Oleh
Kelompok 1:
JURUSAN FISIKA
2020
5
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini penulis
membahas mengenai SEM. Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk
melengkapi tugas pada mata kuliah Teknik Karakterisasi Material.
1. Ibu. Dra. Yenni Darvina, M.Si selaku dosen pembimbing pada mata kuliah
Teknik Karaterisai Material
2. Teman-teman yang telah memberi dukungan moril dan materil pada
penulis.
3. Pihak-pihak lain yang telah berpartisipasi namun tidak tersebutkan dalam
makalah ini.
Penulis
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang teknologi nano, maka tidak akan bisa lepas dari
mikroskop, yaitu alat pembesar untuk melihat struktur benda kecil tersebut.
(Teknologi nano : teknologi yang berbasis pada struktur benda berukuran nano
meter. Satu nanometer = sepermilyar meter). Tentu yang dimaksud disini
bukanlah mikroskop biasa, tetapi mikroskop yang mempunyai tingkat ketelitian
(resolusi) tinggi untuk melihat struktur berukuran nano meter.
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan
mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat
dengan mata telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu mikro
yang berarti kecil dan kata scopein yang berarti melihat. Mikroskop elektron
adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek
sampai 2 juta kali, yang menggunakan electro static dan electro magnetic untuk
mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan
pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop
cahaya.
Dalam sejarah, yang dikenal sebagai pembuat mikroskop pertama kali
adalah 2 ilmuwan Jerman, yaitu Hans Janssen dan Zacharias Janssen (ayah-anak)
pada tahun 1590. Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuwan lain, seperti
Galileo Galilei (Italia), untuk membuat alat yang sama. Galileo menyelesaikan
pembuatan mikroskop pada tahun 1609, dan mikroskop yang dibuatnya dikenal
dengan nama mikroskop Galileo. Mikroskop yang dirakit dari lensa optik
memiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran objek. Hal ini
disebabkan oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang
cahaya. Secara teoritis, panjang gelombang cahaya ini hanya sampai sekitar
nanometer. Untuk itu, mikroskop berbasis lensa optik ini tidak bisa mengamati
ukuran dibawah 200 nanometer.
7
Untuk melihat benda berukuran dibawah 200 nanometer, diperlukan
mikroskop dengan panjang gelombang pendek. Dari ide inilah, ditahun 1932 lahir
mikroskop elektron. Sebagaimana namanya, mikroskop elektron menggunakan
lensa, namun bukan berasal dari jenis gelas sebagaimana mikroskop optik, tetapi
dari jenis magnet. Sifat medan magnet ini bisa mengontrol dan mempengaruhi
elektron yang melaluinya, sehingga bisa berfungsi menggantikan sifat lensa pada
mikroskop optik. Kekhususan lain dari mikroskop elektron ini adalah pengamatan
objek dalam kondisi hampa udara (vacuum). Hal ini dilakukan karena sinar
elektron akan terhambat alirannya bila menumbuk molekul-molekul yang ada
diudara normal. Dengan membuat ruang pengamatan objek berkondisi vacuum,
tumbukan elektron-molekul bisa terhindarkan.
Ada 2 jenis mikroskop elektron yang biasa digunakan, yaitu Transmission
Elektron Microscopy (TEM) dan Scanning Elektron Microscopy (SEM). TEM
dikembangkan pertama kali oleh Ernst Ruska dan Max Knoll, 2 peneliti dari
Jerman pada tahun pada tahun 1932. Tidak jauh dari lahirnya TEM, SEM
dikembangkan pertama kali tahun 1965 oleh Von Ardenne dengan fungsi me-
scanning dari sinar elektron melewati sampel.
Scanning Electron Microscope (SEM) merupakan instrumen unggul dan
mudah digunakan, dibandingkan dengan insrumen lain, SEM mampu mendeteksi
berbagai sinyal dari spesimen serta dapat digunakan untuk menganalisis skala
mikro. Di dalam SEM terdapat rangkaian elektron yang dibelokkan oleh
tumbukan dengan elektron sampel.
Fungsi mikroskop elektron scanning atau SEM adalah dengan memindai
terfokus balok halus elektron ke sampel. Elektron berinteraksi dengan sampel
komposisi molekul. Energi dari elektron menuju ke sampel secara langsung dalam
proporsi jenis interaksi elektron yang dihasilkan dari sampel. Serangkaian energi
elektron terukur dapat dihasilkan yang dianalisis oleh sebuah mikroprosesor yang
canggih yang menciptakan gambar tiga dimensi atau spektrum elemen yang unik
yang ada dalam sampel dianalisis.
Sepanjang sejarah banyak fisikawan, matematikawan, dan ahli kimia mempelajari
unsur-unsur dibumi. Melalui kerja keraspara ahli tersebut dan sejumlah orang lain,
8
maka sejumlah besar informasiyang disusun dan diuji oleh mereka untuk
menetapkan prinsip dasar digunakan saat ini dalam pengembangan mikroskop
elektron scanning modern.
Dengan biaya-biaya dari Scanning Electron Microscopes (SEM) yang
turun dalam beberapa tahun terakhir, SEM berubah melebihi pusat bursa yang
berkisar pada pusat-pusat penelitian, universitas, pusat-pusat analisis, dan
sebagainya menjadi suatu alat yang aplikasinya lebih luas yang mencakup
sekolah-sekolah tinggi dan divisi pengendalian mutu dari banyak industri.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Scanning Electron Microscopy (SEM)?
2. Apa fungsi dari Scanning Electron Microscopy (SEM)?
3. Apa saja bagian-bagian Scanning Electron Microscopy (SEM) ?
4. Bagaimana prinsip kerja Scanning Electron Microscopy (SEM)?
5. Bagaimana cara menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM)?
C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui apa itu Scanning Electron Microscopy (SEM)?
2. Mengetahui fungsi dari Scanning Electron Microscopy (SEM)?
3. Mengetahui bagian-bagian dari Scanning Electron Microscopy (SEM)?
4. Memahami prinsip kerja dari Scanning Electron Microscopy (SEM)?
5. Memahami cara menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM)?
BAB II
9
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Fisika
Jc = kerapatan
sumber arus ,
λ = gelombang
electron
Cs = spherical
aberration
i = arus ,
T =suhu
10
Resolusi memungkinkan ada pengaruh komponen lain
yang menambah ketajaman gambar, diantaranya kekuatan lensa
kondenser, yang berfungsi untuk merefleksikan aliran sinar elektron,
mengurangi jarak objek dengan lensa, berbeda dengan ini ada
pengaruh mengurangi objective aperture.
(1)
e= muatan
r= jari-jari
m= massa
v= kecepatan
11
berbanding lurus dengan kecepatan elektron serta berbanding terbalik
dengan kerapatan flux
magnetik dan muatan spesifik elektron.
12
4. Pembentukan dan Mekanisme Kontras Bayangan Secunder Electron
13
permukaan dari material yang dianalisis. Scanning Elektron Microscopy (SEM)
adalah mikroskop yang menggunakan hamburan elektron dalam membentuk
bayangan elektron berinteraksi dengan atom – atom yang membentuk sampel
menghasilkan sinyal yang berisi informasi tentang penemuan sampel,
komposisi dan sifat–sifat lain seperti konduktivitas listrik. Prinsip kerja dari
SEM ini adalah dengan menggambarkan permukaan benda atau material dengan
berkas electron yang dipantulkan dengan energy tinggi. Permukaan material
yang disinari atau terkena berkar electron akan memantulkan kembali berkas
electron atau dinamakan berkas electron sekunder ke segala arah. Tetapi dari
semua berkas electron yang dipantulkan terdapat satu berkas electron yang
dipantulkan dengan intensitas tertinggi. Detector yang terdapat di dalam SEM
akan mendeteksi berkas electron berintensitas tertinggi yang dipantulkan oleh
benda atau material yang dianalisis. Selain itu juga dapat menentukan lokasi
berkas electron yang berintensitas tertinggi itu. (Abdullah, Khairurrijal. 2008)
Ketika dilakukan pengamatan terhadap material, lokasi permukaan benda
yang ditembak dengan berkas elektron yang ber intensitas tertinggi di – scan
keseluruh permukaan material pengamatan. Karena luasnya daerah pengamatan
kita dapat membatasi lokasi pengamatan yang kita lakukan dengan melakukan
zoon – in atau zoon – out. Dengan memanfaatkan berkas pantulan dari benda
tersebut maka informasi dapat di ketahui dengan menggunakan program
pengolahan citra yang terdapat dalam computer.
SEM (Scanning Electron Microscope) memiliki resolusi yang lebih tinggi
dari pada mikroskop optic. Hal ini di sebabkan oleh panjang gelombang de
Broglie yang memiliki electron lebih pendekdek daripada gelombang optic.
Karena makin kecil panjang gelombang yang digunakan maka makin tinggi
resolusi mikroskop.
14
Gambar 1. SEM (Scanning Electron Microscopy)
15
Gambar 2.
1. Pada sebuah mikroskop elektron (SEM) terdapat beberapa peralatan utama
antara lain:
Pistol elektron, biasanya berupa filamen yang terbuat dari unsur yang
mudah melepas elektron misal tungsten.
2. Lensa untuk elektron, berupa lensa magnetis karena elektron yang
bermuatan negatif dapat dibelokkan oleh medan magnet.
3. Sistem vakum, karena elektron sangat kecil dan ringan maka jika ada
molekul udara yang lain elektron yang berjalan menuju sasaran akan
terpencar oleh tumbukan sebelum mengenai sasaran sehingga
menghilangkan molekul udara menjadi sangat penting.
b. Morfologi
Fungsi SEM pada bidang morfologi adalah unutk dapat melihat dan
mengetahui bentuk dan ukuran partikel penyusun objek (kekuatan, cacat
pada Integrated Circuit (IC) dan chip, dsb.)
c. Komposisi
Fungsi SEM pada bidang komposisi adalah untuk dapat
mengetahui data kuantitatif unsur dan senyawa yang terkandung didalam
objek (titik lebur, kereaktifan, kekerasan, dsb.)
16
d. Informasi Kristalografi
17
C. Prinsip Kerja Alat
Keterangan Gambar :
1. Elektron Meriam di bagian atas kolom ( disini disebut lapangan emisi
sumber)
2. Elektro-magnetik lensa untuk mengarahkan dan fokus berkas elektron di
dalam kolom.
3. Vacuum Pompa sistem. Ketika SEM digunakan, kolom harus selalu
berada di ruang hampa. Jika sampel berada dalam lingkungan gas penuh,
berkas elektron tidak dapat dihasilkan atau dipertahankan karena
ketidakstabilan yang tinggi dalam berkas. Gas dapat bereaksi dengan
sumber elektron, menyebabkan ia terbakar, atau menyebabkan elektron
dalam berkas untuk mengionisasi, yang menghasilkan debit acak dan
menyebabkan ketidakstabilan di balok. Pada transmisi sinar melalui kolom
optik elektron juga akan terhambat oleh kehadiran molekul lainnya.
Molekul-molekul lain ini, yang bisa datang dari sampel atau mikroskop itu
sendiri, bisa membentuk senyawa dan memadatkan sampel sehingga akan
menurunkan kontras dan membuat gambar menjadi kabur.
4. Tempat sampel (membuka untuk memasukkan objek ke dalam ruang
vakum tinggi-observasi dalam modus SEM konvensional).
5. Operasi panel dengan fokus, keselarasan dan alat-alat pembesaran dan
joystick untuk posisi sampel.
6. Layar untuk menu dan menampilkan gambar.
7. Cryo-unit untuk mempersiapkan (istirahat, mantel dan menghaluskan)
bahan beku sebelum penyisipan dalam ruang pengamatan di Cryo-SEM
modus.
8. Elektronik disimpan dalam lemari di bawah meja.
9. Teknisi Mieke Wolters-seni dan Geert-Jan Janssen membahas tampilan.
Pada jenis ini, energi luar yang masuk ke bahan dalam bentuk energi
panas. Energi panas ini diubah menjadi energi kinetik. Semakin besar panas yang
diterima bahan maka akan semakin besar pula kenaikan energi kinetik yang terjadi
pada electron. Pada situasi inilah akan terdapat elektron yang pada ahirnya
terlepas keluarmelalui permukaan bahan. Bahan yang digunakan sebagai sumber
elektron disebut sebagai emiter atau lebih sering disebut katoda. Sedangkan bahan
yangmenerima elektron disebut sebagai anoda. Dalam konteks tabung hampa
(vacuum tube) anoda lebih sering disebut sebagai plate. Dalam proses emisi
termal dikenal dua macam jenis katoda yaitu :
a. Katoda panas langsung (Direct Heated Cathode, disingkat DHC)
b. Katoda panas tak langsung (Indirect Heated Cathode, disingkat IHC)
Pada katoda jenis ini katoda selain sebagai sumber elektron juga dialiri
oleh arus heater (pemanas).Material yang digunakan untuk membuat katoda
diantaranya adalah :
Tungsten Filamen
Material ini adalah material yang pertama kali digunakan orang untuk
membuatkatode. Tungsten memiliki dua kelebihan untuk digunakan sebagai
katoda yaitumemiliki ketahanan mekanik dan juga titik lebur yang tinggi (sekitar
3400 oC), sehingga tungsten banyak digunakan untuk aplikasi khas yaitu tabung
XRay yang bekerja pada tegangan sekitar 5000 V dan suhu tinggi. Akan
tetapiuntuk aplikasi yang umum terutama untuk aplikasi Tabung Audio dimana
tegangankerja dan temperature tidak terlalu tinggi maka tungsten bukan material
yang ideal,hal ini disebabkan karena tungsten memilik fungsi kerja yang tinggi
(4,52 eV) danjuga temperature kerja optimal yang cukup tinggi (sekitar 2200 oC).
b) Field emission
Pada emisi jenis ini yang menjadi penyebab lepasnya elektron dari bahan
ialahadanya gaya tarik medan listrik luar yang diberikan pada bahan. Pada katoda
yangdigunakan pada proses emisi ini dikenakan medan listrik yang cukup
besarsehingga tarikan yang terjadi dari medan listrik pada elektron
menyebabkanelektron memiliki energi yang cukup untuk lompat keluar dari
permukaan katoda.Emisi medan listrik adalah salah satu emisi utama yang terjadi
pada vacuum tubeselain emisi thermionic.
Di layar CRT inilah gambar struktur obyek yang sudah diperbesar dapat
dilihat.
a) Topografi, yaitu ciri-ciri permukaan dan teksturnya (kekerasan, sifat
memantulkan cahaya, dan sebagainya).
b) Morfologi, yaitu bentuk dan ukuran dari partikel penyusun objek
(kekuatan, cacat pada Integrated Circuit (IC)dan chip, dan sebagainya).
c) Komposisi, yaitu data kuantitatif unsur dan senyawa yang terkandung di
dalam objek (titik lebur, kereaktifan, kekerasan, dan sebagainya).
d) Informasi kristalografi, yaitu informasi mengenai bagaimana susunan dari
butir-butir di dalam objek yang diamati (konduktifitas, sifat elektrik,
kekuatan, dan sebagainya). (Prasetyo, 2011).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Keberadaan Alat
Alat ini secara umum terdapat didaerah sbb:
1. Di universitas Teknologi Bandung
2. Batan, Bandung
B. Bagian-Bagian Alat
Bagian-bagian pada SEM dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
C. Fungsi Alat
Fungsi dari SEM adalah sbb:
1.Topografi: Menganalisa permukaan dan teksture (kekerasan, reflektivitas
dsb)
2. Morfologi: Menganalisa bentuk dan ukuran dari benda sampel
3. Komposisi: Menganalisa komposisi dari permukaan benda secara
kuantitatif dan kualitatif.
D. Prinsip Kerja Alat
Secara umum prinsip kerja dari alat ini adapat dilihat gambar berikut:
D. Instrumentasi
1. Konfigurasi Sistem
Dengan system konvensional, EDX yang berdiri sendiri dikombinasikan
dengan SEM yang terpisah, sehingga operator harus belajar menggunakan kedua
system, dan masing-masing system harus dioperasikan secara terpisah. Melalui
SEM-EDX, SEM dan EDX digabungkan menjadi satu unit, mengurangi
kebutuhan akan Operasi yang komplek/ rumit.
Fungsi dari suatu SEM dan EDX digabungkan menjadi satu unit, sehingga
konfigurasi dapat dibagi menjadi unit SEM dan unit EDX. Unit SEM terdiri dari
detektor EDX, dan panel operasi terdiri dari 2 monitor, sebuah keyboard dan
mouse. Untaian pengendali EDX, 2 komputer dan disk drive MO ditempatkan
dalam suatu rak padat terletak di sebelah panel operasi. Gambar 2 menunjukkan
bagian luar dari gabungan SEM-EDX dan gambar 3 menunjukkan
konfigurasi/susunan system
Untuk menggabungkan fungsi SEM dan EDX dalam suatu alat SEM-EDX,
computer dari tiap unit dihubungkan dengan suatu Ethernet untuk pembagian
data, dan software Hi-Mouse yang dikembangkan memberikan pengoperasian
yang mudah. Dengan Ethernet dan software Hi-Mouse, satu keyboard, satu
mouse, dan dua monitor dapat digunakan menjalankan dengan lembut fungsi dari
SEM maupun EDX.
Hubungan user pada unit SEM berdedikasi pada jendela EDX yang dapat
digunakan untuk mengontrol unit EDX. Folder-folder windows dapat diatur
menjadi ‘shared’, mengizinkan data dibagi antara 2 komputer. Cara kerja jauh
lebih sederhana, dan menampilkan gambar lebih mudah, melalui pengaturan salah
satu monitor untuk menampilkan gambar pengamatan dan monitor yang Monitor
yang lai menampilkan data analisis. Karena masing-masing system harus
dioperasikan secara terpisah, maka perlu dipelajari operasi dari SEM dan EDX
secara tersendiri.
D. Aplikasi
SEM-EDX adalah nama dispersive X-ray spektroskopi energi analisis yang
dilakukan dengan menggunakan SEM . Alat dipakai umumnya untuk aplikasi
yang cukup bervariasi pada permasalahan eksplorasi dan produksi migas,
termasuk didalamnya: Evaluasi kualitas batuan reservoir melalui studi
diagnosa yang meliputi identifikasi dan interpretasi keberadaan mineral dan
distribusinya pada sistem porositas batuan. Investigasi permasalahan produksi
migas seperti efek dari clay minerals, steamfloods dan chemical treatments
yang terjadi pada peralatan pemboran, gravelpacks dan pada
reservoirIdentifikasi dari mikrofosil untuk penentuan umur dan lingkungan
pengendapan Taufik, 2008).
Instrumen ini sangat cocok untuk berbagai jenis investigasi. Hal ini mungkin
untuk menyelidiki misalnya struktur serat kayu dan kertas, logam.permukaan
fraktur, produksi cacat di karet dan plastic. Detail terkecil yang dapat dilihat
pada gambar SEM adalah 4-5 nm (4-5 sepersejuta milimeter). Detail terkecil
yang dapat dianalisis adalah pM 2-3 (2-3 seperseribu milimeter).
F. Prosedur Kerja
1. teknik pembuatan preparay yang diguanakan pada SEM
Materi yang akan dijadikan objek pemetaaan dengan menggunakan
mikroskop harus melalui proses sedemikian rupa agar dapat memenuhi
untuk dapat iuji yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pembuatan
berbagai macam tergantung specimen yang dubutuhkan
a. kriofiksasi
yaitu suatu metode persiapan yang menggunakan nitrogen cair dan
helium cair.
b. fiksasi merupakan proses yang membuat bahan menjadi lebih
reativistik
c. dehidrasi adalah proses pengantian air dalam pearut dengan bahan
organic seperti aceton.
d. Penanaman adalah proses magnifiltrasi jeringan degan resin
G. Cara Mengoperasikan
Ada 3 tahapan dalam mengoperasikan mikroskop elektron. Pertama yaitu
persiapan untuk memastikan kekeringan sampel. Kandungan air dalam
sampel yang diteliti harus ditekan seminim mungkin bahkan hingga
kering sempurna. Prosedurnya cukup sederhana tapi tidak boleh
menyebabkan kerusakan pada sampel. Sampel kemudian direkatkan pada
holder berupa silinder tembaga padat berukuran kecil. Holder ini selain
berfungsi sebagai peyangga juga menjadi medium konduktor untuk tahap
selanjutnya. Sistem mikroskop elektron membutuhkan medium
konduktor yang baik dan tembaga menjadi pilihannya.
G. Bentuk Sampel
Beberapa bahan yang bisa dicibakan antara lain adalah bahan yang cukup
bervariasi. Dapat pula digunakan untuk penetuan diagnose yang meliputi
identifikasi dan interpretasi data keberadaan migas. Bahan yang dapat dicobakan
antara lain adalah struktur serat, kayu dan kertas, , logam, permukaan fracture,
produksi cacat di karet dan plastic.
Pembahasan:
Hasil percobaan uji korosi specimen pipa API 5L grade X65 terdapat
pada table 1 dan dijelaskan bahwa pipa yang dilas menggunakan elektroda
AW7018 untuk percobaan pertama laju korosi pada bagian
Analisa Pengaruh Jenis Elektroda terhadap Laju Korosi pada
Pengelasan Pipa API 5L Grade X65 dengan Media Korosi FeCl3
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hampir sama dengan SEM hanya saja pada SEM EDX merupakan dua
perangkat analisis yang digabungkan menjadi satu panel analitis sehingga
mempermudah proses analitis dan lebih efisien. Pada dasarnya SEM EDX
merupakan pengembangan SEM. Analisa SEM EDX dilakukan untuk
memproleh gambaran permukaan atau fitur material dengan resolusi yang
sangat tinggi hingga memperoleh suatu tampilan dari permukaan sampel yang
kemudian di komputasikan dengan software untuk menganalisis komponen
materialnya baik dari kuantitatif mau pun dari kualitalitatifnya.Daftar berikut
ini merangkum fungsi yang berkontribusi pada operabilitas luar biasa dari
SEM-EDX.
1. Menu Fungsi ini digunakan untuk mengatur secara bersamaan, menyimpan,
dan mengingat parameter untuk analisis SEM dan EDX.
2. Kondisi pengukuran EDX dapat diatur dari Unit SEM (Spektral pengukuran,
multi-titik pengukuran, pemetaan, tampilan menganalisis elemen pada SEM
monitor).
3. Image data yang diperoleh dengan SEM dapat digunakan sebagai data dasar
untuk EDX.
4. Menetapkan kondisi untuk unit SEM secara otomatis dipindahkan ke unit
EDX( Rahmat, 2010 ).
DAFTAR PUSTAKA
Anggaretno, Rochani dkk. 2012. Analisa Pengaruh Jenis Elektroda terhadap Laju
Korosi pada Pengelasan Pipa API 5L Grade X65 dengan Media Korosi FeCl 3.
Surabaya. ITS
Samsiah, Robiatuh. 2009. Karakterisasi Biokomposit Apatit-Kitosan dengan
XRD (X-Ray Diffraction), FTIR (Fourier Transform Infrared), SEM (Scanning
Electron Microscopy) dan Uji Mekanik. Bogor. IPB
http://www.slideshare.net/ebentscrue/mikroskop-elektron
https://en.wikipedia.org/wiki/Scanning_electron_microscope
https://materialcerdas.wordpress.com/teori-dasar/scanning-electron-
microscopy/
https://yudiprasetyo53.wordpress.com/2011/11/07/scanning-electron-
microscope-sem-dan- optical-emission-spectroscope-oes/
http://anita-widynugroho.blogspot.co.id/2012/04/scanning-electron-
microscope-sem.html http://www.kompasiana.com/wardhanahendra/melihat-
kecanggihan-mikroskop-dengan-
percikan-emas-dan-hujan-elektron_55d58a09a2afbdf819b539bb
http://boymarsaputrapanjaitan.blogspot.co.id/2014_02_01_archive.html
http://mandeleyev-rapuan.blogspot.com/2012/03/sem-scanning-electron-
microscope.html http://munawirul-q.blogspot.co.id/2011/03/scanning-electron-
microscope-energy.html http://documents.tips/documents/makalah-sem.html
http://boymarsaputrapanjaitan.blogspot.co.id/2014_02_01_archive.html
https://id.scribd.com/doc/81178806/Makalah-SEM-kel9-Nia