Shell Height 750 mm 29.

52756 inch
Shell Diameter 1000 mm 39.37008 inch

# Menghitung Tebal Tangki

Tebal tangki dihitung dengan persamaan 3-16 ( Brownell & Young , 1959 )

PD
t = + C
2 fE

dengan :
t= tebal tangki, inch
P= tekanan operasi, psi
D= diameter dalam tangki, inch
f= allowable working stress, psi
E= efisiensi sambungan, ( Table 13.2)
C= corrosion allowance, inches

Bahan yang digunakan adalah stainless steel AISI 316 L, dengan data :
f= 18300 psi
C= 0.125 inch
E= 0.8 (double welded butt joint)

Kondisi Operasi :
P operasi = 14.7 psi = 1 atm
Over design = 20 %
P operasi = 17.64 psi

Sehingga tebal tangki :

t= (17,64)(25400l )
 0,125
2(18300)(0,8)
t= 0.1487 inch 3.77745901639344 mm

diambil untuk perancangan, t = 3/16 inch 0.1875 inch 4.7625 mm

# Menentukan Ukuran Pengaduk

Dipilih pengaduk jenis six flat blade turbine dengan 4 baffle. Spesifikasi pengaduk ( Brown, 1950 )
Dt/Di = 3 ; Zl/Di = 3,9 ; Zi/Di = 1,3 ; W/Di = 0,17

Dengan :
Di = Diameter impeller, m
Dt = Diameter tangki, m
Zi = jarak impeller ke dasar tangki yang berbentuk silinder, m
Zl = tinggi cairan dalam tangki, m
W= lebar baffle, m
 Dt = 1.00 m 3.28 ft
Di = 0.33 m 1.09 ft
Zl = 1.30 m 4.27 ft
Zi = 0.43 m 1.42 ft
W= 0.06 m 0.19 ft

# Menghitung Kecepatan Putaran Pengaduk

Kecepatan putaran pengaduk dihitung berdasarkan persamaan 8-8 ( Rase, 1977 )

WELH 600 2
n2 = ( )
2.Di πDi
dengan :
n= kecepatan putaran pengaduk, rpm
Di = diameter impeller, ft
WELH = Water Eqivalent Liquid head, ft
= tinggi larutan spesifik x sp.gr larutan
Densitas larutan = 1.017 gr/cm3 --> sp.gr = 1.017, maka :

Jika tangki berisi 80% cairan, maka :

WELH = (0.563*0.8)(1.017)
= 0.46 m
= 1.50 ft

sehingga diperoleh :
n= 144.832 rpm
= 2.4139 rps

# Mengecek Turbulensi ( Reynold Number )

Bilangan Reynold dihitung dengan persamaan 10.11 ( Coulson and Richardson, 1989 )

2
Di ρn
Re =
μ
Di = 33.333333333 cm
ρ= 1.0170 gr/cm3
n= 2.4139 rps
μ= 0.0065 gr/cm.s

Re = 420935.2576 Berarti kondisi aliran dalam tangki turbulen

alam tangki turbulen