Disusun Oleh :
NPM:41183403170031
Fakultas Ekonomi
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
dapat menjadi sebuah sistem yang mengatur hubungan antara pemegang
saham, dewan komisaris, dan dewan direksi dalam mencegah terjadinya
kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diperbaiki dengan segera.
Sehingga perusahaan yang menerapkan sistem ini dengan baik akan
terhindar dari segala praktik kecurangan atau kesalahan-kesalahan
signifikan dalam strategi perusahaan.
Perusahaan yang berskala besar akan dihadapkan pada tuntutan
yang lebih besar dari stakeholders dalam penyajian laporan keuangan
sesuai dengan kondisi keuangan yang sebenarnya dibandingkan
perusahaan kecil. Tingginya penggunaan utang dalam membiayai aset
perusahaan diduga menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
integritas dari laporan keuangan. Oleh karena itu, perusahaan dengan
leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk mengungkapkan informasi
secara lebih luas dibandingkan perusahaan dengan leverage yang lebih
rendah. Perusahaan yang memiliki utang yang lebih tinggi akan
menerapkan akuntansi konservatif agar laba yang disajikan rendah.
Keefektifan dari komisaris independen diharapkan akan
mendorong peran komisaris dalam independensinya dan diharapkan
laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen memiliki tingkat
integritas yang tinggi dan dapat dipertanggung jawabkan keberadaannya.
Menurut penelitian Nicolin (2013) serta Dewi dan Putra (2016)
menunjukkan bahwa komisaris independen berpengaruh positif terhadap
integritas laporan keuangan, sedangkan penelitian dari Rahiim dan
Wulandari (2014) menunjukkan bahwa komisaris independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
Di sisi lain, kepemilikan institusional memiliki peranan yang
sangat penting, membuat minimalnya konflik keagenan yang terjadi antara
manajer dan pemegang saham. Karena investor institusional merupakan
investor yang berpengalaman sehingga dapat melaksanakan fungsi
pengawasan dengan lebih efektif dan tidak mudah diperdaya oleh tindakan
manajer seperti manipulasi penyajian laporan keuangan. Menurut
penelitian Fajaryani (2015) serta Dewi dan Putra (2016) menunjukkan
2
bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap integritas
laporan keuangan. Berlawanan dengan hasil dari penelitian Latifah (2015)
menurutnya kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap
integritas laporan keuangan.
Besar kecilnya perusahaan menjadi sorotan dalam penyajian
laporan keuangan yang berintegritas. Semakin besar ukuran perusahaan,
biasanya informasi yang tersedia untuk investor dalam pengambilan
keputusan sehubungan dengan investasi dalam saham perusahaan tersebut
semakin banyak dan perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh
masyarakat sehingga akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan
keuangan, berbeda dengan perusahaan kecil yang cenderung ingin
memperlihatkan kondisi perusahaan yang selalu berkinerja baik agar
investor menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut. Menurut
Semakin tinggi leverage semakin tinggi juga kewajiban perusahaan
memberikan informasi dalam bentuk penyajian laporan keuangan secara
lebih luas, dengan cara ini menghapuskan rasa keraguan kreditor.
Leverage dalam tingkat tinggi juga akan menimbulkan keraguan kepada
para pemegang saham, mereka khawatir tidak akan mendapat return yang
tinggi dari saham mereka. penelitian Fajaryani (2015), menunjukkan
bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan.
Sedangkan menurut penelitian Latifah (2015) leverage tidak berpengaruh
signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
Penelitian mengenai pengaruh good corporate governance,ukuran
perusahaan dan leverage terhadap integritas laporan keuangantelah banyak
dilakukan, namun yang membedakan penelitian ini dengan sebelumnya
adalah tahun pengamatan, objek perusahaan dalam penelitian. Peneliti
melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2016-2018. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang menjual
produknya yang dimulai dengan proses produksi yang tidak terputus mulai
dari pembelian bahan baku, proses pengolahan bahan hingga menjadi
produk yang siap jual.
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah dewan komisaris independen berpengaruh terhadap
integritas laporan keuangan?
2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap integritas
laporan keuangan?
3. Apakah kepemilikan instituisional berpengaruh terhadap integritas
laporan keuangan?
4. Apakah komite audit berpengaruh terhadap integritas laporan
keuangan?
5. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap integritas laporan
keuangan?
6. Apakah Leverage berpengaruh terhadap integritas laporan
keuangan?
4
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1) Bagi Peneliti
Untuk memperoleh gambaran tentang pokok masalah yang ada di
objek penelitian dan membandingkan dengan teori yang diperoleh
selama mengikuti perkuliahan
2) Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan terhadap pokok masalah
yang telah disesuaikan dengan teori yang ada,
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
2.1.2 Integritas Laporan Keuangan
7
manajemen dengan baik. Adanya keberadaan komisaris independen pada
suatu perusahaan dapat mempengaruhi integritas suatu laporan keuangan
yang dihasilkan oleh manajemen karena terdapat badan yang mengawasi
dan melindungi hak pihak eksternal diluar manajemen perusahaan.
8
2007). Dalam hal pelaporan keuangan, peran dan tanggungjawab komite
audit adalah mengawasi audit laporan keuangan dan memastikan agar
standar dan kebijaksanaan keuangan yang berlaku terpenuhi, memeriksa
ulang laporan keuangan apakah sudah sesuai dengan standar dan
kebijaksanaan tersebut dan apakah sudah konsisten dengan informasi lain
yang diketahui oleh anggota komite audit, serta menilai mutu pelayanan
dan kewajaran biaya yang diajukan auditor eksternal (Supriyono, 1988).
2.1.8 Leverage
9
informasi secara lebih luas dibandingkan perusahaan dengan leverage
yang rendah. Leverage menurut Kasmir kur kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka
panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Perusahaan dengan
leverage yang tinggi berarti perusahaan memiliki resiko keuangan yang
tinggi karena mengalami kesulitan keuangan yang disebabkan hutang yang
tinggi untuk membiayai aktivanya. Rasio hutang terhadap ekuitas yang
tinggi menunjukkan tingginya resiko keuangan perusahaan.
10
Institusional, dan keuangan.
Kepemilikan
Managerial.
3 Defriandio dan Pengaruh 1.Variabel 1. Kepemilikan
Soliyah (2014 Mekanisme Dependen: institusional, komite
Corporate Integritas Laporan audit, komisaris
Governance Keuangan independen, dan kualitas
dan Kualitas 2. Variabel KAP tidak berpengaruh
KAP Independen: terhadap integritas
terhadap Mekanisme laporan keuangan 2.
Integritas Corporate Kepemilikan managerial
Laporan Governance berpengaruh terhadap
Keuangan (Kepemilikan integritas laporan
Managerial, keuangan.
Kepemilikan
Institusional,
Komite Audit, dan
Komisaris
Independen) dan
Kualitas KAP
11
2.3 Kerangka Pemikiran
Pada gambar 2.1 dibawah ini akan mengilustrasikan kerangka yang
akan mendukung dalam penelitian.kerangka pemikiran ini akan
menjelaskan pengaruh good corporate governance,ukuran perusahaan dan
laverage terhadap integritas laporan keuangan.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Dewan komisaris
independen(x1) H1
Kepemilikan manajerial(X2) H2
Integritas Laporan Keangan
H3
Kepemilikan institusional(X3) H4 (Y)
H5
Komite Audit(X4)
Leverage (X6)
12
lain yang terkait. Menurut (Tia Astria, 2011), dapat disimpulkan
keberadaan komisaris independen pada suatu perusahaan dapat
mempengaruhi integritas laporan keuangan yang dihasilkan oleh
manajemen. Jika perusahaan memiliki komisaris independen maka laporan
keuangan yang disajikan oleh manajemen cenderung lebih berintegritas,
karena terdapat badan yang mengawasi dan melindungi hak-hak diluar
perusahaan. Komisaris independen dapat menjadi penengah apabila terjadi
perselisihan diantara manajer internal dan mengawasi kebijakan-kebijakan
manajer serta memberikan nasihat kepada manajemen. Komisaris
independen merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi
monitoring agar tercipta perusahaan yang memenuhi good corporate
governance dan mengurangi resiko kecurangan yang dapat dilakukan
manajemen terhadap laporan keuangan sehingga dalam hal ini komisaris
independen dalam perusahaan dapat meningkatkan integritas laporan
keuangan. Berdasarkan uraian penjelasan diatas, maka hipotesis yang di
ajukan dalam penelitian ini adalah:H1 : Dewan Komisaris Independen
berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan
13
dan melaporkan laporan keuangan dengan informasi yang benar dan jujur
sehingga memiliki integritas laporan keuangan yang tinggi. Kepemilikan
oleh manajer dapat menentukan kebijakan dan pengambil keputusan
terhadap metode akuntansi yang diterapkan pada perusahaan yang mereka
kelola. Dengan demikian, manajer pada perusahaan yang memiliki
persentase kepemilikan manajerial akan cenderung memiliki tanggung
jawab lebih besar dalam menjalankan perusahaan, mengambil keputusan
terbaik untuk kesejahteraan perusahaan, dan melaporkan laporan keuangan
dengan informasi yang benar dan jujur sehingga memiliki integritas
laporan keuangan yang tinggi. Berdasarkan uraian penjelasan diatas, maka
hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah: H2 : Kepemilkan
Manajerial berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.
14
perusahaan, dan yang memiliki pengalaman untuk melaksanakan fungsi
pengawasan secara efektif. Salah satu dari beberapa alasan utama
kemandirian ini adalah untuk memelihara integritas serta pandangan yang
objektif dalam laporan serta penyusunan rekomendasi yang diajukan oleh
komite audit, karena individu yang mandiri cenderung lebih adil dan tidak
memihak serta objektif dalam menangani suatu permasalahan. Sesuai
dengan fungsi dan tujuan dibentuknya komite audit, yang salah satunya
yaitu memastikan laporan keuangan yang dihasilkan tidak menyesatkan
dan sesuai dengan praktik akuntansi yang berlaku umum, maka sedikit
banyak keberadaan dan efektivitas komite audit dalam perusahaan
berpengaruh terhadap kualitas dan integritas laporan keuangan yang
dihasilkan. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang dibuat adalah:
H4 : Komite Audit berpengaruh terhadap integritas laporan
keuangan.
15
kecil lebih mampu bertahan menghadapi krisis ekonomi. Perusahaan kecil
mungkin tidak memiliki sumber daya untuk mengumpulkan dan
menampilkan informasi yang luas pada laporan keuangan mereka sebab
banyak aktivitas banyak pula biaya yang dikeluarkan. Dengan demikian,
perusahaan dengan ukuran lebih besar akan lebih banyak melakukan
pengungkapan laporan keuangan. Berdasarkan uraian penjelasan diatas,
maka hipotesis yang di ajukan dalam penelitian ini adalah: H5 : Ukuran
Perusahaan berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.
16
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang dibuat adalah: H6 :
Leverage berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.
17
BAB III
METODE PENELITIAN
UDK
18
Keterangan:
2. Kepemilikan manajerial
Indikator yang digunakan untuk mengukur kepemilikan manajerial
adalah persentase saham yang dimiliki oleh manajemen meliputi
direksi dan komisaris perusahaan. Menurut (Boediono 2005) Rumus
dapat dilihat sebagai berikut:
19
Hutang terhadap Ekuitas) merupakan perbandingan antara hutang-
hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan
kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh
kewajibanya. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
(DER)= Total Hutang
Total Ekuitas
Dimana:
20
3.3 Populasi dan Sampel
21
DAFTAR PUSTAKA
Gayatri, Ida Ayu Sri dan Suputra, I Dewa Gede Dharma. 2013. Pengaruh
Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Integritas
Laporan Keuangan. EJurnal Akuntansi Universitas Udayana 5.2 : 345-360
22
23