tiang, jumlah dan panjang tiang yang akan dilaksanakan.
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pondasi Cerucuk, Penyediaan dan Pemancangan :

Persiapan

1. Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya.


2. Menyerahkan Gambar detail penampang melintang (Shop Drawing) kepada Direksi Pekerjaan.
3. Cek dan amati ulang kesiapan alat, pastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah
dilakukan.
4. Cek ulang kesiapan tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya pastikan tidak ada perubahan dari
kesiapan yang telah dilakukan.
5. Pastikan ada penanggung jawab dari penyedia jasa untuk mengatasi kondisi khusus.
6. Pastikan ada pengendalian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3).
7. Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas.Staking-out dimensi, bentuk dan lokasi sesuai
gambar rencana
8. Pasang patok-patok ukur untuk menentukan lebar dan panjang pondasi.
9. Lakukan penyiapan tanah dasar sesuai dengan gambar rencana dan lhal-hal sebagai berikut:
10. Bersihkan tanah dasar yang dapat mengganggu pelaksanaan.
11. Ratakan lahan dengan cara Penyiapan lahan Tanpa Bakar (PLTB).
12. Bila muka air mencapai pcrmukaan tanah, maka timbun tanah dasar sehingga muka tanah
timbunan di atas muka air.
13. Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan diberi tanda
dengan menggunakan patok-patok

Pelaksanaan :
Runcingkan bagian ujung bawah cenrcuk kayu agar mudah rnenembus ke dalam tanah.
1. Pasang perancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan mudah
2. Memukul kepala tiang pada ketinggian tertentu (lihat Gambar 2).
3. Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang.
4. Tegakkan tiang cerurcuk dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat dipukul dcngan stabil
dan tetap tegak lurus.
5. Pukul tiang dengan palu pcmukul pada ujung atas cenrcuk yang sudah diberi topi sampai
kedalaman rencana.

Peralatan
1. Satu Set Palu Tripot/Excavator
2. Alat Pertukangan
3. Alat bantu lainnya

7.9.(1) Pasangan Batu

Volume Pekerjaan : 955,45 M3


- Pekerjaan pasangan batu akan ditempatkan sesuai pada gambar
- Batu yang akan digunakan adalah batu keras bersih dan bebas kari kotoran yang dapat
mengganggu pada saat pemasangan.
- Pemasangan akan dilakukan secara manual yang dikerjakan oleh beberapa kelompok pekerja
yang dipimpin oleh seorang tukang. Bentuk dan dimensi serta elevasi dasar dan bagian atas
pasangan batu akan disesuaikan dengan gambar rencana dan bentuk oprit jembatan

Alat Yang di gunakan :


1. Conc. Mixer
2. Water Tanker
3. Alat Bantu

7.10.(3a) Bronjong dengan kawat yang dilapisi Galvanis


Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
Volume Pekerjaan 1.700,00 M3
Metode Pelaksanaan Pekerjaan :
1. PERSIAPAN LOKASI KERJA
Lakukan pengukuran/setting lapangan, sesuaikan dengan shop drawing Pastikan Kondisi
timbunan dibelakang RWC sudah padat. Pasang bouwplank dan benang acuan untuk posisi
terramesh.
3. PEMASANGAN BRONJONG
- Susun posisi Bronjong sesuai setting lapangan.
– Buka tile dan jangkarkan diatas tanah timbunan yang sudat padat.
- si Bronjongdengan batu, susun batu sampai benar-benar padat.
4. PEMASANGAN GEOTEKSTILE
- Buka dan pasang geotextile diatas tile dan sisi dalam terramesh.
5. TIMBUNAN PILIHAN untuk BRONJONG
- Timbunkan urugan pilihan diatas geotextile
- Material diangkut dengan DT ke lokasi Bronjong, dihampar dengan Excavator serta
dipadatkan dengan vibro sampai mencapai kepadatan maksimum.
– Pada bagian yang tidak terjangkau pemadatannya dengan vibro, digunakan alat pemadat
hand compactor.
– Ulangi sampai ketinggian urugan sama dengan permukaan Bronjong yang sudah terpasang
agar bisa dilakukan pemasngan tile dan Bronjong berikutnya.
6. FINISHING
- Kunci dan jalin antar terramesh, baik kearah horisontal maupun vertikal dengan kawat
coating.
- Pastikan seluruh jalinan terkunci dengan kuat Ulangi langkah-langkah diatas sampai
mencapai ketinggian rencana.

DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN


Pekerjaan ini mencakup operasi-operasi yang disetujui oleh Direksi pekerjaan yang semula tidak
diperkirakan (atau disediakan dalam daftar kualitas dari Divisi 1 sampai Divisi 8) tetapi
diperlukan selama pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan yang memenuhi
ketentuan. Operasi-operasi yang dilaksanakan menurut pekerjaan harian dapat terdiri dari
pekerjaan jenis apapun sebagaimana yang ditunjukkan atau diperintakan oleh direksi pekerjaan,
dan dapat mencakup pekerjaan tambahan dari drainase, galian, timbunan, stabilisasi, pengujian,
pengembalian (restitution) perkerasan lama ke bentuk semula, pelapisan ulang, struktur atau
pekerjaan lainnya.
1. Pelaksanaan pekerjaan harian
 Perintah pekerjaan harian
a. Pekerjaan harian dapat diminta secara tertulis oleh direksi pekerjaan
b. Untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan dimana harga satuan pekerjaan harian sudah
dimasukkan dalam daftar kuantitas dan harga, perintah ini akan menguraikan batas dan sifat
dari pekerjaan yang diperlukan dengan lampiran gambar dan dokumen kontrak yang telah
direvisi untuk menentukan detail pekerjaan, dan akan menentukan metode untuk menetapkan
harga akhir dari pekerjaan yang diperintahkan.
c. Untuk pekerjaan yang dilaksanakan dimana diperlukan persetujuan terlebih dahulu atas harga
satuan pekerjaan harian yang baru atau tambahan, maka perintah ini akan dirujuk silang ke,
dan akan disertai dengan variasi (Pekerjaan tambah/kurang) mencakup harga satuan baru
atau tambahan yang disetujui.
d. Direksi pekerjaan akan menandatangani dan memberikan tanggal perintah pekerja harian
untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

2. Pengukuran dan pembayaran


 Pengukuran pekerja untuk pembayaran menurut pekerjaan harian harus dilakukan menurut
jam kerja aktual dari penggunaan pekerja yang disahkan pada harga satuan untuk sebagai jenis
pekerja yang dimasukkan dalam daftar dan kuantitas dan Harga,

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


9.1.(1) Mandor

Volume Pekerjaan : 35,00 Jam


Merupakan sebagai pemberi arahan dan perintah kepada pekerja sehingga sesuai dengan gambar
dan bestek. Mandor dapat diminta (request) yang diajukan maupun diperintahkan oleh Direksi
Pekerjaan, karena itu pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum diterbitkan suatu perintah pekerjaan
harian oleh direksi pekerjaan, dan jika perlu setelah suatu Variasi (pekerjaan Tambah/Kurang)
yang ditandatangani.

9.1.(2) Pekerja Biasa

Volume Pekerjaan : 175,00 Jam


Pekerja biasa ini merupakan orang-orang yang dipimpin oleh seorang Mandor untuk
melaksanakan pekerjaan harian, Operasi – operasi yang dilaksanakan menurut Pekerjaan Harian
dapat terdiri dari pekerjaan jenis apapun sebagaimana yang ditunjuk atau diperintah oleh direksi
Pekerjaan.

9.1.(3) Tukang Kayu, Tukang Batu, dsb

Volume Pekerjaan : 35,00 Jam


Tukang Kayu ini merupakan orang-orang yang dipimpin oleh seorang Mandor untuk
melaksanakan pekerjaan harian Tukang Kayu yang diperlukan di lapangan, Operasi – operasi
yang dilaksanakan menurut Pekerjaan yang membutuhkan Tukang Kayu terdiri dari pekerjaan
sebagaimana yang ditunjuk atau diperintah oleh direksi Pekerjaan.

9.1.(4) a Dump Truck, kapasitas 3 - 4 m³

Volume Pekerjaan : 35,00 Jam


Pekerjaan ini bersifat harian, dimana hanya dilakakukan pada tempat yang dianggap perlu saja.
Seperti pada STA yang dirasa kurang rapi maka karus dilakukan pekerjaan harian menggunakan
Dump Truk untuk Pengangkutan & Pembuangan Bahan yang dikiranya tidak diperlukan, dan
untuk pengangkutan untuk drop bahan material ditempat lokasi kerja

9.1.(9) Loader Roda Karet 1.0 - 1.6 M3

Volume Pekerjaan : 35,00 jam


Pekerjaan ini bersifat harian, dimana hanya dilkakukan pada tempat yang dianggap perlu saja.
Seperti pada STA yang dirasa kurang rapi maka harus dilakukan pekerjaan harian menggunakan
Loader Roda Karet untuk mengangkat sampah atau kotoran yang ada di sepanjang bahu jalan.

9.1.(11) Alat Penggali (Excavator) 80 - 140 PK

Volume Pekerjaan : 35,00 Jam


Pekerjaan ini bersifat harian, dimana hanya dilakukan pada tempat yang dianggap perlu saja,
seperti pada STA yang telah ditentukan untuk dilakukan pekerjaan galian, dan juga untuk
menggali kotoran yang menyumbat dialiran drainase, dan pembuatan saluran tanpa pasangan.

9.1.(14) Penggilas Bervibrasi 5 - 8 Ton

Volume Pekerjaan : 35,00 Jam

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


Pekerjaan ini bersifat harian, dimana hanya dilakukan pada tempat yang dianggap perlu saja,
seperti pada STA yang telah ditentukan untuk dilakukan Pemadatan, sehingga pekerjaan yang
dikerjakan akan terlaksana dengan sempurna sesuai spesifikasi tehnis yang telah disyaratkan.

9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik

Volume Pekerjaan : 3.268,13 M2


- Bahan yang digunakan adalah cat thermoplastic, Thinner dan Blass Bit.
- Sebelum pekerjaan marka dilakukan permukaan jalan yang akan dimarka harus dibersihkan dari
debu dan kotoran.
- Blass bit diberikan segera setelah cat Marka disemprotkan.

9.2.(3a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade


- Jumlah, jenis dan lokasi pemasangan setiap rambu jalan harus sesuai dengan instruksi direksi
pekerjaan.
- Semua Rambu harus Dipasang dengan akurat pada lokasi dan ketinggian sedemikian rupa hingga
dapat menjamin Bahwa rambu tersebut tertanam kuat di tempatnya, terutama selama pengerasan
beton.

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Tukang
3. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Cat Marka
2. Thinner
3. Blass Bit

Alat Yang di gunakan :


1. Compressor
2. Dump Truck
3. Alat Bantu

9.2.(3a) Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineering Grade

Volume Pekerjaan : 69,00 Buah


Rambu jalan ini dipasang pada lokasi-lokasi yang memerlukan perhatian khusus dari
pengendara, yaitu penunjuk tikungan, tanjakan/turunan, persimpangan, keramaian,
bangunan-bangunan fasilitas umum, penunjuk kecepatan, jembatan dsb. Rambu-rambui ni
Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang
dipasang dengan ukuran dimensi, jumlah dan ketentuan lainnya sesuai dengan
spesifikasi, gambar kontrak dan petunjuk direksi. Sebelum pemasangan terlebih dahulu dibuat
request pekerjaan.
Metode kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Areal rambu digali sampai kedalaman tertentu sesuai dengan rencana kedalaman
pondasinya.
b. Beton yang digunakan untuk pondasi rambu jalan harus dari kelas K175 (fc’15
MPa).
c. Rambu disupply oleh supplier dan diterima di lokasi pekerjaan, untuk
pemasangannya dilakukan dengan menggali tanah untuk pondasi lalu bahan beton dicor dan
merapihkan kembali tanah agar patok dapat berdiri dengan benar.
d. Penyelesaian dan perapihan kembali setelah pemasanga

Tenaga Yang di gunakan :


1. Pekerja
2. Tukang
3. Mandor

Bahan Yang di gunakan :


1. Rambu Jalan Tunggal

Alat Yang di gunakan :


1. Dump Truck
2. Alat Bantu

9.2.(5) Patok Pengarah

Volume Pekerjaan : 380,00 Buah


Patok Kilometer diperuntukkan untuk menunjukkan jarak per seribu meter. Ukuran,
bentuk dan kualitas bahan harus sesuai dengan Spesifikasi dan gambar kerja. Sebelum
pembuatan/pemasangan terlebih dahulu dibuat request pekerjaan. Metode kerja dari
pekerjaan pemasangan patok kilometer ini adalah sebagai berikut :

a. Patok kilometer diproduksi oleh supplier sesuai dengan dimensi dan mutu bahan yang
terdapat dalam gambar kerja dan spesifikasi.
b. Patok kilometer yang telah cukup umur dikirim dengan menggunakan dump truck dan iterima
di lokasi pekerjaan.
c. Lokasi patok kilometer digali sampai kedalaman tertentu sesuai dengan gambar kerja
yang disetujui Direksi Pekerjaan.
d. Patok yang telah jadi dan diterima dilokasi pekerjaan, untuk pemasangannya
dilakukan dengan menggali tanah lalu memasang patok dan menimbunkan kembali tanah agar
patok dapat berdiri dengan benar.
e. Pengecatan patok dapat dilakukan sebelum atau sesudah pemasangan sesuai
persetujuan Direksi Pekerjaan.
f. Dilakukan perapihan setelah pemasangan selesai

9.2.(7) Rel Pengaman

Volume Pekerjaan : 1.515,00 M1


Tahapan Pelaksanaan Pekerjaannya sebagai berikut :
I. Survey

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


 Tahap pertama yang harus dilakukan adalah survey lapangan berdasarkan gambar apakah
lokasi tersebut perlu untuk dipasang pagar pengaman atau tidak apabila lokasi tersebut tidk
perlu dipasang pagar pengaman maka perlu dilaporkan pengawas untuk dibuatkan gambar
baru khususnya lokasi pemasangannya.
 Dan hasil survey tersebut maka kita dapat menghitung berapa jumlah masing-masing material
seperti : Post beam, blocking piece, baut, T end, reflector. Untuk setiap lokasinya dan untuk
menentukan base camp tempat menaruh material guardrail.
II. Pengukuran
Untuk pengukuran harus disesuaikan dengan gambar rencana seperti jarak post, bentuk
lengkungan apabila lokasi atau jalan berbelok dan ketinggian pagar pengaman dari permukaan
jalan.
III. Persiapan Material
Menghitung kembali jumlah material yang diperlukan untuk masing-masing lokasi seperti
sebagai berikut :
 Beam
 Post
 Blocking Piece
 Reflektor
 T. end
 Mur baut dan Ring
 Material Cor
IV. Persiapan Peralatan
Sebelum pemasangan dilakukan kita perlu mempersiapkan peralatan agar dalam pelaksanaan
tidak ada kenadla yang berarti. Adapun peralatan yang perlu dipersiapkan adalah sebagai berikut

1. Palu seberat kurang lebih 25 kg.


2. Linggis besar
3. Linggis kecil
4. Blincong
5. Benang / tali
6. Meteran
7. Palu berat 5 kg
8. Peralatan cor
9. Kunci-kunci baut
10. Mesin las

V. Pelaksanaan Pekerjaan
Setelah dilakukan survey, pengukuran dan persiapan barng selanjutnya dilakukan pemasangan
dengan cara, yaitu melakukan penggalian tanah untuk pemasangan tiang post yang tentunya
sudah diukur terlebih dahulu baik itu luasnya maupun kedalamannya serta kelurusannya dengan
memakai benang sponengan.
Apabila pengalian sudah selesai langkah selanjutnya memasang post dengan cara memukul
bagian kedalaman kurang lebih 20 cm agar posisi post tegak lurus dan dibagian yang ditanam
diberi angkur 4 (empat) buah dengan cara dilas sebelum dilakukan pengecoran.
Setelah post-post itu terpasang kemudian dilakukan penyetelan / pemasangan beam dengan cara
memasang baut-baut kemudian kita chek kelurusan dan ketinggiannya sesuai gambar setelah itu
baru kita cor sesuai tahapannya sebagai berikut :
 Dasar pondasi diurug pasir
 Memasang bekitsting pada bagian atasnya
 Menyiram lubang dengan air.
 Mengecor dengan adukan 1 pc : 2 pasir : 3 kerikil
 Finishing pondasi.

Apabila sudah selesai pengecoran baru kita pasang perlengkapannya seperti reflector, t end
kemudian mengelas baut-bautnya untuk menghindari pencurian.

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang


PENUTUP
Apabila seluruh pekerjaan konstruksi selesai dilaksanakan, kemudian dilakukan pemberesan,
penyempurnaan serta pembersihan dari sisa-sisa ahan materia yang berada pada jembatan,
badan jalan maupun bahu jalan. Pada periode masa pemeliharaan, akan tetap pemeliharaan
bangunan dari kemungkinan timbulnya kerusakan-kerusakan. Apabila hal ini terjadi maka segera
akan dilakukan perbaikan-perbaikan dengan beban biaya sendiri. Kewajiban ini akan secara
kontinyu dilakukan hingga tiba masanya untuk penyerahan kedua (FHO) dilaksanakan.

Demikian metode pelaksanaan secara garis besar yang dapat kami sampaikan sebagai usulan
tentang pekerjaan Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue - Genting Gerbang.

Pekerjaan : Peningkatan Struktur Jalan Tanpa Penutup Pameue – Genting Gerbaang

Anda mungkin juga menyukai