Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas karunianya yaitu nikmat iman dan sehat, kami dapat menyelesaikan
tugas dengan sebaik-baiknya. Ini tak lain dan tak bukan sebagai wujud dari pengabdian kami kepada
Allah SWT dan negara, sekaligus bentuk realisasi dari tanggung jawab kami selama mengikuti mata
kuliah ini.

Makalah ini berisi materi “Pengertian dan Hakikat Ilmu Pendidikan” yaitu pembahasan yang
memaparkan tentang hakikat pendidikan itu sendiri. Sehingga makalah dapat digunakan untuk
penyajian diskusi dan untuk keperluan lainnya.

Kami berharap makalah dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa/i sebagai materi dalam belajar
atau sebagai bahan bacaan untuk menambah wawasan yang telah ada. Kami juga mengucapkan
banyak terimakasih kepada dosen pengampu kami Dr. Samsul Aripin, M.Pd yang sudah membimbing
kami selama proses pengerjaan makalah. Semoga beliau senantiasa dirahmati oleh Allah SWT.

Tangerang, 28 September 2019

Pemakalah
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah hak bagi setiap orang dan sebuah proses bagi seseorang untuk mencapai
harapan dan tujuan kehidupannya. Pendidikan tidak ada begitu saja, namun melewati
serangkaian proses yang panjang. Kurang lebih 250 ribu tahun lalu, saat terbentuknya suatu
peradaban baru, dasar pendidikan mulai menampakkan dirinya lewat pemikiran sederhana
manusia saat itu. Dari situ muncul pengelompokkan pemikiran yang dibungkus dengan sebuah
alat berupa Pendidikan. Setiap orang memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan
tanpa terkecuali. Pernyataan tersebut tercantum di UU No. 20 tahun 2003 tentang Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ilmu pendidikan?
2. Apa hakikat Ilmu pendidikan?

C. Tujuan
1)      Memberi informasi mengenai hal yang terkait dengan Ilmu pendidikan, untuk
meningkatkan kesadaran dan mutu berpendidikan.
2)      Mampu memahami pengertian dan hakikat Ilmu pendidikan sebaik-baiknya.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Ilmu Pendidikan


Soegarda Porbakawatja menyebut pendidikan sebagai kegiatan yang meliputi semua perbuatan dan
usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapannya, serta
keterampilannya kepada generasi muda sebagai usaha untuk menyiapkan mereka agar dapat
memenuhi fungsi hidupnya baik jasmaniah maupun rohaniah. (Dja’far Siddik,  Konsep Dasar Ilmu
Pendidikan  Islam (Bandung: Citapustaka Media, 2006), hlm. 12)

Seperti yang sudah diketahui ketika manusia dilahirkan ke dunia, ia akan menjumpai orang
terdekatnya yaitu ibu dan ayah. Dari hari sejak ia lahir hingga diusia pra-sekolah, manusia akan
banyak dibekalkan ilmu pengetahuan sederhana oleh orangtuanya. Ilmu-ilmu yang nantinya akan
berkembang dan ia dapatkan di bangku sekolah kelak.

Pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi aktual dari indvidu yang
belajar dan lingkungan belajarnya. Pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada
mencapai hal-hal yang baik atau norma-norma yang baik.  Pendidikan adalah suatu proses pencapai
tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual dan
individu yang belajar, tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan.   (DR.H. syaifullah sagala
M.Pd.  ,konsep dan makna pembelajaran,bandung : 2009 hal 4)

Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam
perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang
diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Yang dimaksudkan dewasa
dicatatan buku ini adalah dapat bertanggung jawab terhadapa diri sendiri secara biologis, psikologis,
paedagogis  dan sosiologis. (Hasbullah,  Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan  (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2011), hlm. 1)

Pengertian pendidikan secara sempit adalah pendidikan hanyalah bagi mereka yang menjadi
peserta didik (siswa/mahasiswa) dari suatu lembaga pendidikan formal (sekolah/perguruan
tinggi). Pendidikan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar yang terprogram
dan bersifat formal atau disengaja untuk pendidikan dan terkontrol. Dalam pengertian
sempit, pendidik bagi para siswa terbatas pada pendidik profesional atau guru. (Arifin,
Muhammad. 2018. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Guepedia. Hal.22)
Di Indonesia Pendidikan sudah mulai dilaksanakan mulai dari umur empat tahun dijenjang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), lalu pada umur lima hingga enam tahun dilanjut di
Taman Kanak-Kanak (TK), dari 7-12 tahun di Sekolah Dasar (SD), sedangkan untuk usia 13-15
tahun di Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan untuk usia tingkat lanjut dari 16-18 tahun
di Sekolah Menengah Atas (SMA).
Akan tetapi untuk jenjang PAUD dan TK menjadi optional masing-masing orangtua dalam
memulai pendidikan anak. Karena sistem yang digunakan masih sama, berfokus pada
pertumbuh-kembangan anak, kemampuan verbal dan nonverbal, serta program kelas
bermain. Untuk kurikulum yang dipakai saat ini masih pada kurikulum 2013 revisi. Kurikulum
ini mengacu pada satu target yaitu keaktifan siswa.
Pendidikan wajib yang harus ditempuh oleh Rakyat Indonesia adalah 12 tahun, dengan
rentang waktu SD selama enam tahun, SMP tiga tahun, dan SMA tiga tahun. Di tingkah
menengah atas siswa dapat memilih untuk melanjut ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
dimana sekolah ini dikhususkan untuk siswa-siswa yang ingin memiliki keahlian khusus.
2. Hakikat Ilmu Pendidikan
Hakikat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah intisari atau dasar. Dasar itu
sendiri menduduki tingkat bawah dari komponen pendidikan. Dasar pendidikan adalah
pandangan yang mendasari seluruh aktivitas pendidikan, baik dalam rangka penyusunan
teori perencanaan maupun pelaksanaan, dan penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan
sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari sejumlah asas-asas tertentu.
Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena merupakan pilar utama terhadap
pengembangan manusia dan masyarakat suatu bangsa tertentu. (Maunah, Binti. 2009. Ilmu
Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Teras. Hal.13)
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 berisi tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 disebutkan bahwa makna pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Ilmu pendidikan menpunyai peranan sebagai perantara dalam membentuk masyarakat yang
mempunyai landasan individual, sosial, dan nsurei dalam penyelenggaraan pendidikan. Pada
skala mikro pendidikan bagi individu dan kelompok kecil berlangsung dalam skala nsurei
terbatas seperti antara nsurei sahabat, antara seorang guru dengan satu atau sekelompok
kecil siswanya, serta dalam keluarga antara suami dan istri, antara orangtua dan anak, serta
anak lainnya. Pendidikan dalam skala mikro diperlukan agar manusia sebagai individu
berkembang semua potensinya dalam arti perangkat pembawaannya yang baik dan
lengkap.
Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadlian serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan
kemajemukan bangsa. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik
dengan sistem terbuka dan multimakna. Pendidikan sistem terbuka: fleksibilitas pilihan dan
waktu penyesuaian program lintas satuan dan jalur pendidikan. Pendidikan multimakna:
proses pendidikan yang dilaksanakan dengan berorientasi dengan pembudayaan,
pemberdayaan, pembentukan watak dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup. Ilmu
pendidikan menpunyai peranan sebagai perantara dalam membentuk masyarakat yang
mempunyai landasan individual, sosial, dan nsurei dalam penyelenggaraan pendidikan. Pada
skala mikro pendidikan bagi individu dan kelompok kecil berlangsung dalam skala nsurei
terbatas seperti antara nsurei sahabat, antara seorang guru dengan satu atau sekelompok
kecil siswanya, serta dalam keluarga antara suami dan istri, antara orangtua dan anak, serta
anak lainnya. Pendidikan dalam skala mikro diperlukan agar manusia sebagai individu
berkembang semua potensinya dalam arti perangkat pembawaannya yang baik dan
lengkap.
Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif
dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan
kemajemukan bangsa. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik
dengan sistem terbuka dan multimakna. Pendidikan sistem terbuka: fleksibilitas pilihan dan
waktu penyesuaian program lintas satuan dan jalur pendidikan. Pendidikan multimakna:
proses pendidikan yang dilaksanakan dengan berorientasi dengan pembudayaan,
pemberdayaan, pembentukan watak dan kepribadian, serta berbagai kecakapan hidup.
(Syafril. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Depok: Kencana. Hal. 57)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan
manusia yang berpikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka
mempertahankan hidup dan penghidupan manusia yang mengemban tugas dari Sang
Khaliq untuk beribadah. Manusia sebagai makhluk yang diberikan kelebihan oleh Allah
dengan suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak dimiliki makhluk Allah yang lain
dalam kehidupannya, bahwa untuk mengolah akal pikirnya diperlukan suatu pola
pendidikan melalui suatu proses pembelajaran
Untuk semua itu, pendidikan di Indonesia harus diarahkan pada peningkatan kualitas
kemampuan intelektual dan profesional serta sikap, kepribadian, dan moral. Dengan
kemampuan dan sikap manusia Indonesia yang demikian maka pada gilirannyabakan
menjadikan masyarakat Indonesia masyarakat yang bermartabat dimata masyarakat
dunia.

Anda mungkin juga menyukai