Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau
dihasilkan. Definisi lain dari model adalah abstraksi dari sistem sebenarnya, dalam
gambaran yang lebih sederhana serta mempunyai tingkat prosentase yang bersifat
menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan
perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya. Menurut Sukmadinata
(2006:72) dalam pengertian luas, pengertian model menunjuk pada setiap representasi
simbolis dari suatu benda proses gagasan/ide.
Pada level konseptual model mempresentasikan ide-ide dan proses. Dengan
demikian model bisa berbentuk gambar-gambar grafis, verbal atau matematikal.
Biasanya model dipandang sebagai analogi dari beberapa fenomena. Perbedaan
antara teori dan model menurut Furchan (2004:447) adalah: Teori merupanakan
penjelasan (explanation), sedangkan model hanya merupakan representasi
(representation). Dengan demikian model dapat diartikan sebagai representasi dari
suatu peristiwa komunikasi. Akan tetapi, model tidak berisikan penjelasan mengenai
hubungan dan interaksi antara factor-faktor atau unsur-unsur yang menjadi bagian
dari model.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Deskriptif dan Alokatif

2. Apa Kelemahan dan Keuntungsn Deskriptif dan Alokatif

1.3 TUJUAN
Tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui perbedaan model
Deskriptif dan Alokatif

1.4 Manfaat

Makalah yang berjudul Fungsi Model ini semoga bermanfaat untuk lebih memahami
fungsi model Deskriptif dan Alokatif.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 PENGERTIAN PERMODELAN


Model adalah alat yang sangat berguna untuk menganalisis maupun
merancang sistem. Sebagai alat komunikasi yang sangat efisien, model dapat
menunjukkan bagaimana suatu operasi bekerja dan mampu merangsang untuk
berpikir bagaimana meningkatkan atau memperbaikinya.
Model didefinisikan sebagai suatu deskripsi logis tentang bagaimana sistem
bekerja atau komponen-komponen berinteraksi. Dengan membuat model dari suatu
sistem maka diharapkan dapat lebih mudah untuk melakukan analisis. Hal ini
merupakan prinsip pemodelan, yaitu bahwa pemodelan bertujuan untuk
mempermudah analisis dan pengembangannya. Melakukan pemodelan adalah suatu
cara untuk mempelajari sistem dan model itu sendiri dan juga bermacam-macam
perbedaan perilakunya.

2.1 Pengertian Model Berdasarkan Sifat.


2.2.1 Model Deskriftip
Deskriftip adalah suaatu bentuk penelitian yang ditunjukkan untuk
mendeskriptifkan fenomena-fenomenan yang ada, baik fenomena alamiah maupun
fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik,
perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan
fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).1[1] Penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu,
misalnyakondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang
sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang
tengah berlangsung.
Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif
adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu
gejala saat penelitian dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif

2
tidak ada perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis
sebagaimana yang terdapat pada penelitian eksperiman.
2.2.2 Pengertian Model Alokatif
Pasar bebas adalah suatu bentuk pasar yang terdiri atas dari pasar-pasar
barang yang besifat persaingan sempurna. Setiap perusahaan akan dapat mencapai
efisiensi alokatif dan efisiensi produktif. Suatu perusahaan dikatakan telah mencapai
efisiensi alokatif apabila tingkat harga sama denga biaya marginal. Pada priode
jangka panjang, setiap perusahaan dalam pasar persaingan sempurna mencapai suatu
keadaan yaitu harga sama dengan biaya marginal.
Jika efisiensi alokatif terjadi, maka kemakmuran masyarakat dalam passr
persaingan sempurna akan mencapai maksimum. Kemakmuran yang diperoleh oleh
konsumen diukur dengan cara membandingkan biaya yang dikeluarkan untuk
menghasikan barang tersebut dengan harga – harga yang dibayar oleh konsumen pada
berbagai tingkat harga.
A. Apa kelemahan dan keuntungan Deskriptif dan Alokatif
1. Model Deskripsi
• Keuntungan
1. Mampu menganalisis masalah atau masalah yang sulit atau tidak terukur
secara numerik.
2. Mampu melakukan pengamatan dalam konteks sosial alami dan alami.
3. Memiliki potenssi untuk menggabungkan penelitian kualitatif dan
kuantitatif.
• Kelemahan
1. Mungin tidak signifikasi secara statisti.
2. Metode ini rentan terhadap bias karena nuansa pendapat subjektif.
3. Sulit untuk diverifikasikan ulang karena pengamatan dan sifat
kontekstualnya.
2. Model Alokatif
• Keunntungan
1. Penggunaa faktor - faktor produksi menjadi lebih efisien.

3
2. Kegiatan perekonomian pasar diatur dan diselaraskan seefisien mungkin.
3. Tercapainya pertumbuhan perekonomian yang lebih kuat.
4. Mampu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam jangka
panjang
Salah satu keuntungan dari pasar bebas adalah kemampuannya dalam
melakukan penyesuaian dengan tanpa menunggu perintah atau pengaturan dari
penguasa pusat.
• Kerugian
1. Akibat faktor eksternal yang merugikan
2. Terjadinya kekurangan produksi barang public dan merit.
3. Kegagalan dalam membuat penyesuaian yang efisien.
4. Tidak seimbangnya distribusi pendapatan.
5. Terdapat kekuasaan monopoli dalam pasar.
Dalam system ekonomi pasar bebas terdapat keadaan – keadaan yang
mendorong terjadinya kekuatan monopoli dari perusahaan yang memiliki modal dan
sumber daya besar.

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap fungsi model Deskriptif dan model
alokatif adalah faktor keuntungan dan kelemahaan dari dua model tersebut yang
saling berhubungan selama proses yang berlangsung.

5
DAFTAR PUSTAKA

Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Pustaka Pelajar hal. 447:
Yogyakarta.

Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
PT. Remaja Rosdakarya hal. 72: Bandung

Anda mungkin juga menyukai