Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah


Sekolah Dasar Negeri (SDN) 8 Lubuk Besar merupakan sekolah yang terletak di
kabupaten Bangka Tengah. Sekolah itu berdiri pada 01-01-1978 sesuai yang tertera di
surat keputusan (SK) pendirian sekolah tersebut dan sekolah tersebut mendapat izin
operasional pada 23-11-2010 sesuai dengan yang tertera di surat keputusan (SK) Izin
Operasional. Awalnya sekolah tersebut bernama SDN 19 Koba karena dulunya masih
masuk kecamatan Koba tapi namanya berubah saat sudah menjadi bagian dari kecamatan
Lubuk Besar. Sekolah tersebut dibangun di tanah seluas 1479m2. Sekolah tersebut
dipimpin oleh Djumhori dan operator sekolah tersebut bernama Rinda Efena.
Operator sekolah itulah yang bertugas untuk mengatur sistem-sistem yang ada
disekolah tersebut termasuk sistem kehadiran atau absensi guru ataupun petugas sekolah.
Namun untuk mengisi data absensi tersebut operator tersebut memerlukan dokumen-
dokumen yang berisi daftar kehadiran guru yang didalam daftar tersebut berisikan nomor
induk guru nasional (NIGN), nama dan paraf.
Namun sistem absensi yang manual tersebut masih memiliki banyak kekurangan
salah satunya kurangnya efisiensi biaya. Kurangnya efektif waktu maksudnya disini
adalah guru harus mengisi absensi tersebut dikertas yang disiapkan. Hal itu tentulah akan
membuat pemborosan kertas dan sulitnya mencari data absensi serta terancam dengan
bencana alam seperti banjir dan kebakaran.
Untuk mensiasati hal itu, maka sistem absensi yang masih berisfat manual
tersebut haruslah diperbaharui menjadi sistem absensi berbasis website. Oleh karena itu
dibutuhkanlah metode dan model untuk merancang desain sistem tersebut. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang berisikan profil para
guru yang mengajar disekolah itu dan model yang digunakan adalah model waterfall.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah absensi gur yang sering terjadi di SDN 7 Lubuk Besar,
maka bagaimana cara untuk mengembangkan Desain Sistem Absensi Guru SDN 8
Lubuk Besar berbasis website?

1.3 Batasan Masalah

Adapun hal-hal yang menjadi batasan masalah penulis dalam melakukan


penelitian ini, yaitu :

1. Desain sistem absensi dibuat hanya untuk guru disekolah tersebut

1
2. Model yang digunakan adalah waterfall
3. Desain sistem absensi yang dibuat tidak melibatkan bahasa pemrograman

1.4 Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dari adanya penelitian ini adalah guna untuk menyelesaikan masalah
absensi manual yang terjadi di sekolah tersebut. Adapun manfaat penulisan ini bagi
sekolah itu adalah untuk membantu operator sekolah dalam mengelola absensi tersebut
dan mempermudah dalam melakukan perekapan data.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Pendukung Umum


2.1.1 Definisi Sistem
Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan
dari unsur, komponen atau variable yang teroganisir, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain dan terpadu. Definisi lain dari sistem adalah sekelompok
unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. [1]
2.1.2 Definisi Informasi
Secara umum informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
2.1.3 Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan.
2.1.4 Definisi Desain
Desain dapat diartikan sebagai suatu kegiatan untuk menciptakan sesuatu.

Menciptakan sesuatu dapat berupa merancang, atau memperbarui. [2]

2.2 Teori Waterfall

Waterfall merupakan salah satu metode pengembangan sistem informasi yangbersifat


sistematis dan sekuensial, artinya setiap tahapan dalam metode ini dilakukan secara

3
berurutan dan berkelanjutanî. Waterfall model sebagai salah satu teori dasar dan seakan
wajib dipelajari dalam konteks siklus hidup perangkat lunak, merupakan sebuah siklus
hidup yang terdiri dari mulai fase hidup perangkat lunak sebelum terjadi hingga
pascaproduksi. Waterfall model memiliki definisi sendiri bahwa sebuah hidup perangkat
lunak memiliki sebuah proses yang linear dan sekuensial. [3]

Ada 5 tahapan di waterfall, yaitu :

2.2.1. Analisis kebutuhan perangkat lunak


Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan
kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang
dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk
didokumentasikan.
2.2.2 Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan
program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi
antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak
dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan
menjadi program pada tahap selanjutnya.
2.2.3 Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah
program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
2.2.4 Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir
kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
2.2.5 Pendukung atau pemeliharaan
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah
dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan
tidak terdeteksi saat pengujian. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi
proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak
yang sudah ada, tetapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru. [4]

2.3 Tinjauan Pustaka

Pada era globalisasi saat ini kemajuan teknologi sangat pesat khususnya dalam
bidang Ilmu Teknologi. Dimana kemajuan teknologi memasuki ke semua bidang sosial,
ekonomi dan pendidikan. Perkembangan kebutuhan sistem komputerisasi juga
sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya ilmu

4
komputer. Karena itu diketahui bersama bahwa komputer mampu memegang
peran penting sebagai alat bantu dalam pengolahan data serta dapat memecahkan
masalah kecil sampai dengan yang kompleks sekalipun.

Setiap organisasi seperti halnya pada sekolah sangat membutuhkan sistem


yang terkomputerisasi secara akurat, cepat, dan efisien. Sistem informasi absensi pada
sekolah merupakan salah satu hal yang sangat penting dilakukan untuk mendata
kehadiran guru dan staff yang ada pada sekolah tersebut. Suatu fasilitas atau
sarana sangat diperlukan untuk menunjang dan membantu melaksanakan
pengolahan data yang tepat. [5]

Salah satunya adalah dengan sistem absensi guru SMKN 1 Panyingkiran


masih menggunakan absensi guru secara manual (kertas). Absensi secara manual
masih belum ekonomis, efektif dan efisien. Adapun tujuan aplikasi ini untuk
mempermudah dalam pendataan absensi guru SMKN 1 Panyingkiran dengan
menggunakan pemograman Visual Basic.NET dengan database Microsoft Access
dan Scanner Barcode untuk mempermudah dalam proses pengolahan serta
pembuatan laporannya. [6]

Namun cukup banyaknya sistem informasi yang dibuat tidak layak pakai
karena tidak dilakukan pengujian sebelumnya, sehingga perlu untuk mengembangkan
sistem informasi absensi siswa dan menguji tingkat kualitasnya sehingga sistem yang
dibuat layak untuk dipergunakan. Salah satu cara untuk melihat kelayakan suatu
perangkat lunak yaitu dengan melakukan pengujian berdasarkan standar ISO 9126
pada aspek functionality, reliability, usability, efficiency, maintainability dan
portability. [7]

Sistem yang dibuat dapat digunakan dimana saja, dengan menggunakan satu
database yang akan menyimpan data absensi sehingga kemungkinan data tercecer akan
kecil. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Bagimu yang telah terakreditasi A dan
memiliki 30 orang tenaga pendidik serta 8 pegawai. Dengan predikat tersebut maka
pihak sekolah senantiasa berusaha meningkatkan kinerja tenaga pendidik dan
pegawainya sebagai bagian dari kompetisi mereka di dunia pendidikan. Penelitian ini

5
dikembangkan dengan desain eksploratori menggunakan alat bantu (tools) unified
modelling language dilanjut pemrograman MySQL untuk repositori data, penulisan
koding dengan PHP dan desain interface dengan dreamweaver CSS3. Hasil dari
penelitian ini berupa aplikasi rekapitulasi absensi guru dan pegawai secara elektronik
yang dapat menyajikan informasi kinerja guru dan pegawai dengan tepat dan akurat.
Ariesna (2014) Sistem ini dibangun menggunakan metode SDLC (System Development
Life Cycle) yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis, desain, implementasi, uji coba
dan pemeliharaan. Pembangunan sistem ini menggunakan alat bantu pengembangan
sistem yaitu Data Flow Diagram (DFD), Context Diagram, Entity Relationship
Diagram (ERD) dan Flowchart 4 serta dengan menggunakan web framework
codeigneter dengan bahasa pemrograman PHP, Html, dan MySQL sebagai
databasenya. [8]

Oleh karena itu sistem yang dibuat dapat diharapkan untuk memperbaiki segala
kekurangan dan kecurangan yang ada pada proses manual. Proses komputerisasi
diperusahaan ini menjadi sangat penting untuk mempercepat proses pengolahan data,
menghasilkan informasi yang akurat dan meminimalisir 5 kecurangan-kecurangan yang
ada.

Sistem Informasi absensi yang dibuat dapat mengubah sistem kerja yang semula
masih manual menjadi terkomputerisasi dan terintegrasi satu dengan yang lainnya
sehingga untuk melakukan pengabsenan pegawai dapat langsung dilakukan secara
terkomputerisasi.

Kelebihan dari sistem absensi berbasis komputer :

1. Menyediakan fungsi absensi pegawai yang akan mencatat jam masuk,jam


pulang,jam kerja efektif, kekurangan jam kerja dan kelebihan jam kerja.
2. Menyediakan fungsi pengeloaan data – data absensi pegawai, termasuk di
dalamnya pengelolaan data cuti dan libur pegawai.
3. Menyediakan fungsi kalender yang dapat di atur khusus untuk instansi/pemda
tertentu.

6
Kekurangan sistem absensi berbasis komputer
1. Apabila pegawai lupa absensi, sistem akan menghitung over time sampai
pegawai tersebut absensi lagi, tapi ini bisa diakali diprogram dengan manual
absensi.

Perlu adanya perawatan (maintenance) terhadap hardware maupun software yang


terencana dan rutin. [9]

7
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi System Development Life Cycle (SDLC)

System Development System Life Cycle yang biasadisebut SDLC adalaH proses
mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan
model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem
perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang
untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya. [1]

Berikut adalah tahapan-tahapan dari SDLC

SPECIFICATION

DEVELOPMENT

VALIDATION

EVOLUTION

Gambar 3.1

Tahapan SDLC

3.1.1 Specification

8
Aktifitas dimana pelanggan dan pengembang membuat definisi mengenai software yang
akan dibangun dan juga batasan pada pengembangannya.
3.1.2 Development
Aktifitas dimana software diproduksi ( didisain dan diprogram).
3.1.3 Validation
Aktifitas dimana dilakukan proses pengecekan apakah software yang dibangun sudah
sesuai dengan keinginan pelanggan
3.1.4 Evolution

Aktifitas dimana dilakukan perubahan/modifikasi terhadap software untuk diadaptasikan


terhadap perubahan kebutuhan dari pelanggan. [10]

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah waterfall. Waterfall model diciptakan pertama
kali oleh William Royce pada tahun 1970 dan mulai terkenal karena logika fase yang
ditampilkan benar adanya. Dalam perkembangan jaman, banyak kalangan menyatakan
bahwa model siklus hidup sudah kuno atau usang, tetapi dalam kenyataan model ini
masih relevan untuk diterapkan pada sebuah proyek pengembangan perangkat lunak
dengan melakukan adaptasi pada kebutuhan sistem dan skala proyek tersebut.

Waterfall model sendiri memiliki definisi bahwa sebuah proses hidup perangkat lunak
memiliki sebuah proses yang linear dan sekuensial. [2]

9
ANALISIS
KEBUTUHAN
PERANGKAT
LUNAK

DESAIN

PEMBUATAN
KODE PROGRAM

PENGUJIAN

PENDUKUNG
ATAU
PEMELIHARAAN

Gambar 3.2
Tahapan Waterfall

3.2.1 Analisis kebutuhan perangkat lunak


Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan
perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh
user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk
didokumentasikan.
3.2.2 Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan
program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi
antarmuka, dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak
dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan
menjadi program pada tahap selanjutnya.
3.2.3 Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah
program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
3.2.4 Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir
kesalahan dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan.
3.2.5 Pendukung atau pemeliharaan
Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah
dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan
tidak terdeteksi saat pengujian. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi

10
proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak
yang sudah ada, tetapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru. [3]

3.3 Tools Pengembangan Sistem


UML atau Unified Modelling Language adalah salah satu alat bantu yang sangat
handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi objek. Hal ini dikarenakan UML
menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan bagi pengembang sistem
untuk membuat cetak biru atas visi mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti
serta dilengkapi dengan mekanisme yang efektif untuk berbagi dan mengkomunikasikan
rancangan mereka dengan yang lain.
Sebagai sebuah notasi grafis yang relatif sudah dibakukan dan dikontrol oleh
OMG (Object Management Group- Mungkin lebih dikenal sebagai badan yang berhasil
membakukan CORBA – Common Object Request Broker Architecture), UML
menawarkan banyak keistimewaan. UML tidak hanya dominan dalam penotasian di
lingkungan Object Oriented (OO) tetapi popular juga diluar lingkungan OO. Paling tidak
ada tiga karakter penting di UML yaitu sketsa, cetak biru dan bahasa pemrograman.
Sebagai sketsa, UML bisa berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan
beberapa aspek dari berbagai sistem. Dengan demikian semua anggota tim akan
mempunyai gambaran yang sama tentang sistem. UML juga bisa berfungsi sebagai cetak
biru. Dengan cetak biru maka akan bisa diketahui informasi detil tentang coding program
atau bahkan membaca program dan menginterprestasikannya kembali kedalam diagram.
Sebagai bahasa pemrograman, UML dapat menterjemahkan diagram yang ada di UML
menjadi code program yang siap untuk dijalankan.
UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori.
Berikut ini penjelasan singkat dari pembagian kategori tersebut.
1. Structure diagram, yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan
suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan. Structure diagram terdiri dari class
diagram, object diagram, component diagram, composite structure diagram, package
diagram dan deployment diagram.
2. Behavior diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan
kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem. Behavior
diagram terdiri dari Use case diagram, Activity diagram, State Machine System.
3. Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan
interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.
Interaction diagram terdiri dari Sequence Diagram, Communication Diagram, Timing
Diagram, Interaction Overview Diagram.
Namun, dalam penelitian ini jenis diagram yang akan digunakan adalah acitivity
diagram dan use case diagram.
 Activity diagram

11
Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau
aktivitas dari sebuah sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada
perangkat lunak. Yang 17 Politeknik Negeri Sriwijaya Bab II Tinjauan Pustaka perlu
di perhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem
bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem.
 Use case diagram

Diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi
yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor
dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk
mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja
yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

3.4 Definisi software pengembangan sistem


3.4.1 Definisi Web
Web merupakan salah satu sumber internet yang berkembang pesat. Informasi web
didistribusikan melalui pendekatan hypertext, yang memungkinkan suatu teks pendek
yang menjadi acuan untuk membuka dokumen yang lain. Bagai jaring laba-laba, jejaring
web telah membentang keseluruh penjuru dunia. Tidak hanya terbatas pada lembaga-
lembaga yang penelitian yang ingin mempublikasikan hasil riset. Web juga banyak
digunakan oleh perusahaan bisnis yang ingin mengiklankan produk atau melakukan
transaksi bisnisnya. [4]

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tinjauan Organisasi


4.1.1 Sejarah Sekolah Dasar Negeri 08 Lubuk Besar
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 08 Lubuk Besar dengan NPSN 10900838 merupakan sekolah
yang terletak di kabupaten Bangka Tengah. Sekolah itu berdiri pada 01-01-1978 sesuai yang
tertera di surat keputusan (SK) pendirian sekolah tersebut dan sekolah tersebut mendapat izin
operasional pada 23-11-2010 sesuai dengan yang tertera di surat keputusan (SK) Izin
Operasional. Awalnya sekolah tersebut bernama SDN 19 Koba karena dulunya masih masuk
kecamatan Koba tapi namanya berubah saat sudah menjadi bagian dari kecamatan Lubuk
Besar. Sekolah tersebut dibangun di tanah seluas 4490m 2. Sekolah tersebut dipimpin oleh
Djumhori dan operator sekolah tersebut bernama Rinda Efena.
Sekolah tersebut memiliki 8 ruang kelas, 1 ruang perpustakaan dan 2 ruang sanitasi siswa.
Didalam sekolah tersebut juga ada rumah dinas untuk pegawai sekolah yang terdiri dari 3
rumah. Ada 5 orang guru yang bertugas mengajar disana dan tahun ajaran 2018/2019 sekolah
tersebut memiliki 122 siswa dengan 70 siswa laki-laki dan 52 siswa perempuan. Sekolah ini
sudah memiliki kurikulum K-13 dengan akreditasi sekolah B.

4.1.2 Visi
Menjadikan SDN 08 Lubuk Besar unggul dalam belajar, santun dalam bertindak,
inovatif dan bermutu dalam pendidikan berdasarkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.

4.1.3 Misi
a. Melaksanakan pembelajaran secara aktif, kreatif, efektif dan inovatif
b. Membudayakan sikap santun, saling menghormati dan menjunjung nilai kemanusiaan

13
c. Menciptakan situasi kondusif bagi membangun kepribadian siswa yang beriman dan
bertakwa

4.1.4 Struktur Organisasi

Gambar 4.1.4

Struktur organisasi

4.1.5 Tugas dan Wewenang


1. Kepala Sekolah

Tugas Kepala Sekolah

a. Dilihat dari fungsi manajerialnya. Fungsi manajerial merupakan fungsi penting dari
kepala sekolah karena kepala sekolah dituntut untuk mampu dan juga handal mengatur
setiap kegiatan, dan juga perangkat yang berada didalam lingkungan sekolah tempat dia
memimpin. Adapun tugas kepala sekolah berdasarkan fungsi manajerial, yaitu :
1. Menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkat perencanaan
2. Mengembangkan organiasi sekolah sesuai dengan kebutuhan
3. Memimpin sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara
optimal

14
4. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajar yang
efektif
5. Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran
peserta didik
6. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia secara
optimal
7. Mengelola hubungan sekolah dan masyarakat dalam rangka pencarian dukungan ide,
sumber belajar dan pembiayaan sekolah
8. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru, dan
penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik
9. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah
dan tujuan pendidikan nasional.
10. Mengelola keuangan sekolah dengn prinsip pengelolaan akuntabel, transparan dan
efisien
11. Mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung pencapaian tujuan sekolah
12. Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan pembelajaran dan
kegiatan peserta didik disekolah
13. Mengelola sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusunan program dan
pengambilan keputusan
14. Memanfaatkan hasil teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan
manajemen sekolah
15. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah dengan prosedur yang tepat serta merencanakan tindak lanjutnya.
b. Dilihat dari fungsi perencanaan. Pada fungsi ini, setiap kepala sekolah dituntut untuk
mampu membuat dan menyusun perencanaan kegiatan, baik kegiatan belajar mengajar,
kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan pelatihan para guru dan staff serta berbagai perencanaan
lainnya yang menyangkut masa depan sekolah yang dipimpinnya. Adapun tugas dari
fungsi perencanaan ini, yaitu :
1. Melakukan perencanaan keuangan, dengan mengusulkan dan mengesahkan anggaran
belanja dan juga anggaran pendapatan sekolah

15
2. Terlibat aktif dalam rapat bersama dengan dinas pendidikan untuk membahas
perencanaan sekolah
3. Menjalankan kurikulum yang berlaku di sekolah tersebut
4. Melaksanakan dan mengaplikasikan visi misi dari sekolah yang dipimpinnya
5. Menyusun target kerja yang harus dicapai oleh seluruh perangkat sekolah, paling tidak
selama satu tahun ajaran yang akan datang
6. Meningkatkan dan memaksimalkan fasilitas yang dimiliki oleh sekolah
c. Dilihat dari fungsi pengawasan tugas kepala sekolah adalah :
1. Menyusun aturan dan juga tata tertib bagi guru, staff, dan juga murid secara adil dan
objektif
2. Memberikan sanksi tegas dan nyata kepada seluruh perangkat sekolah yang
melanggar peraturan
3. Menjaga agar setiap perangkat sekolah seperti guru, staff dan juga murid dapat
membawa nama baik dan juga martabat sekolah ketika berada diluar lingkungan
sekola
4. Berperan aktif dalam forum kepala sekolah untuk meningkatkan pengawasan
terhadap siswa, agar tidak terlibat berbagai macam hal dan juga kegiatan yang
melawan hokum dan macam-macam norma yang berlaku
5. Mendelegasikan fungsi kepengewasan kepada beberapa guru yang berwenang, seperti
wakil kepala sekolah, atau ketua bidang keamanan sekolah
6. Memastikan bahwa sekolah adalah lingkungan yang aman dan nyaman bagi siapapun
yang berada didalamnya
d. Fungsi dukungan dan fungsi sosial. Tugas kepala sekolah berdasarkan fungsi dukungan
dan fungsi sosial :
1. Memberi bantuan dana bagi perwakilan sekolah yang mengikuti perlombaan dan
kompetisi
2. Mendukung hasil inovasi yang dibuat oleh siswa
3. Memberikan bantuan beasiswa bagi siswa yang berprestasi
4. Membantu memberikan dukungan moral bagi siswa dan perangkat sekolah yang
sedang mengalami masalah

16
5. Memfasilitasi sekolah dengan pihak luar sekolah dalam menyelesaikan masalah atau
mendiskusikan topic tertentu

Wewenang Kepala Sekolah

a. Mengesahkan perubahan dokumen


b. Mengendalikan sistem manajemen mutu
c. Mengangkat dan memberhentikan jabatan dalam unit kerja
d. Memberi teguran bagi guru dan pegawai yang melepaskan disiplin dan tata tertib
e. Mendelegasikan tugas petugas yang berhalangan hadir
f. Menandatangani surat-surat dinas dan surat berharga

2. Guru kelas
Tugas guru kelas
a. mengelola kelas
b. Mengenal dan memahami situasi kelasnya
c. Memberikan motivasi kepada siswa agar belajar sungguh-sungguh baik di sekolah
maupul diluar sekolah

Wewenang guru kelas

a. Memberi penilaian hasil belajar


b. Memberi sanksi dan penghargaan kepada siswa

3. Operator Sekolah
Tugas operator sekolah
a. Uninstall dan Install aplikasi Dapodik, input data dan update data
b. Mendaftarkan diri sebagai operator sekolah di website resmi kemendikbud
c. Melakukan verifikasi dan validasi satuan pendidikan
d. Melakukan verifikasi dan validasi pendidikan dan kependidikan

17
e. Melakukan verifikasi dan validasi peserta didik
f. Menginputkan data penjamin mutu pendidikan
g. Memeriksa SIMPKB setiap GTK

Wewenang operator sekolah

Operator sekolah berwenang untuk mengubah data di dapodik.

4. Bagian perpustakaan
Tugas bagian perpustakaan
a. Pelayanan perpustakaan
b. Inventarisasi dan pengadministrasian
c. Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika
d. Menyusun tata tertib perusahaan

4.2 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak


4.2.1 Requirements Analysis
Untuk menghasilkan sistem informasi absensi guru berbasis website maka
diperlukan beberapa kebutuhan, yaitu :
1. Komputer
2. Jaringan Internet
3. Photoshop
4. Adobe Dreamweaver
5. Rationalrose
6. Microsoft Visio Drawing

4.2.2 Analisa Dokumen Keluaran


Nama Keluaran : Absensi
Fungsi : Untuk mengetahui tingkat kehadiran guru
selama satu semester
Media : Kertas
Distribusi : Guru

18
Rangkap : 1 (satu)
Frekuensi : Setiap akhir semester
Volume : 10/semester
Keterangan : Berisi tentang data absensi guru selama
satu semester
Hasil Analisa : Cukup baik

4.2.3 Analisa Dokumen Masukan

Nama keluaran : Data Guru

Fungsi : Untuk mengetahui profil setiap

guru
Media : Kertas
Distribusi : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Rangkap : 1(satu)
Frekuensi : Setiap akhir semester
Volume : 1/semester
Keterangan : Berisi data tentang guru
Hasil analisa : Cukup baik

4.2.4 Identifikasi Kebutuhan Sistem


Berdasarkan hasil analisa dan uraian mengenai sistem yang sedang berjalan di SDN 8
Lubuk Besar, maka dapat diidentifikasikan kekurangan yang ada, sehingga pada sistem
mendatang dibutuhkan :
a. Kebutuhan : Entry Data Guru
Masalah : Sebelumnya masih bersifat manual dan
Belum terkomputerisasi
Usulan : Disediakannya form entry data guru yang
terintegrasi dan terkomputerisasi, sehingga
dapat tersimpan secara efektif dan efisien.

4.2.5 Desain
Perancangan sistem informasi absensi guru SDN 08 Lubuk Besar menggunakan UML
sebagai pemodelan sistem.
1. Activity Diagram

19
GURU OPERATORSEKOLAH SISTEMDEPDIKBUD

Datang ke
Sekolah

Mengisi Buku
Absensi

Menyerahkan Menerima lalu Menginput


Buku Absensi Data Absensi

Mengirim Data Absensi Menerima Data


Setiap Akhir Bulan Absensi

Gambar 4.2.5.1
Aktivitas Absensi Guru

Artinya, setiap guru yang datang ke sekolah harus mengisi buku absensi guru. Setelah
selesai mengisi data absensi guru tersebut guru harus menyerahkan buku absensi itu ke
operator sekolah. Yang nantinya setiap akhir bulan, operator sekolah akan menginput data
absensi tersebut ke sistem depdikbud sebagai laporan.

2. Use Case Diagram

Guru
mengisi absensi operator sekolah

menyerahkan absensi

kelola absensi

menginput absensi

Gambar 4.2.5.2

20
Use Case Absensi Guru

Ada 2 aktor yang terlibat dalam absensi guru yaitu guru dan operator sekolah. Guru
bertugas mengisi absensi yang berisi daftar nomor induk guru nasional dan paraf.
Kemudian data absensi tersebut diserahkan ke operator sekolah yang kemudian akan
dikelola dan diinput data tersebut ke website depdikbud.

4.3 Tahap Desain


1. Desain Interaksi Sistem

Operator Sekolah Guru

Entry Data Guru

Entry Absensi

Cetak Absensi

Gambar 4.3.1
Use Case Diagram Absensi Guru Berbasis Website
Deskripsi Use case
a. Use case : Entry Data Guru
Actor : Operator Sekolah
Deskripsi :
1). Operator sekolah membuka form guru
2). Jika operator sekolah ingin menginputkan data guru maka tinggal menginput data
pada form guru
3). Jika operator sekolah ingin menyimpan data guru yang sudah di entry maka klik
tombol Simpan
4). Jika ingin merubah maka klik tombol ubah
5). Jika ingin menghapus klik tombol hapus

21
6). Jika operator sekolah ingin membatalkan data guru pada form guru lalu klik
tombol batal.
b. Use case : Entry Absensi
Actor : Guru
Deskripsi :
1). Guru membuka form absensi
2). Jika guru ingin menambahkan absensi maka tinggal mengentry data pada form
absensi
3). Jika guru ingin menyimpan absensi yang sudah di entry klik tombol Simpan.

22
4.3.2 Desain Basis Data

1. ERD

kd_jadwal
hari
JADWAL

kd_jadwal
DAFTAR kd_absensi
tgl

GURU ISI ABSENSI ADA KELAS


kd_absensi
nign kd_kelas
tgl
nama gedung
jam_dtg
tmp_lahir
jam_plg
tgl_lahir
jenkel PUNYA
agama
alamat
no_telp
email

MAPEL
kd_mapel
nm_mapel

Gambar 4.3.2.1 Diagram ER

2. Transformasi ERD ke LRS

23
kd_jadwal
hari

JADWAL

kd_jadwal
DAFTAR kd_absensi
hari

1 1 M
M
GURU ISI ABSENSI ADA KELAS

kd_absensi
1 kd_kelas
tgl
nign jam_dtg gedung
nama jam_plg
tmp_lahir
tgl_lahir
jenkel
PUNYA
agama
alamat
no_telp
email

MAPEL

kd_mapel
nm_mapel

Gambar 4.3.2.2 transformasi ERD ke LRS

24
3. LRS

MAPEL

kd_mapel
kd_absensi
nm_mapel

kd_abesnsi
GURU ABSENSI
nign kd_absensi KELAS
nama nign kd_absensi kd_kelas
nign tgl
tmp_lahir kd_absensi
tgl_lahir jam_dtg gedung
agama jam_plg
alamat
no_telp
kd_abesnsi

email

DAFTAR JADWAL
kd_jadwal kd_absensi kd_jadwal
kd_absensi kd_absensi
hari hari

Gambar 4.3.2.3 LRS

4. Tabel

25
TABEL 4.3.2.4.1 GURU

Nign nama tmp_lahir tgl_lahir Agama alamat no_telp Email


PK

TABEL 4.3.2.4.2 ABSENSI

kd_absensi Nign Tgl jam_dtg jam_plg


PK FK

TABEL 4.3.2.4.3KELAS

kd_kelas kd_absensi Gedung


PK FK

TABEL 4.3.2.4.4 MAPEL

kd_mapel kd_absensi nm_mapel


PK FK

TABEL 4.3.2.4.5 DAFTAR_JADWAL

kd_jadwal kd_absensi Hari


PK FK

TABEL 4.3.2.4.6 JADWAL

kd_jadwal kd_absensi Hari


PK FK

5. Spesifikasi Basis Data


a. Nama File : Guru
Media : Harddisk
Isi : Data Guru
Organisasi : Index Sequential
Primary Key : nign
Panjang Record :130 Byte
Jumlah Record : 10 record
Struktur :

26
Tabel 4.3.2.5.1 Spesifikasi Basis Data Guru

No Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan


1 NIGN VarChar 14 - Nomor Induk Guru Nasional
2 Nama VarChar 30 - Nama Lengkap
3 Tmp_lahir VarChar 25 - Tempat Lahir
4 Tgl_lahir Date - Tanggal Lahir
5 Jenkel Text - Jenis Kelamin
6 Agama Text - Agama
7 Alamat Text - Alamat
8 No Telp INT 12 - Nomor Telepon
9 Email VarChar 50 - Email

b. Nama File : Absensi


Media : Harddisk
Isi : Data Absensi
Organisasi : Index Sequential
Primary Key : kd_absensi
Panjang Record : 100 Byte
Jumlah Record : 20 record
Struktur :
Tabel 4.3.2.5.2 Spesifikasi Data Absensi

No Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan


1 Kd_absensi VarChar 5 - Kode Absensu
2 NIGN VarChar 14 - Nomor Induk Guru Nasional
3 Tgl Date - Tanggal
4 Jam Dtg VarChar 8 - Jam Datang
5 Jam Plg VarChar 8 - Jam Pulang

c. Nama File : Kelas


Media : Harddisk
Isi : Data Kelas
Organisasi : Index Sequential
Primary Key : kd_kelas

27
Panjang Record : 150 Byte
Jumlah Record : 10 record
Struktur :

Tabel 4.3.2.5.3 Spesifikasi Basis Data Kelas

No Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan


1 Kd_kelas VarChar 5 - Kode Kelas
2 Kd_absensi VarChar 5 - Kode Absensi
3 Gedung INT 1 - Gedung

d. Nama File : Mapel


Media : Harddisk
Isi : Data Mapel
Organisasi : Index Sequential
Primary Key : kd_mapel
Panjang Record : 100 Byte
Jumlah Record : 30 record
Struktur :

Tabel 4.3.2.5.4 Spesifikasi Basis Data Mapel

No Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan


1 Kd_mapel VarChar 5 - Kode Mata Pelajaran
2 Kd_absensi VarChar 5 - Kode Absensi
3 Nm_mapel VarChar 20 - Nama Mata Pelajaran

e. Nama File : Daftar Jadwal


Media : Harddisk
Isi : Data Daftar Jadwal
Organisasi : Index Sequential
Primary Key : kd_jadwal
Panjang Record : 100 Byte

28
Jumlah Record : 30 record
Struktur :

Tabel 4.3.2.5.5 Spesifikasi Basis Data Daftar Jadwal

No Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan

1 Kd_jadwal VarChar 5 - Kode Jadwal

2 Kd_absensi VarChar 5 - Kode Absensu

3 Hari Text 10 - Hari

4.3.3 Rancangan Layar


1. Rancangan Layar Master
Rancangan Layar Entry Guru

29
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 8 LUBUK BESAR

HOME DASHBOARD HALAMAN ENTRY DATA GURU

MASTER - NIGN

NAMA
TRANSAKSI +
TMP_LAHIR

LAPORAN + TGL_LAHIR

AGAMA

ALAMAT

NO_TELP

EMAIL

SIMPAN UBAH HAPUS BATAL KELUAR

No NIGN NAMA TMP_LAHIR TGL_LAHIR AGAMA ALAMAT NO_TELP EMAIL ACTION

Display Display Display Display Display Display Display Display Display

ZZZZZZZZZ
UBAH HAPUS

Gambar 4.3.3.1 Rancangan Layar Entry Data Guru

30
2. Rancangan Layar Transaksi
Rancangan Layar Daftar_Jadwal

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 8 LUBUK BESAR

HOME DASHBOARD HALAMAN DAFTAR JADWAL

MASTER + KD_JADWAL

KD_ABSENSI
TRANSAKSI -
HARI

LAPORAN +

SIMPAN KELUAR

No KD_JADWAL KD_ABSENSI HARI ACTION

Display Display Display Display

ZZ Z Z
UBAH HAPUS

Gambar 4.3.3.2 Rancangan Layar Daftar_Jadwal

31
3. Rancangan Layar Laporan
Rancangan Layar Laporan Absensi

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 8 LUBUK BESAR

HOME DASHBOARD HALAMAN LAPORAN ABSENSI

MASTER + NIGN

NAMA
TRANSAKSI +
JAM DATANG

LAPORAN -
JAM PULANG

SIMPAN KELUAR

No NIGN NAMA JAM JAM ACTION


DATANG PULANG

Display Display Display Display Display

ZZZZZ
UBAH HAPUS

Ga
mbar Rancangan Layar 4.3.3.3 Laporan Absensi

32
4.3.4 Tampilan Layar
Tampilan layar login

LOGIN

NIGN 19690909200506

PASSWORD ********

Gambar 4.3.4.1 Tampilan Layar Login

33
Tampilan Layar Input Data Guru

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 8 LUBUK BESAR

HOME DASHBOARD HALAMAN ENTRY DATA GURU

MASTER - NIGN 19690909200506

NAMA DJUMHORI
TRANSAKSI +
TMP_LAHIR PANGKALPINANG

LAPORAN + TGL_LAHIR 1969-09-09

AGAMA ISLAM

ALAMAT PERLANG

NO_TELP 085267471995

EMAIL dejehori@gmail.com

SIMPAN UBAH HAPUS BATAL KELUAR

Gambar 4.3.4.2 Tampilan Layar Input Data Guru

34
Tampilan Layar Input Absensi

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SDN 8 LUBUK BESAR

HOME DASHBOARD HALAMAN LAPORAN ABSENSI

MASTER + NIGN 19690909200506

NAMA DJUMHORI
TRANSAKSI +
JAM DATANG 07.00 WIB

LAPORAN - 14.00 WIB


JAM PULANG

SIMPAN UBAH HAPUS BATAL KELUAR

Gambar 4.3.4.3 Tampilan Layar Input Absensi

35
4.4 Sequence Diagram
a. Sequence Diagram Entry Data Guru

: Operator Sekolah : Form Guru : Ctrl Guru : Guru

Open Guru() Open Guru()

Entry Guru()
Entry Guru()

Simpan() Simpan()
Simpan()

Ubah() Ubah()
Ubah()

Hapus() Hapus()
Hapus()

Blank Form()

Batal() Batal()
Batal()

Blank Form()

Keluar()
Keluar() Keluar()

Exit()

Gambar 4.4.1 Sequence Entry Data Guru

36
b. Sequence Diagram Entry Absensi

: Guru : FormAbsensi : Ctrl Absensi : Absensi : Kelass

Open Absensi() Get Absensi() Get Absensi()

Display kd_absensi()

Entry Absensi()
Entry Absensi()

Pilih Kelas() Get Kelas() Get Kelas()

Display Kelas()

Simpan() Simpan() Simpan()

Batal() Batal()
Blank Form()

Keluar()
Keluar() Keluar()
Exit()

Gambar 4.4.2 Sequence Entry Absensi

37
c. Sequence Diagram Entry Data Kelas

: Operator Sekolah : Form Kelas : Ctrl Kelas : Kelas


Open Kelas() Open Kelas()
Open Kelas()

Display Kelas()

Entry Kelas()
Entry Kelas()

Simpan() Simpan() Simpan()

Display Kelas()

Ubah() Ubah() Ubah()

Display Kelas()

Hapus()
Hapus() Hapus()

Display Kelas()

Batal() Batal()

Blank Form()

Keluar()
Keluar()
Exit()

Gambar 4.4.3 Sequence Entry Kelas

38
d. Sequence Diagram Entry Jadwal

: Tata usaha : FormMapel : Ctrl Mapel : Mapel


Open Mapel() Open Mape()l
Get Mapel()

Display Mapel()

Entry Mapel() Entry Mapel()

Simpan()
Simpan() Simpan()

Batal() Batal() Batal()

Blank Form()

Keluar
Keluar()
Exit()

Gambar 4.4.4 Sequence Entry Jadwal

39
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Telah dihasilkan aplikasi absensi berbasis website SDN 8 Lubuk Besar yang
memberikan kemudahan bagi operator sekolah dalam mengelola dan mengakses
informasi absensi baik dari segi penggunaanya maupun pada proses pembuatan
laporan.
2. Dengan menggunakan aplikasi absensi berbasis web operator sekolah dapat
meminimalisir kehilangan dan kesalahan pencatatan data baik dalam proses absensi
itu sendiri maupun pembuatan laporan absensi.
3. Data absensi dapat diolah secara terstruktur yang dapat memberikan kemudahan
kepada operator sekolah dalam proses pencarian data absensi.

5.2 Saran
Terdapat saran yang dapat membantu pengembangan aplikasi absensi pada SDN
8 Lubuk Besar di masa yang akan datang, antara lain:
1. Operator sekolah harus melakukan back-up data sertapemeliharaan sistem yang
baik dan efektif secara rutin guna mengantisipasi kerusakan pada sistem dan
human error.
2. Sistem absensi guru pada SDN 8 Lubuk Besar dapat dikembangkan lagi dengan
menggabungkan aplikasi lain seperti finger print.

40
DAFTAR PUSTAKA

X[1] P.D.Roger Pressman, Rekayasa Perangkat Lunak, 1st ed. Yogyakarta: Andi Yogyakarta,
2002.

[2] Elisabet Yunaeti Anggraeni dan Rita Irviani, Pengantar Sistem Informasi, 1st ed.
Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 2017.

[3] W Raharja, Konsep Dasar Waterfall. 2014.

[4] A. Kadir, Web mencakup: HTML, CSS, JavaScript dan PHP. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta, 2003.

[5] Triyono, S. Rosiana, and G. Taufik, “Perancangan Sistem Informasi Absensi Guru Dan
Staff Pada Smk Pancakarya Tangerang Berbasis Web,” vol. 4, no. 2, pp. 153–167, 2018.

[6] N. Nurdiana and Y. Zarkasi, “Rancang Bangun Aplikasi Absensi Guru Di Smk Negeri 1
Panyingkiran Berbasis Desktop Mengunakan Visual Basic . Net,” vol. 03, no. 02, pp. 71–
80, 2017.

[7] S. M. K. M. Wates and M. Wates, “Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan


Berbasis Web Di Development of Library Information System Based on Web in Smk,”
pp. 1–10.

[8] “Sistem Informasi Absensi Pegawai Pada Smk Bagimu,” pp. 1–15, 2006.

[9] I. R. Fauzi, “Aplikasi Absensi Guru Pada Smk Negeri 1 Sanden Dengan Java,” pp. 1–15,
2014.

[10] I. Sommerville, Software Engineering, 6th ed. Londion: Pearson Education, 2000.

LAMPIRAN

41
1. Lampiran Keluaran

2. Lampiran Masukan

42

Anda mungkin juga menyukai