Anda di halaman 1dari 3

4.

ASET TETAP DAN SUMBER DAYA ALAM


Aet Tetap merupakan aset berwujud tidak lancar yang digunaan dalam berbagai proses
manufaktur, penjualan atau jasa untuk mengasilkan pendapatan dan arus kas selama dalam satu
periode.
A. MENILAI ASET TETAP DAN SUMBER DAYA ALAM
MENILAI SUMBER DAYA ALAM , disebut juga aset yang di habiskan, merupakan hak
untuk mengambil atau mengonsumsi sumber daya alam. Contohnya adalah : hak pembelian atas
minyak mineral kayu dan gas alam.
B.PENYUSUTAN
Merupakan alokasi biaya pabrik dan peralatan (tanah tidak termasuk) selama masa
manfaatnya. Tingkat penyusutan bergantung pada dua fakor masa manfaat dan metode alokasi .
 Masa manfaat aset, sangat beragam asumsi terkait masa manfaat aset didasarkan pada
kondisi ekonomi, pehaman teknis, pengalaman, dan informasi mengenai fisik dan sifat
produktif aset. Faktor yang membatasi masa manfaat: 1. Kerusakan fisik merupakan. faktor
penting yang membatasi masa manfaat, dan hampir semua aset mengalaminya. 2.Frekuensi
dan kualitas pemeliharaan. 3. Keuangan, yang berdampak pada manfaat melalui
pengembangan teknologi, pola konsumsi, dan kekuatan ekonomi.
 Metode alokasi, setelah masa manfaat aset ditentukan beban penyusutan periodik bergantung
pada metode alokasi penyusutan bervariasi bergantung pada meode yang dipilih.

Dua jenis metode yang paling sering digunakan yaitu metode garis lurus dan dipercepat.
 Garis lurus, merupakan metode penyusutan yang mengalokasikan biaya aset selamat asa
manfaatnya berdasarkan beban periodic yang sama.
 Dipercepat, merupakan metode penyusutan yang mengalokasikan biaya aset selama masa
manfaatnya dengan cara menurun.
Deplesi, merupakan alokasi sumber daya alam berdasarkan tingkat pengolahan atau produksi
perbedaan antara penyusutan dan deplesi adalah bahwa penyusutan biasanya merupakan alokasi
biaya aset produktif sepanjang waktu, sedangkan Deplesi merupakan alokasi biaya berdasarkan
unit yang di eksploitasi dari seuber daya alam seperti batu bara, minyak mineral atau kayu.
Deplesi bergantung pada produk, semakin banyak produksi akan menghasilkan beban deplesi
semakin tinggi.
Penuruan Nilai, penuruan nilai adalah penuruan ata penghapusan atas nilai aset jangka Panjang.
C. MENGANALISIS ASET TETAP DAN DAYA ALAM
Penilaian aset tetap dan sumber daya alam menekankan objektivitas biaya historis. biaya historis
tidak relevan untuk menetapkan nilai penggantian atau menentukan kebutuhan aset operasi
dimasa yang akan dating.Biaya historis tidak dapat dibandingkan dengan laporan perusahaan
yang berdeda dan tidak berguna.
5. ASET TAK BERWUJUD
Merupakan hak keistimewaan dan manfaat dari kepemilikan atau pengendalian karakteristik aset
tak berwujud yaitu ketidak pastian yang tinggi atas manfaat masa depan dan tidak adanya
keberadaan fisik.
Kateogori aset tak berwujud :
1. goodwill
2. Paten, hak cipta, nama dagang, dan merk dagang
3. Sewa, leaseholds, dan perbaikan Gedung yang disewakan
4. Hak eksplorasi dan biaya pengemabangan sumber daya alam
5. Formula, proses, teknologi dan design khusus
6. Lisensi, wara laba, keanggotaan dan daftar pelanggan.
A. AKUNTANSI ASET TAK BERWUJUD
Aset tak berwujud yang dapat diidentifikasi, merupakan aset tak berwujud yang dapat
diidenttifkasi secara terpisah dan di kaitkan dengan haka tau keistimewaan tertentu yang
memiliki periode manfaat yang terbatas. Aset yang tak berwujud termasuk kedalam jenis ini
antara lain paten merek dagang ,hak cipta dan wara laba.
Aset tak bewujud yang tidak dapat diidentifikasi, merupakan aset yang dapat dikembangakan
secara internal atau dibeli, tetapi tidak dapat diidentifikasi dan sering kali memiliki periode
manfaat yang tidak terbatas. Contoh goodwill.
Amortisasi tak berwujud, ketika biaya di kapitalisasi untuk aset tak berwujud yang dapat di
identifikasi, biaya tersebut selanjutnya harus di amortitasi selama periode masa manfaat aset.
Lamanya periode manfaat bergantung pada jenis aset tak berwujud, kondisi permintaan, kondisi
kompetitif dan keterbatasan hukum, kontraktual, peraturan, atau ekoomi lainnya.
B. MENGANALISIS ASET TAK BERWUJUD
Aset tak berwujud seringkali merupakan salah satu aset yang lebih bernilai yang dimiliki
perusahaan dan sangat rentan untuk menyebabkan kesalahan penilaian
C. ASET TAK BERWUJUD DAN KONTINJENSI
Aset yang penting dalam kategori ini adalah goodwill yang dihasilkan secara internal. Goodwill
telah diciptakan dan dapat dijual atau menhasilkan kekuatan laba superior, laba perusahaan saat
ini disajikan lebih rendah karena adanya beban yang terkait dengan pengembangan goodwill.
D. KONTINJENSI YANG TIDAK TERCATAT
Ktegori penting lainnya dari aset yang tidak tercatat berkaitan dengan unsur jasa atau ide
contohnya adalah program televisi yang dinyatakan sebesar nilai amortisasi yang terus
menghasilkan uang dalam biaya lisensi.
7. REVALUASI MENURUT IFRS
IFRS memiliki perlakuan yang sangat berbeda dengan tradisi konservatisme. Menurut
IFRS perusahaan dapat memilih untuk melaporkan kelompok aset operasi-berwujud atau
tidak berwujud- menggunakan model revaluasi.

Anda mungkin juga menyukai