KEWARGANEGARAAN
RESUME MATERI PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA DAN
PENGEMBANGAN BUTIR SILA PANCASILA
Oleh:
26050118130098 (Ose/C)
Dosen Pengampu:
DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
Pancasila sebagai Sistem Etika
Moral dan etika sangat berkaitan dengan nilai tatanan ataupun nilai norma yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat, yang menjadi ukuran menilai manusia untuk berbuat dan bertingkah laku. Etika
berasal dari kata ethos (bahasa yunani) dalam bentuk tunggal artinya padang
rumput,kebiasaan,adat,watak,dll.Sedangkan dalam bentuk jamak berarti ilmu tentang apa yang biasa
dilakukan atau ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang kebiasaan.
Kata yang dekat dengan etika adalah moral.Moral berasal dari bahasa latin mores yang artinya
adalah adat kebiasaan.Dalam bahasa indonesia moral diterjemahkan dengan arti susila.Moral ialah
susunan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan manusia,mana yang baik dan wajar.
Pancasila = Teori
Moral = Ukuran
Moralitas adalah sifat moral yang berkenaan dengan baik dan buruk,sedangkan etiket adalah sopan
santun. Adapun norma-norma sebagai dasar etika masyarakat dibagi 2,yaitu :
1) Norma Moral = Berkaitan dengan tingkah laku manusia yang dapat diukur dari sudut baik/buruk
2) Norma Hukum = suatu sistem peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di indonesia dalam
pengertian bahwa pancasila berkedudukan sebagai sumber dari segala sumber hukum di indonesia
Sila-sila pancasila = Pada hakikatnya bukanlah merupakan suatu pedoman yang langsung bersifat
normatif maupun praktis melainkan merupakan suatu sistem nilai etika yang merupakan sumber norma
baik meliputi norma moral maupun norma hukum yang harus dijabarkan lebih lanjut dalam norma etika,
moral maupun hukum dalam kehidupan kenegaraan maupun kebangsaan.
Guna memahami etika,maka perlu membedakan dengan moral.Moral adalah sistem nilai tentang
bagaimana kita harus hidup secara baik.Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk
peraturan,perintah yang diwariskan secara turun temurun melalui agama dan kebudayaan tertentu.Moral
menyangkut nilai dan agama (norma) bagaimana cara seseorang bertingkah laku dalam hubungan dengan
orang lain.
Moral memberi petunjuk konkret tentang bagaimana kita harus hidup.Tujuan akhir diwujudkan
dalam pelaksanaan suatu perbuatan.Perbuatan dikehendaki karena mempunyai nilai.Nilai moral tidak bisa
berdiri sendiri karena berkaitan dengan nilai-nilai yang lain dalam usaha perwujudannya dilakukan
dengan berpatokan pada norma-norma.
Menurut Prof.Dr.Drs.Notonagoro,S.H., filsafat Dasar Negara menyebutkan nilai dibagi menjadi tiga
bagian, yaitu:
1) Nilai material, yaitu bagian sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani manusia
2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat melakukan kegiatan atau
aktifitas
3) Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yan berguna bagi rohani manusia
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan ajaran, gagasan dan keyakinan sebagai acuhan tingkah laku masyarakat Indonesia
dalam berbagai bidang kehidupan, baik di bidang politik, ekonomi, hukum, pertahanan keamanan
(Hankam), Sosial, Kebudayaan, keagamaan, maupun Pendidikan.
Sehingga dalam setiap tindakannya, selalu mengacu kepada Pancasila sebagai dasarnya. Tapi tidak
bisa kita pungkiri, bahwa pemuda sebagai generasi penerus bangsa sekarang kurang begitu memahami
akan makna serta meresapi nilai-nilai yang terkandung dalam idiologi kita.
Generasi muda adalah generasi penerus perjuangan bangsa, oleh karena itu sangat perlu apabila
dalam diri pribadi mereka ditanamkan nilai-nilai budaya bangsa yang telah diyakini kebenarannya,
diterima, diikuti, dibela dan diperjuangkan selama ini. Nilai yang dimaksud adalah yang terkandung
dalam sila-sila Pancasila, yang meliputi nilai Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan. Tanpa ada proses sosialisasi nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda, maka nilai-nilai luhur
Pancasila tidak akan dikenalnya, bahkan akan diabaikannya. Bila hal ini dibiarkan, maka akibatnya dalam
diri generasi muda terjadi kegelisahan, kegalauan dan kegoyahan karena tidak mantapya kepribadian
mereka.
Hal yang demikian ini sangat membahayakan keberadaan bangsa Indonesia, karena tidak menutup
kemungkinan akan terjadi konflik yang berkepanjangan yang akhirnya akan memecah persatuan dan
kesatuan bangsa. Melalui pendidikan Pancasila diharapkan nilai-nilai luhur Pancasila tersebut dapat
tersosialisasi bahkan terinternalisasi dalam diri pribadi generasi muda, khususnya mahasiswa, dan dalam
diri mereka akan tumbuh sikap demokratis serta analitis kritis dalam menghadapi segala permasalahan
kehidupan dan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila.
Karena kita semua mengetahui bahwa mahasiswa adalah agent of control,agent of change,agent of
control. Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang selanjutnya.
1) Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakann hak dan kewajibanya sebagai warga
negara,jujur serta demokratis,terdidik serta ikhlas dan bertanggung jawab
2) Agar mahasiswa memahami berbagai masalah dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, serta
bernegara, dan dapat mengatasinya dengan pemikiran kritis serta bertanggung jawab yang
berlandaskan pancasila,wawasan nusantara dan ketahanan sosial
3) Mahasiswa memiliki sikap serta perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai perjuangan ,cinta tanah air,
serta rela berkorban demi nusa dan bangsa
Tujuan utama diberikannya pelajaran kewarganegaraan kepada mahasiswa yaitu untuk membentuk
moral dan dapat beretika sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat pada pancasila itu sendiri.
Etika merupakan hal yang sangat diperlukan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara,
karena dengan memiliki etika maka kita mampu menjalankan kehidupan bernegara dengan baik sebagai
masyarakat yang mempunyai perilaku yang baik, kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan
dari satu generasi ke generasi yang lain. Dalam artian ini, etika sama maknanya dengan moral.
Nilai-nilai Pancasila, meskipun merupakan kristalisasi nilai yang hidup dalam realita sosial,
keagamaan, maupun adat kebudayaan bangsa Indonesia, namun sebenarnya juga nilai-nilai yang bersifat
universal dapat diterima oleh siapa pun dan kapan pun. Etika Pancasila berbicara tentang nilai-nilai yang
sangat mendasar dalam kehidupan manusia.
Etika juga merupakan suatu pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan-
pandangan moral. Etika adalah suatu ilmu yang membahas tentang bagaimana dan mengapa kita
mengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana kita harus mengambil sikap yang bertanggung
jawab berhadapan dengan berbagai ajaran moral (Suseno, 1987).
Etika dibagi menjadi dua kelompok yaitu etika umum dan etika khusus. Etika umum mempertanyakan
prinsip-prinsip yang berlaku bagi setiap tindakan manusia, sedangkan etika khusus membahas prinsip-
prinsip itu dalam hubungannya dengan berbagai aspek kehidupan manusia (Suseno, 1987).
Pancasila sebagai dasar filsafat negara serta sebagai filsafat hidup bangsa Indonesia pada hakikatnya
merupakan suatu nilai-nilai yang bersifat sistematis. Oleh karena itu sebagai suatu dasar filsafat maka
sila-sila pancasila merupakan suatu kesatuan yang bulat, hierarkhis dan sistematis. Pancasila memberikan
dasar-dasar yang bersifat fundamental dan universal bagi manusia baik dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
di dalam etika Pancasila terkandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Kelima nilai tersebut membentuk perilaku manusia Indonesia dalam semua aspek
kehidupannya. Pentingnya pancasia sebagai sistem etika bagi bangsa Indonesia ialah menjadi rambu
normatif untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Dengan demikian, pelanggaran dalam kehidupan bernegara, seperti korupsi (penyalahgunaan kekuasaan)
dapat diminimalkan.
Etika berkaitan dengan masalah nilai karena etika pada umumnya membicarakan masalah-
masalah yang berkaitan dengan predikat nilai seperti "susila" dan "tidak susila" , "baik" dan "buruk".
Kualitas-kualitas ini dinamakan kebajikan yang dilawankan dengan kejahatan yang berarti sifat-sifat yang
menunjukan bahwa orang yang memilikinya dikatakan orang yang tidak susila.
Etika adalah kelompok filsafat praksis yaitu filsafat yang membahas bagaimana manusia
bersikap terhadap apa yang ada. Etika dibagi menjadi 2 yaitu, etika merupakan suatu pemikiran kritis
dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan pandangan moral, dan etika sebagai ilmu yaitu membahas
tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajarantertentu atau bagaimana kita bersikap atau
bertanggung jawab dengan berbagai ajaran moral.
Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan negara yang merupakan satu kesatuan nilai yang
tidak dapat dipisahkan dengan masing masing sila nya. Karena jika dilihat satu persatu dari masing
masing sila itu dapat saja di temukan dalam kehidupan berbangsa yang lainnya. Namun, makna
pancasila terletak pada nilai nilai dari masing masing sila sebagai satu kesatuan yang tak bisa di tukar
letak dan susunannya. Untuk memahami dan mendalami nilai nilai pancasila dalam etika berpolitik itu
semua terkandung dalam lima sila pancasila
PERSATUAN INDONESIA
Persatuan berarti utuh dan tidak terpecah-pecah. Persatuan mengandung pengertian bersatunya
bermacam-macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan. Sila ketiga ini mencakup
persatuan dalam arti ideologis,politik,ekonomi,sosial budaya,dan hukum. Oleh karenanya diperlukan
semangat persatuan sehingga tidak muncul jurang pemisah antara satu golongan dengan golongan lain.
Butir – butir Pancasila yang dahulu ada 36 butir sekarang diubah menjadi 45 butir
pancasila. Dan sekarang ini masyarakat banyak yang belum tahu mengenai hal ini. Karena
kurangnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah dalam mengumumkan butir–butir pancasila.
Pada jaman dahulu tahun 1980 an untuk murid di Sekolah Dasar diwajibkan menghafal 36 butir
pancasila dan dulu terdapat banyak film yang merupakan pengamalan dari butir pancasila.
Dalam masa reformasi menurut Tap MPR no. I/MPR/2003 ada perubahan isi butir – butir
Pancasila dengan masa sebelumnya, sehinggga menjadi 45 butir.
1. Bangsa Indonesia Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Contoh: Memiliki dan
meyakini satu agama dengan menjalankan perintah dan menjauhi larangan sesuai norma agama
yang berlaku.
2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Contoh:
Tidak menganggu ibadah agama yang lain
3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan
penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Contoh:
Menghormati sesama manusia
4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa. Contoh: Kita harus hidup rukun meskipun beda agama karena kita satu bangsa
Indonesia
5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Contoh: Setiap manusia bebas
memilih agama yang sudah disahkan pemerintah
6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing. Contoh: Saling menghormati ketika ada pemeluk
agama lain yang sedang menjalankan ibadah
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada
orang lain. Contoh: Kita dilarang memaksakan suatu agama kepada orang lain karena itu urusan
dia dengan tuhannya, kita hanya diwajibkan mengigatkan saja.
1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Contoh: Tidak boleh sewenang – wenang/ kurang bermartabat terhadap sesama sebab manusia
mempunyai hak asasi yang sama
2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya. Contoh: Menghargai perbedaan Kita perlu menyadari bahwa kita
hidup memang berbeda beda dari suku, ras, maupun agama yang berdeda jadi perbedaan itu
memang ada.
3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. Contoh: Tidak boleh menyakiti
sesama manusia agar hidup rukun
Contoh: Bersedia mengikuti kerja bakti dengan berbaur masyarakat yang lain
5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Contoh: Tidak boleh
memperlakukan orang lain secara semau kita sendiri yang buruk
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Contoh: Saling menghormati dan menghargai
7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Contoh: Memberi bantuan kepada orang lain yang
butuh pertolongan kita
8. Berani membela kebenaran dan keadilan. Contoh: Sebagai manusia kita perlu menjunjung
suatu kebenaran, jangan yang salah malah dibenarkan. Kita perlu hidup adil terhadap sesama
manusia
9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. Contoh: Sebagai
bangsa Indonesia ketika saudara kita yang berada dijauh ada musibah kita perlu membantunya
karena mereka masih satu bangsa dengan kita
10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain. Contoh:
Manusia merupakan mahkluk sosial. Jadi manusia tidak dapat hidup sendiri, perlu adanya saling
membantu satu sama lain
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Contoh: Bila di negara kita ada suatu masalah bukan berarti kita malah pindah negara. Kita perlu
berbuat sesuatu yang bisa kita lakukan agar masalah tersebut terselesaikan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. Contoh:
Kita perlu ikut berpatisipasi berjuang apabila negara Indonesia terancam keamanannya.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. Contoh: Hargailah produk-produk
dalam negeri jangan semua produk menggunakan buatan dari luar. Kita perlu ikut
mensejahterakan perekonomian nasional
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. Contoh:
Menjaga sumber daya dan kelestarian bumi yang ada di Indonesia
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan
sosial. Contoh: Bila kita belum menjaga ketertiban dunia, kita bisa mulai dari yang terkecil
seperti mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan di lingkungan kita.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Eka. Contoh: Tidak
diperkenankan membeda bedakan antara suku, ras dan agama satu dengan lainnya.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. Contoh: Menjunjung tinggi nilai
persatuan bangsa tanpa memandang suku, agama, dan ras.
Butir butir pancasila sila ke 4: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaran / perwakilan
1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Contoh: Setiap manusia mempunyai hak dan
kewajiban sama memperoleh pendidikan
2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain. Contoh: Tidak boleh kita terlalu
memaksa kehendak sendiri terhadap orang lain apalagi melakukan penyuapan.
4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. Contoh: Dalam
bermusyawarah perlu tercapainya hasil yang telah disepakati bersama dengan mendukung aspek
kekeluargaan.
5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
Contoh: Kita perlu patuh, menerima dan hormat terhadap suatu keputusan yang sudah disepakati
dan mufakat
6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah. Contoh: Dalam menerima suatu keputusan kita perlu ikhlas dalam menjalaninya
8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Contoh:
Bermusyawarah kita perlu dalam keadaan dingin dan tidak emosi
9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. Contoh: Dalam
pengesahan keputusan sehendaknya keputusan tersebut sesuai dengan norma pada TYME serta
tetap mempertahankan martabat
Butir butir pancasila sila ke 5: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotongroyongan. Contoh: Wajib hukumnya saling menghormati terhadap sesama manusia
untuk tercapainya sikap kekeluargaan
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. Contoh: Dalam berkehidupan perlu hidup adil
terhadap manusia, contoh yang sering kita lihat perlakuan hukum terhadap kejahatan dengan
koruptor.
Contoh: Dalam hidup memang antara hak dan kewajiban dibutuhkan akan tetapi haruslah
seimbang. Misal anda berhak memperoleh kenyamanan berkendara tapi wajib hukumnya
menaati peraturan lalu lintas yang berlaku.
4. Menghormati hak orang lain. Contoh: Saling menghormati, baik, dan rukun terhadap sesama
manusia
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. Contoh: Memberi
bantuan modal usaha dengan bunga 0% misalnya
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain. Contoh: Bersifat sewajarnya terhadap sesama, misal jangan sampai anda memberatkan
orang lain apalagi sampai jatuhnya pemerasan
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah. Contoh: Bersikaplah hemat, lebih baik sisihkan uang anda untuk orang yang lebih
membutuhkan
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
Contoh: Jangan sampai dalam hidup kita membuat susah tetangga kanan kiri kita, misal
membangun pabrik industri tapi limbah dibuang sembarangan yang menjadikan rugi masyarakat
di sekitar kita.
9. Suka bekerja keras. Contoh: Hidup jangan banyak mengeluh, kita perlu kerja keras dan cerdas
untuk memenuhi kebutuhan keluarga apalagi kalau bisa memberi kepada orang yang
membutuhkan
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama. Contoh: Dalam hidup jangan mengklaim hak yang memang itu sudah dipantenkan
pemiliknya. Apabila memang mau digunakan untuk kepentingan kita ada baiknya disertakan
sumber dan pengarangnya
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial. Contoh: Melakukan kegiatan kegiatan membangun seperti bela negara, kerja baiti, gotong
royong dan lain sebagainya.
Butir-butir pancasila merupakan pedoman dari nilai pancasila yang harus kita terapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan bermasyarakat kegunaan butir-butir pancasila ini
kita terapkan untuk menciptakan kerukunan antar warga negara.
DAFTAR PUSTAKA