Anda di halaman 1dari 3

3.

Komponen – komponen sebuah vektor


Apabila sebuah kotak didorong atau ditarik oleh gaya yang condong seperti pada
gambar 1 – 1, maka teranglah bahwa berhasilnya gaya menggerakkan kotak itu di atas
tergantung dari arah kerja gaya itu. Komponen komponen gaya, maksudnya : harga efektif
suatu gaya dalam arah yang lain dari arahnya gaya itu sendiri.
Komponen sesuatu gaya dalam setiap arah dapat di cari dengan cara grafik yang
sederhana. Andaikan kita ingin mengetahui berapakah besar gaya yang tersedia untuk
meluncurkan kotak pada gambar 1 – 1, bilamana gaya yang di kerjakan itu berupa tarikan
dari 10 lb, arahnya membentuk sudut 30 derajat ke atas terhadap bidang mendatar. Pada
gambbar 1 – 3 gaya itu digambarkan dengan vektor OA, dengan arah yang sesuai dan skala
yang tertentu. Garis OX ialah arah komponen yang dicari. Tariklah dari titik A sebuah garis
tegak lurus pada OX, dan memotongnya pada titik B, maka juga dengan skala yang di
tentukan untuk vektor tersebut di atas, vektor OB menggambarkan komponen dari OA dalam
arah OX. Apabila OA itu merupakan gaya 10 lb, maka dengan mengukur grafik itu nyatalah
bahwa OB itu kira – kira 8,7 lb. Jadi gaya 10 lb yang bekerja dengan membuat sudut 30
derajat di atas bidang mendatar mempunyai harga efektif kurang lebih hanya 8,7 lb untuk
menghasilkan gerakan maju.
Komponen OB dapat pula dihitung sebagai berikut. Karena OAB sebuah segitiga
siku-siku, maka
Cos 30° = OB/OA,
OB = OA Cos 30°,
Tetapi panjang OB dan OA masing-masing sebanding dengan besar gaya yang di
gambarkan oleh OA dan OB itu sendiri. Karena itu komponen Ob yang dicari, dinyatakan
dengan lb, sama dengan gaya OA, dengan lb pula, dikalikan dengan cosinus sudut antara OA
dengan OB, maka besar OB ialah
OB (lb) = OA (lb) x Cos 30°
= 10 (lb) x 0,866
= 8,66 lb
Hasil ini cocok dengan hasil yang diperoleh dari pengukuran – pengukuran dari
diagram. Akan tetapi sudah jelaslah bahwa metode trigonometri itu lebih tepat oleh karena
tidak tergantung dari keseksamaan konstruksi dan pengukuran diagram skala.
Garis OX pada gambar 1 – 3 disebut sumbu X dan uraian di atas dapat di beri bentuk
umum sebagai berikut. Apabila gaya F membuat sudut θ dengan sumbu X (gambar 1 – 4) ;
maka komponen Fx sepanjang sumbu X ialah :
Fx = F cos θ.
Sudah jelahlah bahwa komponen dari gaya F sepanjang sumbu X itu sama dengan
nol, apabila F tegak lurus pada sumbu ini (sebab cos 90° = 0) ; dan komonennya sama dengan
F itu sendiri apabila gaya itu terletak pada sumbu itu (sebab cos 0° = 1).
Komponen angkat suatau gaya condong dapat dicari seperti pada gambar 1 – 5. Garis
OY, disebut sumbu Y, dilukis dengan arah vertikal lewat O, lalu sebuah garis tegak lurus
pada sumbu ini ditarik dari ujung anak panah F. Jelaslah bahwa :
Fy = cos Ø
Ø ialah sudut antara F dengan sumbu Y.

Nyata pulalah dari gambar 1 – 5, bahwa


Fy = F sin θ.
Bila F = 10 lb dan θ = 30° , maka Ø = 60°, dan cos Ø = sin θ = 0,50. Jadi Fy = 5 lb.
Sesuai dengan cara memperoleh komponen dari gaya tertentu dalam setiap arah, maka
demikian pulalah kita dapat memperoleh komponen dari tiap – tiap komponen itu, dan
demikian selanjutnya. Tetapi dapatlah dilihat pada gambar 1 – 6, bahwa Fx tidak
berkomponen sempanjang sumbu Y, dan Fy tidak berkomponen sepanjang sumbu X .
Pengraian lebih lanjut dari gaya – gaya ini dalam komponen – komponen X dan Y tidaklah
mungkin. Fisis ini berarti bahwa kedua gaya Fx dan Fy, yang bekerja bersamaan, dalam
segala – galanya serta dengan gaya asli F. oleh karena sumbu OX dan OY itu tegak lurus satu
sama lain, Fx dan Fy di sebut komponen tegak lurus dari gaya F. setiap gaya dapat di
gantikan oleh komponen-komponen tegak lurusnya, untuk menunjukkan bahwa gaya F telah
diganti dengan komponen Fx dan Fy, maka pada gambar 1 – 6 vektor F dicoret garis tipis.
Proses mencari komponen-komponen dari suatu vektor disebut penguraian vektor,
dan orang berkata menguraikan suatu vektor tetentu menjadi komponen-komponen tegak
lurusnya.
Sebuah percobaan untuk menunjukkan bahwa sebuah gaya boleh di gantikan dengan
komponen-komponen tegak lurusnya di lukiskan pada gambar 1 – 7.
Pada sebah cincin kecil diikatkan tiga utas tali, dan cincin ini ditempatkan pada
sebatang pasak yang tertancap pada sehelai papan tegak. Dua utas tali melalui kerekan seperti
pada gambar. Apabila beban dari 8,66,5,dan 10 lb digantungkan pada tali-tali itu sedangkan
tali yang mengikat beban 10 lb membuat sudut 30° dengan bidang mendatar, maka akan
ternyata bahwa cincin itu akan tetap diam di bawah aksi gabungan tarikan ketiga utas tali,
walaupun pasak itu disingkirkan. Ini menunjukkan bahwa gaya 10 lb yang membuat sudut
30° ke atas dengan bidang mendatar itu setara dengan gaya mendatar sebesar 8,66 lb ke
kanan dan gaya vertikal dari 5 lb ke atas, oleh karena itu dapat diusahakan tetap tinggal diam
dengan mengerjakan dua gaya yang sama dengan kedua gaya tersebut di atas tetapi yang
berlawanan arahnya.
Seringkali perlu untuk mencari komponen sebua gaya dalam jurusan bukan mendatar
dan tegak. Jadi pada gambar 1 – 8, di mana sebuah balok ditarik lewat bidang miring oleh
gaya F, perlulah untuk mencari komponen-komponen gaya ini yang sejajar dan tegak lurus
pada muka bidang miring. Sumbu-sumbu X dan Y sekarang digambar sejajar dan tegak lurus
permukaan bidang ini, dan selanjutnya diteruskan prosedur seperti di atas.

Anda mungkin juga menyukai