Tugas 7 1406532974 Widyaningsih B.S PDF
Tugas 7 1406532974 Widyaningsih B.S PDF
1. Explain what is the definition of standards, codes and specifications and give same examples of them !
Standard adalah kumpulan dokumen-dokumen berisikan kode (codes), spesifikasi (specification), saran aplikasi
(recommended practice), klasifikasi, dan petunjuk (guide) yang telah dipersiapkan oleh suatu institusi organisasi dan di sahkan
(approved) sesuai dengan prosedur yang ada (berlaku). Contoh:
2. Mention some standards regarding to the quality of welds both from the USA and Europe, as well as the
type and any restrictions set out in those standards.
Welding Material
ASME IIC
Quality of Welds
1
3. What is the field application regulated by Europe and America standard, as well as mention the type of
regulated standard number.
Application Application code / Welding standard
standard
Procedure approval Welder approval
Pressure vessel BS 5500 BS EN 288 BS EN 287
ASME VIII ASME IX ASME IX
Process pipe-work BS 2633 BS EN 288 (part 3) BS EN 287 (part 3)
BS 4677 BS EN 288 (part 4) BS EB 287 (part 2)
ANSI/ASME B31.3 ASME IX ASME IX
BS 2971 ASME IX ASME IX
BS EN 288 (part 3) BS 4872/BS EN 287
Structural AWS D1.1 AWS D1.1 AWS D1.1
fabrication AWS D1.2 AWS D1.2 AWS D1.2
BS 5135 BS EN 288 (part 3) BS EN 287
BS 8118 BS EN 288 (part 4) BS EN 287
BS 4872
Storage tanks BS 2654 BS EN 288 (part 3 & 4) BS EN 287
BS 2594 BS EN 288 (part 3 & 4) BS EN 287
API 620/650 ASME IX ASME IX
2
Kecepatan kawat umpan
Tegangan busur listrik
Kecepatan pengelasan
Posisi pengelasan
Tipe gas pelindung dan kecepatan alir
Detail joint design
5. What is PQR? Why is PQR to be made? and mention the contents of PQR?
PQR (Production Qualification Record) merupakan catatan atau rekaman dari semua parameter essential variable pada
saat test coupon dilaksanakan. PQR hanya dibutuhkah untuk WPS yang membutuhkan kualifikasi. Sebuah kupon tes diwelding
dan PWHT diperlakukan sesuai dengan WPS. Dan hasil weldingan diuji melalui berbagai non destruktif test, mekanik test,
tes korosi dan metalografi seperti yang dipersyaratkan oleh spesifikasi yang berlaku oleh kode dan standard international.
PQR adalah catatan dari parameter pengelasan yang sebenarnya digunakan selama pengelasan kupon pengujian dan hasil
pengujian laboratorium.
6. Describe the variables that exist in the WPS and give examples of these variables
Essential Variable Merupakan variabel-variabel dasar yang sangat mempengeruhi proses pengelasan.
o QW-401.1 Essential variable (procedure)
Perubahan kondisi pengelasan akan mempengaruhi sifat-sifat mekanik (daripada ketangguhan notch) dari weldment.
o QW-401.2 Essential variable (performance)
Perubahan kondisi pengelasan akan mempengaruhi kemampuan welder untuk mendeposit atau menempatkan weld
metal.
Supplemental Essential Variable Merupakan variabel-variabel tambahan yang sifatnya mempengaruhi proses
pengelasan.
3
7. What is the F-number, P-number? Please specify what is the P-number for austenitic steels 316
according to US standards.
P-Number adalah penandaan oleh ASME Boiler and Pressure Code untuk mengkategorikan komposisi kimia dan
kemampulasan dari logam yang digunakan untuk fabrikasi dari barang penahan tekanan. F-Number adalah klasifikasi untuk
logam pengisi.
Sumber: http://www.pnumbers.com/
8. Compare the encoding of welding positions for U.S. and Europe standard, draw the schematic pictures
Pengkodean Posisi Las Eropa Pengkodean Posisi Las Amerika
4
9. Create a resume articles on "WHAT EVERY ENGINEER SHOULD KNOW ABOUT WELDING
PROCEDURES" by Duane K. Miller, Sc.D., P.E as attached files.
5
Potensial Busur (arc voltage)
Potensial busur mempengaruhi panjang busur. Peningkatan potensial akan menyebabkan panjang busur meningkat
sehingga kebutuhan acr shielding juga naik. Pada CV welding besarnya potensial dapat disetting pada mesin sehingga
panjang busur relatif tetap. Sedangkan pada SMAW dengan sistem CC, besarnya potensial ditentukan oleh panjang busur
(arc length). Kenaikan arc length pada SMAW mengakibatkan potensial meningkat sedangkan kuat arus berkurang.
Potensial busur juga menentukan lebarnya weld bead. Potensial pada proses pengelasan tidak konstan karena adanya
resistansi kabel dan pengurangan potensial akibat adanya hambatan dari sumber tegangan hingga titik kerja. Oleh karena
itu, agar bisa mendapatkan hasil lasan yang baik maka potensial harus dikontrol. Pada pengelasan SMAW biasanya
potensial tidak bisa dimonitor karena potensial selalu berubah tergantung pada welder.
Kecepatan Pengelasan
Kecepatan pengelasan (inchi/menit) merupakan laju pergerakan elektroda relatif terhadap sambungan. Kecepatan
pengelasan berbuhungan terbalik terhadap ukuran weld bead. Bila kecepatan pengelasan meningkat maka ukuran weld
bead berkurang sehingga masukan panas (heat input) juga berkurang.
Diameter elektorda
Diameter elektroda yang besar mengakibatkan kebutuhan arus listrik yang besar pula.
Polaritas
Merupakan arah dari aliran arus listrik. Polaritas positif apabila ujung elektroda dihubungkan dengan terminal positif dari
sumber tegangan DC sedangkan daerah kerja dihubungkan dengan terminal negatif. Polaritas negatif apabila elektroda
dihubungkan dengan terminal negatif sedangkan daerah kerja dihubungkan dengan terminal positif.
6
Sebanding dengan kuat arus dan lamanya arc voltage, serta berbanding terbalik terhadap kecepatan pengelasan. Masukan
panas yang besar mengakibatkan luas daerah pengelasan dan HAZ yang besar pula.
Tujuan WPS:
Variabel-variabel di atas merupakan faktor yang menentukan kualitas hasil lasan, sifat-sifat mekanis dan produktifitas proses.
Efisiensi proses pengelasan sangat ditentukan oleh pengetahuan operator dan engineer yang membuat welding procedure
specification dan mengkomunikasikan persyaratan-persyaratan lasan kepada welder. WPS penting untuk mengkomunikasikan
kepada welder, supervisor dan inspector mengenai syarat lasan yang diinginkan.
Kemampuan welder untuk melaksanakan WPS tergantung pada welder qualification test (D1.1-96 paragraf C4.1.2). seorang
inspector harus memastikan bahwa pengelasan dilakukan sesuai dengan WPS, mengawasi teknik yang digunakan oleh welder
(D1.1-96, paragraph 6.5.4). inspector tidak boleh mengubah WPS, melainkan mereka harus memastikan bahwa semua
prosedur diikuti dengan baik (D1.1-96, paragraph 6.3.1). Structural Welding Code-Steel D1.1-96 membutuhkan WPS untuk
setiap proses fabrikasi (D1.1-96, paragraph 5.5). Setiap fabricator dan penegak bertanggung jawab untuk mengembangkan
WPS (D1.1-96, paragraph 4.1.1.1.4.6).
Ketidaksesuaian antara WPS dengan proses dapat mengakibatkan deposisi lasan tidak memenuhi persyaratan yang diminta
oleh kode atau spesifikasi pekerjaan. Apabila diperoleh hasil lasan yang tidak diinginkan maka harus dilakukan koreksi yang
dapat mengakibatkan peningkatan biaya.
Prequalified WPS merupakan hal-hal yang dibuat oleh komite AWS D1 sebagai acceptable performance dan tidak
memasukkannya ke pengujian kualifikasi apa prosedur pengelasan. Persyaratan kode yang dibebaskan oleh prequalifikasi
adalah nondestructuive testing dan mechanical testing. Agar WPS dapat diprekualifikasi, haru dipenuhi kondisi berikut ini :
Prosedur pengelasan yang harus diprekualifikasi hanya SMAW, SAW, GMAW (kecuali GMAW-s) dan FCAW (D1.1-
96, paragraph 3.2.1).
Kombinasi dari base metal/filler metal harus diprekualifikasi sebagaimana pada D1.1-96, paragraph 3.3, tabel 3.1
7
Temperatur minimum preheat dan interpass harus sesuai dengan D1.1-96, paragraph 3.3, tabel 3.2
Persyaratan khusus untuk setiap jenis pengelasan harus dikontrol. Pengelasan fillet harus sesuai dengan D1.1-96,
paragraph 3.9, pengelasan plug dan slot harus sesuai dengan D1.1-96, paragraph 3.10, dan pengelasan groove harus
sesuai dengan D1.1-96, paragraph 3.11, 3.12 dan 3.13. Preparasi dari dimensi groove diatur pada D1.1-96, gambar
3.3 dan 3.4.
Meskipun detail prekualifikasi sambungan telah ditentukan, prosedur pengelasan harus dikualifikasi dengan pengujian apabila
kondisi prekualifikasi tidak diperoleh. Misalnya prekualifikasi yang digunakan untuk baja yang belum diketahui maka prosedur
pengelasan harus dikualifikasi dengan pengujian.
Status kualifikasi awal harus sesuai dengan parameter procedural sebagaimana terdapat pada D1.1-96, tabel 3.7, dan termasuk
diameter maksimum elektroda, arus maksimum, root pass thickness maksimum, fill pass thickness maksimum, single-pass
filler weld size maksimum dan single pass weld layer maksimum (D1.1-96, table 3.3).
Kontraktor bertanggung jawab untuk memastikan bahwa parameter khusus dari prekualifikasi WPS sesuai dengan aplikasi
khusus. Misalnya WPS yang diajukan untuk membuat ¼ inchi fillet weld pada 3/8 inchi A36 steel pada posisi mendatar. Jenis
lasan dan steel diprekualifikasi. Filler metal yang dipilih adalah F7 A2-EM12K, sesuai dengan persyaratan pada D1.1-96, tabel
3.1. Tidak ada preheat khusus, diameter elektroda yang dipilih 3/32 inch, spesifikasi maksimum ditentukan pada D1.1-96,
tabel 3.2. Single pass weld size maksimum tidak diatur pada D1.1-96, table 3.7 sehingga ¼ inchi ukuran fillet bisa
diprekualifikasi. Arus yang dipilih adalah 800A, yaitu lebih rendah dari kuat arus maksimum yang ditentukan pada D1.1-96,
tabel 3.7.
Langkah awal saat membuat prequalified WPSs adalah membuat welding parameter yang sesuai untuk aplikasi umum.
Ketebalan material yang digunakan menentukan ukuran elektroda dan kuat arus. Filler metal spesifik yangdipilih akan
menunjukan persyaratan kekuatan dari sambungan. Bila parameter yang diharapkan telah diperoleh, maka perlu dilakukan
penilaian bedasarkan kode pada D1.1-96 yang mengandung persyaratan-persyaratan bagi prekualifikasi. Apabila ada
parameter yang menyimpang dari persyaratan ini, seorang kontraktor dapat melakukan dua hal :
8
Prosedur pengelasan harus diuji karena dua alasan, pertama karena adanya kontrak dan kedua karena pada kondisi
tertentu dapat menyebabkan penyimpangan terhadap kualifikasi awal. Langkah pertama dalam mengkualifikasikan
prosedur pengelasan adalah prosedur yang ingin diuji misalnya proses pengelasan, logam pengisi, kualitas baja, jenis
sambungan, ketebalan material, temperatur preheat, minimum interpass temperature level, kuat arus, potensial dan
kecepatan pengelasan. Parameter-parameter tersebut dicatat pada Prosedure Qualification Record (PQR). Jenis-jenis
pengujian kualifikasi terdapat pada D1.1-96, paragraph 4.4.