PENDAHULUAN
Berdasarkan masalah absensi gur yang sering terjadi di SDN 7 Lubuk Besar,
maka bagaimana cara untuk mengembangkan Desain Sistem Absensi Guru SDN 8
Lubuk Besar berbasis website?
1
2. Model yang digunakan adalah waterfall
3. Desain sistem absensi yang dibuat tidak melibatkan bahasa pemrograman
Tujuan dari adanya penelitian ini adalah guna untuk menyelesaikan masalah
absensi manual yang terjadi di sekolah tersebut. Adapun manfaat penulisan ini bagi
sekolah itu adalah untuk membantu operator sekolah dalam mengelola absensi tersebut
dan mempermudah dalam melakukan perekapan data.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
berurutan dan berkelanjutanî. Waterfall model sebagai salah satu teori dasar dan seakan
wajib dipelajari dalam konteks siklus hidup perangkat lunak, merupakan sebuah siklus
hidup yang terdiri dari mulai fase hidup perangkat lunak sebelum terjadi hingga
pascaproduksi. Waterfall model memiliki definisi sendiri bahwa sebuah hidup perangkat
lunak memiliki sebuah proses yang linear dan sekuensial. [3]
Pada era globalisasi saat ini kemajuan teknologi sangat pesat khususnya dalam
bidang Ilmu Teknologi. Dimana kemajuan teknologi memasuki ke semua bidang sosial,
ekonomi dan pendidikan. Perkembangan kebutuhan sistem komputerisasi juga
sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya ilmu
4
komputer. Karena itu diketahui bersama bahwa komputer mampu memegang
peran penting sebagai alat bantu dalam pengolahan data serta dapat memecahkan
masalah kecil sampai dengan yang kompleks sekalipun.
Namun cukup banyaknya sistem informasi yang dibuat tidak layak pakai
karena tidak dilakukan pengujian sebelumnya, sehingga perlu untuk mengembangkan
sistem informasi absensi siswa dan menguji tingkat kualitasnya sehingga sistem yang
dibuat layak untuk dipergunakan. Salah satu cara untuk melihat kelayakan suatu
perangkat lunak yaitu dengan melakukan pengujian berdasarkan standar ISO 9126
pada aspek functionality, reliability, usability, efficiency, maintainability dan
portability. [7]
Sistem yang dibuat dapat digunakan dimana saja, dengan menggunakan satu
database yang akan menyimpan data absensi sehingga kemungkinan data tercecer akan
kecil. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Bagimu yang telah terakreditasi A dan
memiliki 30 orang tenaga pendidik serta 8 pegawai. Dengan predikat tersebut maka
pihak sekolah senantiasa berusaha meningkatkan kinerja tenaga pendidik dan
pegawainya sebagai bagian dari kompetisi mereka di dunia pendidikan. Penelitian ini
5
dikembangkan dengan desain eksploratori menggunakan alat bantu (tools) unified
modelling language dilanjut pemrograman MySQL untuk repositori data, penulisan
koding dengan PHP dan desain interface dengan dreamweaver CSS3. Hasil dari
penelitian ini berupa aplikasi rekapitulasi absensi guru dan pegawai secara elektronik
yang dapat menyajikan informasi kinerja guru dan pegawai dengan tepat dan akurat.
Ariesna (2014) Sistem ini dibangun menggunakan metode SDLC (System Development
Life Cycle) yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis, desain, implementasi, uji coba
dan pemeliharaan. Pembangunan sistem ini menggunakan alat bantu pengembangan
sistem yaitu Data Flow Diagram (DFD), Context Diagram, Entity Relationship
Diagram (ERD) dan Flowchart 4 serta dengan menggunakan web framework
codeigneter dengan bahasa pemrograman PHP, Html, dan MySQL sebagai
databasenya. [8]
Oleh karena itu sistem yang dibuat dapat diharapkan untuk memperbaiki segala
kekurangan dan kecurangan yang ada pada proses manual. Proses komputerisasi
diperusahaan ini menjadi sangat penting untuk mempercepat proses pengolahan data,
menghasilkan informasi yang akurat dan meminimalisir 5 kecurangan-kecurangan yang
ada.
Sistem Informasi absensi yang dibuat dapat mengubah sistem kerja yang semula
masih manual menjadi terkomputerisasi dan terintegrasi satu dengan yang lainnya
sehingga untuk melakukan pengabsenan pegawai dapat langsung dilakukan secara
terkomputerisasi.
6
Kekurangan sistem absensi berbasis komputer
1. Apabila pegawai lupa absensi, sistem akan menghitung over time sampai
pegawai tersebut absensi lagi, tapi ini bisa diakali diprogram dengan manual
absensi.
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
System Development System Life Cycle yang biasadisebut SDLC adalaH proses
mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan
model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem
perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang
untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. [1]
SPECIFICATION
DEVELOPMENT
VALIDATION
EVOLUTION
Gambar 3.1
Tahapan SDLC
3.1.1 Specification
8
Aktifitas dimana pelanggan dan pengembang membuat definisi mengenai software yang
akan dibangun dan juga batasan pada pengembangannya.
3.1.2 Development
Aktifitas dimana software diproduksi ( didisain dan diprogram).
3.1.3 Validation
Aktifitas dimana dilakukan proses pengecekan apakah software yang dibangun sudah
sesuai dengan keinginan pelanggan
3.1.4 Evolution
Metode penelitian yang digunakan adalah waterfall. Waterfall model diciptakan pertama
kali oleh William Royce pada tahun 1970 dan mulai terkenal karena logika fase yang
ditampilkan benar adanya. Dalam perkembangan jaman, banyak kalangan menyatakan
bahwa model siklus hidup sudah kuno atau usang, tetapi dalam kenyataan model ini
masih relevan untuk diterapkan pada sebuah proyek pengembangan perangkat lunak
dengan melakukan adaptasi pada kebutuhan sistem dan skala proyek tersebut.
Waterfall model sendiri memiliki definisi bahwa sebuah proses hidup perangkat lunak
memiliki sebuah proses yang linear dan sekuensial. [2]
9
ANALISIS
KEBUTUHAN
PERANGKAT
LUNAK
DESAIN
PEMBUATAN
KODE PROGRAM
PENGUJIAN
PENDUKUNG
ATAU
PEMELIHARAAN
Gambar 3.2
Tahapan Waterfall
10
proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak
yang sudah ada, tetapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru. [3]
11
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak. Yang 17 Politeknik Negeri Sriwijaya Bab II Tinjauan Pustaka perlu
di perhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem
bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
Use case diagram
Diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi
yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk
mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja
yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
12
BAB IV
4.1.2 Visi
Menjadikan SDN 08 Lubuk Besar unggul dalam belajar, santun dalam bertindak,
inovatif dan bermutu dalam pendidikan berdasarkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
4.1.3 Misi
a. Melaksanakan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif dan inovatif
b. Membudayakan sikap santun, saling menghormati dan menjunjung nilai kemanusiaan
13
c. Menciptakan situasi kondusif bagi membangun kepribadian siswa yang beriman dan
bertakwa
Gambar 4.1.4
Struktur organisasi
a. Dilihat dari fungsi manajerialnya. Fungsi manajerial merupakan fungsi penting dari
kepala sekolah karena kepala sekolah dituntut untuk mampu dan juga handal mengatur
setiap kegiatan, dan juga perangkat yang berada didalam lingkungan sekolah tempat dia
memimpin. Adapun tugas kepala sekolah berdasarkan fungsi manajerial, yaitu :
1. Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkat perencanaan
2. Mengembangkan organiasi sekolah sesuai dengan kebutuhan
3. Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara
optimal
14
4. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajar yang
efektif
5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
peserta didik
6. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal
7. Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide,
sumber belajar dan pembiayaan sekolah
8. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan
penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik
9. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah
dan tujuan pendidikan nasional.
10. Mengelola keuangan sekolah dengn prinsip pengelolaan akuntabel, transparan dan
efisien
11. Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah
12. Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan
kegiatan peserta didik disekolah
13. Mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan
pengambilan keputusan
14. Memanfaatkan hasil teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah
15. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah dengan prosedur yang tepat serta merencanakan tindak lanjutnya.
b. Dilihat dari fungsi perencanaan. Pada fungsi ini, setiap kepala sekolah dituntut untuk
mampu membuat dan menyusun perencanaan kegiatan, baik kegiatan belajar mengajar,
kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pelatihan para guru dan staff serta berbagai perencanaan
lainnya yang menyangkut masa depan sekolah yang dipimpinnya. Adapun tugas dari
fungsi perencanaan ini, yaitu :
1. Melakukan perencanaan keuangan, dengan mengusulkan dan mengesahkan anggaran
belanja dan juga anggaran pendapatan sekolah
15
2. Terlibat aktif dalam rapat bersama dengan dinas pendidikan untuk membahas
perencanaan sekolah
3. Menjalankan kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut
4. Melaksanakan dan mengaplikasikan visi misi dari sekolah yang dipimpinnya
5. Menyusun target kerja yang harus dicapai oleh seluruh perangkat sekolah, paling tidak
selama satu tahun ajaran yang akan datang
6. Meningkatkan dan memaksimalkan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah
c. Dilihat dari fungsi pengawasan tugas kepala sekolah adalah :
1. Menyusun aturan dan juga tata tertib bagi guru, staff, dan juga murid secara adil dan
objektif
2. Memberikan sanksi tegas dan nyata kepada seluruh perangkat sekolah yang
melanggar peraturan
3. Menjaga agar setiap perangkat sekolah seperti guru, staff dan juga murid dapat
membawa nama baik dan juga martabat sekolah ketika berada diluar lingkungan
sekola
4. Berperan aktif dalam forum kepala sekolah untuk meningkatkan pengawasan
terhadap siswa, agar tidak terlibat berbagai macam hal dan juga kegiatan yang
melawan hokum dan macam-macam norma yang berlaku
5. Mendelegasikan fungsi kepengewasan kepada beberapa guru yang berwenang, seperti
wakil kepala sekolah, atau ketua bidang keamanan sekolah
6. Memastikan bahwa sekolah adalah lingkungan yang aman dan nyaman bagi siapapun
yang berada didalamnya
d. Fungsi dukungan dan fungsi sosial. Tugas kepala sekolah berdasarkan fungsi dukungan
dan fungsi sosial :
1. Memberi bantuan dana bagi perwakilan sekolah yang mengikuti perlombaan dan
kompetisi
2. Mendukung hasil inovasi yang dibuat oleh siswa
3. Memberikan bantuan beasiswa bagi siswa yang berprestasi
4. Membantu memberikan dukungan moral bagi siswa dan perangkat sekolah yang
sedang mengalami masalah
16
5. Memfasilitasi sekolah dengan pihak luar sekolah dalam menyelesaikan masalah atau
mendiskusikan topic tertentu
2. Guru kelas
Tugas guru kelas
a. mengelola kelas
b. Mengenal dan memahami situasi kelasnya
c. Memberikan motivasi kepada siswa agar belajar sungguh-sungguh baik di sekolah
maupul diluar sekolah
3. Operator Sekolah
Tugas operator sekolah
a. Uninstall dan Install aplikasi Dapodik, input data dan update data
b. Mendaftarkan diri sebagai operator sekolah di website resmi kemendikbud
c. Melakukan verifikasi dan validasi satuan pendidikan
d. Melakukan verifikasi dan validasi pendidikan dan kependidikan
17
e. Melakukan verifikasi dan validasi peserta didik
f. Menginputkan data penjamin mutu pendidikan
g. Memeriksa SIMPKB setiap GTK
4. Bagian perpustakaan
Tugas bagian perpustakaan
a. Pelayanan perpustakaan
b. Inventarisasi dan pengadministrasian
c. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika
d. Menyusun tata tertib perusahaan
18
Rangkap : 1 (satu)
Frekuensi : Setiap akhir semester
Volume : 10/semester
Keterangan : Berisi tentang data absensi guru selama
satu semester
Hasil Analisa : Cukup baik
guru
Media : Kertas
Distribusi : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Rangkap : 1(satu)
Frekuensi : Setiap akhir semester
Volume : 1/semester
Keterangan : Berisi data tentang guru
Hasil analisa : Cukup baik
4.2.5 Desain
Perancangan sistem informasi absensi guru SDN 08 Lubuk Besar menggunakan UML
sebagai pemodelan sistem.
1. Activity Diagram
19
GURU OPERATORSEKOLAH SISTEMDEPDIKBUD
Datang ke
Sekolah
Mengisi Buku
Absensi
Gambar 4.2.5.1
Aktivitas Absensi Guru
Artinya, setiap guru yang datang ke sekolah harus mengisi buku absensi guru. Setelah
selesai mengisi data absensi guru tersebut guru harus menyerahkan buku absensi itu ke
operator sekolah. Yang nantinya setiap akhir bulan, operator sekolah akan menginput data
absensi tersebut ke sistem depdikbud sebagai laporan.
Guru
mengisi absensi operator sekolah
menyerahkan absensi
kelola absensi
menginput absensi
Gambar 4.2.5.2
20
Use Case Absensi Guru
Ada 2 aktor yang terlibat dalam absensi guru yaitu guru dan operator sekolah. Guru
bertugas mengisi absensi yang berisi daftar nomor induk guru nasional dan paraf.
Kemudian data absensi tersebut diserahkan ke operator sekolah yang kemudian akan
dikelola dan diinput data tersebut ke website depdikbud.
Entry Absensi
Cetak Absensi
Gambar 4.3.1
Use Case Diagram Absensi Guru Berbasis Website
Deskripsi Use case
a. Use case : Entry Data Guru
Actor : Operator Sekolah
Deskripsi :
1). Operator sekolah membuka form guru
2). Jika operator sekolah ingin menginputkan data guru maka tinggal menginput data
pada form guru
3). Jika operator sekolah ingin menyimpan data guru yang sudah di entry maka klik
tombol Simpan
4). Jika ingin merubah maka klik tombol ubah
5). Jika ingin menghapus klik tombol hapus
21
6). Jika operator sekolah ingin membatalkan data guru pada form guru lalu klik
tombol batal.
b. Use case : Entry Absensi
Actor : Guru
Deskripsi :
1). Guru membuka form absensi
2). Jika guru ingin menambahkan absensi maka tinggal mengentry data pada form
absensi
3). Jika guru ingin menyimpan absensi yang sudah di entry klik tombol Simpan.
22
4.3.2 Desain Basis Data
1. ERD
kd_jadwal
hari
JADWAL
kd_jadwal
DAFTAR kd_absensi
tgl
MAPEL
kd_mapel
nm_mapel
23
kd_jadwal
hari
JADWAL
kd_jadwal
DAFTAR kd_absensi
hari
1 1 M
M
GURU ISI ABSENSI ADA KELAS
kd_absensi
1 kd_kelas
tgl
nign jam_dtg gedung
nama jam_plg
tmp_lahir
tgl_lahir
jenkel
PUNYA
agama
alamat
no_telp
email
MAPEL
kd_mapel
nm_mapel
24
3. LRS
MAPEL
kd_mapel
kd_absensi
nm_mapel
kd_abesnsi
GURU ABSENSI
nign kd_absensi KELAS
nama nign kd_absensi kd_kelas
nign tgl
tmp_lahir kd_absensi
tgl_lahir jam_dtg gedung
agama jam_plg
alamat
no_telp
kd_abesnsi
DAFTAR JADWAL
kd_jadwal kd_absensi kd_jadwal
kd_absensi kd_absensi
hari hari
4. Tabel
25
TABEL 4.3.2.4.1 GURU
TABEL 4.3.2.4.3KELAS
26
Tabel 4.3.2.5.1 Spesifikasi Basis Data Guru
27
Panjang Record : 150 Byte
Jumlah Record : 10 record
Struktur :
28
Jumlah Record : 30 record
Struktur :
29
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 8 LUBUK BESAR
MASTER - NIGN
NAMA
TRANSAKSI +
TMP_LAHIR
LAPORAN + TGL_LAHIR
AGAMA
ALAMAT
NO_TELP
ZZZZZZZZZ
UBAH HAPUS
30
2. Rancangan Layar Transaksi
Rancangan Layar Daftar_Jadwal
MASTER + KD_JADWAL
KD_ABSENSI
TRANSAKSI -
HARI
LAPORAN +
SIMPAN KELUAR
ZZ Z Z
UBAH HAPUS
31
3. Rancangan Layar Laporan
Rancangan Layar Laporan Absensi
MASTER + NIGN
NAMA
TRANSAKSI +
JAM DATANG
LAPORAN -
JAM PULANG
SIMPAN KELUAR
ZZZZZ
UBAH HAPUS
Ga
mbar Rancangan Layar 4.3.3.3 Laporan Absensi
32
4.3.4 Tampilan Layar
Tampilan layar login
LOGIN
NIGN 19690909200506
PASSWORD ********
33
Tampilan Layar Input Data Guru
NAMA DJUMHORI
TRANSAKSI +
TMP_LAHIR PANGKALPINANG
AGAMA ISLAM
ALAMAT PERLANG
NO_TELP 085267471995
EMAIL dejehori@gmail.com
34
Tampilan Layar Input Absensi
NAMA DJUMHORI
TRANSAKSI +
JAM DATANG 07.00 WIB
35
4.4 Sequence Diagram
a. Sequence Diagram Entry Data Guru
Entry Guru()
Entry Guru()
Simpan() Simpan()
Simpan()
Ubah() Ubah()
Ubah()
Hapus() Hapus()
Hapus()
Blank Form()
Batal() Batal()
Batal()
Blank Form()
Keluar()
Keluar() Keluar()
Exit()
36
b. Sequence Diagram Entry Absensi
Display kd_absensi()
Entry Absensi()
Entry Absensi()
Display Kelas()
Batal() Batal()
Blank Form()
Keluar()
Keluar() Keluar()
Exit()
37
c. Sequence Diagram Entry Data Kelas
Display Kelas()
Entry Kelas()
Entry Kelas()
Display Kelas()
Display Kelas()
Hapus()
Hapus() Hapus()
Display Kelas()
Batal() Batal()
Blank Form()
Keluar()
Keluar()
Exit()
38
d. Sequence Diagram Entry Jadwal
Display Mapel()
Simpan()
Simpan() Simpan()
Blank Form()
Keluar
Keluar()
Exit()
39
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Telah dihasilkan aplikasi absensi berbasis website SDN 8 Lubuk Besar yang
memberikan kemudahan bagi operator sekolah dalam mengelola dan mengakses
informasi absensi baik dari segi penggunaanya maupun pada proses pembuatan
laporan.
2. Dengan menggunakan aplikasi absensi berbasis web operator sekolah dapat
meminimalisir kehilangan dan kesalahan pencatatan data baik dalam proses absensi
itu sendiri maupun pembuatan laporan absensi.
3. Data absensi dapat diolah secara terstruktur yang dapat memberikan kemudahan
kepada operator sekolah dalam proses pencarian data absensi.
5.2 Saran
Terdapat saran yang dapat membantu pengembangan aplikasi absensi pada SDN
8 Lubuk Besar di masa yang akan datang, antara lain:
1. Operator sekolah harus melakukan back-up data sertapemeliharaan sistem yang
baik dan efektif secara rutin guna mengantisipasi kerusakan pada sistem dan
human error.
2. Sistem absensi guru pada SDN 8 Lubuk Besar dapat dikembangkan lagi dengan
menggabungkan aplikasi lain seperti finger print.
40
DAFTAR PUSTAKA
X[1] P.D.Roger Pressman, Rekayasa Perangkat Lunak, 1st ed. Yogyakarta: Andi Yogyakarta,
2002.
[2] Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani, Pengantar Sistem Informasi, 1st ed.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2017.
[4] A. Kadir, Web mencakup: HTML, CSS, JavaScript dan PHP. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta, 2003.
[5] Triyono, S. Rosiana, and G. Taufik, “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru Dan
Staff Pada Smk Pancakarya Tangerang Berbasis Web,” vol. 4, no. 2, pp. 153–167, 2018.
[6] N. Nurdiana and Y. Zarkasi, “Rancang Bangun Aplikasi Absensi Guru Di Smk Negeri 1
Panyingkiran Berbasis Desktop Mengunakan Visual Basic . Net,” vol. 03, no. 02, pp. 71–
80, 2017.
[8] “Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Smk Bagimu,” pp. 1–15, 2006.
[9] I. R. Fauzi, “Aplikasi Absensi Guru Pada Smk Negeri 1 Sanden Dengan Java,” pp. 1–15,
2014.
[10] I. Sommerville, Software Engineering, 6th ed. Londion: Pearson Education, 2000.
LAMPIRAN
41
1. Lampiran Keluaran
2. Lampiran Masukan
42