Anda di halaman 1dari 5

PEMICUAN STOP BUANG AIR BESAR

SEMBARANGAN (BABS)
No. Dokumen : (kosongkan dulu)
No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : (kosongkan dulu)
Halaman :1/3
UPT
PUSKESMAS
MANDAU
a. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut STBM atau
CLTS (Community Led Total Sanitasi) adalah pendekatan untuk mengubah
perilaku hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan
metode pemicuan
b. Metode Pemicuan adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk
mendorong perubahan perilaku hygiene dan sanitasi sehingga individu atau
masyarakat dapat mengambil keputusan sendiri untuk meningkatkan
kondisi akses terhadap sarana jamban sesuai kondisi lingkungan tempat
tinggal dan resiko yang dihadapinya tanpa subsidi/bantuan
c. Pendekatan Stop BABS difokuskan pada pencapaian outcome perubahan
1. Pengertian
perilaku oleh masyarakat dibantu dengan pendekatan yang tepat guna
untuk memicu perubahan, selaras dengan keyakinan masyarakat mencapai
tujuan outcome adalah lingkungan yang bebas dari buang air besar
sembarangan tempat
d. 5 Pilar STBM/CLTS adalah:
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS)
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
3. Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM IRT)
4. Pengeloaan sampah dengan benar
5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan aman
a. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk sanitarian dalam
2. Tujuan
melaksanakan kegiatan pemicuan BABS
3. Kebijakan SP Kepala UPT Puskesmas Pinggir Kecamatan Mandau Nomor............... /
2018 tentang Pengelolaan dan Pelaksanaan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM)
a. Kepmenkes Nomor 852/Menkes/SK/IX/2008 Tentang Strategi Nasional
4. Referensi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
b. Permenkes Nomor 3 Tahun 2014 Tentang STBM
1. Alat :
a. Alat Tulis
2. Bahan :
a. Absen hadir
5. Alat dan b. Formulir laporan pemicuan
Bahan c. Tanah lapang/halaman
d. Bubuk keramik : putih, kuning, merah
e. Potongan-potongan kertas/karton
f. Kapur tulis / bahan local : daun, batu, ranting kayu, dll

6. Prosedur / a. Sanitarian menentukan lokasi, komunitas, dan tanggal pelaksanaan yang


Langkah - akan dipicu yang dikoordinasikan melalui bidan desa/petugas di desa
Langkah b. Sanitarian melaporkan nama petugas yang akan melaksanakan kegiatan
kepada Kasubag Tata Usaha agar di buatkan surat tugasnya
c. Sanitarian mendatangi tempat pemicuan yang terlebih dahulu melapor ke
pihak desa maksud dan tujuan dilakukan pemicuan
d. Pembukaan dengan cara perkenalkan diri dan tim, minta izin untuk
melakukan pemicuan, serta informasikan maksud dan tujuan kedatangan
untuk belajar bukan untuk memberi bantuan
e. Cairkan suasana melalui permainan
f. Buat pemetaan yang dibantu oleh RW/RT/pemuka masyarakat untuk
membuat peta wilayah tempat pemicuan tersebut, antara lain : rumah
masing-masing, TTU (sekolah,tempat ibadah), jalan, sungai, dan lain-lain
dengan menaburkan bubuk keramik warna putih
g. Tanyakan berapa jumlah anggota keluarga masing-masing kepala keluarga
dengan menuliskan nama kk dan jumlah anggota keluarga tersebut ke
dalam potongan kertas/karton dan tanyakan kemana mereka bab selama
ini, jika di wc/jamban maka bubuhkan bubuk keramik warna kuning di
dalam potongan kertas/karton, dan jika tidak di wc/jamban/babs maka
bubuhkan bubuk keramik warna kuning di luar potongan kertas/karton
h. Akan terlihat kk dengan jumlah anggota keluarga yang mana babs dan
mana yang tidak babs
i. Ajak masyarakat untuk menghitung sendiri tinja yang mereka hasilkan
kg/kwintal/ton dalam 1hari, 1 minggu, 1 bulan dan 1 tahun, dan tanyakan
kemana selama ini tinja tersebut di buang?
j. Picu dengan rasa jijik, rasa malu, rasa takut sakit, rasa takut dosa, rasa
tidak mampu yang dihubungkan antara kebersihan dengan agama
k. Ajak masyarakat agar menghentikan kebiasaan BABS dan hidup bersih
dan sehat
l. Dorong masyarakat untuk mau berubah (dengan memberi
reward/applaus/tepuk tangan) dan membuat kesepakatan kapan
masyarakat tersebut sanggup untuk membuat jamban dengan menulis
nama,tanggal mulai dan selesai membuat jamban, dan mentanda-tangani
kesepakatan tersebut yang diketahui leh rt/rw/lurah/kepala desa
m. Penutup dengan memberi dukungan dan do’a serta mengucapkan
terimakasih telah diberi kesempatan untuk belajar di masyarakat

7. Bagan Alir
Sanitarian menentukan lokasi, komunitas,
tanggal pelaksanaan

Melaporkan nama petugas ke Kasubag TU


untuk dibuat SPT

Mendatangi tempat pemicuan dan melapor


ke pihak desa maksud dan tujuan dilakukan
pemicuan

Pembukaan : perkenalkan diri dan tim, minta


izin, maksud dan tujuan pemicuan
Cairkan suasana dengan permainan

Buat pemetaan : lokasi rumah,TTU, jalan,


sungai, dll

Tanyakan jumlah anggota keluarga masing-


masing kk dan kemana mereka bab selama ini ?

Ya Tidak

Bubuhkan bubuk keramik warna kuning di Bubuhkan bubuk keramik warna kuning di
dalam potongan kertas/karton luar potongan kertas/karton

Akan terlihat kk dengan jumlah anggota keluarga yang mana babs dan
tidak babs

Ajak masyarakat untuk menghitungsendiri tinja yang mereka hasilkan


kg/kwintal/ton dalam 1 hari, 1 minggu, 1 bulan, dan 1 tahun, dan
tanyakan kemana selama ini tinja tersebut di buang?

Picu dengan rasa jijik, rasa malu, rasa takut sakit, rasa takut dosa, rasa
tidak mampu yang dihubungkan antara kebersihan dan agama

Ajak masyarakat menghentikan kebiasaan BABS dan hidup bersih dan


sehat

Dorong masyarakat untuk mau berubah (dengan memberi reward/applaus/tepuk tangan) dan
membuat kesepakatan
Penutup dengan memberi dukungan dan do’a serta
mengucapkan terimakasih

8. Hal – Hal
Yang Perlu Sanitarian memerlukan tim untuk melakukan pemicuan
Diperhatikan
1. Penangung Jawab Program Promkes
9. Unit Terkait 2. Bidan desa / petugas desa
3.Lurah / Kepala desa
a. SPT
10. Dokumen b. Absensi
Terkait c. Formuli laporan pemicuan
d. Dokumentasi
Tanggal Mulai
11. Rekaman No. Yang Diubah Isi Perubahan
Diberlakukan
Historis
1.
Perubahan
2.

Anda mungkin juga menyukai